Anda di halaman 1dari 32

PENGETAHUAN

KETAHUILAH APA YANG KAU TAHU


DAN
KETAHUILAH APA YANG KAU TIDAK TAHU
- Dikembangkan oleh manusia.

- Arah pengembangan berdasarkan faktor2:


- kebutuhan manusia
- kecenderungan
- rasa ingin tahu

Filsafat ilmu pengetahuan


Filsafat : pengetahuan tentang prinsip2 dasar yang memiliki tujuan untuk
memperoleh ilmu pengetahuan mendasar.

Prinsip dasar : masih sangat abstrak

Filsafat : refleksi kritis terhadap pengalaman hidup dengan tujuan


mendapatkan pengertian dan pemahaman yang mendasar.

Obyek filsafat : tidak terbatas.

Filsafat IP : obyeknya IP, untuk mencari unsur2 esensial dari obyeknya.


Being : terdiri dari Fenomenal dan Nomenal

Fenomenal : penampakan atau gejala2 yang dapat diobservasi atau


didasarkan pengalaman.
Numenal : hakikat, tidak dapat diobservasi tapi diperoleh dengan refleksi

IP : hanya menangkap Fenomenal-fenomenal; filsafat bertolak dari


fenomenal tapi tidak berhenti pada fenomenal, namun mencari
terus numenal.
Mencari Numenal dilakukan dengan refleksi.

Refleksi : kegiatan akal budi yang bersifat kritis dan rasional.


Refleksi dilakukan pada hal2 yang didasarkan pengalaman.
suatu refleksi karena bertujuan utk mencari hal2 yang hakiki.

Langkah : Observasi dan Refleksi.

Hasil : 1. mendapatkan kedalaman pengetahuan, bisa berkaitan dengan


religi, sosial, dan ilmu pengetahuan.

Filsafat muncul ketika masyarakat menghadapi perubahan2, dimana orang


mulai mempertanyakan asumsi2 dasar tentang berbagai hal.

Indonesia sedang membangun dan mengalami transformasi sosial serta


pergeseran nilai2 dasar. Berarti sedang mengalami krisis nilai sehingga
diperlukan filsafat untuk memberikan gagasan2 dasar.

Hasil : 2. Perluasan persepsi, sehingga orang tidak terkurung dalam kotak2


ilmu yang dimilikinya.
Aspek2 / hal2 yang mendasari suatu ilmu pengetahuan

Diperoleh melalui observasi dan refleksi mendalam.

Berkelanjutan sampai memperoleh Numenal (hakikat


dasar yang melandasi suatu ilmu pengetahuan).
* kebenaran yang hakiki
* berkembang sepanjang masa
* berasal dari keingin tahuan (curiosity)
* kumpulan teori (konsep/ konstruk/ kerangka konsep)
untuk menerangkan, menjelaskan, dan memprediksi.

tanggung jawab individu / kelompok


Terdiri dari apa yang diketahui tentang materi subyek suatu
disiplin dan berdasarkan informasi faktual. Pengetahuan
selalu berdasarkan empirisme.

Dalam pengetahuan: suatu perbedaan terjadi antara apa yang


diketahui sebagai fakta dan apa yang diyakini ada.

Fakta adalah kebenaran yang didukung oleh observasi


berulang dan replikasi. Replikasi membutuhkan berbagai
komponen dari suatu fenomena yang dipelajari untuk
melengkapi pengetahuan yang dapat diobservasi dan diukur.
Seseorang mendapatkan pengetahuan tentang sesuatu dan
peristiwa meliputi materi subyek yang diminati melalui
pengalaman.

Mengalami sesuatu atau peristiwa membutuhkan pelibatan


satu atau lebih indra manusia; penglihatan, pendengaran,
perabaan, rasa,dan bau.

Fenomena juga terdiri dari materi subyek suatu disiplin,


merupakan suatu obyek atau aspek yang diketahui melalui
indra dan bukan hasil pemikiran atau instuisi semata.
Dikenal ilmu pengetahuan empiris (positif), yaitu ilmu
pengetahuan dengan pendekatan kuantitiatif dan dilengkapi
dengan teori. Sistem ilmu pengetahuan memerlukan teori.

Teori : adalah perangkat yang mampu membuat seseorang


melihat suatu kenyataan secara obyektif dan faktual. Ilmu
pengetahuan empiris terdiri dari berbagai cabang ilmu.
Filsafat IP adalah filsafat yang membicarakan IP empiris 
membicarakan kegiatan-2 ilmiah yang dilakukan dalam setiap
cabang ilmu.

Kegiatan ilmiah terjadi secara:

De facto (science of sciences), sifat: empiris, konteks:


discovery
De yure : bagaimana Ilmu Pengetahuan seharusnya.
Kegiatan IP de yure disebut: Philosophy of science,
konteks: justification.
Terdiri :

1. Faktor internal (berkaitan dengan unsur2 dalam IP) yaitu:


- Struktur (metafisis)
- Pengetahuan (epistemologi)
- Metode (metodologi).
Metafisika : ilmu yang membahas tentang hakekat (struktur).
Epistemologi : ilmu yang membahas ttg pengetahuan umum
(bagaimana IP terjadi)
Metodologi: cara / pendekatan

2. Faktor eksternal (berkaitan dengan relasi antar IP):  tata nilai (baik-
buruk) dan etika.
Faktor yang berpengaruh thd manusia:

* Agama (iman, keyakinan, dogma, tidak dirasionalkan)


* Filsafat (refleksi, rasional, mencari hakekat)
* IP (rasional, empiris, perkembangan iptek dan bermanfaat)
* Ideologi (nilai2 yg diyakini, prinsip2 normatif di masyarakat

IP menghasilkan “benar”
Ideologi menghasilkan “baik”
1. Zaman Yunani (abad 6-8 SM)
Aristoteles: IP bersifat ontologis (obyek apa
dlm IP, apa wujud hakiki obyek, bgmn hubungan
obyek dgn daya tangkap manusia sehingga
menhasilkan IP. Berbicara ttg keberadaan (being),
dan dunia tdd substansi.

2. Zaman Reneissance:
terjadi perubahan orientasi berpikir manusia.
Era ini disebut awal perubahan / revolusi IP
3. Abad ke 17: revolusi IP.

- terjadi perubahan orientasi berpikir dari ontologis


ke mekanistis yaitu dunia tdd elemen (bukan
substansi). Pertanyaan apa dan mengapa berubah
jadi bagaimana (relasi-relasi).

- IP menjadi otonom, terjadi pemisahan antara filsafat


dan IP; antara pengetahuan dan agama.
IP : khasanah kekayaan mental yang secara langsung dan tidak langsung
turut memperkaya kehidupan manusia

Pengetahuan: apa yang diketahui ttg obyek tertentu termasuk ilmu. Secara
ontologi, ilmu membatasi diri pada pengkajian obyek yang berada
dlm lingkup pengalaman manusia. Ilmu sbg cabang pengetahuan
memiliki ciri-ciri tertentu.

Tujuannya : untuk
- menjawab fenomena alam (isi alam, sosial, dan budaya)
- menegakkan kebenaran yang hakiki
- menjelaskan apa (ontologi), bagaimana (epistemologi), dan
untuk apa (aksiologi)
Untuk kemaslahatan manusia serta seisi alam.

Kesejahteraan, kewibawaan, dan martabat manusia

- Ilmu dan perkembangan moral


- Tanggung jawab sosial ilmuwan
- Manajemen Keperawatan
-Manajemen Asuhan Keperawatan
-Sistem Infromasi Keperawatan
•Menyiapkan individu utk kehidupan lebih matang ttg keperawatan
• Memberikan kesempatan diri untuk berkembang teori keperawatan
• Mengembangkan kemampuan dan kebiasaan menggunakan
pemikiran logis dan beralasan.
• Mengembangkan minat dalam keingin-tahuan yang ilmiah
• Mengembangkan toleransi dan kemampuan bekerjasama
melalui penghargaan murni terhadap keberadaan orang lain.
• Membantu mencapai keseimbangan dalam kesejahteraan
fisik, psikologis, dan sosial.
• Memungkinkan individu menghrgai orang lain melalui
karya ilmiah.
(Max Well)

IP berkembang melalui tiga tahap:

•Tahap metafisis (tahap memahami obyek – inteligebilitas)

•Tahap teoritis (tahap menjelasan berbagai gejala)

•Tahap empiris (suatu kegiatan memverifikasi)

Kebenaran
Kebenaran

1. Penalaran
(berpikir, merasa, mengindra, bersikap, dan bertindak)

2. Hakikat penalaran
(logika, analitika >< perasaan intuisi)
(rasio/rasionalis, empiris)

3. Logika
(proses berpikir yang menuntut kesahihan)
(kesahihan diperoleh dgn cara deduksi / silogismus, dan induksi)
Manusia

Keperawatan Manajemen

Lingkungan
Memberikan pandangan berbagai ahli keperawatan dalam
memandang manusia dilihat dari aspek manusia dan
potensinya, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan.

Memberikan pemahaman tentang fokus setiap teori / model


konsep dari perspektif yang berbeda.

Merupakan landasan pendekatan untuk pelaksanaan tindakan


keperawatan.

Tujuan: mencapai luaran layanan keperawatan yang optimal


Serangkaian hubungan antar konsep yang
menjelaskan, menguraikan & meramalkan
fenomena disiplin, mencakup:
@ Asumsi: pernyataan mengenai fenomena sentral
suatu disiplin yang mewakili keyakinan pakar teori.
@ Konsep: ide abstrak tertulis pada tingkat teoritis
yang merupakan fondasi bangunan suatu teori.
@ Prinsip: pernyataan yang menghubungkan >2 konsep
tertulis pada tingkat teoritis.
@ Proposisi: pernyataan yang menghubungkan
> 2 konsep dari prinsip, sehingga dapat menjadi
pedoman untuk riset dan praktik
Quantum Theory
Each person needs to be acknowledged for his or her
own talent and potential, and each needs to be
acknowledged and helped to grow in all possible
kinds of ways.
The leader is the one responsible to facilitate growth
among his subordinates.
Quantum Theory
Approaches leadership through lens provided by new
science and naturally-occurring events

Recognizes interplay among all members of a group


as a critical factor in determining outcomes
Chaos Theory
Recognizes that events are rarely controlled.
Suggests that systems beecome more
complex and also more volatile and must
expend more energy to maintain the
complexity.
Trend continues until system splits, combines
with another complex system or falls apart
entirely.
Contingency Theory
Asserts that when managers make a decisio, they
must take into account all aspects of the current
situation.

The best style depends on the situation.

“It depends” approach


Contingency Theory
Most important managerial skills are
Decision-making
Inter- personal skills
Communication
Negotiating skills
Delegating
Theory X and Theory Y
Proposed by Douglas McGregor

Theory X: essentially negative view of people- little


ambition, dislike work, avoids responsibility, and
needs to be closely directed to work effectively
Theory X and Theory Y
Theory Y: positive view – people can exercise self-
direction, accept responsibility and consider work to
be as natural as rest or play
Theory Y assumptions best captured true nature of
workers and should guide management practice.

Anda mungkin juga menyukai