Metode Pelaksanaan Jembatan Pante Raja
Metode Pelaksanaan Jembatan Pante Raja
A. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan Duplikasi Jembatan Kr. Pante Raja dibangun sepanjang 113.50 meter, dengan
struktur bangunan atas girder, struktur bangunan bawah dan oprit dengan perkerasan aspal yang
memiliki jangka waktu pelaksanaan selama 300 hari kalender. Lingkup pekerjaan yang dilakukan
meliputi:
Divisi 1 Umum
Divisi 2 Drainase
Divisi 3 Pekerjaan Tanah dan Geosintetik
Divisi 5 Perkerasan Berbutir dan Perkerasan Beton
Divisi 6 Perkerasan Aspal
Divisi 7 Struktur
1
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
bangunan fasilitas dan sarana tersebut tidak boleh saling mengganggu satu dengan yang lainnya,
baik jarak maupun ukurannya.
- Lancar
Yang dimaksud dengan lancar dalam perencanaan site plan adalah kelancaran pelaksanaan
pekerjaan, terutama kelancaran transportasi/angkutan di lokasi proyek. Terganggunya
kelancaran transportasi dapat mengakibatkan timbulnya hambatan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, sehingga jangka waktu pelaksanaan pekerjaan konstruksi dapat menyimpang dari
rencana kerja yang telah tersusun.
- Aman
Salah satu tujuan dibuatnya bangunan-bangunan fasilitas dan sarana pada proyek adalah untuk
keperluan keamanan dan keselamatan pekerjaan selama berlangsungnya kegiatan proyek. Yang
3
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Dengan memperhatikan kondisi lapangan yang ada dan disesuaikan dengan desain yang akan
dikerjakan, penempatan fasilitas dan sarana proyek diharapkan nantinya dapat berfungsi secara
optimal sesuai perencanaan. Fasilitas dan sarana yang akan dibangun adalah :
a. Pintu keluar masuk proyek
Lokasi pintu masuk dan keluar berada pada area proyek yang berhadapan langsung dengan jalan
utama. Hal ini bertujuan agar memudahkan semua pihak yang berkepentingan dengan proyek
menuju lokasi proyek. Pengaturan lalu lintas di lokasi pekerjaan juga perlu dilakukan mengingat
4
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
di sekitar lokasi pekerjaan tingkat aktivitasnya cukup tinggi. Lalu lintas keluar masuk kenderaan
proyek akan diberi rambu-rambu sehingga tidak menimbulkan gangguan lalu lintas.
b. Jalan kerja
Penempatan pintu keluar masuk jalan kerja proyek tidak mengganggu arus lalu lintas dan
prasarana kota. Jalan kerja dibuat searah agar memudahkan atau tidak mengganggu kegiatan
pembangunan.
c. Direksi keet
Akan dibangun diatas lahan yang tidak akan pernah terpakai. Penempatan letak bangunan
tersebut tidak mengganggu transportasi atau kegiatan yang sedang dan akan berlangsung.
d. Base camp staf proyek dan barak pekerja
5
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Base camp dan barak pekerja merupakan tempat tinggal staf dan tenaga kerja proyek.
Penempatan base camp dan barak pekerja dibuat terpisah. Base camp dan barak pekerja
dibangun tidak jauh dari lokasi proyek. Penempatan base camp dan barak pekerja diluar lokasi
proyek memperhatikan faktor lingkungan sekitar, terutama dalam pembuatan sanitasi.
e. Gudang material dan peralatan
Lokasi gudang material dan peralatan berada di luar area bangunan yang akan dikerjakan. Untuk
mempermudah proses penerimaan barang, gudang material diletakkan dekat dengan pintu
masuk. Gudang material dan peralatan juga diletakkan pada tempat yang mudah dimonitor,
sehingga terjamin keamanannya. Penempatan material untuk kebutuhan pelaksanaan, baik di
gudang maupun di halaman terbuka, akan diatur sedemikian rupa sehingga:
- Tidak mengganggu kelancaran dalam pelaksanaan;
6
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pada umumnya sebuah proyek memiliki ketentuan umumnya seperti kapan dimulai, kapan
berakhir, siapa yang mengerjakan, siapa pengawasnya, sumber dana dan sebagainya. Dengan
dipasangnya papan nama proyek tersebut merupakan salah satu bentuk keterbukaan antara
penyedia jasa dengan pengguna jasa kepada masyarakat luas. Selain sebagai bentuk
keterbukaan informasi kepada masyarakat luas, pemasangan papan nama proyek juga
bermanfaat agar tujuan pembangunan tercapai.
8
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
9
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Gambar 1.1 Peta Lokasi Pekerjaan Duplikasi Jembatan Kr. Pante Raja
2. MANAJEMEN PROYEK
Pengelolaan pelaksanaan pekerjaan akan ditangani oleh tenaga-tenaga ahli dan terampil dari
PT. Bahana Krida Nusantara yang sudah berpengalaman dalam bidangnya. Dengan demikian
pelaksanaan pekerjaan akan benar-benar terjamin mutunya, dan akan selesai sesuai dengan tujuan
yang diharapkan.
a. Struktur Organisasi
10
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Proyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin General Superintendent, dibantu oleh
beberapa tenaga staf ahli beserta tenaga pendukungnya. Struktur organisasi untuk pekerjaan
Duplikasi Jembatan Kr. Pante Raja sebagaimana tampak pada bagan struktur di bawah ini:
GENERAL SUPERINTENDENT
KUSMIRA AGUSTIAN
BRIDGE ENGINEER QUALITY CONTROL MANAGER QUALITY CONTROL MANAGER QUALITY CONTROL MANAGER
11
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
b. Struktur Koordinasi
Dalam kegiatan pelaksanaan proyek akan terjadi interaksi antara pihak-pihak yang
berkepentingan antara lain owner, pengawas, supplier dan pihak-pihak lainnya yang berkaitan dengan
pelaksanaan proyek. Dalam interaksi tersebut diperlukan adanya koordinasi antar pihak dalam
mengelola proyek agar pekerjaan menjadi lancar. Secara organisasi perusahaan, General
Superintendent bertanggung jawab langsung kepada pimpinan perusahaan. General Superintendent
12
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
mempunyai tanggung jawab dan diberi kewenangan penuh dalam pengelolaan proyek dan
mempunyai wewenang bertindak atas nama perusahaan.
Secara umum, tugas seorang General Superintendent adalah:
- Mengkoordinir seluruh pelaksanaan pekerjaan di lapangan;
- Bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan proyek dari awal sampai selesai;
- Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan kontrak;
- Memotivasi seluruh stafnya agar bekerja sesuai dengan ketentuan dan sesuai dengan tugasnya
masing- masing.
General Superintendent dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh antara lain:
13
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Untuk masalah teknik General Superintendent dibantu oleh Bridge Engineer, Quality Control
Manager (QCM), Quality Engineer, Quantity Engineer, Petugas K3 dan bagian teknik beserta
stafnya.
- Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, General Superintendent dibantu oleh bagian
personalia dan keuangan beserta stafnya.
- Urusan logistik dan peralatan, General Superintendent akan dibantu oleh bagian logistik dan
peralatan.
14
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Untuk menjamin sistem manjemen dapat berlangsung dengan baik, kami melaksanakan setiap
item pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
a. Sistem Pengendalian Proyek
Sarana pengendalian merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan. Siklus pengendalian yang umumnya dipakai untuk mengendalikan proyek
dapat dilihat pada gambar berikut ini:
15
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
16
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
lebih lanjut dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Perbaikan ini yang akan menjadi acuan dalam
proses pelaksanaan selanjutnya, agar diperoleh hasil optimal.
b. Pemilihan Peralatan
Pemilihan peralatan yang tepat baik dari segi jenis, jumlah, maupun kapasitasnya serta sesuai
dengan kondisi lapangan akan menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan yakni tepat
biaya, tepat waktu, dan tepat mutu. Kebutuhan peralatan minimum yang ditentukan merupakan
syarat mutlak dalam pelaksanaan pekerjaan.
c. Material
18
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kebutuhan pokok bahan pada proyek ini yang merupakan material pabrikan adalah Gelagar
pracetak, geotekstil, pipa baja, besi polos, besi ulir/sirip, dan semen. Disamping itu, diperlukan juga
material penunjang non pabrikan seperti pasir, agregat kasar, batu gunung/kali, kayu perancah, serta
material yang harus diolah dulu di suatu plant. Sumber material yang digunakan:
- Pasir dan kerikil/agregat kasar didatangkan dari sumber terdekat yang dapat memenuhi
spesifikasi teknis;
- Pipa baja didatangkan dari pabrik yang dapat memenuhi spesifikasi teknis;
- Besi polos, besi ulir/sirip akan didatangkan dari pabrik yang dapat memenuhi spesifikasi teknis;
- Semen akan didatangkan dari distributor yang memenuhi spesifikasi teknis;
- Material lain yang bersifat khusus didatangkan dari tempat khusus.
- Geotekstil Stabilisator kelas I
19
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
d. Tenaga Kerja
Tenaga Kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas:
- Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek
- Tenaga operasional lapangan, pelaksana, pengawas,mekanik, dan operator dan
20
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Pekerja yang diambil dari tenaga kerja lokal yang banyak terdapat di sekitar lokasi proyek untuk
menghindari kesenjangan sosial, sedangkan untuk pekerja yang terampil dan terlatih bila dirasa
perlu maka didatangkan dari daerah lain.
e. Pengamanan (Security)
Untuk pengamanan proyek, sebagai pelaksana kegiatan kami menyediakan tenaga keamanan
sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas antara lain untuk:
- Pengawasan terhadap para pekerja;
- Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah pencurian;
- Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek, dengan melarang para pekerja
membuat api untuk keperluan apapun dan menyediakan tabung pemadam kebakaran yang mudah
dicapai, baik ditempat pekerjaan maupun dikantor proyek;
21
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja, seperti helm kerja, sabuk
pengaman, sepatu, sarung tangan jika dipersyaratkan;
- Melakukan pengawasan dan menyiapkan rambu-rambu pengamanan ditempat tempat yang
berbahaya maupun yang sifatnya menganggu kegiatan proyek;
- Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan;
- Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ancaman dari pihak luar, serta
mencegah kemungkinan terjadi keributan dilingkungan proyek.
22
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
B. METODE PELAKSANAAN
1.UMUM
1.1 Mobilisasi
23
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Mobilisasi akan segera dilakukan setelah keluarnya Surat Perintah Mulai Kerja,
sesuai dengan spesifikasi. Mobilisasi yang akan dilakukan adalah mobilisasi alat dan tenaga kerja
yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan. Jenis dan jumlah peralatan yang akan dimobilisasi
akan tergantung pada jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan.
- Selain mobilisasi alat dan tenaga kerja, pada bulan pertama juga dilakukan
pembangunan Kantor, Base Camp dan Barak kerja, Gudang, Bengkel Peralatan serta fasilitas
lainnya guna menunjang pelaksanaan pekerjaan. Fasilitas komunikasi proyek akan disediakan
demi menunjang pelaksanaan proyek. Fasilitas dan sarana yang dibangun adalah:
o Kantor
Dibangun diatas lahan yang tidak akan pernah terpakai. Penempatan letak bangunan tersebut
tidak mengganggu transportasi atau kegiatan yang sedang dan akan berlangsung.
24
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
25
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
pelaksanaan, baik di gudang maupun di halaman terbuka, akan diatur sedemikian rupa
sehingga:
- Tidak mengganggu kelancaran dalam pelaksanaan;
- Memudahkan pemeriksaaan dan pengecekan;
- Mudah dalam pengambilannya;
- Memudahkan pelaksanaan pekerjaan;
- Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja dan
- Terjamin kebersihannya.
o Los kerja besi dan kayu
Los kerja besi adalah tempat pemotongan dan pembengkokan besi beton, sedangkan los
kerja kayu digunakan sebagai tempat pembuatan bekisting dan pekerjaan kayu lainnya.
26
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Penempatan los kerja besi dan kayu tidak jauh dari penumpukan material dan berada di dekat
jalur kerja agar memudahkan proses pelaksanaannya.
- Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan, kami melakukan pengukuran
terlebih dahulu. Pelaksanaan pekerjaan pengukuran tersebut akan disaksikan oleh
pengawas/pihak Direksi Pekerjaan.
- Survey lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi kontur tanah pada
lokasi pekerjaan.
27
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Mobilisasi dan Demobilisasi - Kecelakaan saat perjalanan--> luka Mengganggu pekerjaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
berat/meninggal para pekerja dan dapat untuk para pekerja.
- Alat berat terguling dari tronton-->luka menyebabkan kecelakaan - Menyediakan alat P3K.
berat/meninggal kerja. - Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar.
28
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Ujung – ujung dari pekerjaan tersebut harus diadakan personil yang mengatur arah arus lalu
lintas.
- Jika Pekerjaan dilakukan pada malam hari, personil yang bertugas mengatur arah arus lalu lintas
harus dilengkapi dengan penerangan dan reflektif.
- Pagar pengaman sementara pembatas daerah konstruksi yang bersinggungan langsung dengan
jalur lalu lintas dilengkapi dengan lampu pengaman sebagai tanda batas lokasi pekerjaan
sekaligus sebagai pengarah bagi pengguna jalan untuk melalui jalur lalu lintas dengan aman
Rubber Cone yang telah dipersiapkan dipasang pada daerah lokasi pekerjaan yaitu pada sisi
bahu/badan jalan dengan posisi memanjang searah dengan jalan, dan untuk mempertegas
adanya rambu-rambu dan pagar perlindungan Rambu-rambu dan Rubber Cone harus mempunyai
cat reflektor yang jelas (Cas).
30
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Manajemen dan Keselamatan - Kecelakaan akibat pengaturan lalulintas kurang Mengganggu pekerjaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
Lalu Lintas baik para pekerja dan dapat untuk para pekerja.
menyebabkan kecelakaan - Menyediakan alat P3K.
kerja. - Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar.
31
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Karbondioksida (CO2)
Hidro Carbon (HC)-CH4
Pengujian total pertikulat (TSP)-Debu
Pengujian timah hitam (Pb)
Untuk memastikan proyek dapat terlaksana tepat pada waktunya dan untuk menjamin keamanan
dan keselamatan sekitar wilayah konstruksi, kami mempersiapkan Tim Ahli untuk melakukan
pengujian-pengujian yang dibutuhkan sesuai dengan yang tertera di dalam Dokumen Pemilihan.
Pengujian ini diharapkan agar mengurangi dampak resiko dalam bekerja, memberikan rasa aman
kepada seluruh komponen yang terlibat dalam proses pelaksanaan pekerjaan.
34
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pengamanan Lingkungan Hidup - Gangguan kesehatan akibat terhirup campuran zat- Mengganggu pekerjaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
zat kimia. Gangguan pernapasan. para pekerja dan dapat untuk para pekerja
menyebabkan kecelakaan - Menyediakan alat P3K
kerja. - Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
35
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
37
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Keselamatan dan Kesehatan - Kecelakaan akibat pengaturan lalulintas kurang Mengganggu pekerjaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
Kerja baik para pekerja dan dapat untuk para pekerja
menyebabkan kecelakaan - Menyediakan alat P3K
kerja. - Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
38
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
39
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
2. PEKERJAAN DRAINASE
2.1 Saluran berbentuk U tipe DS 3
- Tanah atau lahan yang menjadi lokasi saluran digali atau dibentuk sedemikian
rupa dengan menggunakan Excavator sesuai dengan gambar kerja (Shop Drawing).
- Selama pelaksanaan pekerjaan galian, lereng sementara galian akan dibuat
stabil dan mampu menahan pekerjaan, struktur dan kenderaan yang lalu lalang disekitarnya
dengan membuat penyokong dan pengaku yang memadai.
40
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Lubang galian saluran yang telah selesai digali atau dibentuk, dilakukan
perapihan untuk persiapan pekerjaan selanjutnya.
- Setelah galian selesai, maka dikerjakan pembangunan saluran berbentuk U
tipe Ds 3.
- Saluran dicor menggunakan concrete mixer, serta water tanker disediakan di
lokasi untuk menjaga persediaan air sewaktu pengecoran juga untuk kebutuhan lainnya.
- Agar terhindar dari segregasi, maka alat concrete vibrator digunakan saat
pengecoran berlangsung.
- Sebelum pengecoran, beton diambil slump sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan serta diambil sample untuk di uji kekuatan beton sesuai dengan mutu yang
disyaratkan
41
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
42
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Saluran Berbentuk U Tipe DS 3 - Terluka akibat alat bantu. Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
- Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas kurang para pekerja dan dapat gambar rencana.
baik. menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
43
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
3. PEKERJAAN TANAH
3.1 Galian Biasa
- Titik galian ditentukan terlebih dahulu oleh surveyor sesuai gambar kerja.
- Penggalian dilakukan menggunakan excavator berdasarkan kelandaian, garis
dan elevasi yang ditentukan dalam gambar.
- Surveyor stanby dilokasi pekerjaan guna mengecek ketepatan titik maupun
elevasi galian.
- Bahan glian yang tidak dapat digunakan lagi, dibuang ke lokasi yang telah
ditentukan dengan menggunakan Dump Truck.
- Semua galian terbuka akan diberi rambu peringatan dan penghalang yang
cukup untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
44
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- selain itu, lubang galian yang telah selesai digali, dilakukan perapihan dengan
tenaga manusia untuk persiapan pekerjaan selanjutnya.
45
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Galian Biasa - Terluka akibat terkena alat penggalian. Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
- Kecelakaan akibat pengaturan lalu lintas kurang para pekerja dan dapat gambar rencana.
baik, menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
46
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
48
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
50
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Galian Struktur dengan - Terluka akibat terkena alat penggalian. Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
kedalaman 2 - 4 meter para pekerja dan dapat gambar rencana.
menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
51
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
52
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Bahan timbunan yang telah dihamparkan oleh dump truck akan diratakan dengan menggunakan
motor grader sesuai dengan level yang telah ditentukan
- Kemudian setelah diratakan dengan menggunakan motor grader dipadatkan dengan
menggunakan vibratory roller sampai kepadatan cukup saesuai spesifikasi teknis dan mencapai
elevasi yag telah ditentukan.
- Sewaktu pemadatan dilaksanakan, kadar air harus dijaga dalam kondisi optimum dengan
menyemprotkan air dari water tanker.
- Kemudian, timbunan biasa yang selesai dikerjakan, akan dilakukan pengendalian mutu pekerjaan
sesuai spesifikasi teknis pekerjaan.
- Setelah memenuhi syarat maka dilanjutkan dengan pekerjaan timbunan pilihan dari sumber
galian.
53
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
54
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
QUARRY
1 2
5 4 3
55
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
56
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Timbunan Biasa dari hasil - Kecelakaan akibat operasional alat berat baik Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
galian - Terluka akibat alat bantu para pekerja dan dapat gambar rencana.
menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
57
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
58
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
60
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
QUARRY
1 2
5 4 3
61
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
62
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Timbunan Pilihan dari sumber - Kecelakaan akibat operasional alat berat baik Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
galian - Terluka akibat alat bantu para pekerja dan dapat gambar rencana.
menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
63
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
64
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
66
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Penyiapan Badan Jalan - Kecelakaan Lalulintas Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
- Terluka akibat alat bantu para pekerja dan dapat gambar rencana.
menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
67
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
68
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
69
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
70
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
71
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
72
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Geotekstil Stabilisator (Kelas - Kecelakaan Lalulintas Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
1) - Terluka akibat alat bantu para pekerja dan dapat gambar rencana.
menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
73
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
4. PERKERASAN BERBUTIR
4.1 Lapis Pondasi Agregat Kelas A (Pada Badan Jalan)
- Pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A pada badan jalan dikerjakan setelah
pekerjaan lapis pondasi agregat kelas B pada badan jalan telah selesai dikerjakan.
- Untuk pekerjaan pada badan jalan, marking untuk lapis pondasi kelas A harus
dipasang dengan acuan center line lapisan pondasi kelas B yang telah dipadatkan.
- Material didatangkan dari plant yang memproduksi campuran material ini sesuai spesifikasi yang
ditentukan.
- Material adalah batu pecah yang dihasilkan stone crusher yang memenuhi job
mix design dan spesifikasi teknis pekerjaan.
74
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Pencampuran dilakukan di Quarry. Material dimuat kedalam dump truck dengan menggunakan
Wheel Loader.
- Material disupply dengan memakai dump truck dan didrop serta dileveling dengan memakai
motor grader.
- Setelah dileveling dan dicek elevasi, kemudian dipadatkan dengan menggunakan tandem roller.
- Sewaktu pemadatan dilaksanakan, kadar air harus dijaga dalam kondisi optimum dengan
menyemprotkan air dari water tanker.
- Pemadatan oleh tandem roller harus over lapping selebar setengah dari lebar alat pemadat
dengan jumlah lintasan sesuai dengan percobaan pemadatan.
- Jika tebal dan Kepadatan telah mencapai syarat atau memenuhi spesifikasi teknis yang telah
ditentukan, pekerjaan dilanjutkan dengan pekerjaan lapis resap pengikat (Prime coat).
75
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
76
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
QUARRY
1 2
5 4 3 77
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
78
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Lapis Pondasi Agregat Kelas A - Kecelakaan Lalulintas Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
- Terluka akibat alat bantu para pekerja dan dapat gambar rencana.
menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
79
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
81
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
82
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
QUARRY
1 2
83
5 4 3
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Gambar 1.10 Proses perkerasan bahu jalan (Lapis Pondasi Agregat Kelas B)
84
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Lapis Pondasi Agregat Kelas B - Kecelakaan Lalulintas Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
- Terluka akibat alat bantu para pekerja dan dapat gambar rencana.
menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
85
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
5. PERKERASAN ASPAL
5.1 Lapis Resap Pengikat - Aspal cair/ Emulsi
- Pekerjaan ini dilaksanakan setelah lapisan pondasi agregat kelas A selesai
dikerjakan dan memenuhi spesifikasi yang telah ditentukan.
- Komposisi Lapis resap pengikat (prime coat) merupakan lapisan campuran
aspal dan kerosin dengan perbandingan sesuai spesifikasi teknis pekerjaan. Kepadatan aspal
diukur dalam berat campuran per meter luasan.
- Cara pengukuran kadar aspal dan korosin dengan jalan menyemprotkan
campuran aspal kerosin ke selembar kertas atau triplex.
86
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Lapis resap pengikat berfungsi sebagai lapis pengikat antara agregat kelas A
dengan laston lapis fondasi (AC-Base), campuran AC-Base yang dipakai adalah sesuai dengan
job mix design dan Spesifikasi teknis pekerjaan.
- Peralatan yang dipergunakan adalah compressor dan Asphalt Sprayer.
- Lapis Resap Pengikat disemprotkan pada suhu yang diijinkan atau sesuai
spesifikasi teknis pekerjaan.
- Sebelum penyemprotan Lapis Resap Pengikat dimulai, permukaan Lapis
Pondasi Agregat harus dibersihkan dengan memakai compresor.
- Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan Asphalt Sprayer.
- Lapis resap pengikat harus didiamkan minimal 24 jam untuk memberikan
waktu menyerap, sebelum dilapisi diatasnya.
87
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
GENSET
PEMBERSIHAN DEBU
88
ASPAL CAIR
PRIME COAT
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
GENSET
PEMBERSIHAN DEBU
ASPAL CAIR
PRIME COAT
2
AGREGAT KELAS A
AGREGAT KELAS B
TIMBUNAN
89
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Gambar 1.11 Pekerjaan Lapis Resap Pengikat (Prime Coat) – Aspal Cair
90
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Lapis Resap Pengikat - Aspal - Kecelakaan Lalulintas Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
Cair/Emulsi - Tersiram cairan aspal para pekerja dan dapat gambar rencana.
- Terluka akibat alat bantu menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
91
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
92
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Lapis Perekat berfungsi sebagai lapis pengikat antara lapis fondasi (AC-Base)
dengan Lapis Antara (AC-BC) serta Laston Lapis Aus (AC-WC), dan pengikat antara beton lantai
jembatan dengan Lapis Aus (AC-WC) dengan komposisi kepadatan campuran adalah sesuai
dengan Spesifikasi teknis pekerjaan.
- Peralatan yang dipergunakan adalah compressor dan Asphalt Sprayer.
- Lapis Perekat disemprotkan pada suhu yang diijinkan atau sesuai spesifikasi
teknis pekerjaan.
- Sebelum penyemprotan Lapis Perekat dimulai, permukaan Lapis Antara (AC-
BC) dan beton lantai jembatan dibersihkan dengan memakai compressor.
93
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
94
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
GENSET
PEMBERSIHAN DEBU
ASPAL CAIR
PRIME COAT
Tack coat
2
AC-Base
AGREGAT KELAS A
AGREGAT KELAS B
TIMBUNAN
95
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Lapis Perekat - Aspal - Kecelakaan Lalulintas Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
Cair/Emulsi - Tersiram cairan aspal para pekerja dan dapat gambar rencana.
- Terluka akibat alat bantu menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
96
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
97
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Campuran AC-WC terdiri dari Agregat, Aspal Minyak dan Aditif anti
pengelupasan
- Campuran AC-WC diproduksi oleh unit AMP. Agregat Campuran AC-WC
dimuat kedalam Cold Bin AMP dengan menggunakan Wheel Loader.
- Material harus mengandung agregat dan aspal yang dicampur hingga
homogen. Material Laston Lapis Aus (AC-WC) diangkut dari AMP dengan menggunakan Dump
Truck. Bak Dump Truck harus terbuat dari metal dan harus bersih dari kotoran, agar material
hotmix tidak melekat.
- Generator set digunakan sebagai alat pembangkit tenaga listrik saat dilakukan
produksi aspal AC-WC
98
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Dari Dump Truck, material Laston Lapis Aus (AC-WC) dicurahkan ke mesin
penghampar dilapangan. Mesin penghampar (Asphalt Finisher) dilengkapi dengan elevator curah
dan ulir/sirip-ulir/sirip pendistribusian, menempatkan material secara merata di depan batang
perata yang dapat distel.
- Pada saat penghamparan selalu diikuti tenaga surveyor, agar dapat
mengontrol ketebalan dan kemiringan penghamparan.
- Pemadatan awal dilakukan dengan menggunakan Tandem Roller, pemadatan
antara memakai Tyre Roller dan pemadatan terakhir menggunakan Tandem Roller. Pemadatan
awal dilaksanakan secepat mungkin setelah penghamparan dengan penghampar.
- Setelah pekerjaan lapis AC–WC selesai, dilanjutkan dengan Pekerjaan Marka
Jalan Thermoplastic
99
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
100
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
2
1
101
LAPIS AC-WC
LAPIS AC-BC 4 3
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
102
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Laston Lapis Aus (AC-WC) - Kecelakaan Lalulintas Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
- Terluka akibat alat bantu para pekerja dan dapat gambar rencana.
menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
104
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Campuran AC-BC diproduksi oleh unit AMP. Agregat Campuran AC-BC dimuat
kedalam Cold Bin AMP dengan menggunakan Wheel Loader.
- Aspal Laston Lapis Antara (AC-BC) diangkut dari AMP dengan menggunakan
Dump Truck. Bak Dump Truck terbuat dari metal dan bersih dari kotoran, agar material hotmix
tidak melekat.
- Generator set digunakan sebagai alat pembangkit tenaga listrik saat dilakukan
produksi aspal AC-BC
- Dari Dump Truck, material Laston Lapis Antara (AC-BC) dicurahkan ke mesin
penghampar.
105
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
106
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
2
1
LAPIS AC-BC
AGREGAT KELAS A
4 3 107
AGREGAT KELAS B
TIMBUNAN
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
108
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
109
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Campuran AC-Base terdiri dari agregat aspal minyak dan aditif anti
pengelupasan.
- Campuran AC-Base diproduksi oleh unit AMP. Agregat Campuran AC-Base
dimuat ke dalam Cold Bin AMP dengan menggunakan Wheel Loader.
- Aspal AC-Base diangkut dari AMP dengan menggunakan Dump Truck. Bak
Dump Truck terbuat dari metal dan bersih dari kotoran, agar material hotmix tidak melekat.
- Generator set digunakan sebagai alat pembangkit tenaga listrik saat dilakukan
produksi aspal AC-Base.
- Dari Dump Truck, material AC-Base dicurahkan ke mesin penghampar.
110
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
111
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
112
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Laston Lapis Pondasi (AC- - Kecelakaan Lalulintas Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
Base) - Terluka akibat alat bantu para pekerja dan dapat gambar rencana.
menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
- Jenis bahan anti pengelupasan yang digunakan adalah yang telah disetujui
direksi pekerjaan dan memenuhi spesifikasi teknis pekerjaan
- pada saat produksi aspal dari AMP, bahan anti pengelupasan dalam bentuk
cair dimasukkan ke dalam timbangan AMP dengan menggunakan pompa penakar sesaat
sebelum dilakukan proses pencampuran basah di pugmil.
114
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Bahan anti pengelupasan - Kecelakaan Lalulintas Mengganggu pekerjaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
- Tersiram cairan aspal para pekerja dan dapat untuk para pekerja
- Terluka akibat alat bantu menyebabkan kecelakaan - Menyediakan alat P3K
kerja. - Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
6. STRUKTUR
115
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
116
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Metode pekerjaan beton struktur fc’ 30 mpa dilaksanakan sedemikian rupa agar
produksifitas dan efisiensi waktu terpenuhi sesuai rencana serta memenuhi segala aspek
spesifikasi yang disyaratkan.
- Pekerjaan diafragma dikerjakan setelah proses pemasangan (erection)
balok/girder selesai dikerjakan.
- Setelah pekerjaan diafragma selesai dikerjakan, maka selanjutnya dikerjakan
pemasangan deckslab menggunakan bantuan alat maupun tenaga manusia
- Setelah deck slab selesai dipasang, maka kemudian dilaksanakan pekerjaan
pembesian lantai jembatan.
117
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
118
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
119
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
120
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Adapun metode secara umum pengecoran beton dengan mutu fc’ 30 Mpa pada pekerjaan
Duplikasi Jembatan Kr. Pante Raja;
- Pekerjaan abutment dan pilar akan dikerjakan sedemikian rupa agar produksifitas dan
efisiensi waktu terpenuhi sesuai waktu rencana
- Pekerjaan abutment dan pilar dimulai setelah pemancangan tiang pancang baja diameter 600
mm selesai dikerjakan
- Pekerjaan abutmen dan pilar dimulai dengan penempatan titik koordinat atau pemarkingan
pembesian dan beton terlebih dahulu dilakukan oleh surveyor.
- Kemudian, setelah pemarkingan selesai, maka dilanjutkan pemasangan besi sesuai gambar
dan spesifikasi yang disyaratkan.
- Setelah pembesian selesai dikerjakan, maka dilakukan pemasangan bekisting
121
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Setelah bekisting selesai dipasang, surveyor akan menempatkan elevasi untuk pengecoran
- Setelah elevasi dipasang oleh surveyor, selanjutnya dilakukan pengecoran
- Pembesian dan pengecoran pada pilar dan abutment dikerjakan secara continue atau
pertahap dengan tetap menjaga kualitas mutu neton dan spesifikasi yang ditentukan.
- Pekerjaan wing wall dikerjakan pada abutment setelah bangunan dinding abutment selesai
dikerjakan.
- Pengecoran wing wall dilaksanakan secara bertahap dengan spesifikasi yang disyaratkan.
122
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Beton Struktur bervolume - Terjatuh saat mendorong gerobak berisi campuran- Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
besar, fc’30 Mpa -> luka berat para pekerja dan dapat gambar rencana.
- Terluka akibat alat bantu menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
123
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
124
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Beton struktur, fc’20 Mpa - Terjatuh saat mendorong gerobak berisi campuran- Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
-> luka berat para pekerja dan dapat gambar rencana.
- Terluka akibat alat bantu menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
Berdasarkan spesifikasi teknik tahun 2018, Beton bervolume besar adalah beton dengan
ukuran relatif besar dengan dimensi terkecil sama atau lebih besar dari 1 m atau komponen
struktur dengan ukuran yang lebih dari 1 m tetapi mempunyai potensi menghasikan
temperature maksimum/puncak melebihi batas temperature yang diizinkan.
Beton struktur mutu fc’ 20 Mpa dilaksanakan dengan tahapan yang teratur sehingga
mendapatkan efisiensi waktu yang tepat serta produksifitas yang tinggi sehingga spesifikasi dan
waktu tercapai dengan maksimal. Secara umum pekerjaan beton struktur mutu fc’ 20 Mpa
dikerjakan dengan metode;
- Pada pekerjaan Reitening Wall (dinding penahan tanah), dikerjakan setelah
galian struktur selesai dikerjakan.
126
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pada pekerjaan selain reitening wall, yang berada pada area jembatan, dikerjakan setelah
pekerjaan lantai jembatan selesai dikerjakan.
- Pekerjaan trotoar dilaksanakan apabila pekerjaan lantai jembatan, pipa drainase dan kerb
pracetak jenis 2 selesai dikerjakan.
- kerb pracetak dipasang sebagai bagian dari trotoar yang juga dapat difungsikan sebagai
penahan atau bekisting saat pengecoran.
128
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Setelah dipasangkan kerb pracetak jenis 2 sepanjang trotoar, maka selanjutnya dipasang pipa
penyalur.
- Setelah semuanya telah terpasang, trotoar dicor sesuai dengan mutu beton dan spesifikasi
yang disyaratkan.
129
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Beton struktur bervolume - Terjatuh saat mendorong gerobak berisi campuran- Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
besar, fc’20 Mpa -> luka berat para pekerja dan dapat gambar rencana.
- Terluka akibat alat bantu menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
130
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Pekerjaan beton fc’ 15 MPa merupakan beton dengan kategori mutu rendah yang pada
umumnya digunakan untuk struktur beton tanpa tulangan. Pekerjaan beton fc’ 15 mpa merupakan
beton yang akan dilaksanakan pada tempat yang tidak menanggung beban tinggi ataupun tidak
terbebani.
131
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Beton, fc’15 Mpa - Terjatuh saat mendorong gerobak berisi campuran- Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
-> luka berat para pekerja dan dapat gambar rencana.
- Terluka akibat alat bantu menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
132
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
133
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Apabila area pekerjaan terdapat lumpur, maka pengecoran akan dilakukan dengan tidak
terputus, sehingga lumpur akan terdorong oleh beton searah aliran beton (dimana diketahui bj
beton lebih besar dari bj lumpur).
- Beton akan dibiarkan mengeras, dan selanjutnya dikerjakan pekerjaan strukutur diatasnya
134
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Beton, fc’10 Mpa - Terjatuh saat mendorong gerobak berisi campuran- Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
-> luka berat para pekerja dan dapat gambar rencana.
- Terluka akibat alat bantu menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
135
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Secara umum, langkah pengecoran beton pada pekerjaan Duplikasi Jembatan Kr. Pante Raja untuk
mutu beton fc’ 30 Mpa, fc’ 20 Mpa, fc’ 15 Mpa, fc’ 10 Mpa adalah sebagai berikut :
a. Bahan
- Semen yang akan digunakan adalah semen portland yang memenuhi
Spesifikasi dan sesuai dengan yang disyaratkan. Semua semen disimpan di dalam gudang yang
tertutup dan terlindung dari kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan dan cuaca.
- Air yang digunakan untuk semua pekerjaan di lapangan adalah air bersih,
tidak berwarna, tidak mengandung bahan-bahan kimia (asam, alkali) dan tidak mengandung
zat organik atau bahan lainnya yang dapat memberikan efek merusak beton dan tulangan serta
tidak mengandung minyak atau lemak.
136
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
b. Bekisting / Perancah
- Bekisting dan perancah dibuat dari kayu dengan memenuhi syarat-syarat
kekuatan, daya tahan dan mempunyai permukaan yang baik untuk pekerjaan finishing.
- Bekisting dipasang sesuai dimensi struktur yang ada di dalam gambar dan
ukuran-ukuran tersebut tidak boleh berubah sebelum dan selama pengecoran.
137
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
c. Pengecoran
- Pengecoran dilakukan setelah pekerjaan Pembesian dan bekisting/perancah sudah
dilaksanakan dan mendapat persetujuan dari direksi teknis pekerjaan. sebelum dimulai
138
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
139
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
140
Produksi Beton melalui Batching Plant Ready Mix diangkut ke lokasi Pengecoran
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Bilamana beton di cor didalam air, maka akan dipakai pipa tremi sebagai alat bantu
pengecoran untuk mengalirkan beton ke dasar struktur. Pengecoran dalam air ini dilaksanakan
sebagai metode kerja apabila diperlukan
- Lokasi yang akan dilakukan pengecoran, disiapkan terlebih dahulu. Lalu dilanjutkan
dengan pemasangan perancah.
- Beton terdiri dari campuran semen, Pasir beton dan Agregat kasar dengan perbandingan
campuran sesuai job mix.
141
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Pencampuran beton dilakukan dengan menggunakan concrete pan mixer lalu diangkut
dengan menggunakan truck mixer ke lokasi pengecoran.
- Beton dituang kedalam concrete pump, kemudian concrete pump mendistribusikan beton
sampai mencapai elevasi atau volume yang diinginkan.
- Beton dipadatkan dengan menggunakan vibrator dengan jumlah sesuai kebutuhan
selama pengecoran berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan
maupun posisi tulangan.
- Sambungan konstruksi pada beton dihindari sebisa mungkin, apabila ada sambungan
maka sambungan akan dilakukan secara tegak lurus terhadap sumbu memanjang dan
diletakkan pada titik dengan gaya geser minimum.
142
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
d. Perawatan
- Segera setelah pengecoran, beton akan dilindungi dari pengeringan dini dan temperatur
yang terlalu rendah dengan menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air.
Permukaan beton akan dibasahi dengan air dengan cara menyiram permukaan beton setiap
hari sampai batas waktu sesuai dengan ketentuan.
143
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
e. Pengendalian Mutu
- Pengujian slump akan dilakukan pada setiap adukan beton yang dihasilkan dan sesaat
sebelum pengecoran dengan disaksikan oleh direksi pekerjaan.
- Pengambilan sampel dilakukan pada setiap 60 m3 beton yang dicor dan dalam segala hal
tidak kurang dari satu pengujian untuk setiap mutu beton dan untuk setiap jenis komponen
struktur yang akan dicor pada setiap pengecoran.
- menyediakan benda uji beton berupa silinder dan kubus dengan ukuran sesuai spesifikasi
teknis, kemudian sampel beton dicetak bersamaan dengan diambilnya beton yang akan
dicorkan, kemudian dirawat dengan melakukan perendaman di dalam air.
144
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
145
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
6.5 Baja Tulangan Polos BjTP 280 dan Baja Tulangan Sirip BjTS 420A
Pekerjaan Pembesian (Tulangan) pada Paket pekerjaan ini memakai dua jenis mutu tulangan,
yakni baja tulangan polos BjTP 280 untuk diameter lebih kecil 13 mm dan baja tulangan sirip BjTS
420A untuk diameter lebih besar 13 mm. Pembesian BJTS 420A ulir/sirip mencakup pekerjaan
Pembesian pada Pilar, Abutmen, Plat injak, Wingwall, Lantai jembatan, Dinding Penahan Tanah dan
struktur yang lainnya yang menggunakan baja tulangan ulir/sirip BJTS 420A, sedangkan baja
tulangan Polos BjTP 280 mencakup pekerjaan, RC Slab, tulangan spiral pada jaket beton pilar 1 dan
pilar 2 dan struktur yang lainnya yang menggunakan baja tulangan polos BjTP 280. Secara garis
besar urutan pekerjaannya adalah sebagai berikut :
146
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
147
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Seluruh tulangan dibentuk dan panjang sesuai dengan yang tunjukkan dalam gambar.
Batang tulangan diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat sehingga tidak tergeser
pada saat pengecoran.
- Jarak minimum cover tulangan untuk beton disesuaikan dengan gambar rencana.
Untuk pekerjaan sambungan besi tulangan, panjang sambungan akan dibuat Minimal 40 D
untuk mutu baja tulangan ulir/sirip atau sesuai dengan gambar rencana.
Rencana Kesehatan Keselamatan Kerja (RK3K):
148
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Baja Tulangan Polos-BjTP 280 - Luka, tertimpa, terbentur dan terjepit besi. Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
Baja Tulangan Sirip BjTS 420A - Terluka akibat pelaksanaan penulangan. para pekerja dan dapat gambar rencana.
- Terluka akibat alat bantu menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
149
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
150
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Perhatian khusus akan diberikan dalam pengangkutan unit-unit beton gelagar pracetak. Gelagar
dan pelat pracetak harus diangkat dengan Crane On Track atau melalui lubang-lubang dibuat
pada unit-unit tersebut, dan harus diangkut dalam posisi tegak.
- Sampai dilokasi gelagar tersebut harus ditempatkan bebas dari kontak langsung dengan
permukaan tanah dan ditempatkan pada penyangga kayu di atas tanah keras yang tidak akan
151
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
turun akibat beban dari Gelagar tersebut, yang bisa mengakibatkan kerusakan pada gelagar
tersebut.
- Setelah semua unit pracetak Gelagar diterima dilokasi, maka pekerjaan pemasangan dan
stressing sudah dapat dilaksanakan.
- Penanganan unit-unit pracetak dalam pelaksanaan selama pemasangan harus sesuai dengan
ketentuan.
152
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
4 3
153
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
154
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
155
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Gelagar dilaunching dengan menggunakan alat Crane On Track dan lauching truss dengan hati-
hati dalam posisi tegak lurus. Perletakan elastomer terlebih dahulu dikerjakan sebelum gelagar
di launching.
- Untuk pelaksanaan penegangan, landasan untuk mendukung gaya pra tegang selama
operasi akan dibuat dan dirancang untuk mampu menahan gaya-gaya yang akan timbul selam
operasi pra tegang.
- Setelah segmen gelagar ditegangkan, maka dilakukan penyuntikan (grouting) semen kedalam
lubang kabel baja. Lubang penyuntikan disediakan pada jangkar, titik atas dan bawah profil
kabel serta pada titik-titik lain yang cocok. Jumlah dan lokasi penyuntikan sesuai dengan
petunjuk dari direksi.
- Setelah gelagar diposisi perletakan, dilanjutkan dengan pekerjaan grouting.
156
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Sambungan antara segmen-segmen akan diisi penuh dengan beton yang dipadatkan dengan
kuat tekan seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
- kemudian setelah beton keras, girder akan diangkat pada posisi siap dilaunching
- girder dilaunchig (pasang) secara teratur dari ABT menuju pilar secara berurutan.
- Girder akan diletakkan pada landasan elastrometik karet sintetis yang sudah disiapkan pada
ABT dan Pilar
- Balok girder disusun secara teratur sesuai denga spesifikasi teknis yang disyaratkan.
- Setelah pemasangan gelagar selesai dikerjakan, dilanjutkan dengan perletakan strip, pekerjaan
diafragma, beton stopper (stop block), RC slab, pembesian lantai dan beton lantai jembatan.
- Secara umum metode pemasangan balok beton pracetak (precast concrete) dengan
mengunakan launching truss seperti yang ditunjukan oleh gambar ilustrasi dibawah ini.
157
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
158
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
159
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
160
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
161
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Pemasangan Unit Pracetak - Terjepit, terluka pada saat pemasangan Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
Gelagar Tipe I Bentang 38,00 para pekerja dan dapat gambar rencana.
meter menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
Tiang pancang harus dirancang, dicor dan dirawat untuk memperoleh kekuatan yang diperlukan
sehingga tahan terhadap pengangkutan, penanganan, dan tekanan akibat pemancangan tanpa
kerusakan. Metode yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut;
- Mempersiapkan lokasi dimana alat pemancang akan diletakan, tanah haruslah dapat menopang
berat alat.
- Bilamana elevasi akhir kepala tiang pancang berada di bawah permukaan tanah asli, maka
galian harus dilaksanakan terlebih dahulu sebelum pemancangan. Perhatian khusus harus
diberikan agar dasar pondasi tidak terganggu oleh penggalian diluar batas-batas yang
ditunjukan oleh gambar kerja.
- Tiang merupakan cetakan pabrik (Precast) yang sudah dijamin mutunya dan sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan.
163
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Tiang pancang diangkut dari pabrikan dan dimuat ke dalam trailer dengan menggunakan crane
- Selanjutnya tiang pancang dibawa ke lokasi pekerjaan menggunakan trailer.
- Tiang pancang yang sudah tiba di lokasi pekerjaan, akan disimpan sedemikian rupa dan
terhidar dari kontak langsung dengan tanah dimana Tiang pancang akan di tempatkan diatas
alas agar terhindar dari kontak langsung dengan tanah.
- Tiang pancang akan disusun sedemikian rupa menggunakan crane on trak agar sewaktu
pengambilan menjadi mudah.
164
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Penyediaan Tiang Pancang - Terjadi kecelakaan lalulintas pada saat membawa Mengganggu pekerjaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
Baja Diameter 600 mm tebal ke lokasi pekerjaan para pekerja dan dapat untuk para pekerja
12 mm menyebabkan kecelakaan - Menyediakan alat P3K
kerja. - Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
165
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Tug boat membawa ponton ke posisi yang akan dilakukan pemancangan, kemudian ponton
digunakan sebagai landasan berdiri crane dan pile driver + hammer pada saat dilakukan
pemancangan pada bagian pilar.
- Sebelum dilakukan pemancangan, surveyor akan memastikan titik koordinat dimana tiang
pancang akan dipancang serta elevasi sesuai gambar rencana.
- Pada saat pemancangan, kepala tiang pancang harus dilindungi dengan bantalan topi atau
mandrel.
- Tiang pancang diikatkan pada sling yang terdapat pada alat pile driver.
- Tiang pancang lalu ditarik hingga tiang pancang masuk pada bagian alat serta dipastikan lurus
sesuai dengan kemiringan yang telah ditentukan sebelum dilakukan hammer.
166
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Petugas akan mengecek kelulurusan/kemiringan tiang pancang menggunakan alat ukur Total
Station (TS) dan selanjutnya dilakukan pemancangan.
- Untuk penyambungan tiang pancang pertama kedua dan seterusnya, disambung dengan
metode pengelasan.
- Semua pemancangan dilakukan sampai mencapai kedalaman yang direncanakan dan
disyaratkan, dalam pemancangan setiap titik pancang harus secara terus menerus tanpa
terputus kecuali terdapat penyambungan bagian tiang pancang.
- Pasir akan diisi kedalam tiang pancang dengan menggunakan bantuan tremi.
- Pasir yang telah diangkut oleh dump truck, disimpan pada stok area.
- Kemudian dengan bantuan excavator pasir dimasukkan kedalam tiang pancang dengan bantuan
tremi. Tremi itu sendiri dipasang pada ujung tiang pancang.
167
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Selanjutnya dilakukan pengukuran kedalaman tiang pancang dengan menggunakan tali yang
ujungnya diberi pemberat dan diukur dengan menggunakan meteran, agar bisa mencapai
kedalaman rencana dari pasir pada tiang pancang.
- Dalam pemancangan perlu diperhatikan bahwa jumlah pukulan pada masing-masing tiang
pancang diusahakan agar dibatasi.
- Pemancangan dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan ketentuan.
168
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
169
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
170
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
171
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
172
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Pemancangan tiang pancang - Terjepit, terluka pada saat pemasangan Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
Baja diameter 600 mm para pekerja dan dapat gambar rencana.
menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
173
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
174
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
175
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
176
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Pengujian Pembebanan - Terjepit, terluka pada saat pemasangan Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
Dinamis Jenis PDLT (Pile para pekerja dan dapat gambar rencana.
Dynamic Load Testing) pada menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
Tiang ukuran / diameter 600 kerja. untuk para pekerja
mm - Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
177
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
178
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Bentuk dan dimensi serta elevasi dasar dan bagian atas pasangan batu akan disesuaikan
dengan gambar rencana dan bentuk oprit jembatan.
- Pengadukan campuran semen menggunakan concrete mixer agar pengadukan campuran
maksimal dan sesuai spesifikasi.
- Water tanker disediakan untuk mensuplai air sewaktu pekerjaan pasangan batu
dilaksanakan.
179
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
181
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Pasangan Batu - Terluka akibat alat bantu Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
- Terluka akibat terkena material para pekerja dan dapat gambar rencana.
- Luka, tertimpa, terbentur dan terjepit Batu menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
182
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
183
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
184
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Pemasangan bronjong dengan cara direntangkan hingga terbentuk sesuai dengan gambar
rencana, kemudian setelah itu batu pengisi akan dimasukkan kedalam bronjong tersebut.
- Setelah Lapisan bawah sudah terpasang beberapa unit bronjong, maka akan dipasang
bronjong lapisan kedua, sementara lapisan bawah/dasar juga terus berjalan.
- Batu yang digunakan mempunyai kualitas yang baik dan dengan ukuran yang baik
- Pemasangan pada lapisan berikutnya dilakukan seperti pada lapisan bawah dan lapisan kedua
hingga pasangan bronjong mencapai ketinggian sesuai gambar rencana, pemasangan seperti
ini dilakukan untuk memudahkan pekerja melangsir/mengangkat batu pengisi bronjong.
185
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
186
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Bronjong dengan kawat yang - Luka, tertimpa, terbentur dan terjepit Batu. Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
dilapisi galvanis - Terluka akibat pelaksanaan penulangan. para pekerja dan dapat gambar rencana.
- Terluka akibat alat bantu menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
187
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Titik yang telah dibentuk seperti alur kemudian dibersihkan, lalu pasangkan pelat sebagai
alas asphaltic plug.
- Pelat yang dipasang secara bersambungan dan diperkuat dengan metode pengelasan
menggunakan alat welding set.
- Setelah pelat semua tersambung, selanjutnya di atas pelat diletakkan asphaltic plug dan
diratakan dengan alat bantu.
- sambungan siar muai akan dipasang secara hati dan lurus dengan mengikuti spesifikasi
teknis yang telah ditentukan
- Setelah diratakan, maka dilanjutkan dengan menghamparkan aspal sepanjang alur
asphaltic selevel dengan badan jalan aspal AC-WC diatas jembatan sesuai dengan spesifikasi
teknis dan gambar kerja.
189
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Setelah itu, diletakkan kembali asphaltic plug dan diratakan secara halus sebagai lapisan
paling atas (top).
190
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
191
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
192
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Jenis dan dimensi perletakan elastomer adalah sesuai gambar rencana dan memenuhi
spesifikasi teknis pekerjaan.
- Elastomer dipasangkan diatas perletakan abutmen dan pilar sebagai dudukan dibawah
gelagar pracetak.
- Pemasangan landasn elastomeric sintetis dilakukan bersamaan dengan pemasangan
(erction) balok girder.
193
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Landasan Elastomerik Karet - Terluka akibat alat bantu Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
Sintetis Berlapis Baja Ukuran para pekerja dan dapat gambar rencana.
400 mm x 450 mm x 40 mm menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
194
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Bahan yang digunakan adalah pipa galvanis, plat, mur, baut dan bahan lainnya yang
diperlukan sesuai dengan gambar rencana.
- Ukuran dan bentuk sandaran jembatan disesuaikan dengan yang tertera pada gambar
rencana.
- Sandaran jembatan harus dipasang dengan hati-hati, sesuai dengan garis dan
ketinggian yang ditunjukkan oleh gambar.
- Pemotongan dan penyambungan bahan diatas dilakukan dengan menggunakan Mesin
Las (welding set) dan alat bantu yang diperlukan.
- Pipa Sandaran harus disetel dengan hati-hati sebelum dimatikan agar dapat memperoleh
sambungan yang tepat.
195
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
196
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Sandaran (Railing) - Terluka akibat alat bantu Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
para pekerja dan dapat gambar rencana.
menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
197
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
198
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Papan Nama Jembatan - Terluka akibat alat bantu Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
para pekerja dan dapat gambar rencana.
menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
199
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
200
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- Muka pipa drainase kemudian akan ditutup sementara untuk menghindari masuknya
beton saat pekerjaan pengecoran pelat lantai dikerjakan.
201
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Pipa Drainase PVC diameter - Terluka akibat alat bantu Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
100 mm para pekerja dan dapat gambar rencana.
menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
202
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
203
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Pipa Penyalur PVC diameter - Terluka akibat alat bantu Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
100 mm para pekerja dan dapat gambar rencana.
menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
204
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
205
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
PENETAPAN PENGENDALIAN
JENIS/TIPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA DAMPAK
RISIKO K3
Marka Jalan Termoplastik - Kecelakaan lalulintas Mengganggu pekerjaan - Pengerjaan harus sesuai dengan
- Terluka akibat alat bantu para pekerja dan dapat gambar rencana.
menyebabkan kecelakaan - Menyediakan APD (alat pelindung diri)
kerja. untuk para pekerja
- Menyediakan alat P3K
- Memasang rambu-rambu K3
- Menggunakan peralatan kerja dan
prosedur kerja yang benar
- Memakai masker saat bekerja
- Memberikan Penjelasan tentang
penggunaan alat kerja dan metode
pelaksanaan.
206
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
207
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
208
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
209
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
210
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
212
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
213
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- bahan unit lampu penerangan diangkut ke lokasi menggunakan flat bed truck .
- Jenis lampu yang digunakan disesuaikan dengan gambar rencana dan sesuai dengan syarat–
syarat spesifikasi teknis.
- Pada pengadaan tiang lampu bentuk, jenis bahan serta jumlah pengadaannya disesuaikan
dengan design gambar rencana.
- Pemasangan unit lampu penerangan dikerjakan dengan menggunakan alat crane
- Untuk memperkuat/ memperkokoh unit lampu penerangan jalan tunggal, maka dilakukan
metode pengelasan yang sesuai dengan spesifikasi yang diizinkan.
- Metode pengelasan yang dilakukan menggunakan alat welding set.
- sebagai tenaga listrik saat proses pemasangan maupun pengelasan, maka generator set
disediakan dilapangan dan ditempatkan pada posisi yang dapat menjangkau titik pemasangan
214
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
- apabila diperlukan, maka generator set dirubah secara portable untuk disesuaikan dengan
keadaan lapangan
- Jumlah titik lampu yang dipasang sesuai dengan jumlah yang tertera pada gambar.
215
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
Demikianlah metode pelaksanaan ini kami buat sebagai gambaran pelaksanaan yang akan kami
kerjakan dalam mengelola pekerjaan ini. Gambaran-gambaran yang dimaksud adalah untuk
216
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
memperjelas proses pelaksanaan pekerjaan dan strategi pelaksanaan dan untuk tercapainya mutu
serta waktu pelaksanaan.
217
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN
218