Anda di halaman 1dari 22

EduMa Vol.3 No.

1 Juli 2014 138


ISSN 2086 - 3918

Analisis Kecerdasan Logis Matematis dan


Kecerdasan Linguistik Siswa Berdasarkan Jenis
Kelamin
(Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPA MA Mafatihul Huda)

Iyan Irvaniyah, Reza Oktaviana Akbar


Tadris Matematika, IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Jl. Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon

Abstract
Ketika konsep Multiple Intelligences ditarik dalam ranah pendidikan,
paradigma pendidikan pun mengalami banyak koreksi. Hampir mayoritas
pendidikan di sekolah sekarang ini cenderung kurang menghargai seluruh
potensi para peserta didiknya. Konsep Multiple Intelligences yang
menitikberatkan pada ranah keunikan selalu menemukan kelebihan setiap
siswa. Lebih jauh lagi, konsep ini percaya bahwa tidak ada siswa yang
bodoh sebab setiap siswa pasti memiliki minimal satu kelebihan. Namun
sekolah tradisional biasanya hanya melihat dari kecerdasan intelektualnya
saja. Karena kecerdasan intelektual (IQ) merupakan kecerdasan dasar
yang berhubungan dengan proses kognitif (menulis, membaca, menghafal,
menghitung dan menjawab). Kecerdasan ini dikenal dengan kecerdasan
rasional karena menggunakan potensi rasio dalam memecahkan masalah,
penilaian kecerdasan dapat dilakukan melalui tes IQ, karena dengan tes
IQ dapat dilihat tingkat kecerdasan intelektual seseorang. Penelitian ini
menggunakan penelitian kuantitatif. Adapun jenis masalah yang penulis
kaji adalah masalah komparatif yaitu akan membandingkan atau
membedakan rata-rata kecerdasan logis matematis dan kecerdasan
linguistik antara siswa laki-laki dengan perempuan.
Keywords: kecerdasan logis matematis dan kecerdasan linguistik,
Multiple Intelligences.

PENDAHULUAN mempengaruhi proses manajemen


penyelenggara lembaga pendidikan
Indonesia saat ini menghadapi dan kebutuhan keterampilan baru
beberapa kondisi yang perlu secara berkesinambungan. Dengan
mendapat perhatian dari semua adanya keinginan dan komitmen
pihak, untuk dapat bertahan dalam nasional untuk memperhatikan
era globalisasi maka seluruh manusia sebagai pelaku penting
produksi yang dihasilkan oleh dalam pembangunan, dan
lembaga pendidikan secara nasional komitmen penepatan manusia
harus lebih kompetitif sejalan sebagai sasaran pembangunan
dengan perkembangan ilmu dewasa ini sehingga
pengetahuan dan teknologi yang pengembangannya perlu menjadi
begitu pesat, hal ini akan perhatian.
EduMa Vol.3 No.1 Juli 2014 139
ISSN 2086 - 3918

Ilmu pengetahuan dan teknologi ajaran baru di hampir seluruh


dewasa ini menunjukan wilayah Indonesia. Tanpa disadari,
perkembangan yang begitu pesat si Ibu telah melakukan
dalam mempengaruhi kehidupan penghancuran mental dan
dan kegiatan masyarakat indonesia, pemasungan kecerdasan pada
tidak terkecuali pengaruhnya pada anaknya dengan celaan “bodoh”
lingkungan masyarakat pendidikan hanya karena gagal dalam tes
baik nasional maupun lokal. masuk sekolah favorit atau sekolah
Kemajuan teknologi disatu sisi unggul. Padahal sebenarnya,
merupakan produk dari lembaga sekolah unggul adalah sekolah yang
pendidikan dan disisi lain juga menerima semua keadaan siswanya
merupakan kebutuhan bagi tanpa harus adanya tes seleksi
lembaga pendidikan itu sendiri. masuk.
Ada sebuah kisah menarik yang Salah satu sekolah yang tanpa ada
dibuat oleh Chatib di dalam tes seleksi masuk untuk siswa yang
bukunya “Sekolahnya Manusia” mendaftar adalah MA Mafatihul
kisah tersebut bercerita tentang Huda yang berada dijalan
seorang ibu yang rela berkeringat Aryasalingsingan No. 39A Desa
ketika berdesak-desakan melihat Kasugengan Kidul Kecamatan
hasil pengumuman Depok Kabupaten Cirebon. Sekolah
penerimaananaknya di sekolah ini juga tidak melihat pendaftar
favorit atau sekolah unggulan. dari hasil Ujian Akhir Nasionalnya
Sekolah tersebut hanya menerima atau NEM. Melainkan, meyakini
350 siswa, sedangkan pendaftar dan bahwa mereka adalah manusia-
calon siswa yang mengikuti tes manusia yang cerdas yang mampu
penerimaan berjumlah lebih dari merubah bangsa ini dengan
1000 orang. Dapat dibayangkan kemampuan dan bakatnya.
betapa ketatnya seleksi masuk ke Sejatinya setiap anak dilahirkan
sekolah tersebut. Tak lama cerdas dengan membawa potensi
kemudian, seorang ibu dengan dan keunikan masing-masing yang
wajah kusut dan sedih keluar dari memungkinkan mereka untuk
kerumunan, lalu berteriak menjadi cerdas. Jadi sangat tidak
memanggil anaknya. Si anak pantaslah seandainya sebuah
dengan harap-harap cemas sekolah hanya memperhatikan
menghampiri ibunya. Ia berharap salah satu dari beberapa macam
ibunya menyampaikan kabar kecerdasan yang dimiliki oleh
gembira tentang pengumuman hasil seorang siswa ( Departemen Agama
tes tersebut. Namun kata sang ibu, RI. 2005: 478 )
“Nak, Nak… percuma Ibu Kecerdasan yang dimiliki manusia
kursuskan kamu, privat lagi, sudah merupakan salah satu anugrah
bayarnya mahal, masak tes gitu aja besar dari Allah SWT yang
kamu tidak lulus. Temanmu yang menjadikannya sebagai salah satu
biasa-biasa saja di terima, masak kelebihan manusia dibandingkan
kamu ini tidak di terima? Dasar dengan makhluk lainnya. Dengan
bodoh!” (Chatib. 2009: 91). kecerdasannya, manusia dapat
Peristiwa seperti kisah di atas ini terus menerus mempertahankan
hampir selalu terjadi setiap tahun dan meningkatkan kualitas
EduMa Vol.3 No.1 Juli 2014 140
ISSN 2086 - 3918

hidupnya yang semakin kompleks, spasial memuat kemampuan


melalui proses berpikir dan belajar seseorang untuk memahami secara
secara terus menerus. lebih mendalam hubungan antara
Seiring dengan perkembangan ilmu objek dan ruang. Kecerdasan
pengetahuan dan teknologi dewasa kinestetik memuat kemampuan
ini, orang tidak hanya berbicara seseorang untuk secara aktif
tentang kecerdasan umum, menggunakan bagian-bagian atau
kecerdasan intelektual (IQ) saja, seluruh tubuhnya untuk
melainkan juga kecerdasan emosi berkomunikasi dan memecahkan
(EQ) dan kecerdasan spiritual (SQ). berbagai masalah. Kecerdasan
Setiap kecerdasan ini mempunyai musik memuat kemampuan
wilayahnya sendiri-sendiri di otak. seseorang untuk peka terhadap
Gardner (2013) menyatakan bahwa suara-suara non verbal yang berada
otak manusia setidaknya disekelilingnya. Kecerdasan
menyimpan sembilan jenis interpersonal menunjukkan
kecerdasan yang disepakati, kemampuan seseorang untuk peka
sedangkan selebihnya masih terhadap perasaan orang lain.
misteri, yaitu terdiri dari Kecerdasan intrapersonal
kecerdasan linguistik, kecerdasan merupakan kemampuan seseorang
logis matematis, kecerdasan spasial, untuk peka terhadap perasaan
kecerdasan kinestetis, kecerdasan dirinya sendiri. Kecerdasan
musik, kecerdasan interpersonal, naturalis merupakan kemampuan
kecerdasan intrapersonal, seseoarang siswa (peserta didik),
kecerdasan naturalis, kecerdasan guru (pendidik) untuk peka
eksistensialis. Dari sembilan terhadap lingkungan alam.
kecerdasan tersebut Gardner Semakin tinggi tingkat usia
menyebutnya sebagai kecerdsan seseorang maka kegiatan yang
majemuk (Multiple Intelligences). mereka geluti akan semakin
Pengertian dari sembilan bersifat abstrak, sehingga anak-
kecerdasan diatas menurut anak yang memiliki kecerdasan
Iskandar (2012:54-56) adalah logis-matematis (logika-
sebagai berikut: kecerdasan matematika) yang sangat baik
linguistik memuat kemampuan biasanya memilih profesi yang
seseorang untuk menggunakan mengandalkan abstraksi logis-
bahasa dan kata-kata, baik secara simbolis.
tertulis maupun lisan dalam Matematika berkenaan dengan ide-
berbagai bentuk yang berbeda ide atau konsep-konsep abstrak
untuk mengekspresikan gagasan- yang tersusun secara heararkis dan
gagasannya. Kecerdasan logis penalarannya deduktif. Oleh karena
matematis memuat kemampuan itu, dalam belajar matematika akan
seseorang dalam berpikir secara menjumpai ide-ide atau konsep-
induktif dan deduktif, kemampuan konsep abstrak yang tersusun
berfikir menurut aturan logika, secara hearkis dan saling
memahami dan menganalisa pola berhubungan, dimana konsep
angka-angka serta memecahkan sebelumnya menjadi prasyarat agar
masalah dengan menggunakan dapat memahami konsep-konsep
kemampuan berpikir. Kecerdasan selanjutnya. Jadi, pemahaman akan
EduMa Vol.3 No.1 Juli 2014 141
ISSN 2086 - 3918

konsep didalam pembelajaran berkaitan dengan sekolah,


matematika sangat diperlukan. semuanya menyediakan perkiraan
Belajar matematika akan efektif yang dapat diandalkan mengenai
jika pembelajaran matematika yang sukses atau gagal di sekolah.
diberikan memperhatikan dan Kecerdasan atau intelegensi itu
sesuai dengan kesiapan kecerdasan terkait dengan cara individu
siswa. Dengan belajar matematika berbuat, apakah berbuat dengan
dapat melatih otak seseorang untuk cara yang cerdas atau kurang
berfikir dan bernalar, yang pada cerdas atau tidak cerdas sama
akhirnya dapat meningkatkan sekali. Suatu perbuatan cerdas
kecerdasan. Jenis kecerdasan yang ditandai oleh perbuatan yang cepat
dimiliki siswa merupakan salah dan tepat. Cepat dan tepat dalam
satu faktor yang dapat memahami suatu masalah, menarik
mempenagruhi keberhasilan siswa kesimpulan serta mengambil
dalam belajar. keputusan atau tindakan.
Kecerdasan logis-matematis (logika Sedangkan faktor dari kecerdasan
matematika) juga terkait erat itu sendiri adalah faktor genetik,
dengan kecerdasan linguistik, asupan makanan yang dimakan
terutama dalam kaitananya dengan serta faktor lingkungan. Setiap
penjabaran alasan-alasan logis kecerdasan mempunyai
matematis (logika matematika). perkembangannya sendiri, tumbuh
Gardner menjelaskan bahwa dan menjelma dalam kurun waktu
Seseorang dengan kecerdasan logis- berbeda untuk setiap individu.
matematis (logika matematika) Sehingga setiap individu itu
menonjol, dapat mengkonstruksikan memiliki kecerdasan yang dominan
sebuah solusi sebelum hal itu dari kecerdasan Multiple
diartikulasikan. Gardner Intelligences dan berpengaruh pada
mengkategorikan kecerdasan prestasi belajar siswa.
logika-matematika seseorang Berdasarkan alasan tersebut diatas,
kerapkali tak hanya mengandalkan maka penulis tertarik untuk
keterampilan seseorang mengetahui bagaimana tingkat
menganalisis, melainkan juga kecerdasan logis matematis dan
sebuah kemampuan intuitif menuju kecerdasan linguistik antara siswa
sebuah jawaban atau solusi laki-laki dengan perempuan?.
(Gardner: 1993:34). Sehingga dengan pertanyaan
Kecerdasan logis matematis dan tersebut penulis ingin
kecerdasan linguistik adalah mengetahuinya melalui judul yaitu
kecerdasan yang menjamin “Analisis Kecerdasan Logis
keberhasilan dalam tes-tes IQ dan Matematis dan Kecerdasan
SAT (Student Aptitude Test = Tes Linguistik Siswa Berdasarkan Jenis
Bakat Kecerdasan Siswa) karena Kelamin”.
mereka adalah kecerdasan yang
menjadi sasaran tes ketika pertama
kali tes-tes itu dirancang. Selain itu, KAJIAN PUSTAKA
menurut Gardner (2013:71) tes IQ
1. Multiple Intelligences
juga mengukur ketrampilan yang
Sebelum menginjak kemateri
berharga dalam prestasi tugas yang
Multiple Intelligences, yang akan
EduMa Vol.3 No.1 Juli 2014 142
ISSN 2086 - 3918

dibahas terlebih dahulu adalah intelektual yang tinggi tersisih dari


mengenai definisi dari inteligent orang lain yang tingkat kecerdasan
atau kecerdasan dan macam-macam intelektualnya lebih rendah.
dari kecerdasan. Salah satunya Ternyata IQ (Intelegent Quontient)
yaitu kecerdasan intelektual atau yang tinggi tidak menjamin
Inteligent Quotient (IQ). seseorang akan meraih kesuksesan.

Kecerdasan merupakan salah satu Sebenarnya hingga saat ini para


anugerah besar dari Allah SWT ahli pun tampaknya masih
kepada manusia dan mengalami kesulitan untuk mencari
menjadikannya sebagai salah satu rumusan yang komprehensif
kelebihan manusia dibandingkan tentang kecerdasan.
dengan makhluk lainnya. Dengan
kecerdasannya, manusia dapat Intelegensi atau kecerdasan
terus menerus mempertahankan menurut Iskandar adalah sebuah
dan meningkatkan kualitas konsep yang dioperasionalisasikan
hidupnya yang semakin kompleks, dengan suatu alat ukur, dan
melalui proses berfikir dan belajar keluaran dari alat ukur inilah yang
secara terus menerus. berupa IQ (Iskandar, 2012:59).

Menurut Danah Zohar dalam Kecerdasan itu sebagai potensi


Iskandar (2012:52-53), bentuk biopsikologi. Artinya, semua
kecerdasan manusia itu banyak dan anggota jenis makhluk hidup yang
tak terbatas, namun dapat bersangkutan mempunyai potensi
dihubungkan kepada tiga untuk menggunakan sekumpulan
kecerdasan IQ, EQ dan SQ. bakat kecerdasan yang dimiliki oleh
Manusia memiliki tiga kecerdasan jenis makhluk itu (Gardner,
yaitu kecerdasan intelektual, 2013:67).
kecerdasan emosi dan kecerdasan Sedangkan kecerdasan menurut
spiritual. Ketiga-tiga kemampuan Gardner dalam Azwar (1996:30)
sangat membantu seseorang dalam adalah :
meningkatkan kualitas diri,
mengabaikan salah satu  Kecakapan untuk memecahkan
kemampuan tersebut menyebabkan masalah yang dihadapi dalam
individu dililit masalah secara kehidupannya.
pribadi maupun sosial masyarakat.  Kecakapan untuk
Selama ini masyarakat mengembangkan masalah baru
mempercayai dan mengagung- untuk dipecahkan.
agungkan akan arti kecerdasan  Kecakapan untuk membuat
intelektual bahwa jika seseorang sesuatu atau melakukan
memiliki tingkat Kecerdasan sesuatu yang bermanfaat
Intelektual (IQ) yang tinggi, maka didalam kehidupannya.
orang tersebut memiliki peluang Piaget berpendapat bahwa
untuk meraih kesuksesan yang kecerdasan adalah apa yang kita
lebih besar dibanding orang lain. gunakan pada saat kita tidak tahu
Pada kenyataannya, ada banyak apa yang harus dilakukan. Dan
kasus dimana seseorang yang menurut Brown dan Frence,
memiliki tingkat kecerdasan kecerdasan adalah kemampan
EduMa Vol.3 No.1 Juli 2014 143
ISSN 2086 - 3918

mengarahkan diri seseorang dan logis matematis, kecerdasan


mempelajari ketiadaan arahan dan bahasa/linguistik, kecerdasan
pengajaran yang sempurna (Efendi, interpersonal, kecerdasan
2005: 81-84). intrapersonal, kecerdasan spasial,
kecerdasan kinestetis jasmani,
Sedangkan menurut Sternberg dkk kecerdasan musical, kecerdasan
menemukan bahwa konsepsi orang naturalis.
awam mengenai inteligensi
mencakup tiga faktor kemampuan Untuk lebih jelasnya, dibawah ini
utama, yaitu (a) kemampuan merupakan definisi dari masing-
memecahkan masalah–masalah masing kecerdasan tersebut :
praktis yang berciri utama adnya
kemampuan berfikir logis, (b) a) Kecerdasan logis matematis
kemampuan verbal (lisan), yang memuat kemampuan seseorang
berciri utama adanya kecakapan dalam menggunakan angka
berbicara dengan jelas dan lancar, dengan baik dan melakukan
dan (c) kompetensi sosial yang ber penalaran yang benar.
ciri utama adanya kemampuan Kecerdasan ini juga meliputi
untuk menerima orang lain pola dan hubungan logis,
sebagaimana adanya (Azwar, berpikir logis, pernyataan dan
1996:7). dalil-dalil, fungsi logika dan
kemampuan abstraksi-abstraksi
Dari penjelasan di atas, kecerdasan lainnya.
adalah kemampuan seseorang b) Kecerdasan bahasa berisi
dalam menyelesaikan masalah yang kemampuan untuk berfikir dan
sedang dihadapi dan mencari serta menggunakan bahasa dan kata-
memecahkan jalan keluar sampai kata secara efektif, baik secara
masalah itu selesai dengan cara tertulis maupun lisan, dalam
menggunakan potensi yang berbagai bentuk yang berbeda
dimilikinya. untuk mengekspresikan
gagasan-gagasannya.
Multiple Intelligences adalah istilah c) Kecerdasan interpersonal
atau teori dalam kajian tentang menunjukkan kemampuan
ilmu kecerdasan yang memiliki arti memersepsi dan membedakan
“kecerdasan ganda” atau suasana hati, maksud, motivasi,
“kecerdasan majemuk”. Teori ini serta perasaan orang lain.
ditemukan dan dikembangkan oleh d) Kecerdasan intrapersonal
Howard Gardner, seorang psikolog menunjukkan kemampuan
perkembangan dan profesor seseorang untuk mamahami diri
pendidikan dari Graduate School Of sendiri dan bertindak
Education, Harvad University, berdasarkan pemahaman
Amerika Serikat (Haddar, 2010: 17). tersebut. Selain itu kecerdasan
Menurut Gardner dalam bukunya ini juga meliputi kesadaran
Frame of Mind: The Theory of akan suasana hati, maksud,
Multiple Intelligences yang dikutip motivasi, temperamen,
oleh Prawiradilaga dan Siregar keinginan, berdisiplin diri dan
(2007: 59) kecerdasan seseorang kemampuan menghargai diri.
meliputi unsur-unsur: kecerdasan
EduMa Vol.3 No.1 Juli 2014 144
ISSN 2086 - 3918

e) Kecerdasan spasial-visual yang indah, entah melalui


memuat kemampuan seseorang senandung yang dilagukan
untuk mengekspresikan dunia sendiri, ataupun mendengarkan
spasial-visual secara akurat, dari alat music misalnya tape
dan kemampuan recorder, radio, pertunjukan
menstransformasikan persepsi orchestra, atau alat music yang
dunia spasial-visual tersebut dimainkannya sendiri. Mereka
dalam berbagai aspek juga lebih mudah mengingat
kehidupan. Selain itu sesuatu dan mengekspresikan
kecerdasan ini juga meliputi gagasan-gagasan apabila
kepekaan terhadap warna, dikaitkan dengan music. Orang
garis, bentk, ruang dan dengan kecerdasan musikal
hubungan antar unsur. sensitif terhadap nada, melodi,
Kemampuan membayangkan, dan irama musik. Orang-orang
mempresentasikan ide secara yang memilki kecerdasan
spasial atau visual dan musikal yang baik antara lain ;
mengorientasikan diri secara komposer, konduktor, musisi,
tepat dalam matrik spasial. kritikus musik, pembuat
Contoh orang yang memiliki instrumen dan orang-orang
kecerdasan spasial adalah sensitif terhadap unsur suara.
pematung, pelukis dan arsitek. h) Kecerdasan Naturalis adalah
f) Kecerdasan kinestetik kemampuan seseorang untuk
merupakan kemampuan peka terhadap lingkungan alam,
seseorang untuk menggunakan misalnya senang berada di
seluruh tubuh untuk lingkungan alam yang terbuka,
mengekspresikan ide dan seperti pantai, gunung, cagar
perasaan, keterampilan alam, atau hutan. Orang dengan
menggunakan tangan untuk kecerdasan jenis ini, cenderung
menciptakan sesuatu dan suka mengobservasi lingkungan
kemampua-kemampuan fisik alam seperti aneka macam
yang spesifik, seperti bebatuan, jenis-jenis lapisan
keseimbangan, kekuatan, tanah, aneka macam flora dan
kelenturan, kecepatan dan hal- fauna, benda-benda angkasa
hal yang berkaitan dengan dan sebagainya. Para pecinta
sentuhan. Contoh orang yang alam adalah contoh orang
memiliki kecerdasan kinestetik tergolong sebagai orang – orang
yaitu atlet, penari, ahli bedah, yang memiliki kecerdasan
dan pengrajin. ini.(Prawiradilaga dan Siregar.
g) Kecerdasan musical adalah 2007: 61-66 )
kemampuan seseorang untuk Menurut Amstrong (2013:8) masing-
peka terhadap suara-suara masing kecerdasan harus
nonverbal yang berada memenuhi kriteria-kriteria untuk
disekelilingnya, termasuk dianggap sebagai kecerdasan yang
dalam hal ini adalah nada dan penuh dan bukan hanya bakat,
irama. Seseorang tipe ini keterampilan, atau kemampuan.
cenderung senang sekali
mendengarkan nada dan irama
EduMa Vol.3 No.1 Juli 2014 145
ISSN 2086 - 3918

Kriteria yang digunakannya bahwa ada dua fakta penting


meliputi delapan faktor sebagai mengenai kecerdasan logis
berikut : matematis. Pertama, dalam diri
orang berbakat, proses dari
1. Isolasi potensial oleh kerusakan penyelesaian masalah sering
otak. berlangsung amat cepat-ilmuwan
2. Keberadaan orang-orang yang yang sukses memikirkan banyak
berbakat, genius, dan individu variabel sekaligus dan membuat
yang luar biasa lainnya. sejumlah hipotesis yang masing-
3. Sejarah perkembangan yang masing dievaluasi dan kemudian
khas dan serangkaian prestasi diterima atau ditolak secara
(performance) yang memenuhi bergantian. Kedua, penyelesaian
“persyaratan” untuk disebut dari suatu masalah dapat disusun
sebagai ahli, yang dapat sebelum penyelesaian itu
didefinisikan denga baik. diutarakan. Sebenarnya, proses
4. Sebuah sejarah evolusi dan penyelesaian mungkin sama sekali
kemasukakalan evolusi. tidak tampak, bahkan bagi orang
5. Dukungan dari temuan-temuan yang menyelesaikan masalah
psikometrik. (Gardner, 2013:43-44).
6. Dukungan dari tugas-tugas
psikologi yang bersifat Menurut Amstrong dalam Salim
eksperimental. Haddar kecerdasan logis matematis
7. Sebuah operasi inti yang dapat dapat diwujudkan dalam bentuk
diidentifikasi atau serangkaian menghitung, membuat kategorisasi
operasi. atau penggolongan, membuat
8. Kepekaan dan kerentanan pemikiran ilmiah dengan proses
terhadap pengodean dalam ilmiah, membuat analogi dan
sebuah sistem simbol. sebagainya (Haddar, 2010: 60).
Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa Multiple Kecerdasan logis matematis
Intelligences adalah kecerdasan didukung oleh kriteria empiris.
ganda atau majemuk yang meliputi: Daerah tertentu dari otak lebih
kecerdasan bahasa/linguistik dan menonjol dalam perhitungan
kecerdasan logis matematis yang matematika dari pada daerah yang
diklasifikasikan dengan IQ; lain. terdapat orang idiot savant,
kecerdasan interpersonal dan yang dapat melakukan perhitungan
kecerdasan intrapersonal yang dengan amat cepat seakalipun
diklasifikasikan dengan EQ; mereka tetap kurang dalam
kecerdasan spasial – visual, sebagian besar bidang lain. Anak
kecerdasan kinestetik, kecerdasan yang berbakat dalam matematika
musikal, dan kecerdasan naturalis banyak dijumpai (Gardner,
yang diklsifikasikan dengan SQ. 2013:44).

2. Karakteristik kecerdasan Beberapa pendapat mengenai


logis matematis definisi kecerdasan logis matematis
Gardner dalam bukunya yang antara lain : yaitu menurut
bejudul Multiple Intelligences (Teori Iskandar (2012:54) kecerdasan logis
dalam Praktik) menggambarkan matematis adalah kecerdasan yang
EduMa Vol.3 No.1 Juli 2014 146
ISSN 2086 - 3918

memuat kemampuan seseorang kecerdasan logis matematis adalah


dalam berpikir secara induktif dan kemampuan dalam berhitung,
deduktif, kemampuan berpikir berpikir logis dan berpikir
menurut aturan logika, memahami sistematis.
dan menganalisa pola angka-angka
serta memecahkan masalah dengan Peserta didik dengan kecerdasan
menggunakan kemampuan berpikir. logis matematis tinggi cenderung
Kecerdasan logis matematis memiliki ciri-ciri seperti mudah
menurut Salma dan Eveline adalah menganalisis dan mempelajari
kecerdasan yang memuat sebab akibat terjadinya sesuatu. Ia
kemampuan seseorang dalam suka menyusun dalam kategori atau
menggunakan angka dengan baik hierarki. Peserta didik semacam ini
dan melakukan penalaran yang cenderung menyukai aktivitas
benar. Kecerdasan ini juga meliputi berhitung dan memiliki kecepatan
pola dan hubungan logis, berpikir tinggi dalam menyelesaikan
logis, pernyataan dan dalil-dalil, problem matematika. Apabila
fungsi logika dan kemampuan kurang memahami, mereka akan
abstraksi-abstraksi lainnya cenderung berusaha untuk bertanya
(Prawiradilaga dan Siregar, dan mencari jawaban atas hal yang
2007:62-63). Menurut Syaodih kurang dipahaminya itu. Mereka
Kecerdasan logis matematis adalah juga sangat menyukai berbagai
kecakapan untuk menghitung, permainan yang banyak melibatkan
mengkuantitatif, merumuskan kegiatan berpikir aktif, diantaranya
proposisi dan hipotesis, serta bermain catur, halma dan bermain
memecahkan perhitungan- teka-teki. Dengan demikian
perhitungan matematis yang seseorang yang memiliki
kompleks (Sukmadinata, 2007:18). kecerdasan logis matematis yang
Sedangkan menurut Saifullah tinggi akan berprestasi dalam
(2004: 30) bahwa kecerdasan logis pelajaran matematika dan
matematis adalah kemampuan menikmati kemajuan teknologi
menggunakan angka dengan baik dalam penggunaan program
dan melakukan penalaran yang software logika (Prawiradilaga dan
benar. Berdasarkan Campbell Siregar. 2007: 62-63). Jenis-jenis
(2006: 40) bahwa kecerdasan logis proses yang digunakan dalam
matematis melibatkan banyak pelayanan kecerdasan logis
komponen yaitu perhitungan secara matematis mencakup kategorisasi,
matematis, berpikir logis, klasifikasi, kesimpulan,
pemecahan masalah, pertimbangan generalisasi, penghitungan dan
deduktif dan induktif, dan pebgujian hipotesis (Amstrong,
ketajaman pola-pola dan hubungan- 2013:6).
hubungan. Lwin (2008: 43) Gaya belajar anak dengan
berpendapat bahwa kecerdasan kecenderungan kecerdasan logis
logis matematis adalah kemampuan matematis adalah belajar dengan
untuk menangani bilangan dan angka-angka, belajar dengan
perhitungan, pola dan pemikiran menggunakan komputer, belajar
logis dan ilmiah. Menurut dengan membuat hipotesis atau
Nashrullah (2013: 114) bahwa pikiran terlebih dahulu, belajar
EduMa Vol.3 No.1 Juli 2014 147
ISSN 2086 - 3918

melalui kasus dan berusaha media seseorang untuk


mencari jalan keluar (Chatib, menyampaikan maksud dan
2013:173). Contoh orang-orang yang keinginannya kepada lawan bicara,
memiliki kecerdasan matematis berupa bahasa tubuh atau hanya
logis adalah ilmuwan, gerakan tangan. Bahasa yang
matematikawan, akuntan dan merupakan kemampuan
programer komputer (Efendi. 2005: berkomunikasi dengan kata-kata
143). adalah kemampuan istimewa pada
manusia, yang kemungkinan
Dari uraian diatas dapat berasal dari daerah tertentu yang
disimpulkan bahwa kecerdasan spesifik pada korteks dibelahan
logis matematis adalah kecerdasan otak sebelah kiri. Benturan keras
dimana seseorang dituntut untuk pada kepala sebelah kiri dapat
mengoperasi suatu bilangan dengan menyebabkan ketidakmampuan
cepat dan tepat, menghitung angka- seseorang untuk mengerti atau
angka yang sangat rumit, dapat menghasilkan kata-kata yang
menganalisis sebab-akibat terucapkan, sedangkan benturan
terjadinya sesuatu dan mampu pada kepala sebelah kanan
merumuskan masalah yang ada mungkin tidak (Hardy dan Heyes,
sehingga seseorang yang 1988:16).
berkecerdasan logis matematis akan
dapat berpikir sesuai dengan hal- Kecerdasan bahasa berisi
hal yang bersifat rasional. kemampuan untuk berfikir dan
menggunakan bahasa dan kata-kata
3. Karakteristik kecerdasan secara efektif, baik secara tertulis
bahasa /linguistik maupun lisan, dalam berbagai
Bakat linguistik bersifat universal, bentuk yang berbeda untuk
dan perkembangannya pada anak- mengekspresikan gagasan-
anak amat mengherankan, tidak gagasannya (Prawiradilaga dan
berbeda pada budaya yang berbeda. Siregar. 2007: 61). Bahasa hanya
Bahkan dalam populasi orang tuli rangkaian kata dan kata hanyalah
dengan bahasa tanda manual tidak rangkaian yang terdiri dari huruf
diajarkan secara nyata, anak-anak sehingga bahasa hanyalah
sering manemukan bahasa manual rangkaian huruf yang tersusun
mereka sendiri dan dengan makna dan maksud tertentu
menggunakannya secara sembunyi- yang disebut kalimat (Chatib, 2012
sembunyi. Jadi, kecerdasan dapat :80).
beroperasi secara tidak tergantung
pada input indera spesifik atau Beberapa pendapat mengenai
saluran output. definisi kecerdasan logis matematis
antara lain : Menurut Syaodih
Menurut Chatib (2012 :80) yang (2007:19) kecerdasan linguistik
diprediksi oleh para ahli etimologi adalah kecakapan berfikir melalui
bahwa bahasa memiliki umur yang kata-kata, menggunakan bahasa
sama dengan umur bumi. Ketika untuk menyatakan dan memaknai
kehidupan mulai muncul, seiring itu arti yang kompleks. Iskandar
pula kehidupan bahasa mulai ada. (2012:54) juga berpendapat bahwa
Pada dasarnya, bahasa merupakan kecerdasan linguistik adalah
EduMa Vol.3 No.1 Juli 2014 148
ISSN 2086 - 3918

kecerdasan yang memuat umumnya memiliki kemampuan


kemampuan seseorang untuk yang lebih tinggi dibandingkan
menggunakan bahasa dan kata- dengan peserta didik lainnya
kata, baik secara tertulis maupun (Efendi. 2005: 142).
lisan dalam berbagai bentuk yang
berbeda untuk mengekspresikan Menurut Chatib (2013:173) gaya
gagasan-gagasannya. Kecerdasan belajar anak dengan kecenderungan
linguistik menurut Amstrong kecerdasan linguistik adalah biasa
(2013:6) adalah kemampuan untuk belajar dengan cara mengenal
menggunakan kata-kata secara huruf, kata dan kalimat, membaca,
efektif, baik lisan (misalnya: sebagai menulis, bercerita, melaporkan
seorang orator, pendongeng, atau sesuatu yang menarik, berbicara
politisi) maupun tulisan (minyalnya: didepan umum, merekan dengan
penair, penulis naskah drama, media audio, mendengar,
editor atau jurnalis). Chatib (2012: menghafal, bertanya dan berdebat.
82) berpendapat bahwa kecerdasan Contoh orang-orang yang memiliki
linguistik adalah kemampuan kecerdasan bahasa yaitu:
berpikir dalam bentuk kata-kata, Jurnalis/Wartawan, Penulis,
menggunakan bahasa untuk Penyair, Pembicara, Pembaca berita
mengekspresikan, dan menghargai (Efendi. 2005: 142).
makna yang kompleks. Sedangkan Dari uraian diatas dapat
berdasarkan Apriyanto (2013: 21) disimpulkan bahwa kecerdasan
bahwa kecerdasan linguistik adalah linguistik adalah kecerdasan
kecerdasan yang meliputi membaca, dimana seseorang mampu menulis
menulis dan berbicara. kata-kata indah, banyak membaca,
Peserta didik dengan kecerdasan mengerti bahasa dan kata-kata
bahasa yang tinggi umumnya yang sangat rumit dan mempunyai
ditandai dengan membaca di waktu kosakata yang luas sehingga
senggang, menulis karangan yang seseorang yang berkecerdasan
bersifat imajinasi, membuat puisi, linguistik mampu mengekspresikan
menyusun kata-kata mutiara, semua idenya bisa melalui bentuk
mengisi teka-teki silang dan tulisan bahkan dalam berbicara..
sebagainya (Prawiradilaga dan
Siregar. 2007: 62). METODOLOGI
Peserta didik seperti ini juga
Teknik pengumpulan data yang
cenderung memiliki daya ingat yang
digunakan adalah observasi dan
kuat, misalnya terhadap nama-
pemberian tes. Sedangkan sampel
nama orang, istilah-istilah baru,
penelitian ini di kelas XI IPA MA
maupun hal-hal yang sifatnya
Mafatihul Huda yang berjumlah 40
detail. Mereka cenderung lebih
siswa yang terdiri dari 20 siswa
mudah belajar dengan cara
laki-laki dan 20 siswa perempuan,
mendengarkan dan verbalisasi.
pengambilan sampelnya dengan
Dalam hal penguasaan suatu
cara purposive.
bahasa baru, peserta didik ini
EduMa Vol.3 No.1 Juli 2014 149
ISSN 2086 - 3918

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Deskriptif Kecerdasan Logis Matematis dan Kecerdasan


Linguistik Siswa Kelas XI IPA

Berdasarkan data keseluruhan hasil pengolahan data kecerdasan logis


matematis dan kecerdasan linguistik pada lampiran, diperolah statistik
deskriptif data kecerdasan logis matematis dan data kecerdasan linguistik
yang terdapat dalam tabel.
Tabel
Statistik Deskriptif Data Kecerdasan Logis Matematis dan
Kecerdasan Linguistik

Kecerdasan N Rata-rata Varians Simpangan baku

Logis
40 9,08 10,33 3,21
Matematis
Linguistik 40 10,60 12,09 3,48

Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh Diagram


informasi bahwa rata-rata
kecerdasan Logis Matematis Diagram skor tertinggi (Xmax),
cenderung lebih kecil dari pada skor terendah (Xmin) dan rata-
rata-rata kecerdasan linguistik, rata kecerdasan logis matematis
namun perbedaan rata-rata ini dengan kecerdasan linguistik
tidaklah besar. Dalam data tersebut siswa kelas XI IPA
terlihat pula varians dan
simpangan baku kecerdasan
linguistik cenderung lebih besar
dari pada kecerdasan logis
matematis. Hal ini berarti
penyebaran skor kecerdasan
linguistik siswa lebih bervariasi
dari pada kecerdasan logis
matematis. Berikut ini adalah
diagram yang memperlihatkan skor
tertinggi (Xmax), skor terendah (Xmin)
dan rata-rata kecerdasan logis
matematis dengan kecerdasan Berdasarkan diagram diatas
linguistik siswa pada kelas XI IPA didapat bahwa rata-rata kecerdasan
MA Mafatihul Huda. linguistik siswa kelas XI IPA MA
Mafatihul Huda cenderung lebih
tinggi dibandingkan dengan
kecerdasan logis matematis yang
mempunyai Xmin (skor minimum)
EduMa Vol.3 No.1 Juli 2014 150
ISSN 2086 - 3918

pada kecerdasan logis matematis awal yang akan dilakukan yaitu uji
yaitu 4 sedangkan pada kecerdasan normalitas data kecerdasan logis
linguistik yaitu 5. Diperoleh juga matematis dan data kecerdasan
Xmax (skor maksimum) pada logis linguistik. Langkah awal ini
matematis sebesar 14 dan Xmax pada dilakukan untuk mengetahui
perempuan sebesar 16, sehingga statistik uji yang dapat digunakan.
diperoleh rata-rata yang berbeda
antara kecerdasan logis matematis 1. Uji Hipotesis Kecerdasan Logis
dan kecerdasan linguistik masing- Matematis.
masing yaitu 9,08 dan 10,6. a) Uji Normalitas
Data hasil uji normalitas pada
2. Perbedaan Kecerdasan Logis kecerdasan logis matematis siswa
Matematis dan Kecerdasan laki-laki dan perempuan masing-
Linguistik Siswa di MA masing tampak pada Tabel 4.3
Mafatihul Huda berikut ini.
Suatu penelitian akan
menghasilkan sebuah kesimpulan Tabel
yang diambil dari hipotesis
Hasil Uji Normalitas
penelitian yang telah dirumuskan
Kecerdasan Logis Matematis
terlebih dahulu. Tetapi hipotesis
tersebut tidak bias secara langsung Kecerdasan Taraf
ditarik kesimpulan, melainkan Logis Signifikan Keterangan
Matematis (P)
harus melalui berbagai prosedur
Populasi
terlebih dahulu. Penelitian ini Laki-laki 0,080 Berdistribusi
bertujuan untuk mengambil data Normal
kuantitatif untuk dihitung secara Populasi
prosedural agar dapat diambil suatu Perempuan 0,103 Berdistribusi
Normal
keputusan hipotesis. Adapun
penelitian yang dilakukan adalah
Berdasarkan tabel diatas diperoleh
penelitian yang tidak melakukan
hasil bahwa nilai signifikansi siswa
perlakuan terhadap sampel yang
laki-laki dan siswa perempuan
digunakan, baik secara metode
masing-masing adalah 0,080 dan
maupun media karena penelitian ini
0,103. Oleh karena nilai signifikansi
bukan penelitian eksperimen.
siswa laki-laki dan siswa
Perlakuan yang diberikan hanya
perempuan 0,05, berdasarkan
sebatas pemberian soal-soal yang
kriteria pengujiannya maka
berupa tes pilihan ganda dengan 4
diterima dengan interpretasi sampel
alternatif jawaban.
berasal dari populasi yang
Untuk mengetahui apakah hasil berdistribusi normal.
rata-rata kecerdasan logis
b) Uji Homogenitas Kecerdasan
matematis dan kecerdasan
Logis Matematis
linguistik antara siswa laki-laki
Berdasarkan data kecerdasan logis
dengan perempuan kelas XI IPA
matematis antara siswa laki-laki
berbeda atau tidak maka harus
dengan perempuan diketahui
dilakukan uji perbedaan dua rata-
berdistribusi normal, maka
rata. Sebelum melakukan uji
selanjutnya diuji homogenitasnya.
perbedaan dua rata-rata, langkah
EduMa Vol.3 No.1 Juli 2014 151
ISSN 2086 - 3918

Berdasarkan hasil pengolahan data 2. Uji Hipotesis Kecerdasan


kecerdasan logis matematis antara Linguistik
siswa laki-laki dengan perempuan Sebelum melakukan uji perbedaan
diperoleh nilai signifikansi sebesar dua rata-rata, langkah awal yang
0,100 sehingga berdasarkan kriteria akan dilakukan yaitu uji prasyarat
pengujian, karena nilainya 0,05 analisis dengan uji normalitas dan
maka diterima. Hal ini berarti homogenitas data kecerdasan
tidak terdapat perbedaan varians linguistik.
antara populasi kecerdasan logis
matematis siswa laki-laki dengan a) Uji Normalitas Kecerdasan
perempuan (homogen). Linguistik

Pengujian yang terakhir yaitu uji Tabel


hipotesis dengan menggunakan uji-t Hasil Uji Normalitas
dua sampel. Dalam pengujian ini Kecerdasan Linguistik
kita dapat mengetahui sejauh mana
perbedaan yang terjadi antara Taraf
Kecerdasan
kecerdasan logis matematis antara Linguistik
Signifikan Keterangan
siswa laki-laki dengan perempuan. (P)
Populasi
Hasil analisis yang telah dilakukan Laki-laki 0,200 Berdistribusi
Normal
adalah seperti tampak pada Tabel Populasi
berikut ini: Perempuan 0,103 Berdistribusi
Normal
Tabel
Independent T Test Hasil Tes
Kecerdasan Logis Matematis Dari tabel diatas diperoleh hasil
bahwa nilai signifikansi siswa laki-
thitung Df Sig. (2- laki dan siswa perempuan masing-
tailed) masing adalah 0,200 dan 0,103.
1,447 38 0,156 Oleh karena nilai signifikansi siswa
laki-laki dan siswa perempuan
Berdasarkan perhitungan analisis 0,05, berdasarkan kriteria
hipotesis tabel diatas menunjukkan pengujiannya maka diterima
nilai t-hitung sebesar 1,447 dan nilai dengan interpretasi sampel berasal
ttabel dengan taraf signifikan 5% dari populasi yang berdistribusi
sebesar 2,024. Hal ini menunjukkan normal.
bahwa t-hitung < ttabel maka b) Uji Homogenitas Kecerdasan
berdasarkan kriteria uji-t dua Linguistik
sampel H0 diterima dan Ha ditolak, Berdasarkan hasil pengolahan data
artinya tidak ada perbedaan yang kecerdasan logis matematis siswa
signifikan kecerdasan logis laki-laki dengan perempuan
matematis antara siswa laki-laki diperoleh nilai signifikansi sebesar
dengan perempuan. Dengan kata
0,603 sehingga berdasarkan kriteria
lain, data empirik yang digunakan pengujian, karena nilainya 0,05
tidak mendukung untuk
maka diterima. Hal ini berarti
menunjukan menolak H0.
tidak terdapat perbedaan varians
antara data kecerdasan logis
EduMa Vol.3 No.1 Juli 2014 152
ISSN 2086 - 3918

matematis siswa laki-laki dengan nilai t-hitung sebesar 0,826 dan nilai
perempuan (homogen). ttabel dengan taraf signifikan 5%
sebesar 2,024. Hal ini menunjukkan
Pengujian yang terakhir yaitu uji bahwa t-hitung < ttabel maka
hipotesis dengan menggunakan uji-t berdasarkan kriteria uji-t dua
dua sampel. Dalam pengujian ini sampel H0 diterima dan Ha ditolak,
kita dapat mengetahui sejauh mana artinya tidak ada perbedaan yang
perbedaan yang terjadi antara signifikan kecerdasan linguistik
kecerdasan linguistik siswa laki-laki antara siswa laki-laki dengan
dengan perempuan. perempuan. Dengan kata lain, data
Hasil analisis yang telah dilakukan empirik yang digunakan tidak
adalah seperti tampak pada Tabel mendukung untuk menunjukan
berikut ini: menolak H0.

Tabel 3. Deskripsi Kecerdasan Logis


Independent T Test Hasil Tes Matematis antara Siswa
Kecerdasan Linguistik Laki-laki dan Perempuan
Berdasarkan hasil pengolahan data
thitung Df Sig. (2- kecerdasan logis matematis pada
tailed) lampiran, diperolah statistik
deskriptif data kecerdasan logis
0,826 38 0,414
matematis anatra siswa laki-laki
dan perempuan yang terdapat
Berdasarkan perhitungan analisis
dalam tabel 4.8.
hipotesis tabel diatas menunjukkan

Tabel
Statistik Deskriptif
Data Kecerdasan Logis Matematis antara Siswa Laki-laki dan
Perempuan
Kecerdasan
Rata- Simpangan
Logis N Varians
rata baku
Matematis
Laki-laki 20 9,800 12,589 3,548
Perempuan 20 8,350 7,503 2,739

Berdasarkan tabel 4.8 diperoleh besar dari pada kecerdasan logis


informasi bahwa rata-rata matematis perempuan. Hal ini
kecerdasan logis matematis siswa berarti penyebaran skor kecerdasan
laki-laki cenderung lebih besar dari logis matematis laki-laki lebih
pada rata-rata kecerdasan logis bervariasi dari pada kecerdasan
matematis siswa perempuan, logis matematis perempuan.
namun perbedaan rata-rata ini Berikut ini adalah diagram yang
tidaklah besar. Dalam data tersebut memperlihatkan skor tertinggi
terlihat pula varians dan (Xmax), skor terendah (Xmin) dan
simpangan baku kecerdasan logis rata-rata kecerdasan logis
matematis laki-laki cenderung lebih matematis antara siswa laki-laki
EduMa Vol.3 No.1 Juli 2014 153
ISSN 2086 - 3918

dengan perempuan pada kelas XI kecerdasan logis matematis siswa


IPA MA Mafatihul Huda. laki-laki cenderung lebih tinggi dari
pada siswa perempuan dengan skor
Diagram minimum pada laki-laki dengan
Diagram rata-rata kecerdasan perempuan sama yaitu 5.
logis matematis antara siswa Sedangkan skor maksimum pada
laki-laki dengan perempuan laki-laki sebesar 14 dan skor
kelas XI IPA maksimum pada perempuan
sebesar 11, sehingga diperoleh rata-
rata yang berbeda antara laki-laki
dan perempuan masing-masing
yaitu 9,8 dan 8,35.

Berdasarkan interprestasi
klasifikasi nilai tes kecerdasan logis
matematis siswa laki-laki dan
perempuan dapat dikatakan dalam
tabel interprestasi nilai dibawah ini:
Berdasarkan diagram diatas
terlihat jelas bahwa rata-rata
Tabel
Interprestasi Nilai Tes Kecerdasan Logis Matematis Siswa Laki-
Laki
Nilai Interprestasi F Presentase
(%)
0 – 20 Sangat - -
Rendah
21 – 40 Rendah 4 20
41 – 60 Cukup 3 15
61 – 80 Baik 5 25
81 – 100 Sangat Baik 8 40

Dari tabel diatas dapat disimpulkan kategori berkemampuan cukup (41


bahwa kecerdasan logis matematis – 60) sebanyak 3 siswa atau 15%,
siswa laki-laki yang dikatakan dan siswa yang dikatakan dalam
dalam kategori berkemampuan kategori berkemampuan rendah (21
sangat baik (81 – 100) sebanyak 8 – 40) sebanyak 4 siswa atau 20%.
siswa atau 40%, yang dikatakan Sehingga rata-rata nilai kecerdasan
dalam kategori berkemampuan baik logis matematis siswa laki-laki
(61 – 80) sebanyak 5 siswa atau sebesar 69 dikategorikan baik.
25%, yang dikatakan dalam
EduMa Vol.3 No.1 Juli 2014 154
ISSN 2086 - 3918

Tabel
Interprestasi Nilai Tes Kecerdasan Logis Matematis Siswa
Perempuan
Nilai Interprestasi F Presentase
(%)
0 – 20 Sangat - -
Rendah
21 – 40 Rendah 5 25
41 – 60 Cukup 5 25
61 – 80 Baik 7 35
81 – 100 Sangat Baik 3 15

Dari tabel diatas dapat disimpulkan cenderung lebih kecil dari pada
bahwa kecerdasan logis matematis rata-rata kecerdasan linguistik
siswa perempuan yang dikatakan siswa perempuan, namun
dalam kategori berkemampuan perbedaan rata-rata ini tidaklah
sangat baik (81 – 100) sebanyak 3 besar. Dalam data tersebut terlihat
siswa atau 15%, yang dikatakan pula varians dan simpangan baku
dalam kategori berkemampuan baik kecerdasan linguistik siswa
(61 – 80) sebanyak 7 siswa atau perempuan cenderung lebih besar
35%, yang dikatakan dalam dari pada kecerdasan linguistik
kategori berkemampuan cukup (41 siswa laki-laki. Hal ini berarti
– 60) sebanyak 5 siswa atau 25%, penyebaran skor kecerdasan
dan siswa yang dikatakan dalam linguistik siswa perempuan lebih
kategori berkemampuan rendah (21 bervariasi dari pada kecerdasan
– 40) sebanyak 5 siswa atau 25%. linguistik siswa laki-laki. Berikut
Sehingga rata-rata nilai kecerdasan ini adalah diagram yang
logis matematis siswa perempuan memperlihatkan skor tertinggi
sebesar 60 dikategorikan cukup. (Xmax), skor terendah (Xmin) dan
rata-rata kecerdasan linguistik laki-
4. Deskriptif Kecerdasan laki dan kecerdasan linguistik siswa
Linguistik antara Siswa perempuan pada kelas XI IPA MA
Laki-laki dan Perempuan Mafatihul Huda:
Tabel Diagram
Statistik Deskriptif
Data Kecerdasan Linguistik Diagram rata-rata kecerdasan
antara siswa Laki-laki dan linguistik antara siswa laki-
Perempuan laki dan perempuan
Kecerdasan Rata- Simpangan
N Varians
Linguistik rata baku
Laki-laki 20 9,900 10,621 3,259
Perempuan 20 11,300 13,168 3,629

Berdasarkan tabel 4.12 diperoleh


informasi bahwa rata-rata
kecerdasan linguistik siswa laki-laki
EduMa Vol.3 No.1 Juli 2014 155
ISSN 2086 - 3918

Berdasarkan diagram diatas 4. Diperoleh juga skor maksimum


terlihat jelas bahwa rata-rata pada laki-laki sebesar 15 dan skor
kecerdasan linguistik siswa maksimum pada perempuan
perempuan cenderung lebih tinggi sebesar 16, sehingga diperoleh rata-
dari pada siswa laki-laki dengan rata yang berbeda antara laki-laki
skor minimum pada laki-laki yaitu dan perempuan masing-masing
5 sedangkan pada perempuan yaitu yaitu 9,9 dan 11,3.

Tabel
Interprestasi Nilai Tes Kecerdasan Linguistik Siswa Laki-Laki
Nilai Interprestasi F Presentase
(%)
0 – 20 Sangat - -
Rendah
21 – 40 Rendah 4 20
41 – 60 Cukup 3 15
61 – 80 Baik 10 50
81 – 100 Sangat Baik 3 15

Dari tabel diatas dapat disimpulkan berkemampuan cukup (41 – 60)


bahwa kecerdasan linguistik siswa sebanyak 3 siswa atau 15%, dan
laki-laki yang dikatakan dalam siswa yang dikatakan dalam
kategori berkemampuan sangat kategori berkemampuan rendah (21
baik (81 – 100) sebanyak 3 siswa – 40) sebanyak 4 siswa atau 20%.
atau 15%, yang dikatakan dalam Sehingga rata-rata nilai kecerdasan
kategori berkemampuan baik (61 – linguistik siswa laki-laki sebesar 62
80) sebanyak 10 siswa atau 50%, dikategorikan baik.
yang dikatakan dalam kategori
Tabel
Interprestasi Nilai Tes Kecerdasan Linguistik Siswa Perempuan
Nilai Interprestasi F Presentase
(%)
0 – 20 Sangat - -
Rendah
21 – 40 Rendah 4 20
41 – 60 Cukup 2 10
61 – 80 Baik 4 20
81 – 100 Sangat Baik 10 50

Dari tabel diatas dapat disimpulkan kategori berkemampuan baik (61 –


bahwa kecerdasan linguistik siswa 80) sebanyak 4 siswa atau 35%,
perempuan yang dikatakan dalam yang dikatakan dalam kategori
kategori berkemampuan sangat berkemampuan cukup (41 – 60)
baik (81 – 100) sebanyak 10 siswa sebanyak 2 siswa atau 10%, dan
atau 50%, yang dikatakan dalam siswa yang dikatakan dalam
EduMa Vol.3 No.1 Juli 2014 156
ISSN 2086 - 3918

kategori berkemampuan rendah (21 keseluruhan diperoleh thitung =


– 40) sebanyak 4 siswa atau 20%. 1,447 dan ttabel = 2,024 dengan
Sehingga rata-rata nilai kecerdasan taraf signifikan 5% maka
linguistik siswa perempuan sebesar berdasarkan kriteria uji-t dua
70 dikategorikan baik. sampel thitung < ttabel sehingga H0
diterima dan Ha ditolak, artinya
tidak ada perbedaan rata-rata
KESIMPULAN DAN SARAN kecerdasan logis matematis
antara siswa laki-laki dengan
Kesimpulan
perempuan.
1. Tingkat kecerdasan logis 4. Dan berdasarkan hasil
matematis siswa kelas XI IPA penyebaran tes kecerdasan
MA Mafatihul Huda linguistik antara siswa laki-laki
menunujukkan kategori baik dengan perempuan kelas XI IPA
dengan rata-rata skor sebesar MA Mafatihul Huda secara
9,08 atau dalam rata-rata nilai keseluruhan diperoleh thitung =
sebesar 64. Untuk kecerdasan 0,826 dan ttabel = 2,024 dengan
logis matematis siswa laki-laki taraf signifikan 5% maka
menunjukkan kategori baik berdasarkan kriteria uji-t dua
dengan rata-rata skor sebesar sampel thitung < ttabel sehingga H0
9,8 atau dalam rata-rata nilai diterima dan Ha ditolak, artinya
sebesar 69 dan untuk siswa tidak ada perbedaan rata-rata
perempuan menunjukkan kecerdasan linguistik antara
kategori cukup dengan rata-rata siswa laki-laki dengan
skor sebesar 8,35 atau dalam perempuan
rata-rata nilai sebesar 60.
2. Tingkat kecerdasan linguistik
Saran
siswa kelas XI IPA MA
Mafatihul Huda menunujukkan 1. Bagi siswa disarankan agar
kategori baik dengan rata-rata dapat memilih jurusan sesuai
skor sebesar 10,6 atau dalam dengan kecerdasan yang
rata-rata nilai sebesar 66. dimilikinya, sehingga mereka
Untuk kecerdasan linguistik dapat lebih mudah menerima
siswa laki-laki menunjukkan materi yang telah diajarkan.
kategori baik dengan rata-rata Siswa juga akan lebih percaya
skor sebesar 9,9 atau dalam diri dengan kemampuannya,
rata-rata nilai sebesar 62 dan karena telah menyadari bahwa
untuk siswa perempuan setiap pribadi dalam dirinya
menunjukkan kategori baik pasti memiliki bakat dan
pula dengan rata-rata skor kecerdasan yang berbeda-beda.
sebesar 11,3 atau dalam rata- 2. Bagi pihak sekolah disarankan
rata nilai sebesar 70. untuk pemilihan jurusan
3. Berdasarkan hasil penyebaran alangkah lebih baiknya semua
tes kecerdasan logis matematis siswa diseleksi terlebih dahulu
antara siswa laki-laki dengan dengan menggunakan tes
perempuan kelas XI IPA MA kecerdasan, sehingga penentuan
Mafatihul Huda secara jurusan ditentukan dari hasil
EduMa Vol.3 No.1 Juli 2014 157
ISSN 2086 - 3918

tes tersebut. Misalkan siswa Pendidikan. Jakarta :


yang dominan dengan Bumi Aksara.
kecerdasan logis matematis
dikelompokkan atau Ariyanti, Melda. 2012. Pengaruh
dimasukkan kedalam jurusan Kompetensi Pedagogik
IPA, sedangkan siswa yang Guru terhadap Prestasi
dominan dengan kecerdasan Belajar Matematika
linguistik dikelompokkan atau Siswa kelas XI SMA di
dimasukkan kedalam jurusan Kabupaten Kuningan.
BAHASA atau IPS. Skripsi. Tidak
3. Disarankan untuk penelitian diterbitkan. Cirebon :
lebih lanjut dan lebih meluas IAIN Syekh Nurjati
lagi mengenai perbedaan Cirebon.
kecerdasan majemuk (Multiple
Intelligences) antara laki-laki Azwar, Saifuddin. 1996. Pengantar
dengan perempuan. Seperti Psikologi Inteligensi.
kecerdasan interpersonal, Yogyakarta : Pusaka
kecerdasan intrapersonal, Pelajar.
kecerdasan spasial, kecerdasan
kinestetis jasmani, kecerdasan Cambell, Linda. dkk. 2006. Metode
musical, kecerdasan naturalis. Praktis pembelajaran
Berbasis Multiple
Intelligences. Depok :
DAFTAR PUSTAKA Insuisi Press.

Abdurahman, Maman dkk. 2011. Chatib, Munif. 2012. Sekolah Anak-


Dasar-Dasar Metode Anak Juara. Bandung :
Statistika Untuk Kaifa.
Penelitian. Bandung :
CV Pustaka Setia. ___________. 2013. Orang Tuanya
Manusia. Bandung :
Amstrong, Thomas. 2013. Kaifa.
Kecerdasan Multipel
didalam Kelas. Jakarta Departemen Agama RI. 2005. Al-
: indeks. Qur’an dan terjemah.
Arikunto, Suharsimi. 2005. Bandung : CV Penerbit
Prosedur Suatu Diponegoro.
Pendekatan Praktek.
Jakarta : PT. Rieke Efendi, Agus. 2005. Revolusi
Cipta. Kecerdasan Abad 21.
Bandung : Alfabeta.
________________. 2006. Prosedur Gardner, Howard. 2013. Kecerdasan
Penelitian. Jakarta : Majemuk (Teori dalam
Rineka Cipta. Praktek). Interaksara.

________________. 2011. Dasar – Hady, Malcolm dan Heyes Steves.


dasar Evaluasi 1988. Pengantar
EduMa Vol.3 No.1 Juli 2014 158
ISSN 2086 - 3918

Psikologi. Jakarta : Nashrullah. 2013. Pembelajaran


Erlangga. Islam Berbasis Multiple
Intelligences. Jakarta :
Haddar , Salim. 2010. Penerapan STEP.
Konsep Multiple
Intelligences dalam Nggermanto, Agus. 2005. Quantum
Mewujudkan Sekolah Quotient (kecerdasan
Unggul. Skripsi. Tidak Quantum). Bandung :
diterbitkan. Malang : Nuansa.
UIN Maulana Malik
Ibrahim. Nurhidayat, A. 2009. Perbedaan
Hamzah, B. dan Masri Kuadrat. Asertivitas Kepala
2009. Mengelola Sekolah ditinjau dari
Kecerdasan dalam Jenis Kelamin. Skripsi
Pembelajaran. Jakarta : Psikologi UPI Bandung
Bumi Aksara. :Tidak Diterbitkan.

Hariwijaya, M. 2005. Tes IQ Prawiradilaga, Dewi Salma dan


(Menakar Kesuksesan Eveline Siregar. 2007.
Anda). Yogyakarta : Mozaik Teknologi
Pustaka Pelajar. Pendidikan. Jakarta :
Kencana.
Iskandar. 2012. Psikologi Pedidikan
(Sebuah Orientasi Priyatno, duwi. 2010. Paham
Baru). Jakarta : analisis statistic data
Referensi. dengan SPSS.
Yogyakarta :
Ketut, Dewa dkk. 2005. Analisis Tes mahasiswa untuk
Bakat dalam Pemilihan umum.
Karir dan Jurusan.
Bogor : Ghalia Rafianti, Isna. 2010. Studi
Indonesia. Komparatif Hasil
Belajar Siswa Laki-
Lwin, May, dkk. 2008. How to Laki dan Perempuan
Multiply Your Child’s Melalui Pembelajaran
Intelligence. Yogyakarta Multiple Intelligences.
: Penerbit Indeks. Skripsi. Tidak
diterbitkan. Bandung :
Mahmud. 2005. Psikologi Universitas Pendidikan
Pendidikan Mutakhir. Indonesia.
Bandung : Sahifa.
Ria dkk. 2009. “Masih Dianggap
Margono, S. 1997. Metodologi Momok Dalam UNAS;
Penelitian Pendidikan. Matematika dan
Jakarta : Rineka Cipta. Bahasa Inggris Diberi
Porsi Lebih”.
Kedaulatan Rakyat.
EduMa Vol.3 No.1 Juli 2014 159
ISSN 2086 - 3918

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian


Riduwan. 2006. Dasar – dasar Bisnis. Bandung :
Statistik. Bandung : Alfabeta.
Alfabeta
________. 2012. Metode Penelitian
Rusdianto, Victor. Tes IQ untuk Kuantitatif Kualitatif
SMA dan Sederajat. dan R&D. Bandung :
Jakarta : Vicosta Alfabeta.
Publishing.
Ruseffendi, E.T. 2005. Dasar-Dasar Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan
Penelitian Pendidikan : prinsip &
dan Bidang Non- operasionalnya. Jakarta
Eksakta Lainnya. : Bumi Aksara.
Bandung : Tarsito.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2007.
Saifullah. 2004. Mencerdaskan Anak Landasan Psikologi
(Mengoptimalkan Proses Pendidikan.
Kecerdasan Intelektual, Bandung : Remaja
Emosi dan Spiritual Rosdakarya.
Anak). Jombang :
Lintas Media. _________________________. 2007.
Metode Penelitian
Santrock, John. W. Psikologi Pendidikan. Bandung :
Pendidikan. University Remaja Rosdakarya.
of Texas at Dallas.
Surapranata, Sumarna. 2004.
Siregar, Syofian. 2010. Statistika Analisis, Validitas, Reabilitas dan
Deskriptif untuk Interpretasi Hasil Tes (Implementasi
Penelitian. Jakarta : Kurikulum 2004). Bandung :
Rajawali Pers. Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai