Anda di halaman 1dari 11

HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA

Penugasan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Pancasila yang diampu oleh Bapak Wijianto, S.Pd., M.Sc.

Disusun oleh :

Nama : Zelika Berlianti Wijaya

Nim : M0119102

Jurusan / Program Studi : S1 Matematika

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2020
DAFTAR ISI
Daftar Isi 2

BAB I : PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang Masalah 3

1.2 Perumusan Masalah 3

BAB II : KAJIAN TEORI 4

BAB III : PEMBAHASAN 6

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN 8

4.1 Kesimpulan 8

4. 2 Saran 8
Daftar Pustaka 9

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia, memiliki
derajat luhur sebagai manusia yang memiliki budi dan karsa yang merdeka sendiri
tanpa bergantung pada orang lain. Setiap manusia memiliki martabat serta derajat
yang sama dan memiliki hak-hak yang sama pula di hadapan hukum maupun dalam
segala bidang. Hak-hak yang sama sebagai manusia disebut dengan Hak Asasi
Manusia (HAM).
Banyaknya pelanggaran hak asasi manusia yang diabaikan membuat semakin
banyak kasus pelanggaran HAM terjadi di Indonesia. Hak asasi manusi telah diatur
dalam perundang-undangan, yaitu Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999. Namun di
Indonesia masih banyak terjadi pelanggaran hak asasi manusia hingga saat ini.
Bahkan terdapat beberapa kasus di Indonesia mengenai hak asasi manusia yang
sampai detik ini belum selesai. Hal ini dikarekan banyaknya faktor yang membuat
kasus-kasus tersebut tidak diutus hingga tuntas bahkan sengaja diabaikan demi
kepentingan pihak-pihak tertentu.
Seiring perkembangan zaman berbagai aturan mengenai hak asasi manusia
mulai di langgar. Mulai dari diabaikannya hak-hak kecil seperti dilarangnya
berpendapat bebas hingga hak-hak besar seperti kebebasan beragama. Hak asasi
manusia berbagai macam seperti Hak Asasi Pribadi (Personal Rights), Hak Asasi
Ekonomi (Property Rights), Hak Asasi Peradilan (Procedural rights) dan beberapa
macam lainnya.
Maka dari itu perlunya kita memahami hak-hak apa saja yang dimiliki
manusia agar kita dapat menjadi warga negara Indonesia yang menghargai manusia
lain dan berpedoman pada Pancasila yang mengajarkan kita untuk bersikap adil
kepada sesama dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Perumusan Masalah


1. Apa saja jenis-jenis Hak Asasi Manusia (HAM) ?
2. Apa saja penyebab pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) ?
3. Bagaimana bentuk pelanggaran dari jenis-jenis Hak Asasi Manusia (HAM) ?

3
4
BAB II

KAJIAN TEORI

Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak semua orang karena tidak dapat dihilangkan
atau dilemahkan oleh siapapun karena keberadaannya sebagai manusia. Dapat dijelaskan
bahwa hak asasi manusia melekat pada semua manusia, oleh karena itu tanpa memandang
jenis kelamin, ras, warna kulit, bahasa, politik agama, kebangsaan, kekayaan, dan kelahiran,
keberadaan hak asasi manusia tetap diakui.

Manusia yang merupakan makhluk hidup yang memiliki martabat serta derajat yang
sama dan memiliki hak-hak yang sama di hadapan hukum maupun dalam segala bidang
seperti yang telah diatur dalam perundang-undangan. Di Indonesia telah dibuat peraturan
mengenai hak asasi manusia pada Pasal 1 ayat (3) UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia (HAM) menyatakan bahwa diskriminasi adalah setiap pembatasan, pelecehan, atau
pengecualian yang langsung ataupun tidak langsung didasarkan pada pembedaan manusia
atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis
kelamin, bahasa, keyakinan politik, yang berakibat, pengurangan, penyimpangan atau
penghapusan, pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan
dasar dalam kehidupan baik individual maupun kolektif dalam bidang. Disusul dengan
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2020 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia (HAM).

Penerapan peraturan perundang-undangan hak asasi manusia merupakan mekanisme


utama perumusan kebijakan pemerintahan nasional, bukan hanya sarana pemerintah untuk
memastikan bahwa setiap orang menikmati perlindungan hak asasi manusia yang sama. Salah
satu jaminan hak asasi manusia yang paling sering dilanggar oleh negara maupun kelompok
individu adalah pasal 28i ayat 2 yang berisi, “Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang
bersifat diskriminatif atas dasar apa pun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap
perlakuan yang bersifat diskriminatif itu”. Diskriminasi merupakan karakteristik yang suka
mendiskriminasi berdasarkan ras, jenis kelamin, agama, dan perbedaan lainnya. Sejak lahir,
manusia memiliki hak dan berbagai hak asasi manusia.

Menurut Universal Declaration of Human Rights terdapat berbagai macam hak asasi
manusia, yaitu Hak Asasi Pribadi (Personal Rights) merupakan hak dalam kebebasan
berpendapat, beragama, dalam bergerak, untuk aktif dalam setiap organisasi dan sebagainya.
Hak Asasi Ekonomi (Economy Rights) merupakan hak untuk membeli, memiliki, menjual
dan menggunakan sesuatu. Hak Asasi Politik (Political Rights) merupakan hak untuk

5
berpartisipasi dalam pemerintahan, hak untuk membagi dan memilih, hak untuk mendirikan
partai politik, dan sebagainya. Legal Equality of Rights merupakan hak asasi untuk
mendapatkan dan diperlakukan sama dalam bidang hukum dan pemerintahan. Judicature and
Custody Rights merupakan hak asasi untuk mendapatkan peradilan, perlindungan atau
perlakuan tata cara perlindungan. Education Rights merupakan hak asasi untuk mendapatkan
pendidikan. Weges and Occupation Rights merupakan hak asasi untuk mendapatkan
pekerjaan dan mendapatkan upah yang adil dan cukup. Social and Cultural Rights merupakan
hak asasi untuk mendapatkan jaminan sosial serta mengembangkan kebudayaan.

Setiap orang memiliki banyak jenis hak asasi manusia, namun banyak pelanggaran
hak asasi manusia yang sering terjadi. Penyebab pelanggaran hak dan kewajiban manusia
berasal dari beberapa faktor internal (internal) dan faktor eksternal (eksternal). Faktor internal
antara lain: kurangnya pemahaman dan kesamaan konsep hak asasi manusia, sikap
individualistis, ketidakseimbangan dalam pelaksanaan hak asasi manusia dan kewajiban hak
asasi manusia, serta kurangnya pemahaman dan toleransi hak asasi manusia. Pada saat yang
sama, faktor eksternal meliputi: lembaga penegak hukum yang lemah, operasi yang tidak
efektif, penyalahgunaan kekuasaan, penyalahgunaan kemajuan teknologi, dan kesenjangan
sosial ekonomi.

Alasan-alasan pelanggaran tersebut mengarah pada penyelesaian berbagai kasus di


Indonesia. Contoh kasus yang melanggar Legal Equality of Rights antara lain : koruptor
menggunakan uang rakyat untuk keuntungan pribadi, namun hukumannya lebih pendek dari
jangka waktu nenek merampas singkong dari tanah anak-anaknya. Ada beberapa kasus Hak
Asasi Pribadi (Personal Rights) misalnya sebagian orang yang memaksakan kehendaknya
pada orang lain dalam hal beragama, ada pula yang menghalangi orang lain untuk aktif dalam
suatu organisasi dan melarang orang lain melakukan sesuatu karena tidak sesuai dengan
kepribadiannya.

6
BAB III

PEMBAHASAN

Pancasila merupakan dasar pedoman di Indonesia yang mengatur dan menata


kehidupan masyarakat sekaligus menjadi ideologi persatuan bangsa. Nilai-nilai yang
terkandung pada Pancasila sangat berfungsi dan berperan penting dalam kehidupan sehari-
hari. Pancasila juga berperan penting dalam memberikan hak asasi manusia kepada warga
negara Indonesia sesuai pada nilai-nilai yang terkandung.

Implementasi nilai-nilai Pancasila dalam lingkup hak asasi manusia, yaitu : pada sila
pertama adalah negara menjamin setiap penduduk bebas beragama sesuai yang diinginkan
dan agama tersebut diakui oleh negara; pada sila kedua adalah setiap penduduk berhak hidup,
berhak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, identitas budaya dan
hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan zaman dan peradaban,
Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung
jawab negara, terutama pemerintah, untuk menegakan dan melindungi hak asasi manusia
sesuai dengan prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi manusia
dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundangan-undangan; pada sila ketiga
memiliki nilai-nilai hak pribadi yang ingin digapai atau didapatkan seseorang tetapi tetap
menjunjung tinggi persatuan bangsa dan tidak berakibat untuk memecah belah bangsa; pada
sila keempat menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara huukm yang menganut sistem
dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat, Indonesia pun negara yang dipimpin oleh seorang
presiden maka dalam proses pemilihan presiden setiap penduduk berkewarganegaraan
Indonesia dapat memiliki hak bebas berpendapat dan memilih pemimpin; pada sila kelima
adalah setiap penduduk Indonesia mendapatkan keadilan yang sama baik dalam bidang
hukum, sosial dan budaya.

Namun, banyaknya kasus pelanggaran hak asasi manusia di Indonesia setiap tahunnya
tidak mengalami penurunan, mulai dari kasus pembunuhan karena tidak terima dengan
perkataan warga lain, merasa dirinya dipermalukan sehingga melakukan pembunuhan yang
kita ketahui bahwa itu telah melanggar hak hidup orang lain, bahkan kasus menghilangnya
penduduk dan kasusnya tidak diutus hingga tuntas demi suatu kepentingan tertentu.

Orang dilarang mengambil nyawa orang lain atau bahkan nyawa sendiri. Namun
sekarang, melalui media massa dan audiovisual, kita sering mendengar dan melihat
pembunuhan di sekitar kita. Jika terbukti bisa dilakukan, negara akan melakukan tindakan

7
hukum. Setiap orang berhak menikmati kebebasan. Tidak ada yang mau menjual
kebebasannya dan menjadi budak orang lain. Faktanya, perdagangan manusia, penculikan
dan perbudakan masih terjadi. Tidak ada yang mau hidup sengsara dan mau melakukan apa
saja untuk hidup enak, tapi setiap hari masih kita jumpai anak jalanan, siswa putus sekolah
dan pengemis di sekitar kita.

Kasus-kasus tersebut menekankan bahwa individu, kelompok, atau pejabat negara


mungkin telah melakukan pelanggaran, dan individu atau kelompok dapat menjadi sasaran
pelanggaran. Melalui televisi, surat kabar dan media sosial lainnya, mereka kerap
mempublikasikan berita-berita tentang pelanggaran hak asasi manusia, baik pelanggaran hak
asasi manusia tingkat berat maupun ringan.

Genosida yang berarti setiap perbuatan dilakukan dengan tujuan untuk


menghancurkan, seluruhnya atau untuk sebagian, suatu kelompok nasional, etnis, rasa tau
keagamaan. Genosida merupakan salah satu pelanggaran hak asasi manusia ditingkat berat,
contoh lainnya adalah pelanggaran hak asasi manusia yang berbahaya dan mengancam nyawa
seperti pembunuhan, penyiksaan, perampokan, perbudakan, dan penyanderaan. Pada saat
yang sama, pelanggaran ringan hak asasi manusia tidak mengancam keselamatan hidup
manusia, tetapi jika tidak diselesaikan, dapat menjadi pelanggaran hak asasi manusia yang
berbahaya. Misalnya, kelalaian dalam memberikan layanan kesehatan, pencemaran
lingkungan yang disengaja, pencemaran nama baik dan sebagainya.

Bahkan saat ini, dimasa pandemi Covid-19 pelanggaran hak asasi manusia tidak
mengalami penurunan. Hak asasi manusia yang menjadi pelanggaran dimasa seperti ini
seperti cara pelayanan rumah sakit terhadap pasien-pasien yang positif Covid-19 hingga para
pejabat yang mengambil hak-hak bantuan yang sangat dibutuhkan oleh rakyat yang kurang
mampu.

8
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Pancasila merupakan ideologi bangsa Indonesia yang nilai-nilainya mengatur


kehidupan sehari-hari kita dengan berbagai macam implementasinya. Hak asasi
merupakan hak yang dimiliki oleh semua manusia sejak lahir. Dalam khasanah hukum
hak asasi manusia dapat ditemui pengaturannya dalam berbagai sistem hukum tentang
hak asasi.

Sebagai warga negara Indonesia kita memiliki berbagai macam hak yang
dapat kita gunakan, mempertimbangkan hak-hak setiap manusia sebelum melakukan
sesuatu serta menerapkan nilai-nilai kebaikan yang dapat kita lakukan dalam sehari-
hari. Sebagai warga negara kita dapat menuntut hak-hak kita dengan melakukan
kewajiban yang telah diaturkan sehingga tidak serta merta meminta hak tanpa
melakukan kewajiban.

4.2 Saran

Sebagai manusia yang terlahir memiliki berbagai macam hak serta dilindungi
oleh berbagai macam aturan. Hendaknya kita memahami, mengetahui dan
menerapkan berbagai macam nilai-nilai yang terkandung dalam nilai-nilai Pancasila
serta maksud dan tujuannya agar kita dapat menegakkan hak asasi manusia dan tidak
melanggar hak-hak asasi manusia.

Kewajiban sebagai warga negara maupun manusia perlu kita lakukan dalam
kehidupan sehari-hari kita agar kita mendapatkan hak yang pantas untuk kita.
Sebaiknya pula kita tidak melakukan pelanggaran hak asasi manusia, karena sejatinya
kita mendapatkan hak yang sama baik sejak lahir dan sama dalam bidang hukum.

9
DAFTAR PUSTAKA

Amir, M. Y. (2014). Penguatan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dalam Pembentukan
Peraturan Perundang-Undangan Sebagai Pilar Penegakan Hak Asasi Manusia Di
Indonesia. Jurnal Ilmu Hukum Jambi, 5(2), 43280.

Arifin, R., & Lestari, L. E. (2019). Penegakan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia di
Indonesia dalam Konteks Implementasi Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
Jurnal Komunikasi Hukum (JKH), 5(2), 12-25.

Aswandi, B., & Roisah, K. (2019). Negara Hukum Dan Demokrasi Pancasila Dalam
Kaitannya Dengan Hak Asasi Manusia (Ham). Jurnal Pembangunan Hukum
Indonesia, 1(1), 128-145.

Citrawan, H. (2017). Analisis Dampak Hak Asasi Manusia atas Regulasi : Sebuah Tinjauan
Metodologi. Jurnal HAM, 8(1), 13-24.

Dirdjosisworo, S. (2002). Pengadilan Hak Asasi Manusia Indonesia. Citra Aditya Bakti.

El-Muhtaj, M. (2017). Hak Asasi Manusia Dalam Konstitusi Indonesia. Prenada Media.

Ishak, O. S. (2016). Pancasila, Hak Asasi Manusia dan Ketahanan Nasional. Komisi Nasional
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Jatrova. (2019). Macam-Macam HAM (Hak Asasi Manusia) dan Contohnya. Jatrova.org.
Diakses pada 23 Desember 2020, pada pukul 18.05 WIB.
https://jatrova.org/artikel/macam-macam-ham-hak-asasi-manusia-dan-contohnya/

Josephine, O. A., & Moningka, Clara. (2017). Perempuan dan Diskriminasi Di Tempat Kerja.
Buletin Konsorsium Psikologi Ilmiah Nusantara. Diakses pada 25 Desember 2020,
pada pukul 23.57 WIB. https://buletin.k-pin.org/index.php/arsip-artikel/189-
perempuan-dan-diskriminasi-di-tempat-kerja.

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan. Hak Asasi Diakui tapi Tidak
Dilindungi. Catatan Hak Asasi Manusia dimasa Pemerintah Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono. KontraS.

KOMNAS HAM REPUBLIK INDONESIA. (2020). Penegakan HAM di Indonesia belum


Mengalami Kemajuan. komnasham.go.id. Diakses pada 26 Desember 2020, pada
pukul 23.06 WIB.

10
https://www.komnasham.go.id/index.php/news/2020/7/13/1480/penegakan-ham-di-
indonesia-belum-mengalami-kemajuan.html

Kusumo, A. T. (2012). Perlindungan Hak Asasi Manusia Pengungsi Internasional. Yustisia


Jurnal Hukum, 1(2).

Pramuditya, M. E. A. (2017). Kejahatan Genosida dalam Konteks Hukum Internasional.


hukumonline.com. Diakses pada 25 Desember 2020, pada pukul 23.24 WIB.
https://www.hukumonline.com/klinik/detail/ulasan/lt50fc2162e60e3/kejahatan-
genosida-dalam-konteks-hukum-internasional/#:~:text=%E2%80%9CGenosida
%20berarti%20setiap%20perbuatan%20berikut,(a).

Purdiantari, S. (2018). Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) Paket C Setara


SMA/MA Kelas 11. Direktorat Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan-
Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat-Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Thea, Ady. (2020). Pandemi Covid-19 Membuat Tantangan HAM Makin Berat.
hukumonline.com. Diakses pada 25 Desember 2020, pada pukul 23.00 WIB.
https://www.hukumonline.com/berita/baca/lt5f074bedd3b10/pandemi-covid-19-
membuat-tantangan-ham-makin-berat?page=all

United Nations Human Rights Office of The High Commissioner. Diakses pada 25 Desember
2020, pada pukul 22.33 WIB.

https://www.ohchr.org/en/udhr/pages/Language.aspx?LangID=inz

Wahyono. (2016). Memahami Karakteristik Hak Asasi Manusia. Direktorat Jenderal HAM.
Kementrian Hukum dan HAM RI., Diakses pada 22 Desember 2020, pada pukul 10.03
WIB. http://ham.go.id/2016/06/14/memahami-karakteristik-hak-asasi-manusia/.

11

Anda mungkin juga menyukai