LISTRIK STATIS
KELOMPOK :2
Desak Putu Krisna Febbyanti 1513021032
Wahyu Amrizal 1513021044
Ni Made Sumarni Asih 1513021055
Yemima Dita Ria Habeahan 1513021080
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
F
E= (1)
q
Keterangan:
E=medanlistrik ( N /C )
F=gaya medanlistrik ( N )
q=muatan listrik ( C )
Secara ideal E didefinisikan sebagai limit F/q dan q diambil lebih kecil dan
lebih kecil lagi, sehingga mendekati nol. Alasannya adalah agar E tidak bergantung
pada besar muatan uji q. Hal ini berarti bahwa E hanya mendeskrisipkan efek muatan
yang menimbulkan medan listrik pada titik itu.
Medan listrik di semua titik pada ruangan dapat diukur, berdasarkan definisi
dtersebut. Untuk situasi yang sederhana yang melibatkan satu atau beberapa muatan
titik, kita dapat menghitung berapa kira-kira besar E. Sebagai contoh, medan listrik
pada jarak r dari satu muatan titik Q akan mempunyai besar
(2)
Keterangan:
(a) (b)
Gambar 2 Garis-garis medan listrik
(a) di dekat muatan titik positif
(b) di dekat satu muatan negatif
Contoh soal:
Medan listrik satu muatan titik.
Hitung besar dan arah medan listrik pada titik P yang terletak 30 cm di
sebelah kanan muatan titik Q = -3 x 10-6C.
Pembahasan:
9 2 2 −6
Q ( 9,0 x 10 N m /C ) (3,0 x 10 C)
E=k 2 =
r ( 0,30 m )2
E=3,0 x 105 N /C
30cm
Q = -3 x 10-6C. P
E=3,0 x 105 N /C
(a)
P
Q = -3 x 10-6C. E=3,0 x 105 N /C
(b)
Gambar 3 Medan listrik pada titik P
(a) disebabkan oleh muatan negatif Q dan
(b) disebabkan oleh muatan positif Q
U
V= atau U =q 0 V . energi pontensial itu adalah sebuah besaran skalar. Dari
q0
persamaan diatas satuannya diperoleh dengan membagi satuan energi pontensial
dengan satuan muatan, satuan SI dari pontensial adalah (1Volt = 1 joule/coulomb).
F beraksi pada sebuah
Mari kita meninjau beberapa hal yang pokok, sebuah gaya ⃗
partikel yang bergerak dari titik a ke titik b, kerja W a → b yang dilakukan oleh gaya itu
diberikan oleh sebuah intergral garis.
b b
F .⃗
W a → b=∫ ⃗ d l ∫ F cos ϕ dl (3)
a a
U 1 q1
persamaan V = = ∑ menjadi sebuah intergral menjadi:
q 0 4 π ϵ0 i r1
1 dq
V= ∫
4 π ϵ0 r
(9)
dengan r adalah jarak dari elemen-elemen d q ke titik medan dimana kita mencari V.
U 1 q1
Jika kita memberikan sekumpulan muatan titik. Persamaan V = = ∑
q 0 4 π ϵ0 i r1
biasannya paling mudah digunakan untuk menghitung pontensial V. Tetapi dalam
beberapa soal dimana medan listrik diketahui atau dapat dicari dengan mudah, maka
F pada sebuah muatan ujiq 0 dapat
E . Gaya ⃗
lebih mudah untuk menentukan V dari ⃗
F =q 0 ⃗
ditulis sebagai ⃗ E . sehingga dari persamaan kerja yang dilakukan oleh sebuah
gaya listrik itu sewaktu muatan-muatan uji bergerak dari a ke b diberikan oleh
persamaan:
b b
F .⃗
W a → b=∫ ⃗ E.⃗
dl=∫ q0 ⃗ dl (10)
a a
positif pada sebuah muatan uji positif sewaktu muatan itu bergerak dari a ke b, dalam
khasus ini energi pontensial listrik berkurang sewaktu muatan uji itu bergerak,
sehingga energi pontensial per satuan muatan berkurang juga ; maka V b lebih kecil
dari pada V a dan V a −V b adalah positif.
2.3 Energi Potensial Suatu Muatan Listrik yang Berada dalam Suatu
Muatan Titik yang Berpotensial V
Bila sebuah muatan uji diletakkan dalam medan listrik E, maka muatan uji
(17)
Integral pada persamaan di atas dievaluasi sepanjang lintasan yang dilewati q0
dari titik A ke titik B yang disebut lintasan integral. Nilai integralnya tidak tergantung
pada bentuk lintasan tetapi hanya tergantung pada posisi awal dan akhir.
Untuk lebih memberikan pemahaman terhadap energi potensial, tinjaulah dua
muatan q dan q0 yang berjarak r terhadap satu sama lain, seperti di dalam gambar di
bawah.
q q0
1 q⋅q0
U=W =
4 πε 0 r
(20)
Indeks bawah dari r menekankan bahwa jarak yang terlibat adalah jarak di
antara muatan-muatan titik q dan q0. Energi potensial itu positif jika muatan q dan
muatan q0 mempunyai tanda yang sama, dan energi potensial itu negatif jika kedua
muatan itu mempunyai tanda-tanda yang berlawanan.
q1
q2
r1 r2
q3
a r3
q0
Gambar 6. Energi potensial yang diasosiasikan dengan
sebuah muatan q0 di titik a bergantung pada muatan q1, q2, dan q3
pada jarak masing-masing r1, r2, dan r3 dari titik a
(21)
Kerja ini adalah energi potensial elektrostatik sistem muatan beberapa muatan
titik. Ini tidak tergantung pada urutan muatan yang dibawa ke posisi akhirnya. Jadi,
secara umum energi potensial listrik sistem muatan titik adalah energi yang
diperlukan untuk membawa muatan dari jarak takhingga ke posisi akhirnya.
Berikut adalah sebuah contoh kotak yang mungkin atau tidak mungkin berisi
muatan listrik. Dapat dibayangkan bahwa kotak itu terbuat dari material yang tidak
mempunyai efek pada setiap medan listrik. Kotak itu sama seperti tali tak bermasa
dan bidang miring tanpa gesekan. Andaikan kotak itu menyatakan sebuah permukaan
gaya yang mungkin atau tidak mungkin berisi sejumlah muatan. Di sini dirujukkan
pada kotak sebagai permukaan tertutup (close surface) karena kotak itu secara
lengkap mencakup sebuah volume. Bagaimana anda dapat menetukan beberapa
banyak muatan listrik (jika ada) yang terdapat di dalam kotak itu ?
Gambar 13. (a) Sebuah kotak yang berisi sejumlah muatan yang tidak
diketahui. (b) Muatan di dalam kotak itu dapat diselidiki dengan menggunakan
sebuah muatan uji qo untuk mengukur medan listrik di luar kotak itu.
Gambar 14. Medan listrik pada permukaan kotak yang berisi (a) Sebuah muatan
titik positif tunggal. (b) Dua muatan titik positif. (c) Sebuah muatan titik negatif
tunggal. (d) Dua muatan titik negatif.
Untuk mengetahui muatan yang ada didalam kotak tersebut bisa dilihat dari
garis gaya yang ada disekitarnya. Seperti yang sudah di bahas di atas jika vektor
medan listrik keluar maka muatannya positif. Sedangkan jika vektor medan listrik
masuk, maka muatannya negatif. Pada gambar 14 a dan b, diketahui bahwa vektor
medan listrik menuju keluar dari permukaan itu dikatakan bahwa ada sebuah fluks
E menuju ke dalam permukaan
listrik ke arah luar. Dalam gambar 14 c dan d, vektor ⃗
dan fluks listrik itu ke arah dalam.
Pada gambar 14 dapat diketahui sebuah hubungan yang sederhana yaitu muatan
positif di dalam kotak bergerak bersama sebuah fluks listrik yang arahnya keluar
melalui permukaan kotak dan muatan negatif di dalam kotak bergerak bersama
sebuah fluks listrik yang arahnya ke dalam.
Gambar 15. Tiga gambar yang menunjukkan adanya muatan netto nol di dalam
sebuah kotak dan tidak ada fluks listrik netto yang melalui permukaan kotak itu. (a)
E = 0. (b) Sebuah kotak yang berisi satu muatan titik
Sebuah kotak kosong dengan ⃗
positif dan satu muatan titik negatif yang besarnya sama. (c) Sebuah kotak kosong
yang dicelupkan dalam sebuah medan listrik homogen.
‘
Gambar 16. (a) Sebuah kotak yang mencakup sebuah muatan titik positif +q.
(b) Sebuah kotak yang identik yang mencakup sebuah muatan titik positif +2q.
E menjadi dua kali lipat dan
Melipatgandakan muatan itu akan menyebabkan besar ⃗
akan melipatgandakan fluks listrik yang melalui permukaan itu. (c) Muatan titik +q
yang dicakup oleh sebuah kotak yang dimensinya dua kali dimensi dari kotak dalam
1
E pada permukaan itu direduksi sebesar
(a).Besar ⃗ kalinya, tetapi luas melalui mana
4
E “mengalir” diperbesar empat kali.
⃗
Dalam gambar 16 a dan b ada sebuah muatan titik tunggal di dalam kotak,
tetapi dalam gambar 16 b besar muatan itu adalah dua kali besar muatan gambar 16
a. Dengan mengingat analog aliran fluida berarti bahwa fluks listrik ke arah luar netto
dalam gambar 16 b adalah dua kali besar fluks listrik ke arah luar netto gambar 16 a.
Hal tersebut menunjukkan bahwa fluks listrik netto yang melalui permukaan kotak itu
berbanding langsung dengan besarnya muatan netto yang tercakup oleh kotak itu.
Untuk permasalahan-permasalahan dari sebuah permukaan tertutup dalam
bentuk sebuah kotak persegi dan distribusi muatan yang dibentuk oleh muatan-
muatan titik atau lembaran bermuatan yang luasnya tak terhingga bisa didapatkan hal-
hal sebagai berikut.
1. Apakah fluks listrik netto yang mengalir arahnya keluar atau kedalam
melalui sebuah permukaan tertutup bergantung pada tanda dari muatan
yang dicakup itu.
2. Muatan di luar permukaan itu tidak memberikan sebuah fluks listrik netto
melalui permukaan tersebut.
3. Fluks-fluks listrik netto itu berbanding langsung dengan jumlah netto dari
muatan yang tercakup di dalam permukaan itu tetapi tidak bergantung
pada ukuran permukaan itu.
Dari gambar diatas bisa didapat suatu rumus fluks listrik sebagai berikut :
Φ = EA
Keterangan:
Φ = fluks Iistrik (Nm2/C atau weber)
E = kuat medan listrik (N/C)
A = luas bidang yang ditembus medan listrik (m2)
E
Bidang A
Gambar 1.9 Garis-garis gaya yang menembus bidang permukaan dengan sudut .
Dengan θ adalah sudut antara E dan arah normal bidang n. Arah normal bidang
adalah arah yang tegak lurus terhadap bidang (lihat gamabar). Dan satuan fluks listrik
adalah weber (Wb).
Dari konsep fluks listrik inilah,gauss menemukan hukumnya. Hukum Gauss
menyatakan bahwa :
“Jumlah garis-garis medan listrik (fluks listrik) yang menembus suatu
permukaan tertutup sama dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh
permukaan tertutup itu dibagi degan permitivitas udara ε 0.”
Diawali dengan medan sebuah muatan titik positif tunggal q. Garis-garis medan
itu dipancarkan ke luar sama besar dalam semua arah. Kemudian ditempatkan muatan
ini di pusat sebuah permukaan bola khayal yang jari-jarinya R. Besar E dari medan
listrik di tiap-tiap titik pada permukaan itu diberikan oleh
1 q
E=
4 π ϵ 0 R2
E tegak lurus terhadap permukaan, dan
Di setiap titik pada permukaan itu, ⃗
besarnya sama di tiap-tiap titik. Fluks listrik total adalah hasil kali dari besarnya
medan E dan luas total A=4 π R2 dari bola itu adalah :
1 q 2 q
E¿ EA = 4 π ϵ 0 R2 ( 4 π R ) = ϵ 0
fluks tersebut tidak bergantung pad jari-jari R dari bola itu. Fluks tersebut hanya
hanya bergantung pada muatan q yang dicakup oleh bola itu.
Gambar 18. Proyeksi sebuah elemen luas dA dari sebuah bola yang jari-
jarinya R pada sebuah bola konsentris, yang jari-jarinya 2R. Proyeksi itu mengalikan
setiap dimensi linear dengan dua, sehingga elemen luas pada bola yang lebih besar itu
adalah 4 dA. Jumlah garis yang sama dan fluks yang sama lewat melalui setiap
elemen luas.
Hasil ini dapat ditafsirkan dalam hal garis-garis medan. Gambar di atas
memperlihatkan dua bola berturut-turut dengan jari-jari R dan 2R, yang berpusat pada
muatan titik q itu. Tiap-tiap garis medan yang lewat melalui bola yang lebih kecil
akan lewat juga melalui bola yang lebih besar, sehingga fluks total yang melalui
setiap bola adalah sama.
2.6 Perhitungan Medan Listrik dengan Menggunakan Hukum Gauss
Medan listrik di antara pelat sejajar dapat dihitung dengan mudah menggunakan
Hukum Gauss. Dua buah pelat keping yang memiliki luas A masing-masing diberi
muatan sama tersebar merata, tetapi berlawanan jenis, yaitu +q dan —q seperti pada
gambar di atas. Rapat muatan q tiap keping didefinisikan sebagai muatan q per satuan
luas A. Secara maternatis, dituliskan sebagai berikut.
q
σ=
A
Dengan demikian besarnya kuat medan listrik yang ditimbulkan oleh 2 pelat
konduktor dinyatakan dengan persamaan
Keterangan:
Contoh soal :
Hitunglah fluks listrik pada suatu bidang persegi yang berukuran 20×15 cm,
jika kuat medan listrik homogen sebesar 150 N/C dan arahnya:
a. sejajar bidang
b. membentuk sudut 37o terhadap bidang
c. tegak lurus terhadap bidang
Penyelesaian :
Φ = EA cos 90o
= 150N/C (3×10-2 m2)(0)
Φ=0
Φ = EA cos 53o
= 150N/C (3×10-2 m2)(0,6)
Φ = 2,7 wb
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Adapun simpulann yang dapat ditarik dari pemaparan makalah ini,
antara ain:
3.1.1 Medan listrik adalah daerah di sekitar muatan listrik yang masih
dipengaruhi oleh gaya listrik. Besar kecilnya gaya yang dialami oleh
suatu muatan listrik dalam medan listrik disebut kuat medan listrik.
3.1.2 Pontensial adalah energi pontensial per satuan muatan. Menghitung
pontensial yang ditimbulkan oleh sebuah distribusi muatan dengan
mengetahui distribusi muatan itu kita akan dapat menggunakan:
U 1 q1
V= = ∑
q 0 4 π ϵ0 i r1
3.1.3 Garis gaya listik adalah garis khayal yang dibuat sedemikian rupa
sehingga arah garis singgung di setiap titik pada garis tersebut
menyatakan arah medan listrik di titik-titik yang bersangkutan. Sifat-
sifat garis gaya adalah keluar dari muatan positif, menuju ke
muatan negatif, kontinue, dan dua garis gaya tidak pernah
berpotongan.
3.1.4 Dari konsep fluks yang ada, Gauss dapat menentukan Hukum Gauss
yang berbunyi “Jumlah garis-garis medan listrik (fluks listrik) yang
menembus suatu permukaan tertutup sama dengan jumlah muatan
listrik yang dilingkupi oleh permukaan tertutup itu dibagi degan
permitivitas udara ε 0.”
3.1.5 Perhitungan medan listrik dengan menggunakan Hukum Gauss dapat
dilakukan pada medan listrik pada keping sejajar dan kuat medan
listrik pada pelat konduktor yang ditentukan berdasarkan konsep
Hukum Gauss.
3.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan penulis untuk pembuatan makalah
ini selanjutnya adalah lebih menyempurnakan makalah dengan baik agar
lebih mudah dipahami membaca nantinya.
DAFTAR PUSTAKA