LANDASAN TEORI
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Pengetian
pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil pekerjaan tahu. pekerjaan tahu
itu adalah hasil daripada : kenal, sadar, insaf, mengerti, dan pandai. (Salam,
2008).
sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal mata pelajaran, dan juga
kepandaian.
9
10
1. Tahu : Dapat diartikan sebagai mengingat sesuatu yang telah dipelajari. Mengingat
kembali sesuatu yang spesifik dari semua yang telah dipelajari atau rangsangan
yang telah diterima. maka dari itu, tahu merupakan tingakatan pengetahuan yang
paling rendah. kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu mengenai apa yang
dan sebagainya.
objek tersebut, bukan hanya sekedar menyebutkan, namun juga harus bisa
situasi yang sebenarnya. dapat diartikan juga sebagai penggunaan hukum, rumus,
komponen-komponen, namun masih dalam suatu organisasi dan masih ada kaitan
satu sama lain. Penggunaan kata kerja yang dapat dilihat yaitu menggambarkan
sebagainya.
dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Atau dapat juga diartikan sebagai
11
suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang sudah ada
sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada sebelumnya.
suatu objek atau materi. Evaluasi dilakukan berdasarkan kriteria sendiri atau
yaitu :
banyak.
b. Informasi : Sumber informasi yang lebih banyak maka pengetahuan yang dimiliki
pun semakin luas. Informasi dapat diperoleh dari pendidikan formal maupun non-
menambah pengetahuan
12
dalam individu yang berada di lingkungan itu. Adanya hubungan interaksi timbal
e. Pengalaman : Sesuatu yang pernah dialami atau di dapat oleh seseorang akan
menambah pengetahuan.
f. Usia : Daya tangkap dan pola pikir seseorang dapat juga dipengaruhi oleh usia.
usia yang semakin bertambah,daya tangkap dan pola pikir seseorang pun akan
angket atau kuesioner yang menanyakan mengenai suatu materi yang ingin di ukur
dari responden atau subjek penelitian. Setiap jawaban benar dari masing-masing
Penilaian dilakukan dengan cara membandingkan jumlah skor jawaban dengan skor
yang yang diharapkan (tertinggi) kemudian dikalikan 100%, dan presentase dengan
Keterangan :
P : Nilai pengetahuan
n : Jumlah pertanyaan
2.2 Tuberculosis
2.2.1 Pengertian
Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit infeksi kronis yang di tularkan kepada
ini dapat menyebar ke organ-organ lainnya seperti ginjal, tulang, nodus limfe serta
14
2.2.2 Etiologi
panjang ± 1-4 mm dan tebal ± 0,3-0,6 mm. Komponen bakteri ini berupa lemak
atau lipid sehingga bakteri ini dapat tahan terhadap asam dan zat kimia serta faktor
fisik. Selain itu, bakteri ini juga bersifat aerob yaitu menyukai tempat-tempat atau
daerah yang banyak akan oksigen. Oleh karena itu paru-paru yang kaya akan
Penyebaran tuberkulosis melalui transmisi udara dari droplet atau dahak. Bakteri
TB (Tubercle Basillus) memiliki lipid atau asam lemak yang lebih tahan terhadap
asam dan gangguan fisik maupun kimia sehingga disebut sebagai basil tahan asam
(BTA). Bakteri ini dapat hidup di tempat yang lembap dam dingin, namun jika
terkena sinar matahari langsung maka bakteri ini akan cepat mati. Bakteri TB
memiliki sifat dormant (tidak aktif/terhenti), sehingga bakteri ini dapat bangkit
dan menjadi aktif kembali. apabila bakteri ini terhirup dan masuk ke dalam tubuh
melalui saluran nafas, kemudian merusak jaringan parenkim paru dan menyebar
lingkungan yang tidak sehat atau tidak memadai seperti rumah yang sempit,
kumuh, dan tidak didukung ventilasi yang baik, adanya kontak langsung dengan
penderita TB, pola hidup yang tidak sehat seperti merokok dan minum alkohol,
usia, daya tahan tubuh yang lemah, gizi yang kurang atau buruk, dan penyakit
Gejala yang muncul tergantung dari bagian organ mana yang terinfeksi bakteri
TB. Infeksi paru-paru biasanya akan menimbulkan gejala batuk kronis selama 3
minggu atau lebih serta berdahak dan terkadang mengeluarkan darah (Hemoptisis)
bila telah terjadi iritasi pada bronkus dan atau ulserasi pembuluh darah pada
dinding kavitas. Gejala umum yang sering muncul juga yaitu anoreksia (mual-
muntah) dan terjadi penurunan berat badan, lemah dan lesu, demam dan
berkeringat pada malam hari walaupun tanpa ada kegiatan. Biasanya juga di tandai
dengan adanya nyeri dada, wheezing dan dipsneu, namun gejala ini terjadi ketika
penyakit TB telah berlanjut menjadi lebih parah seperti infiltrasi ke bagian pleura,
2.2.5 Klasifikasi
paru. Tidak termasuk pleura atau selaput paru dan kelenjar hilus.
selain paru, seperti selaput otak, kelenjar limfe, tulang, persendian, kulit,
3) 1 spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan biakan kuman Tuberkulosis
positif
4) 1 atau lebih spesimen dahak hasilnya positif setelah 3 spesimen dahak SPS
pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya BTA negatif dan tidak ada perbaikan
yaitu :
1) Kasus baru : Penderita yang belum pernah diobati dengan OAT atau sudah pernah
3) Kasus setelah putus berobat : Penderita yang telah berobat dan putus berobat selama
4) kasus setelah gagal : penderita yang yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif
atau kembali menjadi positif pada bulan ke-5 atau lebih selama pengobatan
5) Kasus pindah : Penderita yang dipindahkan dari UPK yang memiliki register
6) Kasus lain : Semua kasus yang tidak memenuhi ketentuan dan karakteristik diatas.
dalam hal ini termasuk kasus kronik yaitu penderita dengan hasil pemeriksaan BTA
2.2.6 Patofisiologi
Infeksi berawal ketika seseorang terpapar pertama kali dengan bakteri TB paru.
menghancurkan basil. Infeksi awal biasanya muncul dalam 2-10 minggu setelah
terpapar.
Infeksi juga tergantung dari banyak kuman yang masuk dan daya tahan tubuh dan
imunitas sel. Perkembangan bakteri TB dapat terhenti bila daya tubuh seseorang
itu baik dan kuat. Namun, perlu diketahui juga bahwa salah satu sifat dari bakteri
ini adalah dormant (Tidur), sehingga kadang ketika daya tahan tubuh menjadi
lemah maka imunitas tubuh pun mungkin tidak akan mampu untuk dapat
paru.
Masa inkubasi penyakit ini kira-kira 6 bulan dimulai saat terinfeksi hingga sakit.
Interaksi antara bakteri TB dengan sistem imun pada awal infeksi dapat
membentuk granuloma. Granuloma ini terdiri dari gumpalan basil yang hidup dan
berubah bentuk berupa massa jaringan fibrosa. Bagian tengah dari massa tersebut
disebut ghon tubercle. Jaringan fibrosa tersebut kemudian menjadi nekrortik yang
Penyakit yang makin parah dapat timbul akibat infeksi berulang. Keadaan yang
berjalan. Basil akan terus difagosit dan berkembang biak di dalam sel. Makrofag
mengalami nekrosis (kematian jaringan) dan jaringan granulasi yang dikelilingi sel
terbentuk suatu kapsul yang dikelilingi oleh tuberkel. Ciri khas dari TB paru yang
sudah parah adalah kerusakan paru yang luas dengan adanya kavitas atau efusi
pleura.
harus diberikan dalam kombinasi setidaknya dua obat yang bersifat bakterisida
dengan atau tanpa obat ketiga. pengobatan ini diberikan dalam waktu jangka
panjang secara teratur dan terus menerus. Diusahakan agar tidak terjadi putus obat
Isoniazid 5 mg/kg; max 400 12 mg/kg; max 900 15 mg/kg max 900
(INH) mg mg mg
Rifampisin 10 mg/kg; max 600 10 mg/kg; max 600 15 mg/kg max 600
mg mg mg
Pirazinamid 15-30 mg/kg; max 50-70 mg/kg; max 4 50-70 mg/kg; max 3 g
2g g
2,5 g
1,5 g max 1 g
Jika penderita gagal berespon terhadap obat lini pertama standar dia atas atau
1. Kapreomisin,
2. Etionamid,
4. Sikloserin.
1. OAT harus diberikan dalam bentuk kombinasi beberapa jenis obat, dalam
jumlah cukup dan dosis tepat sesuai dengan kategori pengobatan. Jangan
a) Pada tahap intensif (awal) pasien mendapat obat setiap hari dan perlu
dalam 2 bulan.
22
B. Tahap Lanjutan
a) Pada tahap lanjutan pasien mendapat jenis obat lebih sedikit, namun
1. Kategori 1 : 2HRZE/4(HR)3
Diberikan pada penderita TB paru BTA positif, TB paru BTA negatif, foto
2. Kategori 2 : 2HRZES/(HRZE)/(HR)3E3
Diberikan pada penderita BTA positif yang sudah diobati sebelumnya yaitu
pada penderita yang kambuh, gagal dan atau putus pengobatan. penderita
hasil uji kepekaan secara individu. selama menunggu hasil uji kepekaan
3. Paket Kombipak
Adalah paket obat lepas yang terdiri dari Isoniasid, Rifampisin, Pirazinamid
dan Etambutol yang dikemas dalam bentuk blister. Paduan OAT ini disediakan
Paduan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) disediakan dalam bentuk paket, dengan
(kontinuitas) pengobatan sampai selesai. Satu (1) paket untuk satu (1) pasien
3) Jumlah tablet yang ditelan jauh lebih sedikit sehingga pemberian obat menjadi
upaya untuk menanggulangi TB, yakni dengan strategi DOTS (Directly Observed
prioritas utama dalam program kesehatan, dan akan tersedia dana yang sangat
dengan pengawasan langsung Pengawas Menelan Obat (PMO). PMO ini yang
akan ikut mengawasi penderita minum seluruh obatnya. Keberadaan PMO ini
untuk memastikan bahwa penderita betul minum obatnya dan bisa diharapkan
akan sembuh pada masa akhir pengobatannya. PMO haruslah orang yang
dikenal dan dipercaya oleh penderita maupun oleh petugas kesehatan. Mereka
agama.
Panduan OAT jangka pendek yang benar, termasuk dosis dan jangka waktu
terjamin.
merupakan bagian dari sistem survailans penyakit TB. Dengan rekam medik
yang dicatat dengan baik dan benar akan bisa dipantau kemajuan pengobatan
Pemeriksaan fisik pada penderit TBC meliputi pemeriksaan fisik umum bersistem
dari observasi keadaan umum, pemeriksaan vital sigi atau tanda-tanda vital, B1
pada penderita TBC atau TB paru biasanya pemeriksaan fisik yang dilakukan
Keadaan umum pada klien dengan TB paru dapat dilakukan secara selintas
pandang dengan menilai keadaan fisik tiap bagian tubuh. Selain itu, perlu di nilai
secara umum tentang kesadaran klien yang terdiri atas compos mentis, apatis,
pemeriksaan fokus yang terdiri atas inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi.
diameter lateral. Apabila ada penyulit dari TB paru seperti adanya efusi
pelebar intercostals space (ICS) pada sisi yang sakit. TB paru yang disertai
atelektasis paru membuat bentuk dada menjadi tidak simetris, yang membuat
yang sakit. Pada klien dengan TB paru minimal dan tanpa komplikasi,
tanpa komplikasi pada saat dilakukan palpasi, gerakan dada saat bernapas
biasanya normal seimbang antara bagian kanan dan kiri. Adanya penurunan
kerusakan parenkim paru yang luas. Getaran suara (fremitus vokal). Getaran
yang terasa ketika perawat meletakkan tangannya di dada klien saat klien
berbicara adalah bunyi yang dibangkitkan oleh penjalaran dalam laring arah
akan didapatkan resonan atau sonor pada seluruh lapang paru. Pada klien
didapatkan bunyi redup sampai pekak pada sisi yang sesuai banyaknya
(ronkhi) pada sisi yang sakit. Penting bagi perawat pemeriksa untuk
perifer apabila gangguan perfusi jaringan berat. Pada pengkajian objektif, klien
intake cairan. Oleh karena itu, perawat perlu memonitor adanya oliguria
karena hal tersebut merupakan tanda awal dari syok. Klien diinformasikan
agar terbiasa dengan urine yang berwarna jingga pekat dan berbau yang
Gejala yang muncul antara lain kelemahan, kelelahan, insomnia, pola hidup
dan akan menghasilkan reaksi inflamasi lokal di tempat injeksi tersebut dalam
pulmonal, dan kerusakan paru terkait, tetapi tidak mendiagnosis TB laten atau
primer
4. Acid-Fast Smear (Tes Bakteri Tahan Asam) : Bagian terluar yang berlilin pada
kapsul basil tuberkel akan menyerap zat warna merah ketika zat warna tahan asam
dalam jaringan paru. Sputum untuk sitologi dapat diambil melalui bronkoskop jika
pemeriksaan
memperlihatkan adanya basil tahan asam (Acid-Fast) yang sensitif terhadap panas,
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Made Suadyani Pasek dan I Made Satyawan
pengobatan TB. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Regresi Logistik. Dijelaskan
Berdasarkan penelitian yang diakukan oleh Ruslanti Sianturi (2014) yang berjudul
“Analisis Faktor yang Berhubungan dengan TB Paru (Studi Kasus di BKPM Semarang
paru dengan kekambuhan TB paru di BKPM Semarang. Hasil uji berdasarkan uji Chi
Square yang diperoleh p=0,0001 (p< α 0,05). Dengan hasil responden yang memiliki