Anda di halaman 1dari 8

TUGAS UTS

INTERPRETASI CITRA
KOTA LHOKSEUMAWE PROVINSI ACEH

Mata Kuliah: Komputasi Spasial dan TIK


Dosen Pengampu: Dr. Ir. A. Wahid Hasyim, MT.

Oleh:

Nama: Syilpa Regita Putri Ridwan

NIM: 205060601111028

Kelas D

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas kuasa dan kehendak-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan laporan hasil Interpretasi Citra Kota Lhokseumawe
Provinsi Aceh ini. Shalawat beriringi salam kami sampaikan kepangkuan nabi besar
Muhammad SAW beserta al dan sahabat beliau.

Pada makalah ini saya melaporkan tentang interpretasi dari citra Kota Lhokseumawe
yang menjadi kota tempat tinggal saya untuk memenuhi tugas mata kuliah Komputasi Spasial
dan TIK pada sebagai tugas UTS. Dan saya berharap laporan sederhana yang sudah saya
susun ini dapat memberikan informasi terkait Kota Lhokseumawe yang diinterpretasikan
melalui citra.

Makalah ini disusun dalam waktu yang tidak lama, saya sadar makalah ini masih
banyak kekurangan. Saya meminta maaf atas kesalahan yang terselip di dalamnya. Semoga
hasil kerja keras saya dapat membuahkan hasil yang baik.

Lhokseumawe, 24 Oktober 2020

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam membaca peta, kita tidak hanya sekedar melihat-lihat saja. Tetapi perlu
dilakukannya penginterpetasian objek-objek pada peta agar menjadi informatif bagi
pembaca. Karaktersitik objek yang tergambar pada citra dan digunakan untuk mengenali
objek disebut unsur interpretasi citra.

Interpretasi citra itu sendiri adalah sebuah kegiatan menganalisis foto yang dihasilkan
dari suatu alat dengan tujuan untuk mengidentifikasi suatu objek dan peran dari objek
tersebut. Unsur-unsur dalam interpretasi citra yaitu warna/rona, ukuran, tekstur,
bayangan, ketinggian dan kedalaman, situs, ukuran, pola, dan asosiasi konvergensi bukti.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengenalan

Kota Lhokseumawe adalah sebuah kota di provinsi Aceh, Indonesia. Kota ini berada
persis di tengah-tengah jalur timur Sumatra. Berada di antara Banda Aceh dan Medan,
sehingga kota ini merupakan jalur vital distribusi dan perdagangan di Aceh. Kota
Lhokseumawe dengan ketinggian 2-24 meter di atas permukaan laut memiliki luas wilayah
181,06 km² yang dibagi dalam 4 kecamatan yaitu Kecamatan Blang Mangat dengan luas
wilayah 56,12 km², Kecamatan Muara Dua dengan luas wilayah 57,80 km², Kecamatan
Muara Satu dengan luas wilayah 55,90 km² dan Kecamatan Banda Sakti dengan luas wilayah
11,24 Km². Keempat kecamatan ini terdiri dari 9 kemukiman dan 68 desa/gampong.

Pusat Kota Lhokseumawe berada pada Kecamatan Banda Sakti. Hal ini
mengakibatkan tingginya kepadatan penduduk di Kecamatan Banda Sakti dengan luas
wilayah paling kecil di antara 3 kecamatan lainnya. Kecamatan Banda sakti juga kecamatan
yang berada di dataran paling rendah di Lhokseumawe termasuk berada di pesisir pantaiinya.

2.2 Unsur-Unsur Interpretasi Citra


2.2.1 Bentuk

Bentuk-bentuk atau gambar yang terdapat pada foto udara merupakan konfigurasi
atau kerangka suatu objek. Bentuk merupakan ciri yang jelas, sehingga banyak objek
yang dapat dikenali hanya berdasarkan bentuknya saja.
Contoh berdasarkan unsur bentuk, dapat dilihat bahwa karakteristik citra ini
berbentuk letter O atau oval dan di tengahnya terdapat seperti tanah serta sedikit
rerumputan. Bisa disimpulkan citra ini adalah citra stadion yang biasa digunakan untuk
kegiatan olahraga seperti sepak bola, kegiatan atletik, dan lain sebagainya.

2.2.2 Bayangan

Bayangan merupakan tanda pengenalan objek yang dipengaruhi oleh arah datangnya
sinar matahari, selain itu bayangan juga dapat menutupi objek karena bayangan bersifat
menyembunyikan detail atau objek yang berada di daerah gelap. Meskipun demikian,
bayangan juga dapat merupakan kunci pengenalan yang penting bagi beberapa objek yang
justru dengan adanya bayangan menjadi lebih jelas.

Berdasarkan unsur ini, dapat dilihat bahwa masjid dan gedung perkantoran di atas,
lebih tinggi dibandingkan rumah-rumah di sekitarnya karena memiliki bayangan yang lebih
panjang. Terlihat juga, bayangan berada pada sisi depan sebelkah kiri bangunan. Jika citra
diberi petunjuk arah mata angin, dapat disimpulkan bahwa citra ini diambil pada waktu siang
hari di mana matahari bersinar dari arah timur.

2.2.3 Rona / Warna

Rona atau warna ialah tingkat kegelapan atau tingkat kecerahan obyek pada citra,
sedangkan warna ialah wujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum
sempit, lebih sempit dari spektrum tampak.

 Pada foto hitam putih rona yang ada biasanya adalah hitam, putih atau kelabu .
Tingkat kecerahannya tergantung pada keadaan cuaca saat pengambilan objek, arah
datangnya sinar matahari, waktu pengambilan gambar (pagi, siang atau sore) dan
sebagainya.
 Pada foto udara berwarna, rona sangat dipengaruhi oleh spektrum gelombang
elektromagnetik yang digunakan, misalnya menggunakan spektrum ultra violet,
spektrum tampak, spektrum infra merah dan sebagainya. Perbedaan penggunaan
spektrum gelombang tersebut mengakibatkan rona yang berbeda-beda. Selain itu
karakter pemantulan objek terhadap spektrum gelombang yang digunakan juga
mempengaruhi warna dan rona pada foto udara berwarna

Dapat dilihat bahwa air laut berwarna lebih terang pada bagian pesisir pantai dibandingkan
sisi yang hampir ke tengah laut. Hal ini dikarenakan permukaan laut yang dekat dengan
daratan, memiliki kedalaman yang dangkal dan yang lebih delap, menandakan permukaan
yang lebih dalam.

1. Tekstur

2. Pola

Pola dari citra ini terlihat meliuk-liuk dengan vegetasi mengelilingi tepiannya. Dapat
disimpulkan bahwa itu adalah citra sungai.

3. Ukuran
Gedung ini memiliki sisi sepanjang 130m. Dengan ukuran yang sangat panjang, tidak
mungkin jika gedung ini adalah rumah penduduk. Jika dianalisis, selain karena panjang
gedungnya, gedung ini memiliki lapangan di tengahnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa
gedung ini adalah sekolah.

4. Situs

Terlihat bahwa gedung-gedung di sepanjang jalan raya memiliki ukuran yang lebih besar
ketimbang rumah-rumah pemukiman penduduk di belakangnya. Hal ini menandakan bahwa
di sepanjang jalan raya, lebih baik ditempat oleh pusat perdagangan dan perkantoran. Namun,
pemukiman penduduk juga biasanya lebih padat di sekitaran jalan raya dibandingkan dengan
wilayah yang jauh dari jalan raya.

5. Asosiasi
Bangunan lingkaran berwarna putih pada citra tersebut adalah tanki bensin milik Pertamina.
Terlihat tanki-tanki tersebut berada di pinggir pantai dan terdapat sebuah dermaga di sana.
Dapat disimpulkan bahwa kedua citra ini saling berasosiasi satu sama lain. Karena kapal
pembawa bensin akan langsung berlabuh di dermaga tersebut untuk mendistribusikan bensin
ke tanki-tanki tersebut.

6. Konvergensi Bukti

Pada citra ini, terlihat objek yang berbeda satu sama lainnya. Keduanya memang sama-
sama berwarna hijau, tetapi kita tahu jika kedua citra ini adalah objek yang berbeda
dilihat dari teksturnya. Untuk menginterpretasikannya, kita harus melihat sekeliling objek
tersebut. Objek yang kasar adalah vegetasi dan vegetasi ini dikelilingi oleh sungai. Jadi,
kita bisa menyimpulkan bahwa vegetasi ini adalah hutan Mangrove. Sedangkan objek
yang halus, bisa disimpulkan adalah tambak. Karena tidak mungkin sawah berada di
sebelah sungai dan hutan Mangrove.

Anda mungkin juga menyukai