Kita melihat bahwa pada awalnya warga Rifa’iyah tidak disebut sebagai Rifaiyah, tetapi
tarajumah dan wong mbudiyah. Tarajumah suatu metodologi dan mbudiyah suatu bentuk
pengabdian atau peribadatan seorang hamba kepada Tuhannya. Menarik dikaji tiga istilah
ini. Pada era Mbudiyah masyarakat Rifa’iyah masih sangat sederhana, hanya memikirkan
bagaimana hidup di dunia bisa mencari “sah iman lan sah ibadah” kira-kira kurun waktu
sejak KH. Ahmad Rifa’I di kalisalak batang sekitar tahun seribu delapan ratusan
PAESAN
Saat sore datang, kita akan melihat beberapa orang berlalu lalang dengan memakai sarung
dan peci. Yang perempuan memakai pakaian yang menutup aurat dengan pakaian atasan
dan bawahan. Biasanya pakaian atasan panjangnya akan melampaui pantat dan tak
bergeser rata-rata mereka memakai sarung. Cuma saat ini jenis sarung dan motifnya sudah
berubah. Pakaian bagi warga Paesan Rifaiyah merupakan identitas, sehingga melihat
sekelebatan saja, kita bisa membatin bahwa orang tadi orang Rifa’iyah. Berlengan panjang