Anda di halaman 1dari 12

-2-

Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam


Lingkungan Provinsi Djawa Barat (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 2851);
2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5495);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah beberapakali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5539), sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11
Tahun 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6321);Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan
Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 2094);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2018 tentang
Kecamatan (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6206);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2018 tentang
Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Gubernur Sebagai
Wakil Pemerintah Pusat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 109, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6224);
8. Peraturan …
-3-

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016


tentang Kewenangan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 1037);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 611);
11. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 9 Tahun
2015 tentang Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Sukabumi Tahun 2015 Nomor 9) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi
Nomor 6 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan
Daerah Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Desa (Lembaran
Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2017 Nomor 6);
12. Peraturan Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 11
Tahun 2019 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2020 (Lembaran Daerah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2019 Nomor 11);
13. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 77 Tahun 2018
Tentang Daftar Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal
Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa di Kabupaten
Sukabumi (Berita Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun
2018 Nomor 77);
14. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 78 Tahun 2018
Tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah
Kabupaten Sukabumi Tahun 2018 Nomor 78);

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : BESARAN PENGHASILAN TETAP, TUNJANGAN DAN


JAMINAN SOSIAL KEPALA DESA, PERANGKAT DESA,
PENJABAT KEPALA DESA, SEKRETARIS DESA PEGAWAI
NEGERI SIPIL, TUNJANGAN BADAN PERMUSYAWARATAN
DESA, OPERASIONAL BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
DAN INSENTIF RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA.

BAB …
-4-

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah Kabupaten adalah Daerah Kabupaten Sukabumi.
2. Pemerintah Daerah Kabupaten adalah Bupati sebagai
unsur penyelenggara pemerintahan daerah yang
memimpin pelaksanaan urusan pemerintah yang
menjadi kewenangan Daerah Otonom.
3. Bupati adalah Bupati Sukabumi.
4. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat,
hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan
dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
5. Alokasi Dana Desa yang selanjutnya disingkat ADD
adalah Dana yang dialokasikan oleh Pemerintah
Kabupaten Sukabumi untuk Desa, yang bersumber dari
bagian Dana Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah
yang dipergunakan untuk operasional Pemerintahan
Desa Dan BPD, Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
Pembinaan Kemasyarakatan dan Bidang
Penanggulangan Bencana, Keadaan Darurat dan
Keadaan Mendesak Desa.
6. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
7. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu Perangkat
Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
8. Badan Permusyawaratan Desa yang selanjutnya
disingkat BPD adalah lembaga yang melaksanakan
fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil
dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah
dan ditetapkan secara demokratis.
9. Keuangan Desa adalah semua hak dan kewajiban Desa
yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu
berupa uang dan barang yang berhubungan dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban Desa.
10. Anggaran …
-5-

10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang


selanjutnya disingkat APBDesa adalah rencana
keuangan tahunan Pemerintahan Desa.
11. Rekening Kas Desa, yang selanjutnya disingkat RKD,
adalah rekening tempat penyimpanan uang pemerintah
desa yang menampung seluruh penerimaan desa ddan
digunakan untuk membayar seluruh pengeluaran desa
pada bang yang ditetapkan.
12. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan
yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan
disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa.
13. Peraturan Kepala Desa adalah Peraturan yang ditetapkan
oleh Kepala Desa dan bersifat mengatur.
14. Penghasilan tetap yang selanjutnya disingkat SILTAP
adalah penerimaan sah yang diterima setiap bulan oleh
Kepala Desa dan Perangkat Desa yang ditetapkan setiap
tahun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
15. Tunjangan adalah penerimaan sah lainnya yang diterima
setiap bulan oleh kepala desa, Perangkat Desa dan Badan
Permusyawaratan Desa yang ditetapkan setiap tahun
dalam APBDesa.
16. Masa Kerja adalah Jumlah Bulan Kerja yang dijabat oleh
Kepala Desa dan atau Perangkat Desa.
17. Rukun Tetangga yang selanjutnya disingkat RT adalah
Lembaga yang dibentuk melalui musyawarah
masyarakat setempat dalam rangka pelayanan
pemerintahan dan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh
Pemerintah Desa atau Lurah..
18. Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW adalah
lembaga yang dibentuk melalui musyawarah pengurus
RT di wilayah kerjanya yang ditetapkan oleh Pemerintah
Desa atau Lurah.

Pasal 2

(1) Maksud ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah


sebagai pedoman untuk memberikan besaran
penghasilan tetap, tunjangan dan jaminan sosial bagi
Kepala Desa, Perangkat Desa, Penjabat Kepala Desa,
Sekretaris Desa Pegawai Negeri Sipil, tunjangan BPD,
Operasional BPD dan Insentif RT dan RW dari APBDesa.
(2) Tujuan ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah
memberikan kepastian hukum dalam memberikan
penghasilan ...
-6-

penghasilan tetap, tunjangan dan jaminan sosial bagi


Kepala Desa, Perangkat Desa, Penjabat Kepala Desa,
Sekretaris Desa Pegawai Negeri Sipil, tunjangan BPD,
Operasional BPD dan Insentif RT dan RW.

BAB II
PENGANGGARAN

Pasal 3
(1) SILTAP, tunjangan dan jaminan sosial bagi Kepala Desa,
Perangkat Desa, Penjabat Kepala Desa, Sekretaris Desa
Pegawai Negeri Sipil, tunjangan BPD, Operasional BPD
dan Insentif RT dan RW dianggarkan dalam APBDesa
setiap tahun anggaran.
(2) Penganggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dicantumkan pada belanja bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa.

BAB III
PENGHASILAN TETAP, TUNJANGAN DAN JAMINAN
SOSIAL KEPALA DESA, PERANGKAT DESA, PENJABAT
KEPALA DESA, SEKRETARIS DESA PEGAWAI NEGERI
SIPIL DAN TUNJANGAN BPD
Bagian Kesatu
Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa

Pasal 4
(1) Besaran SILTAP per bulan adalah sebagai berikut :
a. Kepala Desa : Rp. 3.300.000,-
b. Sekretaris Desa : Rp. 2.400.000,-
c. Kepala Urusan : Rp. 2.022.200,-
d. Kepala Seksi : Rp. 2.022.200,-
e. Kepala Kedusunan : Rp. 2.022.200,-
(2) SILTAP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan
kepada Kepala Desa dan Perangkat Desa yang memenuhi
persyaratan.
(3) SILTAP Sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dianggarkan dalam APBDesa pada belanja bidang
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
(4) SILTAP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersumber
dari Alokasi Dana Desa.
Bagian ...
-7-

Bagian Kedua
Tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa

Pasal 5

Tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa antara lain :


a. tunjangan penghasilan; dan
b. tunjangan akhir masa jabatan Kepala Desa dan
Perangkat Desa;

Pasal 6

(1) Tunjangan penghasilan sebagaimana dimaksud pada


pasal (5) ayat (1) huruf a, bersumber dari Pendapatan Asli
Desa.
(2) Besaran tunjangan Penghasilan sebagaimana dimaksud
dalam pasal (1) sebesar 10% dari Siltap.
(3) Besaran tunjangan penghasilan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) diatur lebih lanjut melalui Peraturan
Kepala Desa dengan mempertimbangkan kemampuan
keuangan desa.

Pasal 7

(1) Pemerintah Desa dapat mengalokasikan tunjangan akhir


masa jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf b untuk Kepala Desa dan Perangkat Desa.
(2) Tunjangan Akhir Masa Jabatan diberikan kepada Kepala
Desa dan Perangkat Desa yang telah berakhir masa
jabatannya atau diberhentikan dengan hormat.
(3) Besaran Tunjangan Akhir Masa Jabatan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) yaitu :
a. Kepala Desa Paling besar Rp. 100.000,- x masa kerja
jabatan;
b. Sekretaris Desa paling besar Rp. 70.000,- x masa kerja
jabatan;
c. Kepala Seksi, Kepala Urusan, dan Kepala Kedusunan
paling besar Rp. 50.000,- x masa kerja jabatan;
(4) Tunjangan Akhir Masa Jabatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dianggarkan dalam APBDesa Tahun
Anggaran berakhirnya masa jabatan pada belanja bidang
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
(5) Tunjangan ...
-8-

(5) Tunjangan Akhir Masa Jabatan sebagaimana dimaksud


pada ayat (2) diberikan paling cepat 1 (satu) bulan setelah
berakhirnya masa jabatan.
(6) Tunjangan Akhir Masa Jabatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) bersumber dari ADD dan/atau PADesa lebih
lanjut ditetapkan melalui Peraturan Kepala Desa.
(7) Peraturan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat
(6) paling sedikit memuat Nama, Jabatan, Masa Kerja,
dan Jumlah Tunjangan yang diberikan.

Bagian Ketiga
Jaminan Sosial Kepala Desa dan Perangkat Desa

Pasal 8

Jaminan Sosial bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa


terdiri dari :
a. Jaminan Kesehatan; dan
b. Jaminan Ketenagakerjaan.

Pasal 9

(1) Jaminan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal


7 huruf a bersumber dari ADD.
(2) Jaminan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
terintegrasi dalam Jaminan Kesehatan Nasional.
(3) Penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) adalah BPJS Kesehatan.
(4) Besaran dan mekanisme pembayaran mengikuti
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
Jaminan Kesehatan Nasional.
(5) Jaminan kesehatan dianggarkan dalam APBDesa pada
Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan, Sub Bidang
Penyelenggaraan Belanja Penghasilan Tetap, Tunjangan
dan Operasional Pemerintah Desa Kegiatan Penyediaan
Jaminan Sosial Bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa.

Pasal ...
-9-

Pasal 10

(1) Jaminan Sosial Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 7 huruf b bersumber dari ADD.
(2) Jaminan Sosial Ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terintegrasi dalam Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan Nasional.
(3) Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalah BPJS
Ketenagakerjaan.
(4) Besaran dan mekanisme pembayaran mengikuti
ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
Jaminan Sosial Ketenagakerjaan Nasional.
(5) Tunjangan Ketenagakerjaan dianggarkan dalam APBDesa
pada Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan, Sub Bidang
Penyelenggaraan Belanja Penghasilan Tetap, Tunjangan
dan Operasional Pemerintah Desa Kegiatan Penyediaan
Jaminan Sosial Bagi Kepala Desa dan Perangkat Desa.

Bagian Keempat
Penghasilan Tetap dan Tunjangan Penjabat Kepala Desa

Pasal 11

(1) Penjabat Kepala Desa yang berasal dari Pegawai Negeri


Sipil tidak mendapat SILTAP yang bersumber dari ADD.
(2) Penjabat Kepala Desa yang berasal dari Pegawai Negeri
Sipil berhak mendapatkan Tunjangan Penghasilan
Penjabat Kepala Desa.
(3) Tunjangan Penghasilan Penjabat Kepala Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bersumber dari
Pendapatan Asli Desa.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai besaran tunjangan
penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

Bagian ...
- 10 -

Bagian Kelima
Penghasilan Tetap dan Tunjangan
Sekretaris Desa Pegawai Negeri Sipil

Pasal 12

(1) Sekretaris Desa yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil


tidak mendapat SILTAP yang bersumber dari ADD.
(2) Sekretaris Desa yang berasal dari Pegawai Negeri Sipil
berhak mendapatkan Tunjangan Penghasilan Sekretaris
Desa.
(3) Tunjangan Penghasilan Sekretaris Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) bersumber dari Pendapatan Asli
Desa.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai besaran tunjangan
penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

BAB IV
TUNJANGAN DAN OPERASIONAL BADAN
PERMUSYAWARATAN DESA

Pasal 13

(1) Tunjangan BPD terdiri dari :


a. tunjangan kedudukan; dan
b. tunjangan kinerja
(2) besaran tunjangan kedudukan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a Per Bulan sebagai berikut :
a. Ketua BPD : Rp. 600.000,-
b. Wakil Ketua BPD : Rp. 500.000,-
c. Sekretaris BPD : Rp. 450.000,-
d. Ketua Bidang BPD : Rp. 400.000,-
e. Anggota BPD : Rp. 350.000,-
(3) tunjangan kedudukan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf a bersumber dari Alokasi Dana Desa dan
diberikan setiap bulan.
(4) Tunjangan kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf b bersumber dari Pendapatan Asli Desa.
(5) Besaran Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada
ayat (4) sebesar 10% dari tunjangan kedudukan BPD.
(6) Tunjangan ...
- 11 -

(6) Tunjangan Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)


huruf b diberikan kepada anggota BPD yang mengikuti
agenda rapat internal bulanan BPD.
(7) Tunjangan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diberikan kepada anggota BPD yang memenuhi
persyaratan.
(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai besaran tunjangan
kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (4) ditetapkan
dengan Peraturan Kepala Desa dengan
mempertimbangkan kemampuan keuangan desa.

Pasal 14

(1) Besaran Operasional BPD setiap tahunnya paling sedikit


sebesar Rp. 10.000.000,- untuk setiap tahunnya.
(2) Besaran Operasional BPD sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) bersumber dari Alokasi Dana Desa.

BAB V
INSENTIF RUKUN TETANGGA DAN RUKUN WARGA
Pasal 15

(1) Besaran Insentif RT dan RW setiap bulannya paling sedikit


sebesar Rp. 50.000,-.
(2) Besaran Insentif RT dan RW sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) bersumber dari Alokasi Dana Desa.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 16

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, Peraturan


Bupati Nomor 114 Tahun 2018 tentang Besaran Penghasilan
Tetap, Tunjangan Dan Jaminan Sosial Kepala Desa,
Perangkat Desa, Penjabat Kepala Desa, Sekretaris Desa
Pegawai Negeri Sipil Dan Tunjangan Badan
Permusyawaratan Desa (Berita Daerah Kabupaten Sukabumi
Tahun 2018 Nomor 114) dicabut dan dinyatakan tidak
berlaku.

Pasal ...
17

Anda mungkin juga menyukai