PEMBAHASAN KASUS TB PARU Anisa
PEMBAHASAN KASUS TB PARU Anisa
PEMBAHASAN KASUS TB PARU Anisa
Nim : 2014901008
PEMBAHASAN
Kab. Tangerang. Dengan pasien Ny.E dengan diagnosa TB Paru. Dengan keluhan
utama pada saat dikaji klien mengatakan batuk terus menerus dan mengeluh sakit
ketika batuk terdapat sekret yang susah untuk dikeluarkan,klien mengeluh sesak
saat beraktivitas. klien mengatakan tidak nafsu makan. saat dikaji klien terdapat
november yang lalu klien mengatakan mengeluh batuk sejak 2 bulan, jika
beraktivitas klien mengatakan sesak terasa sakit jika batuk terus menerus tidak
menjadi 4 diagnosa menurut SDKI Tahun 2016 yaitu : Bersihan jalan nafas tidak
efektif b.d sekresi yang tertahan, dengan di tandai pasien mengeluh batuk terus
menerus dan susah mengeluarkan sekret, lalu sesak nafas. Lalu pada diagnosa
kedua adalah Defisit nutrisi b.d faktor psikologis (mis, stres, keengganan untuk
makan). di tandai dengan BB pasien menurun dan saat dikaji pasien tidak nafsu
makan dan terlihat tidak menghabiskan makananya. Lalu pada dignosa ke tiga
yaitu Risiko infeksi b.d Pemeliharaan kesehatan. Klien terlihat terdapat luka/lesi
disekitar alat kemaluanya karena gatal terus menerus. Diagnosa ke empat yaitu
Pada dignosa di atas makan implementasi dilakukan mengacu pada SLKI dan
SIKI pada diagnosa pertama yaitu memberikan oksigen nasal kanul 3 liter, lalu
Lalu pada diagnosa kedua yaitu nutrisi yang dilakukan pada dignosa kedua ini
Pada diagnosa ke tiga yaitu resiko infeksi pada diagnosa ini dilakukan intervensi
Pada evaluasinya dengan diagnosa Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d
sekresi yang tertahan yaitu selama 2x24 jam pasien mengatakan batuknya
berkurang sekret berkurang. Pada diagnosa Defisit nutrisi b.d faktor psikologis
(mis, stres, keengganan untuk makan) evaluasinya selama 2x24 jam yaitu nafsu
makan meningkat karena pasien memilih makanan yang disukai pasien terlihat
evaluasi pada diagnosa ini yaitu pasien terlihat tidak menggaruk alat vitalnya lalu
diberikan salep untuk mengurangi atau menghilngkan bakteri. Diagnosa ke empat