Hal tersebut dipengaruhi juga oleh proses inflamasi yang terjadi dalam tubuh pasien tersebut, pada
inflamasi di produksi TNF ( Tumor Necrosis Factor ) yaitu sitokin untuk menghambat pertumbuhan tumor
dan menghancurkan sel – sel tumor. Di lain pihak, TNF menyebabkan anoreksia yang hebat melalui
efeknya pada pusat nafsu makan di hipotalamus. TNF menimbulkan hambatan pengosongan di lambung
sehingga menimbulkan perasaan kenyang. Di samping itu TNF menghambat kerja enzim lipoprotein
lipase, yaitu enzim yang memindahkan lemak dalam serum ke sel – sel lemak sehingga lemak disintesis
dan di simpan. Dengan adanya TNF, cadangan lemak dalam jaringan menjadi sangat menipis sehingga
penderita tampak kurus. Karena walaupun asupan nutrisi berkurang, tumor yang berkembang biak
menyebabkan terjadinya peningkatan metabolisme.Selain itu TNF dalam jumlah besar dapat
menyebabkan gangguan metabolisme berat seperti gula darah turun sampai kadar yang tidak
memungkinkan untuk hidup. Hal ini disebabkan karena penggunaan yang berlebihan glukosa oleh otot
dan hati dan gagal untuk manggantikannya.
Sumber : Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. Survei kesehatan rumah tangga (SKRT) tahun
1995. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995.
Sumber : Arif N. Batuk darah dalam pulmonologi klinik. Bagian pulmonologi FKUI; Jakarta :1992, 179-183
Apa hubungan pasien memiliki riwyat merokok sejak 20 tahun dengan keluhan?
Apabila merokok terus menerus (mengandung 4000 chemical) dpt menyebabkan kanker
Merokok 1 pak / hari : dpt menignkatkan kanker paru2
Merokok (mengandung karsinogen) kanker atau masa di trakea
Sumber : Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. Survei kesehatan rumah tangga
(SKRT) tahun 1995. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995.
Sumber : Adiatma, Hubungan Antara Karsinoma paru dengan Efusi Pleura, Universitas Diponegoro, 2012.
(IPD FK UI.)
Patogenesis terjadinya efusi pleura tergantung pada keseimbangan antara cairan dan protein dalam
rongga pleura. Dalam keadaan normal cairan pleura dibentuk secara lambat sebagai filtrasi melalui
pembuluh darah kapiler. Filtrasi ini terjadi karena perbedaan tekanan osmotic plasma dan jaringan
interstitial submesotelial, kemudian melalui sel mesotelial masuk kedalam rongga pleura. Selain itu cairan
pleura dapat melalui pembuluh limfe sekitar pleura. Proses penumpukan cairan dalam rongga pleura
dapat disebabkan oleh peradangan. Bila proses radang oleh kuman piogenik akan terbentuk pus/nanah,
sehingga terjadi empiema/piothoraks. Bila proses ini mengenai pembuluh darah sekitar pleura dapat
menyebabkan hemothoraks.
Hubungan antara carcinoma paru dan efusi pleura berpengaruh kepada kinerja paru itu sendiri.
complience paru akan menjadi berkurang sehingga mengalami hipoventilasi
Sindroma para neoplasia meliputi : lemah, letih, lesu,SIADH ( Syndrome in apropiate Anti Deuretik
Hormon) seperti kencing terus menerus serta gangguan elektrolit. Gejala-gejala klinis carcinoma paru
meliputi Sesak nafas,nyeri dada dll.
Asap rokok kemudian akan merusak dan bisa membunuh sel-sel saluran napas seperti rambut pada paru-paru yang
disebut dengan silia. Silia biasanya bertugas untuk mengeluarkan racun, virus, dan bakteri. Namun saat silia rusak
atau hancur karena asap, semua hal negatif ini akan terakumulasi di paru-paru dan bisa menyebabkan masalah
seperti infeksi atau kanker paru-paru
1) Pasien usia > 40 tahun dengan riwayat merokok ≥30 tahun dan berhenti merokok dalam kurun
waktu 15 tahun sebelum pemeriksaan
2) Pasien usia ≥50 tahun dengan riwayat merokok ≥20 tahun dan adanya minimal satu faktor risiko
lainnya.
Faktor risiko kanker paru lainnya adalah :
1) Pajanan radiasi
2) Paparan okupasi terhadap bahan kimia karsinogenik
3) Riwayat kanker pada pasien atau keluarga pasien
4) Riwayat penyakit paru seperti PPOK atau fibrosis paru.
Sumber : Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Kanker Paru (Kementrian Kesehatan RI) halaman
7-8
1) Merokok
Merokok merupakan faktor risiko utama dari kanker paru. Seorang perokok lebih berisiko 10
hingga 20 kali terkena kanker paru atau meninggal akibat kanker paru tersebut dibanding dengan
orang yang tidak merokok. Merokok juga menyebabkan kanker laring, mulut, tenggorokan,
esofagus, kandung kemih, ginjal, pankreas, serviks, dan juga acute myeloid leukemia. Merokok
dari bekas rokok orang lain( secondhand smoke ) juga mengakibatkan kanker paru (CDC, 2010)
2) Gas radon
Gas Radon juga menyebabkan kanker paru. Gas ini biasanya ditemukan di dalam rumah. Gas ini
tidak berbau, tidak berwarna yang keluar dari batu atau debu dan bisa terperangkap dalam rumah
atau bangunan. Gas radon merupakan penyebab kedua dari kanker paru setelah merokok (CDC,
2010).