Anda di halaman 1dari 8

9/09/2020 TUGAS 1

TATA TULIS KARYA ILMIAH DAN SEMINAR


KONSEP KARYA ILMIAH

VANISA ANDINI
18075085
KONSEP KARYA ILMIAH
A. Konsep Karya Ilmiah
a. Pengertian Karya Ilmiah
Berdasarkan fakta dan cara penyajiannya, karangan ilmu pengetahuan dapat
dibagi menjadi dua golongan, yaitu karangan ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah
(karangan ilmiah) dan karangan ilmu pengetahuan yang bersifat non – ilmiah (karangan
non-ilmiah) (Jones dalam Brotowidjoyo, 1993 : 3).
Karangan ilmiah disebut juga karya ilmiah. Menurut Pateda (1993 : 91),karya
ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah pada suatu disiplin ilmu tertentu yang disusun
secara matematis ilmiah, logis, benar, bertanggung jawab, dan menggunakan bahasa
yang baik dan benar. Menurut Dalman (2009 : 76), karya ilmiah adalah tulisan yang
memiliki bobot akademis tertentu, ditinjau dari aspekorganisasi tulisan, substansi
masalah, akurasi data, dan penyajianya.
Adapun dalam (bahasa Inggris: scientific paper), karya ilmiah adalah laporan
tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah
dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan
yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Fakta yang digunakan dalam karangan ilmiah merupakan fakta umum yang dapat
dibuktikan kebenarannya serta ditulis secara ilmiah menurut prosedur penulisan ilmiah.
Selain itu, fakta umum juga dapat dijadikan sebagai dasar dalam menyusun
kesimpulan.
b. Fungsi Karya Ilmiah
Adapun fungsi dari karya tulis ilmiah secara umum, diantaranya sebagai berikut ini:

i. Fungsi Untuk Pendidikan


Fungsi yang pertama yaitu untuk pendidikan, dimana dengan
menulis karya ilmiah akan memberikan pengalaman dan pelajaran yang
berharga bagi penulisnya. Karena penulis akan mampu berfikir, menulis
dan mempertanggung jawabkan hasil dari penelitiannya.

ii. Fungsi Untuk Penelitian


Fungsi yang kedua yaitu untuk dunia penelitian, maksudnya karya
ilmiah yang ditulis berguna untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
berguna juga bagi seorang peneliti untuk memperaktekan prosedur
ilmiahnya.

iii. Fungsi Fungsional


Dan yang ke tiga sebagai fungsi fungsional, fungsi ini maksudnya
karya tulis ilmiah dapat berguna sebagai alat untuk mengembangkan
pengetahuan, sebagai bahan pustaka dan untuk kepentingan disiplin ilmu
tertentu.

Adapun fungsi lainnya bagi karya tulis ilmiah misalnya yaitu:


i. Untuk Suatu Penjelasan
Maksudnya karya tulis ilmiah dapat menjelaskan hal-hal yang
sebelumnya belum diketahui pembaca, misal seperti hal-hal yang belum
jelas dan tidak pasti, sehingga menjadi jelas dan pasti kebenarannya.

ii. Untuk Prediksi


Suatu karya tulis ilmiah hasil penelitian dapat menjadi prediksi
mengenai suatu hal yang belum terjadi, sehingga kejadian tersebut bisa di
antisipasi atau bisa di cegah.

iii. Untuk Kontrol


Karya tulis ilmiah berguna juga untuk melakukan kontrol terhadap
benar atau tidaknya suatu pernyataan mengenai permasalahan.

c. Tujuan Karya Ilmiah


i. Karya ilmiah disusun dengan tujuan untuk memecahkan masalah tertentu.
ii. Karya ilmiah disusun untuk mencapai tujuan khususnya tertentu.
iii. Karya ilmiah disusun dengan tujuan menambah pengetahuan, ilmu, dan
konsep pengetahuan tentang satu pokok masalah tertentu.
iv. Karya ilmiah disusun dengan tujuan untuk membina kemampuan menulis
ilmiah bagi penulisnya.
v. Karya ilmiah disusun dengan tujuan untuk membina kemampuan berfikir
ilmiah bagi penulisnya.
d. Etika Karya Ilmiah
1. Pengertian etika karya ilmiah
Etika berasal dari Bahasa Yunani ethos, yang merupakan nilai-nilai dan
norma-norma yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya. Etika juga berkaitan dengan ahlak (moral): yang baik
dan yang buruk. Nilai dan norma bersumber dari agama yang mengatur perilaku
manuasia yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Kode etik merupakan
seperangakat norma yang perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah.
Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan perujukan, perizinan terhadap bahan
yang digunakan, dan penyebutan sumber data atau informan. Sedangkan karya
ilmiah atau tulisan ilmiah merupakan karya seorang ilmuan (yang berupa hasil
pengembangan) yang mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan orang
lain sebelumnya.
Dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus secara jujur menyebutkan
rujukan terhadap bahan atau pikiran yang diambil dari sumber lain. Pemakain
bahan atau pikiran dari suatu sumber atau orang lain yang tidak disertai rujukan
dapat didentik dengan pencurian. Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri
dari tindakan kecurangan yang lazim disebut dengan plagiat. Plagiat merupakan
tindakan kecurangan yang yang berupa pengambilan tulisan atau pemikiran orang
lain yang diakui sebagai hasil tulisan atau pemikiran sendiri. Oleh sebab itu,
penulis skiripsi dan tesis wajib membuat dan mencantumkan pernyataan dalam
skiripsi, tesis atau disertasinya bahwa karyanya itu bukan merupakan pengambilan
tulisan atau pemikiran orang lain.
Dalam menggunakan bahan dari suatu sumber (misalnya instrumen,
bagan, gambar, dan tabel), penulis wajib meminta izin kepada pemilik tersebut.
Permintaan izin dilakukan secara tertulis. Jika pemilik bahan tidak dapat
dijangkau, penulis harus menyebutkan sumbernya dan menjelaskan apakah
bahantersebut diambil secara utuh, diambil sebagian, dimodifikasi atau
dikembangkan. Nama sumber data atau informan, terutama dalam penelitian
kualitatif, tidak boleh dicantumkan apabila pencamtuman nama tersebut dapat
merugikan sumber data atau informan. Sebagai gantinya, nama sumber data atau
informan dinyatakan dalam bentuk nama samaran.
2. Tujuan Etika Karya Ilmiah
Tujuan dari etika karya ilmiah antara lain:
i. Menjamin akurasi temuan penelitian dan pengembangan ilmu
pengetahuan.
ii. Untuk melindungi haki peneliti.
iii. Untuk melindungi objek peneliti dari pemalsuan dan kerusakan.
iv. Menjaga reputasi ilmuwan.
v. Menegakkan etika moral dalam berperilaku.

3. Fungsi Etika Karya Ilmiah


Etika karya ilmiah memiliki fungsi antara lain:
i. Sebagai bagian sistem iptek yang menentukan kemajuan ilmu
pengetahuan.
ii. Memelihara hati nurani diri peneliti dengan berpegang pada
moralitas peneliti.
iii. Mengawal penghormatan pada nilai-nilai etika dalam penelitian.
iv. Membangun iklim penelitian yang sehat, kuat dan bermartabat.

4. Etika Penulisan Karya Ilmiah


Etika penulisan adalah hal yang lebih dari pada masalah teknis penulisan
itu sendiri. Ia sudah bicara tentang apa yang seharusnya dilakukan dan yang
tidak. Seseorang secara teknis, boleh telah menulis dengan cara yang benar,
namun tetap ada resiko melanggar etika penulisan ilmiah. Etika lebih
menyentuh hati daripada nalar pikiran.
i. Kejujuran
Jujur dalam pengumpulan bahan pustaka, pengumpulan data,
pelaksanaan metode dan prosedur penelitian, publikasi hasil. Dalam
melakukan penelitian atau penulisan karya ilmiah, kejujuran sangat
dibutuhkan mengenai bagaimana peneliti mengumpulkan data,
melaksanakan metode dan prosedur penelitian, mengumpulkan sumber
atau referensi data berupa bahan pustaka, serta bagaimana peneliti
mempublikasikan hasilnya.

ii. Objektivitas
Upayakan minimalisasi kesalahan dengan cara:
1) Rancangan percobaan
Sebelum melakukan percobaan atau penelitian, membuat
rancangan percobaan dapat membantu atau memudahkan peneliti
dalam melakukan penelitiannya. Selain itu rancangan juga dapat
meminimalkan tingkat kesalahan dalam penelitian, karena segala
sesuatu yang sebelumnya sudah dirancang akan mudah
diaplikasikan dan sedikit terhindar dari kesalahan.
2) Analisis dan interpretasi data
3) Penilaian ahli/rekan peneliti
Dalam sebuah penelitian yang sedang dilakukan ataupun sudah
selesai dilakukan apabila mendapat penilaian dari ahli penelitian
atau rekan peneliti lain akan dapat meminimalisasikan tingkat
kesalahan
pada penelitian tersebut. Penilaian yang diberikan biasanya dapat
berupa pujian atau kritikan maupun saran. Saran atau kritikan
tersebut yang dapat membangun sebuah penelitian agar dapat
menjadi penelitian yang menghasilkan bukti atau data yang relevan.
4) Keputusan pribadi
5) Pengaruh pemberi dana/sponsor
Dana merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi
berlangsungnya sebuah penelitian. Besar atau kecilnya dana yang
tersedia sangat berpengaruh terhadap berhasil atau tidaknya sebuah
penelitian. Apabila dana yang diberikan oleh sponsor cukup besar
maka dana tersebut akan lebih memberikan banyak manfaat bagi
peneliti. Peneliti yang baik dan profesional akan menggunakan
dana penelitian hanya untuk keperluan penelitain, maka dari itu
dana yang tersedia cukup besar apabila digunakan dengan baik,
peneliti dapat melakukan penelitian yang berhasil.

iii. Integritas
Tepati selalu janji dan perjanjian. Dalam melakukan penelitian tentu saja
pihak peneliti akan melakukan janji atau perjanjian dengan pihak lain, yang
mana perjanjian ini berhubungan dengan proses penelitian baik dalam
pengumpulan data maupun metode dan prosedur penelitian. Ketika peneliti
melakukan perjanjian dengan pihak lain, maka peneliti harus menepati janji
tersebut. Apabila perjanjian yang telah dibuat diingkari oleh peneliti maka akan
merusak integritas peneliti itu sendiri.

iv. Ketelitian
Berlaku teliti dan hindari kesalahan karena ketidakpedulian. Ketelitian
dalam sebuah penelitian merupakan point yang sangat penting. Ketelitian ini
muncul karena adanya rasa kepedulian dari peneliti. Bentuk dari ketelitian ini bisa
dilakukan dari hal – hal yang sangat mudah dan simple. Contoh mencatat
pekerjaan yang akan dilakukan tiap peneliti. Misalnya kapan dan di mana
pengumpulan data dilakukan. Selain itu, catat alamat korespondensi responden,
jurnal atau agen publikasi lainnya.

v. Keterbukaan
Dalam membuat suatu karya ilmiah, seorang peneliti harus bisa
mempertanggungjawabkan penelitian yang kita lakukan dengan cara
menginterpretasikan hasil dari penelitian tersebut ke dalam bentuk laporan. Hasil
dari penelitian yang telah dibuat ini nantinya diharapkan akan berguna bagi para
pembaca dan menjadi salah satu sumber acuan peneliti-peneliti lainnya dalam
melakukan penelitian selanjutnya. Untuk itu, dalam menuliskan hasil laporan
penelitiannya, seorang peneliti harus terbuka dalam berbagi data, hasil, ide, alat
dan juga sumber daya penelitian terhadap para pembaca. Selain itu, peneliti juga
harus terbuka terhadap kritik dan ide-ide baru yang disampaikan oleh para
pembaca meskipun pada akhirnya masukan tersebut tidak diterima karena
adanya perbedaan pendapat.

vi. Penghargaan terhadap HAKI


Penelitian dilakukan untuk membuktikan apakah teori-teori yang ada
sesuai dengan kenyataannya atau tidak. Jika hasil dari penelitian tersebut tidak
sesuai dengan teori yang ada, maka dapat terjadi munculnya teori yang baru.
Untuk dapat membuktikan apakah teori-teori yang ada sesuai dengan prakteknya,
peneliti tentu membutuhkan referensi dari berbagai pihak sebagai lanadan teori
yang ingin digunakan dalam menunjang proses penelitiannya.

vii. Penghargaan terhadap Kerahasiaan (Responden)


Sebuah penelitian pastinya memuat atau menyajikan berbagai data sebagai
pendukung dari hasil penelitiannya. Namun, jika data tersebut menyangkut data
pribadi, kriminal dan lain sebagainya yang dianggap sebagai rahasia oleh
responden, maka peneliti harus menjaga kerahasiaan tersebut. Contohnya peneliti
melakukan suatu studi kasus pada suatu perusahaan dimana data yang diberikan
oleh perusahaan merupakan data rahasia perusahaan, maka peneliti harus menjaga
kerahasiaan tersebut misal dengan tidak menyebutkan nama perusahaan atau
menggantinya dengan nama samaran.

viii. Publikasi yang Terpercaya


Dalam mempublikasikan hasil penelitian yang telah dilakukan, sebaiknya
peneliti menghindari publikasi penelitian yang sama secara berulang-ulang ke
berbagai media (jurnal, seminar).

ix. Pembinaan yang Konstruktif


Dalam sebuah penelitian tidak menutup kemungkinan seorang peneliti
mempunyai seorang pembimbing. Peran seorang pembimbing dalam penelitian
adalah memberi arahan dan masukan bagi mahasiswa ataupun peneliti pemula
yang masih membutuhkan pembimbing. Seorang pembimbing yang baik tidak
memaksakan pendapat ataupun ide yang dia miliki kepada peneliti. Perkenankan
peneliti untuk mengembangkan ide mereka menjadi penelitian yang berkualitas.
x. Penghargaan terhadap Kolega/Rekan Kerja
Jika dalam penelitian, peneliti mempunyai tim, maka etika yang harus
dilakukan adalah menghargai dan memperlakukan rekan penelitian dengan
semestinya dan layak. Urutan menunjukkan besarnya kontribusi anggota dalam
tim. Peneliti dengan konstribusi terbesar ditetapkan sebagai penulis pertama,
sedangkan yang lain menjadi penulis kedua dan selanjutnya.

xi. Tanggung Jawab Sosial


Upayakan penelitian yang disusun berguna demi kemaslahatan
masyarakat, meningkatkan taraf hidup, memudahkan serta membuat aktivitas
kehidupan menjadi lebih efisien dan efektif, meringankan beban hidup, serta
bertanggung jawab mendampingi masyarakat dalam mengaplikasikan hasil
penelitian.

xii. Tidak Melakukan Diskriminasi


Hindari melakukan pembedaan pada rekan kerja atau mahasiswa karena
jenis kelamin, ras, suku dan faktor-faktor lain yang tidak ada hubungannya dengan
kompetensi dan integritas ilmiah.

xiii. Kompetensi
Setiap peneliti mengharapkan hasil penelitian berupa karya ilmiah yang
baik, andal, dapat diterima dan bermanfaat bagi khalayak umum. Kompetensi dan
keahlian diperlukan untuk menghasilkan karya ilmiah yang semakin baik
kedepannya. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan. Semakin
sering seseorang melakukan pembelajaran dan penelitian, maka hasil
penelitiannya akan semakin baik di kemudian hari. Hal ini dikarenakan
pengalaman dan pengetahuan yang bertambah ikut andil dalam pengembangan
cara berpikir serta teknik peneliti. Peningkatan kompetensi juga dapat dilakukan
dengan pembelajaran seumur hidup yang terus dilakukan secara bertahap hingga
mahir dalam melakukan penelitian.

xiv. Legalitas
Peneliti haruslah memahami dan mematuhi segala peraturan institusional
dan kebijakan pemerintah yang terkait dengan penelitian agar tidak merugikan
banyak pihak, baik diri sendiri maupun orang lain. Aturan legalitas ini, biasanya
terkait dengan hak cipta. Peneliti diharuskan untuk selalu meminta izin sebelum
mengambil data/bahan penelitian baik secara langsung ataupun dengan
menyebutkan nama/sumber penelitian dalam hasil karya ilmiahnya. Pemerintah
telah mengatur secara tegas mengenai aspek legalitas ini dalam undang-undang,
terdapat sanksi yang pasti dalam setiap pelanggaran etika penulisan karya ilmiah
mulai dari pencabutan karya ilmiah hingga hukuman denda dan kurungan.
DAFTAR PUSTAKA

Aidy Yudha Prasetyo. 2018. Konsep Karya Ilmiah. Makalah

Dosen pendidikan. 2020. Atrikel. Contoh Karya Ilmiah. Dalam


https://www.dosenpendidikan.co.id/contoh-karya-ilmiah/ diakses pada 10 september
2020

Unknown. 2014. Artikel. Tujuan Dan Fungsi Karya Ilmiah. Dalam


http://freehandmadegiveaways.blogspot.com/2014/09/tujuan-dan-fungsi-karya-tulis-
ilmiah.html diakses pada 10 september 2020

Halimatu Sa’diyah. 2017. Etika Karya Ilmiah. Makalah

Anda mungkin juga menyukai