Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh :
Farhan Muhtadi
18006259
2020
PENGERTIAN DAN PROSES
ADMINISTRASI KURIKULUM
2. Pelaksanaan
a. Administrasi
Kata “administrasi” berasal dari bahasa Latin yang terdiri atas kata ad dan ministrare.
Kata ad mempunyai arti yang sama dengan kata to dalam bahasa Inggris, yang berarti “ke”
atau “kepada”. Dan ministrare sama artinya dengan kata to serve atau to conduct yang berarti
“melayani”, “membantu”, atau “mengarahkan”.Administrasi terdiri dari dua pengertian, yaitu
administrasi dalam arti sempit dan administrasi dalam arti luas.
Administrasi dalam arti sempit yaitu kegiatan yang meliputi catat-mencatat, surat-
menyurat, ketik-mengetik, dan lain-lain yang berhubungan dengan ketatausahaan.
Sedangkan administrasi dalam arti luas adalah sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk
membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam mencapai suatu
tujuan.
Menurut Dr.S.P.Siagian, administrasi adalah keseluruhan proses kerja sama antara dua
orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang
di tentukan sebelumnya
.jadi dapat disimpulkan bahwa administrasi adalah rangkaian kegiatan atau proses
yang di lakukan oleh sekelompok orang yang berlangsung dalam suatu bentuk kerja sama di
maksudkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah di tetapkan
.
b. Kurikulum
Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu curir yang artinya
pelari, dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi istilah kurikulum berasal dari dunia olah
raga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang mengandung pengertian suatu jarak yang
harus di tempuh oleh pelari dari garis srart sampai garis finish
Dalam bahasa Arab, kata kurikulum biasa di ungkapkan dengan manhaj yang berarti
jalan yang terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan manusia.
Sedangkan kurikulum pendidikan (manhaj al-dirasah) dalam Qamus Tarbiyah adalah
seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam
mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.
Secara Terminologi, para ahli telah banyak mendefinisikan kurikulum diantaranya:
a. Crow and crow mendefinisikan bahwa kurikulum adalah rancangan pengajaran atau
sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program
untuk memperoleh ijazah.
b. M.Arifin memandang kurikulum sebagai seluruh bahan pelajaran yang harus disajikan
dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan.
c. Zakiah Daratjat memandang kurikulum sebagai suatu program yang direncanakan dalam
bidang pendidikan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan
tertentu.
d. Dr. Addamardasyi Sarhan dan Dr.Munir Kamil yang disitir oleh Al-Syaibani, bahwa
kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, social, olahraga, dan
kesenian yang di sediakan oleh sekolah bagi murid-muridnya di dalam dan di luar sekolah
dengan maksud menolong untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah
tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan.
Jadi dapat di simpulkan kurikulum adalah sebagai sebuah dokumen perencanaan yang
berisi tentang tujuan yang harus dicapai, isi materi dan pengalaman belajar yang harus
dilakukan siswa, strategi dan cara yang dapat dikembangkan, evaluasi yang dirancang untuk
mengumpulkan informasi tentang pencapaian tujuan, serta implementasi dari dokumen yang
di rancang dalam bentuk nyata. Dengan demikian, pengembangan kurikulum meliputi
penyusunan dokumen, implementasi dokumen serta evaluasi dokumen yang telah disusun.
c. Administrasi Kurikulum
Pada tingkat sekolah apapun, yang menjadi tugas utama kepala sekolah ialah
menjamin adanya program pengajaran yang baik bagi murid-murid. Karena pada dasarnya
pengelolaan atau manajemen pendidikan fokus segala usahanya adalah terletak pada Praktek
Belajar mengajar (PBM). Hal ini nampak jelas bahwa pada hakikatnya segala upaya dan
kegiatan yang dilaksanakan didalam sekolah atau lembaga pendidikan senantiasa diarahkan
pada suksesnya PBM.
Secara Terminologi, para ahli telah banyak mendefinisikan kurikulum diantaranya:
a. Crow and crow mendefinisikan bahwa kurikulum adalah rancangan pengajaran atau
sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program
untuk memperoleh ijazah.
b. M.Arifin memandang kurikulum sebagai seluruh bahan pelajaran yang harus disajikan
dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan.
c. Zakiah Daratjat memandang kurikulum sebagai suatu program yang direncanakan dalam
bidang pendidikan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan
tertentu.
d. Dr. Addamardasyi Sarhan dan Dr.Munir Kamil yang disitir oleh Al-Syaibani, bahwa
kurikulum adalah sejumlah pengalaman pendidikan, kebudayaan, social, olahraga, dan
kesenian yang di sediakan oleh sekolah bagi murid-muridnya di dalam dan di luar sekolah
dengan maksud menolong untuk berkembang menyeluruh dalam segala segi dan merubah
tingkah laku mereka sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan.
1. Perencanaan
Perencanaan kurikulum yang akan digunakan di sekolah seperti kurikulum tingkat satuan
pendidikan harus berlandaskan kepada Pancasila sebagai falsafah negara dan Undang-undang
Dasar 1945 yang mengamanatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk
merumuskan kurikulum hendaknya diperhatikan prinsip-prinsip umum yang berlaku dalam
pengembangan dan perumusan kurikulum itu sendiri yaitu:
a. Prinsip relevansi,
b. Prinsip efektifitas,
c. Prinsip efisiensi,
e. Prinsip fleksibelitas.
Di samping itu, perencanaan kurikulum yang dilakukan ditingkat daerah juga meliputi
penyusunan rencana pelaksanaan kurikulum seperti penyusunan kelender pendidikan untuk
setiap tahun ajaran pada masing-masing daerah. Penyusunan kalender pendidikan
dimaksudkan agar terdapat pembakuan pelaksanaan kegiatan di sekolah, sehingga setiap
kepala sekolah dapat mengadakan perencanaan dan pengaturan secara cermat terhadap
kegiatan di sekolah yang dipimpinnya.
e. Upacara-upacara sekolah,
f. Hari-hari libur sekolah baik libur umum, libur khusus maupun libur semester atau
catur wulan,
g. Ulangan semester atau catur wulan, UNAS,
b. Setiap kegiatan mempunyai kaitan fungsional dengan kegiatan lainnya yang relevan.
c. Dalam fungsinya untuk meningkatkan mutu pendidikan kegiatan kurikuler dan ekstra
kurikuler merupakan satu keseluruhan yang integratif.
2. Pelaksanaan
Tujuan penyusunan program pengajaran semesteran atau caturwulan ini adalah untuk:
1) Menjabarkan bahan pelajaran yang akan disajikan guru dalam proses belajar
mengajar.
2) Mengarahkan tugas yang harus ditempuh guru agar pengajaran dapat dilakukan
secara bertahap dan tepat.
2) Bahan oleh kepala sekolah dan pengawas dalam melakukan pembinaan terhadap
guru.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam menyusun program pengajaran semester/caturwulan
yaitu:
5) Mengalokasikan waktu yang dibutuhkan untuk setiap satuan bahasan sesuai dengan
hari efektif sekolah.
b. Penyusunan persiapan mengajar yang akan digunakan dan dipedomani oleh guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar di kelas.
3. Pengawasan
Pengawasan identik dengan kata controlling yang berarti pemeriksaan. Sedangkan dalam
kamus Bahasa Indonesia pengawasan adalah penilikan dan penjagaan, jadi pengawasan
berarti mempertahankan dan menjaga dengan baik. Menurut winardi, pengawasan adalah
semua aktivitas yang dilaksankan oleh pihak manajer dalam upaya memastikan bahwa hasil
aktual sesuai dengan hasil yang direncanakan.
Pengawasan adalah fungsi administratif bagi setiap administrator untuk memastikan bahwa
apa yang dikerjakan sesuai dengan yang dikehendaki. Pengawasan itu meliputi pemeriksaan
apakah semua berjalan sesuai dengan rencana yang dibuat, instruksi-instruksi yang
dikeluarkan dan prinsip-prinsip yang ditetapkan.
Menurut Simbolon (2004: 62) Pengawasan bertujuan agar hasil pelaksanaan pekerjaan
diperoleh secara berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif) sesuai dengan rencana
yang telah ditentukan sebelumnya. Fungsi dari pengawasan, Simbolon (2004: 62)
mengemukakan bahwa, fungsi dari pengawasan yaitu:
a. Mempertebal rasa dan tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas dan
wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
4. Evaluasi
Evaluasi hasil belajar merupakan suatu kegiatan uang dilakukan guna memberikan berbagai
informasi secara berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasil belajar yang
telah dicapai siswa. Tujuan dan fungsi evaluasi hasil belajar adalah:
1) memberikan umpan balik kepada guru dan siswa dengan tujaun untuk memperbaiki
cara belajar mengajar, mengadakan perbaikan dan pengayaan bagi siswa, serta menempatkan
siswa pada situasi belajar mengajar yang tepat sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
3) menentukan nilai hasil belajar siswa yang dibutuhkan untuk pemberian laporan kepada
orang tu, penentuan kenaikan kelas, dan kelulusan siswa.
1. Administrasi Kurikulum.
2. Administrasi Kesiswaan
3. Administrasi Kesiswaan
Untuk menunjang pelaksanaan pendidikan diperlukan fasilitas pendukung yang
sesui dengan tujuan kurikulum. Dalam mengelola fasilitas agar bermanfaat yang
tinggi diperlukan aturan yang
jelas serta pengetahuan dan keterampilan personel sekolah dalam administrasi sarana dan pra
sarana tersebut.
4. Administrasi personal