I. PENDAHULUAN
Secara teori para ahli memperkirakan ada sekitar dua puluh ribu sampai
dengan empat puluh ribu spesies yang mendiami permukaan bumi ini, dan empat
ribu diantaranya menghuni perairan Indonesia baik laut, payau dan perairan tawar.
Ikan merupakan makanan manusia yang paling utama sejak awal dari
sejarah manusia. Daging ikan banyak mengandung protein dan lemak, seperti
daging ternak lainnya. Daging ikan lebih mudah dicerna dibandingkan dengan
60-80% berupa air, selebihnya lemak. Daging ikan banyak mengandung vitamin-
adalah keadaan hidrografik menyangkut faktor fisika, kimia dan biologi dalam
populasi itu memijah, bagaimana kecepatan populasi itu tumbuh, mati dan
memperbanyak serta bagaimana ikan tersebut makan yang merupakan ilmu yang
sangat penting dalam kegiatan pelestarian stok ikan. Penentuan umur ikan
populasi, umur ikan pada saat gonadnya masak pertama kali, lama hidup
dapat dilihatt pada bagian-bagian tubuh yang keras. Bagian-bagian tubuh yang
keras untuk pembacaan umur suatuindividu ikan tersebut menurut) yaitu sisik
kunci, tulang vertebrae, tulang operculum, pangkal duri sirip dada, dan tulang
otolith.
Penentuan umur suatu individu ikan dapat dilakukan melalui baberapa cara
yaitu cara langsung, cara ini hanya dapat dilakukan pada individu spesies ikan
budidaya dan cara tidak langsung yaitu pada individu spesiesikan yang masih
hidup diperairan alami. Penentuan umur ikan secara tidak langsung dapat
yaitu melalui pengukuran panjang ikan, metoda ini biasanya diterapkan pada
Salah satu jenis ikan hias yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi adalah
ikan plati pedang. Harga ikan plati pedang mencapai ± 5.000/ekor (Anonim,
2013). Banyaknya permintaan ikan hias dapat dilihat dari hasil tangkapan yang
merupakan anak ikan yang baru menetas dan belum memiliki organ tubuh yang
3
memiliki organ yang lengkap. Larva memiliki 2 stadia yaitu stadia pro dan post
larva. Stadia pro larva dimulai ketika larva baru menetas dari telur serta memiliki
kuning telur. Pro larva berubah menjadi post larva ketika larva sudah kehabisan
kuning telurnya. Pada stadia post larva akan terbentuk akan terbentuk organ baru
dan penyempurnaan organ. Larva yang memiliki organ yang sempurna sama
(Lutjanus sp.) ini adalah adalah dapat mengetahui umur dari ikan tersebut, kapan
kondisi perairan tempat ikan tinggal pada ikan yang menjadi sampel, sedangkan
helleri) ini adalah agar dapat mengetahui perbedaan pre larva dan post lar berikut
cirinya.
Manfaat yang dapat diambil dari praktikum penentuan umur ikan dan larva
ikan ini adalah dapat memberikan suatu gambaran dan informasi kepada publik
mengenai penentuan umur ikan dan kondisi perairan yang menjadi tempat ikan
tersebut tinggal, serta menemukan informasi tentang perbedaan pre larva dan post
Umur ikan adalah masa kehidupan yang dapat ditempuh oleh suatu individu
dari suatu spesies ikan sampai saatnya spesies ikan itu mengalami kematian secara
alami atau karena keperluan tertentu maupun disebabkan oleh faktor lain nya
(Yazid, 2013).
Individu ikan ada yang berumur panjang dan ada yang berumur pendek.
Ikan-ikan yang memiliki umur panjang cendrung sebagai ikan yang primitif,
pergerakan lambat, sebagai penghuni dasar suatu perairan dan memiliki alat
melalui 2 cara yaitu cara langsung, yang hanya dapat dilakukan pada individu
spesies ikan budidaya dan tidak langsung yaitu pada individu spesies ikan yang
masih hidup diperairan alami. Penentuan umur ikan secara tidak langsung dapat
(Annulus) atau harian (Sirkulus) pada bagian-bagian tubuh yang keras, metoda
ikan, metoda ini biasanya diterapkan pada individu-individu spesies ikan yang
dapat menggunakan metode yaitu tanda tahunan yang terjadi karena adanya
5
makanan atau faktor lain. Tanda tahunan yang biasanya digunakan untuk
menentukan umur ikan adalah sisik (squama), operculum, otolith, vertebrae dan
jari keras sirip dorsal. Penentuan umur ikan dengan menggunakan tanda tahunan
berupa sisik berdasarkan kepada tiga hal yaitu jumlah sisik ikan tidak berubah dan
tetap identitasnya selama hidup, pertumbuhan tahunan pada sisik ikan sebanding
dengan pertambahan panjang ikan selama hidupnya, hanya satu annulus yang
ikan dengan masa pemijahan pendek, dimana terjadi satu kali satu tahun dan umur
ikan tidak panjang. Metode ini tidak cocok untuk ikan dengan masa pemijahan
panjang karena menyebabkan terjadi pertumpuan ukuran dari umur yan berbeda,
Ikan yang pertumbuhannya lambat dari satu kelas umur lebih tinggi, akan
bertumpuk atau mempunyai ukuran sama dengan ikan yang tumbuhnya lebih
cepat pada umur yang lebih rendah. Tagging dan Marking, tagging adalah
pemberian tanda berupa benda asing pada tubuh ikan, dimana pada tanda tadi
dapat diberi tanda-tanda lain berupa tanggal nomor atau kode-kode lain, Marking
adalah pemberian tanda pada ikan bukan dengan benda asing melainkan dengan
2009).
Otolith adalah sebuah struktur tulang seperti pada telinga bagian dalam ikan
Selain itu, otolith dapat menentukan umur ikan dilihat dari jumlah lingkaran
seperti cincin hampir sama dengan untuk menentukan umur pada pohon atau
6
tanaman. Otolith akan lebih cepat tumbuh selama musim panas dan lebih lambatdi
kanal dari sirkulasi pada tulang ikan yang menonjol, berperan membantu dalam
diatom morfologi otolith yang terjadi diantara ikan-ikan bertulang sejati yang
memberi kesan bahwa otolith ini mempunyai peranan penting untuk pendengaran.
kalsium dan pada asam amino sintesis. Hasil tersebut merupakan formasi
kontingen atau penambahan unit dan suatu unit pengawasan (Eska, 2015).
Larva yang baru keluar dari cangkang telur digolongkan digolongkan sebagi
pro larva dengan ciri larva belum memiliki bukaan mulut, sirip belum terbentuk
sempurna, membawa kuning telur sebagai cadangan makanan selama masa pro
larva. Lama masanya menjadi pro larva atau sampai habis kuning telur bervariasi
untuk setiap spesies ikan, biasanya 3-7 hari. Cepat lambatnya habis cadangan
makanan berupa kuning telur itu dipengaruhi oleh: Jumlah kuning telur, faktor
fisiologis selama periode embriologi, kondisi lingkungan seperi suhu perairan dan
sifat spesies ikan itu semdiri. Sesudah habis cadangan makanan berupa kuning
telur, maka larva memasuki metode post larva dan pada saat ini bukaan mulut
Bahan dan Alat yang akan digunakan pada saat praktikum di laboratorium
Universitas Riau.
cara siapkan awetan otolith ikan yang telah diambil pada praktikum sebelumnya.
kepala ikan untuk mengambil otolith. Setelah itu dilanjutkan dengan mengisi air
kedalam nampan dan meletakkan batu asahan dengan rata-rata air. Pada objek
glass diletakkan crystal bond pada bagian ujung dan dilelehkan dengan
posisi setengah dari otolith berada di luar objek glas lalu dicelupkan ke dalam
nampan berisi air untuk mempercepat proses pembekuan. Lalu bagian yang
berada di luar objek glass diasah dengan menggunakan batu asahan sampai
pinggiran otolith rata dengan objek glass. Setengah otolith yang tertinggal
kemudian dipanaskan untuk melelehkan cristal bond, dan otolith diletakkan dalam
posisi tegak untuk diasah kembali sampai didapatkan potongan melintang otolith
yang tipis. Kemudian melakukan pengamatan terhadap bagian otolith yang tipis,
dengan perbesaran 10x10, dan tentukan apakah termasuk pro larva atau post larva.
IV.1 Hasil
Dari hasil pengamatan dan analisis yang telah dilakukan, maka didapati
IV.2 Pembahasan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan bahwa fekunditas yang dihitung
adalah jumlah telur yang berada pada ovari ikan yang ada didalam gonadnya
dimana berbentuk butiran butiran telur yang padat dan banyak, berwarna kuning
dan memiliki 2 kantong. Ini sesuai dengan literatur Heriyanto (2011) yang
menyatak
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Osteichtyes
Ordo : Cyprinodontoidei
Famili : Poracilidae
Genus : Xyphophorus
4.2 Pembahasan
Dari gambar diatas dan hasil yang didapatkan yaitu pada otolith ikan Kakap
terdapat garis-garis hitam (gelap) yang berarti bahwa ikan tersebut hidup
11
diperairan tercemar dan kurang baik untuk pertumbuhan individu ikan tersebut
dan juga ikan tersebut mengalami gangguan pertumbuhan semasa hidupnya, hal
ini mungkin saja terjadi karena limbah industri maupun rumah tangga yang
ikan semasa hidupnya mengalami stres berat hingga berdampak negatif terhadap
laju pertumbuhannya. Akan tetapi jumlah lingkaran gelap yang sedikit di otolith
Tulang otholit berfungsi untuk mengetahui umur harian ikan dan kondisi
(lingkungan perairan ikan tersebut. Penentuan umur ikan dengan otolith ini
otolith, setiap satu garis mewakili 1 hari. Pada praktikum dengan sampel ikan
Kakap (Lutjanus sp.) garis ditemukan lebih kurang 120 garis otolith, hal ini
menandakan umur ikan Kakap yang dijadikan sampel adalah 120 hari.
Dari hasil praktikum yang diperoleh selama praktikum, larva ikan plati
pedang (Xyphophorus helleri) sudah memasuki periode post larva dimana, larva
ikan yang diamati sudah terbentuk bukaan mulutnya, beberapa organ tubuh mulai
tubuh ikan membunyai organ yang berwarna gelap yang tampak karena
permukaan tubuh larva yang transparan. Serta sirip pada setiap bagian tubuh larva
V.1 Kesimpulan
Kakap (Lutjanus sp.) yang dijadikan sampel berumur lebih kurang 120 hari
dibuktikan dengan jumlah garis otolith yang juga berjumlah 120 garis, dengan
ikan Kakap yang dijadikan sampel ini semasa hidupnya hidup di perairan yang
semasa hidupnya. Sedangkan dari praktikum mengenai larva ikan Plati Pedang
(Xyphophorus helleri) tidak lagi ditemukan kuning telur (yolk), hal ini
menandakan bahwa larva ikan telah berumur lebih dari 3-7 hari. Larva ikan sudah
dikategorikan post larva, karena sudah memiliki bukaan mulut, sirip ekor, tulang
vertebrae, dan tubuh yang jelas serta mampu untuk melakukan pergerakan
V.2 Saran
tata cara pelaksanaan praktikum guna menambah pemahaman terhadap topik yang
dipraktikumkan.
13