Anda di halaman 1dari 6

Pusat Penelitian BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL

Badan Keahlian DPR RI


Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol.XII,No.3/I/Puslit/Februari/2020

KESIAPSIAGAAN INDONESIA MENGHADAPI


POTENSI PENYEBARAN CORONA
VIRUS DISEASE
13 Nur Sholikah Putri Suni

Abstrak
Wabah Coronavirus Disease (Covid-19) yang terjadi di China telah menjadi
pandemi baru karena menyebar di 27 negara. Peningkatan kasus Covid-19
tergolong sangat cepat dan signifikan. Sejak tanggal 30 Januari 2020 WHO
menetapkan status Covid-19 sebagai Public Health Emergency of International
Concern (PHEIC). WHO menilai risiko terjadinya penularan Covid-19 pada
tingkat global sudah masuk dalam kategori tinggi sehingga memerlukan
respons internasional yang terkoordinasi dan upaya antisipasi dari seluruh
negara. Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji kesiapsiagaan Indonesia
dalam menghadapi potensi penyebaran Covid-19. Kesiapsiagaan tidak hanya
menyangkut SDM melainkan juga sarana dan prasarana. Kesiapsiagaan
yang dilakukan berprinsip pada penanggulangan wabah, yaitu pada fase
pencegahan, deteksi, dan respons. Diperlukan kerja sama lintas sektor, baik
dengan kementerian/lembaga terkait maupun pemerintah daerah. DPR RI,
khususnya Komisi IX, berperan penting melakukan pengawasan kesiapsiagaan
pemerintah dalam menghadapi Covid-19 sesuai dengan UU No. 6 Tahun 2018
tentang Kekarantinaan Kesehatan dan UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah
Penyakit Menular.

Pendahuluan dengan CFR SARS, yaitu sebesar


Akhir tahun 2019 dunia 2% sedangkan SARS mencapai
dikejutkan dengan adanya new 10%. Walaupun CFR lebih rendah
emerging infectious disease di China tetapi kasus Covid-19 berkembang
yang disebabkan oleh Coronavirus dengan cepat dan telah menyebar di
Disease (Covid-19). Hal ini 27 negara lainnya. Hingga tanggal
mengingatkan pada kejadian 17 11 Februari 2020, terdapat 44.885
tahun yang lalu, di mana wabah kasus yang terkonfirmasi, dengan
Severe Acute Respiratory Syndrome rincian 44.409 kasus di China dan
PUSLIT BKD (SARS) muncul pertama kali di 496 kasus di 27 negara lain seperti
China. Jika dilihat dari tingkat Hongkong (49), Singapura (47),
kematian akibat virus tersebut Thailand (33), Korea Selatan (28),
(Case Fatality Rate atau CFR), CFR Jepang (26), Malaysia (18), Taiwan
Covid-19 lebih rendah dibandingkan (18), Australia (15), Jerman (18),
Vietnam (15), Amerika Serikat Indonesia dalam melindungi WNI
(13), Prancis (11), Macau (10), Uni di luar negeri terutama negara yang
Emirat Arab (8), Inggris (8), Kanada menjadi endemis wabah Covid-19
(7), Italia (3), Filipina (3), India (3), adalah dengan memulangkan
Rusia (2), Spanyol (2), serta Nepal, WNI dari Wuhan ke Indonesia dan
Kamboja, Belgia, Finlandia, Swedia, melakukan karantina di Natuna
dan Sri Lanka (masing-masing 1 selama 14 hari masa inkubasi. Hal
kasus). Sedangkan jumlah penderita ini sesuai dengan UU Nomor 6
yang meninggal akibat infeksi virus Tahun 2018 tentang Kekarantinaan
tersebut mencapai 1.114 orang, 2 di Kesehatan dan UU Nomor 4 Tahun
antaranya terjadi di Filipina (1) dan 1984 tentang Wabah Penyakit
Hongkong (1) (WHO.int, 12 Februari Menular. Hingga saat ini, WNI
2020; gisanddata. maps. arcgis.com, yang sedang menjalankan karantina
12 Februari 2020). Natuna dinyatakan tidak terjangkit
Atas kejadian
WHO sebagai Badan Kesehatan
tersebut, Covid-19.
Berdasarkan uraian di atas,
14
Dunia menilai risiko akibat virus tulisan ini bertujuan untuk mengkaji
tersebut termasuk kategori tinggi kesiapsiagaan Indonesia, mulai dari
di tingkat global dan menetapkan fase pencegahan, fase deteksi, hingga
status Public Health Emergency of fase respons dalam menghadapi
International Concern (PHEIC) sejak potensi penyebaran Covid-19.
tanggal 30 Januari 2020. WHO
juga mengeluarkan pedoman
sementara sesuai dengan instrumen Epidemiologi dan
International Health Regulation Perkembangan Kasus Covid-19
2005 (IHR 2005) seperti pedoman Covid-19 merupakan virus
surveilans dan respons, diagnosis yang menyerang sistem pernapasan
laboratorium, pencegahan dan dengan gejala demam, batuk, pilek,
pengendalian infeksi, manajemen sakit tenggorokan, sesak napas, letih,
klinis, perawatan pasien dengan dan lesu. Pada kasus berat dapat
suspect Covid-19, komunikasi risiko, menyebabkan pneumonia, sindrom
dan pemberdayaan masyarakat. pernapasan akut, hingga kematian.
Pedoman tersebut diharapkan Menurut ahli virologi dari China,
dapat diadopsi negara-negara di Covid-19 tergolong virus corona jenis
dunia dalam upaya cegah tangkal baru dan berbeda dengan virus yang
penyebaran Covid-19 (WHO.int, 4 menyebabkan SARS. Masa inkubasi
Februari 2020; Kemenkes, 2020). sekitar 7-14 hari. Covid-19 menyebar
Indonesia wajib melakukan melalui udara dan kontak langsung
kesiapsiagaan terhadap potensi dengan penderita (Kompas, 23
penyebaran Covid-19. Hal ini Januari 2020).
disebabkan letak geografis Indonesia Penyakit infeksi pernapasan
yang berbatasan langsung dengan yang disebabkan oleh Covid-19
beberapa negara yang terdampak pertama kali muncul di Wuhan,
penyebaran virus Covid-19 serta China pada awal Desember
perkembangan globalisasi dan 2019. Kasus pertama diduga
semakin lancarnya lalu lintas berhubungan dengan pasar hewan
antarnegara. Upaya yang dilakukan dan makanan laut Kota Wuhan. Hal
ini menunjukkan adanya penularan kontak langsung dengan orang yang
dari hewan ke manusia. Beberapa sudah terinfeksi virus Covid-19
informasi menyebutkan bahwa (Suara Pembaruan, 27 Januari 2020;
virus tersebut berasal dari ular atau Kompas.com, 4 Februari 2020;
kelelawar (Media Indonesia, 28 Kompas, 11 Februari 2020).
Januari 2020). Namun, belum ada
penelitian yang mengkonfirmasi Langkah-Langkah
secara pasti asal mula Covid-19. Oleh Kesiapsiagaan
karena itu, penelitian analisis genetik Sampai saat ini belum ada
dan penyelidikan epidemiologi vaksin yang dapat digunakan
masih terus dilakukan untuk untuk mencegah terjadinya infeksi
menemukan asal virus tersebut. Covid-19. Para ilmuwan terus
Berdasarkan data dari Johns mengembangkan vaksin untuk virus
Hopkins CSSE per 12 Februari 2020, tersebut, bahkan jika wabah sudah
15 perkembangan jumlah kasus yang
meninggal menjadi 1.114 orang,
berakhir. Beberapa negara seperti
Amerika berusaha mengembangkan
sedangkan kasus yang sembuh vaksin berbasis RNA dan DNA,
mencapai 4.698 orang (Gisanddata. Perancis memodifikasi vaksin
maps.arcgis.com, 12 Februari 2020). campak sehingga dapat digunakan
Beberapa orang yang terinfeksi untuk virus Covid-19. Sebagian
Covid-19 dapat sembuh dengan vaksin yang dikembangkan
penanganan yang cepat dan tepat. membutuhkan waktu yang lama
Sedangkan kasus yang meninggal, untuk siap digunakan karena harus
sebagian besar karena adanya melalui berbagai uji klinis.
penyakit penyerta dan komplikasi. Oleh sebab itu, upaya
Tingkat kesakitan Covid-19 pengendalian yang dapat dilakukan
dinilai tinggi sedangkan tingkat dalam waktu singkat adalah
keparahannya dinilai rendah. Hal melakukan kesiapsiagaan. Langkah
ini tergantung respons imunitas kesiapsiagaan yang dilakukan tidak
tubuh masing-masing individu. lepas dari prinsip penanggulangan
Diperkirakan jumlah kasus tersebut wabah, yaitu pada fase pencegahan,
akan terus berkembang. Akan tetapi, fase deteksi, dan fase respons.
para ilmuwan masih terus berusaha Pertama, fase pencegahan. Fase
untuk mengidentifikasi karakteristik ini dilakukan antara lain dengan
virus tersebut sehingga dapat membuat pedoman kesiapsiagaan
memutus mata rantai penyebaran. yang mengacu pada UU
Sejauh ini, belum ada informasi Kekarantinaan Kesehatan dan UU
terkait masuknya virus Covid-19 di Wabah Penyakit Menular sehingga
Indonesia. Walaupun ada 62 orang mendukung implementasi tata
yang diduga suspect, tetapi setelah kelola global penanganan wabah;
dilakukan tes terhadap 59 spesimen menyampaikan surat edaran
dinyatakan negatif dan 3 spesimen mengenai kesiapsiagaan pencegahan
masih diproses. Namun, salah satu Covid-19 kepada Dinas Kesehatan
WNI di Singapura terkonfirmasi provinsi/kabupaten/kota, Kantor
terkena Covid-19 dan menjadi Kesehatan Pelabuhan, dan seluruh
kasus ke-21 di Singapura. Penularan rumah sakit; menyediakan 2.322
tersebut terjadi karena adanya masker; menyediakan 860 alat
pelindung diri; menyediakan 21 gejala batuk dan pilek; segera
kapsul transport untuk evakuasi; mendatangi fasilitas pelayanan
menyiagakan 49 kantor kesehatan; kesehatan jika ada keluhan lebih
menyediakan 100 rumah sakit lanjut; menerapkan perilaku
rujukan untuk menangani kasus hidup bersih dan sehat; memasak
infeksi akibat Covid-19 disertai daging dan telur sampai matang;
dengan dukungan SDM, sarana berhati–hati saat kontak dengan
dan prasarana yang memadai; serta hewan terutama hewan liar; serta
melakukan simulasi penanganan menghindari kontak dengan orang
pasien suspect Covid-19 terutama yang menunjukkan gejala penyakit
untuk rumah sakit yang ditunjuk pernapasan (Kemenkes, 2020).
sebagai rumah sakit rujukan, seperti Kedua, fase deteksi yang
yang sudah dilakukan di Rumah dapat dilakukan dengan sistem
Sakit dr. Moewardi Solo (news. surveilans epidemiologi secara rutin
okezone.com, 31 Januari 2020; Media
Indonesia, 2 Februari 2020). Fase ini
dan berkala. Hasil penyelidikan
epidemiologi dapat memberikan
16
telah dilakukan oleh Pemerintah. masukan kepada para pengambil
Selain itu, untuk kebijakan dalam penanggulangan
mengoptimalkan fase pencegahan, wabah. Kesiapsiagaan yang sudah
perlu dilakukan upaya dilakukan Indonesia pada fase
lainnya seperti: mendirikan deteksi antara lain memasang
posko pencegahan Covid-19; termoscanner di 135 pintu keluar
meningkatkan Komunikasi, Edukasi masuk negara seperti pelabuhan,
dan Informasi (KIE) terkait virus bandar udara, maupun pos lintas
tersebut agar tidak menimbulkan batas darat negara; melakukan
kepanikan di tengah masyarakat observasi kepada WNI setelah
akibat terpapar informasi yang tidak melakukan perjalanan dari China
benar; membangun paradigma dengan cara melakukan karantina
positif antarpemangku kepentingan; selama 14 hari masa inkubasi virus;
dan proaktif dalam membangun memberikan kartu kewaspadaan
kesadaran publik sehingga ikut kesehatan; dan melakukan uji
bergerak dalam upaya antisipasi laboratorium terhadap orang yang
penyebaran Covid-19. Sementara diduga suspect. Hal ini sesuai
itu, Raker Komisi IX dan Kementrian dengan amanat UU Kekarantinaan
Kesehatan yang dilakukan pada Kesehatan di mana terhadap setiap
3 Februari 2020 menyebutkan orang yang datang dari negara
bahwa kerja sama dan koordinasi endemi wajib dilakukan penapisan.
dengan kementerian/ lembaga Terkait hal tersebut, deteksi dini
terkait dan pemerintah daerah dan ketepatan diagnosis perlu
perlu ditingkatkan dalam hal upaya diperhatikan untuk menghindari
pencegahan dan perlindungan penyebaran penyakit yang semakin
kesehatan. cepat.
Di samping dilakukan oleh Dalam langkah kesiapsiagaan
pemerintah, kesiapsiagaan pada fase pada fase pencegahan dan deteksi
pencegahan juga dapat dilakukan penyebaran virus Covid-19 ini,
tiap individu. Upaya yang dapat pemerintah telah mengeluarkan
dilakukan antara lain: menggunakan enam kebijakan antisipatif, antara
masker apabila sedang mengalami lain: WNI yang dipulangkan
dari China wajib menjalani Kekarantinaan Kesehatan dan UU
masa observasi selama 14 hari Wabah Penyakit Menular terkait
di Natuna; Menteri Kesehatan sistem kesiapan dalam menghadapi
untuk sementara akan berkantor wabah, baik endemi maupun
di Natuna; penerbangan dari dan pandemi. Namun demikian perlu
ke China ditutup mulai Rabu, 4 dilakukan revisi terhadap UU
Februari 2020; pendatang dari China Wabah Penyakit Menular karena
tidak diperkenankan masuk dan sudah tidak relevan dengan
transit di Indonesia; pencabutan perkembangan kondisi saat ini. UU
bebas visa dan visa on arrival Wabah Penyakit Menular juga perlu
bagi Warga Negara China; dan mengatur penanganan yang selama
pemerintah mengimbau WNI agar ini belum diatur dalam UU seperti
tidak berpergian ke China untuk kesiapsiagaan sebelum terjadinya
sementara (Media Indonesia, 3 wabah, pada saat terjadi wabah, dan
17 Februari 2020).
Ketiga, fase respons. Fase
setelah terjadi wabah yang meliputi
rehabilitasi, sehingga nantinya
ini dilakukan apabila suatu diharapkan Indonesia lebih siap
negara sudah terdampak wabah. dalam menghadapi wabah.
Oleh karena itu, hingga saat ini Selain itu, perlu adanya
kesiapsiagaan Indonesia masih peningkatan kesiapsiagaan apabila
berada pada fase pecegahan dan kasus serupa muncul di Indonesia.
deteksi (Tirto.id, 29 Januari 2020). Kesiapsiagaan yang dilakukan
Namun apabila terjadi wabah maka sejauh ini belum sepenuhnya
fase respons yang dapat dilakukan optimal. Agar lebih optimal perlu
adalah penatalaksanaan kasus. peningkatan KIE dan kerja sama
Pada fase respons, ketika terjadi lintas sektor. DPR perlu mengawasi
kasus maka orang yang sudah langkah-langkah kesiapsiagaan
terkonfirmasi langsung dilakukan dalam menghadapi wabah Covid-19
isolasi di rumah sakit rujukan yang berdasarkan instrumen IHR 2005,
tersedia SDM, sarana, dan prasarana UU Kekarantinaan Kesehatan,
yang memadai; melakukan dan UU Wabah Penyakit Menular.
pelacakan kontak kasus secara Selain itu, DPR perlu mendorong
cepat dan tepat; serta melakukan pemerintah untuk mempercepat
pengobatan sesuai dengan protokol revisi UU Wabah Penyakit Menular
yang direkomendasikan oleh WHO. yang telah masuk dalam Prolegnas
Bagi pasien yang sudah diizinkan 2020-2024.
pulang dari fasilitas pelayanan
kesehatan harus dilakukan Referensi
pengecekan berkala supaya tidak “Coronavirus COVID-19 Global Cases
menularkan kepada yang lainnya. by Johns Hopskin CSSE”, 12
Februari 2020,https://gisanddata.
Penutup maps.arcgis.com/apps/opsdash
Terjadinya wabah Covid-19 board/index.html#/bda7594740f
di China dan kemudian menjadi d40299423467b48e9ecf6, diakses 12
pandemi memberikan pelajaran Februari 2020.
terhadap kesigapan berbagai “Indonesia, antara Kebal dan Bebal”,
negara. Indonesia mempunyai UU Kompas, 11 Februari 2020, hal. 10.
Kementerian Kesehatan RI. 2020. ncov.pdf?sfvrsn=88fe8ad6_2, diakses
Pedoman Kesiapsiagaan 5 Februari 2020.
Menghadapi Infeksi Novel “RSUD Moewardi Solo Gelar Simulasi
Coronavirus (2019-nCoV). Jakarta: Penanganan Pasien Suspect Virus
Kementerian Kesehatan RI. Korona”, 31 Januari 2020, https://
“Kementerian Kesehatan Tegaskan news.okezone.com/read/2020/01/
Belum Ada Kasus di Indonesia”, 31/512/2161498/rsud-moewardi-
Suara Pembaruan, 27 Januari 2020, solo-gelar-simulasi-penanganan-
hal. 12. pasien-suspect-virus-korona, diakses
“Membaca Penyebaraan Agresif Virus 5 Februari 2020.
Corona”, 29 Januari 2020, https:// “Seorang WNI di Singapura Positif
tirto.id/membaca-penyebaran- Virus Corona”, 4 Februari 2020,
agresif-virus-corona-evBY, diakses https://nasional.kompas.com/
29 Januari 2020. read/2020/02/04/20203331/
“Mengantisipasi Wabah Virus Korona seorang-wni-di-singapura-positif- 18
Wuhan”, Media Indonesia, 28 virus-corona?page=all, diakses 5
Januari 2020, hal. 6. Februari 2020.
“Mutasi Baru Virus Korona”, Kompas, “Tetap Waspada Virus Korona”, Media
23 Januari 2020, hal. 10. Indonesia, 2 Februari 2020, hal. 6.
“Novel Coronavirus (2019-nCoV) “WNI dari Wuhan Dipastikan Sehat”,
Situation Report-15”, 4 Februari Media Indonesia, 3 Februari 2020,
2020, https://www.who.int/docs/ hal. 1.
default-source/coronaviruse/
situation-report/20200204-sitrep-15-

Nur Sholikah Putri Suni


nur.suni@dpr.go.id

Nur Sholikah Putri Suni, S.Gz., M.Epid, menyelesaikan Pendidikan S1 Gizi Kesehatan di Universitas
Gadjah Mada pada tahun 2013 dan pendidikan S2 Epidemiologi di Universitas Indonesia pada
tahun 2016. Saat ini menjabat sebagai Calon Peneliti di Pusat Penelitian-Badan Keahlian DPR RI.

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.

Anda mungkin juga menyukai