Anda di halaman 1dari 6

Tanggungjawab Perawat Sebagai pemberi Layanan Kesehatan

berdasarkan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di


Rumah Sakit
Anita Denike Siregar
anitadenike25@gmail.com\

Abstrak
Perawat memiliki tugas dan tanggung jawab dalam memberi layanan kesehatan sebagai
contoh dalam hal mengidentifikasikan identitas klien dengan berbagai tatalaksana. Melalui metode
deskriptif analisis,penulis mengkaji lebih dalam tentang tanggungjawab perawat sebagai pelaksana
identifikasi pasien dalam berbagai kondisi.

Kata Kunci : Tanggungjawab, Perawat, Layanan Kesehatan,K3

Latar Belakang melalui sampel yang terkumpul dari data

Tingginya angka kejadian yang yang ada ( Sugiono,2009) . Penelitian ini

tidak diharapkan yang terjadi akibat mengkaji lebih dalam tentang

kesalahan tenaga medis menjadi suatu penatalaksanaan identifikasi pasien

momok yang perlu untuk di kikis, Hasil Metode


sehingga tenaga medis seperti perawat Dengan metode deskriptif analisis
harus mengerti tugas dan peranannya untuk mendapatkan penjelasan tatalaksana
dalam mencapai keselamatan pasien di identifikasi sebagai tanggung jawab
Rumah sakit perawat sebagai pemberi layanan
Tujuan kesehatan.

Tujuan dari dituliskannya kajian ini


agar perawat dapat memahami
Pembahasan
penatalaksanaan identifikasi serta dapat
menerapkannya sebagai acuan dasar dalam Sebagai tugas pokok dan hal
mendasar yang dimiliki perawat adalah
pelaksanaan prosedur di rumah sakit.
tindakan identifikasi pasien. Identifiksai
Metode yang dimaaksud adalah identifikasi dalam
Metode penelitian yang diterapkan berbagai situasi, berikut prosedurnya:

adalah deskriptif analisis yang berfungsi a)      Pemberian obat-obatan


untuk menggambarkan objek yang diteliti
b)     Prosedur pemeriksaan radiologi medis. Jika data yang diperoleh
(rontgen, CT Scan, dan sebagainya) sama, lakukan prosedur/berikan
obat.
c)      Intervensi pembedahan dan prosedur  Jika terdapat ≥ 2 pasien di ruangan
invasive, pengobatan/ tindakan lainnya. rawat inap dengan nama yang
d)     Pengambilan sampel (misalnya darah, sama, periksa ulang identitas
tinja, urin, dan sebagainya) dengan melihat alamat rumahnya.

e)      Pemberian tranfusi dan produk darah b.      Jika data pasien tidak lengkap,
informasi lebih lanjut harus diperoleh
f)      Transfer pasien sebelum pemberian obat dilakukan.

g)     Konfirmasi kematian 2.  Tatalaksana Identifikasi Pasien yang


Menjalani Pemeriksaan Radiologi
Di setiap sebelum melakukan
tindakannya, perawat harus a.       Petugas Radiologi harus memastikan
mengkonfirmasi identifikasi pasien dengan identitas pasien dengan benar sebelum
benar dengan menanyakan nama melakukan prosedur, dengan cara:
dan nomor rekam medis,
kemudian mencocokkan  dengan yang  Meminta pasien untuk
tercantum di rekam medis dan menyebutkan nama lengkap
gelang identifikasi. Jangan menyebutkan dan nomor rekam medisnya.
nama, nomor rekam medis dan meminta  Periksa dan cocokkan data pada
pasien untuk mengkonfirmasi dengan gelang pengenal dengan rekam
jawaban ya/tidak.  Jangan melakukan medis. Jika data yang diperoleh
prosedur apapun jika pasien tidak sama, lakukan prosedur.
memakai gelang identifikasi.   Jika terdapat ≥ 2 pasien
Gelang identifikasi harus dipakaikan ulang di Instalasi  radiologi dengan nama
oleh perawat yang bertugas menangani yang sama, periksa ulang identitas
pasien secara personal sebelum pasien dengan melihat alamat rumahnya.
menjalani suatu prosedur. b.      Jika data pasien tidak lengkap,
informasi lebih lanjut harus diperoleh
sebelum pajanan radiasi (exposure)
1. Tatalaksana Identifikasi Pasien Pada dilakukan.
Pemberian Obat-Obatan
3.    Tatalaksana Identifikasi Pasien
a.       Perawat harus memastikan identitas yang Menjalani Tindakan Operasi
pasien dengan benar sebelum melakukan
prosedur, dengan cara: a.       Petugas di kamar operasi harus
mengkonfirmasi identitas pasien.
 Meminta pasien untuk
menyebutkan nama lengkap b.      Jika diperlukan untuk melepas
dan nomor rekam medis. gelang identifikasi selama dilakukan
   Periksa dan cocokkan data pada operasi, tugaskanlah seorang perawat di
gelang identifikasi dengan rekam kamar operasi untuk bertanggungjawab
melepas dan memasang kembali gelang pengenal berisikan nama ibu, nomor rekam
identifikasi pasien. medis bayi, tanggal dan jam lahir bayi.

c.       Gelang identifikasi yang dilepas c.       Saat nama bayi sudah didaftarkan,


harus ditempatkan di depan rekam medis gelang pengenal berisi data ibu tetap
pasien. dipasang dan gelang pengenal yang
berisikan data bayi dipasang di ekstremitas
yang berbeda.
4.      Tatalaksana Identifikasi Pasien d.      Gunakan gelang pengenal
yang akan Dilakukan Pengambilan dan berwarna merah muda (pink) untuk bayi
Pemberian Darah perempuan dan biru untuk bayi laki-laki.
a.       Identifikasi, pengambilan sample, 6.   Tatalaksana Identifikasi Pasien
penerimaan dan penyerahan komponen Rawat Jalan
darah (transfusi) merupakan
tanggungjawab Perawat / Bidan. a.       Tidak perlu menggunakan
gelang Identifikasi.
b.      Dua orang Perawat / Bidan yang
kompeten harus memastikan kebenaran: b.      Sebelum melakukan suatu
data demografik pada kantong prosedur/terapi, tenaga medis / perawat /
darah, nomor register darah,  jenis darah, bidan / tenaga kesehatan lainnya harus
golongan darah, pada pasien dan yang menanyakan identitas pasien berupa
tertera pada kantong darah, waktu nama dan nomor rekam medis. Data ini
kadaluwarsanya, dan identitas pasien pada harus dikonfirmasi dengan yang tercantum
gelang Identitas. pada rekam medis.

c.       Perawat / Bidan harus meminta c.       Jika pasien adalah rujukan dari


pasien untuk menyebutkan nama lengkap dokter / puskesmas / layanan kesehatan
dan nomor rekam medis. lainnya, surat rujukan harus berisi identitas
pasien berupa nama lengkap, dan alamat.
d.      Jika Perawat / Bidan  tidak Jika data ini tidak ada, dikonfirmasi
yakin/ragu akan kebenaran identitas kepada pasiennya sebelum
pasien, jangan lakukan transfusi darah prosedur / terapi dilaksanakan.
sampai diperoleh kepastian identitas pasien
dengan benar. d.      Jika pasien rawat jalan tidak dapat
mengidentifikasi dirinya sendiri, verifikasi
data dengan menanyakan
5.     Tatalaksana Identifikasi pada Bayi keluarga / pengantar pasien.
Baru Lahir atau Neonatus

a.       Gunakan gelang pengenal di 7.    Tatalaksana Identifikasi Nama


ekstremitas yang berbeda. Pasien yang Sama di Ruangan Rawat
b.      Untuk bayi baru lahir yang masih Inap
belum diberi nama, data di gelang
a.       Jika terdapat pasien dengan nama mengidentifikasi pasien, dan lakukan
yang sama, harus diinformasikan kepada pencatatan di rekam medis.
perawat yang bertugas setiap kali
pergantian jaga (Breafing, Debreafing) d.      Pada kondisi dimana petugas tidak
yakin/tidak pasti dengan identitas pasien
b.      Jika dalam satu ruang terdapat pasien (misalnya saat pemberian obat), petugas
dengan nama sama, pada cover luar  folder dapat menanyakan nama dan tanggal lahir
rekam medik dan semua formulir pasien atau nama dan alamat (jika
permintaan penunjang harus diberi tanda memungkinkan) dan dapat dicek ulang
“HATI HATI PASIEN DENGAN NAMA pada rekam medis.
SAMA”.
e.       Jika terdapat ≥ 2 pasien dengan
8. Tatalaksana Identifikasi Pasien yang nama yang sama di ruang rawat, berikan
Identitasnya Tidak Diketahui tanda/label notifikasi pada rekam medis,
dan dokumen lainnya.
a.       Pasien akan dilabel menurut
prosedur RS Muhammadiyah 10.  Tatalaksana Identifikasi  Pasien
Tuban sampai pasien dapat diidentifikasi Yang Meninggal
dengan benar. Contoh pelabelan yang
diberikan berupa: Tn. X. / Ny. X, a.       Pasien yang meninggal di ruang
Pria/Wanita, Tidak Dikenal dan nomor rawat RS harus dilakukan konfirmasi
Rekam Medisnya. terhadap identitasnya dengan
gelang identifikasi dan nomor  rekam
b.      Saat pasien sudah dapat medis (sebagai bagian dari proses
diidentifikasi, berikan verifikasi kematian)
gelang identifikasi baru dengan identitas
yang benar. Penutup

9. Tatalaksana Identifikasi Pasien Dari pembahasan di atas dapat


Dengan Gangguan Jiwa disimpulkan bahwa perawat memiliki
tugas dan janggungjawab yang besar
a.       Kapanpun dimungkinkan, pasien dalam hal tatalaksana identifikasi pasien
gangguan jiwa harus menggunakan dengan berbagai kondisi pasien.
gelang identifikasi.

b.      Akan tetapi terdapat hal-hal seperti


kondisi pasien atau penanganan pasien Daftar Pustaka
yang menyebabkan sulitnya mendapat
Anggraeni, D., Hakim, L., & I, C. W.
identitas pasien dengan benar sehingga
(2014). Evaluasi Pelaksanaan Sistem
perlu dipertimbangkan untuk
Identifikasi Pasien di Instalasi Rawat Inap
menggunakan metode identifikasi
Rumah Sakit Evaluation on Patient
lainnya dengan sumber data dari
Identification System Implementationin
keluarganya.
Hospital Inpatient Unit, 28(1), 99–104.
c.       Identifikasi pasien dilakukan oleh
Arlina Dewi, A. L. (2015). Analisis
petugas yang dapat diandalkan untuk
Imlementasi Sasaran Keselamatan Pasien
Dalam Menghadapi Akreditasi di Klinik Menggunakan Media Audiovisual
Trio Husada Kota Batu, 14. terhadap Pengetahuan Pasien Rawat Inap.
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 3. N 1,
Bea, I. F., Pasinringi, S. A., & Noo, N. B. 342-351
(2013). Gambaran Budaya Keselamatan
Pasien di Rumah Sakit Universitas Sri yulia,dkk. Peran perawat terhadap
Hasanudin Tahun 2013, 1– 14. pelayanan keselamatan pasien. Jurnal
Indonesia, vol 15, no 3, November hal
Oktaviani, H., Sulistyawati, S. D., & 2012; hal 185192.
Fitriana, R. nur. (2015). Hubungan Budaya
Organisasi Dengan Perilaku Perawat masyarakat (eJournal) Volume 3, Nomor
Dalam Melaksanakan Keselamatan Pasien 1,
di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Universitas Hasanudin Makassar. Syarianingsih Syam, nur. Implementasi
Budaya Keselamatan Pasien oleh Perawat
Simamora, R. H.(2019) Buku Ajar : di Rumah Sakit Ibnu Sina Makasar. Kes
Pelaksanaan Identifikasi Pasien. Ponorogo Mas: Jurnal Fakultas Kesehatan
Jawa Timur.Uwais Inspirasi Indonesia Vol Masyarakat, Universitas Ahmad Dahlan,
03.No 01 Yogyakarta, IndonesiaVolume 11, Issue 2,
September 2017, pp. 169 ~ 174 ISSN:
Simamora, R. H.(2019) Documentation of 1978 - 0575
Patients Identification into the Electronic
System to Improve the Quality of Nursing Vena Jaladara, dkk. Hubungan tingkat
Services . Internasional Journal of pengetahuan dan praktik perawat
Sciensific & Tecnology Research Vol 08. mengenai keselamatan pasien (patient
No 09, 1884-1886 safety) di instalasi gawat darurat rs x
semarang.Jurnal kesehatan
Simamora, R. H. (2019) Pengaruh
Penyuluhan Identifikasi Pasien dengan

Anda mungkin juga menyukai