Anda di halaman 1dari 13

LAMPIRAN – LAMPIRAN

1. Penilaian
a. Sikap
Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta
didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara
umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh
instrument penilaian sikap :
No. Nama Aspek Perilaku yang Dinilai Jumlah Skor Kode
Siswa BJ JJ TJ DS Skor Sikap Nilai
1. Nicko 75 75 50 75 275 68,75 C
2. … … … … … … …
Keterangan :
- BS : Bekerja Sama
- JJ : Jujur
- TJ : Tanggung Jawab
- DS : Disiplin
Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria =
100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 =
68,75
4. Kode nilai/predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format diatas dapat diubah sesuai dengan aspek yang ingin dinilai.

b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian (Terlampir)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan
Percakapan
Penilaian Aspek Percakapan
No Aspek Skala Jumla Skor Kode
. yang h Skor Sikap Nilai
Dinilai 25 50 75 100
1. Intonasi
2. Pelafalan
3. Kelancaran
4. Ekspresi
5. Penampilan
6. Gesture

- Penugasan (Lihat Lampiran)


Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.
b. Peserta didik meminta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa
mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik.
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah
dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrument penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrument
penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut :

Instrument Penilaian
No. Aspek yang Dinilai Sangat Baik Kurang Tidak
Baik (75) Baik Baik
(100) (50) (25)
1. Kesesuaian respon
dengan pertanyaan.
2. Keserasian pemilihan
kata.
3. Kesesuaian penggunaan
tata bahasa.
4. Pelafalan.

Kriteria Penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumlah skor yang diperoleh siswa dibagi
jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100).

Instrument Penilaian Diskusi


No. Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1. Penguasaan materi diskusi.
2. Kemampuan menjawab
pertanyaan.
3. Kemampuan mengolah kata.
4. Kemampuan menyelesaikan
masalah.

Keterangan :
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik

- Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)


Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti
catatan, PR, dll.

Instrumen Penilaian
No Aspek yang 100 75 50 25
. Dinilai
1.
2.
3.
4.

2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal
(KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai
berikut :
CONTOH PROGRAM REMIDI
Sekolah :
Kelas/Semester :
Mata Pelajaran :
Ulangan Harian Ke :
Tanggal Ulangan Harian :
Bentuk Ulangan Harian :
Materi Ulangan Harian :
(KD/Indikator) :
KKM :
No. Nama Nilai Indikator Bentuk Nilai Keterangan
Peserta Ulanga yang Tindaka Setelah
Didik n Belum n Remedial
Selesai Remedial
1.
2.
3.
4.

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan.
KISI – KISI

Sekolah : SMAN 8 Kota Bengkulu


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/Ganjil
Materi Pokok : Ikatan Kimia
Sub Pokok Bahasan : 1. Perbedaan Ikatan Ion dan Ikatan Kovalen
2. Ikatan Logam
Bentuk Soal : Uraian

Kompetensi Dasar IPK Indikator Soal Level Nomor


Soal
3.5 Membandingkan 3.5.1 Memahami 1. Diberikan C4 1
proses pembentukan kembali proses masalah
ikatan ion, ikatan pembentukan tentang
kovalen, ikatan ikatan ion dan perbedaan
kovalen koordinasi, ikatan kovalen. proses
dan ikatan logam 3.5.2 Memahami pembentukan
serta interaksi antar perbedaan ikatan ion dan C2, 3,4, dan
partikel proses ikatan kovalen. C1, 5
(atom,ion,molekul) pembentukan 2. Diberikan dan C4
materi dan ikatan ion dan masalah
hubungannya dengan ikatan kovalen. mengenai
sifat fisik materi. 3.5.3 Memahami proses
proses pembentukan
pembentukan ikatan logam.
ikatan logam.
3.5.4 Memahami
interaksi antar
partikel materi
dan
hubungannya
dengan sifat
fisik dan
materi.
4.5 Mengolah dan 4.5.1 Mengolah Diberikan C1 2
menganalisis proses masalah nyata
perbandingan proses pembentukan dalam kehidupan
pembentukan ikatan ikatan ion, sehari-hari yang
ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen, berkaitan dengan
ikatan kovalen dan ikatan Ikatan Kimia.
koordinasi, dan logam.
ikatan logam serta 4.5.2 Menalar
interaksi antar interaksi antar
partikel partikel materi
(atom,ion,molekul) dan
materi dan hubungannya
hubungannya dengan dengan sifat
sifat fisik materi. fisik materi.
SOAL TES

Jawablah pertanyaan ini dengan jelas dan benar!

1. Beberapa sifat dari empat macam zat disajikan dalam tabel berikut :
Zat Titik Leleh (0C) Daya Hantar Listrik
Lelehan Larutan
Aqueous
A -100 Tidak Ada Tidak Ada
B -85 Tidak Ada Baik
C 115 Tidak Ada Tidak Ada
D 808 Baik Baik
Zat manakah yang menunjukkan garam Natrium Klorida?

2. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat buah yang dijual tersusun
dengan rapi. Buah-buah yang tersusun dengan rapi ini mirip dengan susuan
atom-atom dalam suatu logam. Deskripsikan susunan atom-atom dalam suatu
logam dengan bahasa anda sendiri!

3. Seperti yang kita ketahui logam dapat menghantarkan arus listrik ketika
terhubung dengan sumber listrik. Berikan pendapat anda kenapa logam dapat
menghantarkan arus listrik dengan baik!

4. Jika sepotong logam dipalu atau ditarik, atom-atom logam akan bergeser
karena adanya gaya tolak antar ion logam. Jelaskan kenapa hal ini bisa terjadi!

5. Kristal senyawa ion yang dikenai tekanan (dipukul) akan pecah sedangkan
Kristal logam. Jelaskan kenap hal tersebut dapat terjadi !
RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN

Nomor Penyelesaian Skor


Soal
1. Natrium Klorida (NaCl) adalah senyawa ionic. Dalam 20
wujud padat, ikatan antar ion sangat kuat sehingga
diperlukan suhu yang tinggi untuk melelehkan padatan
ini. Dalam wujud lelehan, jarak antar ion mulai
merenggang sehingga ion-ion dapat bergerak walaupun
tidak terlalu bebas. Oleh karena itu, lelehannya dapat
menghantarkan arus listrik. Dalam larutan aqueous, ion-
ion Na+ dan ion-ion Cl- tersebar sebagai ion-ion bebas
sehingga sangat mudah menghantarkan listrik. Mengacu
pada sifat-sifat ini, maka yang memenuhi kriteria
sebagai garam NaCl adalah zat D.
2. Atom zat logam biasanya tersusun dalam salah satu dari 20
tiga struktur kristal umum, antara lain body-centered
cubic (bcc), face-centered cubic (fcc), dan hexagonal
close-pack (hcp). Dalam bcc, masing-masing atom
terletak di pusat kubus dikelilingi atom lainnya. Dalam
fcc dan hcp, masing-masing atom dikelilingi oleh
duabelas atom lainnya, tetapi susunan lapisannya
berbeda. Beberapa logam mengadopsi struktur yang
berbeda, tergantung pada suhu.

Atom logam mudah kehilangan elektron kelopak


terluarnya, menghasilkan awan elektron bebas yang
mengalir dalam pengaturan sifatnya yang padat. Hal ini
menyebabkan kemampuan zat logam menjadi mudah
menghantarkan panas dan listrik. Jika aliran elektron ini
terjadi, karakteristik padat dari logam dihasilkan oleh
interaksi elektrostatis di antara masing-masing atom dan
awan elektron. Ikatan jenis ini disebut ikatan logam.
3. Konduktivitas termal dan listrik logam berangkata dari 20
kenyataan bahwa elektron terluar mereka
terdelokalisasi. Situasi ini dapat divisualisasikan dengan
memperhatikan struktur atom logam sebagai suatu
koleksi atom yang terbenam dalam lautan elektron yang
bergerak cepat. Konduktivitas listrik logam, seperti
halnya kapasitas bahang dan konduktivitas panas, dapat
dihitung menurut model elektron bebas, yang tidak
memperhatikan struktur detail kisi ion.

Ketika mempertimbangkan struktur pita elektron dan


energi ikatan suatu logam, perlu diperhatikan potensial
positif yang disebabkan oleh pengaturan spesifik inti ion
—yang muncul periodik dalam kristal. Konsekuensi
paling penting dari potetensial periodik adalah
pembentukan celah pita kecil pada perbatasan zona
Brillouin. Secara matematis, potensial inti ion dapat
dihitung melalui beragam model, yang paling sederhana
adalah model elektron hampir bebas.
4. Karena logam bersifat dapat ditempa (Malleable) dan 20
ditarik (Ductile). Malleable mengacu pada kemampuan
logam untuk dapat ditempa menjadi lembaran-lembaran
tipis. Ductile mengacu pada kemampuan logam untuk
ditarik menjadi kawat. Atom-atom akan menyusun
sendirinya dalam lautan electron menjadi bentuk baru
tanpa mengalami pemutusan ikatan logam.
5. Apabila senyawa ion dipukul, akan terjadi pergeseran 20
posisi ion positif dan ion negative, dari yang semula
berselang seling menjadi berhadapan langsung. Hal ini
menyebabkan ion positif bertemu muka dengan ion
negative sehingga terjadi gaya tolak menolak. Hal ini
yang menyebabkan senyawa ion bersifat
rapuh.sedangkan dalam logam terjadi karena lautan
electron pada Kristal logam memegang erat ion-ion
pada logam sehingga bila dipukul atau ditempa, logam
tidak akan terpecah berai, tetapi akan bergeser.
Instrumen Penilaian Sikap

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran :
Kelas/Semester :
Tahun Ajaran :

No Waktu Nama Kejadian/perilaku Positif/negati Tindak


. f Lanjut
1.
2.
3.
4.
5.
dst

Keterangan

Waktu : Kapan terjadi perilaku/kejadian (tanggal,jam)


Nama : Nama peserta didik yang melakukan
Kejadian/perilaku : Deskripsi kejadian atau perilaku yang terjadi
Positif/negative : Perilaku/kejadian yang terjadi merupakan perilaku positif atau
negatif
Tindak lanjut : Langkah yang harus diperbaiki

Bengkulu, Oktober 2019


Mengetahui,
Kepala Sekolah SMA N 8 Kota Bengkulu Mahasiswi
Magang

Hidayatul Mardiah, M.Pd Tia Rusdatul Khairi


NIP. 19791001003122008 NPM. A1F016015
Catatan Kepala Sekolah
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
Instrumen Penilaian Aktivitas Siswa

Identitas Sekolah :
Kelas :
Hari/tanggal :
Petunjuk
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan

No. Aspek yang Diamati Kriteria


Kurang Cukup Aktif Skor
Aktif Aktif
1. Peserta didik
mendengarkan topic
yang akan dikaji, KD,
IPK, tujuan serta
motivasi yang akan
dipaparkan oleh guru.
2. Peserta didik mencatat
hal-hal yang penting
dari penjelaasan guru.
3. Peserta didik
menjawab
mengeluarkan
pendapat mengenai
pertanyaan yang
diberikan guru.
4. Peserta didik saling
menanggapi pendapat
teman yang lain.
5. Peserta didik bertanya
mengenai topic
pembelajaran kepada
guru.
6. Peserta didik
berdiskusi berusaha
memecahkan
permasalahan.
7. Peserta didik
berinteraksi dan aktif
dalam kelas.
8. Mempresentasikan
hasil
9. Menanggapi hasil
teman
10. Menyimpulkan hasil
pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai