Keuntungan yaitu :
(1) dapat membersihkan mahkota daun;
(2) dapat memilih buah kelapa siap panen dengan kemampuan rata-
rata 25 pohon per-orang.
Kelemahan yaitu :
merusak pohon, karena harus membuat tataran untuk berpijak.
Cara panen
• Di beberapa daerah di Pulau Sumatera, sering kali pemetikan
dilakukan oleh kera (beruk).
• Kecepatan pemetikan oleh beruk 400 butir sehari dengan masa
istirahat 1 jam,
Cara panen
Kelemahan memanfaatkan kera:
• tidak dapat membersihkan mahkota daun
• selektivitasnya kurang.
Cara panen
• Cara panen dengan galah: menggunakan bambu yang disambung dan
ujungnya dipasang pisau tajam berbentuk pengait. Kemampuan
pemetikan rata-rata 100 pohon/orang/hari.
Periode Panen
• Frekuensi panen dapat dilakukan sebulan sekali dengan menunggu
jatuhnya buah kelapa yang telah masak, tetapi umumnya panenan
dilakukan terhadap 2 bahkan 3 tandan sekaligus.
• Hal ini tidak begitu berpengaruh terhadap mutu buah karena
menurut Padua Resurrection dan Banson (1979) kadar asam lemak
pada minyak kelapa yang berasal dari tandan berumur tiga bulan
lebih muda sama dengan buah dari tandan yang dipanen sehingga
biaya panen dapat dihemat.
Prakiraan Produksi
Produksi buah bergantung pada:
• varietas tanaman kelapa,
• umur tanaman
• keadaan tanah
• iklim
• pemeliharaan
• Biasanya menghasilkan rata-rata 2,3 ton
kopra/ha/tahun pada umur 12-25 tahun. Sedangkan
untuk kelapa hibrida pada umur 10-25 tahun mampu
menghasilkan rata-rata 3,9 ton/ha/tahun.
Pascapanen
• Pengumpulan
Buah dikumpulah menggunakan keranjang atau alat angkut yang
tersedia. Kemudian semua buah hasil panen dikumpulkan di Tempat
Pengumpulan Hasil (TPH).
Penyortiran dan Penggolongan