NUR MADINAH
PO.76.3.04.18.1.030
i
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul.......................................................................................... i
Daftar Isi.................................................................................................... ii
Daftar Tabel.............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Gambaran Umum Penyakit........................................................... 1
B. Data Dasar Pasien........................................................................ 1
1. Identitas Pasien....................................................................... 1
2. Data subjektif........................................................................... 2
3. Data Objektif............................................................................ 3
BAB II PENENTUAN MASALAH GIZI DAN PROBLEM CLUE
A. Diagnosa Gizi................................................................................ 5
1. Domain Intake.......................................................................... 5
2. Domain Clinik........................................................................... 5
3. Domain Behavior..................................................................... 6
B. Diagnosa Medis............................................................................. 6
BAB III RENCANA TERAPI GIZI
A. Rencana Asuhan Gizi.................................................................... 7
1. Terapi Diet............................................................................... 7
2. Terapi Edukasi......................................................................... 8
B. Implementasi Asuhan Gizi............................................................. 9
1. Diet Pasien.............................................................................. 9
2. Distribusi Makanan Sehari....................................................... 9
BAB IV TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan tentang Penyakit Jantung................................................ 11
B. Tinjauan tentang Hipertensi........................................................... 14
C. Tinjauan tentang Diet.................................................................... 16
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 19
B. Saran............................................................................................. 19
DAFTAR PUSTAKA
ii
DAFTAR TABEL
Halaman
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Gambaran Kasus
An.T perempuan kelas 2 SD usia 8 tahun adalah anak pertama dari
pasangan Tn.A dan Ny.B pasangan ini sukses berwirausaha di bidang
kuliner di kota x. dua hari ini An. T tidak masuk sekolah karena sakit. Ia
mengeluh sesak napas, cepat lelah, dan lemas. An.T dibawa orang tuanya
berobat ke dokter. Setelah dilakukan pemeriksaan, tidak ditemukan penyakit
atau gangguan fungsional organ lainnya. Keluhan yang muncul diduga
berkaitan dengan kelebihan berat badan yang dialami An,T. berat badan
saat ini 42 kg, dan tinggi badan 126 cm. lalu dokter menganjurkan agar An.T
menurunkan berat badannya dan merujuknya kepada ahli gizi.
Hasil ananmnesa gizi diperoleh daya asupan energy sehari 2440 kkal
dan asupan protein 60,2 gram. Kebiasaan makan An,T 3 kali sehari, dengan
makanan selingan 3-4 kali. Kebiasaan makan AN,T 3 kali sehari, dengan
makanan selingan 3-4 kali. Dari usia balita An.T sudah mengalami
kegemukan, dan saat ini tampak tubuhnya semakin gemuk. Makanan
kesukaannya yang digoreng, goreng crispy dan makanan manis.setiap
pulang sekolah selalu minum air sirup atau minuman ringan yang manis
lainnya. Makanan selingan yang disukai roti coklat, donat, brownies, atau
mie goreng. Ia jarang main di luar rumah. Pemberian makan An.T sehari-hari
dilakukan oleh pengasuhnya karena kedua orang tuanya sibuk mengelola
bisnis kuliner.
B. Data Dasar Pasien
1. Identitas Pasien
Nama anak :T
Umur : 8 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Pendidikan : kelas 2 SD
1
2. Data Subjektif
a. Keluhan utama
Sesak nafas, cepat lelah dan lemas
b. Riwayat penyakit sekarang
-
c. Riwayat penyakit dahulu
-
d. Kebiasaan makan
a) Riwayat gizi sekarang
Dengan hasil Recall 24 jam :
Energi 2440 kkal (143%)
Protein 60,2 gram (114%)
2
BB Aktual
Status Gizi = x 100 %
BB Ideal
42
¿ x 100 %
25
b. Pemeriksaan laboratorium
-
c. Pemeriksaan fisik klinis
- Sesak nafas
- Cepat lelah
- lemas
d. Riwayat Makan
Tabel 1. Konsumsi Pasien Sebelum Intervensi
E P L KH
3
BAB II
PENENTUAN MASALAH GIZI DAN PROBLEM CLUE
A. Diagnosa Gizi
1. Domain Intake
Tabel 2. Diagnosa Gizi Berdasarkan Domain Intake
(NI-2.1)
Kekurangan intake makanan dan minuman oral berkaitan dengan
Konsumsi makanan yang mengandung energy tinggi
Ditandai dengan Asupan Energi 2440 kkal (143%))
Protein 60,2 gram (114%)%
2. Domain Clinik
Tabel 3. Diagnosa Gizi Berdasarkan Domain Clinik
(NC-3.3)
Berat badan lebih berkaitan dengan Kelebihan asupan energi
ditandai dengan Status gizi 168% (obesitas sedang)
3. Domain Behavior
4
Tabel 4. Diagnosa Gizi Berdasarkan Domain Behavior
B. Diagnosa Medis
Tidak ditemukan penyakit atau gangguan fungsional organ lainnya
5
BAB III
b. Tujuan diet
Menurunkan BB sampai BB sesuai BB Aktual, penyeimbangan pola
makan dan pemilihan makanan
c. Syarat diet
1) Energi diberikan dengan menghitung kebutuhan normal
dikurangi 300 kkal/hari yaitu 1403,92 kkal
2) Pasien diberikan 15% dari kebutuhan energi yaitu 52,65 gram
3) Lemak diberikan 25 % dari kebutuhan energi yaitu 39 gram
4) Karbohidrat diberikan 60% dari kebutuhan energi yaitu 276,25
gram
5) Frekuensi makanan utama 3 kali dengan selingan 2 kali sehari
6) Serat diberikan 13 g/hari
6
2) Kebutuhan Protein
P = 15% x 1403,92
= 210,59 kkal / 4
= 52,65 gram
3) Kebutuhan Lemak
L = 25% x 1403,92
= 350,98 kkal/ 9
= 39 gram
4) Kebutuhan Karbohidrat
KH = 60% x 1403,92
= 842,35 kkal/4
= 210,59 gram
2. Terapi Edukasi
a. Materi
Diet energi rendah
b. Tujuan
1) Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang obesitas dan
dampak buruk dari obesitas
2) Memperbaiki pola makan dan kebiasaan makan yang salah.
3) Memberikan contoh bahan makanan dan menu gizi seimbang
yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan.
7
h. Materi :
1) Pemahaman dasar mengenai pola makan dan kebiasaan makan
yang baik.
2) Penjelasan tentang obesitas anak
3) Penjelasan mengenai makanan dan menu gizi seimbang yang
dianjurkan dan yang tidak dianjurkan.
8
sawit
sayur
bayam bayam 100 12 1,5 0,2 21,6
buah
jeruk jeruk manis 50 23,5 0,4 0,1 5,9
selinga buah
n pepaya pepaya 220 85,7 1,3 0,2 21,6
malam nasi nasi putih 100 130 2,4 0,2 28,6
daging
ayam daging
kecap ayam 40 114 10,8 7,6 0
tempe
bacem tempe 50 99,5 9,5 3,8 8,5
gula aren 10 36,9 0,1 0 9,4
sayur sup wortel 50 18 0,5 0,3 4
kentang 50 46,5 1 0,1 10.8
buah
pisang pisang susu 50 46,0 0,5 0,3 11,7
total 1321,2 57,6 43,1 197,59
1403,9
kebutuhan 2 52,63 39 210,59
109,40 110 93,97
% kebutuhan 94,11% % % %
9
BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA
b. Faktor lingkungan
Anak-anak saat ini menunjukkan penurunan aktivitas fisik secara
keseluruhan. Meningkatnya penggunaan komputer, meningkatnya
waktu menonton televisi dan menurunnya pendidikan jasmani di
sekolah, secara keseluruhan menyebabkan anak-anak menjalani gaya
hidup yang lebih santai
c. Hereditas/genetic
Faktor genetik berperan dalam terjadinya obesitas. Anak-anak yang
orang tuanya mengalami obesitas, lebih berisiko mengalami obesitas
juga. Kontribusi faktor genetik antara 5 sampai 25 % terhadap risiko
obesitas. Perilaku belajar dari orang tua merupakan kontributor
utama. Orangtua, terutama mereka yang anak-anaknya berisiko
mengalami obesitas di usia muda, harus mempromosikan pilihan
makanan dan gaya hidup sehat di awal perkembangannya.
d. Pola makan
Pola makan masyarakat saat ini telah berubah secara signifikan.
Asupan energi yang dikonsumsi per hari meningkat drastis.
Selanjutnya, peningkatan asupan energi akan menurunkan asupan zat
gizi lain yang dibutuhkan untuk diet sehat. Porsi makanan berperan
11
juga dalam pola makan yang tidak sehat. Porsi "ukuran besar" dan
buffet "all you can eat" membuat trend makan berlebihan. Pola makan
kurang sehat ini dikombinasikan dengan aktivitas fisik anak yang
kurang, maka anak-anak lebih banyak mengonsumsi sumber energi
dan membakar kalori lebih sedikit.
e. Sosio ekonomi
Anak yang berasal dari keluarga dengan pendapatan rendah berisiko
lebih besar mengalami obesitas. Hal ini terkait beberapa faktor yang
mempengaruhi perilaku dan aktivitas. Anak-anak kelompok ini tidak
selalu dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, sehingga
mengakibatkan menurunnya aktivitas fisik. Selain itu, ditambah dengan
asupan makanan yang mengandung tinggi energi, lemak dan gula.
Tingkat pendidikan orang tua berkontribusi juga pada status
sosioekonomi yang berkaitan dengan obesitas. Orang tua dengan
pendidikan rendah cenderung tidak terpapar informasi yang tepat
tentang gizi dan pilihan makanan yang sehat. Hal ini mempengaruhi
pemberian makan kepada anak-anak mereka.
13
2. Pengkajian Gizi
Antropometri:
klasifikasi overweight dan obesitas biasanya menggunakan Indeks
Massa Tubuh (IMT) atau lingkar pinggang. Disamping itu juga dapat
dipergunakan untuk memperkirakan faktor risiko dan intervensi
yang diperlukan.
Riwayat makanan dan gizi
a. Riwayat kenaikan BB, BB tertinggi/terendah, faktor yang
memicu makan berlebihan.
b. Asupan makanan dan minuman, mencakup : pola makan utama
dan makanan selingan, asupan cairan atau minuman, jenis dan
jumlah makanan, suplemen vitamin dan mineral.
c. Riwayat diet, mencakup : diet yang dijalani saat ini, riwayat
edukasi atau konseling gizi, pilihan jenis diet sebelumnya.
d. Lingkungan makan, mencakup : tempat makan, suasana makan,
persiapan makanan.
e. Obat-obatan yang dikonsumsi dan herbal, mencakup: obat
diuretik, laksatif, minyak ikan, suplemen vitamin D, suplemen
serat, suplemen herbal
f. Pengetahuan gizi dan makanan, mencakup : tingkat pemahaman
makanan dan gizi yang dianjurkan.
g. Kepercayaan dan sikap, mencakup : peraturan terkaitan makanan
di keluarga (reward dan punishment), persepsi body image, emosi,
makanan kesukaan, kesiapan untuk berubah terkait diet, motivasi,
dan sebagainya.
h. Pantangan makanan, mencakup : makanan yang dihindari atau
dibatasi.
i. Aktivitas fisik, mencakup : jenis, frekuensi, durasi dan intensitas
melakukan aktivitas fisik.
Data antropometri
14
Setelah selesai melakukan asesmen data riwayat gizi, berikutnya
adalah data antropometri. Parameter yang paling sering dan mudah
dilakukan untuk data antropometri ini yaitu berat badan, tinggi badan,
IMT menurut umur, perubahan berat badan, perubahan tinggi badan,
perubahan IMT menurut umur.
Data biokimia
Setelah mengkaji data antropometri, kita dapat mengkaji data biokimia
yaitu data yang bersumber dari hasil pemeriksaan laboratorium terkait
kondisi medis kasus, seperti: pemeriksaan gula darah dan profil lipid.
Data pemeriksaan fisik klinis terkait gizi
Data fisik klinis terkait gizi yang dibutuhkan adalah penampilan fisik
kasus secara keseluruhan. Bahasa tubuh seperti lemah dan lelah. Hasil
pemeriksaan seperti tekanan darah, fungsi paru-paru, perubahan
ukuran baju anak terkait perubahan berat badan, dan sebagainya yang
terkait dengan kondisi medis jika terdapat penyakit dan hasil
pemeriksaan fisik-klinis.
15
6)Lemak: minyak jagung, minyak kedelai, margarine, mentega
dalam jumlah terbatas dan tidak untuk menggoreng tetapi untuk
menumis, kelapa atau santan encer dalam jumlah terbatas.
Minuman: teh encer, coklat, sirop.
Bumbu: semua bumbu selain bumbu tajam dalam jumlah
terbatas.
16
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari studi kasus ini dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. Pasien diagnosa Angina pectoris, gastritis ringan & hiperlipidemia
2. Status Gizi pasien Overweight berdasarkan perhitungan IMT
3. Asupan energi perhari adalah : Energi = 2120 Kkal (90%), Protein = 40.6
g (94%), Lemak = 72.5 g (110%), Karbohidrat = 370 g (93%).
4. Diagnosa gizi pasien yaitu (NI – 2.1), (NC – 3.3), (NC – 2.2), dan (NB –
1.5).
5. Jenis diet yang diberikan adalah Diet Jantung II Garam Rendah
6. Kebutuhan energi sebesar 2361,3 kkal/hari, protein sebesar 43,2 gram/hr,
lemak sebesar 65,6 gram /hr, dan karbohidrat sebesar 399,7 gram /hr.
B. Saran
1. Keluarga pasien harus memberikan motivasi dan dukungan pada pasien
untuk melakukan diet yang diberikan dengan baik untuk mempercepat
proses kesembuhan pasien dan memperbaiki keseimbangan asupan
makanan pasien ketika telah dirumah.
2. Keluarga pasien seharusnya berkonsultasi langsung dengan ahli gizi
sehubungan dengan diet yang harus dijalani pasien.
17
18
DAFTAR PUSTAKA
Inayati, Rosidah. 2016. Penatalaksanaan Diet Penyakit Jantung (dalam Ilmu Gizi
Teori dan Aplikasi, Editor, Hardinsyah dan I Dewa Nyoman Supariasa).
Jakarta : EGC.
Kementerian Kes. RI. Dirjen. Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak. 2014.
Pedoman Proses Asuhan Gizi Terstandar (PAGT). Jakarta : Kementerian
Kesehatan.
Mahan, K.L and Raymond JL. Krause’s. 2017. Food and The Nutrition Care
Process. Ed. 14th. Missouri : Elsevier.
19