((𝐴1𝑥𝑦𝑖)+(𝐴2𝑥𝑦2))/𝐴3
Y= 195 mm Titik berat pada bidang balok T
y1 = hpelat/2 , y2 = hpelat + ((hbalok - hpelat)/2)
𝐸𝐼𝑏/𝐸𝐼𝑙
ἀfl = 2.315
Nilai ἀfm diperoleh dari rata rata ἀfl dan ἀfs h pelat = 200mm
h pelat = 200mm
(𝐿𝑦
β = −𝐾1)/(𝐿 1.122
h balok = 600mm
𝑥 −𝐾2)
Karena > 2, maka hmin dicari dengan menggunakan rumus
hmin =
(𝐿𝑛(0.8+𝑓𝑦/1400)) 105.49 mm
/(36+9𝛽)
Nilai ini sudah lebih besar dari 90 mm , sebagai hasilnya pelat dengan ketebalan
200 mm dapat dipergunakan
SNI2847-2013 h=
1 0.2 < ἀfm < 2 (𝐿𝑛(0.8+𝑓𝑦/1400))
/(36+5𝛽(ἀ𝑓𝑚
−0.2))
namun tidak boleh kurang dari 125 mm
h=
2 ἀfm > 2 (𝐿𝑛(0.8+𝑓𝑦/140
0))/(36+9𝛽)
namun tidak boleh kurang dari 90 mm
3 ἀfm < 0.2 h = ketebalan minimum pleat tanpa balok (Tabel 12.4)
gian kiri balok dan bagian kanan balok
idang balok T
Ly = 7000mm
Lx = 6000mm
be = 1200mm
h pelat = 200mm
y1 = 100mm
h pelat = 200mm
T. Berat = 220 mm y1 = 100mm
y = 400mm x = 400mm
y2 = 180mm
h balok = 600mm
bw balok = 400mm
58.45
105.49
Menentukan Tulangan As
m = = 21.176
𝑓𝑦/(0.8
5∗𝑓𝑐)
Ly/Lx = 1.1
Momen Arah X
#Lapangan
Mlx = 1041.4 kg-m
Rn = = 0.384 Mpa
𝑀𝑛/(𝑏
m = 〖𝑑𝑥〗
𝐹𝑦/(0.85 = 21.176 Mpa
𝐹𝑐)
^2 )
1/𝑚
ρ perlu = [1−√(1−2𝑚𝑅𝑛/𝑓𝑦)] = 0.0011
#Tumpuan
Mtx = -1041.4 kg-m
Rn = = -0.384 Mpa
𝑀𝑛/(𝑏
m = 〖𝑑𝑥〗
𝐹𝑦/(0.85 = 21.176 Mpa
𝐹𝑐)
^2 )
1/𝑚
ρ perlu = [1−√(1−2𝑚𝑅𝑛/𝑓𝑦)] = -0.0011
Momen Arah Y
#Lapangan
Mly = 860.3 kg-m
Rn = = 0.371 Mpa
𝑀𝑛/(𝑏
m = 〖𝑑𝑦〗
𝐹𝑦/(0.85 = 21.176 Mpa
𝐹𝑐)
^2 )
1/𝑚
ρ perlu = [1−√(1−2𝑚𝑅𝑛/𝑓𝑦)] = 0.0010
#Tumpuan
Mty = -860.3 kg-m
Rn = = -0.371 Mpa
𝑀𝑛/(𝑏
m = 〖𝑑𝑦〗
𝐹𝑦/(0.85 = 21.176 Mpa
𝐹𝑐)
^2 )
1/𝑚
ρ perlu = [1−√(1−2𝑚𝑅𝑛/𝑓𝑦)] = -0.0010
ρ perlu < ρmax Perlu tulangan tunggal
Berdasarkan Hitungan
Tulangan Lapangan Tulangan Tumpuan
Arah X Arah Y Arah X Arah Y
Mlx Mly Mtx Mty
( mm ) ( mm ) ( mm ) ( mm )
D 13 - 250 D 13 - 250 D 13 - 250 D 13 - 250
Tentukan koordinat titik berat susunan enam buah kawat tipis berikut ini dengan acuan titik 0 !
Pembahasan
Soal No. 2
Tentukan letak titik berat bangun berupa luasan berikut dihitung dari bidang alasnya!
Pembahasan
Y1 = 30
Soal No. 3
Pembahasan
Bagi bangun menjadi dua, persegi di bagian bawah dan segitiga sama kaki di bagian atas. Data :
Bidang 1 (persegi)
Y1 = 90/2 = 45
Bidang 2 (segitiga)
Letak Yo :
Soal No. 4
Bagi bidang menjadi dua, persegi panjang yang dianggap utuh (belum dilubang) dan lubang berbentuk segitiga. Data dari soal
Y1 = (180/2) = 90
Letak Yo :
Soal No. 5
Sebuah tabung pejal disambung dengan kerucut pejal seperti pada gambar berikut!
Pembahasan
Data :
X1 = 6
X2 = 12 + (1/4 t) = 12 + 3 = 15
Letak Xo :
Soal Nomor 6
Karton I dan II masing-masing homogen , terbuat dari bahan yang sama dan digabung menjadi satu seperti gambar di bawah.
Pembahasan
Karton 1
A1 = 4 x 8 = 32
x1 = 4
y1 = 2
Karton 2
A2 = 4 x 4 = 16
x2 = 8 + 2 = 10
y2 = 4 + 2 = 6
Letak titik berat dari titik A adalah 6 cm ke kanan dan 3,3 cm ke atas.
Soal Nomor 7
Benda 1 dan benda 2 berupa luasan disusun seperti gambar berikut ini.
Tentukan jarak titik berat benda 1 dan benda 2
Pembahasan
Letak titik berat benda 1 diukur dari alas benda 1 adalah y1 = d/2 = 0,5 d
Letak titik berat benda 2 diukur dari alas benda 1 adalah y2 = d + 1/3(3d) = d + d = 2d
2d − 0,5 d= 1,5 d
Soal Nomor 8
Pembahasan
Bagi luasan menjadi dua, tentukan titik berat masing-masing luasan seperti ini.
A1 = = 12 x 12 = 144
x1 = 6
y1 = 6
A2 = 1/2 x 12 x 12 = 72
x2 = 12 + 4 = 16
y2 = 4
Sehingga
Soal Nomor 9
Tentukan lokasi titik berat luasan berikut ini diukur dari sumbu x!
Pembahasan
Bagi luasan menjadi 3 bagian. Diukur terhadap sumbu x artinya yo yang dicari.
A1 = 20 x 50 = 1000
y1 = 25
A2 = 30 x 20 = 600
y2 = 40
A3 = 20 x 10 = 200
y3 = 15
Soal Nomor 10
Sebuah kubus dengan panjang sisi 2 meter ditempatkan di bawah sebuah balok dengan ukuran seperti gambar.
Tentukan letak titik berat gabungan kedua benda diukur dari alas kubus!
Pembahasan
V1 = 2 x 2 x 2 = 6 V1 = 2 x 2 x 2 = 8
y1 = 2/2 = 1
V2 = 2 x 1,5 x 1 = 3
y2 = 2 + 1 = 3
(Rintisan)
TEORI PERHITUNGAN BALOK
3. Balok “T”
Balok “ T “ merupakan balok yang berbentuk huruf T dan bukan
berbentuk persegi, sebagian dari pelat akan bekerja sama dengan bagian
atas balok untuk memikul tekan.
dx = h – P – ½ ∅ Dx (arah X)
dy = h – P – ∅ Dx – ½ ∅ Dy (arah Y)
3. Menentukan ρ
ρ min = 1,4 / fy
ρ min < ρ < ρmaks
Bila ρ < ρ min = pakai ρ min
4. Perhitungan tulangan
As = ρ.b.d
Vc = √fc b.d
6
Vs = V u - Vc
Æg
Vs
dx = h – P – ½ ∅ Dx (arah X)
2. Perhitungan Beban
Wu = 1,2 WD + 1,6 WL.
3. Perhitungan Momen
Mux = (koef. Tabel metode amplop berdasarkan Ix/Iy.(Wu.Ix2))
Muy = (koef. Tabel metode amplop berdasarkan Ix/Iy.(Wu.Ix2))
5. ρ analisa
dx = h – P – ½ ∅ Dx (arah X)
2. Perhitungan Beban
Wu = 1,2 WD + 1,6 WL.
3. Perhitungan Momen
Mux = 1/8 Wu lx2
Muy = 1/8 Wu ly2
4. Rasio Tulangan (ρ) :
ρ min = 0,0025 (Koefisien CUR pelat)
5. ρ analisa
Posted b