Anda di halaman 1dari 6

Analisis Sinopsis, Biografi dan Unsur Instrinsik

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Disusun Oleh
1. Daffa Praditya D.R
2. M. Nuha Shanata
3. M. Hafiz Qolbi

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 KARAWANG


Jl. Jenderal Ahmad Yani No.22, Nagasari, Kec. Karawang Bar., Kabupaten Karawang, Jawa
Barat 41312
2020

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari dengan judul “ANALISIS BIOGRAFI, SINOPSIS,
DAN UNSUR INTRINSIK NOVEL ZIARAH”.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada guru
Bahasa dan Sastra Indonesia kami yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Karawang, 2 Oktober 2019

Tim Penyusun

Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................................... i
Daftar Isi..................................................................................................................................
Bab 1 : Pendahuluan
a. Latar belakang........................................................................................................
b. Rumusan masalah...................................................................................................
c. Tujuan.....................................................................................................................
Bab 2 : Pembahasan
a. Biografi Iwan Simatupang......................................................................................
b. Sinopsis novel Ziarah karya Iwan Simatupang.......................................................
c. Unsur intrinsik novel Ziarah karya Iwan Simatupanng..........................................
Bab 3 : Penutup
a. Kesimpulan..............................................................................................................
Daftar Pustaka

A. Latar Belakang
Novel adalah salah satu bentuk karya sastra yang berbentuk prosa yang
mempunyai unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang keduanya saling berhubungan
karena berpengaruh dalam kehadiran sebuah karya sastra. Seperti halnya karya
sastra lainnya, novel juga dibentuk oleh berbagai unsur, diantaranya penokohan,
plot/alur, latar/setting, sudut pandang dan tema. Semua unsur tersebut dianggap
penting dalam membangun sebuah karya yang utuh.
Alasan kita membaca buku ini adalah karena buku ini sangat menarik, isinya
yang kompleks dan bahasanya yang dapat memperluas kosakata yang belum kita
ketahui sebelumnya dan juga alur cerita yang dibuat mundur akan tetapi
mengasyikan, buku ini sebenarnya memiliki isi yang sederhana akan tetapi
memerlukan pengetahuan psikologis dan intelek untuk dapat menangkapnya, novel
ini dapat dinamakan parodi atau satire, hampir sebagian besar buku Ini menceritakan
tentang ilmu filsafat. Lalu juga buku ini dapat membuka pikiran kita tentang hal-hal
yang dirasa aneh dan belum diketahui sebelumnya, kami sangat sarankan buku ini
kepada semua kalangan baik yang masih remaja maupun sudah dewasa
B. Rumusan Masalah
a) Bagaimana biografi tentang Iwan Simatupang sebagai penulis novel ziarah ?
b) Bagaimana sinopsis novel ziarah karya Iwan Simatupang ?
c) Bagaimana unsur intrinsik novel ziarah karya Iwan Simatupang ?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui biografi Iwan Simatupang sebagai penulis novel ziarah.
b. Untuk mengetahui sinopsi novel ziarah.
c. Untuk mengetahui unsur novel ziarah.

Bab II : Pembahasan
A. Biografi Iwan Simatupang
Iwan Martua Dongan Simatupang, lebih umum dikenal sebagai Iwan
Simatupang (lahir di Sibolga, 18 Januari 1928  meninggal di Jakarta, 4
Agustus 1970 pada umur 42 tahun) adalah seorang novelis, penyair,
dan esais Indonesia. Ia belajar di HBS di Medan, lalu melanjutkan ke sekolah
kedokteran (NIAS) di Surabaya tetapi tidak selesai. Kemudian belajar antropologi di
Universitas Leiden (1954-56), drama di Amsterdam, dan filsafat di Universitas
Sorbonne, Paris, Perancis pada Prof. Jean Wahl pada 1958. Ia pernah menjadi
Komandan Pasukan TRIP dan ditangkap pada penyerangan kedua polisi Belanda di
Sumatera Utara (1949); setelah bebas, ia melanjutkan sekolahnya sehingga lulus SMA
di Medan. Ia pernah menjadi guru SMA di Surabaya, redaktur Siasat, dan terakhir
redaktur Warta Harian (1966-1970). Tulisan-tulisannya dimuat di
majalah Siasat dan Mimbar Indonesia mulai tahun 1952.
Pada mulanya ia menulis sajak, tetapi kemudian terutama menulis esai, cerita
pendek, drama dan roman. Sebagai pengarang prosa ia menampilkan gaya baru, baik
dalam esainya, maupun dalam drama, cerita pendek dan terutama dalam romannya;
dengan meninggalkan cara-cara konvensional dan alam pikiran lama. Jalan cerita dan
penampilan watak dalam semua karangannya tidak lagi terikat oleh logika untuk
sampai kepada nilai-nilai baru yang lebih mendasar. 
Karya novel yang terkenal Merahnya Merah (1968) mendapat hadiah sastra
Nasional 1970, dan Ziarah (1970) mendapat hadiah roman ASEAN terbaik 1977.
"Ziarah" merupakan novelnya yang pertama, ditulis dalam sebulan pada tahun 1960;
diterbitkan di Indonesia pada 1969. Pada 1972, "Kering", novelnya yang ketiga
diterbitkan. "Kooong" (1975) mendapatkan Hadiah Yayasan Buku Utama Department
P Dan K 1975. Pada tahun 1963, ia mendapat hadiah kedua dari majalah Sastra untuk
esainya "Kebebasan Pengarang dan Masalah Tanah Air". Menurut Benedict Richard
O'Gorman Anderson, Iwan Simatupang dan Putu Wijaya merupakan dua orang
penulis fiksi yang berpengaruh dari Indonesia sejak kemerdekaan dan keduanya
memiliki kelekatan yang kuat dengan realisme gaib ("magical realism").

B. Sinopsis novel Ziarah karya Iwan Simatupang


Di sebuah negeri yang bernama Kotapraja, terdapat seorang pelukis terkenal di
seluruh negeri yang dibuat terkapar tidak berdaya alias shock dan trauma setelah
ditinggal mati istrinya yang sangat dia cintai, istri yang dia kawini dalam perkawinan
secara tiba-tiba. Suatu ketika Pelukis mencoba bunuh diri karena ketenaran karya
lukisnya yang memikat semua orang dijagat bumi ini yang mengakibatkan ia
memiliki banyak uang dan membuat dia bingung. Karena kebingungannya ini sang
pelukis berniat bunuh diri dari lantai hotel dan ketika terjun dia menimpa seorang
gadis cantik. Dan tanpa diduga pula sang pelukis langsung mengadakan hubungan
jasmani dengan si gadis di atas jalan raya. Hal ini membuat orang-orang histeris dan
akhirnya seorang brigadir polisi membawa mereka ke kantor catatan sipil dan
mengawinkan mereka. Pelukis merasa benar-benar kehilangan terutama saat dia tahu
bahwa istrinya mati, pelukis pun langsung pergi ke kantor sipil guna mengurusi
penguburan istrinya tetapi tak ada tanggapan positif dari pengusaha penguburan. Itu
terjadi karena pelukis tak tahu apa-apa tentang istrinya.
Yang dia tahu hanyalah kecintaannya pada istrinya. Sehingga mayat istrinya
terkatung-katung karena tak memiliki surat penguburan yang sah. Pelukis pun
menghilang ketika dicari walikota (diangkat menjadi walikota setelah walikota
pertama gantung diri karena tak bisa memecahkan masalah mengundang pelukis saat
akan ada kunjungan tamu asing) yang ikut menghadiri penguburan Istri pelukis.
Sampai akhirnya pengusaha penguburan itu menyesali perbuatannya dan dengan
keputusan walikota akhirnya mayat istri pelukis dikuburkan. Sampai penguburan usai,
sang pelukis tak kelihatan. Saat kembali ke gubuknya, dia melihat wanita tua kecil
yang ternyata adalah ibu kandung dari istrinya.
Bercerita panjang tentang masa lalunya yang suram dan sampai saat terakhir
dia bertatapan dengan anaknya yang justru membuat dilema bagi si anak. Dan sesaat
kemudian pelukis memandangi keadaan sekitar yang penuh karangan bunga,
membuang bunga-bunga tersebut ke laut kemudian membakar gubuknya sampai
habis. Beberapa bunga yang masih tersisa ia bawa ke kuburan istrinya. Ia titipkan
karangan bunga pada centeng perkuburan. Ziarah tanpa melihat makam istrinya.
Setelah itu hidup pelukis semakin tak tentu arah. Ia seolah tak pernah percaya bahwa
istrinya telah mati. Pagi harinya hanya digunakan untuk menunggu istrinya di
tikungan entah tikungan mana dan malam harinya di tuangkan arak ke perutnya,
memanggil Tuhannya, meneriakkan nama istrinya, menangis dan kemudian tertawa
keras-keras. Hingga akhirnya datang opseter perkuburan yang meminta dia mengapur
tembok perkuburan Kotapraja yang sebelumnya telah berbekas pamplet-pamplet
polisi bahwa dia dicari. Pelukis menerima tawaran itu dan esoknya ia mulai bekerja
mengapur tembok perkuburan Kotapraja itu 5 jam berturut-turut tiap harinya,
sedangkan opseter perkuburan mengintip dari rumah dinasnya.
Pekerjaan baru Pelukis ini membawa perubahan tingkah laku pelukis sehingga
membuat seluruh negeri geger. Hingga Walikota akan memberhentikan opseter
perkuburan. Tetapi ketika mengantar surat pemberhentian kerja itu, Walikota malah
mati sendiri karena kata-kata opseter tentang proporsi. Sebelumnya juga pernah
terjadi kekacauan di negeri karena opseter pekuburan memakai rasionalisme dalam
kerjanya dan hanya memberi instruksi kerja pada selembar kertas pada pegawainya.
Setelah beberapa hari pelukis mengapur tembok perkuburan, pada suatu hari dia
bergegas pulang sebelum 5 jam berturut-turut.
Opseter perkuburan heran kemudian mendatanginya dan ternyata pelukis ingin
berhenti bekerja. Opseter kebingungan tetapi pelukis menjelaskan bahwa dia tahu
maksud opseter memperkerjakannya. Bahwa selain untuk kepentingan opseter sendiri,
opseter ingin pelukis menziarahi istrinya yang sudah tiada itu. Keesokan harinya
opseter ditemukan gantung diri. Pekuburan geger, tetapi hanya sedikit sekali empati
dari pegawai-pegawai pekuburan. Penguburan opseter berlangsung cepat. Setelah
penguburan, pelukis bertemu maha guru dari opseter yang kemudian menceritakan
riwayat opseter. Pada akhirnya pelukis pergi ke balai kota untuk melamar menjadi
opseter pekuburan agar ia dapat terus-menerus berziarah pada mayat-mayat manusia
terutama pada mayat istrinya.
C. Bagaimana unsur intrinsik novel ziarah karya Iwan Simatupang

Anda mungkin juga menyukai