Bali Eka PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 53

Best Practice

Penerapan Media Aplikasi Google Terjemahan


Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika
Siswa Berkebutuhan Khusus (Tuna Rungu)
Dalam Kelas Inklusif

Luh Eka Yanthi M.Pd


NUPTK: 0547-7646-6430-0013

SMK NEGERI 3 SINGARAJA


BULELENG-BALI
2018
Best Practice

Penerapan Media Aplikasi Google Terjemahan


Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika
Siswa Berkebutuhan Khusus (Tuna Rungu)
Dalam Kelas Inklusif

Luh Eka Yanthi M.Pd


NUPTK: 0547-7646-6430-0013

SMK NEGERI 3 SINGARAJA


BULELENG-BALI
2018

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Naskah Laporan Pengalaman Terbaik (Best Practice)


Judul : Penerapan Media Aplikasi Google Terjemahan Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Fisika Siswa Berkebutuhan Khusus (Tuna Rungu) Dalam
Kelas Inklusif
Penulis : Luh Eka Yanthi, M.Pd
NIP : 19860215 201101 2 013
Jabatan : Guru Muda
Institusi : SMK Negeri 3 Singaraja
benar-benar merupakan karya asli saya dan tidak merupakan plagiasi. Apabila
dikemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiasi, maka saya
bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Menyetujui dan Mengesahkan, Singaraja, 10 Agustus 2018


Penulis

Luh Eka Yanthi, M.Pd


NIP. 19860215 201101 2 013

ii
SURAT PERNYATAAN

Penerapan Media Aplikasi Google Terjemahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar


Fisika Siswa Berkebutuhan Khusus (Tuna Rungu) Dalam Kelas Inklusif

Luh Eka Yanthi, M.Pd


SMK Negeri 3 Singaraja

Menyatakan dengan sebenar-benarnya:


1. Karya Tulis ini merupakan karya asli sendiri yang dibuat berdasarkan
ketentuan dan persyaratan yang berlaku
2. Karya tulis ini telah memenuhi kaidah-kaidah penulisan, similarity dan sitasi
serta mengutip dengan benar karya ilmiah lain yang telah dipublikasikan.
3. Karya tulis ini memuat dan mencamtumkan referensi yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
4. Penulis menjunjung tinggi integritas, kejujuran dan keteladanan sebagai
pendidik demi kemajuan kualitas pendidikan nasional.

Menyetujui dan Mengesahkan, Singaraja, 10 Agustus 2018


Penulis

Luh Eka Yanthi, M.Pd


NIP. 19860215 201101 2 013

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tulisan tentang Pengalaman Ter-
baik (Best Practice) yang selama ini telah dilaksanakan dalam proses pembela-
jaran di kelas.
Dalam menyelesaikan best practice ini, penulis banyak mendapat bantuan
baik moral maupun material dari berbagai pihak. Untuk itu, melalui kesempatan
ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang setulus-tu-
lusnya kepada semua pihak yang telah ikut membantu hingga tulisan ini
terselesaikan tepat waktu.
Tulisan tentang best practice yang berjudul “Penerapan Media Aplikasi
Google Terjemahan Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Berkebutuhan
Khusus (Tuna Rungu) Dalam Kelas Inklusif” dilakukan dengan upaya maksimal,
namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa hasilnya masing jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan untuk penyem-
purnaannya lebih lanjut.
Dengan segala keterbatasannya, semoga best practice ini bermanfaat bagi
peningkatan mutu pembelajaran di sekolah.

Penulis

iv
PENERAPAN MEDIA APLIKASI GOOGLE TERJEMAHAN
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA
SISWA BERKEBUTUHAN KHUSUS (TUNA RUNGU)
DALAM KELAS INKLUSIF
Oleh

Luh Eka Yanthi, M.Pd. NIP. 19860215 201101 2 013


SMK Negeri 3 Singaraja

ABSTRAK

Penelitian ini bertolak dari adanya masalah yang teridentifikasi pada pembelajaran fisika di ke-
las X Multimedia 1 (kelas Inklusif), yaitu 1) kurangnya kemampuan guru pengajar di kelas inklusif
dalam berkomunikasi dengan siswa tunarungu, 2) rendahnya hasil belajar siswa tunarungu dalam
kelas inklusif, 3)respon siswa terhadap pembelajaran kurang positif karena siswa tunarungu tidak
mendapat pemenuhan kebutuhan belajar, kalaupun ada perhatian kepada siswa tunarungu guru
cenderung mengabaikan siswa yang lain.
Untuk mengatasi masalah tersebut, dilakukan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan
media dengan aplikasi google terjemahan. Secara khusus penelitian ini bertujuan 1) memberikan
solusi terhadap guru pengajar dikelas inklusif dalam hal mengatasi kesulitan komunikasi dengan
siswa tunarungu 2) meningkatkan hasil belajar siswa tunarungu dalam kelas inklusif, 3) meningkat-
kan respon siswa menjadi kategori baik dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X Multimedia 1 (Kelas Inklusif) tahun ajaran
2017/2018 yang berjumlah 35 orang. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus pembelajaran, siklus
pertama dan kedua masing-masing terdiri dari empat kali pertemuan. Data kompetensi kognitif dik-
umpulkan dengan teknik portofolio. Portofolio tersebut berupa pengisian Lembar Keja Siswa (LKS),
pekerjaan rumah (PR), ringkasan, laporan praktikum, dan makalah. Data kompetensi afektif dik-
umpulkan dengan metode observasi dan penilaian diri (self assesment) yang berbentuk kuisioner.
Data kompetensi psikomotor siswa dikumpulkan dengan metode observasi. Data respon siswa dik-
umpulkan dengan menggunakan kuisioner. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis secara
deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan 1) terpecahkannya masalah komunikasi guru dengan siswa
tunarungu dalam kelas inklusis dengan penggunaan media aplikasi google terjemahan 2) Kegiatan
pembelajaran menunjukkan hasil yang baik di mana hasil belajar pada aspek kognitif ketuntasan
klasikalnya yaitu sebesar 100% dengan rerata kelas 74,0. Pada aspek psikomotor dan aspek afektif
terjadi peningkatan dari kualifikasi cukup aktif menjadi aktif. Dengan rerata hasil belajar aspek
afektif dan aspek psikomotor adalah 72,0 dan 74,0. 3) Respon siswa terhadap penerapan media
aplikasi google terjemahan mempunyai kategori positif.

Kata-kata kunci : aplikasi google terjemahan, hasil belajar, siswa berkebutuhan khusus (tunarungu)

v
DAFTAR ISI

Halaman judul................................................................................................. i

Lembar Pengesahan........................................................................................ ii

Fakta Integritas................................................................................................ iii

Kata Pengantar................................................................................................. iv

Abstrak............................................................................................................ v

Daftar Isi.......................................................................................................... vi

Daftar Tabel..................................................................................................... vii

Daftar Gambar................................................................................................. viii

Daftar Lampiran.............................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. Latar Belakang........................................................................................... 1

B. Permasalahan............................................................................................. 4

C. Strategi Pemecahan Masalah..................................................................... 4

BAB II. IMPLEMENTASI BEST PRACTICE............................................... 7

A. Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah....................................... 7

B. Implementasi Strategi Pemecahan Masalah.............................................. 7

C. Hasil yang Dicapai...................................................................................... 8

D. Kendala-Kendala yang Dihadapi............................................................... 12

E. Faktor-Faktor Pendukung.......................................................................... 13

F. Alternatif Pengembangan.......................................................................... 14

BAB III. SIMPULAN DAN REKOMENDASI.............................................. 15

A. Simpulan.................................................................................................... 15

B. Rekomendasi............................................................................................... 15

Daftar Pustaka................................................................................................. 17

Lampiran

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Sebaran nilai kognitif...................................................................... 9

Tabel 2.2 Deskripsi nilai hasil belajar aspek kognitif..................................... 10

Tabel 2.3 Sebaran nilai afektif......................................................................... 11

Tabel 2.4 Deskripsi nilai hasil belajar aspek afektif........................................ 11

Tabel 2.5 Sebaran nilai psikomotor................................................................. 12

Tabel 2.6 Deskripsi nilai hasil belajar aspek psikomotor................................ 12

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Nilai rata-rata aspek kognitif....................................................... 10

Gambar 2.2 Nilai rata-rata aspek afektif......................................................... 11

Gambar 2.3 Nilai rata-rata aspek psikomotor.................................................. 12

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh RPP…………………..................................................... 18

Lampiran 2. Angket Respon Siswa................................................................. 31

Lampiran 3. Data Hasil Belajar....................................................................... 33

Lampiran 4. Distribusi Respon Siswa............................................................. 33

Lampiran 5. Tampilan Dashboard Google terjemahan................................... 34


Lampiran 6. Tampilan headset Bluetooth………………………………....... 36
Lampiran 7. Foto-Foto Kegiatan Pembelajaran.............................................. 37
Lampiran 8. Biodata Penulis........................................................................... 41

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang diharapkan ramah untuk semua anak, di-
mana sistem layanan pendidikannya dicirikan dengan anak berkebutuhan khusus belajar di
sekolah-sekolah terdekat di kelas biasa bersama peserta didik lain seusianya dan mendapat-
kan berbagai pelayanan pendukung dan pendidikan sesuai dengan kebutuhanya.
Inklusif adalah suatu sistem ideologi dimana secara bersama-sama tiap-tiap warga
sekolah yaitu masyarakat, kepala sekolah, guru, pengurus yayasan, petugas administrasi
sekolah, para siswa dan orang tua menyadari tanggung jawab bersama dalam mendidik
semua siswa, sehingga mereka berkembang secara optimal sesuai dengan potensi mereka
dan juga menempatkan siswa berkelainan secara fisik dalam kelas atau sekolah reguler
(Budiyanto : 2005)
Inklusif tidak dimaknai dengan memasukkan anak berkebutuhan khusus sebanyak-
banyaknya dalam lingkungan siswa normal. Inklusif adalah suatu sistem yang berjalan
dengan mengedepankan bahwa semua warga sekolah memahami dan mengadopsinya.
Inklusif memandang bagaimana orang dewasa dan teman sekelas yang normal menerima
semua siswa dalam kelas dan menyadari bahwa keanekaragaman siswa tidak harus
menggunakan satu pendekatan untuk seluruh siswa yang memiliki keberbakatan, siswa yang
hidupnya terpinggirkan, memiliki kecacatan fisik, dan atau memiliki kemampuan belajar
2
yang berada di bawah rata- rata kelompoknya.
Pada permendiknas Nomor 70 tahun 2009 dijelaskan bahwa pendidikan inklusif ada-
lah sebuah sistem penyelenggara pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua
peserta didik yang memiliki hambatan dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat
istimewa untuk secara bersama-sama dengan perserta didik pada umumnya mengikuti
pendidikan. Pada pendidikan inklusif anak berkebutuhan khusus tidak diberikan perlakuan
khusus ataupun hak-hak istimewa, tetapi kesetaraan hak dan kewajiban yang sama dengan
peserta didik lainnya dalam kelas itu. Dalam kegiatan pembelajaran pada sekolah inklusif
terdapat prinsip-prinsip yang harus dijalankan seorang guru yaitu (1) Prinsip motivasi, guru
harus senantiasa memberikan motivasi kepada siswa agar tetap memiliki gairah dan seman-
gat yang tinggi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar, (2) Prinsip latar/konteks, guru

1
perlu mengenal siswa secara mendalam, (3) Prinsip keterarahan, setiap akan melakukan
kegiatan pembelajar guru harus merumuskan tujuan secara jelas, menyiapkan bahan dan
alat yang sesuai, serta mengembangkan strategi pembelajaran yang tepat, (4) Prinsip hub-
ungan sosial, dalam kegiatan belajar mengajar, guru perlu mengembangkan strategi pem-
belajaran yang mampu mengoptimalkan interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan
siswa, guru dengan siswa dan lingkungan serta interaksi banyak arah, (5) Prinsip belajar
sambil bekerja, guru harus banyak memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan
praktek atau percobaan, atau merumuskan sesuatu melalui pengamatan, penelitian atau se-
bagainya, (6) Prinsip individulisasi, guru perlu mengenal kemampuan awal dan karakteris-
tik setiap anak secara mendalam, bagi dari segi kemapuan maupun ketidakmampuannya
dalam menyerap materi pembelajaran, kecepatan maupun kelambatannya dalam belajar,
dan perilakunya, sehingga kegiatan pembelajaran masing-masing anak mendapatkan per-
hatian dan perlakuan yang sesuai, (7) Prinsip menemukan, guru perlu mengembangkan
strategi pembelajaran yang mampu memncing siswa untuk terlibat secara aktif, baik fisik,
mental, sosial, dan emosional, (8) Prinsip pemecahan masalah, guru hendaknya sering
mengajukan berbagai persoalan atau problem yang ada di lingkungan sekitar, dan anak
dilatih untuk merumuskan, mencari data, menganalisis dan memecahkannya sesuai dengan
kemampuannya
Pembelajaran pada sekolah inklusif harus di atur dengan membuat lingkungan pem-
belajaran yang ramah terhadap peserta didik, guru dan peserta didik belajar bersama sebagai
suatu komunitas belajar, menempatkan peserta didik sebagai pusat pembelajaran, men-
dorong partisipasi perserta didik dalam belajar, guru memahami dan memanfaatkan media
pembelajaran adaptif, dan juga guru memiliki minat untuk memberikan layanan yang ter-
baik bagi siswa.(Kustawan ,2012:63)
Berdasarkan pengamatan di SMK N 3 Singaraja, guru yang mengajar pada sekolah
inklusif, masih belum mampu menerapkan rancangan kegiatan yang sudah dijelaskan pada
Permendiknas No 70 tahun 2009. Guru masih memberikan perlakuan yang berbeda ter-
hadap anak-anak berkebutuhan khusus, dan terkadang mereka masih merasa terbebani da-
lam mengajar anak-anak berkebutuhan khusus. Proses pembelajaran oleh guru di kelas
setiap anak yang memiliki karakteristik berbeda-beda, guru tetap menggunakan kurikulum
yang sama dengan tingkatan kelasnya. Pendekatan pembelajaran yang dipergunakan dalam
proses belajar mengajar bersifat klasikal. Sedangkan karakteristik anak yang berbeda-beda
tampaknya dalam penggunaan media pembelajaran belum maksimal dapat digunakan oleh
3

semua anak yang berbeda karakter serta guru tampaknya kurang memberikan motivasi
kepada siswa berkebutuhan khusus selama proses belajar mengajar.
SMK Negeri 3 Singaraja merupakan salah satu sekolah penyelenggara pendidikan
inklusif. Terdapat satu orang peserta didik ABK yang memiliki hambatan dengar
(tunarungu) di SMK N 3 Singaraja. Tunarungu adalah suatu istilah umum yang menunjuk-
kan ketidakmampuan mendengar dari yang ringan sampai berat, digolongkan ke dalam tuli
dan kurang dengar. Seseorang yang mengalami ketunarunguan adalah individu yang ke-
hilangan kemampuan mendengar sehingga menghambat proses informasi bahasa melalui
pendengaran, baik memakai ataupun tidak memakai alat bantu dengar di mana batas
pendengaran yang dimiliki masih memungkinkan keberhasilan proses informasi bahasa me-
lalui pendengaran.
Dalam pelaksanaan pembelajaran di SMK Negeri 3 Singaraja, anak berkebutuhan khu-
sus (ABK) seringkali luput bahkan terabaikan kebutuhan belajarnya, hal ini disebabkan oleh
berbagai hal salah satunya kurangnya pengetahuan pendidik memecahkan masalah-masalah
atau kurang tepatnya treatment yang diberikan terhadap ABK. Guru di kelas inklusi SMK
Negeri 3 Singaraja cenderung menyamaratakan proses pembelajaran tanpa memperhatikan
kebutuhan siswa, alasannya karena latar belakang pendidikan tenaga pendidik di SMK
Negeri 3 Singaraja yang ditunjuk sebagai sekolah penyelenggara pendidikan inklusi bukan-
lah dari latar PLB. Hal ini berakibat terhadap rendahnya hasil belajar Anak Berkebutuhan
Khusus (ABK) dikelas inklusif yang dilihat dari nilai siswa selama semester ganjil selalu
dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM).

B. Permasalahan
Masalah yang muncul akibat ketunarunguan siswa tersebut adalah masalah dalam hal
komunikasi, bahasa dan kognitif. Guru yang mengajar dikelas inklusi SMK Negeri 3 Singa-
raja cenderung menyamaratakan proses pembelajaran tanpa memperhatikan kebutuhan
siswa, alasannya karena latar belakang pendidikan tenaga pendidik di SMK Negeri 3 Singa-
raja yang ditunjuk sebagai sekolah penyelenggara pendidikan inklusi bukanlah dari latar
PLB. Disinilah sebenarnya akar permasalahan seringnya ABK tidak mendapat perlakuan
yang sejalan dengan konsep pendidikan inklusif. Guru pengajar di SMK N 3 Singaraja
masih sangat sulit menemukan cara untuk menyampaikan konsep pelajaran kepada siswa
dengan kebutuhan khusus.
4

Penanganan ABK dalam setting pendidikan inklusif di SMK Negeri 3 Singaraja, tentu
memerlukan strategi khusus dan inovatif. Berdasarkan standar isi mata pelajaran di SMK
yang menekankan pada kemandirian siswa dan pemberian pengalaman belajar langsung,
maka dalam pembelajaran fisika diperlukan sebuah media yang dapat mendukung aktivitas
siswa dalam mempelajari fisika sehingga siswa dapat belajar mandiri tanpa harus bergan-
tung pada guru mata pelajaran dalam mengembangkan bakat dan potensi yang dimiliki.
Salah satu butir strategi pembangunan pendidikan di Indonesia, yang menekankan ke-
mandirian siswa dan memberi pengalaman belajar langsung sehingga dapat mendukung ak-
tivitas belajar dalam pengembangan bakat dan potensi yang dimiliki adalah pemanfaatan
Information dan Comunication Technology (ICT) atau Teknologi Informasi dan Komu-
nikasi (TIK) salah satunya melalui penggunaan media google terjemahan.

C. Strategi Pemecahan Masalah


1. Deskripsi Strategi Pemecahan Masalah
Pada pelaksanaan pembelajaran di SMK N 3 Singaraja pengelolaan kelas yang diterap-
kan yaitu pengelolaan kelas reguler penuh yaitu peserta didik berkebutuhan khusus belajar
bersama-sama peserta didik regular. Siswa berkebutuhan khusus di setting untuk duduk
dibangku paling depan untuk mempermudah guru dalam memantau siswa pada saat kegiatan
belajar mengajar. Kurikulum standar nasional yang berlaku bagi peserta didik reguler juga
berlaku bagi peserta didik berkebutuhan khusus.
Pada penyampaian materi guru menyampaikan pembelajaran mengacu pada standar
proses (elaborasi, eksplorasi, konfirmasi) dengan menerapkan strategi yang variatif dan pa-
kem sesuai karakteristik dan kebutuhan peserta didik yang beragam. Penyampaian materi
kepada siswa, kebanyakan dari guru mengurangi beban materi kepada siswa berkebu-
tuhan khusus. Pengurangan materi ini dilakukan guru dengan persetujuan kepala sekolah
berdasar pada kebutuhan setiap siswa. KKM yang diterapkan pada siswa berkebutuhan khu-
sus berbeda dengan KKM yang diberikan pada siswa reguler, terdapat pengurangan dalam
pelaksanaannya. Pengurangan standart KKM didasarkan pada kemampuan dari masing-
masing siswa berkebutuhan khusus. Akan tetapi meskipun standar KKM sudah dikurangi
siswa berkebutuhan khusus masih belum mencapai target yang diinginkan.
Dalam penyampaian materi guru lebih sering menggunakan metode ceramah padahal
ada peserta didik yang mengalami hambatan dalam pendengaran sehingga pembelajaran
yang terjadi belum berjalan secara optimal. Dalam penggunaan media pembelajaran yang
5

bervariasi sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang beragam, penggunaan media masih
jarang dilakukan. Dalam proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti yang
cukup penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat
dibantu denganmenghadirkan media sebagai perantaran. Kerumitan bahan/materi yang akan
disampaikan kepada peserta didik dapat disederhanakan dengan bantuan sederhana. Salah
satu media yang dapat digunakan guru dalam mengatasi hambatan komunikasi antara guru
yang tidak memiliki kemampuan bahasa isyarat dengan siswa tuna rungu adalah penggunaan
google terjemahan.
Google Terjemahan adalah layanan yang disediakan oleh Google Inc. untuk
menerjemahkan bagian teks atau halaman web dalam satu bahasa ke bahasa lain baik dengan
tulisan maupun dengan suara. Google terjemahan sangat tepat digunakan sebagai media
pembelajaran dalam setting pendidikan inklusif karena memiliki kelebihan yakni mampu
merubah masukan berupa suara menjadi bentuk tulisan. Dengan aplikasi google terjemahan
ini semua aktivitas belajar siswa dapat berjalan lancar tanpa ada yang merasa terabaikan.

2. Penjelasan Tahap Operasional


Pembelajaran dengan media google terjemahan dilakukan secara mandiri untuk
siswa tunarungu dalam kelas inklusif. Proses pembelajaran berjalan sesuai dengan
pelaksanaan pembelajaran yang sudah dirancang dalam RPP. Tidak ada perlakuan istimewa
spesifik yang diberikan kepada siswa tunarungu. Hal yang berbeda hanya pada penggunaan
laptop yang terkoneksi dengan aplikasi google translate dan bluetooh speaker yang dipakai
oleh guru. Melalui tampilan dilayar laptop inilah siswa tunarungu dapat mengetahui apa
yang sedang dibicarakan guru meskipun guru tidak menggunakan bahasa isyarat ataupun
guru sedang membelakangi peserta didik ketika menjelaskan suatu konsep. Siswa tunarungu
tidak lagi bergantung untuk melihat gerak bibir guru pengajar, siswa cukup melihat apa yg
dituliskan guru dipapan tulis sambil mendengarkan penyampainnya yang sudah
diterjemahkan kedalam tulisan oleh aplikasi google terjemahan. Selain dapat
menterjemahkan suara menjadi bentuk tulisan, siswa tunarungu juga dapat melihat
terjemahan suara tersebut dalam bahasa lain seperti bahasa inggris, hal ini sekaligus dapat
meningkatkan pemahaman siswa tunarungu dalam konteks biligual. Setelah proses
pembelajaran semua penyampaian yang disampaikan guru dapat dicopy kedalam dokumen
siswa tunarungu sebagai sebuah catatan untuk mereka baca dan pahami lebih dalam.
Dengan penggunaan aplikasi ini, proses pembelajaran dapat berjalan secara kondusif tanpa
6

ada yang merasa diistimewakan ataupun diabaikan. Semua siswa belajar bersama dengan
guru dan metode yang sama.
BAB II
IMPLEMENTASI BEST PRACTICE

A. Alasan Pemilihan Strategi Pemecahan Masalah


Untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa, termasuk bagi anak berkebutuhan khusus
(ABK) diperlukan media yang dapat mengakomodir semua kebutuhan peserta didik dalam
kelas inklusif. Terkait dengan kurangnya kemampuan guru dalam menyampaikan materi
kepada siswa berkebutuhan khusus (tunarungu) maka penggunaan google terjemahan dapat
digunakan sebagai solusinya. Melalui tampilan dilayar laptop yang terhubung dengan
aplikasi google terjemahan, siswa tunarungu dapat mengetahui apa yang sedang
dibicarakan guru meskipun guru tidak menggunakan bahasa isyarat ataupun guru sedang
membelakangi peserta didik ketika menjelaskan suatu konsep. Siswa tunarungu tidak lagi
bergantung untuk melihat gerak bibir guru pengajar, siswa cukup melihat apa yg dituliskan
guru dipapan tulis sambil mendengarkan penyampainnya yang sudah diterjemahkan
kedalam tulisan oleh aplikasi google terjemahan.
Selain dapat menterjemahkan suara menjadi bentuk tulisan, siswa tunarungu juga
dapat melihat terjemahan suara tersebut dalam bahasa lain seperti bahasa inggris, hal ini
sekaligus dapat meningkatkan pemahaman siswa tunarungu dalam konteks biligual. Setelah
proses pembelajaran semua penyampaian yang disampaikan guru dapat dicopy kedalam
dokumen siswa tunarungu sebagai sebuah catatan untuk mereka baca dan pahami lebih
dalam. Dengan penggunaan aplikasi ini, proses pembelajaran dapat berjalan secara kondusif
tanpa ada yang merasa diistimewakan ataupun diabaikan. Semua siswa belajar bersama
dengan guru dan metode yang sama.

B. Implementasi Strategi Pemecahan Masalah


Menurut Arsyad (3:2012) media menunjukan fungsi atau perannya, yaitu mengatur
hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar-siswa dan isi pelajaran.
Menurut Djamarah dan Aswan Zain (120:2010) Dalam proses belajar mengajar kehadiran
media mempunyai arti yang cukup penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan
bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantaran.
Kerumitan bahan/materi yang akan disampaikan kepada peserta didik dapat disederhanakan
dengan bantuan sederhana.

7
8

Media pembelajaran dengan menggunakan aplikasi google terjemahan dilakukan


dengan proses yang sederhana tanpa merubah model pembelajaran yang sudah dirancang
guru. Dalam implementasinya hanya diperlukan sedikit modifikasi teknik penyampaian.
Adapun langkah yang dilakukan dalam pengimplementasiannya adalah sbb:
1. Guru menyiapkan bahan ajar sesuai dengan RPP yang sudah disusun
2. Guru menyiapkan laptop, koneksi internet untuk aplikasi google terjemahan.
3. Guru menggunakan headset tanpa kabel, dalam hal ini digunakan bluetooth headset
yang bisa dihubungkan dengan bluetooth dilaptop siswa. Penggunaan bluetooth
headset disini bertujuan agar selama proses pembelajaran siswa normal tidak merasa
ada hal yang aneh pada penampilan guru jika menggunakan headset dengan kabel.
4. Guru dan siswa melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang sudah disusun.

C. Hasil yang Dicapai


Hasil yang dicapai dari pembelajaran yang menggunakan media aplikasi google
terjemahan adalah sebagai berikut:
1. Melalui implementasi media aplikasi google terjemahan dalam pembelajaran fisika,
terjadi peningkatan hasil belajar siswa termasuk hasil belajar siswa berkebutuhan
khusus. Hal ini disebabkan dalam implementasi media aplikasi google terjemahan
memungkinkan semua siswa untuk belajar secara serentak dan kolaboratif dalam
waktu, guru dan metode yang sama. Hal ini mendorong adanya peningkatan
motivasi kerjasama baik antara siswa tunarungu maupun siswa normal dalam kelas
inklusif.
2. Respon semua siswa terhadap implementasi media aplikasi google terjemahan
berkategori positif, terbukti dari hasil observasi selama proses pembelajaran, semua
siswa merasa nyaman dalam pembelajaran, tidak ada siswa yang terabaikan
kebutuhan belajarnya, semua siswa memberikan tanggapan agar media aplikasi
google terjemahan bisa terus digunakan sebagai alat bantu dalam proses
penyampaian materi guru didalam kelas.
3. Hasil belajar siswa pada aspek kognitif, psikomotor dan afektif menunjukkan
adanya peningkatan kualitas. Pada setiap pertemuan telah terjadi peningkatan
jumlah siswa yang tuntas, hingga pada pertemuan ketiga dan keempat seluruh siswa
termasuk siswa berkebutuhan khusus dapat tuntas pemahaman konsepnya secara
individual.
9

Perolehan hasil belajar siswa dalam kelas inklusif adalah sebagai berikut.
a. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif
Pada akhir penelitian, diperoleh rata-rata tes hasil belajar fisika pada aspek kognitif
sebesar 74,0 yang tergolong kategori baik, dengan ketuntasan klasikal sebesar 100%. Ke-
tuntasan klasikal menunjukkan bahwa 100% siswa sudah tuntas dalam pembelajaran. Se-
luruh siswa mendapatkan nilai ≥ 70. Distribusi hasil belajar pada aspek kognitif disajikan
pada Tabel 2.1
Dari tabel konversi tampak bahwa secara kualitatif penguasaan konsep siswa berada
pada kualifikasi baik. Data ini menunjukkan sebanyak 3 orang siswa dengan persentase 7,5%
dengan kualiafikasi sangat baik. Sebanyak 32 orang siswa termasuk siswa berkebutuhan
khusus dengan persentase 92,5% berada dalam kualifikasi baik.
Tabel 2.1 Sebaran Nilai Kognitif
No Kriteria Kategori Frekuensi %

1 85,0 – 100,0 Sangat Baik 3 7,5%


2 70,0 – 84,0 Baik 32 92,5%

3 55,0 – 69,0 Cukup 0 0%

4 40,0 – 54,0 Kurang 0 0%

5 0,0 – 39,0 Sangat Kurang 0 0%


Secara klasikal nilai rata-rata hasil belajar Fisika siswa untuk aspek kognitif berkategori baik
seperti pada Tabel 2.2 dan Gambar 2.1.
Tabel 2.2 Deskripsi Nilai Hasil Belajar Aspek Kognitif
Kognitif Siswa
Deskripsi Siklus I Siklus II
Tanpa aplikasi Dengan aplikasi
Nilai Rata-Rata 67,0 74,0
Standar Deviasi 4,7 4,2
Nilai Terendah 58,0 70,0
Nilai Tertinggi 78,0 86,0
10

Aspek Kognitif Siswa

nilai rata-rata
kognitif siswa

Gambar 2.1 Nilai Rata-Rata Aspek Kognitif

Berdasarkan nilai hasil belajar aspek kognitif yang diperoleh siswa, maka jika
dibandingkan dengan standar ketuntasan minimum yang berlaku saat ini di SMK Negeri 3
Singaraja (yaitu sebesar 60), maka seluruh siswa termasuk siswa berkebutuhan khusus
dinyatakan tuntas untuk aspek kognitif. Ini berarti ketuntasan klasikal yang tercapai adalah
100%.

b. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Afektif


Data hasil belajar Fisika siswa untuk aspek afektif dikumpulkan dengan metode ob-
servasi dan mengacu pada rubrik penilaian sikap siswa. Berdasarkan hasil analisis yang di-
peroleh nilai rata-rata afektif siswa sebesar 72,0 yang tergolong kategori baik dan ketuntasan
klasikal aspek afektif siswa mencapai 100%. Sebaran nilai afektif siswa disajikan pada Tabel
2.3.
Tabel 2.3 Sebaran Nilai Afektif
No Kriteria Kategori Frekuensi %
1 85,0 – 100,0 Sangat Baik 0 0%
2 70,0 – 84,0 Baik 35 100%
3 55,0 – 69,0 Cukup 0 0%
4 40,0 – 54,0 Kurang 0 0%
5 0,0 – 39,0 Sangat Kurang 0 0%

Berdasarkan Tabel 2.3, terungkap bahwa sebaran nilai hasil belajar fisika siswa un-
tuk aspek afektif sebesar 100% berada pada kategori baik. Deskripsi hasil belajar Fisika
siswa untuk aspek afektif disajikan pada Tabel 2.4 dan Gambar 2.2
11

Tabel 2.4 Deskripsi Nilai Hasil Belajar Aspek Afektif


Afektif Siswa
Deskripsi Siklus I Siklus II
Tanpa aplikasi Dengan aplikasi
Nilai Rata-Rata 64,0 72,0
Standar Deviasi 5,7 2,3
Nilai Terendah 55,0 70,0
Nilai Tertinggi 70,0 76,0

Aspek Afektif Siswa

nilai rata-rata
afektif siswa

Gambar 2.2 Nilai Rata-Rata Aspek Afektif

c. Hasil Belajar Siswa pada Aspek Psikomotor


Pengumpulan data hasil belajar Fisika siswa untuk aspek psikomotor dikumpulkan
dengan metode observasi dan mengacu pada rubrik penilaian praktek (psikomotor). Ber-
dasarkan hasil analisis yang diperoleh nilai rata-rata psikomotor siswa sebesar 74,0 yang
tergolong kategori baik dan ketuntasan klasikal aspek psikomotor siswa mencapai 100%.
Sebaran nilai psikomotor siswa disajikan pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5 Sebaran Nilai Psikomotor
No Kriteria Kategori Frekuensi %

1 Sangat Baik 0 0%
85,0 – 100,0
2 70,0 – 84,0 Baik 35 100%
3 Cukup 0 0%
55,0 – 69,0
4 Kurang 0 0%
40,0 – 54,0
5 Sangat Kurang 0 0%
0,0 – 39,0
12

Berdasarkan Tabel 2.5 terlihat bahwa sebaran nilai hasil belajar fisika siswa untuk
aspek psikomotor sebesar 100% berada pada kategori baik. Selain itu juga disajikan
deskripsi hasil belajar Fisika siswa untuk aspek psikomotor pada Tabel 2.6 dan Gambar 2.3.
Tabel 2.6 Deskripsi Nilai Hasil Belajar Aspek Psikomotor
Psikomotor Siswa
Deskripsi Siklus I Siklus II
Tanpa aplikasi Dengan aplikasi
Nilai Rata-Rata 69,0 74,0
Standar Deviasi 5,1 3,8
Nilai Terendah 65,0 70,0
Nilai Tertinggi 80,0 80,0

Aspek Psikomotor Siswa

nilai rata-rata
psikomotor
siswa

Gambar 2.3 Nilai Rata-Rata Aspek Psikomotor Siswa


D. Kendala-Kendala yang Dihadapi
Selain diperoleh beberapa hal yang merupakan keberhasilan dari penerapan media
aplikasi google terjemahan, ada juga kendala-kendala yang ditemui selama pelaksa-
naannya, yaitu:
1. Pada awal kegiatan, siswa reguler masih sering memperhatikan hasil terjemahan
suara yang dibaca oleh siswa tunarungu, sehingga siswa kurang berkonsentrasi
mengikuti pembelajaran. Solusinya guru mengingatkan siswa bahwa proses
pembelajaran akan berjalan baik jika semua siswa bisa berkonsentrasi mengikuti
pembelajaran.
2. Siswa tunarungu pada awal penggunaan aplikasi google terjemahan masih bingung
membaca hasil terjemahan karena ada dua menu terjemahan yang diberikan yakni
13

menu bahasa indoesia dan bahasa inggris. Solusinya guru meminta siswa tunarungu
untuk membaca terjemahan dalam bahasa Indonesia saja.
3. Beberapa konsep matematis tidak dapat diterjemahkan kedalam bahasa tulisan oleh
aplikasi google terjemahan, solusinya dalam perintah di layar laptop siswa diminta
memperhatikan tulisan yang dibuat dipapan tulis oleh guru.

E. Faktor-Faktor Pendukung
Faktor-faktor pendukung dalam penerapan media aplikasi google terjemahan, yaitu:
1. Tersedianya sumber internet disekolah sehingga aplikasi google terjemahan dapat
mudah diakses
2. Motivasi belajar seluruh siswa yang sangat tinggi karena pembelajaran terkait
dengan TIK yang sedang berkembang saat ini memungkinkan bagi peserta didik un-
tuk melaksanakan pembelajaran secara kreatif dan menyenangkan tanpa merasa
terganggu dengan keberadaan siswa berkebutuhan khusus.
3. Peran serta orang tua siswa yang berkebutuhan khusus membimbing anaknya untuk
belajar dirumah membantu mempercepat komunikasi yang sempat sulit dilakukan
guru pada kelas tradisional, dengan bimbingan dari orang tua pada saat siswa
berkebutuhan khusus membaca rangkuman/catatan hasil rekaman dalam aplikasi
google terjemahan, siswa semakin mudah memahami isi materi.

F. Alternatif Pengembangan
Selain menggunakan aplikasi google terjemahan, perlu diberikan pemahaman
kepada seluruh guru pengajar dalam kelas inklusif bahwa pembelajaran perlu menggunakan
media-media yang tepat sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.
Dalam penggunaan media pembelajaran hendaknya diimbangi dengan
penyusunan materi ajar yang lebih disederhanakan sehingga dengan penggunaan media
sederhana pun siswa berkebutuhan khusus dapat memahaminya.
Penerapan media google terjemahkan dapat digunakan secara berkesinambungan
terutama untuk mata pelajaran bahasa inggris, karena penggunaan aplikasi ini mampu
menterjemahkan suara dalam bentuk tulisan dalam berbagai bahasa, dalam konteks pelajaran
bahasa inggris guru dapat lebih mudah menyampaikan materi yang memerlukan
penerjemahan, sehingga kemampuan bahasa inggris siswa tunarungu secara tidak langsung
dapat terus ditingkatkan.mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
BAB III
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap penerapan media aplikasi google terjemahan pada
mata pelajaran fisika bagi siswa berkebutuhan khusus (tunarungu) dalam kelas inklusif
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kegiatan pembelajaran menunjukkan hasil yang baik di mana hasil belajar pada aspek
kognitif ketuntasan klasikalnya yaitu sebesar 100% dengan rerata kelas 74,0. Pada
aspek psikomotor dan aspek afektif terjadi peningkatan dari kualifikasi cukup aktif
menjadi aktif. Dengan rerata hasil belajar aspek afektif dan aspek psikomotor adalah
72,0 dan 74,0.
2. Respon siswa terhadap penerapan media aplikasi google terjemahan mempunyai
kategori positif.

B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian yang diproleh, maka dapat diajukan beberapa
rekomendasi sebagai berikut.
1. Media aplikasi google terjemahan dapat digunakan guru fisika sebagai salah satu al-
ternatif dalam upaya meningkatkan hasil belajar fisika siswa berkebutuhan khusus
yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dalam kelas inklusif.
2. Bagi guru/peneliti yang ingin melaksanakan penelitian dengan media aplikasi google
terjemahan diharapkan memperhatikan hasil refleksi dalam penelitian ini, yang meli-
puti:
a. Dalam beberapa persamaan matematis tidak dapat diterjemahkan langsung oleh
aplikasi google terjemahan sehingga guru perlu memberikan intruksi ke siswa
untuk memperhatikan tulisan yang dibuat guru dipapan tulis.
b. Penerapan media aplikasi google terjemahan dapat digunakan untuk mata
pelajaran lain seperti mata pelajaran bahasa inggris karena aplikasi ini mampu
menterjemahkan suara kedalam bentuk tulisan dalam berbagai bahasa.
c. Penggunaan aplikasi google terjemahan ini juga dapat digunakan bagi siswa
dengan kebutuhan khusus lainnya seperti misalkan tuna netra ketika diminta

14
15

membuat tulisan, siswa tuna netra dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk men-
gubah suaranya menjadi bentuk tulisan. Selain itu aplikasi ini juga dapat
digunakan oleh siswa tuna daksa seperti cerebial palsy, sehingga hambatan dalam
hal menulis dapat diselesaikan dengan menterjemahkan suara melalui aplikasi ini.
3. Bagi sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, aplikasi google terjemahan, cocok
diterapkan sebagai media dalam pembelajaran Fisika karena sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013 yang menekankan proses pendidikan Fisika pada pembelajaran yang
diintegrasikan dengan TIK. Pengintegrasian TIK dalam pembelajaran memungkinkan
bagi para tenaga pendidik maupun para peserta didik untuk melaksanakan pembelaja-
ran secara kreatif dan menyenangkan.
16

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad Azhar. 2011. Media pembelajaran: Jakarta: Rajawali Pers


Budiyanto. 2005. Pengantar Pendidikan Inklusif Berbasis Budaya Lokal. Jakarta:
Depdiknas Dirjen Dikti Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga
Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Direktorat PPK-LK. 2011. Pedoman Umum Penyelenggara Pendidikan Inklusif. Ja-
karta: Kementerian pendidikan dan Kebudayaan.
Djamarah & Aswan Zain.2010.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: PT Rineka Putra
Kustawan, Dedi. 2012. Pendidikan Inklusif & Upaya Implementasinya. Jakarta ti-
mur: Luxima
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 70
Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik yang Memiliki
Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/atau Bakat Istimewa. 2009.
Jakarta: Sekretariat Negara.
Direktorat PPK-LK. 2018. Bahan ajar bimbingan teknis pembelajaran siswa
berkebutuhan khusus bagi guru SMA-SMK penyelenggara pendidikan
inklusif. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
17

Lampiran 1. Contoh RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

I. IDENTITAS MATA PELAJARAN


Satuan Pendidikan : SMK Negeri 3 Singaraja
Kelas :X
Semester : Genap
Program : Semua Program Keahlian
Mata Pelajaran : Fisika
Jumlah Pertemuan : 1 kali pertemuan (3 x 45 menit)

II. KOMPETENSI INTI


KI 3 (Pengetahuan) :
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang penge-
tahuan factual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai
dengan bidang dan lingkup kajian/ kerja Fisika pada tingkat teknis, spesifik,
detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, re-
gional, dan internasional.

KI 4 (Keterampilan):
1. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi,
dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah
sesuai dengan bidang kajian/kerja Fisika.
18

2. Menampilkan kinerja dibawah bimbingan dengan mutu dan kuanti-


tas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
3. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyajikan
secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komu-
nikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya disekolah, serta mampu melaksanakan tugas
spesifik dibawah pengawasan langsung.
4. Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru,
membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan langsung.

III. KOMPETENSI DASAR


3.12. Menerapkan Hukum-Hukum Termodinamika
4.12. Menunjukkan cara kerja alat sederhana yang berhubungan dengan
Termodinamika
IV. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menjelaskan tentang teori kinetik gas
2. Menyebutkan minimal empat (4) sifat-sifat Gas ideal
3. Menerapkan hukum Boyle dalam menyelesaikan persoalan fisika
4. Menerapkan hukum Charles-gay Lussac dalam menyelesaikan perso-
alan fisika
5. Menerapkan hukum Boyle-Gay Lussac dalam menyelesaikan persoa-
lan fisika
6. Menerapkan persamaan umum gas ideal dalam menyelesaikan perso-
alan fisika

V. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan kegiatan diskusi dan pembelajaran kelompok diharapkan siswa
terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dan bertanggungjawab dalam
menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik,
serta dapat :
19
1. Menjelaskan tentang teori kinetik gas
2. Menyebutkan minimal empat (4) sifat-sifat fas ideal
3. Menerapkan hukum Boyle dalam menyelesaikan persoalan fisika
4. Menerapkan hukum Charles-gay Lussac dalam menyelesaikan per-
soalan fisika
5. Menerapkan hukum Boyle-Gay Lussac dalam menyelesaikan per-
soalan fisika
6. Menerapkan persamaan umum gas ideal dalam menyelesaikan
persoalan fisika

VI. PENDEKATAN/ MODEL /METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN


1. Pendekatan pembelajaran : Student Center (berpusat pada siswa)
2. Model pembelajaran : Kooperatif tipe Student Team Achievment
Divisions (STAD) berbantuan LKS.
3. Metode : Diskusi kelompok
4. Strategi : Discovery inquiry
20

VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN


Waktu
No Kegiatan Pembelajaran Evaluasi
(menit)
1. Pendahuluan 10
a. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran.
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran.
c. Menyampaikan apersepsi
d. Lakukan pemotivasian kepada peserta didik dengan menan-
yakan pertanyaan berikut.
Pernakah anak-anak memperhatikan botol pewangi ruangan.
Di bagian luarnya tabungnya ada tulisan simpan ditempat
yang sejuk, jangan terkena sinar matahari langsung?Men-
gapa ada tulisan seperti itu?
2 Kegiatan Inti
• Peserta didik mendengarkan dan memahami penyajian pem- 10
belajaran/penjelasan ringkasan materi dari pendidik.
• Peserta didik membentuk kelompok secara heterogen (terdiri
dari laki-laki dan perempuan, berasal dari berbagai daerah, 5
memiliki kemampuan akademik tinggi, sedang, dan rendah),
masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang.
• Peserta didik menerima LKS yang dibagikan oleh pendidik
(Lampiran 1). Otentik As-
• Masing-masing peserta didik di dalam kelompoknya ber- sessment
diskusi dan saling bertukar pendapat untuk menyelesaikan (Lembar 45

tugas-tugas yang ada dalam LKS sampai tuntas. Penilaian

• Peserta didik dapat memanfaatkan pelayanan pendidik, kalau Sikap)


ada yang tidak jelas peserta didik dapat bertanya langsung
kepada pendidik dengan cara mengangkat tangan dan pen-
didik akan mendekati kelompoknya untuk memberikan pen- Otentik As-
jelasan. sessment
21

• Semua peserta didik membuat hasil diskusi kelompoknya (Lembar


dan memastikan bahwa semua anggota kelompoknya telah Penilaian
memahami materi yang dipelajari. Sikap)
• Peserta didik mengumpulkan laporan masing-masing ke-
lompok dan menerima informasi bahwa hasil tersebut akan Portofolio
digunakan sebagai portofolio mereka.
• Peserta didik mengerjakan dan mengumpulkan kuis yang
diberikan pendidik, dimana kuis terdiri dari satu atau dua
soal diambilkan dari LKS yang dikerjakan. Pada saat menja- Penilaian 10
wab kuis peserta didik tidak boleh bekerja sama. Kognitif

3 Penutup 10
• Pendidik melakukan pemotivasian kepada peserta didik
yang kurang atau belum berpartisipasi aktif dan berikan re-
ward berupa pujian kepada peserta didik yang sudah ber-
partisipasi dengan aktif.
• Pendidik bersama-sama dengan peserta didik dan/atau
sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran.
• Pendidik memberikan tugas mandiri terstruktur (lampiran
2).
• Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan beri-
kutnya.
Jumlah 90

IX. PENILAIAN HASIL BELAJAR


1. Teknik Penilaian: pengamatan, tes tertulis
2. Prosedur Penilaian:
No. Aspek yang dinilai Teknik Penilaian Waktu Penilaian
1. Pengetahuan Tes tertulis Penyelesaian tugas individu dan
kelompok
2. Sikap Pengamatan Selama pembelajaran dan saat diskusi
3. Keterampilan Pengamatan Penyelesaian tugas (baik individu
maupun kelompok) dan saat diskusi
22

a. Penilaian Pengetahuan (kognitif)


Portofolio
Laporan tertulis hasil diskusi kelompok siswa menjawab lembar kegiatan
siswa
Kuis
Hasil siswa menjawab kuis yang soalnya terdiri dari satu atau dua soal di-
ambilkan dari LKS yang dikerjakan.
Tes Ulangan Harian
Tes berbentuk uraian dan/atau pilihan ganda.
Indikator Pencapaian Kom-
No Soal
petesi
1 Menjelaskan tentang teori ki- Jelaskan yang dimaksud dengan teori ki-
netik gas netik gas!
2 Menyebutkan minimal empat Sebutkan minimal empat (4) sifat-sifat fas
(4) sifat-sifat fas ideal ideal!
3 Menerapkan hukum Boyle Suatu gas dengan volume 6 m3 berada da-
dalam menyelesaikan persoa- lam bejana tertutup (tidak bocor) yang su-
lan fisika hunya dijaga tetap, tekanan mula-mula gas
tersebut adalah 4 Pa. Jika tekanannya di-
naikkan menjadi 8 Pa, tentukanlah besar
volumenya?

4 Menerapkan hukum Charles- Berapakah besarnya usaha menurut hukum


gay Lussac dalam me- Charles-gay Lussac?
nyelesaikan persoalan fisika
23

5 Menerapkan hukum Boyle- Dalam tabung yang tertutup, volumenya


Gay Lussac dalam me- dapat berubah-ubah dengan tutup yang
nyelesaikan persoalan fisika dapat bergerak mula-mula memiliki vol-
ume 1,4 lt. Pada saat itu tekanannya diukur
2 atm dan suhunya 127O. Jika tutup tabung
ditekan sehingga tekanan gas menjadi 1,6
atm ternyata volume gas menjadi 1,0 lt. Be-
rapakah suhu gas tersebut?

6 Menerapkan persamaan Dua mol gas berada dalam tabung yang


umum gas ideal dalam me- volumenya 20 liter. Bila suhu gas itu 27oC,
nyelesaikan persoalan fisika berapa tekanan gas?

Rubrik Penilaian Kognitif


Skor Kriteria
5 Memberikan jawaban lengkap dan benar
4 Memberikan jawaban yang benar, sedikit cacat tetapi memuas-
kan
3 Memberikan jawaban yang benar, banyak cacat tetapi hampir
memuaskan
2 Memberikan suatu jawaban yang ada unsur benarnya, tetapi
tidak memadai
1 Mencoba jawaban suatu penyelesaian, tetapi salah total
0 Tidak mencoba memberikan jawaban sama sekali

skor yang diperoleh siswa


X kognitif = x 100
skor maksimum
Keterangan:
X kognitif = Nilai kognitif
24

b. Lembar Pengamatan Sikap (Afektif)


Aspek penilaian
Nama Jumlah Keterangan
No nilai
siswa A B C D E skor predikat

3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1 3 2 1
1

Keterangan Item Aspek Afektif (sikap)


A = Etika Berdiskusi
Nilai 3 = Berdiskusi memenuhi tiga indikator; (1) posisi duduk baik dan benar, (2) tidak membuat keributan
yang lain selain berdiskusi, (3) menggunakan bahasa diskusi yang baik, dan sopan.
Nilai 2 = berdiskusi hanya memenuhi dua indikator
Nilai 1 = berdiskusi hanya memenuhi satu indikator
B = Aktivitas dalam belajar.
Nilai 3 = berinteraksi dengan tiga komponen; (1) materi, (2) Anggota kelompoknya, (3) Guru
Nilai 2 = Berinteraksi hanya dengan dua komponen
Nilai 1 = Berinteraksi hanya dengan satu komponen
C = Aktivitas Kerjasama
Nilai 3 = Melakukan 3 indikator; (1) membaca, (2) berdiskusi, (3) menulis
Nilai 2 = Hanya melakukan dua indikator
Nilai 1 = Hanya melakukan satu indikator
D = Aktivitas Bertanya
Nilai 3 = Pertanyaan memenuhi tiga indikator; (1) singkat, (2) jelas, (3) sesuai konteks
Nilai 2 = Hanya memenuhi dua indikator
Nilai 1 = Hanya memenuhi satu indikator
E = Aktivitas Menjelaskan Jawaban
Nilai 3 = Penjelasan memenuhi tiga indikator; (1) singkat, (2) jelas, (3) sesuai konteks.
Nilai 2 = Hanya memenuhi dua indikator
Nilai 1 = Hanya memenuhi satu indikator

Prosedur Penskoran:
skor yang diperoleh siswa
X afektif = x 100
skor maksimum
Keterangan:
X afektif = nilai sikap siswa
25

Kategori Penggolongan Sikap Siswa

Interval Skor Kategori


84-100 Sangat Baik
68-83 Baik
52-67 Cukup Baik
36-51 Kurang
20-35 Sangat Kurang

c. Lembar Pengamatan Keterampilan (Psikomotor)


LEMBAR PENGAMATAN KETERAMPILAN

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Semester : X/2
Tahun Pelajaran : 2013/2014
Waktu Pengamatan : 2 x 45 menit
Indikator:
1. Kurang terampil jika sama sekali tidak dapat menerapkan konsep/prinsip
dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan dengan ma-
teri pembelajaran
2. Terampil jika menunjukkan sudah ada usaha untuk menerapkan kon-
sep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang berkaitan
dengan materi pembelajaran tetapi belum tepat.
3. Sangat terampil ,jika menunjukkan adanya usaha untuk menerapkan
konsep/prinsip dan strategi pemecahan masalah yang relevan yang
berkaitan dengan materi pembelajaran dan sudah tepat.
26

Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.


Keterampilan menerapkan konsep/prinsip
No Nama Siswa dan strategi pemecahan masalah Ket
KT T ST
1
2
3
.
.
n

Keterangan:
KT: Kurang terampil jika tidak dapat menerapkan konsep dan strategi
pemecahan masalah
T: Terampil jika sudah dapat menerapkan konsep dan strategi pemeca-
han masalah tetapi belum tepat
ST: Sangat terampil jika sudah dapat menerapkan konsep dan strategi
pemecahan masalah dan sudah tepat

X. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
1 Bahan Ajar:
• Modul Fisika Kontekstual untuk SMK Kelas X Semester Genap
• Lembar Kerja Siswa

Mengetahui, Singaraja, 6 Januari 2017


Guru Mata Pelajaran

Luh Eka Yanthi, M.Pd


NIP. 19620306 198703 1 015
27

Lembar Kegiatan Siswa


TERMODINAMIKA

Mata Pelajaran : Fisika


Kelas/Semester : X/Genap
Sekolah : SMK Negeri 3 Singaraja
Kompetensi Dasar :
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan diskusi
2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari se-
bagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil
percobaan
3.17 Menerapkan hukum-hukum termodinamika
Indikator:
1. Menjelaskan tentang teori kinetik gas
2. Menyebutkan minimal empat (4) sifat-sifat fas ideal
3. Menerapkan hukum Boyle dalam menyelesaikan persoalan fisika
4. Menerapkan hukum Charles-gay Lussac dalam menyelesaikan persoalan
fisika
5. Menerapkan hukum Boyle-Gay Lussac dalam menyelesaikan persoalan
fisika
6. Menerapkan persamaan umum gas ideal dalam menyelesaikan persoalan
fisika
Petunjuk Belajar:
1. Buatlah kelompok secara heterogen (terdiri dari laki-laki dan perempuan,
memiliki kemampuan akademik tinggi, sedang, dan rendah), masing-masing
kelompok beranggotakan 4-5 orang.
2. Baca dan pahamilah terlebih dahulu materi pembelajarannya. Kemudian
diskusikan dengan anggota kelompokmu jika mengalami masalah dalam
28

memahami materi tersebut. Jika masih mengalam masalah tanyakan kepada


gurumu dengan cara mengacungkan tanganmu.
3. Setelah membaca dan memahami materi pembelajaran, kerjakanlah tugas-
tugasnya dengan berdiskusi dengan teman kelompokmu. Jika masih men-
galam masalah tanyakan kepada gurumu.
4. Tugas yang dikerjakan dalam satu kelompok harus sama, misalnya jika
membahas tugas no 1 semuanya membahas soal no 1. Tidak diperbolehkan
untuk membagi tugas dan mengerjakannya sendiri-sendiri.
5. Anggota kelompok tidak diperbolehkan bekerja sama dengan anggota ke-
lompok selain kelompoknya.
6. Hasil kegiatan kelompokmu harus sama, jika ada perbedaan maka nilai yang
dipakai adalah nilai siswa yang mendapat nilai terkecil.
7. Semua siswa mengumpulkan hasil kegiatan kelompok, dijadikan satu dalam
satu kelompok

Tugas-tugas
1. Jelaskan yang dimaksud dengan teori kinetik gas!
2. Sebutkan minimal empat (4) sifat-sifat fas ideal!
3. Bagaimanakah bunyi dari hukum Boyle? Bagaimanakah persamaan matema-
tisnya?
4. Suatu gas dengan volume 6 m3 berada dalam bejana tertutup (tidak bocor) yang
suhunya dijaga tetap, tekanan mula-mula gas tersebut adalah 4 Pa. Jika
tekanannya dinaikkan menjadi 8 Pa, tentukanlah besar volumenya?
5. Bagaimanakah bunyi dari hukum Charles-gay Lussac. Bagaimanakah persa-
maan matematisnya?
6. Tekanan suatu gas dengan volume 4 m3 yang berada dalam bejana tertutup
(tidak bocor) dijaga tetap. Suhu mutlaknya mula-mula 200 K. Jika volumenya
dirubah menjadi 8 m3, hitunglah besar suhu mutlaknya!
7. Bagaimanakah persamaan matematis hukum Boyle-Gay Lussac?
8. Dalam tabung yang tertutup, volumenya dapat berubah-ubah dengan tutup
yang dapat bergerak mula-mula memiliki volume 1,4 lt. Pada saat itu
tekanannya diukur 2 atm dan suhunya 127O. Jika tutup tabung ditekan sehingga
29

tekanan gas menjadi 1,6 atm ternyata volume gas menjadi 1,0 lt. Berapakah
suhu gas tersebut?
9. Volume gas oksigen pada tekanan 2 atm dan suhu 200 C adalah 50 liter. Hitung
volume gas ketika tekanannya 1 atm dan suhunya 00 C!
10. Bagaimanakah persamaan matematis persamaan keadaan gas ideal?
11. Dua mol gas berada dalam tabung yang volumenya 20 liter. Bila suhu gas itu
27oC, berapa tekanan gas?

Penilaian:
Kriteria Penilaian Soal Uraian
Skor Kriteria
5 Memberikan suatu penyelesaian lengkap dan benar
4 Memberikan suatu penyelesaian yang benar, sedikit cacat, tetapi
memuaskan
3 Memberikan suatu penyelesaian yang benar, banyak cacat, tetapi
hampir memuaskan
2 Memberikan suatu penyelesaian yang ada unsur benarnya, tetapi
tidak memadai
1 Mencoba memberikan suatu penyelesaian, tetapi salah total
0 Tidak mencoba memberikan penyelesaian sama sekali

skor yang diperoleh siswa


X kognitif = x 100
skor maksimum
Keterangan:
X kognitif = Nilai kognitif

Tugas Mandiri Terstruktur


Kerjakan soal-soal latihan yang ada pada modul fisika halaman 40 soal no 1-10
30

Lampiran 2. Angket Respon Siswa


ANGKET
Respon Siswa Mengenai Media Aplikasi Google Terjemahan

Petunjuk
1. Berikut ini beberapa pernyataan-pernyataan yang terkait dengan Pen-
erapan media aplikasi google terjemahan. Berikanlah pendapat anda
dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom yang sesuai.
2. SS = Sangat setuju, S = Setuju, R = Ragu-ragu, TS = Tidak Setuju, STS
= Sangat Tidak Setuju

PENDAPAT
NO PERNYATAAN
SS S R TS STS
1 Saya senang dengan penerapan media aplikasi google
terjemahan karena hasilnya sesuai dengan kebutuhan
saya
2 Saya senang dengan penerapan media aplikasi
google terjemahan karena dapat memberi saya
waktu yang banyak untuk belajar memahami
materi pelajaran
3 Saya senang dengan penerapan media aplikasi google
terjemahan karena pada akhirnya saya dapat men-
guasai materi dengan baik
4 Saya senang dengan penerapan media aplikasi
google terjemahan karena pembelajarannya
menarik dan berkeadilan
5 Saya tidak senang mengikuti penerapan media aplikasi
google terjemahan karena terlalu mngistimewakan
ABK
6 Saya senang dengan adanya penerapan media
aplikasi google terjemahan karena saya dapat
dengan cepat mengetahui kemampuan pemahaman
materi saya
7 Saya tidak senang dengan media aplikasi google
terjemahan karena semua orang menjadi paham
materi
8 Melalui penerapan media aplikasi google terjemahan
saya merasa nyaman berdiskusi dan belajar bersama
teman dan guru

9 Melalui penerapan media aplikasi google terjemahan


saya mendapat kesempatan mendiskusikan materi
dengan teman dalam waktu bersamaan
31

PENDAPAT
NO PERNYATAAN
SS S R TS STS
10 Dengan media aplikasi google terjemahan saya menjadi
lebih merasa bisa bekerjasama dengan teman lain dalam
belajar
11 Saya tidak senang dengan penerapan media aplikasi
google terjemahan karena sangat melelahkan

12 Sewaktu diberi media aplikasi google terjemahan, saya


lebih suka menonton aktivitas siswa lain

13 Sebenarnya pembelajaran dengan media aplikasi


google terjemahan itu membuat kita lebih sulit me-
mahami materi pembelajaran
14 Dengan penerapan media aplikasi google terjemahan saya
menjadi lebih aktif dan kreatif

15 Saya tidak senang dengan penerapan media aplikasi


google terjemahan karena saya dituntut serius
memperhatikan penjelasan guru
16 Saya tidak senang dengan penerapan media aplikasi
google terjemahan karena kegiatan tersebut hanyalah
membuang-buang waktu saja
17 Saya senang dengan penerapan media aplikasi
google terjemahan karena kesempatan siswa untuk
mendalami materi menjadi bertambah

18 Saya tidak senang dengan penerapan media aplikasi


google terjemahan karena tidak ada waktu untuk
bersantai
19 Saya senang apabila penerapan media aplikasi
google terjemahan dilaksanakan secara berke-
lanjutan

20 Sebaiknya penerapan media aplikasi google terjemahan


jangan diterapkan lagi karena saya merasa kurang nya-
man
32

Lampiran 3. Data hasil belajar


DATA HASIL BELAJAR
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : X Multimedia 1
Semester : Genap
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Nilai
NO NIS NAMA Tes 1 (Kog- Tes 2 (Kog- Tes 1 Tes 2 TC (Si- FC (Si-
nitif) nitif) (Kinerja) (Kinerja) kap) kap)

1 17829 GEDE ROLLY JANUARTHA CITTA WIJAYA 72 78 70 75 70 85


2 17830 HENNY TATIANA 78 74 76 80 78 86
3 17831 I GST KOMPYANG CAKRA WIBAWA 42 70 50 68 64 78
4 17832 I KADEK ARDIANA 82 90 76 80 76 80
5 17833 I KADEK REDITE YASA 76 80 80 90 70 80
6 17834 I MADE SATYA DHARMA 72 70 70 78 64 78
7 17835 JUNAIDI SUWANDA 78 90 78 80 76 80
8 17836 KADEK AYU DWI SIMPENINGSIH 82 90 70 70 70 78
9 17838 KADEK ENDRIKA DICAPRIO 76 80 76 78 64 80
10 17839 KADEK GUNAMULYA SUDARMA YASA 80 90 85 95 87 98
11 17840 KADEK SUASTAWAN 72 70 70 78 64 78
12 17841 KETUT ALIT AGUS ANDIKA 78 90 78 80 76 80
13 17842 KETUT NOVITA SARI 76 80 80 90 70 80
14 17843 KETUT PASEK MARTINI 72 70 70 78 64 78
15 17844 KETUT SRI WAHYUNI 82 90 70 70 70 78
16 17845 KETUT YUDI WITANARYA DESIMAHENDRA 76 80 76 78 64 80
17 17846 KOMANG ARYASA 78 90 78 80 76 80
18 17847 KOMANG FEBRI SEKARINI 76 80 80 90 70 86
19 17848 KOMANG KUSUMA ADININGSIH 76 80 80 90 70 80
20 17849 KOMANG UNTUNG TRI DANISHIA NINGRUM 72 70 70 78 64 78
21 17850 LUH WINA ARIP PIANTI 80 90 85 95 87 98
22 17851 MADE SASTRAWAN 72 70 70 78 64 78
23 17852 MADE WIRA DHARMAWAN 72 70 70 78 64 78
24 17853 NGURAH GEDE PREMA SATYA ANANDA 82 90 70 70 70 78
25 17854 NI GUSTI KADEK SRIWIDARINI 76 80 78 90 70 78
26 17855 NI KADEK DWI SEPTIARINI 78 90 70 78 64 80
27 17856 NI LUH PUTU RISTIA ARIANTI 80 70 76 70 70 98
28 17857 NI PUTU JUNIANTARI 80 90 85 78 64 78
29 17858 PUTU TIARA WIDIASTINI 70 80 70 80 76 80
30 17859 PUTU VANESHA AYU DIAH KENANGA 85 70 78 90 70 80
31 17860 RAGIL AYU MARTA NURJANNAH 70 90 76 90 70 78
32 17861 RIZKY FARAMIDHA FEBRIANY 82 80 70 78 64 78
33 17862 SAQINAH 76 80 70 95 80 80
34 17863 TRI UTAMI 78 90 64 90 90 96
35 17864 WULAN PUTRI 80 70 87 78 78 78
33

Lampiran 4. Distribusi Respon Siswa

DISTRIBUSI RESPON SISWA KELAS X MULTIMEDIA 1


TERHADAP PENERAPAN MODEL FLIPPED CLASSROOM BERBASIS RUMAH BELAJAR
Nomor Item TOTAL
SISWA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 4 4 5 4 4 5 5 3 4 5 5 4 3 3 4 3 3 4 3 4 79
2 3 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 94
3 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 92
4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 85
5 5 5 5 3 4 5 5 4 4 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 92
6 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 91
7 5 4 5 4 4 3 4 5 5 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 84
8 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 93
9 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 92
10 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 5 84
11 5 3 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 93
12 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 92
13 5 4 4 3 4 4 3 4 5 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 82
14 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 95
15 3 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 94
16 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 92
17 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 85
18 5 5 5 3 4 5 5 4 4 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 92
19 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 91
20 5 4 5 4 4 3 4 5 5 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 84
21 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 93
22 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 92
23 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 5 84
24 5 3 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 93
25 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 92
26 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 4 92
27 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 5 84
28 5 3 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 93
29 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 92
30 5 4 4 3 4 4 3 4 5 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 5 82
31 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 95
32 3 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 94
33 5 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 92
34 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 85
35 5 5 5 3 4 5 5 4 4 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 92
34

Lampiran 5. Tampilan Dashboard Google Terjemahan


35

Lampiran 6. Tampilan Headset Bluetooh yang digunakan guru


36

Lampiran 7. Foto-foto kegiatan pembelajaran

Gambar di atas adalah suasana ketika masing-masing kelompok siswa bela-

jar bersama mengidentifikasi permasalahan yang diajukan guru dalam LKS

dengan memanfaatkan BSE yang terdapat pada Rumah Belajar


37

Gambar di atas adalah suasana ketika guru membimbing siswa ketika mengalami

kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan.


38

Gambar di atas adalah suasana tes kognitif pada ulangan harian I dan Ulangan Har-
ian II
39

Gambar diatas adalah contoh screenshot penggunaan google translate ketika


menyampaikan materi kepada siswa ABK (Tunarungu).
40

Lampiran 13. Biodata penulis

BIODATA PENULIS
1 Nama Luh Eka Yanthi, M.Pd
2 NIP 19860215 201101 2 013
3 NUPTK 0547 7646 6430 0013
4 Jabatan Guru Muda
5 Pangkat/Gol. Ruang Penata Muda Tk. I, III/b
Tempat dan Tanggal La-
6
hir Kerobokan, 15 Februari 1986
7 Jenis Kelamin Perempuan
8 Agama Hindu
Mata Pelajaran Yang Di-
9
ajarkan Fisika
10 Masa Kerja Guru 7 Tahun 7 Bulan
Penerapan Media Aplikasi Google
Terjemahan untuk Meningkatkan
11 Judul Best Practice Hasil Belajar Fisika Siswa Berkebu-
tuhan Khusus (Tuna Rungu) dalam
Kelas Inklusif
12 Pendidikan Terakhir Pascasarjana (S2)
13 Fakultas/Jurusan Pendidikan IPA
14 Status Perkawinan Kawin
15 Sekolah
a. Nama Sekolah SMK Negeri 3 Singaraja
b. Jalan Gempol
c. Desa Banyuning
d. Kecamatan Buleleng
e. Kabupaten Buleleng
f. Provinsi Bali
g. Telepon (0362) 24544
h. Email smk3singaraja@yahoo.co.id
16 Alamat Rumah
a. Dusun Anyar
b. Desa Anturan
c. Kecamatan Buleleng
d. Kabupaten Buleleng
e. Provinsi Bali
f. Telepon 087 762 568 626
g. Email ekayanthiluh@gmail.com

Singaraja, 10 September 2018


Penulis

Luh Eka Yanthi, M.Pd


NIP. 19860215 201101 2 013
LAMPIRAN
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI

Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Perpustakaan SMK Negeri 3 Singaraja,
menyatakan bahwa:
Judul Penelitian:
” Penerapan Media Aplikasi Google Terjemahan Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Fisika Siswa Berkebutuhan Khusus (Tuna Rungu) Dalam Kelas Inklusif”
Disusun oleh:
Nama : Luh Eka Yanthi, M.Pd
NIP : 19860215 201101 2 013
NUPTK : 0547-7646-6430-0022
Pangkat/Gol. : Penata Muda Tk I / IIIb
Jabatan : Guru Pertama
Tempat Tugas : SMKN 3 Singaraja
telah dipublikasikan secara terbatas dan disimpan di Perpustakaan SMK Negeri 3
Singaraja sebanyak 1 (satu) eksemplar.
Demikian pernyataan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Singaraja, 23 Agustus 2018


Mengetahui Yang menyatakan
Kepala SMKN 3 Singaraja Kepala Perpustakaan SMKN 3
Singaraja

Drs. I Nyoman Suastika, M.Pd I Putu Budiawan, S.Pd


NIP. 19620306 198703 1 015 NIP. 19780802 200604 1 017

Anda mungkin juga menyukai