Anda di halaman 1dari 10

FUNGSI

Sebelum kita membahas tentang fungsi, lakukan brainstorming terkait


apa saja yang kalian ketahui tentang fungsi? Istilah-istilah apa yang
biasanya sangat erat dengan fungsi? 

Pada bagian ini kita akan membahas gagasan fundamental suatu fungsi
atau pemetaan. Selanjutnya akan kita ketahui bahwa fungsi merupakan suatu
jenis khusus dari himpunan, walaupun terdapat visualisasi lain yang sering lebih
bersifat sugesti. Pada bagian terakhir ini kita akan banyak membahas mengenai
jenis-jenis fungsi, tetapi sedikit lebih abstrak dibandingkan bagian ini.

Bagi matematikawan abad terdahulu kata “fungsi” biasanya berarti


formula tertentu, seperti

𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 7𝑥 + 10

yang bersesuaian dengan masing-masing bilangan real 𝑥 dan bilangan lain


𝑓(𝑥). Mungkin juga seseorang bertanya dan muncul kontroversi, apakah nilai mutlak dari suatu
bilangan riil benar-benar fungsi,

ℎ(𝑥) = |𝑥|.

Selain itu definisi |𝑥| diberikan pula dengan,


𝑥, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 ≥ 0
|𝑥| = {
−𝑥, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑥 < 0

Dengan berkembangnya matematika, semakin jelas bahwa diperlukan definisi


fungsi yang lebih umum. Juga semakin penting untuk kita membedakan fungsi
sendiri dengan nilai fungsi itu. Disini akan mendefinisikan suatu fungsi dan hal ini
akan kita lakukan dalam dua tahap.

Suatu fungsi 𝑓 dari himpunan 𝐴 ke himpunan 𝐵 adalah aturan


korespodensi yang memasangkan masing-masing unsur 𝑥 di 𝐴 secara tunggal
dengan unsur 𝑓(𝑥) di 𝐵.

Definisi di atas mungkin saja tidak jelas, dikarenakan tidak jelasnya makna frase “aturan
korespondensi”. Untuk mengatasi hal ini kita akan mendefinisikan fungsi dengan menggunakan
himpunan seperti yang telah dibahas pada bagian sebelumnya. Berikut ini adalah definisi yang
mungkin saja dapat membuat kita kehilangan kandungan intuitif dari definisi terdahulu, tetapi
kita dapatkan kejelasan.

Ide dasar pendefinisian berikut ini adalah memikirkan gambar dari suatu fungsi; yaitu, suatu
bagian dari pasangan berurut. Bila kita perhatikan tidak setiap koleksi pasangan berurut
merupakan gambar suatu fungsi, karena pemasangan unsur pertama dengan unsur kedua
ditentukan secara tunggal. Meskipun definisi berikut tampak rumit, tapi memiliki kelebihan yaitu
lebih jelas dan tidak ambigu.
Gambar 4. Ilustrasi Grafik Fungsi

1.1.6 Definisi Fungsi

Misal 𝐴 dan 𝐵 merupakan himpunan.


Maka suatu fungsi 𝑓 dari 𝐴 ke 𝐵 adalah suatu himpunan dari pasangan terurut 𝐴 × 𝐵
dimana untuk setiap 𝑎 ∈ 𝐴 terdapat suatu 𝑏 ∈ 𝐵 yang tunggal dimana (𝑎, 𝑏) ∈ 𝑓.
Dengan kata lain, jika (𝑎, 𝑏) ∈ 𝑓 dan (𝑎, 𝑏 ′ ) ∈ 𝑓, maka 𝑏 = 𝑏′.

Himpunan 𝐴 terhadap fungsi 𝑓 disebut domain dari 𝒇 dan akan sering dinotasikan dengan 𝐷(𝑓).
Himpunan 𝐵 disebut range dari 𝒇, dan akan sering dinotasikan dengan 𝑅(𝑓). Catat bahwa,
meskipun 𝐷(𝑓) = 𝐴, kita hanya punya 𝑅(𝑓) ⊆ 𝐵.

Kondisi penting bahwa:

(𝒂, 𝒃) ∈ 𝒇 dan (𝒂, 𝒃′ ) ∈ 𝒇 mengakibatkan 𝒃 = 𝒃′ ,

dan kondisi ini sering digunakan sebagai metode uji garis vertical (vertical line test). Secara
geomerik, dikatakan setiap garis vertical 𝑥 = 𝑎, dengan 𝑎 ∈ 𝐴 memotong grafik 𝑓 tepat satu kali.

Notasi 𝑓: 𝐴 → 𝐵 akan sering digunakan sebagai simbol yang mengindikasikan 𝑓 fungsi dari 𝐴 ke
𝐵. Kita juga akan mengatakan 𝑓adalah suatu pemetaan dari 𝐴 ke 𝐵, atau 𝑓 peta dari 𝐴 ke 𝐵. Jika
(𝑎, 𝑏) ∈ 𝑓, maka secara khusus dapat dituliskan

𝑏 = 𝑓(𝑎) atau 𝑎 → 𝑏.

Selanjutya kita bisa menyatakan bahwa 𝑏 sebagai nilai 𝑓 pada 𝑎, atau sebagai peta dari 𝑎.
Pembatasan dan Perluasan Fungsi

Bila 𝑓 suatu fungsi dengan domain 𝐷(𝑓) dan 𝐷1 suatu subset dari 𝐷(𝑓) sering kali bermanfaat
untuk mendefinisikan fungsi baru 𝑓1 dengan domain 𝐷1 dan 𝑓1 (𝑥) = 𝑓(𝑥) untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐷1.
Fungsi 𝑓1 ini disebut pembatasan fungsi 𝑓 pada 𝐷1. Sehingga menurut definisi 1.1.6, kita
mempunyai

𝑓1 = {(𝑎. 𝑏) ∈ 𝑓: 𝑎 ∈ 𝐷1 }

Konstruksi yang serupa untuk gagasan perluasan. Bila suatu fungsi 𝑔 dengan domain 𝐷(𝑔) dan
𝐷2 ⊇ 𝐷(𝐺), maka sebarang fungsi 𝑔2 dengan domain 𝐷2 sedemikian sehingga 𝑔2 (𝑥) = 𝑔(𝑥)
untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐷2 disebut perluasan 𝑔 pada himpunan 𝐷2. Perlu diketahui perluasan harus
memenuhi definisi fungsi pada 1.1.6.

Gambar 5. Grafik fungsi 𝑓(𝑥) = √𝑥

Misal ada 𝑓: ℝ+ ∪ {0} → ℝ didefinisikan sebagai (𝑥) = √𝑥 . Bagaimana cara membuktikan


bahwa 𝑓 merupakan fungsi.
Nah, kita perlu memisalkan bahwa (𝑎, 𝑏) ∈ 𝑓 dan (𝑎, 𝑏 ′ ) ∈ 𝑓. Dimana 𝑎 ∈ ℝ+ yaitu bilangan rill
positif.
Tujuannya, dibuktikan 𝑏 = 𝑏′.
(𝑎, 𝑏) ∈ 𝑓 dan (𝑎, 𝑏 ′)
∈ 𝑓 artinya 𝑏 = 𝑓(𝑎) = √𝑎 dan 𝑏′ = 𝑓(𝑎) = √𝑎.
Diperoleh dengan jelas bahwa, 𝑏 = √𝑎 = 𝑏′.
Maka pastilah 𝑓 suatu fungsi dari ℝ+ ∪ {0} ke ℝ.
Apakah jika domain diperluas menjadi ℝ ia tetap merupakan fungsi?

Kira-kira, dari definisi dan ilustrasi di atas, bagaimana cara membuktikan bahwa suatu
𝑓 ⊆ 𝐴 × 𝐵 benar merupakan fungsi dari 𝐴 ke 𝐵?
Sebaliknya bagaimana menunjukkan bahwa 𝑓 bukan fungsi?
Peta (Direct Image) dan Prapeta (Inverse Image)

Definisi 1.1.7
Misal 𝑓: 𝐴 → 𝐵 adalah fungsi dengan domain 𝐷(𝑓) = 𝐴, dan range 𝑅(𝑓) ⊆ 𝐵.
Jika 𝐸 ⊆ 𝐴, maka peta dari E terhadap 𝑓 adalah 𝑓(𝐸) ⊆ 𝐵 dengan
𝑓(𝐸) = {𝑓(𝑥): 𝑥 ∈ 𝐸}.
Jika 𝐻 ⊆ 𝐵, maka prapeta dari H terhadap 𝑓 adalah 𝑓 −1 (𝐻) ⊆ 𝐴
𝑓 −1 (𝐻) = {𝑥: 𝑓(𝑥) ∈ 𝐻}.

Keterangan: Notasi 𝑓 −1 (𝐻) sedikit menimbulkan ketidaknyamanan karena nanti akan ada
istilah fungsi invers. Tetapi kita akan tetap menggunakannya karena sudah merupakan notasi
standar.

Gambar 6. Representasi Peta dan Prapeta

Jadi, jika kita diberikan suatu himpunan 𝐸 ⊆ 𝐴, maka suatu titik 𝑦1 ∈ 𝐵 berada dalam peta 𝑓(𝐸)
jika dan hanya jika terdapat paling tidak satu titik 𝑥1 ∈ 𝐸 sehingga 𝑓(𝑥1 ) = 𝑦1 . Sama halnya
dengan prapeta, jika diberikan suatu himpunan 𝐻 ⊆ 𝐵, maka suatu titik 𝑥2 ada dalam prapeta
𝑓 −1 (𝐻) jika dan hanya jika 𝑦2 = 𝑓(𝑥2 ) ∈ 𝐻. Secara simbolik dapat dinyatakan sebagai berikut.

𝑦1 ∈ 𝑓(𝐸) ⇔ ∃𝑥1 ∈ 𝐸, 𝑦1= 𝑓(𝑥1 )

𝑥2 ∈ 𝑓 −1 (𝐻) ⇔ 𝑦2 = 𝑓(𝑥2 ) ∈ 𝐻

1.1.8. Contoh

(a) Misal 𝑓: ℝ → ℝ didefinisikan dengan 𝑓(𝑥) = 𝑥 2. Maka peta dari 𝐸 = {𝑥: 0 ≤ 𝑥 ≤ 2} adalah
himpunan 𝑓(𝐸) = {𝑦: 0 ≤ 𝑦 ≤ 4}.
Jika 𝐺 = {𝑦: 0 ≤ 𝑦 ≤ 4}, maka prapeta dari 𝐺 adalah 𝑓 −1 (𝐺) = {𝑥: −2 ≤ 𝑥 ≤ 2}.
Dari kasus ini kita peroleh bahwa 𝑓 −1 (𝑓(𝐸)) ≠ 𝐸.
Di sisi lain, kita punya 𝑓(𝑓 −1 (𝐺)) = 𝐺.
Tetapi, jika kita punya himpunan lain yaitu 𝐻 = {𝑦: −1 ≤ 𝑦 ≤ 1},
maka kita punya 𝑓 −1 (𝐻) = {𝑥: 0 ≤ 𝑥 ≤ 1} dan 𝑓(𝑓 −1 (𝐻)) =
{𝑥: 0 ≤ 𝑥 ≤ 1} ≠ 𝐻.
Apa yang dapat disimpulkan dari contoh ini?

(b) Misalkan 𝑓: 𝐴 → 𝐵, dan misalkan 𝐺, 𝐻 ⊆ 𝐵. Buktikan bahwa


𝑓 −1 (𝐺 ∩ 𝐻) ⊆ 𝑓 −1 (𝐺) ∩ 𝑓 −1 (𝐻).
Misal 𝑥 ∈ 𝑓 −1 (𝐺 ∩ 𝐻), dengan definisi prapeta maka 𝑓(𝑥) ∈ 𝐺 ∩
𝐻.
Selanjutnya dengan definisi irisan, 𝑓(𝑥) ∈ 𝐺 dan 𝑓(𝑥) ∈ 𝐻.
Sehingga mengakibatkan 𝑥 ∈ 𝑓 −1 (𝐺) dan 𝑥 ∈ 𝑓 −1 (𝐻) dengan
definisi prapeta.
Jadi dengan demikian, diperoleh 𝑥 ∈ 𝑓 −1 (𝐺) ∩ 𝑓 −1 (𝐻).
Artinya, terbukti 𝑓 −1 (𝐺 ∩ 𝐻) ⊆ 𝑓 −1 (𝐺) ∩ 𝑓 −1 (𝐻).
Apakah berlaku sebaliknya bahwa 𝑓 −1 (𝐺) ∩ 𝑓 −1 (𝐻) ⊆ 𝑓 −1 (𝐺 ∩ 𝐻)?
Coba ilustrasikan terlebih dahulu dengan diagram atau representasi lainnya.

Jenis-Jenis Fungsi Khusus

Definisi-definisi berikut mengidentifikasi beberapa jenis-jenis fungsi yang sangat penting.

1.1.9. Definisi Misal 𝑓: 𝐴 → 𝐵 merupakan suatu fungsi.

(a) Fungsi 𝑓 dikatakan injektif (atau satu-satu) jika setiap 𝑥1 , 𝑥2 ∈ 𝐴 dengan 𝑥1 ≠ 𝑥2 maka
𝑓(𝑥1 ) ≠ 𝑓(𝑥2 ). Jika 𝑓 fungsi injektif maka, dikatakan 𝑓 adalah suatu injeksi.

(b) Fungsi 𝑓 dikatakan surjektif (atau 𝐴 pada 𝐵) jika 𝑓(𝐴) = 𝐵; yaitu jika 𝑅(𝑓) = 𝐵. Jika 𝑓 fungsi
surjektif maka, dikatakan 𝑓 adalah suatu surjeksi.
(c) Jika 𝑓 adalah injektif dan surjektif, maka 𝑓 dikatakan bijektif. Jika 𝑓 bijektif, kita dapat
menyebut 𝑓 adalah suatu bijeksi.
Perhatikan ilustrasi berikut untuk memahami definisi 1.1.9.
Gambar 7. Ilustrasi Jenis Fungsi
Nah, kira-kira bagaimana cara membuktikan bahwa suatu fungsi merupakan suatu injeksi, atau
mungkin surjeksi, ataukah keduanya?

 Untuk membuktikan suatu fungsi 𝒇 adalah injektif, kita perlu menunjukkan:


∀𝑥1 , 𝑥2 ∈ 𝐴, jika 𝑓(𝑥1 ) = 𝑓(𝑥2 ), maka 𝑥1 = 𝑥2 .
Kita perlu mengasumsikan bahwa 𝑓(𝑥1 ) = 𝑓(𝑥2 ), dan dengan bukti langsung diperoleh 𝑥1 =
𝑥2 .
Dengan kata lain, jika kita membuat garis horizontal pada grafik fungsi, maka akan
berpotongan paling banyak satu titik.
 Untuk membuktikan suatu fungsi 𝒇 adalah surjektif, kita perlu menunjukkan 𝑅(𝑓) = 𝐵,
yakni ∀𝑏 ∈ 𝐵 , terdapat paling tidak satu 𝑥 ∈ 𝐴 sehingga 𝑓(𝑥) = 𝐵.
Dengan kata lain, jika kita membuat garis horizontal pada grafik fungsi, maka akan
berpotongan minimal satu titik.

2𝑥
1.1.10. Contoh Misal 𝐴 = {𝑥 ∈ ℝ: 𝑥 ≠ 1} dan didefinisikan 𝑓(𝑥) = 𝑥−1 untuk semua 𝑥 ∈ 𝐴.
 Akan ditunjukkan bahwa 𝑓 injektif.
Ambil 𝑥1 , 𝑥2 ∈ 𝐴 dengan 𝑓(𝑥1 ) = 𝑓(𝑥2 )
Akan dibuktikan 𝑥1 = 𝑥2
2𝑥 2𝑥
𝑓(𝑥1 ) = 𝑓(𝑥2 ) mengakibatkan 1 = 2 𝑥1 −1 𝑥2 −1
Dengan manipulasi aljabar diperoleh:
2𝑥1 (𝑥2 − 1) = 2𝑥2 (𝑥1 − 1)
𝑥1 𝑥2 − 𝑥1 = 𝑥2 𝑥1 − 𝑥2
−𝑥1 = −𝑥2
Dengan mengalikan kedua ruas dengan −1 diperoleh 𝑥1 = 𝑥2 .
Dapat disimpulkan bahwa 𝑓 adalah suatu injeksi.
 Akan dibuktikan 𝑓 surjektif di 𝐵 = {𝑦 ∈ ℝ, 𝑦 ≠ 2}
Ambil sebarang 𝑏 ∈ 𝐵
𝑏
Pilih 𝑥 = 𝑏−2 ≠ 1 maka pasti 𝑥 ∈ 𝐴. Dengan manipulasi aljabar diperoleh
𝑏 2𝑏
𝑏 2( ) 2𝑏
𝑓(𝑥) = 𝑓 ( )= 𝑏 − 2 = 𝑏 −2 = =𝑏
𝑏−2 𝑏 (𝑏
𝑏 − − 2) 2
−1
𝑏−2 𝑏−2
𝑏
Artinya ∀𝑏 ∈ 𝐵, ∃𝑥 = 𝑏−2 ∈ 𝐴 dengan 𝑓(𝑥) = 𝑏
Dapat disimpulkan bahwa 𝑓 adalah fungsi surjektif.
Fungsi Invers

Coba amati ketiga representasi fungsi di atas.


Representasi “panah” pada anggota himpunan menggambarkan pemasangan terurut.
Jika panah dibalik, manakah yang membentuk fungsi?

Jika 𝑓 adalah suatu fungsi dari 𝐴 ke 𝐵, maka 𝑓 adalah subset special dari 𝐴 × 𝐵. Suatu subset dari
𝐵 × 𝐴 yang diperoleh dengan menukarkan urutan dari pasangan di 𝑓 secara umum belum tentu
suatu fungsi. Tetapi jika 𝑓 merupakan fungsi bijektif, maka penukaran tersebut mengarah pada
suatu fungsi, yang disebut “fungsi invers” dari 𝑓.

1.1.11. Definisi
Jika 𝑓: 𝐴 → 𝐵 adalah suatu bijeksi dari 𝐴 pada 𝐵, maka
𝑔 = {(𝑏, 𝑎) ∈ 𝐵 × 𝐴: (𝑎, 𝑏) ∈ 𝑓}
merupakan suatu fungsi dari 𝐵 ke 𝐴. Fungsi ini disebut fungsi invers dari 𝒇, dan
dinotasikan dengan 𝑓 −1 . Fungsi 𝑓 −1 disebut invers dari 𝒇.

Kita dapat juga menyatakan hubungan antara 𝑓 dan 𝑓 −1 dengan mencatat bahwa:

𝐷(𝑓) = 𝑅(𝑓 −1 ) dan 𝑅(𝑓) = 𝐷(𝑓 −1 ), serta

𝑏 = 𝑓(𝑎) jika dan hanya jika 𝑎 = 𝑓 −1 (𝑏).

2𝑥
Contohnya, kita kembali ke 1.1.10, fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥−1 adalah suatu bijeksi dari 𝐴 = {𝑥 ∈ ℝ: 𝑥 ≠ 1}
pada 𝐵 = {𝑦 ∈ ℝ: 𝑦 ≠ 2}. Dengan menyelesaikan 𝑦 = 𝑓(𝑥) kemudian menyatakan 𝑥 dalam 𝑦
diperoleh fungsi invers dari 𝑓 dengan
𝑦
𝑓 −1 (𝑦) = untuk 𝑦 ∈ 𝐵.
𝑦−2

Keterangan: Kita sudah dikenalkan notasi 𝑓 −1 (𝐻) pada Definisi 1.1.7. Hal ini masuk di akal
meski jika 𝑓 tidak memiliki suatu fungsi invers. Tetapi, jika fungsi invers 𝑓 −1 ada, maka 𝑓 −1 (𝐻)
adalah peta dari himpunan 𝐻 ⊆ 𝐵 terhadap 𝑓 −1.
Komposisi Fungsi

Diberikan suatu fungsi 𝑓: ℝ → ℝ, 𝑓(𝑥) = 1 − 𝑥 2 dan 𝑔: ℝ+ ∪ {0} → ℝ, 𝑔(𝑥) = √𝑥.


Jika diminta untuk menentukan (𝑔 ∘ 𝑓)(𝑥), apa yang akan kalian lakukan?
Lalu, Apakah mungkin menemukan nilai (𝑔 ∘ 𝑓)(3)?
Apa kesimpulan Anda terkait hal ini?

Sering kali kita ingin “mengkomposisikan” dua fungsi 𝑓, 𝑔 dengan pertama menemukan 𝑓(𝑥)
kemudian menerapkan 𝑔 untuk mendapatkan nilai 𝑔(𝑓(𝑥)). Tapi, ini akan mungkin dilakukan
ketika 𝑓(𝑥) ada dalam domain 𝑔. Agar kita dapat melakukannya untuk semua 𝑓(𝑥), kita harus
mengasumsikan bahwa range dari 𝑓 termuat di dalam domain dari 𝑔. Seperti tampak pada
gambar berikut.

Gambar 8. Representasi 𝑔 ∘ 𝑓

1.1.12. Definisi
Jika 𝑓: 𝐴 → 𝐵 dan 𝑔: 𝐵 → 𝐶, dan 𝑅(𝑓) ⊆ 𝐷(𝑔) = 𝐵, maka fungsi komposisi 𝑔 ∘ 𝑓
merupakan fungsi dari 𝐴 ke 𝐶 didefinisikan dengan
(𝑔 ∘ 𝑓)(𝑥) = 𝑔(𝑓(𝑥)) untuk semua 𝐴 ∈ 𝐴.

1.1.13. Aplikasi terkait Fungsi Komposisi

Menurut kalian apakah 𝑔 ∘ 𝑓 = 𝑓 ∘ 𝑔? Dengan kata lain bersifat komutatif.


Diskusikan dalam kelompok.
Apakah yang harus dipenuhi 𝑓 ∘ 𝑔 agar terdefinisi sebagai fungsi dan dapat ditentukan
daerah hasilnya?

1.1.14. Teorema
Misal 𝑓: 𝐴 → 𝐵 dan 𝑔: 𝐵 → 𝐶 adalah dungsi dan misalkan 𝐻 adalah subset dari 𝐶. Maka kita
punya
(𝑔 ∘ 𝑓)−1 (𝐻) = 𝑓 −1 (𝑔−1 (𝐻)).
Bukti:
Untuk membuktikan (𝑔 ∘ 𝑓)−1 (𝐻) = 𝑓 −1 (𝑔−1 (𝐻)) akan dibuktikan kedua himpunan saling
subset.
(i) Akan dibuktikan (𝑔 ∘ 𝑓)−1 (𝐻) ⊆ 𝑓 −1 (𝑔−1 (𝐻)).
Ambil sebarang 𝑥 ∈ (𝑔 ∘ 𝑓)−1 (𝐻).
maka berdasarkan definisi prapeta (1.1.7) diperoleh (𝑔 ∘ 𝑓)(𝑥) ∈ 𝐻.
Dengan kata lain, 𝑔(𝑓(𝑥)) ∈ 𝐻 berdasarkan definisi fungsi komposisi.
Dari 𝑔(𝑓(𝑥)) ∈ 𝐻, dapat disimpulkan 𝑓(𝑥) ∈ 𝑔−1 (𝐻) dengan definisi prapeta.
Berdasarkan alasan serupa, diperoleh 𝑥 ∈ 𝑓 −1 (𝑔−1 (𝐻)).
Dengan demikian diperoleh, (𝑔 ∘ 𝑓)−1 (𝐻) ⊆ 𝑓 −1 (𝑔−1 (𝐻)).
(ii) Buktikan.

Latihan 1.1 Bagian 2.

1. Misal 𝐴 = 𝐵 = {𝑥 ∈ ℝ: −1 ≤ 𝑥 ≤ 2 𝑎𝑡𝑎𝑖 3 ≤ 𝑥 ≤ 4} dan 𝐶 = {(𝑥, 𝑦): 𝑥 2 + 𝑦 2 = 1} ⊆ 𝐴 ×


𝐵. Apakah ini merupakan fungsi? Jelaskan.
1
2. Diberikan 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 ,𝑥 ≠ 0, 𝑥 ∈ ℝ.
(a) Tentukan peta 𝑓(𝐸) dimana 𝐸 = {𝑥 ∈ ℝ: 1 ≤ 𝑥 ≤ 2}.
(b) Tentukan prapeta 𝑓 −1 (𝐺) dimana 𝐺 = {𝑥 ∈ ℝ: 1 ≤ 𝑥 ≤ 4}.
3. Misal 𝑔(𝑥) = 𝑥 2 dan 𝑓(𝑥) = 𝑥 + 2 untuk 𝑥 ∈ ℝ, dan ℎ adalah fungsi komposisi ℎ = 𝑔 ∘ 𝑓.
(a) Temukan peta ℎ(𝐸) dengan 𝐸 = {𝑥 ∈ ℝ: 0 ≤ 𝑥 ≤ 1}.
(b) Temukan prapeta ℎ−1 (𝐺) dengan 𝐺 = {𝑥 ∈ ℝ: 0 ≤ 𝑥 ≤ 4}.
4. Misal 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 untuk 𝑥 ∈ ℝ, 𝐸 = {𝑥 ∈ ℝ: −1 ≤ 𝑥 ≤ 0} dan 𝐹 = {𝑥 ∈ ℝ: 0 ≤ 𝑥 ≤ 1}.
Tunjukkan bahwa 𝐸 ∩ 𝐹 = {0} dan 𝑓(𝐸 ∩ 𝐹) = {0}, selanjutnya 𝑓(𝐸) = 𝑓(𝐹) = {𝑦 ∈
ℝ: 0 ≤ 𝑦 ≤ 1 }.
Oleh karena itu 𝑓(𝐸 ∩ 𝐹) adalah subset sejati dari 𝑓(𝐸) ∩ 𝑓(𝐹). Apa yang terjadi jika 0
dihapus dari himpunan 𝐸 dan 𝐹?
5. Misal 𝑓, E, dan 𝐹 pada soal nomor 4. Temukan 𝐸\𝐹 dan 𝑓(𝐸)\𝑓(𝐹). Kemudian tunjukkan
bahwa tidak benar 𝑓(𝐸\𝐹) ⊆ 𝑓(𝐹).
6. Buktikan bahwa jika 𝑓: 𝐴 → 𝐵 dan 𝐸, 𝐹 ⊆ 𝐴, maka
(a) 𝑓(𝐸 ∪ 𝐹) = 𝑓(𝐸) ∪ 𝑓(𝐹)
(b) 𝑓(𝐸 ∩ 𝐹) ⊆ 𝑓(𝐸) ∩ 𝑓(𝐹)
7. Buktikan bahwa jika 𝑓: 𝐴 → 𝐵 dan 𝐺, 𝐻 ⊆ 𝐵, maka
(a) 𝑓 −1 (𝐺 ∪ 𝐻) = 𝑓 −1 (𝐺) ∪ 𝑓 −1 (𝐻)
(b) 𝑓 −1 (𝐺 ∩ 𝐻) ⊆ 𝑓 −1 (𝐺) ∩ 𝑓 −1 (𝐻)
𝑥
8. Buktikan bahwa jika 𝑓 yang didefinisikan dengan 𝑓(𝑥 = 2 , 𝑥 ∈ ℝ, merupakan suatu
√𝑥 +1
bijeksi dari 𝑅 pada 𝐵 = {𝑦 ∈ ℝ: −1 < 𝑦 < 1}.
9. Untuk 𝑎, 𝑏 ∈ ℝ dengan 𝑎 < 𝑏, temukan suatu bijeksi dari 𝐴 = {𝑥: 𝑎 < 𝑥 < 𝑏} pada 𝐵 =
{𝑦 ∈ ℝ: 0 < 𝑦 < 1}.
10. Berikan satu contoh masing-masing:
(a) Dua fungsi 𝑓, 𝑔 pada ℝ sehingga 𝑓 ≠ 𝑔, tetapi 𝑓 ∘ 𝑔 = 𝑔 ∘ 𝑓
(b) Tiga fungsi 𝑓, 𝑔, dan ℎ pada ℝ sehingga 𝑓 ∘ (𝑔 + ℎ) ≠ (𝑓 ∘ 𝑔) + (𝑓 ∘ ℎ)
11. Tunjukkan:
(a) Jika 𝑓: 𝐴 → 𝐵 adalah injektif dan 𝐸 ⊆ 𝐴, maka 𝑓 −1 (𝑓(𝐸)) = 𝐸.
Kemudian temukan contoh bahwa persamaan tersebut tidak terjadi ketika 𝑓 bukan
injektif.
(b) Jika 𝑓: 𝐴 → 𝐵 adalah injektif dan 𝐻 ⊆ 𝐵, maka 𝑓 −1 (𝑓(𝐻)) = 𝐻.
Kemudian temukan contoh bahwa persamaan tersebut tidak terjadi ketika 𝑓 bukan
surjektif.
12. Misal 𝑓 adalah suatu Injeksi. Buktikan bahwa 𝑓 −1 ∘ 𝑓(𝑥) = 𝑥 untuk semua 𝑥 ∈ 𝐷(𝑓) dan
bahwa 𝑓 ∘ 𝑓 −1 (𝑥) = 𝑥 untuk semua 𝑥 ∈ 𝑅(𝑓)
13. Jika 𝑓 adalah suatu bijeksi dari 𝐴 pada 𝐵, tunjukkan bahwa 𝑓 −1 suatu bijeksi dari 𝐵 pada
𝐴.
14. Buktikan bahwa jika jika 𝑓: 𝐴 → 𝐵 adalah bujektif dan 𝑔: 𝐵 → 𝐶 bijektif, maka komposisi
𝑔 ∘ 𝑓 adalah peta bijektif dari 𝐴 pada 𝐶.
15. Misal 𝑓: 𝐴 → 𝐵 dan 𝑔: 𝐵 → 𝐶 adalah fungsi.
(a) Buktikan bahwa jika 𝑔 ∘ 𝑓 injektif, maka 𝑓 injektif.
(b) Buktikan bahwa jika 𝑔 ∘ 𝑓 surjektif, maka 𝑔 surjektif.

Anda mungkin juga menyukai