Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Penyakit gastroentritis atau juga sering disebut dengan diare,
merupakan sistem pencernaan yang ditandai dengan buang air besar encer
lebih dari dari tiga kali dalam sehari (WHO 2009), Diare penyebab nomor 1
kematian anak usiia balita di dunia, UNICEF melaporkan setiap detik satu
anak meninggal karena diare (komenkopmk, 2014)
Menurut WHO angka kesakitan diare pada tahun 2010 yaitu 441 per
1000 penduduk, diare merupakan penyakit kedua yang menyebabkan
kematian pada anak-anak, sekitar 1,7 juta kasus diare di temukan setiap
tahunnya di dunia (NurseLine Journal, 2016)
Di Indonesia, angka kejadian diare akut di perkirakan masih sekitar 60
juta setiap tahunnya dan angka kesakitan pada balita sekita 200-400 kejadian
dari 1000 penduduk setiap tahunnya dan 1-5% berkembang menjadi diare
kronik (soebagyo, 2008).
Dari hasil survey morbiditas yang dilakukan oleh subdit diare,
Departemen kesehatan dari tahun 2012-2015 memperlihatkan kecenderungan
insiden naik. Pada tahun 2012 angka kesakitan diare pada balita 900 per 1.000
balita, pada tahun 2013 insiden diare pada balita sebesar 6,7% (kisaran
provinsi 3,3%-10,2%). Tahun 2015 terjadi 18 KLB diare dengan jumlah
penderita 1.213 orang dan kematian 30 orang dengan Case Fatality Rate
(CRF)= 2,47% (DEPKES RI, 2015)
Diare banyak disebabkan oleh pemakaian air yang tidak bersih dan
sehat, pengolahan dan penyiapan makanan yang tidak higienis dan ketiadaan
jamban sehat tahun 2010 yaitu 29,2 per 1000 penduduk dan tahun 2011
meningkat menjadi 33.03 per 1000 penduduk, dan tahun 2012 menurun
menjadi 22,9 per 1000 penduduk, tahun 2013 menurun yaitu 20,6 per 1000
penduduk, tahun 2014 meningkat yaitu 22,69 per 1000 penduduk, tahun 2015
adalah 18,44 per 1000 penduduk, tahun 2016 adalah 17,24 per 1000 penduduk
dan tahun 2017 menurun menjadi 14,57 (Profil Kesehatan Kota Metro Tahun
2017)
Penyebab terjadinya dehidrasi antara lain ketidakseimbangan isotonik,
kekurangan volume cairan, Diare, Demam, Muntah, Keringat berlebih,
Penurunan asupan cairan (Haswita, Reni Sulistyowati, 2017)
Berdasarkan survei di Rumah Sakit Umum Jendral Ahmad Yani Metro
di ruang anak diperoleh data dalam waktu 3 bulan yaitu bulan Oktober.
November, Desember 2018 sebanyak 23 anak dengan kasus gastroenteritis
dan masalah yang diangkat oleh tenaga keperawatan adalah gangguan cairan
dan elektrolit. Berdasarkan dari uraian diatas, maka penulis tertarik
mengambil Laporan Tugas Akhir yang berjudul Asuhan Keperawatan
Gangguan Kebutuhan Cairan dan elektrolit Pada Anak Gastroenteritis di
Ruang Anak RSUD Ahamd Yani Metro 2019.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah di atas penulis tertarik untuk melalukan
penelitian dengan rumusan masalah yaitu “Bagaimanakah asuhan
keperawatan gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit pada anak
gastroenteritis di ruang anak RSUD Ahmad Yani Kota Metro ?”

C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Asuhan keperawatan gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit pada
anak gastroenteritis di ruang anak RSUD Ahmad Yani Kota Metro.
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan pengkajian keperawatan gangguan kebutuhan cairan
dan elektrolit pada anak gastroenteritis di ruang anak RSUD Ahmad
Yani Kota Metro.
b. Menggambarkan diagnosis keperawatan gangguan kebutuhan cairan
dan elektrolit pada anak gastroenteritis di ruang anak RSUD Ahmad
Yani Kota Metro.
c. Menggambarkan perencanaan keperawatan gangguan kebutuhan
cairan dan elektrolit pada anak gastroenteritis di ruang anak RSUD
Ahmad Yani Kota Metro.
d. Menggambarkan tindakan keperawatan gangguan kebutuhan cairan
dan elektrolit pada anak gastroenteritis di ruang anak RSUD Ahmad
Yani Kota Metro.
e. Menggambarkan evaluasi keperawatan gangguan kebutuhan cairan
pada anak gastroenteritis di ruang anak RSUD Ahmad Yani Kota
Metro.

D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. asuhan keperawatan gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit pada
anak gastroenteritis sebagai penyelesaian tugas akhir pada program
pendidikan D III.
b. Sebagai bahan masukan dan referensi mahasiswa, perawat dan semua
khalayak umum yang membutuhkan untuk melakukan asuhan
keperawatan gangguan kebutuhan cairan dan elektroit pada anak
gastroenteritis
2. Manfaat Praktis
a. Karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan terutama pada klien anak
Gastroentritis.
b. Karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan salah satu contoh hasil dalam
melakukan asuhan keperawatan gangguan kebutuhan cairan dan
elektrolit pada anak gastroenteritis.
c. Manfaat praktis bagi instansi akademik yaitu dapat digunakan sebagai
referensi bagi institusi pendidikan untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada klien anak
gastroentriris.
d. Manfaat karya tulis ilmiah ini bagi klien agar klien dan keluarga
mengetahui tentang bahaya gastroenteritis serta mencegah terjadinya
kekurangan cairan dan elektrolit dengan baik agar klien mendapat
tindakan yang tepat.

E. Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Tindakan Penelitian yang akan dilakukan ole
mahasiswa keperawatan di RSUD Ahmad Yani, Metro, Kota Metro adalah
melakukan asuhan keperawatan gangguan kebutuhan cairan dan elektrolit
pada anak. Ruang Lingkup Sasaran dalam tindakan asuhan keperawatan ini
kepada 2 (dua) klien anak yang memiliki gangguan kebutuhan cairan dan
elektrolit pada klien Gastroentritis. Ruang Lingkup Tempat dilakukan
tindakan asuhan keperawatan ini di Ruang Anak RSUD Ahmad Yani, Kota
Metro. Ruang Lingkup Waktu asuhan keperawatan ini dilakukan mulai dari
bulan April sampai dengan selesai yaitu mulai dari penyusunan LTA hingga
sidang hasil dari tindakan asuhan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai