Klien dengan
Perilaku Kekerasan
Ns. Lisa Maryati, S.Kep
Pengertian
• Keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang
dapat membahayakan secara fisik baik terhadap
diri sendiri, orang lain maupun lingkungan. Hal
tersebut dilakukan untuk mengungkapkan perasaan
kesal atau marah yang tidak konstruktif.
Frustasi
Pasif
Agresif
MALADAPTIF Amuk/ PK
• Asertif :Kemarahan yang diungkapkan tanpa
menyakiti atau menyalahkan orang lain, dan
memberikan kelegaan
• Frustasi :Gagal mencapai tujuan karena tidak realitas
atau terhambat, tidak dapat menemukan
alternatifnya
• Pasif :Diam, tidak mampu mengungkapkan
perasaan, tidak berdaya dan menyerah.
• Agresif :Tindakan destruktif tapi masih terkontrol.
Klien mengekspresikan secara fisik tapi masih
terkontrol, mendorong orang lain dengan
ancaman
• Amuk :Tindakan destruktif yang tidak terkontrol.
Perasaan marah dan bermusuhan yang kuat,
hilang kontrol disertai amuk dan merusak
lingkungan.
Hierarki Agresif
RENDAH 1. Memperlihatkan permusuhan yang rendah
perawatan medis
Perilaku Kekerasan
Latihan 5
SP LATIHAN CARA
MERAWAT: MEMBERI OBAT
▪ Evaluasi: kemampuan keluarga mengidentifikasi gejala
perilaku kekerasan pasien
▪ Validasi: kemampuan keluarga dalam merawat/melatih
pasien cara fisik1 dan 2, beri pujian
▪ Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga dalam merawat
▪ Jelaskan 6 benar cara memberikan obat
▪ Latih cara memberikan/ membimbing minum obat
▪ Anjurkan membantu pasien minum
obat sesuai jadwal dan memberi pujian.
Latihan 6
SP LATIHAN CARA MERAWAT:
MEMBIMBING LATIHAN CARA
LATIHAN 7
SOSIAL
▪ Evaluasi: kemampuan keluarga mengidentifikasi gejala
perilaku kekerasan pasien
▪ Validasi: kemampuan keluarga dalam membim- bing
pasien melaksanakan latihan fisik 1 dan 2, dan
memberikan obat; beri pujian
▪ Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga dalam merawat
▪ Jelaskan cara mengontrol rasa marah dengan cara verbal
(bicara yang baik : meminta, menolak dan
mengungkapkan perasaan)
▪ Latih cara verbal/sosial
▪ Anjurkan membantu pasien melakukan kegiatan/latihan
sesuai jadwal dan memberi pujian.
SP LATIHAN CARA MERAWAT:
MEMBIMBING LATIHAN CARA
SPIRITUAL Latihan 8
▪ Evaluasi: kemampuan keluarga mengidentifikasi gejala perilaku
kekerasan pasien
▪ Validasi: kemampuan keluarga merawat/melatih pasien cara fisik 1
dan 2, kepatuhan minum obat, dan cara verbal/sosial; beri pujian
▪ Evaluasi manfaat yang dirasakan keluarga dalam merawat
▪ Jelaskan cara mengontrol rasa marah dengan cara spiritual
▪ Latih cara spiritual
▪ Jelaskan follow up ke Puskesmas, tanda kambuh
▪ Identifikasi kendala atau kesulitan dalam melakukan kegiatan
▪ Jelaskan cara mengontrol rasa marah pasien jika sudah terjadi
perilaku merusak diri dan atau lingkungan
▪ Latih cara pengekangan dan proses rujukan
▪ Anjurkan membantu pasien melakukan kegiatan/latihan sesuai
jadual dan memberi pujian.
Evaluasi Kemampuan Pasien
Pasien mampu:
Menyebutkan penyebab, tanda dan gejala perilaku
kekerasan, perilaku kekerasan yang biasa dilakukan dan
akibat perilaku kekerasan.
Mengontrol perilaku kekerasan secara teratur sesuai jadual:
• secara fisik: tarik nafas dalam dan pukul bantal/kasur
• secara sosial/verbal: meminta, menolak, dan
mengungkapkan perasaan dengan cara baik
• secara spiritual
• terapi psikofarmaka
▪ Mengidentifikasi manfaat latihan yang dilakukan dalam
mencegah perilaku kekerasan
Evaluasi Kemampuan Keluarga
Keluarga mampu :
▪ Mengenal masalah yang dirasakan dalam merawat pasien
(pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya risiko
perilaku kekerasan)
▪ Mengambil keputusan merawat risiko perilaku kekerasan
▪ Merawat risiko perilaku kekerasan
▪ Menciptakan suasana keluarga dan lingkungan yang
mendukung pasien mengontrol perasaan marah
▪ Mengevaluasi manfaat asuhan keperawatan dalam
mencegah perilaku kekerasan pasien
▪ Melakukan follow up ke Puskesmas, mengenal tanda
kambuh dan melakukan rujukan.
Evaluasi
▪ Klien mengatakan mau bercakap-cakap dengan perawat,
▪ Klien mengatakan mau bercakap cakap diruang tamu saja, 10 menit saja
▪ Klien mengatakan marah karena suaminya pergi dengan perempuan lain
▪ Klien mengatakan biasanya dada terasa sesak, tenggorokan sakit, tangan mengepal
S ▪ Klien mengatakan jika marah langsung teriak dan membanting barang
▪ Klien mengatakan barang menjadi rusak semua
▪ Klien mengatakan kalau marah biasanya langsung lari-lari saja biar marahnya reda
▪ Klien mengatakan mau latihan mengendalikan marah dengan nafas dalam
▪ Klien terlihat nyaman bercakap-cakap dengan perawat dan menjabat tangan perawat
▪ Klien dapat menyebutkan penyebab nya marah
O ▪ Klien mampu menyebutkan tanda dan gejala marah yang dirasakan serta akibat jika marah dilakukan
▪ Klien mampu menyebutkan apa yang dilakukan jika marah
▪ Klien mampu menyebutkan cara mengendalikan marah dengan nafas dalam
▪ Klien mampu mendemonstrasikan cara mengendalikan marah dengan nafas dalam, dengan kooperatif,
bersemangat dan kontak mata yang baik dengan perawat
A Kognitif : Klien dapat menyebutkan penyebab, tanda gejala, dampak marah dan cara mengendalikan marah
dengan nafas dalam
Afektif : Klien kooperatif bercakap-cakap dengan perawat, kontak mata adekuat
Psikomotorik : Klien mampu mendemonstrasikan teknik mengendalikan marah dengan cara latihan nafas
dalam
SP 1 Pasien tercapai
Perawat :
Lanjutkan SP 2 Pasien tentang mengendalikan marah dengan cara pukul bantal diruang perawatan jam 09.00
P Klien :
Motivasi klien untuk latihan mengontrol marah tarik nafas dalam sesuai jadwal harian setiap hari jam 09.00
dan 15.00
Seclusi (pengekangan fisik)
• Pengekangan fisik secara mekanik
• Isolasi (menempatkan klien dalam suatu ruangan
dimana klien tidak dapat keluar atas kemauan
sendiri)
Restrain
Restrain
DAFTAR PUSTAKA
• Herdman, T.H. (2012). NANDA International Nursing
Diagnoses Definition & lassification, 2012-2014. Oxford:
Wiley-Blackwell