Anda di halaman 1dari 2

TUGAS

FARMAKOLOGI II
GOLONGAN OBAT ANTIHISTAMIN

NAMA : ASNUR ALIMASI


NIM : F201801193

KELAS : B4

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


UNIVERSITAS MANDALA WALUYA
KENDARI
2020
NO. GOLONGAN MEKANISME KERJA
GOLONGAN
1. H1- blockers Mengantagonis histamin dengan jalan memblok reseptor-H1 di otot licin dari
OBAT(antihistaminika dinding pembuluh, bronchi dan saluran cerna ,kantung kemih dan rahim. Begitu
klasik) pula melawan efekhistamine di kapiler dan ujung saraf (gatal, flare reaction).
ANTIHISTAMIN
Terdapat 2 Efeknya adalah simtomatis, antihistmin tidak dapat menghindarkan timbulnya
yaitu : reaksi alergi. Dahulu antihistamin dibagi secara kimiawi dalam 7-8 kelompok, tetapi
 Obat generasi ke kini digunakan penggolongan dalam 2 kelompok atas dasar kerjanya terhadap SSP,
1: yakni zat-zat generasi ke-1 dan ke-2.
NGAN OBAT - Prometazin a. Obat generasi ke-1: prometazin, oksomemazin, tripelennamin, (klor)
STAMIN feniramin, difenhidramin,klemastin (Tavegil), siproheptadin (periactin), azelastin
- Feniramin
(Allergodil), sinarizin, meklozin, hidroksizin,ketotifen (Zaditen), dan oksatomida
- Klemastin
(Tinset).Obat-obat ini berkhasiat sedatif terhadap SSP dan kebanyakan memiliki efek
 Obat generasi antikolinergis.
ke2 : b. Obat generasi ke-2: astemizol, terfenadin, dan fexofenadin, akrivastin (Semprex),
H2 –BLOCKERS - Astemizol setirizin,loratidin, levokabastin (Livocab) dan emedastin (Emadin). Zat- zat ini
(PENGHAMBAT ASMA) - Terfenadin bersifat khasiat antihistaminhidrofil dan sukar mencapai CCS (Cairan Cerebrospinal),
Akrivastin maka pada dosis terapeutis tidak bekerja sedative. Keuntungan lainnya adalah plasma
t⅟2-nya yang lebih panjang, sehingga dosisnya cukupdengan 1-2 kali sehari. Efek anti-
alerginya selain berdasarkan, juga berkat dayanya menghambatsintesis mediator-
radang, seperti prostaglandin, leukotrin dan kinin.
Contohnya
2. : H2 – Obat-obat ini menghambat secara efektif sekresi asam lambung yang meningkat
Turunan etanolamin blockers akibat histamine,dengan jalan persaingan terhadap reseptor- H2 di lambung.
Turunan etilendiamin
(Penghamba Efeknya adalah berkurangnya hipersekresi asam klorida, juga mengurangi
Turunan propilamint asma) vasodilatasi dan tekanan darah menurun. Senyawa ini banyak digunakan pada terapi
Turunan pepirazin Contohnya : tukak lambug usus guna mengurangi sekresi HCl dan pepsin, juga sebagai zat
Turunan fenotizin- Turunan pelindung tambahan pada terapi dengan kortikosteroida. antihistamin dibagi dalam
Turunan trisiklik lain etanolamin beberapa kelompok , antara lain :
Zat- zat non sedative- Turunan 1. Turunan etanolamin ( X= O)
Golongan sisa etilendiamin Obat golongan ini memiliki daya kerja seperti atropin (antikolinergik) dan
- Turunan bekerjaserhadap SSP (sedative). Antihistamin golongan ini antara lain
propilamin difenhidramin,dimenhidrinat, klorfenoksamin, karbinoksamin, dan feniltoloksamin.
- Turunan 2. Turunan etilendiamin (X= N)
pepirazin Obat golongan ini umumnya memiliki daya sedativ lemah. Antihistamin golongan ini
- Turunan antara lain antazolin, tripenelamin, klemizol , dan mepirin.
fenotizin 3. Turunan propilamin (X = C)
Obat golongan ini memiliki daya antihistamin yang kuat. Antihistamin golongan ini
- Turunan
antaralain feniramin, khlorpheniramin, brompheniramin, dan tripolidin.
trisiklik lain
4. Turunan piperazin
- Zat- zat non
Obat golongan ini umumnya memiliki efek long acting. Antihistamin golongan ini
sedative
antaralain siklizin, meklozin, homoklorsiklizin, sinarizin, dan flunarizin.
- Golongan sisa
5. Turunan fenotizin
Obat golongan ini memiliki efek antihistamin dan antikolinergik yang tidak begitu
kuat,tetapi memiliki daya neuroleptik kuat sehingga digunakan pada keadaan psikosis.
Selain itu juga memiliki efek meredakan batuk, maka sering dipakai untuk kombinasi
obat batuk.Atihistamin golongan ini antara lain prometazin, tiazinamidum,
oksomemazin, danmetdilazin.
6. Turunan trisiklik lain

Anda mungkin juga menyukai