Anda di halaman 1dari 1

Kebahagiaan melalui kesederhanaan

Hari sabtu itu, saya beserta 2 kawan berencana untuk mengisi waktu libur atau
weekend dengan cara melakukan aktivitas memancing yang kadang dianggap sebagai
aktivitas yang membosankan. Namun bagi kami itu adalah aktivitas yang membuat
weekend terasa lebih menyenangkan dan cocok buat merefresh otak dan juga tubuh
setelah capek enam hari belajar dan mengerjakan tugas rumah.

Pagi-pagi sekali sekitar jam 07:15 kami bertiga sudah berkumpul ditempat biasa
kami nongkrong, pancing sudah ada ditangan dan sekarang tinggal mencari umpan yaitu
si cacing, hewan tak bertulang yang digemari oleh kelompok ikan, ketika kami sampai
disebuah kebun yang biasa buat mencari cacing, tanpa menunda-nunda lagi kami
langsung mengambil kayu untuk menggali tanah tempat para cacing bersembunyi dan
bersarang. Setelah terasa cukup kami hentikan penggalian dan menutup kembali tanah
yang sudah terbongkar tadi.

Setelah berjalan menyusuri jalan setapak dan pematang sawah hijau yang menyejukkan
mata dan fikiran, kami akhirnya sampai dipinggiran sungai tempat biasa memancing
dan disana sudah ada teman-teman yang lain juga, mereka tidak mau ketinggalan juga
bahkan mereka datang lebih pagi dari kami. Tanpa istirahat setelah capek berjalan
tadi kami langsung memasang umpan dan menggulirkan senar pancing kami di sungai
yang mengalir cukup tenang. Sambil menunggu umpan dimakan kami buka dulu makanan
ringan yang kami bawa dari rumah kemudian memakannya secara bersama-sama, tapi
belum habis makanan ringan yang kami makan "ompal-ompal" atau dalam bahasa
Indonesia " pelampung pancing" sudah bergerak-gerak keluar masuk kedalam air yang
berarti menandakan umpan kami sudah dimakan ikan, kami tak buru-buru mengangkatnya
karena takutnya ikannya malah lepas. Kami tunggu supaya pelampung pancing nya
tenggelam terlebih dahulu supaya kesempatan ikan untuk lolos menjadi kecil, tak
berselang lama pelampung pancingnyapun tenggelam ke dalam air dan kami melakukan
strike untuk meresponnya, setelah senar pancing dibawa ke kiri dan ke kanan,
akhirnya ikan tersebut kehabisan tenaga kemudian menyerah. Ikan tersebut pun
berhasil kami dapatkan dengan jenis Nila dengan besar seperti telapak tangan.

Setelah jam menunjukkan pukul 10.30 kami berhenti memancing dan berencana buat
membakar sebagian ikan dikebun dan sebagian lagi kami bawa pulang buat lauk
keluarga. Dari weekend sederhana ini kami belajar bahwa " Kita boleh bercita-cita
tinggi tapi jangan lupa untuk bahagia". Sekian cerita dari saya.

#Mancing mania!!!!

#..........................

Anda mungkin juga menyukai