Anda di halaman 1dari 7

Mata Kuliah :METODOLOGI PENELITIAN

Semester : II

Dosen : Dr. NGASBUN EGAR, S.Pd., M.Pd

Kelas :2F

Kelompok : KELOMPOK A

Anggota : 1. ELISA DEWIYANTI ANDRIAN 19510374

2. ROSELIA SUSANTO 19510344

3. PURMEIDIANTO 19510373

4. ERNA NUGRAHENING N 19510348

5. NUR TISA ARTITISARI 19510343

6. WIDDY HARDIYANTI 19510277

RANGKUMAN HASIL DISKUSI TOPIK 10

ANALISIS DATA KUALITATIF

A. DATA PADA PENELITIAN KUALITATIF

Bogdan (dalam Sugiyono, 2010, hlm. 334) mengemukakan bahwa:

“Data analysis is the process of systematically searching and arranging the interview
transcripts, fieldnotes, and other materials that you accumulate to increase your own
understanding of them and to enable you to present what you have discovered to other.”

Analisis data merupakan suatu proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lainnya sehingga
dapat mudah dipahami serta temuannyadapat diinformasikan kepada orang lain.
Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya kedalam unit-
unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang
akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diinformasikan kepada orang lain.

Kemudian, Susan Stainback (dalam Sugiyono, 2010, hlm. 335) mengemukakan bahwa:

“Data analysis is critical to the research process. It’s to recognition, study, and
understanding of interrelationship and concept in your data that hypotheses and assertions
can be developed and evaluated.”

Analisis data merupakan hal yang kritis dalam penelitian kualitatif. Analisis tersebut
digunakan untuk memahami hubungan dan kosep dalam data sehingga hipotesis dapat
dikembangkan dan dievaluasi.

Berdasarkan hal tersebut, maka tim penulis mengemukakan bahwa analisis data
merupakan suatu proses pemahaman yang didasarkan pada data dan fakta dilapangan,
kemudian mencoba untuk mensintesiskannya kedalam beberapa kategori atau
mencocokannya dengan teori yang ada.

Analisis data penelitian kualitatif bersifat induktif, berarti suatu analisis berdasarkan pada
data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan dengan pola hubungan tertentu atau
menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut,
kemudian dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga dapat disimpulkan apakah
hipotesis tersebut dapat diterima atau ditolak berdasarkan data yang diperoleh. Bila
berdasarkan data yang diperoleh secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi ternyata
hipotesisnya diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori.

Analisis data perlu dilakukan oleh peneliti agar data-data yang diperoleh dapat mudah
dibaca; dapat memaknai/arti data-data tersebut; data-data dapat diinterpretasikan; dan
pertanyaan-pertanyaan penelitian dapat dijawab.

B. ANALISIS DATA PADA PENELITIAN KUALITATIF

Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji validitas dan
reliabilitas. Dalam penelitian kualitatif, temuan atau dapat dinyatakan valid apabila tidak
ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada
obyek yang diteliti. Kebenaran reliatas data dala penelitian kualitatif tidak bersifat
tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada kemampuan penelti mengkonstruksi fenomena
yang diamati, serta dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental tiap individu
dengan berbagai latar belakangnya (Sugiyono, 2010:455-457). Pengecekan keabsahan
data dalam penelitian ini melalui:

1. Pengujian Kredibilitas

Pengujian kredibilitas penelitian ini menggunakan triangulasi. Triangulasi dapat


diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan
waktu. Dengan demikian terdapat triangulasi sumber, triangulasi teknik pengumpulan
data, dan waktu (Sugiyono, 2010:464).

1) Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara


mengecheck data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Data yang telah
dianalisis oleh peneliti dioalah sehingga menghasilkan suatu kesimpulan
selanjutnya dimintakan kesepakatan (member check) dari sumber data tersebut

(Sugiyono, 2010:465).

2) Triangulasi Waktu

Waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data. Data yang dikumpulkan


dengan teknik wawancara di pagi hari pada saat narasumber masih segar, belum
banyak masalah, akan memberikan data yang lebih valid sehingga lebih kredibel.
Dalam rangka pengujian kredibilitas data dapat dilakukan dengan cara pengecekan
dengan wawancara, observasi atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang
berbeda (Sugiyono, 2010:465).

3) Triangulasi Teknik\

Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara


mengecheck data kepada sumber yang sama dengan teknik berbeda. Misalnya data
diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau
kuisioner. Bila dengan tiga teknik pengujian kredibilitas data tersebut
menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih
lanjut kepada sumber data untuk memastikan data mana yang dianggap benar
(Sugiyono, 2010:464-465).

2. Pengujian Validitas
Merupakan validitas eksternal dalam penelitian kualitatif. Validitas eksternal
menunjukkan derajad ketepatan atau dapat diterapkan hasil penelitian ke populasi di
mana sampel tersebut diambil. Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan, hingga
mana hasil penelitian dapat diterapkan atau digunakan dalam situasi lain. Supaya
orang lain dapat memahami penelitian kualitatif maka peneliti dalam membuat
laporannya harus memberikan uraian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.
Maka pembaca akan menjadi jelas atas penelitian tersebut, sehingga dapat
memeutuskan dapat atau tidaknya untuk mengaplikasikan hasil penelitian tersebut
ditempat lain (Sugiyono, 2010:468-469). Pembaca laporan penelitian memperoleh
gambaran yang jelas, “semacam apa” suatu hasil penelitian dapat diberlakukan
(transferability), maka laporan tersebut memenuhi standart transferabilitas (Sanafiah
Faisal, 1990 dalam Sugiyono, 2010:469).

Setelah data yang didapat dan diolah telah jadi, maka data hasil olahan tersebut

dimasukkan atau dibuat ke dalam laporan hasil penelitian dibuat rinci, jelas,
sistematis,dan dapat dipercaya sehingga pembaca menjadi jelas.

C. PROSES ANALISIS DATA PADA PENELITIAN KUALITATIF

Toha Anggoro (2008, hlm. 6.18) menyatakan bahwa analisis data penelitian kualitatif
pada umumnya merupakan suatu proses yang mencakup kegiatan sebagai berikut:

1. Analisis temuan yang terus-menerus dilapangan, khususnya dalam masalah yang


diteliti dan juga dalam keseluruhan fenomena yang berkaitan dengan pertanyaan
penelitian, dengan tujuan untuk mendapatkan tema-tema besar dan untuk
mengembangkan konsep-konsep tertentu.

2. Pengelompokan dan pengorganisasian data, sesegera mungkin setelah data diperoleh


sehingga dapat membantu peneliti dalam memahami pola permasalahan dan atau tema
fenomena yang diteliti.

3. Evaluasi penelitian kualitatif tentang validitas atau keterpercayaan data yang terus-
menerus.

Peneliti kualitatif biasanya tidak secara eksplisit menyebutkan metode analisisnya karena
memang tidak ada suatu prosedur yang baku seperti halnya seperti pada penelitian
kuantitatif. Walaupun mayoritas analisis data yang dilakukan secara induktif, tetapi tidak
jarang metode deduktif juga digunakan sebagai upaya untuk memahami data yang
diperoleh dilapangan.

Peneliti kualitatif selalu berupaya dan bekerja dengan desain yang terbuka dan fleksibel.
Fokus dan tujuan penelitian yang biasanya dinyatakan dalam bentuk permasalahan besar/
umum, selalu mengalami modifikasi dilapangan. Oleh karena itu, analisis data temuan dan
pengumpulan data dilapangan seyogyanya dilakukan secara terus-menerus dan simultan.
Tidak jarang, peneliti kualitatif menemukan bahwa kerangka teori/ teori yang dimilikinya
tidak cukup atau tidak dapat menjelaskan fakta-fakta yang diperolehnya dilapangan.

Kegiatan awal dalam melakukan proses analisis analisis data penelitian kualitatif dimulai
dengan upaya memahami makna dari data yang diperoleh, dan mulai mengidentifikasi
pola-pola tertentu yang muncul pada data tersebut. Hal ini dilakukan dengan cara
mengevaluasi data dari segala sudut pandang dan kemungkinan arti. Pola-pola tersebut
dapat dilihat dari beberapa kebiasaan, konfigurasi, maupun kelompok-kelompok informasi
yang dapat merujuk pada pola perilaku atau pola budaya tertentu.

Langkah-langkah yang mayoritas digunakan para peneliti kualitatif dalam melakukan


analisis data awal penelitian kualitatif, anatara lain:

1. Mengorganisasikan data dengan cara memberi nomor pada semua halaman catatan
hasil pengamatan, hasil wawancara, serta lainnya yang berhasil diperoleh.

2. Membaca secara seksama data dan kemungkinan kategori daya yang ada.

3. Mencari tema besar, pola, dan gagasan-gagasan yang terdapat pada data tersebut.
Tema-tema dari hasil percakapan, topik-topik pembicaraan orang, bahasa yang digunakan,
perasaan yang ditunjukkan, semua akan memberikan ide pada peneliti untuk menemukan
kategori sementara bagi setiap data tersebut.

4. Membuat catatan mengenai kategori dan keteraturan-keteraturan yang sering muncul


pada data tersebut.

5. Membaca literatur mengenai penelitian-penelitian lain tentang masalah yang relevan


untuk memperoleh kerangka pemikiran yang sesuai dengan temuan-temuan dilapangan.

6. Mengevaluasi dan atau menajamkan fokus penetian yang sedang dilakukan. Tidak
jarang bahwa data yang berhasil diperoleh meluas dan dapat digunakan untuk penelitian
atau studi yang berbeda.
Kemudian, data yang telah terkumpul perlu dikelompokkan atau dikategorikan dan
diurutkan. Kegiatan kategori dan pengurutan data merupakan proses indukti. Walaupun
proses ini biasanya melibatkan pengkodean yang memberikan kesan kuantifikasi data,
proses ini sebenarnya merupakan proses kognitif untuk mencoba mengorganisasikan data
berdasarkan analisis logika. Dengan memberikan kode, mengkategorisasikan, dan
mengurutkan data, peneliti sebenarnya melakukan identifikasi arti/makna yang dapat
diterima dari setiap kelompok data. Kelompokkelompok arti ini merupakan bahan utama
dalam analisis karena merupakan bagian yang menghubungkan data yang diperoleh
dengan tujuan dan fokus penelitian yang telah dipilih. Kemudian, kelompok-kelompok
arti tadi diberi label sementara yang dapat menunjukkan arti/makna data yang
dikandungnya. Kategori-kategori arti/makna ini dapat selalu dievaluasi, dipecah lagi
menjadi kategori-kategori yang lebih kecil, digabungkan, atau diperluas. Dengan kata lain,
peneliti perlu melakukan eksplorasi arti/makna dari setiap kelompok data.

DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, Toha. (2008). Metode Penelitian. Jakarta: Universitas Terbuka.

Bogdan, Robert C; Biklen, Knopp Sari. (1982). Qualitative Research For

Education; An Introduction to Theory and Methods. London: Allyn and Bacon.

Bungin, Burhan. (2006). Analisis Data Penelitian Kualitatif:

Pemahaman Filosofis, dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta: Raja
Grafindo Perkasa.

Miles Matthew & A Michael Huberman. (1992). Analisis Data Kualitatif:

Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. (Penerjemah, Tjetjep Rohendi Rohidi;


Pendamping Mulyarto). Jakarta: Universitas Indonesia Press.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai