Anda di halaman 1dari 12

Tugas 3

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

“Pengertian Dan Proses Administrasi Kurikulum”

Dosen Pembimbing :

Dr. Sulastri., S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh :

Farhan Muhtadi

18006259

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
PENGERTIAN DAN PROSES
ADMINISTRASI KURIKULUM

Menurut Para Ahli


Pengertian Administrasi Dan Kurukulum
Secara Terminologi, para ahli
Administrasi dalam arti sempit yaitu telah banyak mendefinisikan kurikulum
kegiatan yang meliputi catat-mencatat, surat- diantaranya:
menyurat, ketik-mengetik, dan lain-lain yang a.    Crow and crow mendefinisikan bahwa
berhubungan dengan ketatausahaan. kurikulum adalah rancangan pengajaran
atau sejumlah mata pelajaran yang disusun
kurikulum adalah sebagai sebuah secara sistematis untuk menyelesaikan
dokumen perencanaan yang berisi tentang tujuan suatu program untuk memperoleh ijazah.
yang harus dicapai, isi materi dan pengalaman
belajar yang harus dilakukan siswa, strategi dan
cara yang dapat dikembangkan, evaluasi yang
dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang
pencapaian tujuan, serta implementasi dari
dokumen yang di rancang dalam bentuk nyata.
C. Proses Administrasi Kurikulum
Administrasi kurikulum merupakan
seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan 1.      Perencanaan
diusahakan secara sengaja dan bersungguh-
sungguh serta pembinaan secara continue terhadap Perencanaan kurikulum sebagian besar
situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien dilaksanakan dan ditentukan oleh
demi membantu tercapainya tujuan pendidikan Departemen Pendidikan Nasional ditingkat
yang telah ditetapkan. pusat. Ini berarti bahwa ditingkat daerah dan
sekolah tidak ada perencanaan kurikulum

2.      Pelaksanaan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru


dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah
meliputi:

D.    Peran Guru dalam Administrasi Kurikulum a.         Penyusunan Program Pengajaran


Semesteran/Caturwulan
Menurut Sri Herlina dalam diktat Profesi keguruan
(2011:52) bahwa di sekolah, guru 3.      Pengawasan
berada dalam kegiatan administrasi sekolah.Sekolah 
melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulus Pengawasan identik dengan kata controlling
an jumlah dan mutunya telah ditetapkan. Dalam ling yang berarti pemeriksaan. Sedangkan dalam
kup administrasi sekolah inilah peran guru kamus Bahasa Indonesia pengawasan adalah
sangat penting. Dalam menetapkan kebijaksanaan da penilikan dan penjagaan, jadi pengawasan
n melaksanakan proses perencanaan, berarti mempertahankan dan menjaga
pengkoordinasian, pengarahan, pengorganisasian dengan baik
pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum,
kesiswaan, sarana dan prasarana personalia sekolah,
keuangan dan hubungan sekolah dengan masyarakat.
PENGERTIAN DAN PROSES ADMINISTRASI KURIKULUM

A. Pengertian Administrasi Kurikulum

a. Administrasi

Kata “administrasi” berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas kata ad dan ministrare.
Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam bahasa Inggris, yang berarti “ke”
atau “kepada”. Dan ministrare sama artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti
“melayani”, “membantu”, atau “mengarahkan”.Administrasi terdiri dari dua pengertian, yaitu
administrasi dalam arti sempit dan administrasi dalam arti luas.

Administrasi dalam arti sempit yaitu kegiatan yang meliputi catat-mencatat, surat-
menyurat, ketik-mengetik, dan lain-lain yang berhubungan dengan ketatausahaan.
    Sedangkan administrasi dalam arti luas adalah sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk
membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu
tujuan.
    Menurut Dr.S.P.Siagian, administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua
orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas  tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang
di tentukan sebelumnya

.jadi dapat disimpulkan bahwa administrasi adalah rangkaian kegiatan atau proses
yang di lakukan oleh sekelompok orang yang berlangsung dalam suatu bentuk kerja sama di
maksudkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah di tetapkan

.
b. Kurikulum

Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya
pelari, dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi istilah kurikulum berasal dari dunia olah
raga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian suatu jarak yang
harus di tempuh oleh pelari dari garis srart sampai garis finish

Dalam bahasa Arab, kata kurikulum biasa di ungkapkan dengan manhaj yang berarti
jalan yang terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan manusia.
Sedangkan kurikulum pendidikan (manhaj al-dirasah) dalam Qamus Tarbiyah adalah
seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam
mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.
Secara Terminologi, para ahli telah banyak mendefinisikan kurikulum diantaranya:
a.    Crow and crow mendefinisikan bahwa kurikulum adalah rancangan pengajaran atau
sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program
untuk memperoleh ijazah.

b.    M.Arifin memandang kurikulum sebagai seluruh bahan pelajaran yang harus disajikan
dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan.
c.    Zakiah Daratjat memandang kurikulum sebagai suatu program yang direncanakan dalam
bidang pendidikan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan
tertentu.
d.    Dr. Addamardasyi Sarhan dan Dr.Munir Kamil yang disitir oleh  Al-Syaibani, bahwa
kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, social, olahraga, dan
kesenian yang di sediakan oleh sekolah bagi murid-muridnya di dalam dan di luar sekolah
dengan maksud menolong untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah
tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan. 

Jadi dapat di simpulkan kurikulum adalah sebagai sebuah dokumen perencanaan yang
berisi tentang tujuan yang harus dicapai, isi materi dan pengalaman belajar yang harus
dilakukan siswa, strategi dan cara yang dapat dikembangkan, evaluasi yang dirancang untuk
mengumpulkan informasi tentang pencapaian tujuan, serta implementasi dari dokumen yang
di rancang dalam bentuk nyata. Dengan demikian, pengembangan kurikulum meliputi
penyusunan dokumen, implementasi dokumen serta evaluasi dokumen yang telah disusun.

 
c. Administrasi Kurikulum

Administrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan


diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara continue
terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Pada tingkat sekolah apapun, yang menjadi tugas utama kepala sekolah ialah
menjamin adanya program pengajaran yang baik bagi murid-murid. Karena pada dasarnya
pengelolaan atau manajemen pendidikan fokus segala usahanya adalah terletak pada Praktek
Belajar mengajar (PBM). Hal ini nampak jelas bahwa pada hakikatnya segala upaya dan
kegiatan yang dilaksanakan didalam sekolah atau lembaga pendidikan senantiasa diarahkan
pada suksesnya PBM.

B. Menurut Para Ahli

    Secara Terminologi, para ahli telah banyak mendefinisikan kurikulum diantaranya:
a.    Crow and crow mendefinisikan bahwa kurikulum adalah rancangan pengajaran atau
sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program
untuk memperoleh ijazah.

b.    M.Arifin memandang kurikulum sebagai seluruh bahan pelajaran yang harus disajikan
dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan.
c.    Zakiah Daratjat memandang kurikulum sebagai suatu program yang direncanakan dalam
bidang pendidikan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan
tertentu.
d.    Dr. Addamardasyi Sarhan dan Dr.Munir Kamil yang disitir oleh  Al-Syaibani, bahwa
kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, social, olahraga, dan
kesenian yang di sediakan oleh sekolah bagi murid-muridnya di dalam dan di luar sekolah
dengan maksud menolong untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah
tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan. 

C. Proses Administrasi Kurikulum

1.      Perencanaan

Perencanaan kurikulum sebagian besar dilaksanakan dan ditentukan oleh Departemen


Pendidikan Nasional ditingkat pusat. Ini berarti bahwa ditingkat daerah dan sekolah tidak ada
perencanaan kurikulum. Perencanaan kurikulum yang dilakukan oleh Departemen
Pendidikan Nasional ditingkat pusat meliputi hal-hal berikut:

a.    Penyusunan, program dan pengembangan kurikulum yang terdiri atas:

1)        Landasan, program dan pengembangan kurikulum,

2)        Garis-garis besar program pengajaran, dan

3)        Pedoman pelaksanaan kurikulum.


b.    Penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kurikulum seperti pedoman penyusunan
kalender pendidikan, pembagian tugas guru, penyusunan jadwal pelajaran, penyusunan
program pengajaran dan pedoman penyusunan persiapan pengajaran.

Perencanaan kurikulum yang akan digunakan di sekolah seperti kurikulum tingkat satuan
pendidikan harus berlandaskan kepada Pancasila sebagai falsafah negara dan Undang-undang
Dasar 1945 yang mengamanatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk
merumuskan kurikulum hendaknya diperhatikan prinsip-prinsip umum yang berlaku dalam
pengembangan dan perumusan kurikulum itu sendiri yaitu:

a.    Prinsip relevansi,

b.    Prinsip efektifitas,

c.    Prinsip efisiensi,

d.   Prinsip continuitas dan,

e.    Prinsip fleksibelitas.

Di samping itu, perencanaan kurikulum yang dilakukan ditingkat daerah juga meliputi
penyusunan rencana pelaksanaan kurikulum seperti penyusunan kelender pendidikan untuk
setiap tahun ajaran pada masing-masing daerah. Penyusunan kalender pendidikan
dimaksudkan agar terdapat pembakuan pelaksanaan kegiatan di sekolah, sehingga setiap
kepala sekolah dapat mengadakan perencanaan dan pengaturan secara cermat terhadap
kegiatan di sekolah yang dipimpinnya.

Kalender pendidikan antara lain berisikan:

a.         Permulaan tahun ajaran,

b.        Penerimaan siswa barudan persiapan tahun ajaran baru,

c.         Kegiatan pada hari-hari pertama masuk sekolah,

d.        Hari belajar efektif di sekolah,

e.         Upacara-upacara sekolah,

f.         Hari-hari libur sekolah baik libur umum, libur khusus maupun libur semester atau
catur wulan,
g.        Ulangan semester atau catur wulan, UNAS,

h.        Pengisian, pembagian rapor dan kenaikan kelas dan

i.          Kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler.

Dalam melaksanakan kalender pendidikan wajib memperhatikan prinsi-prinsip operasional


kegiatan sekolah antara lain:

a.         Setiap kegiatan mempunyai fungsi peningkatan mutu, efektifitas dan efisiensi


pendidikan.

b.        Setiap kegiatan mempunyai kaitan fungsional dengan kegiatan lainnya yang relevan.

c.         Dalam fungsinya untuk meningkatkan mutu pendidikan kegiatan kurikuler dan ekstra
kurikuler merupakan satu keseluruhan yang integratif.

d.        Penjadwalan kegiatan ekstra kurikuler menjamin kelancaran dan efektifitas


pelaksanaan kegiatan ekstra kurikuler.

2.      Pelaksanaan

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan guru dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah meliputi:

a.         Penyusunan Program Pengajaran Semesteran/Caturwulan

Tujuan penyusunan program pengajaran semesteran atau caturwulan ini adalah untuk:

1)             Menjabarkan bahan pelajaran yang akan disajikan guru dalam proses belajar
mengajar.

2)             Mengarahkan tugas yang harus ditempuh guru agar pengajaran dapat dilakukan
secara bertahap dan tepat.

Fungsi program pengajaran semester atau caturwulan ini adalah:

1)             Pedoman bagi guru dalam penyelenggaraan pembelajaran selama satu semesteran


dan caturwulan

2)             Bahan oleh kepala sekolah dan pengawas dalam melakukan pembinaan terhadap
guru.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun program pengajaran semester/caturwulan
yaitu:

1)             Mempelajari GBPP mata pelajaran yang dibina.

2)             Mengelompokkan bahan pengajaran yang tercantum dalam GBPP menjadi


beberapa satuan bahasan.

3)             Menghitung banyaknya satuan bahasan yang terdapat selam satu


semester/caturwulan.

4)             Menghitung banyaknya minggu efektif sekolah (belajar) selam satu


semeter/caturwulan dengan melihat kalender pendidikan sekolah yang bersangkutan.

5)             Mengalokasikan waktu yang dibutuhkan untuk setiap satuan bahasan sesuai dengan
hari efektif sekolah.

6)             Mengatur pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan banyaknya minggu


efektif sekolah yang tersedia berdasarkan kalender pendidikan.

b.      Penyusunan persiapan mengajar yang akan digunakan dan dipedomani oleh guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar di kelas.

c.       Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar

d.      Kegiatan Kokurikuler dan Ekstra Kurikuler

3.      Pengawasan

Pengawasan identik dengan kata controlling yang berarti pemeriksaan. Sedangkan dalam
kamus Bahasa Indonesia pengawasan adalah penilikan dan penjagaan, jadi pengawasan
berarti mempertahankan dan menjaga dengan baik. Menurut winardi, pengawasan adalah
semua aktivitas yang dilaksankan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil
aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan.

Pengawasan adalah fungsi administratif bagi setiap administrator untuk memastikan bahwa
apa yang dikerjakan sesuai dengan yang dikehendaki. Pengawasan itu meliputi pemeriksaan
apakah semua berjalan sesuai dengan rencana yang dibuat, instruksi-instruksi yang
dikeluarkan dan prinsip-prinsip yang ditetapkan.
Menurut Simbolon (2004: 62) Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan
diperoleh secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif) sesuai dengan rencana
yang telah ditentukan sebelumnya. Fungsi dari pengawasan, Simbolon (2004: 62)
mengemukakan bahwa, fungsi dari pengawasan yaitu:

a.              Mempertebal rasa dan tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas dan
wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.

b.             Mendidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaan sesuai dengan


prosedur yang ditentukan.

c.              Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan, kelalaian dan


kelemahan, agar tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan.

d.             Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan, agar pelaksanaan pekerjaan


tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan.

4.      Evaluasi

a.       Evaluasi hasil belajar

Evaluasi hasil belajar merupakan suatu kegiatan uang dilakukan guna memberikan berbagai
informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang
telah dicapai siswa. Tujuan dan fungsi evaluasi hasil belajar adalah:

1)      memberikan umpan balik kepada guru dan siswa dengan tujaun untuk memperbaiki
cara belajar mengajar, mengadakan perbaikan dan pengayaan bagi siswa, serta menempatkan
siswa pada situasi belajar mengajar yang tepat sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

2)      memberikan informasi kepada siswa tentang tingkat keberhasilannya dalam belajar


dengan tujuan untuk memperbaiki, mendalami atau memperluas pelajaran.

3)      menentukan nilai hasil belajar siswa yang dibutuhkan untuk pemberian laporan kepada
orang tu, penentuan kenaikan kelas, dan kelulusan siswa.

b.      Evaluasi program pengajaran


Evaluasi program pengajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan
sengaja untuk melihat tingkat keberhasilan program, serta faktor-faktor yang mendukung atau
menghambat keberhasilan program tersebut.

D.    Peran Guru dalam Administrasi Kurikulum

Menurut Sri Herlina dalam diktat Profesi keguruan (2011:52) bahwa di sekolah, guru


berada dalam kegiatan administrasi sekolah.Sekolah melaksanakan kegiatannya untuk mengh
asilkan lulusan jumlah dan mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah inil
ah peran guru sangat penting. Dalam menetapkan kebijaksanaan dan melaksanakan proses
perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, pengorganisasian
pembiayaan dan penilaian kegiatan kurikulum, kesiswaan, sarana dan prasarana
personalia sekolah, keuangan dan hubungan sekolah dengan masyarakat.Disitulah guru
harus aktif memberikan sumbangan maupun tenaganya. 
Berikut akan diuraiakan dan dijelaskan kegiatan administrasi pendidikan sekaligus peranan
guru dalam administrasi pendidikan.

1. Administrasi Kurikulum.

Menurut Prof. Soetjiptodan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang


berjudul Profesi keguruan (1999:148)bahwa kurikulum merupakan seperangkat bahan pengal
aman belajar siswa dengan segala pedoman pelaksanaanyayangtersusun secara sistematik dan
dipedomani oleh sekolah dalam kegiatan mendidik siswanya”.

2. Administrasi Kesiswaan

Menurut Prof. Soetjiptodan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang


berjudul Profesi keguruan (1999:165) bahwa administrasi kesiswaan merupakan proses
pengurusan segala halyangberkaitan dengan siswa disuatu sekolah dimulai dari perencanaan 
penerimaan siswa,pembinaan selama siswa disekolah,sampai dengan siswa mernamatkan pen
didikannya melalui penciptaan suasana yang kondusif terhadap berlangsungnya proses
belajar mengajar yang efektif.

3. Administrasi Kesiswaan

Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan fasilitas pendukung  yang
sesui dengan tujuan kurikulum. Dalam mengelola fasilitas agar bermanfaat yang
tinggi diperlukan aturan yang
jelas serta pengetahuan dan keterampilan personel sekolah dalam administrasi sarana dan pra
sarana tersebut.

4. Administrasi personal

Menurut Prof. Soetjiptodan Drs. Raflis Kosasi,Msc dalam bukunya yang


berjudul Profesi keguruan (1999:175) personal pendidikan adalah golongan petugas yang
membidangi kegiatan edukatif danyang membidangi kegiatannon edukatif(ketatausahaan). Pe
rsonel bidang edukatif adalah mereka yanbertanggungjawab dalam kegiatan belajar mengajar,
yaitu guru dan konselor (BK).
DAFTAR PUSTAKA

Syahril. 2009. Profesi Kependidikan.Padang: UNP PRESS.

Soetjipto. 2009. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai