Anda di halaman 1dari 3

Pria kelahiran Pekanbaru, 28 Juni 1969 ini adalah anak bungsu dari dua bersaudara dari

pasangan Razif Halik Uno dan Rachmini Rachman. Ayahnya bekerja di perusahaan Caltex di
Riau dan ibunya terkenal sebagai pakar pendidikan kepribadian. 
 
Setelah ayahnya tidak lagi bekerja di Caltex, keluarga Sandiaga Uno pindah ke Jakarta
sekitar tahun 1970-an. Sandi mengenyam pendidikan di SD PSKD, SMP N Jakarta, dan SMA
Katolik. Setelah itu, Sandi Uno kuliah ke Amerika Serikat. 
 
Pada tahun 1990, Sandiaga Salahudin Uno lulus dari Wichita State University, Amerika
Serikat, mengambil Bachelor of Business Administration. Kemudian dia bekerja selama
setahun menjadi karyawan Bank Summa. Di sini ia bertemu dan berguru dengan
konglomerat William Soeryadjaya pemilik Bank Summa.
 
Tak lagi di bank, Sandiaga memilih melanjutkan kuliahnya di George Washington
University, Amerika Serikat, mengambil Master of Business Administration dengan biaya
beasiswa. Dua tahun kemudian, dia lulus dengan IPK 4,0. Setelah itu, dia bekerja di
Seapower Asia Investment Limited di Singapura  sebagai manajer investasi sekaligus di MP
Holding Limited Group sejak tahun 1994. 
 
Setahun kemudian, ia pindah ke NTI Resources Ltd di Kanada dan menjabat sebagai
executive vice president. Kariernya pun terhalang oleh krisis moneter pada tahun 1997.
Dia tidak melanjutkan kerjanya karena kantor tempat kerjanya terkena krisis dan sejak itu
dia menjadi penganggguran dan tinggal di rumah orang tuanya.
 
Sandiaga Uno mencoba bangkit dan membuka usaha sendiri. Bersama teman-temannya,
salah satunya Rosan Perkasa Roaeslani mendirikan perusahaan PT Recapital. Perusahaan
yang bergerak di bidang jasa konsultan keuangan. Kebetulan saat itu banyak perusahaan
dihantam krisis dan diambang bangkut. Kondisi ini menjadi peluang dan pasar perusahaan
Sandiaga Uno.

Secara perlahan Sandiaga membangun perusahaanya dan berhasil. Dia pun membuka
bisnis baru dengan cara membeli perusahaan yang bangkrut, lalu dirapikan, dan dijual lagi.
Hingga saat ini, bisnisnya berkembang pesat, dia memiliki diberbagai sektor bisnis, antara
lain pertambangan, infrastruktur, telekomunikasi, perkebunan, dan asuransi.

Dalam waktu bersamaan, pada tahun 1999, ia juga bergabung dengan Perusahaan
Saratoga. Tidak terlalu sulit bagi Sandi membagi waktu antara Saratoga dan Recapital
karena bergerak di bisnis yang berbeda.Saratoga adalah perusahaan private equity
sementara Recapital, konsultan keuangan.
 
Selain dunia bisnis, ia dikenal sebagai penggemar dunia olahrga, khususnya lari. Sandiaga
Uno pernah keliling dunia dan berpartisipasi di 6 World Major Marathons New York
(2011), Berlin (2012), Tokyo (2014), Chicago (2014), Boston (2015) dan London (2015).
Ketika usianya 47 tahun, Sandi diangkat sebagai Ketua Umum Persatuan Renang Seluruh
Indonesia menggantikan Hilmi Panigoro.
 
Sukses di dunia usaha dan olahraga, ia pun melirik ke dunia politik. Ia didaulat menjadi
pengurus Partai Gerindra oleh Prabowo Subianto. Pada Pilgub DKI 2017, ia maju sebagai
calon wakil gubernur DKI. Ia pun rajin blusukan untuk menyapa warga DKI Jakarta. Pada
16 Oktober 2017, ia bersama pasanganya Anies Baswedan dilantik sebagai Gubernur-Wakil
Gubenur DKI 2017-2020. (AC/DN) (Photo:VIVA.co.id/WA)
     
KELUARGA     
Istri                                     : Nur Asia
Anak                                  : Anneesha Atheera Uno, Amyra Atheefa, dan Sulaiman Saladdin Uno

Masuk daftar 100 terkaya di Indonesia


Usaha bisnisnya ini tidak sia-sia. Tahun 2018 ia menduduki peringkat ke-85 daftar orang
terkaya di Indonesia versi majalah Asia Globe. Dikutip dari DetikFinance, jumlah kekayaan
Sandiaga dalam laporan itu mencapai US$ 300 juta (Rp 4,3 triliun) turun dari jumlah tahun
sebelumnya yang mencapai US$ 500 juta (Rp7,2 triliun).
Aset Sandiaga termasuk dua mobil Nissan Grand Livina tahun 2013 seharga Rp 125 juta
dan Nissan X-Trail tahun 2015 senilai Rp 250 juta.
Selain itu ada juga logam mulia, barang-barang seni dan antik, serta benda bergerak
lainnya bernilai total Rp 3,2 miliar; surat-surat berharga sebagai bentuk investasi senilai
Rp 3,7 triliun yang dikumpulkan dalam periode 1997-2015.
Tidak berhenti sampai di sana, Sandiaga juga adalah pemilik giro dan setara kas sebesar Rp
12,8 miliar, serta piutang dalam bentuk pinjaman uang sebesar Rp 13,8 miliar. Sedangkan
utang Sandiaga dalam bentuk pinjaman uang sebesar Rp 8,4 miliar.

Anda mungkin juga menyukai