Anda di halaman 1dari 67

1

Follow instagram @belajarsahamindonesia ,

https://www.instagram.com/belajarsahamindonesia/?hl=en

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Dasar Ilmu Investasi Saham

Apa yang pertama kali yang akan kamu bayangkan ketika mendengar kata

saham ? Pada umumnya sebagian besar banyak masyarakat kita beranggapan

bahwa saham adalah barang yang mewah hanya untuk orang kaya , sering juga

saham disamakan dengan judi , instrumen investasi yang risikonya tinggi, dan

pandangan negatif lainnya. Saham juga sering dianggap sama seperti

forex/valas/crypto dan lain sebagainya (saham tidak sama atau berbeda

dengan forex/valas/crypto dan lain sebagainya, karena forex/valas/crypto

adalah produk komoditas regulatornya Bappepti , sedangkan saham adalah

produk investasi pasar modal untuk jangka panjang regulatornya Otoritas Jasa

Keuangan dan Bursa Efek Indonesia) , belajar saham itu hanya untuk orang

cerdas , haram untuk investasi saham (padahal ada Saham syariah yang

merupakan efek/ surat berharga berbentuk saham yang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah di Pasar Modal).

Saham dalam konteks saham syariah merujuk kepada definisi saham pada

umumnya yang diatur dalam undang-undang maupun peraturan OJK lainnya.

Ada dua jenis saham syariah yang diakui di pasar modal Indonesia.

1. Pertama, saham yang dinyatakan memenuhi kriteria seleksi saham

syariah berdasarkan peraturan OJK Nomor 35/POJK.04/2017 tentang

Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah,

12
2. kedua adalah saham yang dicatatkan sebagai saham syariah oleh emiten

atau perusahan publik syariah berdasarkan peraturan OJK no.

17/POJK.04/2015, dan transaksi saham sesuai syariah yaitu shariah

Online Trading System (SOTS) adalah sistem transaksi saham syariah

secara online yang memenuhi prinsip-prinsip syariah di pasar modal.

Mekanisme perdagangan atau cara jual beli saham itu sudah sesuai dengan

prinsip syariah dan telah mendapatkan Fatwa Tentang Pasar Modal Syariah

Fatwa DSN-MUI yang menjadi dasar pengembangan pasar modal syariah

adalah:

1. Fatwa DSN-MUI No: 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan

Investasi Untuk Reksadana Syariah

2. Fatwa DSN-MUI No: 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan

Pedoman Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal

3. Fatwa DSN-MUI No. 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah

dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa

Efek.

13
Prinsip dalam investasi saham adalah bai musyarakah yaitu bersama-sama

sokongan modal dalam suatu usaha bisnis (bagi hasil, untung dinikmati

bersama dalam bentuk pembagian dividen saham , rugi ditanggung bersama

maksudnya bisa saja investor tidak mendapat dividen saham) jadi tidak ada

unsur riba dalam kegiatan investasi saham , kecuali jika bisnis yang dilakukan

oleh emiten (perusahaan yang sudah go public mencatatkan sahamnya di Bursa

Efek Indonesia) itu merupakan bisnis riba seperti perbankan konvensional atau

asuransi konvensional, rokok dan/atau bisnis yang tidak sesuai kriteria prinsip

ekonomi syariah.

Untuk selengkapnya kamu dapat cari tahu tentang pasar modal syariah di link

berikut ini : https://www.idx.co.id/idx-syariah/pertanyaan-jawaban/ atau

mencari saham-saham syariah bisa di

https://www.idx.co.id/data-pasar/data-saham/indeks-saham/;

Saham bisa menjadi judi kalau Kamu berspekulasi/berjudi di pasar saham,

artinya bukan karena saham adalah barang judi tapi karena perilaku orang yang

membeli saham melakukan spekulasi (membeli saham tanpa melakukan

analisis fundamental terhadap saham yang ingin dibeli).

14
Di pasar tradisional atau supermarket juga sering dijumpai spekulan yang

menimbun barang-barang seperti ini , contohnya spekulan sembako, masker,

hand sanitizer, alkohol, alat pelindung diri, dan lain sebagainya.

Apakah Investasi Saham baru bisa mulai ketika mempunyai modal uang ratusan

juta rupiah ?

Saat ini Investasi saham bisa dimulai dari Rp.100.000,- kamu sudah bisa mulai

investasi saham di pasar modal, kamu tentunya bisa kan menyisihkan rutin

Rp.100.000,- per bulan untuk rutin investasi saham ?

Risiko Investasi Saham tinggi ?

Jika kamu mau belajar dan mendalami cara analisis fundamental dan pemilihan

saham kita supaya benar dan tepat, hasilnya investasinya mudah-mudahan

akan sesuai harapan dan membantu mencapai tujuan keuangan kamu , karena

investasi saham itu High Knowledge High Return. Contoh sederhana kriteria

awal membeli saham perusahaan terkenal seperti Indofood CBP, Jamu

Sidomuncul, Kalbe Farma, Bank BRI, Telkom Indonesia, Bank BCA, Bank Mandiri,

Bank BNI, Mayora Indah, Ultra Jaya, dan saham-saham bluechip lainnya. Kalau

pemilihan sahamnya berhati-hati dan tepat menggunakan analisis fundamental

yang cukup maka secara umum investasi saham aman untuk investasi jangka

panjang yaitu diatas 10 tahun. Jika pemilihan sahamnya sembarangan tanpa

15
analisis fundamental , nantinya kamu tidak tenang apabila harga sahamnya

turun dan biasanya kamu akan panik jual saham dan kapok untuk investasi

saham lagi.

Apakah Investasi Saham itu sama dengan forex/ valas/futures/crypto dan lain

sebagainya ?

Saham adalah salah satu produk pasar modal yang merupakan instrumen

investasi untuk jangka panjang, membeli saham sama dengan membeli

kepemilikkan perusahaan, saham bisa disimpan selama perusahaan tersebut

masih beroperasional (jangka panjang), investasi saham sudah ada fatwa

syariah dari Dewan Syariah Nasional MUI, regulator Investasi Saham adalah

Otoritas Jasa Keuangan, sedangkan untuk Valas/forex/Crypto dan lain

sebagainya adalah instrumen perdagangan di pasar komoditas, regulator Pasar

Komoditas adalah Bappebti.

Saham adalah salah satu produk yang diperjual belikan di pasar modal di

seluruh negara, termasuk Pasar Modal Indonesia. Industrinya namanya pasar

modal dan pasarnya berpusat di Jakarta yang namanya adalah Bursa Efek

Indonesia (BEI), Produk lain yang diperjual belikan di pasar modal kita ada

Obligasi, Sukuk, dan Reksadana.

16
Struktur Pasar Modal di Indonesia yaitu:

1. UU pasar modal No 8 th 1995 beserta Peraturan Pelaksanaannya sebagai

Legalitas Aturan Hukum Pasar Modal di Indonesia;

2. Otoritas Jasa Keuangan : sebagai pengawas atau penegak hukum

aturan-aturan Industri Pasar Modal di Indonesia;

3. Perusahaan-Perusahaan sekuritas : Sebagai perantara resmi untuk

melakukan transaksi jual beli produk pasar modal di Indonesia;

4. Bursa Efek Indonesia : Sebagai pasar atau pengelola mall;

5. KPEI (Kliring Penjaminan Efek Indonesia) : Sebagai penjamin pemindahan

hak dan kewajiban dari pembeli saham dan penjual saham;

6. KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) : Sebagai Gudang penyimpanan

produk pasar modal (penyimpanan saham secara elektronik);

Pasar modal adalah tempat memperjualbelikan barang investasi

(saham,obligasi, reksadana). Mekanisme jual belinya sebagian besar sudah

melalui aplikasi online trading perusahaan sekuritas (transaksi secara online).

Hampir setiap hari kita berjumpa dengan barang maupun jasa dari perusahaan

yang ada di pasar modal kita. Mulai dari kita bangun tidur mandi, gosok gigi,

shampoo (UNVR) ,makan dan minum (ICBP, MYOR,CLEO,SIDO,KLBF) , mobil

pribadi (ASII) , menabung dan kartu kredit di Bank (BBCA, BBRI, BMRI, BBNI),

sampai saluran TV yang kita tonton (MNCN, SCMA) perusahaannya ada tercatat

17
di pasar modal Indonesia , pengusaha memanfaatkan keberadaan pasar modal

dalam hal pembiayaan perusahaan. Pembiayaan tersebut dilakukan dengan

menjual sahamnya di pasar modal, masyarakat yang membiayai secara

langsung perusahaan tersebut melalui pembelian saham atau obligasi yang ada

di pasar modal dan perusahaan sekuritas yang ada di struktur tadi yang

menjadi perantara resmi jual beli atau perdagangan saham atau obligasi.

Secara garis besar, apabila perusahaan ingin mendapatkan dana masyarakat

melalui pasar modal bisa melalui 2 cara, yakni:

1. Obligasi (surat hutang) : menerbitkan surat hutang, meminjam uang

kepada masyarakat secara langsung dan surat hutang dicatatkan di Bursa

Efek Indonesia;

2. Saham (surat kepemilikkan perusahaan) : Membagi kepemilikan yang

ada didalam perusahaan kepada masyarakat luas secara langsung

dengan go public IPO di Bursa Efek Indonesia.

Kedua produk diatas menjadi produk utama yang diperdagangkan di Pasar

Modal.

Bagaimana dengan Reksadana atau Unitlink ? Produk-produk yang lainnya

adalah produk turunan dari saham dan obligasi.

Perantara resmi transaksi produk pasar modal adalah perusahaan sekuritas ,

jadi kalau masyarakat mau beli dan jual saham harus buka rekening saham di

18
perusahaan sekuritas, menjadi nasabah di sekuritas tersebut analoginya seperti

menjadi nasabah di bank, diberikan ID, password dan Pin serta Nomor

Rekening RDN , download aplikasi online tradingnya (aplikasi untuk transaksi

saham) dan kamu sudah bisa bertransaksi di pasar modal indonesia.

Semua perusahaan sekuritas yang telah menjadi Anggota Bursa Efek Indonesia

menjual barang (saham-saham) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, artinya

cukup di satu perusahaan sekuritas , maka kamu sudah bisa membeli saham

dari semua perusahaan yang tercatat di bursa efek indonesia

Apa saja produk yang ada di Pasar Modal Indonesia ?

1. Saham = surat/bukti milik atas suatu perusahaan;

2. Saham syariah = terdiri dari perusahaan yang prinsip kegiatan bisnisnya

sesuai dengan prinsip ekonomi syariah;

3. Obligasi = surat utang. Masyarakat bertindak seperti bank memberi

pinjaman (hutang) kepada perusahaan secara langsung;

4. Sukuk = pembiayaan syariah. Nama lamanya adalah obligasi syariah;

5. Reksadana / Reksadana Syariah = pembelian tidak langsung terhadap 4

produk pasar modal di atas melalui jasa Manajer Investasi yang bekerja

di Perusahaan Asset Management;

19
Saham adalah bukti kepemilikan terhadap suatu perusahaan yang berbentuk

PT/Perseroan Terbatas (baik itu yang tertutup maupun terbuka) atau dengan

kata lain saham itu adalah surat milik. Artinya ketika kita membeli saham suatu

perusahaan berarti kita membeli perusahaan tersebut, termasuk hak dan

kewajiban yang melekat di dalamnya. Namun saat ini wujud saham sudah tidak

dalam bentuk surat lagi dan sudah beralih ke surat elektronik.

Apa untungnya beli saham ?

1. Capital gain = selisih realisasi keuntungan harga jual saham lebih tinggi

dari harga beli saham ;

2. Dividen = apabila perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan (laba

bersih) , tentunya melalui keputusan bersama yaitu Rapat Umum

Pemegang Saham) , keuntungan perusahaan tersebut dapat dibagi

kepada para pemegang saham perusahaan (kalau di saham hal ini

disebut sebagai Dividen atau bagi hasil).

Resiko Investasi Saham ?

Karena Investasi saham = membeli kepemilikkan suatu perusahaan, maka

risiko dari investasi saham adalah perusahaan yang kita beli mengalami

Pailit/Bangkrut.

Jadi sangat penting bagi investor untuk betul-betul memperhatikan dan

menganalisis fundamental dari perusahaan apa yang akan dibeli sahamnya

20
karena kinerja dari perusahaan tersebut dalam 5 tahun terakhir, dan prediksi

dalam 5 tahun kedepan kondisi industri dan kinerja keuangan perusahaannya

akan seperti apa, karena kinerja keuangan perusahaan akan menentukan harga

saham yang kamu beli dimasa yang akan datang. Sederhananya Resiko

Investasi datang ketika kamu tidak tahu apa yang kamu lakukan (tidak tahu

fundamental kondisi keuangan, kondisi industri dan kondisi bisnis dari saham

apa yang kamu beli).

Konsep Sederhana tentang saham di pasar modal :

PT. Jamu Herbal Sehat Tbk

Irwan Hidayat memiliki modal usaha 100 juta, dari modal itu membuat usaha

Jamu Herbal Sehat. Setelah usahanya berkembang Irwan Hidayat

membutuhkan modal untuk ekspansi pengembangan bisnisnya yang lebih

besar lagi , maka Irwan mengajak masyarakat sebagai pemilik perusahaan

melalui pasar modal dengan cara go public (IPO) di Bursa Efek Indonesia, maka

saham-saham perusahaan Pak Irwan Hidayat dapat dibeli oleh masyarakat

melalui perusahaan sekuritas yang terdaftar sebagai anggota resmi Bursa Efek

Indonesia.

21
Di pasar modal, pemegang saham mayoritas perusahaan mengajak seluruh

lapisan masyarakat untuk membeli saham perusahaan mereka dengan

menyetorkan dana yang dimiliki oleh masyarakat dengan minimal pembelian

saham minimal 100 lembar (1 lot). Saat pertama kali perusahaan mengeluarkan

saham disebut IPO (ada tambahan kata Tbk dibelakang nama perusahaan) dan

selanjutnya akan dilempar ke masyarakat pemodal/investor di pasar primer

untuk dicatatkan di bursa efek Indonesia agar bisa diperdagangkan di pasar

sekunder yaitu antara investor yang ada di sana dengan sistem tawar-menawar

harga (lelang bid = antrian beli dan offer = antrian jual) berkelanjutan terus

menerus. Semakin banyak investor yang tertarik dan membeli saham maka

harga sahamnya akan naik, begitupun sebaliknya.

Berapa dana/uang yang harus dipersiapkan untuk mulai investasi saham di

pasar modal Indonesia ? Tergantung harga sahamnya saat akan dibeli dengan

minimal pembelian 1 lot (100 lembar) , contohnya:

1. Saham Pakuwon Jati (PWON) misal harganya Rp436/ lembar jadi 1 lot

PWON = Rp43.600 ;

2. Saham Unilever (UNVR) misal harganya Rp8.075 jadi 1 lot UNVR = Rp

807.500,-;

3. Saham Wijaya Karya Beton (WTON) misal harganya Rp.290/lembar jadi 1

lot WTON Rp29.000;

22
Harga terbaru saham bisa dilihat di aplikasi Online Trading Perusahaan

sekuritas, rti business, atau bloomberg.

Cara menabung saham yang tepat bagaimana ?

Beli yang fundamentalnya bagus, secara sederhana Lakukan pembelian saham

setiap bulan sampai jangka waktu yang diinginkan minimal 5 tahun, kemudian

tahan jangka panjang sesuai periode investasi yang di inginkan misalnya 10

tahun. Bisa dilakukan untuk 3 saham yang industri bisnisnya berbeda, dan

maksimal 6 saham yang industri bisnisnya berbeda. (Investasi saham yang

fokus dan terkonsentrasi portofolio sahamnya).

Beberapa indeks saham yang penting untuk diketahui :

IHSG : indeks harga saham gabungan adalah pergerakan rata-rata harga saham

seluruh perusahaan yang ada di bursa efek indonesia. Jika IHSG naik artinya

rata-rata harga saham seluruh perusahaan yang tercatat di Bursa Efek

Indonesia bergerak naik dan begitu juga sebaliknya

LQ 45 : Liquid 45 adalah pergerakan rata-rata harga saham yang terdiri dari 45

perusahaan yang paling sering diperjual belikan di IHSG.

23
ISSI : indeks harga saham syariah adalah pergerakan rata-rata harga saham

yang terdiri dari seluruh perusahaan yang kegiatan bisnisnya sesuai dengan

prinsip ekonomi syariah

JII : Jakarta Islamic Indeks disebut juga LQ45nya dari ISSI adalah pergerakan

rata-rata harga saham yang terdiri dari 30 perusahaan yang paling sering

diperjual belikan di ISSI.

Jika kamu tidak mulai investasi (minimal mulai investasi saham, reksadana,

obligasi) dan nilai harta kamu tidak bertumbuh sedangkan Inflasi akan terus

mencuri nilai uang kamu untuk membeli barang yang sama , contohnya coba

kamu perhatikan kenaikan harga biaya Pendidikan Perkuliahan, biaya pesta

pernikahan sangat terlihat jelas kenaikan harga (secara sederhana inilah yang

disebut sebagai inflasi).

Dividen adalah bagi hasil atau bagi untung, para pemegang saham dalam rapat

umum pemegang saham memutuskan akan membagi secara rata hasil

keuntungan perusahaan yang mereka miliki sesuai dengan jumlah saham yang

dimiliki. Yang memutuskan pembagian dividen saham adalah pemegang

saham pengendali (pemegang saham mayorittas) di dalam rapat umum

pemegang saham. Dividen umumnya dibagikan setahun sekali, namun di

beberapa perusahaan ada juga yang bisa sampai 2x setahun.

24
Kemudian bagaimana jika perusahaan dalam satu tahun rugi bersih (alias tidak

mencetak keuntungan bersih) ?

Perusahaan yang merugi seharusnya tidak membagi dividen kepada pemegang

saham , jika membagi dividen justru para investor harus curiga hal tersebut

sebagai bentuk dividen trap (jebakan dividen).

Di dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tersebut akan diputuskan hal

terkait dividen biasanya dividen dibagikan dalam bentuk tunai ditransferkan ke

RDN masing masing investor dan berapa besaran nilai dividen yang dibagikan

serta Kapan dividen akan dibagikan.

Dalam jadwal pembagian dividen, baik itu dividen tunai maupun dividen

interim, suatu perusahaan pasti mencantumkan keterangan tanggal cum

dividen dan ex dividen.

Cum date atau tanggal cum dividen merupakan tanggal terakhir bagi investor

yang ingin membeli saham tertentu dan berhak untuk mendapatkan dividen

perusahaan yang telah diumumkan.

Sementara itu, ex date atau tanggal ex dividen merupakan hari pertama

dimana pemegang saham tidak berhak lagi mendapatkan dividen dari suatu

perusahaan.

25
Tanggal ex dividen dijadwalkan satu hari kerja setelah tanggal cum dividen.

Misalnya saja, saham ABCD mengumumkan untuk membagikan dividen Rp50

per saham. Pembayaran dividen itu jatuh pada tanggal 15 Januari 2014.

Cum dividen dijadwalkan 27 Desember 2013. Adapun ex dividen jatuh pada 30

Desember 2013. Maka, setiap investor yang memiliki saham ABCD hingga lewat

tanggal 27 Desember 2013 atau membeli saham pada 27 Desember 2013

(tanggal cum dividen) dan menyimpan saham hingga lewat tanggal 27

Desember 2013 , maka dia berhak mendapatkan dividen senilai Rp50 per

saham.

Sementara itu, jika pelaku pasar yang baru memegang saham pada 30

Desember 2013 (tanggal ex dividen), maka dia tidak berhak lagi mendapatkan

dividen tersebut.

Harga saham suatu perusahaan biasanya akan jatuh pada tanggal ex dividen

karena bagi para pengejar dividen biasanya kembali menjual saham di tanggal

tersebut.

Siapa yang berhak mendapatkan dividen ? semua investor minimal 1 lot (100

lembar) saham sesuai dengan kriteria diatas.

Bagaimana mekanisme pembayaran dividennya ?

KSEI akan mendistribusikannya langsung ke rekening dana nasabah kamu

(kalau dividen tunai) dan ke rekening saham kamu (kalau dividen saham) yang

26
telah dibuka pada saat kamu sudah menjadi investor saham di pasar modal

Indonesia.

Istilah-istilah dividen yang lumayan penting:

1. Dividend payout ratio : Menunjukkan berapa persen dividen saham yang

dikeluarkan dibandingkan dengan keuntungan perusahaan (laba bersih

perusahaan).

2. Dividend yield : Menunjukkan berapa persen dividen yang didapatkan

dibandingkan dengan harga sahamnya (pada saat ditetapkan dalam RUPS).

Umumnya 3% Dividen Yield, jika menganut income investing cari saham yang

dividen yieldnya diatas nilai inflasi.

27
Lima (5) langkah mudah nabung saham :

1. Buka rekening efek (rekening saham) di perusahaan sekuritas secara online

atau offline , daftar nama-nama perusahaan sekuritas yang terdaftar sebagai

anggota Bursa Efek Indonesia yang bisa di cek melalui alamat website resmi

Bursa Efek Indonesia yaitu dapat menghubungi Ibu Novia melalui via

whatsapp +6282278386278 untuk bantuan pembukaan Rekening Tabungan

Saham di Sucor Sekuritas

(https://www.idx.co.id/anggota-bursa-dan-partisipan/profil-anggota-bursa/d

etail-profil-anggota-bursa/?kodeEmiten=AZ)

lalu Siapkan dokumen pendukung : fotokopi KTP, halaman depan buku

tabungan, dan NPWP (opsional jika ada) dan Isi formulir pembukaan

rekening efek dari perusahaan sekuritas pada eform perusahaan sekuritas

yang telah disediakan, kemudian Tunggu konfirmasi dari perusahaan

sekuritas bahwa rekening efek (rekening saham) Kamu sudah jadi (1-2 hari

kerja) berisi SID, Nomor Rekening RDN, ID, Password, dan PIN, rahasiakan

seluruh data Nomor RDN, ID, Password, dan PIN, Download dan install

aplikasi online trading perusahaan sekuritas di smartphone/komputer Kamu,

Perusahaan sekuritas memberikan username, password, dan pin untuk

aplikasi online trading dari perusahaan sekuritas serta nomor SID dan

28
nomor rekening RDN, Kamu bisa topup dana ke RDN atas nama Kamu , lalu

login ke aplikasi online trading tersebut dan siap mulai investasi saham;

2. Sisihkan nominal dana untuk membeli saham. Sisihkan dana setiap bulannya

sesuai dengan rencana keuangan yang sudah jelas tujuan keuangannya

spesifik dan jelas kapan mau dicapai misalnya untuk biaya pendidikan, beli

rumah, persiapan pensiun, biaya nikah dstnya.

3. Tentukan saham yang ingin di beli. Pilih minimal 3 saham di industri yang

berbeda atau maksimal 6 saham di industri yang berbeda, untuk saham

konvensional bisa memilih menggunakan analisis fundamental terhadap

saham saham penghuni indeks saham LQ45, IDX30, IDX80 sedangkan untuk

saham syariah bisa memilih saham-saham penghuni indeks saham JII atau JII

70 yang dapat dicari di link dibawah ini :

https://www.idx.co.id/data-pasar/data-saham/indeks-saham/

Hal yang harus kamu perhatikan ketika memilih saham :

1) Menggunakan alat analisa fundamental = analisa laporan keuangan

(laporan keuangan, laporan tahunan) , analisa industri (public expose,

29
majalah industri, laporan tahunan) , analisa makroekonomi (laporan

tahunan, riset analis, berita ekonomi);

2) Analisis kinerja pertumbuhan pendapatan, laba kotor, laba operasional,

laba bersih, arus kas operasional, dan jumlah hutang dalam 5 tahun

terakhir, perhatikan prospek bisnis perusahaan 5-10 tahun kedepan bisa

dibaca di Laporan Tahunan Perusahaan;

3) Untuk Pemula sebaiknya memilih saham yang market cap > 40 T, dan

berada di sektor Perbankan misalnya BBCA,BBRI,BMRI,BBNI dan

Consumer Goods UNVR,ICBP, ULTJ, silahkan analisis fundamenttal dari

saham-saham yang saya sebutkan diatas;

Disclaimer On (rugi dan untung dari investasi saham ditanggung sendiri, oleh

karena itu keputusan investasi merupakan tanggung jawab masing-masing

para investor , kerjakan pekerjaan rumah Analisis Fundamental sebagai

seorang investor).

4. Setor dana secara rutin di rekening dana nasabah atas nama kamu. Top up

(isi) dana setiap bulannya transfer ke Rekening RDN atas nama nasabah (rdn

atas nama investor) , lalu beli saham secara rutin di tanggal yg sama setiap

bulannya di harga offer terendahnya , keterangan : bid = antrian beli,

sedangkan offer = antrian jual) ,

30
Contoh Investasi saham dengan metode dollar cost averaging sebagai

berikut : SIDO (kode saham nama perusahaan dan di input di perintah beli

atau jual saham di aplikasi sekuritas) - Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk,

Simulasi contoh Pembelian rutin investasi saham dilakukan setiap :

1) Tanggal : 5 Januari 2019 SIDO seharga 1200 per lembar (1 lot = 100

lembar saham), berarti 1 lot saham SIDO = 100 x 1200 = Rp.120.000,- ,

maka dengan uang Rp. 500.000 kamu mendapat 4 Lot saham SIDO;

2) Tanggal : 5 Februari 2019 SIDO seharga 900 per lembar , maka dengan

uang Rp. 500.000 mendapat 5 Lot saham SIDO ;

3) Dan seterusnya di setiap awal bulannya supaya ingat dan disiplin

investasi, dapat kita lihat dengan jumlah uang yang sama yaitu

Rp.500.000,- maka lot saham yang di dapat bisa bervariasi jumlahnya

tergantung harga terbaru saham SIDO per lembarnya;

5. Beli saham secara rutin setiap periode. Review fundamental saham yang

sudah dibeli setiap 1 bulan sekali dari berita berita saham yang beredar,

laporan keuangan terbaru, laporan tahunan terbaru, public expose,

prospectus semua tersedia gratis di idx.co.id, rti business apps bagian news,

kontan.co.id, bisnis.com, cnbc indonesia.

31
Ulangi langkah nomor 2, 3, 4 , dan 5 setiap bulannya di tanggal yang sama,

kemudian langkah nomor 3 analisa fundamental saham baru jika ingin

switching/mengubah saham yang hendak ditabung. Wajib baca dan analisa 4

dokumen penting yaitu laporan keuangan, laporan tahunan, public expose,

prospectus, dimana mencarinya ?

 https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahu

nan/

 https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/keterbukaan-informasi/

Hindari saham saham yang tata kelola perusahaannya tidak baik seperti serta

perusahaan yang market cap dibawah 1 T yang berfundamental buruk ,

saham-saham tersebut wajib dihindari untuk pemula yang baru memulai

investasi saham.

Pengenalan Analisis Fundamental

32
Biasanya seorang investor dalam menganalisis laporan keuangan perusahaan

yang telah disusun oleh manajemen perusahaan (jadi tinggal lihat laporan

keuangannya beserta catatan atas laporan keuangan perusahaannya) melalui

beberapa rasio keuangan. Rasio Keuangan ini adalah alat bantu awal yang

dipergunakan oleh investor untuk penilaian awal mengenai sehat atau tidaknya

suatu perusahaan untuk dibeli sahamnya sebagai investasi saham jangka

panjang :

1. EPS (earning per share) = keuntungan bersih per saham (laba bersih per

saham) adalah rasio yang digunakan oleh investor untuk melihat laba bersih

per saham yang dihasilkan oleh suatu perusahaan selama periode laporan

keuangan (periode triwulan setiap 3 bulan atau periode tahunan) per

lembar saham nya. Cari EPS yang bertumbuh stabil dan konsisten selama 5

s.d 10 tahun terakhir.

2. PER (Price Earning ratio) = rasio yang paling sering dipergunakan oleh

investor untuk melihat seberapa tinggi harga suatu saham apabila

dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkannya per lembar saham

(EPS-nya). Artinya PER ini membandingkan antara harga terbaru suatu

saham di pasar dengan EPS nya. Investor juga biasa menyebut PER sebagai

indikator seberapa mahal suatu saham. Biasanya satuan adalah kali. Contoh

PER = 5x artinya harga sahamnya lima kali dari laba bersih yang dihasilkan

33
oleh perusahaannya. Kalau 10x artinya harga sahamnya sudah sepuluh kali

lipat dari laba bersih per saham nya.

Kemudian berapa angka pastinya untuk EPS dan PER dikatakan bagus ?

Untuk EPS, yang merupakan laba bersih , semakin besar EPS semakin baik,

namun carilah perusahaan yang EPS-nya konsisten bertumbuh selama 5

tahun terakhir , tidak pernah negatif di Triwulan/Kuartal (Q1 jan-mar,Q2

apr-jun,Q3 jul-sep,Q4 okt-des)

Untuk PER, tentunya semakin kecil semakin bagus. Berapa PER yang bisa

dikatakan sudah mahal ? Nah kalau untuk ini ada beberapa pandangan

investor, pada umumnya Benjamin Graham (Guru Warren Buffett)

memberikan panduan umum PER <15 = Murah, dan PER > 15 = mahal ,

bisa juga dibandingkan dengan PER industrinya. PER tidak boleh negatif, jika

negatif artinya perusahaan sedang rugi bersih.

3. PBV (Price to Book Value) adalah perbandingan harga yang ada di pasar

dengan book value per share (kekayaan bersih per saham) dari

perusahaan. Book value per share bisa diartikan juga sebagai nilai jual per

saham sesungguhnya dari suatu perusahaan pada saat dia dilikuidasi atau

dibangkruntukan setelah dikurangi hutang yang dimiliki perusahaan.

PBV = 1x artinya harga pasarnya sama dengan nilai jual ketika perusahaan

dipailitkan/dibangkrutkan/dilikuidasi, apabila nilai rasio PBV suatu saham

34
nilainya dibawah 1 artinya harga pasarnya lebih kecil daripada nilai jual

ketika perusahaan dipailitkan/dilikuidasi. Semakin kecil rasio ini semakin

baik. Namun berhati-hati dengan value trap, kondisi ketika PBV < 1 tetapi

kondisi keuangan perusahaan dan kondisi bisnis perusahaan tidak baik,

kondisi keuangan setelah dibaca laporan keuangan menunjukkan

perusahaannya tidak bagus. Rasio PBV tidak boleh negatif.

4. ROE (Return on Equity) atau laba bersih terhadap modal ekuitas pemegang

saham. Rasio ini seringkali dipergunakan oleh investor dalam menilai

seberapa efisien manajemen perusahaan dalam menghasilkan laba bersih

dibandingkan dengan modal sendiri (ekuitas pemegang saham) yang telah

diberikan oleh para pemegang sahamnya tanpa memperhitungkan total

hutang perusahaan. ROE sebesar 15% artinya manajemen bisa

mengembalikan modal sendiri yang disetor oleh para pemegang saham

dalam waktu 6,5 tahun. Semakin besar semakin bagus, namun harus

konsisten pertumbuhannya dalam 5 tahun terakhir. Rasio ROE ini maka

akan semakin effisien suatu perusahaan dalam menghasilkan keuntungan

bagi pemegang sahamnya. Beberapa investor menggunakan rasio ROE

sebagai alat ukur prospek bisnis perusahaan untuk kedepannya.

5. DER (debt to equity). Secara sederhana rasio DER ini digunakan oleh

investor untuk mengukur seberapa besar jumlah hutang suatu perusahaan

35
dibandingkan ekuitas pemegang saham (kekayaan bersih perusahaan). DER

membandingkan antara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan

ekuitas pemegang saham. DER = 1x atau 100% artinya total hutang

perusahaan sama dengan ekuitas pemegang saham. Perusahaan yang

memiliki hutang yang jauh lebih besar daripada ekuitas pemegang saham

pada umumnya akan semakin tinggi tingkat resiko gagal bayar hutang

yang akhirnya berujung pailit/likuidiasi perusahaan, namun ada

pengecualian (special case) tertentu. Kamu ingin punya perusahaan yang

total utang berbunganya banyak atau sedikit ? Utang berbunga akan

menggerus laba/keuntungan perusahaan.

6. Rasio yang ke-6 adalah Dividend Yield biasanya rasio yang dipergunakan

oleh investor jangka panjang begitu yang mengharapkan bagi hasil (dividen)

dari perusahaan terbuka. Dividend Yield juga bisa mengukur seberapa royal

mayoritas pemegang saham yang menguasai perusahaan terhadap

pemegang saham publik (para pemegang saham minoritas). Dividend Yield

membandingkan antara harga yang dibayar oleh investor dengan dividen

yang dibagikan oleh mayoritas pemegang saham. Umumnya ukuran

Dividend Yield yang dicari oleh investor sekitar 3% per tahun atau lebih

besar dari nilai inflasi per tahunnya. Semakin tinggi angka Dividend Yield

36
maka akan semakin royal pula pemegang saham mayoritas (harus liat

historis rasio DPR pembagian dividen)

Keenam rasio keuangan yang telah disebutkan diatas Ini Cara sederhana dalam

pemilihan suatu saham, dan merupakan langkah awal dan cara sederhana

untuk penilaian awal kondisi suatu perusahaan, selanjutnya jika ingin

melakukan analisis dan menilai suatu perusahaan lebih mendalam dan

menyeluruh maka minimal lihatt data dari 5 tahun s.d 10 tahun terakhir dilihat

historis kinerja keuangan ini bisa dilihat di Laporan Tahunan Perusahaan dan

Laporan keuangan terbaru perusahaan.

Jika teman-teman ingin lebih mendalam analisis fundamental, maka usahakan

download laporan keuangan dari idx.co.id atau website resmi emiten (saham),

kemudian baca secara langsung Laporan Keuangan secara utuh dari Neraca,

Laba Rugi, Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, karena dari sanalah

banyak informasi yang bisa teman-teman gali dari laporan keuangan, misalnya

kondisi piutang perusahaan berapa persen yang lancar dan yang macet,

kemudian kondisi uang perusahaan dibandingkan hutang jangka pendek

perusahaan, dan informasi segment bisnis yang dominan memberikan

kontribusi terhadap pendapatan perusahaan, apakah ada konsumen

37
perusahaan yang berkontribusi pendapatan lebih dari > 10% dan masih banyak

informasi yang bisa teman-teman gali dari tiap pos Laporan Keuangan.

Caranya kita menghitung Ekuitas (kekayaan bersih perusahaan) bagaimana ?

Di laporan keuangan perusahaan, cara hitungnya adalah

Ekuitas Perusahaan = total Aset perusahaan - total hutang perusahaan.

Jenis Saham berdasarkan Market Capitalization

Dalam dunia saham, pada umumnya orang membagi 3 jenis lapis saham.

Lapis pertama atau blue chip. Lapis kedua atau second liner. Lapis ketiga atau

third liner.

1) Saham lapis pertama atau sering juga disebut blue chip terdiri dari

perusahaan-perusahaan yang memimpin di industrinya dan secara

fundamental sangat bagus, manajemen yang mengelola perusahaan

bekerja keras, cerdas, dan jujur , dan prospek kedepan bisnis

perusahaannya menjanjikan. contoh di sektor industri consumer goods

misalnya Indofood CBP, Unilever, Mayora, dan lain sebagainya. Di sektor

industri perbankan ada Bank BCA, Bank Mandiri, Bank BRI. Saham-saham

jenis ini cocok untuk pemula yang punya rencana investasi saham jangka

waktu > 5 tahun. Market Cap Saham bluechip berkisar > 40 T;

38
2) Saham lapis kedua atau sering juga disebut second liner terdiri dari

perusahaan yang berada 1 level dibawah saham blue chip, secara

fundamental baik namun secara market share masih berada dibawah blue

chip. Harga saham di second liner lebih rendah dari saham blue chip.

Contoh di industri perbankan ada Bank Panin, Bank Jawa Timur, Bank Jawa

Barat, Bank Permata, dan lain-lainnya. Saham-saham jenis ini yang menjadi

pilihan investor yang telah mendalami ilmu analisis fundamental saham.

Market Cap Saham Lapis dua berkisar 1 T sampai dengan 40 T;

3) Saham lapis ketiga atau third liner, terdiri dari perusahaan yang secara

fundamental kurang bagus dibanding saham bluechip dan saham lapis dua,

dan secara harga murah harga sahamnya. Memiliki kapitalisasi pasar yang

sangat rendah pula sehingga banyak investor yang sering menyebutnya

sebagai saham gorengan dikarenakan harga sahamnya dapat naik dan

turun dengan rentang harga yang sangat tinggi dalam jangka pendek

seperti digoreng. Sebagian besar Saham gorengan kurang cocok untuk

disimpan sebagai investasi jangka panjang. Market Cap Saham Gorengan

berkisar < 1 T.

Analisa fundamental untuk baca laporan keuangan itu sederhana, harus

mengenal bahasa akuntansi, lama kelamaan akan terbiasa yang penting mau

39
belajar. Orang yang tidak punya background ekonomi juga bisa membaca

laporan keuangan perusahaan.

Caranya sederhana yang harus diperhatikan adalah

penjualan/pendapatan/revenues dan laba kotor, laba operasional, laba bersih.

Keempatnya harus konsisten, artinya apabila penjualan naik maka laba kotor,

laba operasional, laba bersih juga seharusnya naik dan begitu juga jika

sebaliknya yang terjadi. Kalau tidak sesuai berarti ada yang janggal/aneh

diantara keempat hal tersebut dan harus dipelajari lebih lanjut. Data laporan

keuangan ini bisa kamu dapatkan di

https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan/

Margin of Safety dan Moat

Margin of Safety secara sederhana adalah batas aman diskon harga saham

dimana Para Investor seperti Benjamin Graham (Guru Warren Buffett) baru

mau melakukan pembelian saham suatu perusahaan biasanya ketika telah

memberikan margin of safety yang cukup (selisih nilai intrinsik saham – nilai

harga pasar saham) : nilai intrinsik saham x 100%.

Cara untuk menghitung nilai intrinsik menurut Benjamin Graham Formula

dengan penyesuaian untuk kondisi Pasar Modal Indonesia =

V = [EPS x (8.5 + 2g) x Risk free rate] / Y

40
Keterangan :

V adalah nilai intrinsik saham

EPS adalah laba bersih per saham yang sudah disetahunkan atau laba bersih 12

bulan terakhir;

8.5 adalah basis Price Earning Ratio dari perusahaan yang tidak bertumbuh;

Risk free rate adalah tingkat bunga obligasi pemerintah yang dijamin bebas

resiko (investasi bebas risiko), dalam hal ini dipakai kupon obligasi negara RI

Seri ORI017 yaitu 6,4%;

Y adalah yield/ kupon obligasi korporasi (perusahaan) dengan rating AAA yaitu

8% atau bisa di cek di website IBPA ;

g adalah tingkat pertumbuhan laba bersih perusahaan dalam jangka panjang;

Contoh sederhananya adalah apabila kita berniat membeli suatu saham

perusahaan yang dijual dengan harga Rp500,- sedangkan nilai intrinsik suatu

saham adalah Rp1.000,-. Maka, margin of safety saham tersebut adalah

Margin of Safety = [ (Rp1000- Rp 500) / Rp1000 x 100% ] = 50%

Perusahaan yang dibeli adalah perusahaan yang memiliki moat (moat adalah

penghalang yang dimiliki oleh perusahaan untuk mengalahkan produk baru

milik perusahaan pesaing bisnis (kompetitor bisnis). Wujud nyata Economic

Moat adalah competitive advantage misalnya akses ke bahan baku produksi

41
yang berkualitas atau murah atau resep rahasia yang tidak bisa dimiliki oleh

kompetitor, kemampuan untuk memproduksi produk dengan biaya

produksi yang paling rendah, pengakuan merek sebagai produk yang mahal

sehingga bisa menjual produk lebih mahal dari kompetitornya). Selengkapnya

tentang Economic Moat bisa dibaca di Buku The Five Rules for Successful Stock

Investing: Morningstar's Guide to Building Wealth and Winning in the Market.

PER yang dianjurkan Benjamin Graham adalah < 15 , PBV yang dianjurkan

Benjamin Graham adalah < 1,5 dengan ketentuan PER x PBV < 22.5 , sedangkan

untuk beberapa Investor yang sudah pakar menganalisis fundamental

perusahaaan mencari mutiara terpendam dengan saringan awal PER < 10 dan

PBV < 1 dilanjutkan dengan analisis laporan keuangan, laporan tahunan, dan

analisis kualitatif fundamental perusahaan (jadi sangat tidak disarankan untuk

pemula menggunakan saringan awal seperti ini untuk investasi saham karena

bisa terjebak di saham-saham yang murahan).

Book Value atau nilai buku sederhananya adalah nilai jual aset (tanah,

bangunan, kendaraan dan lain sebagainya) yang dimiliki perusahaan ketika

perusahaan tersebut dipailitkan/dibangkrutkan/dilikuidasi setelah dikurangi

hutangnya untuk dibayarkan kepada pemegang saham (equity/kekayaan

bersih), atau dengan kata lain book value ini memberikan gambaran kepada

kita seberapa besar uang (ekuitas/kekayaan bersih perusahaan) yang akan kita

42
peroleh apabila saat ini perusahaan dibangkrutkan/dilikuidasi. Sedangkan, book

value per share adalah book value dibagi total jumlah saham beredar, dan PBV

adalah harga terbaru saham dibagi dengan book valuenya.

Berapa angka book value per share yang bagus ? Book Value Per Share harus

positif pertumbuhannya selama 10 tahun terakhir , untuk PBV bisa

dibandingkan dengan PBV kompetitor dan PBV industrinya bisa dilihat di

https://www.idx.co.id/data-pasar/laporan-statistik/statistik/ dan Book Value

Per Share harus meningkat dari selama 5 tahun terakhir.

Dimana kita bisa mendapatkan angka ini dari laporan keuangan ?

https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan/

Ekuitas = Total Asset – Total Hutang bisa dilihat di laporan keuangan

perusahaan.

Revenues (penjualan/pendapatan) dan Net Profit (laba bersih)

Jika Net profit naik seharusnya revenues juga naik dan begitu juga sebaliknya,

kalau tidak, berarti ada suatu hal yang tidak beres yang terjadi dengan

perusahaan tersebut dugaan sementara ada rekayasa laporan keuangan

(contoh kasus terbaru adalah kasus manipulasi laporan keuangan Garuda

Indonesia)

Revenues : menggambarkan pendapatan yang diterima oleh perusahaan dari

43
kegiatan operasional bisnisnya yaitu menjual produk atau jasa. Revenues ini

tentu saja harus positif dari tahun ke tahun minimal dalam 5 tahun terakhir

bisa dilihat di Laporan Tahunan Perusahaan dan bisa langsung kelihatan di

bagian paling atas Laporan Keuangan bagian Laporan laba rugi .

Net Profit : laba/keuntungan bersih yang dihasilkan perusahaan setelah

pendapatan dikurangi dengan biaya-biaya (beban beban) yang timbul misalnya

beban pokok penjualan, beban operasional, beban keuangan, beban pajak, baik

keuntungan bersih yang sudah diterima dalam bentuk cash atau keuntungan

bersih yang baru diakui dan dicatatkan oleh perusahaan. Net Profit harus

positif dari tahun ke tahun minimal dalam 5 tahun terakhir bisa dilihat di

Laporan Tahunan Perusahaan , dan dicantumkan di bagian paling bawah

Laporan Keuangan bagian Laporan laba rugi .

Apakah bisa terjadi revenues perusahaan turun tapi net profit naik dan dividen

tetap dibayarkan oleh perusahaan ? Bisa saja terjadi hal tersebut, biasanya

Perusahaan mendapatkan hutang baru ataupun hasil penjualan aset-aset

perusahaan dan lain sebagainya , hal ini bisa terlihat di Laporan Keuangan

khususnya bagian Laporan arus kas di bagian arus kas investasi dan arus kas

pendanaan (perbuatan seperti ini menunjukkan manajemen perusahaan tidak

menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, dan karena itu penting bagi para

investor membaca laporan keuangan perusahaan sebelum membeli saham

44
untuk menghindari perusahaan-perusahaan seperti ini masuk dalam Portofolio

saham, portofolio saham adalah kumpulan aset investasi berupa saham, baik

yang dimiliki perorangan atau perusahaan).

Net profit dilaporan keuangan tidak menggambarkan berapa banyak uang cash

yang dimiliki perusahaan yang bisa sewaktu-waktu dipergunakan dikarenakan

net profit ini didapatkan dari penambahan dan pengurangan seluruh

pendapatan dan biaya, baik itu net profit yang telah dibayarkan maupun net

profit yang belum dibayarkan akan tetapi sudah dicatatkan sebagai pendapatan

maupun biaya (dalam istilah akuntansi ini disebut akuntansi dengan accrual

basis yang paling sering diterapkan untuk bisnis yang kompleks.

Net profit perusahaan dan disebutkan bahwa Net profit perusahaan tersebut

tidak menggambarkan besaran cash/kas/duit tunai yang dimiliki oleh

perusahaan, maka istilah fundamental penting yang perlu kamu ketahui

sebelum membeli saham adalah operating cash flow (arus kas operasional)

yang dapat dilihat di Laporan Keuangan bagian Laporan Arus Kas.

Operating Cash Flow atau arus kas operasional adalah angka yang

menunjukkan selisih besaran arus kas yang didapatkan dan dikeluarkan dari

aktivitas operasional perusahaan (aktivitas bisnis utama perusahaan) seperti

penerimaan tunai, pengeluaran tunai dan biaya-biaya operasional perusahaan

45
dalam menjalankan bisnisnya. Operating Cash Flow ini menunjukkan

bagaimana perusahaan mendapatkan pemasukan/pendapatan dan

merubahnya menjadi cash/kas/duit setelah dikurangi biaya-biaya operasional

bisnis perusahaan, atau Operating Cash Flow ini memberi tahu informasi

seberapa besar uang perusahaan yang bisa dipergunakan kapan saja untuk

membayar hutang (arus kas pendanaan) ataupun membeli aset (arus kas

investasi). Semakin besar Operating Cash Flow maka semakin bagus kondisi

keuangan perusahaan.

Jika perusahaan yang kamu beli sahamnya memiliki operating cash flow positif

yang jauh lebih besar (pendapatan dari operasional bisnis perusahaan >

pengeluaran operasional bisnis perusahaan) serta operating cash flow nilainya

harus signifikan , dan operarting cash flow > investing cash flow + financing

cash flow , maka perusahaan yang kamu beli risiko pailit/likuidiasi/bangkrutnya

relatif cukup kecil.

Pada umumnya Imbal Hasil/Return Investasi Saham per tahun biasanya sebesar

13% s.d 20% pertahun , sama seperti return IHSG periode 1997-2019 terakhir di

kisaran 13,33 % per tahun jika dirata-ratakan. Jika angka imbal hasil investasi

saham kamu masih dibawah itu, bisa dikatakan kinerja portofolio investasi

46
saham kamu kurang bagus dan kamu harus melakukan review dan belajar lagi

untuk memperdalam strategi investasi saham dan analisis fundamental saham.

Angka imbal hasil investasi saham ini harusnya lebih tinggi dari rata-rata

bunga/kupon/yield obligasi dan sukuk pemerintah 10 tahun terakhir, misalnya

ORI, SUN, SBR, ST, SBSN yang jika dirata-rata kan sebesar 8% imbal hasil

per-tahunnya , maka imbal hasil investasi saham kamu harus diatas angka

tersebut selama 1 tahun. Karena kalau kinerja investasi saham kamu tidak

diatas imbal hasil 8% maka lebih baik membeli obligasi atau sukuk aja

dibandingkan investasi saham, karena lebih aman dan lebih pasti.

Portofolio saham adalah kumpulan aset investasi berupa saham, baik yang

dimiliki perorangan atau perusahaan. Manajemen portofolio, yakni cara

mengelola kumpulan aset untuk mencapai tujuan investasi. Salah satu cara

mengelola portolio adalah dengan meminimalkan resiko. Sebelum melakukan

manajemen portofolio, sebaiknya Anda cek dulu profil investasi masing-masing

sebagai seorang Investor.

Obligasi

Obligasi itu adalah surat hutang suatu perusahaan atau pemerintah (Negara),

perusahaan/pemerintah Langsung ke masyarakat, melalui pasar modal. Jika di

deposito mendapat bunga deposito, di obligasi mendapat kupon obligasi.

47
Resiko obligasi? Risiko gagal bayar hutang. Tapi selain pemerintah , perusahaan

yang bisa utang di pasar modal diseleksi secara ketat.

Berikut jenis Obligasi tinjau dari kuponnya:

1) Zero Coupon Bond Atau obligasi tanpa bunga, yaitu surat utang yang enggak

ada bunga atau enggak memberikan kupon secara berkala. Lalu investor

mendapatkan keuntungan dari mana? Dari selisih harga jual diskonto dan

nilai yang tampak saat surat ini diperdagangkan. Obligasi ini ada yang jatuh

temponya pendek (di bawah satu tahun, misalnya treasury bill) ataupun

panjang (di atas 10 tahun)

2) Obligasi Kupon Sudah bisa ditebak sih. Surat utang ini menjanjikan bunga

secara berkala kepada para investor. Kalau dulu, kupon ini memang

benar-benar berupa kupon yang ditempel atau dilampirkan pada surat

utang secara fisik, yang kalau kita ngeklaim pembayaran bunga, kupon ini

pun disobek. Tapi seiring perkembangan zaman, kupon sekarang sudah

berbentuk digital atau elektronik. Setiap kupon mewakili nominal tertentu

sesuai kesepakatan antara penerbit obligasi dengan investor, yang nilainya

ini merupakan imbal hasil ataupun tingkat suku bunga obligasi tersebut.

3) Obligasi Kupon Tetap Atau fixed coupon bond, yaitu obligasi yang

menawarkan tingkat suku bunga yang tetap pada investor, sampai jatuh

tempo surat utang tiba.

48
4) Obligasi Kupon Mengambang Jenis obligasi ini menawarkan kupon yang bisa

berubah besarannya mengikuti indeks pasar uang. SBR008 kemarin

ditawarkan dengan kupon mengambang dengan batas minimal sebesar

7,2%–lebih kecil ketimbang SBR007 yang sebesar 7,5%. Kupon batas

minimal berarti kupon pertama yang ditetapkan akan menjadi besaran

kupon minimal yang berlaku sampai jatuh tempo.

Bunga obligasi ditetapkan tahunan dan dibayarkan secara periodik (umumnya

setiap bulan)

Umumnya pemerintah ataupun perusahaan yang mengeluarkan Obligasi,

mengeluarkan iklan minimal di 2 koran berskala nasional (biasanya yang koran

ekonomi). Di iklan akan disebutkan tentang informasi-informasi penting yang

harus masyarakat ketahui, seperti berapa kupon/bunganya, kapan ditawarkan

nya, kapan diterbitkannya, minimal pembelian berapa dan maksimal

pembelian berapa dan lain sebagainya.

Kemana kalau mau beli obligasi ? Langsung ke perusahaan sekuritas atau ke

salah satu agen penjual mitra distribusi resmi yang disebutkan di iklan

penerbitan obligasi.

49
Terus bagaimana kalau saya mau jual kembali obligasinya sebelum jatuh

tempo ? Hubungi kembali agen penjual obligasi tadi atau perusahaan sekuritas

tempat kamu membeli obligasi.

Reksadana

Jadi pada dasarnya ada 2 produk dasar di pasar modal, yaitu saham dan

obligasi . Yang lainnya adalah produk pengembangan dari 2 produk ini. Sukuk

itu namanya dulu obligasi syariah tidak pakai bunga tapi bagi hasil, Saham

Syariah. Nah produk pengembangan lainnya yaitu reksadana, pembelian

produk pasar modal melalui reksadana tidak dilakukan langsung tetapi melalui

agen penjual reksadana yang akan meneruskan ke manajer investasi (asset

management) yang berbentuk perusahaan perseroan terbatas bukan

perseorangan, baru nanti manajer investasinya yang berhubungan dengan

perusahaan sekuritas untuk melakukan pembelian instrumen investasi (saham

dan obligasi).

Ada 4 jenis reksadana yaitu sebagai berikut:

1. Reksadana Pasar Uang : Yaitu reksadana yang dananya sebagian besar

oleh manajer investasi dibelikan produk-produk yang ada di pasar uang,

seperti Surat Berharga BI dan lain sebagainya;

50
2. Reksadana pendapatan tetap : Yaitu reksadana yang dana kelolaannya

oleh Manajer Investasi sebagian besar dibelikan produk pasar modal

yang berpendapatan tetap seperti Obligasi (ORI SUN) maupun Sukuk

(SUKRI);

3. Reksadana Saham Oleh Manajer Investasi sebagian besar dananya

dibelikan saham;

4. Reksadana campuran. pengelolaan dananya di campur oleh manajer

investasinya untuk di investasikan dalam instrumen pasar uang, obligasi,

dan saham.

Potensi keuntungan reksadana :

1. Reksadana pasar uang yang paling kecil risikonya tapi returnnya (imbal

hasilnya) juga paling kecil dibanding jenis reksadana lainnya;

2. Reksadana pendapatan tetap keuntungannya lebih tinggi dibanding

Reksadana Pasar Uang , kalau Manajer Investasinya menempatkan

instrumen investasi di ORI dan SUN Reksadana Pendapatan tetap

menjadi lebih aman dari reksadana Pasar uang;

3. Reksadana campuran sedikit lebih tinggi resikonya dibanding reksadana

pendapatan tetap baik dari sisi keuntungan maupun risiko;

51
4. Reksadana Saham memiliki kemungkinan risiko dan keuntungan yang

paling tinggi dibandingkan tiga jenis reksadana sebelumnya. Umumnya

hanya 5 sampai dengan 10 perusahaan teratas yang dibeli reksadana

saham akan diumumkan oleh Manajer Investasi, dan saham-saham

lainnya menjadi rahasia Manajer Investasi tersebut.

Apa bedanya beli saham beli obligasi dan beli sukuk langsung dibandingkan

dengan beli reksadana ?

Beli Saham atau Obligasi sendiri = mengendarai mobil sendiri, sedangkan Beli

Reksadana = menyewa sopir untuk menyetir mobil;

Satuan pembelian reksadana adalah unit penyertaan dan dana kelolaannya

dinyatakan dalam Nilai Aktiva Bersih (NAB) yang dihitung setiap hari setelah

bursa tutup.

Satu lagi jenis reksadana yang harus agan ketahui, yaitu Exchange Traded Fund

(ETF). Yaitu jenis reksadana yang paling inovatif saat ini yang dapat

diperjualbelikan tanpa harus datang ke asset management ataupun agen

penjual, tapi langsung bisa dibeli melalui aplikasi online trading (OLT)

perusahaan sekuritas seperti membeli saham dengan hanya mengetikkan kode

ETF yang hendak dibeli.

Daftar ETF beserta kodenya

52
https://www.idx.co.id/data-pasar/data-exchange-traded-fund-etf/

Tips sederhana untuk memulai Investasi Saham :

1. Untuk berinvestasi saham, pertama-tama Kamu harus memiliki pekerjaan /

penghasilan, jadi kembangkan karir pekerjaan, belajar skill yang dapat

meningkatkan penghasilan tambahan , tambah sumber penghasilan dari

pekerjaan sampingan atau bisnis sampingan ;

2. Rencanakan keuangan kamu dan sisihkan diawal sejumlah uang untuk

investasi dan uangnya langsung dimasukkan ke Rekening Dana Nasabah

atas nama Kamu;

3. Beli secara rutin selama periode investasi yang Kamu inginkan (misal beli

saham rutin setiap bulan selama 5 tahun (konsep nabung saham) dan baru

dijual di tahun ke-10 ;

4. Beli saham jika saham sudah memberikan margin of safety 30% untuk

saham bluechip, 50% untuk saham second liner dan saham third

liner/cyclical;

5. Simpan saham sesuai tujuan investasi jangka panjang Kamu. Misal membeli

rumah, persiapan menikah, biaya pendidikan, dan lain sebagainya ;

53
6. Beli perusahaan yang kinerja laporan keuangannya baik di masa lalu, saat

ini, dan masa yang akan dating atau beli perusahaan yang sudah matang

bisnisnya biasanya saham-saham bluechip;

7. Hanya beli perusahaan yang kamu merasa aman untuk tetap menyimpan

sahamnya bahkan pada saat terjadi krisis ekonomi;

IPO

IPO (initial public offering) adalah penawaran pertama kali suatu produk saham

kepada masyarakat. Siapa yang menawarkan? Pemilik pemegang saham

mayoritas perusahaan yang menawarkan sebagian kepemilikan mereka kepada

masyarakat secara luas melalui pasar modal. Tidak ada lagi penghalang antara

pemilik saham utama dengan masyarakat, saling bertemu di pasar modal untuk

jual beli saham yang dimiliki. Pemilik utama mempunyai kewajiban melepaskan

saham perusahaan dan berhak mendapatkan uang penjualan saham ,

sedangkan Masyarakat mempunyai kewajiban menyerahkan uang pembelian

saham dan berhak mendapatkan saham perusahaan

Ketika masyarakat membeli saham inilah maka masyarakat menjadi bagian dari

pemilik perusahaan tersebut, sehingga berhak dan berkewajiban atas segala

sesuatu terkait kepemilikan perusahaan itu (tapi hanya sebatas berapa banyak

saham yang dimiliki di perusahaan tersebut dan tidak lebih dari itu).

54
Pada saat pemilik utama memutuskan untuk IPO di pasar modal, maka seluruh

kewajiban-kewajiban yang dipersyaratkan oleh regulator pasar modal (OJK dan

BEI) harus dipenuhi.

Jadi hal-hal penting yang terkait dan dapat mempengaruhi kelangsungan

bisnis perusahaan yang diketahui oleh pemilik perusahaan harus dilaporkan

kepada publik melalui OJK dan BEI melalui :

https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/keterbukaan-informasi/ , dari

website diatas , maka meskipun kamu belum menjadi investor saham , kamu

tetap dapat mengakses segala informasi terkait dengan perusahaan yang akan

dan/atau telah mereka beli sahamnya. Siapa saja masyarakat yang bisa menjadi

investor saham ? Seluruh lapisan masyarakat yang telah memiliki E-KTP.

Berapa banyak porsi kepemilikan pemilik saham utama yang bisa

dijual/dibagikan kepada masyarakat ? Tidak ada batasan maksimal, akan tetapi

ada batas minimal saham yang beredar (free float) yaitu 7.5% dari total seluruh

kepemilikan saham perusahaan.

Siapa pihak yang mengendalikan jalannya bisnis perusahaan ? Pemegang

saham mayoritas yang memiliki 50% + 1 lembar saham yang menjadi saham

pengendali perusahaan, perusahaan dijalankan oleh Direktur Perusahaan dan

Direktur Perusahaan diawasi oleh Komisaris Perusahaan.

55
Apa tujuan pemilik saham mayoritas melakukan go public (IPO)

perusahaannya?

1. Untuk mendapatkan dana jangka panjang yang murah (tidak ada beban

bunga) untuk ekspansi bisnis perusahaan ;

2. Untuk mendorong perusahaannya menerapkan Good Corporate

Governance yang diwajibkan oleh regulator dan undang-undang;

3. Untuk mendorong pengawasan terhadap perusahaannya supaya banyak

yang mengawasi (karena banyak orang yang memiliki saham

perusahaannya) (OJK, BEI, Media Massa) ;

“Risk comes from not knowing what you’re doing.”

An investor should always do his or her homework before making decisions. It’s

a strong piece of advice that ties in nicely with the next quote

56
“Never invest in a business you cannot understand.”

Again, Buffett makes it clear that people should only invest their money in

companies and industries that they know about. From a man with such a high

net worth, it’s probably wise to take that advice to heart. In fact, it even works

for Bill Gates.

“Risk comes from not knowing what you’re doing.”

An investor should always do his or her homework before making decisions.

57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67

Anda mungkin juga menyukai