Anda di halaman 1dari 5

Seorang laki-laki, 20 tahun, datang ke poliklinik rumah sakit dengan keluhan kedua matanya

merah, terasa mengganjal seperti kelilipan, mengeluarkan blobok berwarna kuning, kadang
terasa gatal. Setiap bangun tidur dirasakan kedua matanya lengket. Keluhan ini dirasakan
sejak 2 hari yang lalu. Belum diberi obat hanya dibersihkan dengan air hangat. Pasien juga tidak
merasakan penglihatannya terganggu.
REFERENSI DARI KULIAH :
- Mucopurulent (nanah,pus,banyak leukosit PNM)  bisa dikarenakan  clamedya/
haemopilus influenza/ staphylocous
- Jika nyorcos terus apalagi gatal :
o Gatal ringan : viral konjungtivitis
o Gatal berat : konjungtivitis alergi
Cara pemeriksaan :
- Anamnesis : mata tenan atau turun, merah atau tidak, gatal atau tidak
Penyebab :
a. Konjungtivitis viral akut (mata pink)
- Self limited disease
- Sangat menular  transmisi  inokulasi accidental
- Onset 10-12 hari
- Sembuh dalam 2-4 minggu
- Penyebab : adenovirus (sering)  yang termasuk dalam double stranded DNA
- Lainnya  HSV, Pcornavirus, HSV,VZV, Poxvirus, HIV
- Terapi  anti histamine  chlorpheniramine meleat (CTM), cetirizin, methidrolin
- Yang harus dihindari  menyentuh mata, mengucek mata, handuk bergantian
b. Keratitis Herpes Simpleks (Keratokonjuntivitis)
- Awalnya konjungtivitis dank arena ada herpes bisa menjadi keratitis
- Transmisi  kontak langsung  bisa dari saliva, lesi orolabial
- Pathogenesis  ketika virus masuk ked lam tubuh  meunju ke kulit dan membentuk vesikel”
(plenting”)  lama” membentuk bulo
- 84%  Konjungttivitis ( mata merah, visus tenang)
- Jika dia berlangsung terus dan masuk terlalu dalam  mata merah dan penurunan visus
 keratitis

REFRENSI DARI UGM :


Konjungtivitis bisa disebabkan karena 2 hal :
1. Konjungtivitis Bakteri
a. Konjungtivitis bakteri sederhana
 Penyebab :
o Staphylococcus epidermidis,
o Staphylococcus aureus, dan
o Streptococcus pneumonia
 Gambaran klinis :
o kejadiannya akut, hiperemia,
o sensasibenda asing
o sensasi terbakar dan sekret mukopurulen
o Fotofobia
o muncul bila kornea terlibat.
o Saat bangun tidur mata terasa lengket.
o Kejadiannya bilateral walaupun kedua mata tidak terinfeksi bersamaan.
o Visus tidak terganggu pada konjungtivitis.
 Terapi :
o antibiotik awal biasanya menggunakan tetes mata kloramfenikol (0,5% - 1%) 6x/hari
minimal diberikan selama 3 hari, atau
o dapat juga diberikan tetes mata antibiotik berspektrum luas 6x/har.
b. Keratokonjungtivitis Gonokokus pada orang Dewasa
 Penyebab : Neiseria gonorrhoeae. Bakteri gonore lebih sering ditemukan di mukosa
genital.
 Gambaran klinis :
o Secret purulen berlimpah
o kemosis (konjungiva sangat oedem)
o mata menutup dan terlihat bengkak.
o Bisa terdapat pseudomembran dan limfadenopati preaurikular.
o Dapat terjadi keratitis akibat penumpukan sel-sel polimorfonuklear, dan kalau sudah
nekrosis akan terbentuk ulkus, kemudian perforasi.
o Iris bisa hanyut keluar, diikuti dengan turunnya tekanan intraokular sehingga bola
mata kempis.
o Kemudian bisa terjadi endoftalmitis (vitreus dan aquous menjadi nanah), dan akhirnya
buta.
 Terapi ( tergantung kondisi klinis ) :
o Perawatan inap diperlukan untuk memudahkan pengawasan secara ketat.
o Kultur harus dilakukan untuk uji sensitivitas antibiotika.
o Irigasi harus dikerjakan secara hati-hati, terutama sewaktu akan membuka mata
pasien, karena secret yang sangat banyak tersebut bisa menciprat. Oleh karenanya
dokter yang akan melakukan tindakan ini disarankan memakai kacamata khusus
(google).
o Pemberian antibiotika dilakukan berdasarkan hasil kultur.
2. Konjungtivitis virus
Keratokonjungtivitis Adenovirus
Kondisi ini bisa dikelompokkan menjadi dua berdasarkan penyebabnya :
a. Demam Faringokunjungtiva
 Penyebabnya  Adenovirus tipe 3 dan 7
 Manifest
o 30% akan menjadi keratitis
o 3 tanda cardinal : demam, faringitis, dan konjungtivitis.
o Terdapat limfadenopati preaurikular tanpa rasa nyeri tekan. Lebih sering pada anak-
anak daripada dewasa.
b. Keratokonjungtivitis Epidemika
 Penyebabnya  Adenovirus tipe 8 dan 19
 Manifest
o 80% akan terjadi keratitis
o Karakteristik penyakit ini  adanya limfadenopati preaurikular dengan nyeri tekan.
o akut dengan hiperemia, nrocos (mata berair terus)
o rasatidak nyaman, dan fotofobia.
o Pada 60% kasus bersifat bilateral dengan edem palpebra,
o reaksi folikular, dan terdapat limfadenopati preaurikular.
o Terdapat gambaran bercak-bercak keputihan pada kornea.
o Pada kasus berat terdapat pendarahan subkonjungtiva karena eksudat yang sangat
banyak sehingga sel-sel darah merah ikut ekstravasasi, timbul kemosis dan
pseudomembran.
 Perbaikan
o Perbaikan spontan bisa terjadi dalam 2 minggu, tergantung status gizi
o Steroid dihindarkan kecuali inflamasi sangat berat dan infeksi virus herpes simpleks
dapat disingkirkan
3. Konjungtivitis Alergi
a. Konjungtivitis Alergika Akut
 Gambaran klinisnya:
o akut, gatal, lakrimasi, hiperemia, kemosis ringan, dan reaksi papilar yang difus.
o Pada kasus yang berat terdapat edema palpebra. Kornea tidak terkena.
 Terapi
o Keadaan ini dikelola dengan pemberian stabilisator sel mast topikal yaitu sodium
kromoglikat 2 % dan iodoxamin 0,1 %.
b. Keratokonjungtivitis Vernalis
o Kondisi ini bersifat rekuren, bilateral,
o mengenai anak-anak serta dewasa muda, dan lebih sering pada laki-laki.
o Individu dengan keadaan ini memiliki riwayat atopi positif.
 Gambaran klinisnya:
o gatal, lakrimasi, fotofobia, sensasi benda asing, rasa terbakar,
o sekret mukus yang tebal, dan ptosis (palpebra jatuh dan bisa menutup pupil)
o Palpebra terasa berat bila diangkat dan di bagian konjungtiva palpebra superior ada
reaksi papilar raksasa.
o Oleh karena itu lebih tepat disebut peudoptosis karena bukan masalah otot.
o Penyakit ini bisa diikuti keratitis dan infeksi palpebra superior.
o Terdapat 3 bentuk: palpebral, limbal dan campuran.
o Bisa ada gambaran arkus senilis.
 Terapi
o Kondisi dikelola dengan steroid topical tidak boleh pemakaian jangka panjang 
karena walaupun efek obatnya cepat, tapi bisa menimbulkan efek samping berupa
glaukoma dan katarak.
o Selain steroid, bisa dipakaitopical mast cell stabilizer.

Anda mungkin juga menyukai