FERMENTASI YOGHURT
Reynaldi Zulfikar, Apriani Mutmainah, Dina Wulandari, Faris Salahuddin, Nurullita Qisti
Desember 2016
Abstrak
Bioteknologi adalah pemanfaatan prinsip-prinsip ilmiah yang menggunakan makhluk hidup untuk menghasilkan
produk dan jasa guna kepentingan manusia. Bioteknologi terbagi menjadi dua, yaitu konvensional/tradisional dan
modern. Salah satu pemanfaatan dalam penerapan bioteknologi konvensional adalah pembuatan yoghurt. Yoghurt terbuat
dari susu yang ditambahkan dengan bakteri starter, yaitu Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus.
Bakteri Lactobacillus bulgaricus ini berperan dalam pembentukan aroma, sedangkan bakteri Streptococus thermophilus
ini lebih berperan dalam pembentukan cita rasa. Bakteri inilah yang akan merubah susu menjadi asam laktat dan
menghasilkan rasa masam dari fermentasi yang dilakukan. Proses-proses fermentasi susu menjadi yoghurt yaitu proses
pemanasan, proses pendinginan dan proses inkubasi.
Kata kunci : Bioteknologi, yoghurt, Lactobacillus bulgaricus, Streptococcus thermophilus, proses fermentasi.
1. Pendahuluan
asam laktat misalnya dari golongan Lactobacillus dimanfaatkan untuk membuat makanan terfermentasi
seperti keju, yoghurt, tape, tempe, petis, dan terasi. Tujuan macam bakteri tersebut akan menguraikan laktosa (gula
Fermentasi adalah untuk menghasilkan suatu produk susu) menjadi asam laktat dan berbagai komponen
(bahan pangan) yang mempunyai kandungan nutrisi dan aroma dan cita rasa. Lactobacillus bulgaricus lebih
tekstur yang lebih baik, disamping itu juga menurunkan zat berperan pada pembentukan aroma, sedangkan
anti nutrisinya (Darma, 2010). Streptococcus thermophillus lebih berperan pada
Yoghurt merupakan salah satu produk fermentasi pembentukan citarasa. yoghurt yang baik mempunyai
susu dengan bantuan bakteri asam laktat (BAL). Yoghurt total aam laktat sekitar 0,85-0,95% (Surono, 2004).
mempunyai banyak manfaat bagi tubuh antara lain
Streptococcus thermophillus berkembang biak lebih
mengatur saluran pencernaan, antidiare, antikanker,
cepat dan menghasilkan baik asam maupun CO 2. Asam
meningkatkan pertumbuhan, membantu penderita lactose
dan CO2 yang dihasilkan tersebut kemudian merangsang
intolerance dan mengatur kadar kolesterol dalam darah.
pertumbuhan dari Lactobacillus bulgaricus. Aktivitas
Diperlukan adanya diversifikasi dalam pembuatan
proteolitik dari Lactobacillus bulgaricus memproduksi
yoghurt, yaitu dengan membuat produk yoghurt yang
peptida penstimulasi dan asam amino untuk dapat
tidak terlalu asam dengan menghentikan waktu
dipakai oleh Streptococcus thermophillus.
fermentasi pada tingkat keasaman yang diinginkan dan
Mikroorganisme ini sepenuhnya bertanggung jawab atas
tekstur yang tidak kental (encer) sehingga mudah untuk
pembentukan tekstur dan rasa yoghurt (Goff, 2003).
diminum yang biasa disebut drink yoghurt (Hidayat,
2013). Tujuan praktikum kali ini yaitu untuk menerapkan
prinsip bioteknologi dalam pembuatan yoghurt, dan
Prinsip pembuatan yoghurt adalah fermentasi susu
untuk mengetahui peranan mikroorganisme tertentu
dengan menggunakan bakteri Lactobacillus
dalam pembuatan yoghurt.
bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Kedua
2. Metodologi
Alat yang diganakan pada praktikum fermentasi panaskan hingga suhunya kurang lebih 90ºC selama 10-
yoghurt antara lain panci, kompor, ph meter, oven, gelas 15 menit dan jangan sampai mendidih. Susu didinginkan
ukur, beaker glass, termometer sendok makan, wadah samapi suhu mencapai 40-45 ºC, lalu ditambahkan
steril/botol. Bahan yang digunakan pada praktikum starter Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
fermentasi yoghurt antara lain susu sapi segar sebanyak thermophillus sebanyak 3-5% (2 sendok makan) sedikit
2 liter, susu UHT sebanyak 2 liter, kertas alumunium demi sedikit dan diaduk supaya larut. Campuran
foil, biakan murni bakteri Lactobacillus bulgaricus dan diletakkan kedalam wadah steril yang sudah disiapkan,
Streptococcus thermophillus. kemudian ditutup dengan alumunium foil dan diinkubasi
dalam oven pada suhu 40 ºC dan pada suhu kamr
Cara kerja pada praktikum fermentasi yoghurt yaitu
selama 20-24 jam. Yohurt yang dihasilkan dari proses
pertama-tama di cek pH susu dengan kertas indikator
inkubasi tersebut segera didinginkan dalam lemari es
atau pH meter. Dipanaskan 500 ml susu segar dengan
cara memasukkan susu ke dalam panci, kemudian
atau di pasteurisasi pada suhu 65 ºC selama 30 menit agar fermentasi tidak terus berlanjut.
Jenis Susu pH
pH awal Rasa Tekstur Bau Warna
/Kelompok akhir
Memadat dan Wangi
Susu Murni /1 6 4 Asam Putih
menggumpal keasaman
Memadat dan Wangi
Susu UHT /1 6 5 Asam Putih
menggumpal keasaman
Susu Murni /2 (di Memadat dan Wangi
7 4 Asam Putih
Oven) menggumpal keasaman
Susu UHT /2 (di Memadat dan Wangi
7 4 Asam Putih
Oven) menggumpal keasaman
Susu Murni /3 (di Memadat dan Wangi
6 4 Asam Putih
Oven) menggumpal keasaman
Susu UHT /3 (di Memadat dan Wangi
6 4 Asam Putih
Oven) menggumpal keasaman
Memadat dan Wangi
Susu Murni /4 7 4 Asam Putih
menggumpal keasaman
Memadat dan Wangi
Susu UHT /4 7 4 Asam Putih
menggumpal keasaman
Memadat dan Wangi
Susu Murni /5 6 4 Asam Putih
menggumpal keasaman
Memadat dan Wangi
Susu UHT /5 6 4 Asam Putih
menggumpal keasaman
Susu Murni /6 (di Memadat dan Wangi
7 4 Asam Putih
Oven) menggumpal keasaman
Susu UHT /6 (di Memadat dan Wangi
7 4 Asam Putih
Oven) menggumpal keasaman
Salah satu cara pengemasan dan thermophillus. Pada praktikum kali ini, bahan
pengawetan susu yaitu dilakukan dengan cara yang digunakan untuk membuat yoghurt yaitu
fermentasi. Dalam proses fermentasi susu dan susu segar dan susu UHT. Kedua susu tersebut
pembuatan yoghurt, digunakan bakteri masing-masing ditambahkan starter
fermentasi penghasil asam laktat yang terdiri Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus
dari Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus sebanyak 2 sendok makan.
Streptococcus thermophilus berkembang biak terbentuk sebagai hasil kerja dari bakteri. Temperatur
lebih cepat dan menghasilkan baik asam memegang peranan penting bagi pertumbuhan bakteri.
maupun CO2. Asam dan CO2 yang dihasilkan Dalam pengembangbiakannya dengan cara membelah
tersebut kemudian merangsang pertumbuhan diri, bakteri memerlukan temperatur dan keadaan
dari Lactobacillus bulgaricus. Di sisi lain, lingkungan tertentu sehingga daur hidupnya dapat terus
aktivitas proteolitik dari Lactobacillus berjalan. Pengaruh temperatur terhadap mikroorganisme
bulgaricus memproduksi peptida penstimulasi dapat digolongkan menjadi 3 bagian, yaitu temperatur
dan asam amino untuk dapat dipakai oleh rendah dengan suhu berkisar di bawah 10°C, biasanya
Sreptococcus thermophilus. Mikroorganisme ini pertumbuhan mikroorganisme menjadi lambat pada
sepenuhnya bertanggung jawab atas temperatur ini. Temperatur sedang yaitu suhu berkisar
pembentukan tekstur dan rasa yoghurt (Ginting, 10–43°C, diantara suhu ini akan didapati suhu optimum
2005). bagi organisme secara mayoritas. Temperatur tinggi
yaitu suhu di atas 43°C. Kebanyakan mikroorganisme
Asam yang terbentuk menyebabkan
mati pada temperatur sekitar dan di atas 60°C (Ginting,
penggumpalan protein susu dan membantu
2005).
mengawetkan yoghurt. Bakteri asam laktat juga dapat
menekan pertumbuhan bakteri pembusuk susu, sehingga Tekstur dari yoghurt yang dihasilkan
yoghurt lebih tahan lama selama masa penyimpanan menentukan apakah yoghurt tersebut berkualitas baik.
dibandingkan susu. Komponen susu yang paling Yoghurt yang baik memiliki tekstur yang lembut seperti
berperan dalam pembuatan yoghurt adalah laktosa dan bubur, tidak terlalu encer dan tidak pula terlalu padat
kasein. Laktosa merupakan karbohidrat susu yang (Legowo, 2002). Menurut Gilliland (1986) beberapa
digunakan sebagai sumber energi selama pertumbuhan faktor yang mempengaruhi tekstur yoghurt adalah
bakteri dan menghasilkan asam laktat. Selama proses perlakuan pada susu sebelum diinokulasikan,
fermentasi, bakteri asam laktat akan memfermentasi ketersediaan nutrisi, bahan-bahan pendorong, produksi
karbohidrat yang ada hingga terbentuk asam laktat. metabolis oleh lactobacilli, interaksi dengan bakteri
Menurut Hidayat (2013), pembentukan asam laktat ini biakan lainnya, penanganan bakteri sebelum digunakan
menyebabkan peningkatan keasaman dan penurunan dan juga ada atau tidaknya antibiotika dalam susu.
nilai pH. Bakteri asam laktat akan memanfaatkan gula
Susu fermentasi atau yougurt banyak memiliki
dalam susu untuk difermentasi menjadi asam laktat
peranan penting dalam proses pencernaan tubuh kita.
hingga terjadi penurunan nilai pH dan peningkatan
Yoghurt dapat menurunkan kadar kolesterol darah,
keasaman.
menjaga kesehatan lambung dan mencegah penyakit
Rasa asam pada yoghurt merupakan indikasi kanker saluran pencernaan. Manfaat yang terakhir ini
perkembangbiakan dari percampuran bakteri yang dikarenakan yoghurt mengandung bakteri hidup sebagai
berjalan baik dan cepat. Rasa asam pada yoghurt juga probiotik dari makanan yang menguntungkan bagi
menunjukkan bahwa adanya asam laktat yang telah mikroflora dalam saluran pencernaan. Selain itu, yoghurt
juga dapat dikonsumsi oleh orang yang menderita difermentasikan ke dalam bentuk asam laktat di mana
kelainan lactoce intolerence yang akan diare setiap setiap orang memiliki enzim untuk mencernanya
minum susu dikarenakan memiliki kekurangan laktosa sehingga orang yang menderita kelainan lactoce
dalam usus kecilnya. Pada yoghurt, laktosanya telah intolerence dapat mengkonsumsi yoghurt.
Gambar 1. Yoghurt susu UHT (oven) Gambar 2. Yoghurt susu segar (oven)
Gambar 3. Yoghurt susu UHT (suhu kamar) Gambar 4. Yoghurt susu segar (suhu kamar)