Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH KEBERHASILAN PEMBANGUNAN

INFRASTRUKTUR DALAM HUBUNGAN KEUTUHAN


WILAYAH NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN
UNDANG-UNDANG DASAR 1945

MAKALAH

Disusun Oleh :

Haneti Arumsari (01011910076)

Ilham Drajat (01011911077)

Maesya Nurkusuma Rahayu (01011911078)

Maya Ardila (01011911079)

Meisya Ayu Nurfadilah (01011911080)

EKONOMI – S1 MANAJEMEN

UNIVERSITAS NASIONAL PASIM

Jl. Dakota No 1 A - Bandung


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta

alam, karena atas rahmat dan karunia-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ini

yang berjudul Pengaruh Keberhasilan Pembangunan Infrastruktur

Dalam Hubungan Keutuhan Wilayah Nasional Berdasarkan

Pancasila Dan Undang-Undang Dasar 1945.

Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

yang menjadi tauladan bagi kita semua.

Dalam kesempatan ini, tidak lupa saya sangat berterimakasih kepada

semua pihak yang telah membantu dan mengarahkan dalam pembuatan makalah

ini.

Makalah ini menjelaskan mengenai bagaimana dan seberapa besar

keberhasilan pembangunan infrastruktur bagi keutuhan wilayah nasional atau

negara yang berdasarkan ketentuan-ketentuan pancasila dan undang-undang 1945.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, dan

masih banyak kesalahan dan kekurangan, untuk itu saya mengharapkan kritik dan

saran dari pembaca, agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.

Bandung, 13 Juni 2020

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Infrastruktur fisik dan sosial adalah dapat didefinisikan sebagai
kebutuhan dasar fisik pengorganisasian sistem struktur yang diperlukan
untuk jaminan ekonomi sektor public dan sektor privat sebagai layanan dan
fasilitas yang diperlukan agar perekonomian dapat berfungsi dengan baik
Pemerintah memprioritaskan pembangunan infrastruktur degan tujuan
mendorong kemajuan masyarakat, karena telah banyak terbukti memberikan
manfaat, contohnya terbukanya akses untuk bekerja sehingga masyarakat
memiliki penghasilan untuk mecukupi kehidupannya.
Disamping itu keberhasilan pembangunan infrastruktur juga terbukti
meningkatkan pertumbuhan dikawasan yang terhubung, menjadikan akses
kesehatan dan pendidikan lebih mudah, meningkatkan industry pariwisata,
menurunkan ketimpangan dan mampu menciptakan kelas menengah baru
dipedesaan.
Proses pembangunan infrastruktur pastinya akan banyak
mempengaruhi beberapa aspek misalnya dalam apek wilayah, maka dari itu
dalam makalah ini akan mencari dan membahas mengenai pengaruh yang
akan dirasakan dalam proses pembangunan infrastruktur yang berhubungan
dengan keutuhan wilayah Negara berdasarkan pancasila dan Undang-
undang Dasar 1945.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah ini adalah mencari tahu mengenai
seberapa besar pengaruh pembangunan infrastruktur terhadap keutuhan
suatu wilayah, karena dalam pembangunan ini akan berdampak besar
kepada aspek wilayah yang ada di Indonesia.

1.3 Identifikasi Masalah


1. Apa saja faktor yang mempengaruhi pembangunan infrastruktur?
2. Apa saja peran penting pembangunan infrastruktur?
3. Hukum-hukum apa saja yang mengatur mengenai infrastruktur?
4. Apa hubungan infrastruktur dengan keutuhan wilayah Nasional?
5. Seberapa pengaruhkan infrastruktur bagi keutuhan wilayah Negara?
6. Apa manfaat keberhasilan pembangunan infrastruktur bagi Wilayah
Negara?

1.4 Tujuan

Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui seberapa


besarkah pengaruh infrastruktur bagi keutuhan wilayah Negara dan tujuan
khususnya adalah untuk memenuhi salah satu tugas Ujian Akhir Semester
pada Mata Kuliah Kewarganegaraan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Infrastruktur
Pemerintah Indonesia sadar akan pentingnya untuk memperbaiki
keadaan infrastruktur sehingga iklim investasi dan bisnis menjadi lebih
menarik. Saat ini, tidak ada cukup banyak jalan, pelabuhan, bandara, dan
jembatan di Indonesia (ekonomi terbesar di Asia Tenggara), sedangkan -
tidak jarang - kualitas infrastruktur yang sudah ada tidak memadai. Namun,
pengembangan infrastruktur Indonesia (baik infrastruktur keras maupun
lunak) bukanlah tugas yang mudah. Nusantara terdiri dari sekitar 17,000
pulau (meskipun banyak dari pulau-pulau ini tidak ada penghuni dan tidak
menunjukkan aktivitas ekonomi). Karena berbentuk kepulauan lebih
kompleks (dan lebih mahal) untuk meningkatkan konektivitas dan
menyiratkan ada kebutuhan untuk fokus pada infrastruktur maritim.
Selain masalah pendanaan, kendala terbesar terkait pembangunan
infrastruktur di Indonesia tampaknya pembebasan lahan. Proses
pembebasan lahan itu adalah proses yang sangat rumit (makan waktu lama
dan membawa ongkos mahal) karena banyak pemilik tanah menolak untuk
menjual tanah mereka kepada pengembang proyek infrastruktur (misalnya
banyak petani Indonesia enggan menjual tanah mereka kepada pengembang
pembangkit listrik atau jalan) atau pemilik tanah ini minta harga yang sangat
tinggi untuk tanah mereka. Karena kesusahan pembebasan tanah banyak
proyek infrastruktur di Indonesia ditunda bertahun-tahun atau dibatalkan
sama sekali.
Pada akhir 2011 tampaknya ada cahaya di ujung terowongan karena
pemerintah dan parlemen Indonesia menyetujui UU No. 2/2012 Tentang
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum yang
dirancang untuk mempercepat proses pembebasan lahan. Hak milik tanah
tertentu bisa dicabut demi kepentingan umum. Undang-undang ini juga
menentukan batas waktu pada setiap tahap prosedural dan memastikan
perlindungan bagi pemegang tanah. Namun, bertentangan dengan
optimisme pada tahap awal, UU No. 2/2012 ini gagal untuk benar-benar
mempercepat pembangunan infrastruktur. Kegagalan ini disebabkan
kurangnya kemauan dari pihak pemerintah di bawah kepemimpinan Susilo
Bambang Yudhoyono. Waktu itu pemerintah enggan menggunakan UU ini
untuk memaksa pembebasan lahan karena pemerintah sudah cukup
terganggu oleh penurunan tingkat popularitas karena munculnya beberapa
kasus korupsi di antara kalangan pemerintah. Seandainya memaksa orang
untuk menjual tanah mereka pasti akan menyebabkan keluhan besar di
antara rakyat dan para pendukung hak asasi manusia (HAM). Soalnya
beberapa studi menunjukkan bahwa akuisisi lahan yang terpaksa di
Indonesia menyebabkan konflik serta hilangnya pendapatan orang yang
kehilangan tanah mereka.

2.2 Faktor yang mempengaruhi pembangunan infrastruktur


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pembangunan infrastuktur :
1. Perencanaan Pembangunan
Perencanaan merupakan proses awal dari suatu tujuan atau target yang
ingin dicapai. Inti dari perencanaan adalah menetapkan tujuan dan
merumuskan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan yang baik belum tentu bisa menciptakan pelaksanaan
yang baik jika pelaksana dari perencanaan itu sendiri belum bekerja
secara efektif sesuai dengan apa yang telah direncanakan, apalagi
tidak ada perencanaan yang dibuat secara rinci. Hal inilah yang
mempengaruhi proses pelaksanaan pembangunan infrastruktur jalan
dan jembatan disetiap daerah.
2. Konsep Pembangunan dari Atas ke Bawah
Pada konsep ini pemerintah adalah sebagai wadah penampung
aspirasi. Kemudian setelah aspirasi didapat dari masyarakat, maka
akan diolah dalam bentuk perencanaan untuk selanjutnya dilaksanakan
sesuai dengan aspirasi yang sudah disampaikan oleh masyarakat. ada
penghambat yang terjadi antara bottomup dengan top down. Ada faktor-
faktor yang menghambat pelaksanaan pemerataan pembangunan daerah
di era otonomi daerah adalah:
1. Bergesernya egoisme sektoral menjadi fanatisme daerah. Dengan
banyaknya bermunculan bupati/walikota di daerah seolah-olah
bebas dari intervensi Pemerintah Pusat. Isu putra daerah dalam
setiap pemilihan kepala daerah selalu menjadi alasan dalam
pemilihan pimpinan daerah yang gaya politik baru dalam
memperjuangkan hak-hak masyarakat lokal. Dengan otonomi
daerah, ada tendensi masing-masing daerah mementingkan
daerahnya sendiri dan bahkan bersaing satu sama lain dalam
berbagai hal, terutama mengumpulkan PAD.
2. Terkait dengan masalah timing dan political will.
Masalah yang krusial dalam penelitian ini adalah masalah
political will dari pemerintah yang berkuasa untuk melakukan
pembangunan infrastruktur diberbagai daerah. Jika kemauan
pemerintah kuat untuk membangun, maka apapun rintangannya
akan selalu ada solusi, tanpa pilih-pilih daerah yang akan
dibangun. Tidak melihat daerah tersebut berpotensi atau
tidak dalam bidang apapun, juga tidak melihat apakah
daerah tersebut merupakan daerah kemenangan pada saat
pemilihan atau tidak. Seharusnya, demi kesejahteraan masyarakat
pembangunan akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat demi kesejahteraan mereka. Bukan ketika mereka
menghasilkan baru dilakukan pembangunan. Waktu pelaksanaan
dan keinginan para pelaksana merupakan hal utama terwujudnya
suatu pembangunan. Namun dalam permasalahan pembangunan
jalan diberbagai daerah political will dari pemerintah daerah tidak
ada. Hal ini terlihat dari pembangunan yang terdapat diberbagai
daerah terkesan lamban.

2.3 Peran penting pembangunan infrastruktur


Pembangunan Infrastuktur dapat meningkatkan perekonomian suatu
negara khususnya negara Indonesia. Perkembangan suatu negara
sepenuhnya tergantung pada ketersediaan fasilitas infrastrukturnya.
Infrastruktur memainkan peran penting dalam peningkatan standar hidup
negara. Ini juga memainkan peran penting dalam berkontribusi pada tingkat
pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. Infrastruktur mengacu pada
fasilitas, kegiatan dan layanan yang mendukung operasi dan pengembangan
sektor ekonomi lainnya. Fasilitas, kegiatan, dan layanan ini membantu
meningkatkan produktivitas ekonomi secara keseluruhan. Infrastruktur juga
memainkan peran penting dalam memfasilitasi kelancaran semua sektor
economy. Infrastuktur merupakan organ yang penting demi kelangsungan
hidup sebuah daerah.
Dengan adanya infrastruktur yang memadai, ketimpangan-ketimpangan di
Indonesia akan mulai hilang. Dengan membaiknya infrastruktur Indonesia
dengan pembangunan sarana pendidikan, secara langsung juga SDM
Indonesia juga akan meningkat dengan pendidikan yang makin merata di
seluruh Indonesia. Selain itu, dengan banyaknya sektor ekonomi yang
tergerakan akibat proses selama pembangunan ini juga turut meningkatkan
kemampuan orang-orang yang ikut peran dalam proyek tersebut. Kemudian
dengan ikut masuknya perusahaan asing yang membawa teknologi canggih,
diharapkan bisa membawa transfer skill dan teknologi kepada para pekerja
Indonesia.
Dalam sebuah proses pembangunan infrastruktur Indonesia dibutuhkan
berbagai sumber daya untuk mengerjakannya. Baik itu sumber daya alam
yang menjadi bahan baku atau faktor pendukung pembangunan, maupun
sumber daya manusia. Selain keberadaannya sendiri, kebutuhan akan
pengolahan sumber daya alam memerlukan keterlibatan tenaga manusia.
Hal ini akan membuka lapangan pekerjaan bagi manusia yang berada di
daerah tersebut..
Pemerataan pembangunan merupakan sebuah langkah yang cukup besar
untuk menuju pemerataan ekonomi. Dengan kemampuan ekonomi yang
lebih baik, sebuah daerah maupun negara dapat menghidupi dirinya sendiri.
Setelah tercapainya infrastruktur yang baik, maka semua akan mendapatkan
kesempatan yang sama untuk terlibat dalam proses ekonomi di dalamnya.
Pembangunan infrastruktur juga membentuk pemerataan pertumbuhan
ekonomi. Dengan terbuka nya akses-akses seperti pembangunan tempat
wisata yang dapat memenuhi kebutuhan tersier penduduk dan dapat
memberikan masukan terhadap pemerintah daerah.
Dengan terbukanya kesempatan ini melalui pembangunan infrastruktur
Indonesia, akan semakin banyak investor yang ikut serta memajukan daerah
tersebut dan membuat daerah yang berpendapatan kecil lebih berpeluang
untuk meluaskan kesempatannya mereka, oleh sebab itu akan berkembang
nya pola fikir dan perilaku masyarakat tersebut, masyarakat tersebut akan
semakin maju dengan terbentuknya pula infrastruktur yang baik dan dari
situ lah Indonesia akan semakin berkembang.
Maka dari itu kesimpulan yang dapat di ambil yaitu bahwasanya
infrastruktur memainkan peran penting dalam peningkatan standar hidup
negara. Infrastruktur juga memainkan peran penting dalam berkontribusi
pada tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. dengan banyaknya
sektor ekonomi yang tergerakan akibat proses selama pembangunan juga
turut meningkatkan kemampuan orang-orang yang ikut peran dalam proyek,
dan dapat mengubah pola pikir masyarakat agar lebih maju dan
mempengaruhi perkembangan Indonesia.

2.4 Hukum-hukum yang mengatur mengenai infrastruktur


KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 TAHUN 1998 TENTANG KERJASAMA PEMERINTAH
DAN BADAN USAHA SWASTA DALAM PEMBANGUNAN DAN
ATAU PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR PRESIDEN REPUBLIK
INDONESIA :
menimbang : a. bahwa pembangunan infrastruktur sangat penting artinya
dalam mendukung dan mewujudkan kelancaran serta
kelanjutan pelaksanaan pembangunan nasional;

b. bahwa dengan memperhatikan keterbatasan kemampuan


keuangan negara, dan sebagai upaya untuk terus
meningkatkan pelaksanaan pembangunan nasional,
diperlukan langkah-langkah guna mendorong
keikutsertaan badan usaha swasta dalam pembangunan
dan atau pengelolaan infrastruktur, dalam suatu
kerjasama yang erat antara Pemerintah dan badan
usaha swasta;

c. bahwa untuk memberikan landasan yang jelas bagi


keikutsertaan tersebut, dan memberikan arahan agar
kerjasama tersebut tetap menjamin terwujudnya
kesejahteraan rakyat, dipandang perlu menetapkan
ketentuan tentang keikutsertaan badan usaha swasta
tersebut dengan Keputusan Presiden;

Mengingat: 1. Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 33 ayat (2) Undang-Undang Dasar


1945;

2. Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 1995 tentang Tim


Evaluasi Pengadaan;

 
MEMUTUSKAN:
 
Menetapkan KEPUTUSAN PRESIDEN TENTANG KERJASAMA
PEMERINTAH DAN BADAN USAHA SWASTA
DALAM PEMBANGUNAN DAN ATAU
PENGELOLAAN INFRASTRUKTUR.
 
Pasal 1
 
Dalam pelaksanaan pembangunan dan atau pengelolaan
infrastruktur Pemerintah dapat mengikutsertakan badan usaha
swasta yang berbentuk badan hukum Indonesia.
 
Pasal 2
 
(1) Infrastruktur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tersebut
meliputi bidang-bidang:

1. Pembangkitan, transmisi atau pendistribusian tenaga listrik;

 2.Transmisi dan pendistribusian gas alam;

3. Pengolahan dan pengangkutan minyak dan gas bumi serta


pengangkutan hasil-hasil olahan tersebut;

4.Penyaluran, penyimpanan, pemasokan, produksi, distribusi


atau pengolahan air bersih;

 5.Pengelolaan air limbah dan sampah;

6.Pengadaan dan atau pengoperasian sarana pendukung


pelayanan angkutan barang atau penumpang baik laut,
udara atau kereta api;

 7. Jalan dan jembatan tol, dermaga, pelabuhan laut atau sungai


atau danau, lapangan terbang dan bandara;

 8. Pengadaan dan pengoperasian sarana telekomunikasi;

(2) Penambahan atau pengurangan bidang-bidang atau


jenis-jenis kegiatan disetiap bidang sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1), ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

 
Pasal 3
 
Pengikutsertaan badan usaha swasta dalam pembangunan dan
atau pengelolaan infrastruktur dilaksanakan dalam bentuk
kerjasama yang didasarkan atas prinsip-prinsip:

1. tetap seiring dengan asas, tujuan, sasaran dan wawasan


dalam penyelenggaraan pembangunan nasional;

2. saling membutuhkan, saling memperkuat, dan saling


menguntungkan;

3. meningkatkan efisiensi dan kualitas pembangunan dan atau


pengelolaan infrastruktur;

4. semakin mendorong pertumbuhan ekonomi;

5. meningkatkan kualitas pelayanan dan memberi manfaat yang


lebih besar kepada masyarakat;

6. proses pengikutsertaan diselenggarakan melalui penawaran


yang terbuka dan transparan, sehingga mendorong semakin
berkembangnya iklim investasi;

7. tidak bertentangan dengan Undang-undang yang berlaku,


dan sepenuhnya tunduk pada hukum Indonesia.
 

2.5 Hubungan infrastruktur dengan keutuhan wilayah Nasional


Perbatasan menjadi perhatian serius pemerintah. Untuk itu, pemerintahan
Joko Widodo gencar melakukan pembangunan infrastruktur di sekitar
perbatasan atau terluar. Beberapa Kawasan di Indonesia yang berbatasan
darat langsung dengan negara lain, antara lain Entikong (Kalimantan Barat),
Aruk (Kalimantan Barat), Badau (Kalimantan Barat), dan Nunukan
(Kalimantan Utara). Kawasan tersebut berbatasan langsung dengan
Sarawak, Malaysia. Kemudian daerah di NTT, seperti Motaain, dan Wini
berbatasan langsung dengan Timor Leste. Selain itu, ada daerah Skouw dan
Waris yang berbatasan dengan Papua Nugini.
Upaya yang dilakukan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) ialah melakukan pembangunan infrastruktur di daerah
perbatasan. Selain itu, berupaya mengurangi disparitas antara wilayah dan
merekonsturksi tujuh pos lintas batas negara di tiga daerah perbatasan
Indonesia, yaitu Papua, Kalimantan Barat, dan NTT.
Pada prinsipnya pembangunan pulau-pulau terluar dilakukan untuk
menjaga keutuhan NKRI, keamanan nasional, pertahanan negara, dan
bangsa serta menciptakan stabilitas kawasan. Pembangunan pulau-pulau
terluar juga dilakukan untuk memanfaatkan sumber daya alam untuk
pembangunan yang berkelanjutan. Tidak hanya itu, pembangunan pulau-
pulau tersebut dilakukan untuk memberdayakan masyarakat dalam rangka
peningkatan kesejahteraan.
Pemerintah membangun infrastruktur dasar bagi penduduk yang tinggal di
pulau terluar, seperti infrastruktur perumahan dan pemukiman berupa jalan
lingkungan dan infrastruktur air bersih serta sanitasi. Peningkatan
perekonomian masyarakat di pulau terluar juga didukung dengan
infrastruktur bagi kegiatan nelayan, seperti dermaga kecil dan tambatan
perahu. Pada akhirnya pembangunan kawasan perbatasan, diharapkan dapat
meningkatkan kualitas fisik kawasan perbatasan, baik perbatasan darat
maupun laut.

2.6 Pengaruhkan infrastruktur bagi keutuhan wilayah Negara


A. Berdasarkan Pancasila
Kedaulatan infrastuktur merupakan faktor fundamental dalam
memajukan masyarakat terlebih lagi diwilayah perbatasan. Selain akan
berdampak pada sector ekonomi dan pendidikan bagi masyarakat,
pengaruh infrastuktur terhadap kesatuan Republik Indonesia sangatlah
besar. Contohnya masalah pembangunan infrastuktur didaerah
perbatasan yang notabennya daerah pelosok. Jika infrastuktur didaerah
perbatasan semakin ditingkatkan itu akan berdampak sangat besar bagi
keutuhan kesatuan negara republic Indonesia karena dapat memperjelas
patok batas wilayah negara Indonesia dengan negara lain. Selain itu, jika
infrastuktur didaerah perbatasan semakin ditingkatkan akan berdampak
juga pada sector perekonomian dan pendidikan di wilayah tersebut. Di
sector ekonomi hal tersebut dapat menaikkan perekonomian masyarakat
secara signifikan karena selama ini perekonomian diwilayah perbatasan
selalu terkendala pada masalah akses jalan yang kurang memadai untuk
membantu mempermudah masyarakat dalam melakukan aktivitas
disektor ekonomi. Selain itu di sector pendidikan akan sangat
mempemudah masyarakat yang akan pergi ke sekolah untuk belajar.
Seperti yang kita tahu, selama ini masyarakat yang berada diwilayah
pedalaman harus berjalan kaki berjam-jam demi melakukan proses
belajar mengajar disekolah.
Infrastuktur berdampak sangat besar bagi keutuhan kesatuan negara
republic Indonesia, dan masalah-masalah diatas adalah pengaplikasian
dari Pancasila kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan serta keadilan social bagi seluruh rakyat
Indonesia.
B. Berdasarkan Undang-Undang 1945
Perbatasan menjadi perhatian serius pemerintah. Untuk itu, pemerintah
gencar melakukan pembangunan infrastuktur di sekitar kawasan
perbatasan atau terluar. Dan dasar hokum dari NKRI adalah undang-
undang, banyak sekali undang-undang yang mengatur kedaulatan batas
negara serta pembangunan infrastuktur, wewenang negara dalam
mengelola dan mengatur wilayah dan batas negara larangan
menghilangkan, merusak, mengubah atau memindahkan tanda-tanda
batas negara, atau melakukan pengurangan luas wilayah negara atau
melakukan tindakan lain yang mengakibatkan tanda-tanda batas tersebut
tidak berfungsi, serta hukuman bila pelanggaran tersebut dilakukan.
Pengaruh undang-undang terhadap pembangunan infrastukur sangatlah
penting karena dengan adanya undang-undang setiap wilayah akan
dibangun dengan merata untuk itu sangatlah adil bagi wilayah
khususnya perbatasan.
2.7 Manfaat keberhasilan pembangunan infrastruktur bagi Wilayah
Negara
Dengan adanya infrastruktur yang menunjang pendistribusian dan
transportasi di masyarakat, pemerintah berharap agar roda perekonomian
dan harga barang menjadi lebih murah, berikut beberapa keuntungan atau
alasan-alasan yang menurut saya bisa meningkatkan perekonomian suatu
negara melalui infrastruktur, antara lain:
1. Memberikan multiplier effect
Dengan adanya pembangunan infrastruktur berupa jalan raya,
pelabuahan, bandara, jalan tol, drainase, irigasi, pembangkit listrik dan
segala macamnya, keadaan ekonomi Indonesia perlahan akan
meningkat seperti efek domino yang bercabang. Tapi hal ini juga tetap
harus dikaji oleh pemerintah, efek multiplier yang di dambakan itu
akan muncul apabila melibatkan banyak stakeholder dalam negeri.
Tapi nyatanya kontraktor/perusahaan-perusahaan swasta tidak
mengambil porsi yang besar dalam pelaksanaan proyek infrastruktur di
Indonesia, hampir semuanya dikelola oleh BUMN yang akhirnya
meningkatkan tingkat utang negara. Multiplier effect selain muncul
dari saat proses pembangunan, juga akan berdampak ketika semua
proyek infrastruktur sudah rampung sepenuhnya, mungkin butuh
waktu sekitar 5-10 tahun untuk dapat merasakan efek tersebut.
2. Meningkatkan pemerataan
Dengan adanya infrastruktur yang memadai, ketimpangan-
ketimpangan di Indonesia perlahan-lahan akan mulai sirna.
Pembangunan pelabuhan dan rencana tol laut juga turut meningkatkan
daya saing di tiap daerah dari negara maritim ini. Harga-harga barang
pokok di tiap-tiap daerah mulai menurun dan bisa diakses dengan
mudah. Sektor industri kecil di daerah juga akhirnya bisa
meningkatkan produksinya untuk dipasarkan di daerah lain yang
dimana meningkatkan sektor ekonomi di daerah tersebut, dan akhirnya
bisa meningkatkan sektor sosial. Selain itu pembangunan objek lain
seperti sarana pendidikan juga akan menjadi lebih mudah, murah dan
cepat sehingga pemerataan pendidikan menjadi lebih cepat dan nyata
bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Masalah listrik juga tidak akan
menjadi masalah lagi bagi masyarakat timur Indonesia, internet juga
akan menjangkau seluruh pelosok Indonesia dengan proyek palapa.
3. Meningkatkan daya saing Indonesia di bidang bisnis
Dengan infrastruktur yang memadai, Indonesia bisa dengan bangga
untuk mempromosikan dirinya ke investor-investor asing. Meskipun
peringkat daya saing infrastruktur Indonesia masih tertinggal dari
negeri tetangga seperti Singapura, Thailand, Malaysia dan Brunei,
pembangunan ini menunjukan bahwa pemerintah Indonesia siap
berbenah agar bisa mewujudkan iklim berbisnis yang ideal. Selain itu,
konektivitas tiap daerah juga sudah mulai meningkat, dengan
pelabuhan-pelabuhan yang ada pengusaha-pengusaha bisa mengirim
komoditasnya dengan lebih murah, lebih cepat dan lebih aman.
Sehingga bisa meningkatkan daya saing mereka di Indonesia.
4. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)
Dengan membaiknya infrastruktur Indonesia dan seperti yang sudah
saya singgung pada poin kedua, tentang pembangunan sarana
pendidikan, secara langsung juga SDM Indonesia juga akan meningkat
dengan pendidikan yang makin merata di seluruh Indonesia. Selain itu,
dengan banyaknya sektor ekonomi yang tergerakan akibat proses
selama pembangunan ini juga turut meningkatkan kemampuan orang-
orang yang ikut andil dalam proyek tersebut. Kemudian dengan ikut
masuknya perusahaan asing yang membawa teknologi canggih,
diharapkan bisa membawa transfer skill dan teknologi kepada para
pekerja Indonesia.

BAB III PENUTUP


DAFTAR PUSTAKA

https://www.indonesia-
investments.com/id/bisnis/risiko/infrastruktur/item381?

https://id.wikipedia.org/wiki/Infrastruktur

https://www.kompasiana.com/erinapurba/5e633777097f3653957fa
f83/pembangunan-infrastruktur-terhadap-perkembangan-
indonesia

https://mediaindonesia.com/read/detail/117906-memperkuat-
keutuhan-nkri-melalui-pembangunan-infrastruktur-perbatasan

https://www.kompasiana.com/williambunkharisma9953/5d7dcd05
097f3672286745d2/pentingnya-infrastruktur-untuk-kemajuan-
sebuah-bangsa?page=1

Anda mungkin juga menyukai