BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
untuk berhubungan dengan yang lain sehingga di antara mereka terjalin suatu
interaksi yang baik. Bahasa bagi mereka merupakan suatu media yang dapat
ada suatu masyarakat yang hidup tanpa bahasa dan tidak ada bahasa tanpa
masyarakat.
dan Fishman (melalui Chaer dan Agustina, 2004: 84), kedwibahasaan diartikan
sebagai penggunaan dua bahasa oleh penutur dalam pergaulannya dengan orang
lain secara bergantian. Sebagai contoh masyarakat Jawa, selain menguasai bahasa
Jawa sebagai bahasa Ibu, juga menguasai bahasa Indonesia sebagai bahasa
komunikasi.
bahasa adalah alih kode dan campur kode. Fenomena yang dimaksud berkaitan
dengan alih kode dan campur kode. Akan tetapi, yang merupakan topik
permasalahan dalam penelitian ini yaitu yang berkenaan dengan alih kode yang
terjadi dalam acara Opera Van Java yang meliputi jenis alih kode dan faktor yang
tidak saja terjadi dalam wacana (kegiatan) tutur sehari-hari, tetapi juga terjadi
pada wacana-wacana lain seperti acara hiburan di televisi yang sifatnya santai dan
menghibur.
dirinya dari tekanan dan ketegangan jiwa karena aktivitas yang terlalu padat.
antaranya adalah melalui media cetak dan elektronik. Melalui media cetak, orang-
majalah. Dengan media elektronik, hiburan dapat diakses lewat televisi, radio,
Hiburan dapat diperoleh dengan mudah dan murah melalui siaran televisi.
infotainment, film, sinetron, dan lain-lain. Acara yang mengandung unsur humor
sangat diminati oleh masyarakat di Indonesia saat ini karena acara tersebut
Opera Van Java (OVJ) adalah acara lawak di salah satu stasiun televisi
orang versi modern dengan panduan seorang dalang. Para wayang diperankan
oleh beberapa pelawak, seperti Nunung, Azis Gagap, Andre Taulany, dan Sule.
Dalang diperankan Parto Patrio. Adapula para pemain musik tradisional lengkap
dengan alat musik khas Jawa dan sinden yang menyanyikan lagu pop. Bintang
tamu juga kerap ditampilkan pada tiap episodenya. Lakon-lakon yang dimainkan
3
biasanya tentang cerita rakyat Indonesia yang dimodifikasi, cerita tentang karir
seseorang yang terkenal, cerita rekaan, cerita hantu, cerita dari negara lain, atau
cerita dari hal-hal yang sedang populer. OVJ merupakan salah satu acara lawak
yang sedang populer di kalangan masyarakat, hal ini terbukti dengan bermula
hanya tayang satu kali dalam satu minggu, lalu meningkat menjadi dua kali dalam
satu minggu kini OVJ ditayangkan lima kali dalam satu minggu. Sementara itu,
saat ini OVJ juga didukung dengan adanya acara OVJ Sahur, dan OVJ Awards.
Para pelawak dalam OVJ mempunyai latar belakang daerah yang berbeda-
beda, Nunung merupakan orang Jawa, Azis dan Andre merupakan orang Jakarta,
Sule merupakan orang Sunda, dan Parto sebagai pelawak keturunan Cilacap
OVJ selalu menghadirkan bintang tamu dengan latar belakang daerah yang
oleh beberapa hal, seperti lawan bicara, topik pembicaraan, suasana ranah, dan hal
dalam komunikasinya.
4
fenomena salah satu bahasa dari minimal dua bahasa yang dikuasai oleh pelawak
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Beberapa faktor yang dimaksud meliputi faktor
lawan bicara, topik pembicaraan, ataupun tingkat penguasaan terhadap satu dari
berbahasa sendir-sendiri, misalnya Nunung yang mahir berbahasa Jawa dan Sule
yang mahir berbahasa Sunda. Keduanya sering beralih kode ke bahasa Jawa atau
pun bahasa Sunda untuk menimbulkan efek humor atau untuk ditertawakan.
munculnya pilihan bahasa dalam berkomunikasi. Akan tetapi, hal tersebut dapat
dikarenakan pula oleh beberapa faktor lain di luarnya. Penentuan pilihan bahasa
erat terkait dengan situasi sosial dalam suatu masyarakat. Faktor tingkat
pendidikan, perbedaan usia, status sosial, dan juga karakter yang dimiliki seorang
lainnya. Dalam hal ini, ia memilih satu dari minimal dua bahasa yang
dikuasainya, misalnya Sule memilih memakai bahasa Jawa yang sebenarnya tidak
5
ia kuasai ketika menegur atau sedang marah dengan pelawak lainnya untuk
salah satu komponen utama dan mempunyai peran penting dalam melawak. Saat
dibahasawan memilih kode yang hendak digunakan untuk berkomunikasi. Hal ini
pun memicu pelawak untuk melibatkan dirinya dalam beberapa fenomena bahasa
peralihan pemakaian bahasa karena berubahnya situasi (alih kode), dan gejala
Beberapa fenomena tersebut dapat berasal dari dalam diri pelawak itu sendiri
atau lebih yang dikuasainya secara bergantian dalam komunikasinya saat acara
peristiwa alih kode dan campur kode dalam tindak komunikasinya. Dengan
minimal dua bahasa yang dikuasainya, pelawak dapat dengan mudah mengganti
cerita, tentu ia akan menggunakan minimal dua bahasa yang dikuasainya yang
digunakan secara bergantian. Peralihan bahasa yang dilakukan oleh para pelawak
OVJ tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu untuk
menciptakan rasa humor. Perlu diketahui pula bahwa bahasa komunikasi yang
kode yang mengkaji jenis alih kode dan faktor-faktor yang mempengaruhi
B. Identifikasi Masalah
sebagai berikut.
1. Bahasa yang digunakan untuk beralih kode antarpelawak dalam acara Opera
3. Jenis-jenis alih kode yang digunakan oleh pelawak dalam acara Opera Van
Java di Trans
4. Faktor-faktor penyebab alih kode yang digunakan oleh pelawak dalam acara
C. Batasan Masalah
pada identifikasi masalah dan juga diadakan prasurvai, berikut ini akan dibatasi
beberapa topik masalah yang akan menjadi topik uraian pada pembahasan
dan fungsi alih kode. Untuk itu hal-hal yang akan dibahas terbatas pada hal-hal
sebagai berikut.
1. Jenis alih kode yang digunakan oleh pelawak dalam acara Opera Van Java di
Trans 7.
D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana jenis alih kode yang digunakan oleh pelawak dalam acara Opera
2. Apa saja faktor-faktor penyebab terjadinya alih kode yang digunakan oleh
E. Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan jenis alih kode yang digunakan oleh pelawak dalam acara
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
dengan alih kode. Hal ini dapat memberikan sumbangan bagi matakuliah
2. Manfaat Praktis
deskripsi atau paparan tentang jenis alih kode yang digunakan oleh pelawak
dalam acara Opera Van Java di Trans 7 dan faktor-faktor penyebab terjadinya
alih kode yang digunakan oleh pelawak dalam acara Opera Van Java di Trans
9
7. Selain itu, diharapkan dari penemuan ini nantinya akan mampu untuk
2) Kode atau tanda : berbagai aspek kebahasaan yang meliputi bahasa, dialek,
BAB II
KAJIAN TEORI
memperkuat teori dan keakuratan data. Teori-teori tersebut adalah hakikat bahasa,
kajian kedwibahasaan, kajian bahasa dan konteks, kajian alih kode, faktor-faktor
penyebab terjadinya alih kode, perbedaaan antara alih kode dengan campur kode,
kajian tentang humor, dan penelitian yang relevan. Kajian alih kode meliputi 1)
pengertian alih kode, 2) jenis-jenis alih kode, dan 3) faktor penyebab terjadinya
alih kode.
A. Deskripsi Teori
1. Hakikat Bahasa
kepada teori apa yang dipakai. Setiap teori mempunyai definisi yang berbeda
antara yang satu dengan yang lain. Menurut teori struktural, bahasa didefinisikan
sebagai suatu sistem tanda yang arbitrer dan konvensional. Berkaitan dengan ciri
sistem, bahasa bersifat sistematik dan sistemik. Bahasa bersifat sistemik karena
bersifat sistemik karena bahasa itu sendiri merupakan suatu sistem atau subsistem-
antara dua unsur, yaitu signifie dan signifiant (de Sausure, 1974: 114). Signifie
adalah unsur bahasa yang berada di balik tanda yang berupa konsep di dalam
unsur bahasa yang merupakan wujud fisik atau yang berupa tanda ujar. Dalam
pengertian ini wujud fisik atau hanya yang berupa bunyi ujar. Bunyi non-ujar dan
tanda yang lain selain bunyi ujar tidak dapat digolongkan signifiant. Wujud ujaran
seseorang individu pada suatu saat tertentu disebut parole, sedangkan sistem yang
bersifat sosial disebut langue. Paduan antara parole dan langue oleh de Saussure
semena-mena antara signifie dan signifiant atau antara makna dan bentuk.
sebagai alat komunikasi sosial juga diatur dalam suatu konvensi tersebut.
yang berupa ujaran saja yang dapat disebut bahasa. Bentuk-bentuk dan
perwujudan lain seperti gerak anggota badan, rambu lalu lintas, lampu lalu lintas,
morse, bunyi kentongan, tepukan tangan, dan tulisan pada hakikatnya tidak dapat
disebut sebagai bahasa dalam arti yang sebenarmya (Soeparno, 2002: 2-3).
Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa itu dibentuk oleh sejumlah
komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sebagai sebuah
12
sistem, bahasa selain bersifat sistematis juga bersifat sistemis. Dengan sistemis
maksudnya, bahasa itu tersusun menurut suatu pola tertentu, tidak tersusun secara
acak atau sembarangan. Sistemis artinya, sistem bahasa itu bukan merupakan
sebuah sistem tunggal, melainkan terdiri dari sejumlah subsistem, yakni subsistem
bahasa biasanya memiliki sistem yang berbeda dari bahasa lainnya (Chaer dan
dalam bentuk bunyi. Artinya, lambang-lambang itu berbentuk bunyi, yang lazim
disebut bunyi ujar atau bunyi bahasa. Setiap lambang bahasa melambangkan
sesuatu yang disebut makna atau konsep. Karena setiap lambang bunyi itu
mempunyai atau menyatakan suatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan
setiap satuan ujaran bahasa memiliki makna. Jika ada lambang bunyi yang tidak
bermakna atau tidak menyatakan suatu konsep, maka lambang tersebut tidak
terbatas, namun dapat dibuat satuan-satuan ujaran yang hampir tidak terbatas.
Bahasa itu bersifat dinamis, maksudnya, bahasa itu tidak terlepas dari berbagai
terjadi pada tataran apa saja: fonologis, morfologis, sintaksis, semantik, dan
leksikon, yang tampak jelas biasanya pada tataran leksikon. Pada setiap waktu
mungkin saja ada kosakata baru yang muncul, tetapi juga ada kosakata lama yang
atau pola tertentu yang sama, namun karena bahasa itu digunakan oleh penutur
yang heterogen yang mempunyai latar belakang sosial dan kebiasaan yang
berbeda, maka bahasa itu menjadi beragam, baik dalam tataran fonologis,
manusia. Hewan tidak mempunyai bahasa. Yang dimiliki hewan sebagai alat
komunikasi, yang berupa bunyi atau gerak isyarat, tidak bersifat produktif dan
dinamis. Dikuasai oleh para hewan itu secara instingtif, atau secara naluriah.
naluriah, melainkan dengan cara belajar (Chaer dan Agustina, 2004: 14).
adalah menurut pandangan linguistik umum yang melihat bahasa sebagai bahasa.
Menurut pandangan sosiolinguistik bahasa itu juga mempunyai ciri sebagai alat
interaksi sosial dan sebagai alat mengidentifikasi diri. Sehingga dapat dikatakan
bahwa bahasa merupakan hal yang paling penting dalam kehidupan manusia.
bahasa.
14
2. Kajian Kedwibahasaan
zaman yang terus maju, ilmu pengetahuan tentang masalah kebahasaan pun turut
peristiwa kontak bahasa merupakan istilah yang pengertiannya bersifat nisbi atau
... Weinreich ... kedwibahasaan adalah the pratice of alternately using two
languages (kebiasaan menggunakan dua bahasa atau lebih secara
bergantian) (Garis bawah dari penulis).
... Bloomfield ... kedwibahasaan adalah native like control of two languages
(penguasaan yang sama baiknya terhadap dua bahasa) (Garis bawah dari
penulis) (sich!).
... Mackey (dalam Rusyana ... kedwibahasaan adalah the alternative use of
two of more languages by the same individual (kebiasaan menggunakan dua
bahasa atau lebih oleh seseorang) (Garis bawah dari penulis).
dari Bloomfield karena syarat dari “native like control of two languages” yang
berarti setiap bahasa dapat digunakan dalam setiap keadaan dengan kelancaran
dan ketepatan yang sama seperti yang digunakan oleh para penuturnya. Akan
tetapi, anggapan ini tidaklah mungkin atau sulit untuk diukur. Oleh karena itu,
pendapat dari Bloomfield ini pun dianggap sebagai salah satu jenis
kedwibahasaan.
15
merupakan ciri kode, tetapi ciri amanat. Lebih lanjut, Mackey (melalui Aslinda
pertukaran atau alih kode, percampuran atau campur kode, interferensi, dan
integrasi. Dari pendapat tersebut, dapat digaris bawahi bahwa dalam dunia
setidaknya mengenai pertukaran bahasa atau alih kode dan percampuran bahasa
atau campur kode yang secara mendasar akan diberikan definisi serta tipologi dari
Dengan demikian, bahasa merupakan hal yang paling hakiki dalam kehidupan
manusia. Dalam KBBI (2008: 116), bahasa merupakan sistem lambang bunyi
yang arbitrer (manasuka), yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk
dalam KKBI (2008: 728) diberikan definisi konteks sebagai situasi yang ada
pula.
16
sekolah, ataupun dalam situasi rapat. Apabila di dalam suatu acara komedi, situasi
sedang melawak, dalam acara Opera Van Java khususnya, kemungkinan individu
yang terlibat di dalam acara tersebut juga akan melakukan pertukaran bahasa atau
alih kode, seperti bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Hal tersebut dikarenakan bahasa
Jawa dan bahasa Sunda merupakan bahasa yang sering digunakan dalam acara
Opera Van Java karena pelawak dari acara tersebut merupakan orang Jawa dan
orang Sunda, yang dapat dipakai dalam konteks formal maupun informal saat
bahasa mana yang paling baik yang akan dipakai di dalam proses komunikasi.
bahasa dan konteks biasanya dapat terjadi di dalam situasi tutur. Hymes (melalui
pengamatannya,
Situasi ketika tuturan dapat dilakukan dan dapat pula tidak dilakuakn,
situasi tidak murni komunikasif dan tidak mengatur adanya aturan
berbicara, tetapi mengacu pada konteks yang menghasilkan aturan
berbicara. Sebuah peristiwa tutur terjadi dalam satu situasi tutur dan
peristiwa itu mengandung satu atau lebih tindak tutur (Garis bawah dari
penulis).
Dari pendapat kutipan langsung tersebut, dapat diketahui bahwa dalam suatu
proses komunikasi, bahasa tidak lepas dari konteks yang saling mempengaruhi
tutur dapat dipahami maksudnya oleh pendengar atau lawan bicara apabila
tersebut oleh Hymes diakronimkan menjadi SPEAKING, yaitu Setting and scene,
a. Setting and scene adalah tempat dan suasana berbicara. Setting merupakan
faktor fisik yang meliputi tempat dan waktu terjadinya peristiwa tutur,
pembicara dan pendengar, penyapa dan pesapa, atau pengirim dan penerima
(pesan).
d. Act sequence, yaitu mengacu pada bentuk ujaran dan isi ujaran. Bentuk ujaran
e. Key, yaitu mengacu pada nada, cara, dan semangat di mana suatu pesan
sombong, dan sebagainya. Hal ini dapat juga ditunjukkan dengan gerak tubuh
dan isyarat.
jalur lisan, tertulis, melalui telegraf atau telepon. Instrumentalities ini juga
18
mengacu pada kode ujaran yang digunakan, seperti bahasa, dialek, fragram
atau register.
h. Genre, yaitu mengacu pada jenis bentuk penyampaian, seperti narasi, puisi,
versinya menjadi lebih rinci dan luas melebihi komponen tutur yang dipakai
sebagai dasarnya. Menurutnya, terdapat sedikitnya tiga belas komponen yang ada
a. Pribadi si penutur atau orang pertama. Identitas orang pertama ini ditentukan
oleh tiga hal penting, yaitu (a) keadaan fisiknya, (b) keadaan mentalnya, dan
g. Pokok pembicaraan.
19
h. Urutan bicara.
i. Bentuk wacana.
j. Sarana tutur.
k. Adegan tutur.
l. Lingkungan tutur.
m. Norma kebahasaan.
suatu proses komunikasi, bahasa tidak lepas dari konteks yang saling
pelawak lainnya, saat menegur pelawak lainnya, dan konteks lainnya yang
komunikasinya.
4. Alih Kode
bahasa oleh seorang penutur dalam pergaulannya dengan orang lain secara
beberapa pengertian, seperti masalah tingkat, fungsi, pertukaran, bahasa atau alih
terdapat dua hal yang perlu dibahas dalam dunia kedwibahasaan seorang individu
pengertian yang dimaksud setidaknya mengenai pertukaran bahasa atau alih kode
mempengaruhi dari satu kode ke kode yang lainnya, yang mana kesemuanya itu
dapat terwujud dalam bentuk alih kode ataupun campur kode. Penjabaran dari
kedua istilah tersebut (alih kode dan campur kode) adalah sebagai berikut yang
diawali dengan definisi kode sebagai dasar pijakan penjelasan selanjutnya tentang
a. Kode
Dalam KBBI (2008: 711), dijelaskan bahwa dalam istilah linguistik, kode
kode sebagai:
tertentu;
Dalam kamus linguistik itu pula dijelaskan bahwa manusia adalah sejenis kode.
yang penerapan unsur bahasanya mempunyai ciri-ciri yang khas sesuai dengan
latar belakang penutur, relasi penutur dengan mitra tutur, dan situasi tutur yang
ada. Dalam suatu kode terdapat unsur-unsur bahasa seperti kalimat-kalimat, kata-
kata, morfem, dan fonem. Hanya saja, adanya suatu pembatasan umum yang
Kode biasanya berbentuk varian-varian bahasa yang secara riil atau secara
dua bahasa atau lebih. Kode-kode yang dimaksud dengan sendirinya mengandung
arti yang sifatnya menyerupai arti unsur-unsur bahasa yang lain (Poedjoseodarmo,
1976: 3).
pemakaian kode tidak lepas dari fenomena penggunaan bahasa oleh manusia di
dalam masyarakat. Tidak semua bahasa mempunyai kosa kode yang sama dalam
banyak ditemukan pada bahasa yang mempunyai macam dialek yang banyak,
tingkat tindak tutur yang kompleks, dan dipakai sebagai bahasa pengantar
kebudayaan yang mempunyai banyak ragam. Lebih lanjut, dikatakan pula bahwa
kode selalu mempunyai suatu makna. Dalam bahasa Jawa, tingkat undha usuk
b. Alih Kode
atau unsur bahasa lain. Oleh karena itu, apabila ada penutur yang menggunakan
lebih dari satu bahasa (melakukan alih kode), hal tersebut adalah sesuatu yang
wajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Suwito (1983:69) yang mengatakan bahwa
alih kode merupakan salah satu aspek tentang saling ketergantungan bahasa dalam
masyarakat multilingual.
Dalam KBBI (2008: 40), alih kode adalah penggunaan bahasa lain atau
variasi bahasa lain untuk menyesuaikan diri dengan peran atau situasi lain ataupun
mengemukakan bahwa alih kode adalah pergantian pemakaian bahasa dari bahasa
atau ragam bahasa tertentu ke bahasa atau ragam bahasa yang lain. Kata kode di
sini sebagai istilah linguistik yang berupa bahasa, ragam bahasa, dialek, atau
register tertentu.
kode dalam kondisi monolingual dapat berupa pergantian ragam bahasa krama ke
ragam ngoko, pergantian dari ragam baku ke ragam tidak baku. Alih kode dalam
kondisi interlingual dapat berupa peralihan dari bahasa yang satu ke bahasa yang
lain dalam komunikasi, misalnya dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa atau
alih kode merupakan suatu gejala peralihan pemakaian bahasa karena berubahnya
situasi. Gejala peralihan bahasa yang dimaksud adalah karena melibatkan lebih
dari dua bahasa yang digunakan dalam tindak komunikasi. Berbeda dengan Appel
yang mengatakan bahwa alih kode itu terjadi antarbahasa, maka Hymes (melalui
Chaer dan Agustina, 2004: 107) menyatakan bahwa alih kode itu bukan hanya
terjadi antarbahasa, tetapi dapat juga terjadi antara ragam-ragam atau gaya-gaya
yang terdapat dalam satu bahasa. lebih lengkapnya Hymes mengatakan “code
switching has become a common term for alternate us of two or more language,
alih kode.
Dari pendapat kedua tokoh tersebut di atas, Appel dan Hymes, jelas bahwa
berubahnya situasi dari situasi tidak formal ke situasi formal, ragam santai ke
ragam resmi, dan lain sebagainya. Dalam hal ini dapat diketahui pula bahwa alih
24
kode akan terjadi antarbahasa atau dalam bahasa satu ke bahasa kedua, misalnya
peralihan dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa, bahasa Jawa ngoko ke bahasa
ditentukan oleh penutur dan mitra tutur, kehadiran P3, dan pengambilan
pemakaian bahasa ini dilakukan dengan adanya kesadaran dari si pemakai bahasa
tersebut. Dengan demikian, alih kode itu sendiri merupakan suatu gejala peralihan
pemakaian bahasa yang terjadi karena berubahnya situasi. Alih kode terjadi
kode. Sebagai contoh dari peristiwa alih kode, simaklah ilustrasi berikut yang
alih kode yang berlatar belakang kompleks perumahan guru di Bandung. Para
pembicara adalah ibu-ibu rumah tangga, yaitu Ibu S dan Ibu H yang merupakan
orang Sunda, dan Ibu N yang tidak bisa berbahasa Sunda. Topik pembicaraan
yang melatarbelakangi peristiwa alih kode adalah air ledeng yang tidak keluar.
Hadirnya pihak ketiga, yaitu Ibu N yang tidak bisa berbahasa Sunda dalam
dari bahasa Sunda ke bahasa Indonesia. Contoh tindak komunikasi yang terjadi
(1) Ibu S : “Bu H, kumaha cai tadi wengi? Di abdi mah tabuh sapuluh nembe
ngocor, kitu ge alit .”
25
diajukan kepada Ibu N, alih kode pun langsung terjadi dari bahasa Sunda ke
bahasa Indonesia. Status orang ketiga dalam peristiwa tutur tersebut menentukan
bahasa atau varian yang harus digunakan dalam berkomunikasi. Pada contoh di
atas, Ibu N adalah orang Minang yang tidak menguasai bahasa Sunda. Oleh
karena itu, pilihan satu-satunya untuk beralih kode adalah ke dalam bahasa
Indonesia, karena bahasa Indonesia itulah yang dipahami oleh mereka bertiga.
muka ruang kuliah sambil bercakap-cakap dalam bahasa santai. Tiba-tiba datang
seorang ibu dosen dan turutn berbicara, maka kini para mahasiswa itu beralih
tidak terus saja dengan ragam santai? Sebab kehadiran orang ketiga yang berstatus
ibu dosen ini, mengharuskan mereka untuk menggunakan ragam formal itu.
Kecuali, kalau ibu dosen ini memulai dengan ragam santai itu (Chaer dan
Suwito (melalui Aslinda dan Syafyahya, 2007: 86) membedakan alih kode
atas dua macam, yaitu alih kode internal dan alih kode eksternal. Alih kode
internal terjadi antarbahasa itu sendiri, misalnya komunikasi bahasa Jawa yang
26
beralih ke bahasa Indonesia, atau sebaliknya. Pada alih kode eksternal terjadi
antarbahasa itu sendiri dan bahasa asing, misalnya komunikasi bahasa Jawa yang
Sementara itu, Hymes (dalam Rahardi, 2001: 20) juga menyebutkan apa
yang disebut sebagai alih kode intern (internal code switching), yakni alih kode
yang terjadi antarbahasa daerah dalam satu bahasa nasional, antardialek dalam
satu bahasa daerah, atau antara beberapa ragam dan gaya yang terdapat dalam
suatu dialek. Adapun yang dimaksud dengan alih kode eksternal (external code
switching) yaitu apabila yang terjadi adalah antarbahasa asli dengan bahasa asing.
disadari atau bahkan mungkin pula tanpa disadari oleh penuturnya. Gejala alih
kode semacam ini timbul karena faktor komponen bahasa yang bermacam-
macam. Faktor komponen bahasa yang dimaksud akan dijelaskan pada bagian
selanjutnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi alih kode dan campur kode.
(temporary code switching), yakni pergantian kode bahasa yang digunakan oleh
juga menyebutkan alih kode yang sifatnya permanen (permanent code switching).
permanen, kendatipun sebenarnya hal ini tidak mudah untuk dilakukan. Alih kode
permanen biasanya berkaitan pula dengan peralihan sikap relasi atau hubungan
27
antara penutur dan mitra tutur di dalam suatu masyarakat. Tidak mudah bagi
seorang penutur untuk menagganti kode bicaranya terhadap mitra tuturnya secara
permanen.
kode, maka harus kita kembalikan kepada pokok persoalan sosiolinguistik seperti
yang dikemukakan Fishman (melalui Chaer dan Agustina, 2004: 108), yaitu
tentang “siapa berbicara, dengan bahasa apa berbicara” tersebut. Dalam berbagai
ingin mengimbangi kemampuan berbahasa si mitra tutur. Dalam hal ini, biasanya
terjadinya alih kode. Apabila si mitra tutur berlatar belakang bahasa yang sama
dengan penutur, maka peristiwa alih kode yang terjadi hanyalah berupa peralihan
varian (baik regional maupun sosial), ragam, gaya, atau register. Peristiwa alih
kode yang terjadi adalah berupa peristiwa alih bahasa. Dalam komunikasi saat
melawak, hubungan pelawak yang satu dengan pelawak yang lainnya mempunyai
latar belakang bahasa yang sama, dan peristiwa alih kode yang yang terjadi berupa
Hymes (melalui Chaer dan Agustina, 2004: 107) menyatakan bahwa alih
kode itu bukan hanya terjadi antarbahasa, tetapi dapat juga terjadi antara ragam-
ragam atau gaya-gaya yang terdapat dalam satu bahasa. Dengan demikian, alih
kode itu merupakan gejala peralihan pemakaian bahasa karena situasi dan terjadi
alih kode ini juga dapat terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-
faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya alih kode tersebut diantaranya adalah
d. kapan berbicara;
faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut (alih kode dari bahasa Sunda ke
bahasa Indonesia):
Adapun faktor-faktor penyebab alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Sunda
Soepomo (dalam Suhardi 1993: 31), mengemukakan alih kode itu terjadi
karena berbagai faktor, yaitu masalah yang dibicarakan, penguasaan kode yang
dipakai, situasi emosi, dan kesadaran pembicara itu sendiri. Selain itu, kejadian
alih kode dapat pula disebabkan pembicara ingin mengutip sesuatu, ingin lebih
akrab, dan ingin ditertawakan. Dengan kata lain, alih kode itu terjadi apabila
30
pembicara bertujuan untuk mencapai efek tertentu dari masalah yang dibicarakan
a. Penutur (O1)
digunakan oleh lawan bicaranya. Oleh karena itu, bagi penutur yang menguasai
lebih dari satu bahasa biasanya akan berusaha mengganti kode bahasanya sesuai
Dua orang yang berasal dari daerah yang sama biasanya akan berinteraksi
menggunakan bahasa daerahnya. Namun ketika hadir pihak ketiga yang berbeda
latar kebahasaannya, maka dua orang yang pertama akan mengganti kode bahasa
Bagi seorang suku Jawa yang telah lancar berbahasa Indonesia sering
juga dari Jawa tentang politik atau iptek. Namun, ketika berbicara tentang
pengalaman mereka waktu kecil, bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa.
31
yang dirasa mulai lesu. Oleh karena itu, sering terjadi dalam proses belajar
mengajar di sekolah, seorang guru yang secara spontan mengganti kode bahasa
seperti ini dimaksudkan agar suasana kelas yang tegang bisa menjadi santai dan
Hal ini terjadi apabila faktor situasi, lawan bicara, topik, dan faktor-faktor
kode yang disebabkan oleh hal yang seperti ini biasanya didasari oleh penilaian
bahwa bahasa yang satu lebih tinggi soalnya dibanding bahasa lain.
adalah: penutur mensitir kalimat dari bahasa lain, berubahnya lawan bicara atau
ternyata faktor-faktor yang menyebabkan campur kode pun hampir sama dengan
faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya alih kode. Di dalam campur kode, ada
sebuah kode utama atau kode dasar yang digunakan dan memiliki fungsi dan
mengenai campur kode. Kedua peristiwa ini lazim terjadi dalam masyarakat yang
Hill dan Hill (melalui Chaer dan Agustina, 2004:114) dalam penelitian mereka
Meksiko, mengatakan bahwa tidak ada harapan untuk dapat membedakan antara
Perbedaan antara alih kode dengan campur kode disajikan dalam tabel
sebagai berikut:
campuran, masing-masing
klausa atau frase itu tidak lagi
mendukung fungsi sendiri-
sendiri.
c. Menurut Fasol (melalui Chaer dan c. Menurut Fasol (melalui Chaer
Agustina, 2004: 117), apabila dan Agustina, 2004: 117),
dalam peristiwa tutur, penutur apabila dalam peristiwa tutur,
menggunakan satu klausa jelas- penutur menggunakan satu kata
jelas memiliki struktur gramatika atau frase dari satu bahasa.
satu bahasa, dan klausa berikutnya
disusun menurut struktur gramatika
bahasa lain.
alih kode dengan campur kode. Perbedaan antara alih kode dengan campur kode
adalah, dalam peristiwa alih kode setiap bahasa atau ragam bahasa yang
sadar, dan dengan sengaja dengan sebab-sebab tertentu yang sudah dibicarakan di
atas. Dalam peristiwa campur kode, kode dasar yang digunakan dan memiliki
fungsi dan keotonomiannya, sedangkan yang terlibat dalam peristiwa tutur itu
kode. Selain berbeda, kesamaan antara alih kode dengan campur kode adalah
digunakannya dua bahasa atau lebih, atau dua varian dari sebuah bahasa dalam
Secara berturut-turut ketiga jenis tindakan itu disebut sebagai the act of saying
something, the act of doing something, dan the act of affecting someone (Wijana,
2003: 23).
Menurut Allan (dalam Wijana, 2003: 24) humor adalah salah satu bentuk
permainan. Sebagai homo ludens manusia gemar bermain. Bagi orang dewasa,
bermain adalah rekreasi, tetapi bagi anak-anak adalah sebagian dari proses belajar
Permainan adalah bagian mutlak dari pribadi anak. Melalui permainan kreativitas
yang terdapat dalam karya sastra Jawa modern menjadi tiga jenis, yakni humor
sebagai kode bahasa, humor sebagai kode bahasa, humor sebagai kode sastra, dan
humor sebagai kode budaya. Lebih lanjut dikatakan bahwa di dalam sastra, humor
berfungsi sebagai pengikat tema dan fakta cerita. Sebagai kode budaya dan kode
bahasa, humor merupakan hasil budaya berfungsi sebagai pengikat tema dan fakta
cerita.
Sebagai kode budaya dan kode bahasa, humor merupakan hasil budaya
sebagai kode bahasa itu ditemukan tiga cara penciptaan humor, yakni
Suprana (1996: 97) mengatakan bahwa humor adalah suatu peristiwa atau
kondisi yang mandiri. Artinya, humor itu tidak selalu lucu dan tidak terpaku
dalam satu bentuk. Selain itu, humor tidak memegang hak monopoli yang
memaksa setiap orang harus tertawa. Reaksi yang timbul karena humor dapat
Reaks-reaksi tersebut merupakan salah satu wujud dari adanya pengendoran saraf-
yang sentral dalam kehidupan manusia, yakni sebagai sarana hiburan dan
pendidikan dalam rangka peningkatan kualitas hidup manusia. Hal ini agaknya
tidak jauh berbeda dengan pendapat Danandjaja (dalam Wijana, 2003: 25) yang
mengatakan bahwa dalam masyarakat, humor, baik yang bersifat erotis dan protes
sosial , berfungsi sebagai pelipur lara. Hal ini disebabkan humor dapat
Penelitian yang relevan dengan alih kode dalam acara Opera Van Java di
Trans 7 adalah penelitian Adi Nugroho tentang Alih Kode dan Campur Kode pada
meneliti tentang bentuk alih kode guru meliputi dua sektor yaitu dilihat dari (a)
segi bahasa yang digunakan berkomunikasi, ditemukan bentuk alih kode yang
meliputi bahasa formal dan informal. Sementara itu, dari segi (b) hubungan
antarbahasa, ditemukan bentuk alih kode yang meliputi bahasa Perancis – bahasa
Indonesia dan bahasa Indonesia – bahasa Perancis. Bentuk campur kode guru
meliputi dua sektor. Dilihat dari segi unsur sintaksis, ditemukan bentuk campur
kode yang meliputi kata dan frasa, sedangkan dari segi kategorisasi kata
ditemukan bentuk campur kode yang meliputi nomina, verba, adjektiva, adverbia,
numeralia, pronomina, dan preposisi. Faktor-faktor alih kode dan campur kode
meliputi hubungan penutur dengan mitra tutur, hadirnya pihak ketiga, perubahan
situasi dari formal ke informal atau sebaliknya, dan perubahan topik pembicaraan.
Persamaan antara penelitian yang dilakukan oleh Adi Nugroho dengan penelitian
“Alih Kode dalam Acara Opera Van Java di Trans 7” adalah sama-sama
difokuskan pada bentuk alih kode dan faktor-faktor penyebab terjadinya alih
kode. Sementara itu, perbedaannya adalah dalam penelitian Adi Nugroho meneliti
tentang alih kode dan campur kode, akan tetapi jenis alih kode dalam penelitian
Adi Nugroho hanya dibatasi pada jenis alih kode ekstern saja, yaitu alih kode
yang terjadi antara bahasa asli dengan bahasa asing (bahasa Indonesia – bahasa
perancis dan sebaliknya), sedangkan dalam penelitian “Alih Kode dalam Acara
37
Opera Van Java di Trans 7” difokuskan pada alih kode saja, yaitu jenis alih kode
yang mencakup alih kode intern dan alih kode ekstern, serta faktor-faktor
Penelitian yang dilakukan oleh Subekti (1998) dengan judul Alih Kode
dalam Tindak Tutur Antara Pedagang Souvernir dengan Wisnu dan Wisman di
Lokasi Taman Wisata Candi Prambanan. Penelitian ini menemukan adanya jenis
alih kode berdasarkan asal bahasanya yang meliputi alih kode intern dan alih kode
jenis alih kode sementara. Faktor-faktor penyebab terjadinya alih kode yang
terdiri dari: partisipan tutur, topik pembicaraan, situasi, tujuan, jalur lisan, dan
adanya ragam yang digunakan yaitu register perdagangan. Fungsi alih kode
menghormati, mengubah situasi santai atau humor, dan untuk mengalihkan kode
baik dengan tujuan untuk mendidik lawan bicara berbahasa atau untuk
Subekti dengan penelitian “Alih Kode dalam Acara Opera Van Java di Trans 7”
adalah sama-sama meneliti jenis alih kode dan faktor-faktor penyebab terjadinya
alih kode. Sementara itu, perbedaannya adalah dalam penelitian yang dilakukan
oleh Subekti terdapat fungsi alih kode, sedangkan dalam penelitian “Alih Kode
dalam Acara Opera Van Java di Trans 7” difokuskan pada jenis alih kode dan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dalam acara Opera Van Java di Trans 7 dan faktor-faktor penyebab terjadinya alih
kode dalam acara Opera Van Java di Trans 7. Berdasarkan tujuan tersebut, maka
metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.
semata-mata hanya berdasarkan berdasarkan kepada fakta-fakta yang ada dan juga
yang dihasilkan atau yang dicatat berupa perian bahasa yang biasa dikatakan
Subjek di dalam penelitian ini adalah bahasa yang digunakan oleh pelawak
dalam acara Opera Van Java di Trans 7, setiap hari Senin – Jumat pukul 20.00-
prasurvey. Yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu pada penayangan pada
bulan Maret 2012. Objek penelitiannya adalah jenis alih kode dan faktor-faktor
penyebab terjadinya alih kode dalam acara Opera Van Java di Trans 7.
39
Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan pada tanggal 8, 14, 19,
dan 27 Maret 2012. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode
simak. Metode simak adalah suatu metode yang berupa penyimakan yang
ini mempunyai teknik dasar dan lanjutan. Teknik dasarnya adalah teknik sadap,
yaitu teknik yang digunakan oleh sorang peneliti untuk mendapatkan data. Untuk
pembicaraan yang dilakukan oleh orang lain (Sudaryanto, 1993: 130). Teknik ini
digunakan untuk menyadap tuturan yang dilakukan oleh para pemain OVJ di
Teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik lanjutan II, yakni teknik
Simak Bebas Libat Cakap (SBLC). Teknik kedua ini merupakan imbangan dari
teknik yang pertama, dan dapat disebut “teknik simak bebas libat cakap” atau
teknik “SBLC”. Si peneliti tidak terlibat dalam dialog, konversasi, atau imbal
wicara, jadi, tidak ikut serta dalam proses pembicaraan orang-orang yang saling
berbicara (Sudaryanto, 1993: 134). Teknik SBLC dilakukan oleh peneliti dengan
Teknik lanjutan III yang digunakan atau teknik kedua digunakan sekaligus
dapat dilakukan pula perekaman dengan tape recorder tertentu sebagai alatnya
(Sudaryanto, 1993: 135). Teknik rekam ini dilakukan karena data yang akan
diambil berupa data lisan. Oleh karena itu diperlukan alat perekam untuk
40
merekam pada saat acara itu berlangsung. Dalam acara OVJ di Trans 7 ini data
yang akan dikaji berupa data lisan. Data yang direkam setiap satu episode hanya
berupa sketsa cerita yang ditampilkan, tidak termasuk lagu-lagu dan iklan.
dilakukan ketika teknik yang pertama dan kedua selesai digunakan atau sesudah
Keterangan:
AK : Alih Kode
I : Intern
E : Ekstern
S : Sementara
42
Keterangan:
Ttr : Tuturan
FP : Faktor Penyebab
D. Instrumen Penelitian
yang dimaksud adalah pengetahuan tentang alih kode. Instrumen lain yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak.
Perangkat keras dalam penelitian ini berupa alat perekam/handphone, kartu data,
43
dan alat tulis. Alat perekam/handphone digunakan untuk merekam data lisan;
kartu berisikan kolom-kolom kriteria alih kode yang terdiri dari bentuk alih kode,
dan faktor penyebab alih kode; alat tulis digunakan untuk mencatat data tersebut.
Sedangkan sebagai perangkat lunaknya adalah kriteria alih kode dan kamus-
kamus.
meliputi:
Alih kode yang terjadi dalam lingkup bahasa nasional. Bahasa nasional ini
Alih kode yang terjadi antara bahasa asli dengan bahasa asing. Bahasa asli
yang dimaksud adalah bahasa nasional dan bahasa daerah beserta variasi-
variasinya.
Alih kode sementara adalah pergantian kode bahasa yang digunakan oleh
secara permanen.
frase-frase yang digunakan terdiri dari klausa dan frase campuran dan
masing-masing klausa atau frase itu tidak lagi mendukung fungsi sendiri-
sendiri.
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan dan agih. Metode
padan adalah metode analisis data yang alat penentunya berada di luar, terlepas,
dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan atau diteliti (Sudaryanto
via Kesuma, 2007: 47). Tujuan analisis data dengan metode padan adalah untuk
alat penentu yang bersangkutan yang sekaligus menjadi standar atau pembakunya.
Metode agih adalah metode analisis bahasa yang alat penentunya bagian
dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993: 15). Alat penentu dalam
rangka kerja metode agih selalu berupa bagian atau unsur dari bahasa atau objek
sasaran penelitian itu sendiri, seperti kata, fungsi sintaksis, klausa, silabe kata,
titik nada dan lain-lain. Metode agih dipergunakan untuk menganalisis hal-hal
menerapkan konsep komponen tutur dari Dell Hymes yang disingkat dengan
teknik:
1. Ketekunan Pengamatan
dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari
dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Hal ini berarti
2. Trianggulasi
memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk keperluan pengecekan
balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat
BAB IV
A. Hasil penelitian
Dalam penelitian ini ditemukan adanya jenis-jenis alih kode yang terjadi
dalam acara Opera Van Java di Trans 7. Jenis-jenis alih kode tersebut meliputi :
alih kode intern, alih kode ekstern, dan alih kode sementara. Selain itu, ditemukan
juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya alih kode yang terjadi dalam
terjadinya alih kode dalam acara Opera Van Java di Trans 7 adalah : 1) perubahan
tutur; 10) tujuan untuk memperjelas keterangan; 11) tujuan untuk menjelaskan
sesuatu; 12) tujuan untuk menunjukkan rasa marah penutur; 13) tujuan untuk
kode yang digunakan lawan tutur; 16) menirukan kalimat lain; 17) menunjukkan
bahasa pertama; 18) untuk sekedar bergengsi; 19) tujuan untuk menyatakan rasa
Pada kajian teori, Hymes (dalam Rahardi, 2001: 20) menyebutkan apa
yang disebut sebagai alih kode intern (internal code switching), yakni alih kode
yang terjadi antarbahasa daerah dalam satu bahasa nasional, antardialek dalam
satu bahasa daerah, atau antara beberapa ragam dan gaya yang terdapat dalam
suatu dialek. Adapun yang dimaksud dengan alih kode ekstern (external code
switching) yaitu apabila yang terjadi adalah antarbahasa asli dengan bahasa asing.
1. Alih Kode Intern dan Faktor Penyebab Terjadinya Alih Kode Intern
Alih kode intern yang terjadi dalam acara Opera Van Java di Trans 7 ini
berupa alih kode antartingkat tutur, alih kode antarragam, dan alih kode
2. Alih Kode Ekstern dan Faktor Penyebab Terjadinya Alih Kode Ekstern
Alih kode ekstern yang terjadi dalam acara Opera Van Java di Trans 7
berupa alih kode dari bahasa asli yaitu bahasa Indonesia, bahasa Sunda, dan
bahasa Jawa ke bahasa Asing. Bahasa asing tersebut adalah bahasa Inggris,
bahasa Arab, dan bahasa India. Alih kode ekstern dan faktor penyebab terjadinya
istilah alih kode sementara (temporary code switching), yakni pergantian kode
bahasa yang digunakan oleh seorang penutur yang berlangsung sebentar atau
Dalam penelitian ini hanya ditemukan alih kode sementara yang terjadi
dalam acara Opera Van Java di Trans 7, sedangkan alih kode permanen tidak
ditemukan karena alih kode tersebut terjadi apabila diikuti dengan adanya
perubahan sikap dan status sosial penuturnya. Faktor penyebab terjadinya alih
kode sementara adalah semua faktor yang menyebabkan terjadinya alih kode
B. Pembahasan
1. Alih Kode Intern
Alih kode intern yang terjadi dalam acara Opera Van Java di Trans 7
adalah berupa alih kode antartingkat tutur, alih kode antarragam, dan alih kode
antarbahasa.
Alih kode antartingkat tutur yang terjadi dalam acara Opera Van Java di
Trans 7 hanya ditemukan alih kode dari tingkat tutur ngoko ke tingkat tutur
madya. Faktor yang menyebabkan terjadinya alih kode dari tingkat tutur ngoko ke
tingkat tutur madya yaitu untuk membangkitkan rasa humor. Hal ini dapat dilihat
Pada data (1), awalnya Sule menggunakan tingkat tutur ngoko saat
meminta Agung agar jangan marah. Penggunaan tingkat tutur ini ditandai dengan
pemakaian kata-kata ngoko, yaitu kata ‘ojo’, ‘nesu’, ‘iki’, ‘rasane’, ‘jarene’, ‘iki’,
‘kowe’, ‘percoyo’, ‘ora’, dan ‘nek’ pada kalimat “Ojo nesu!”, “Iki rasane duren
lho. Jarene iki (Sule) alpukat jarene.”, dan “Lha kowe percoyo ora nek iki
Nunung kepada Agung karena memang Sule tidak menguaai bahasa Jawa.
Peralihan kode ke tingkat tutur ini ditandai dengan pemakaian kata-kata madya,
Alih kode antarragam yang terjadi dalam acara Opera Van Java di Trans 7
meliputi: alih kode dari ragam formal ke ragam informal dan alih kode dari ragam
Data (2) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari ragam formal ke
(2) Dalang :“Assalamu’alaikum wr. wb. Malam hari ini OVJ akan
membawakan sebuah cerita yang berjudul “Dimana
Dursilawati Dimana” (dengan logat menyanyi lagu Ayu
Ting-ting). Judulnya-judulnya.
‘Semoga diberikan keselamatan atasmu, dan rahmat Allah
serta berkahNya juga kepadamu.’
Pm : “Emang harus dinyanyiin?”
Dalang : “Ya gak juga sih.”
Pada data (2), awalnya dalang dengan menggunakan ragam resmi untuk
membuka acara OVJ dengan mengucapkan salam dan dalang membacakan judul
yang akan dibawakan oleh pelawak. Judul yang akan dibawakan dalam cerita OVJ
mirip dengan lirik lagu dari penyanyi Ayu Tingting, sehingga saat membacakan
judul cerita, dalang menyanyikannya seperti irama lagu dari Ayu Tingting.
Setelah itu, ada salah satu pemain musik yang menyeletuk dan menyebabkan
perubahan topik pembicaraan yang bermula tentang pembacaan judul cerita lalu
berubah ke lagu Ayu Tingting, maka dalang pun beralih kode ke ragam informal.
56
Pada data (2), penggunaan ragam formal ditandai dengan pemakaian kata-
kata baku dan struktur yang lengkap, sedangkan penggunaan ragam informal
ditandai dengan pemakaian kata yang dipendekkan, yaitu kata ‘gak’ yang berasal
dari kata ‘enggak’, dan juga ditandai dengan kata ‘sih’ sebagai kata penambah.
Data (3) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari ragam formal
Pada data (3), awalnya Sule menggunakan ragam formal karena ia akan
menyatakan cinta kepada Isabela. Sule merasa sangat gugup sehingga ia mencoba
minum air dari replika galon, Azis pun melarang Sule untuk minum dari galon
tersebut. Setelah itu, Sule beralih ke ragam informal karena beralihnya suasana
Pada data (3), penggunaan ragam formal ditandai dengan pemakaian kata-
kata baku dan struktur yang lengkap, sedangkan penggunaan ragam informal
ditandai dengan pemakaian kata ‘eee’, kata santai ‘haduh’, dan ditandai dengan
pemakaian kata yang dipendekkan yaitu kata ‘gimana’ yang berasal dari kata
Data (4) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari ragam formal
Data (4), awalnya Nunung menggunakan ragam formal saat marah kepada
Feby karena Feby telah mempengaruhi Sule untuk menjual tanah milik leluhur
Nunung. Setelah itu, Sule pun hadir dan membela Feby agar Nunung tidak
menyalahkan Febi. Oleh karena kehadiran Sule, maka Nunung beralih ke ragam
informal saat memarahi Sule. Pada data (4) penggunaan ragam formal ditandai
yaitu kata ‘gak’ yang berasal dari kata ‘enggak’ dan penggunaan kata ‘sih’
Data (5) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari ragam formal
humor.
(5) Sule :“Kalau begitu saya mau tanya, nama saya siapa ya?”
Andre : “Bapak gak tau nama bapak?”
58
Data (5), pada awalnya Sule menggunakan ragam formal saat bertanya
kepada Andre tentang siapa dirinya. Sule beralih ke ragam informal karena ia
ingin membangkitkan rasa humor yaitu dengan berpura-pura lupa nama peran
yang ia bawakan. Pada data (5) penggunaan ragam formal ditandai dengan
ragam informal ditandai dengan penggunaan kata yang dipendekkan yaitu kata
Data (6) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari ragam formal
sesuatu.
(6) Dalang :“Saya tiga bulan buat KTP kenapa belum jadi?”
Sule :“Alhamdulillah (bersyukur karena Dalang tidak
memarahinya lagi karena mengarang cerita Lurah). ....”
‘Segala puji bagi Allah...’
Dalang :“Tiga bulan saya ngurus KTP belum jadi loh. Diurus
dong!”
kepada Sule dengan nada yang serius perihal KTP-nya yang selama tiga bulan
belum jadi. Setelah itu, dalang beralih ke ragam informal untuk menyuruh Sule
agar segera mengurus KTP-nya. Pada data (6) penggunaan ragam formal ditandai
partikel ‘dong’.
Data (7) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari ragam formal
(7) Nunung :“Ya jelas saya ribut karena tanah saya sudah
diserobot itu sama mereka.”
Andre :“Haish, jangan sembarangan bicara kamu!”
Nunung :“Kok jangan sembarangan gimana sih?”
Pada data (7), penggunaan ragam formal ditandai dengan pemakaian kata-
kata baku dan struktur yang lengkap, sedangkan penggunaan ragam informal
ditandai dengan pemakaian kata yang dipendekkan yaitu kata ‘gimana’ yang
berasal dari kata ‘bagaimana’ dan penggunaan kata ‘sih’ sebagai kata penambah.
60
Data (8) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari ragam formal
keterangan.
(8) Sule : “Aku sudah bilang kamu pergi dari sini karena ini
adalah kerajaan bapak saya.”
Nunung : “Oh ga bisa.”
Azis : “Tidak!”
Nunung :“Apa kamu? (berkata pada azis) Kamu tidak bisa
mengusir saya seenak hati kamu, karena aku di sini
atas kehendak orang tua kamu, bukan kehendak aku.
Aku perempuan punya perasaan Le Le Le.”
Sule : “Aku tahu kamu punya perasaan, tapi aku sudah
gak mau. Janganlah kau paksa aku!”
Data (8), awalnya Sule menggunakan ragam formal saat Sule menyuruh
Nunung untuk pergi dari kerajaan karena Sule tidak mencintai Nunung. Setelah
itu, karena Nunung tetap memaksa tidak mau pergi dari istana dan Nunung
Pada data (8) penggunaan ragam formal ditandai dengan pemakaian kata-
kata baku dan struktur yang lengkap, sedangkan penggunaan ragam informal
ditandai dengan penggunaan kata yang dipendekkan yaitu kata ‘gak’ yang berasal
Data (9) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari ragam informal
mengomentari kostum yang dipakainya tidak aneh dan unik seperti kostum yang
dipakai pelawak yang lain. Setelah itu, karena perubahan topik pembicaraan yaitu
dalang membuka acara OVJ dan membacakan narasi yang akan dibawakan dalam
Pada data (9) penggunaan ragam formal ditandai dengan pemakaian kata-
kata baku dan struktur yang lengkap, sedangkan penggunaan ragam informal
ditandai dengan penggunaan kata yang dipendekkan yaitu kata ‘gak’ yang berasal
dari kata ‘enggak’ dan kata ‘emang’ yang berasal dari kata ‘memang’.
62
Data (10) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari ragam
mengenai karpet burik, dan menyamakan karpet dengan pantat Azis yang terkena
penyakit burik. Setelah itu, karena suasana bica beralih ke hal yang serius, maka
Andre beralih ke ragam formal. Pada data (10) penggunaan ragam formal ditandai
yaitu ‘samain’ yang berasal dari kata ‘samakan’, kata ‘tuh’ yang berasal dari kata
Data (11) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari ragam
sesuatu.
Data (11), pada awalnya Azis menggunakan ragam informal saat berkata
pada Andre karena Andre justru merasa bingung dengan peragaan hipnotis yang
dibawakan oleh Azis. Setelah itu, Azis beralih ke ragam formal dengan tujuan
ragam informal ditandai dengan penggunaan kata yang dipendekkan yaitu kata
‘gimana’ yang berasal dari kata ‘bagaimana’ dan penggunaan kata ‘loh’ dan ‘sih’
Data (12) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari ragam
kepada Isabela tentang Azis yang suka tertidur. Akan tetapi, ketika Sule menyalah
belakang Sule, Sule beralih ke ragam formal untuk meyakinkan Isabela bahwa ia
sudah menerima cinta Sule dan semua akan baik-baik saja. Pada data (13),
penggunaan ragam formal ditandai dengan pemakaian kata-kata baku dan struktur
penggunaan kata informal seperti kata ‘biarin’, ‘lobang’, dan kata ‘gak’.
Data (14) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari ragam
keterangan.
(14) Andre : “Saya menolak cinta dia. Saya udah gak bisa
menerima cinta wanita.”
Sule :“Ah tidak mungkin, kamu Arjuna banyak
ceweknya di mana-mana.”
Andre :“Tapi saya sudah tidak bisa menerima dia lagi,
kontrakan saya sudah penuh.”
menjelaskan kepada Sule bahwa ia sudah tidak bisa menerima cinta adik Sule.
Akan tetapi, karena Sule tidak percaya dengan penjelasan Andre yang
memperjelas keterangannya lagi bahwa ia sudah tidak bisa menerima cinta adik
Sule. Pada data (14), penggunaan ragam formal ditandai dengan pemakaian kata-
kata baku dan struktur yang lengkap, sedangkan penggunaan ragam informal
65
ditandai dengan penggunaan kata yang dipendekkan yaitu kata ‘udah’ yang
berasal dari kata ‘sudah’ dan kata ‘gak’ yang berasal dari kata ‘enggak’.
Alih kode antarbahasa yang terjadi dalam acara Opera Van Java di Trans
7 meliputi: alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Betawi, alih kode dari
bahasa Indonesia ke bahasa Jawa, alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa
Data (15) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
pembicaraan.
pembicaraan yang bermula adalah mengenai surat tanah lalu berubah ke tebak-
tebakan yang tidak ada dalam skenario cerita. Pada data (15) penggunaan bahasa
Betawi yang digunakan oleh Andre ditandai dengan adanya kata ‘gue’.
Data (16) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
bertanya pada Azis perihal karpet yang akan digunakan untuk menyambut
kedatangan Sule. Akan tetapi, ketika Azis menjawab dengan karpet burik maka
Andre pun beralih ke bahasa Betawi untuk membangkitkan rasa humor dengan
menyamakan karpet burik dengan pantat Azis. Pada data (16) penggunaan bahasa
Data (17) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
berbicara dengan dalang saat dalang mulai marah kepada Andre. Akan tetapi,
menggunakan bahasa Betawi saat berbicara kepada Andre. Pada data (17),
penggunaan bahasa Betawi yang digunakan oleh Andre ditandai dengan adanya
Data (18) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
menanggapi perkataan Sule. Akan tetapi, Sule marah kepada Azis karena Azis
Betawi saat menyampaikan rasa marahnya. Oleh karena itu, Azis pun juga beralih
Sule. Pada data (18) penggunaan bahasa Betawi yang digunakan oleh Azis
ditandai dengan adanya penggunaan kata yang berakhir dengan fonem /e/ yaitu
kata ‘iye’.
Data (19) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
tutur.
Data (19), pada awalnya John yang berperan sebagai pembawa acara
menggunakan bahasa Indonesia saat membawakan acara. Setelah itu, saat Sule
memasuki panggung dan Andre memotong acara yang dibawakan oleh John
karena Sule memeragakan gaya model yang tidak seperti biasa, maka John beralih
ke bahasa Betawi untuk menyetujui perkataan Andre. Pada data (19) penggunaan
bahasa Betawi yang digunakan oleh John untuk menyetujui perkataan Andre
ditandai dengan adanya kata yang berakhir dengan fonem /e/ yaitu kata ‘iye’.
Data (20) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
marahnya.
(20) Sule :“Iya dong, wanita itu makhluk yang lemah, harus kita
sayangi.”
69
Azis : “Harus kita sayangi, dan inget jangan dibikin nangis, nanti
ia menderita.”
Sule :“Begitu, harus saling mengingatkan sesama manusia .”
Azis :“Iya dong.”
Sule :(memukul Azis karena dia memotong pembicaraannya
terus) “Ngomong mulu! Gue baru mau ngomong nih. Gue
kan ada cewek, giliran gue yang ngerayu. Ngomong
mulu! Kaya ngomong lancar aja loe! Masa saya mau
begini (mengatakan cinta) ganggu lagi, ganggu lagi,
kapan kelarnya?”
berbicara pada Azis mengenai penghormatan terhadap wanita. Akan tetapi, karena
Azis tidak memberikan kesempatan pada Sule untuk berbicara pada Isabela, maka
Sule pun marah kepada Azis sehingga menyebabkan Sule beralih ke bahasa
Betawi. Pada data (20), penggunaan bahasa Betawi yang digunakan oleh Sule
Data (21) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
sesuatu.
bertanya tentang penyebab dalang masuk ke dalam penjara. Setelah itu, Sule
70
Pada data (21), penggunaan bahasa Betawi yang digunakan oleh Sule ditandai
dengan adanya kata yang berakhir dengan fonem /e/ yaitu kata ‘ape’ dan ‘kata
‘hukumnye’.
Data (22) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
lawan bicara.
menyuruh Sule ganti kostum dan saat berbicara kepada Nunung perihal KTP.
Setelah itu, dalang beralih ke bahasa Betawi karena dalang menyuruh Nunung
untuk mencarikan seseorang yang bertanggung jawab atas KTP dalang yang
selama tiga bulan belum jadi. Pada data (22), penggunaan bahasa Betawi yang
digunakan oleh dalang untuk menyuruh Nunung ditandai dengan adanya kata
‘gue’.
71
Data (23) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
menegur Sule yang melenceng dari peran yang dibawakannya. Setelah itu, dalang
beralih ke bahasa Jawa saat topik pembicaraan beralih ke masalah Nunung yang
membaca surat dengan terbalik. Pada data (23), penggunaan bahasa Jawa yang
Data (24) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
rasa humor.
memplesetkan kalimat ‘Aku cinta padamu’. Setelah itu, Yuki bertanya pada Azis
tentang bahasa Inggris dari kalimat ‘Aku cinta padamu’, maka Azis beralih ke
bahasa Jawa untuk membangkitkan rasa humor. Pada data (24), penggunaan
bahasa bahasa Jawa yang digunakan oleh Azis untuk membangkitkan rasa humor
Data (25) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
bertanya pada Sule bahwa Yuki diculik. Setelah itu, Mike beralih ke bahasa Jawa
penggunaan bahasa Jawa yang dipakai oleh Mike untuk menyesuaikan kode yang
Data (26) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
rasa marahnya.
meminta Andre dan John untuk mengembalikan tanah warisan leluhur yang telah
dijual oleh Sule kepada mereka. Setelah itu, karena John berkata sudah membeli
tanah itu dan tidak bisa diambil kembali, Nunung pun bertambah marah dengan
beralih ke bahasa Jawa. Pada data (26), penggunaan bahasa Jawa yang digunakan
oleh Nunung ditandai dengan adanya kata ‘emoh’ dan kata ‘pokokmen’.
Data (27) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
Data (27), pada awalnya Sule menggunakan bahasa Indonesia saat merayu
Isabela dengan menyebutkan nama artis yang diplesetkan namanya. Setelah itu,
Andre pun menegurmya dengan bertanya kepada Sule karena Sule salah
Andre dengan menggunakan bahasa bahasa Jawa. Pada data (27), penggunaan
bahasa Jawa yang digunakan Sule karena menyetujui sesuatu ditandai dengan
Data (28) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
sesuatu.
membacakan narasi. Setelah itu, karena Andre berkelahi dengan gaya seperti
orang tenggelam, maka dalang beralih ke bahasa Jawa untuk bertanya kepada
Andre. Pada data (28), penggunaan bahasa Jawa yang digunakan oleh dalang
Data (29) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
Indonesia ke bahasa Jawa yang disebabkan karena penutur ingin menyindir lawan
tutur.
beralih ke bahasa Jawa saat menyindir Mike yang sedari tadi nangis karena
hilangnya Yuki, karena memang Mike tidak mengerti bahasa Jawa. Pada data
(29), penggunaan bahasa Jawa yang digunakan oleh Nunung ditandai dengan
Data (30) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
(30) Sule : “Oh bangun bobok. Saya kirain bangun tidur. Ada
apa ini?”
Nunung : “Akang, kemarin Iteng mimpi.”
Sule : “Mimpi naon Iteng?”
76
berkomunikasi dengan Nunung. Setelah itu, Sule beralih ke bahasa Sunda untuk
menunjukkan bahasa pertama Sule adalah bahasa Sunda. Pada data (30),
Data (31) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
berkomunikasi perihal keberadaan tokoh Si Pitung yang tidak sesuai dengan judul
cerita yang mereka bawakan. Setelah itu, karena perubahan topik pembicaraan
yang awalnya perihal tokoh Si Pitung lalu ke topik pembicaraan tentang Yuki
yang hilang (sesuai dengan judul), maka Sule beralih ke bahasa Sunda. Pada data
(31), penggunaan bahasa Sunda yang digunakan oleh Sule karena perubahan topik
pembicaraan ditandai dengan adanya kata ‘dipaok’, ‘teu’, ‘kuat’, didieu’, ‘tingali’,
77
‘kumaneh’, ‘abi’, ningal’, dan kata ‘ieu’ dalam kalimat “E Kunthi e aku
mendapatkan surat e adik aku e diculik, dipaok, dimaling. Teu kuat didieu tingali
Alih kode intern yang terjadi dalam acara Opera Van Java di Trans 7
adalah berupa alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, alih kode dari
bahasa Indonesia ke bahasa Arab, dan alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa
India.
Data (32) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
menyatakan perasaan cintanya pada Andre. Setelah itu, sebagai tanda cintanya,
Yuki memberikan seikat bungan pada Andre dan beralih menggunakan bahasa
Inggris untuk sekedar bergengsi. Yuki memang gadis keturunan dari warga
Jepang dan ia menguasai bahasa Inggris, sehingga saat bermain dalam OVJ ia
banyak menggunakan bahasa Inggris. Pada data (32), penggunaan bahasa Inggris
78
yanhg digunakan Yuki untuk sekedar bergengsi ditandai dengan adanya kata ‘I’,
Data (33) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
menggoda Isabela dengan mengutip salah satu iklan provider. Setelah itu, Andre
beralih ke bahasa Inggris untuk menyesuaikan kode yang digunakan oleh Isabela
yang menggunakan bahasa Inggris untuk bertanya kepada Andre. Pada data (33),
penggunaan bahasa Inggris yang digunakan oleh Andre ditandai dengan adanya
Data (34) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
humor.
berkomunikasi dengan Yuki karena Yuki ingin bercerita kepada Azis. Setelah itu,
saat Azis memberikan nasihat pada Yuki untuk mengatakan cinta kepada Andre,
Azis pun beralih ke bahasa Inggris untuk membangkitkan rasa humor dengan
memplesetkan bahasa Inggris dari kalimat ‘Aku cinta padamu’. Pada data (34),
humor ditandai oleh adanya kata ‘I’, ‘love’, dan kata ‘you’.
Data (35) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
pertamanya.
itu, Mike beralih ke bahasa Inggris saat berteriak tentang keberadaan Arjuna
80
karena bahasa pertama Mike merupakan bahasa Inggris dan ia adalah warga
negara Canada. Pada data (35), penggunaan bahasa Inggris yang digunakan oleh
Mike ditandai dengan adanya kata ‘where’, ‘are’, dan kata ‘you’.
Data (36) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
kepada dalang tentang jurus yang akan digunakan untuk melawan Nunung.
Setelah itu, karena Dedi menirukan kalimat atau tuturan yang digunakan oleh
dalang, maka ia beralih ke bahasa Inggris. Pada data (36), penggunaan bahasa
Inggris yang digunakan oleh Dedi ditandai dengan adanya tuturan ‘Slow motion’.
Data (37) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
lawan tutur.
saat ia menyapa para penonton di studio untuk menghormati para penotnton yang
merupakan penggemar dari acara OVJ. Pada data (37), penggunaan bahasa Inggris
yang digunakan oleh Andre untuk menyapa penonton ditandai dengan adanya kata
Data (38) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
silat. Setelah itu, karena para murid itu mengucapkan salam dengan menggunakan
bahasa Arab, maka Sule pun membalas salam tersebut dengan menyesuaikan
bahasa para murid tersebut yaitu dengan menggunakan bahasa Arab. Pada data
(38), penggunaan bahasa Arab yang digunakan oleh Sule ditandai dengan adanya
Data (39) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
Data (39), pada awalnya Sule menggunakan bahasa Indonesia saat akan
berpamitan pada Andre. Setelah itu, Sule mengucapkan salam kepada Andre
untuk sebagai tanda berpisah dengan menggunakan bahasa Arab karena untuk
menghormati Andre. Pada data (39), penggunaan bahasa Arab yang digunakan
oleh Sule untuk menghormati Andre yaitu ditandai dengan adanya ucapan salam
yaitu ‘‘wa’alaikumsalam’’.
Data (40) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
membenarkan tentang Sule yang tidak mencintai Nunung. Setelah itu, karena Sule
tetap bersikeras untuk menolak Nunung, maka Andre pun mengatai Sule dengan
menggunakan bahasa Arab untuk menghindari adanya ucapan yang kasar. Pada
data (40), penggunaan bahasa Arab yang digunakan oleh Andre untuk
menghindarkan adanya bentuk kasar ditandai dengan adanya kata ‘ente’ dan kata
‘bahlul’.
Data (41) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
kesalahannya.
memplesetkan nama yang diperankan oleh Nunung. Dalang pun menegur Sule
yang memplesetkan nama yang diperankan oleh Nunung dan Sule beralih ke
bahasa Arab untuk menyadari kesalahannya. Pada data (41), penggunaan bahasa
84
Arab yang digunakan oleh Sule ditandai dengan adanya kata ‘ana’, dan ucapan
‘astagfirullahaladzim’.
Data (42) berikut ini menunjukkan terjadinya alih kode dari bahasa
Data (42), pada awalnya Sule menggunakan bahasa Indonesia saat Sule
membela diri karena ia telah membuat skenario cerita sendiri. Setelah itu, dalang
memarahi Sule bukan karena skenario cerita yang melenceng dari cerita aslinya,
akan tetapi karena KTP dalang yang belum jadi. Oleh karena itu, Sule pun
bahasa Arab yang digunakan Sule ditandai dengan adanya kalimat hamdalah yaitu
‘alhamdulillah’.
Indonesia ke bahasa India yaitu karena menyesuaikan kode yang digunakan oleh
lawan bicara. Hal ini dapat dilihat pada data berikut ini.
bertanya pada Isabela. Setelah itu, Isabela menjawab dengan menggunakan bahasa
India maka Andre pun beralih ke bahasa India untuk menyesuaikan kode yang
digunakan oleh lawan bicara. Pada data (43), penggunaan bahasa India yang
Alih kode yang terjadi dalam acara Opera Van Java di Trans 7 semuanya
alih kode sementara adalah semua faktor yang menjadi penyebab terjadinya alih
menjelaskan kepada Andre tentang dirinya yang sebagai asisten dari Andre.
Setelah itu, ketika Andre ingin berbicara dan meminta bantuan kepada John, maka
86
untuk sekedar bergengsi John pun beralih ke bahasa Inggris. Pada data (44),
penggunaan bahasa Inggris yang digunakan oleh John ditandai dengan adanya
kata ‘okey’, ‘what’, ‘can’, ‘I’, ‘do’, dan kata ‘for’ pada kalimat “Okey. What can i
do for you?”.
melarang seluruh pemain OVJ dan penonton untuk tidak datang ke acara yang
dipandu oleh Dedi karena para pemain OVJ meledek kepalanya yang botak.
Setelah itu karena Magdalena menambahi ejekan kepala botak Dedi dengan
emnyanyikannya dengan lagu yang sesuai dengan kepala Dedi, maka Dedi
marahnya. Pada data (44), penggunaan bahasa Jawa yang digunakan oleh Dedi
ditandai dengan adanya kata ‘wong’, dan ‘edan’ dalam kalimat “Wo wong edan!”
Dari pembahasan di atas dapat diketahui bahwa alih kode intern yang
terjadi dalam acara Opera Van Java di Trans 7 ini berlangsung pada alih kode
antartingkat tutur, alih kode antarragam, dan alih kode antarbahasa. Alih kode
ekstern meliputi: alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Inggris, alih kode dari
bahasa Indonesia ke bahasa Arab, dan alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa
India. Alih kode berdasarkan sifat momentum dan jarak hubungan antarpenutur
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut.
1. Jenis alih kode yang terdapat dalam acara Opera Van Java di Trans 7
yaitu ditemukan jenis alih kode intern, alih kode ekstern, dan alih kode
sementara.
a) Alih kode intern terdiri dari alih kode antartingkat tutur yaitu alih kode dari
ragam ngoko ke ragam madya, alih kode antarragam terdiri dari alih kode dari
ragam formal ke ragam informal dan dari ragam informal ke ragam formal,
dan alih kode antarbahasa terdiri dari alih kode dari bahasa Indonesia ke
bahasa Betawi, dari bahasa Indonesia ke bahasa Jawa, dan dari bahasa
b) Alih kode ekstern terdiri dari alih kode dari alih kode dari bahasa Indonesia
ke bahasa Inggris, alih kode dari bahasa Indonesia ke bahasa Arab, dan alih
2. Faktor penyebab terjadinya alih kode dalam acara Opera Van Java di
Trans 7
acara Opera Van Java di Trans 7. Faktor tersebut adalah: a) perubahan topik
kasar.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan jenis alih kode yang
lebih dominan yaitu jenis alih kode intern dari ragam formal ke ragam informal.
Faktor penyebab terjadinya alih kode yang lebih dominan adalah perubahan topik
pembicaraan.
89
B. Implikasi
sebagai berikut.
1. Diketahuinya alih kode dalam acara Opera Van Java di Trans 7 dapat
2. Diketahuinya alih kode dalam acara Opera Van Java di Trans 7 menjadi bukti
bahwa alih kode tidak dapat dihindari. Hal ini disebabkan masyarakat pada
3. Diketahuinya alih kode dalam acara Opera Van Java di Trans 7 paling tidak,
dapat mewakili sebagian kecil peristiwa alih kode dalam kehidupan sehari-
hari. Hal ini disebabkan alih kode yang terjadi dalam acara berlangsung
C. Keterbatasan Penelitian
waktu peneliti, maka penelitian ini dibatasi pada beberapa persoalan tentang
alih kode, yaitu mengenai jenis dan faktor penyebab terjadinya alih kode.
D. Saran
yang dilakukan para pelaku tutur merupakan salah satu cara yang dapat
2. Bagi para peneliti, penelitian dengan judul “Alih Kode dalam Acara Opera
Van Java di Trans 7” masih banyak fenomena kebahasaan dan belum banyak
diteliti. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, misalnya
Daftar Pustaka
Nugroho, Adi. 2011. Alih Kode dan Campur Kode pada Komunikasi Guru-Siswa
di SMA Negeri 1 Wonosari Klaten, Skripsi S1. Yogyakarta: Program
Studi Pendidikan Bahasa Perancis.
Subekti. 1998. Alih Kode dalam Tindak Tutur Antara Pedagang Souvernir dengan
Wisnu dan Wisman di Lokasi Taman Wisata Candi Prambanan, Skripsi
S1. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Suhardi. 1993. “Alih Kode dalam Penggunaan Bahasa Lisan Pamong Desa
Sekabupaten Sleman pada Pertemuan Resmi Ditinjau dari Tingkat
Pendidikan”. Diksi, 3, hlm. 29-39.
Suprana,Jaya. 1996. “Humor di Tengah Masyarakat dalam Prisma No. 1 Tahun
XXV. Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia.
Wijana, I Dewa Putu. 2003. Kartun: Studi Tentang Permainan Bahasa.
Yogyakarta: Ombak.
Wijana, Putu dan Rohmadi. 2010. Sosiolinguistik: Kajian Teori dan Analisis.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
93
2 CK/002/ John :“Iya nih, perubahan cuaca. Yang BI – BB √ √ Tujuan untuk John membawakan acara Cinta
08-03-12 pertama kita panggilkan Cristian menyetujui peragaan busana dengan Kabayan
Sugiyono. Mas mas sorry.” menggunakan bahasa (CK)
Andre :”Cut cut cut mana ada orang lagi Indonesia. Ketika Andre
catwalk.” (sambil memeragakan gaya berkomentar tentang gaya
catwalk yang diperankan oleh sule) yang diperagakan Sule dan
John : “Iye bener mas.” John menyetujui komentar
Andre dengan beralih ke
bahasa Betawi. Peralihan kode
ke bahasa Betawi ditandai
dengan adanya kata yang
berakhir dengan fonem /e/
yaitu ‘iye’, dan ‘bener’.
3 CK/003/ John : “Yang saya panggil itu Teuku RF – RI √ √ Perubahan topik John menggunakan ragam Cinta
08-03-12 Wisnu, bukan gembel pinggir jalan.” pembicaraan formal saat berkomentar Kabayan
Andre dan Nunung : (bertanya kepada Azis) tentang kostum yang (CK)
“Baju model apa ini?” digunakan Azis. Setelah itu,
Sule : “Tawuran pak ini mah.” ketika Azis dan Sule
Azis : “Ini jas pak.” menyebut kostum yang
94
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
Sule : “Oh model jas baru?” dipakai Azis adalah model jas,
John :“Iya pak modelnya emang jas.” John pun beralih ke ragam
informal yang bertujuan untuk
menyetujui. Peralihan ke
ragam informal ditandai
dengan adanya kata yang
dipendekkan yaitu kata
‘emang’.
4 CK/004/ Azis :“Boleh nanya gak pak? (bertanya RI – RF √ √ Perubahan topik Azis menggunakan ragam Cinta
08-03-12 kepada John) masih lama gak pak? pembicaraan informal saat bertanya tentang Kabayan
Gatel.”(sambil menggaruk-garuk durasi karen aia merasa gatal (CK)
badan) dengan kostumnya. Ketika
John :“Haduh, jadi bapak Andre sebagai topik berubah ke fungsi
presenter ini ketiga model kita.” kostum yang dipakainya,
Sule “Situ yang bikin ribet sendiri, situ maka Azis beralih ke ragam
yang kesel sendiri.” formal. Peralihan ke ragam
John :“Kostum yang disesuaikan dengan formal ditandai dengan
perubahan cuaca.” struktur kalimat yang lengkap.
Azis :“Ini fungsinya macam-macam
pak, (menunjuk pada kostum yang
dikenakannya) begitu mules,
langsung aja pak.” (sambil
berjongkok memperagakan orang
yang sedang buang air besar)
5 CK/005/ Dalang : “Gak aneh emang.” RI – RF √ √ Perubahan topik Saat salang mengomentari Cinta
08-03-12 John : “Pak ini kan kostumnya pada aneh- pembicaraan kostum para pemain Kabayan
aneh, unik-unik. Bapak uniknya menggunakan bragam (CK)
sebelah mana coba?” informal. Tetapi ketika topik
Sule : “Ini juga aneh, orangnya yang berubah ke pembacaan narasi
95
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
aneh.” maka dalang beralih ke ragam
Dalang :“Assalamu’alaikum formal. Peralihan ke ragam
warohmatullahiwabarokatuh. Ya formal ditandai dengan adanya
malam ini OVJ akan membawakan struktur kalimat yang lengkap.
sebuah cerita yang berjudul Cinta
Kabayan.........Awal kisah, kita
mulani langsung dari TKP.”
6 CK/006/ Sule : “Oh bangun bobok. Saya kirain BI – BS √ √ Menunjukkan Sule menggunakan bahasa Cinta
08-03-12 bangun tidur. Ada apa ini?” bahasa pertama Indonesia saat bertanya Kabayan
Nunung : “Akang, kemarin Iteng mimpi.” kepada Nunung. Sule (CK)
Sule : “Mimpi naon Iteng?” bertujuan menunjukkan
bahasa pertamanya sehingga
ia beralih ke bahasa Sunda.
Peralihan kode ke bahasa
Sunda ditandai dengan adanya
kata ‘naon’.
7 CK/007/ Sule : “Oh bangun bobok. Saya kirain BI – BING √ √ Sekedar Sule menggunakan bahasa Cinta
08-03-12 bangun tidur. Ada apa ini?” bergengsi Indonesia saat berbicara Kabayan
Nunung : “Akang, kemarin Iteng mimpi.” dengan Nunung. Ketika Sule (CK)
Sule : “Mimpi naon Iteng?” bertanya kepada Nunung, Sule
Nunung :“Waktu tidur mosok akang gak tahu beralih ke bahasa Inggris
kalo Iteng teriak-teriak?” untuk sekedar bergengsi yang
Sule : “When?” ditandai dengan adanya kata
‘when’.
8 CK/008/ Sule : “Silakan. Yang ngelatih siapa?” BI – BS √ √ Menunjukkan Sule beralih dari bahasa Cinta
08-03-12 Nunung : “Yang ngelatih kamu donk.” bahasa pertama Indonesia ke bahasa Sunda Kabayan
Sule : “Saya atuh, masak emak. Ngaco yang disebabkan (CK)
emak ini, haduh.” menunjukkan bahasa pertama
Sule. Perallihan ke bahasa
Sunda ditandai dengan adanya
partikel ‘atuh’.
9 CK/009/008 Sule : “Masuk! Masuk!” BI – BA √ √ Menyesuaikan Sule menggunakan bahasa Cinta
-03-12 Murid 1 dan murid 2 : “Assalamualaikum.” kode yang Indonesia saat Kabayan
Sule : “Waalaikumsalam.” digunakan oleh bmempersilakan muridnya (CK)
96
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
lawan bicara masuk. Lalu Sule beralih ke
bahasa Arab karena
menyesuaikan kode yang
digunakan oleh lawan bicara
yang ditandai dengan adanya
ucapan salam
‘waalaikumsalam’.
10 CK/010/ Sule : “Masuk! Masuk!” BI – BJ √ √ Membangkitkan Sule beralih kode dari bahasa Cinta
08-03-12 Murid 1 dan murid 2 : “Assalamualaikum.” rasa humor Indonesia ke bahasa Jawa Kabayan
Sule : “Waalaikumsalam.” karena bertujuan untuk (CK)
Murid 1 : Salam kenal Pak Sule menjelaskan sesuatu.
Sule :“Pak Sule? Aku Kabayan, udu Pak Peralihan ke bahasa Jawa
Sule.” ditandai dengan adanya kata
‘udu’.
11 CK/011/ Nunung : “Sudah, pulang ya!” BI – BJ √ √ Tujuan untuk Nunung beralih kode dari Cinta
08-03-12 Dalang : “Ada ujian terakhir, saya sebagai menyuruh bahasa Indonesia ke bahasa Kabayan
guru besar.” Jawa yang disebabkan karena (CK)
Sule :“Oiya ini guru besar, salaman dulu!” menyuh murid-muridanya
Dalang :“Coba masing-masing pejamkan yang mengerti bahasa Jawa.
mata!” Peralihan ke bahasa Jawa
Nunung :“Merem. Merem ora melek!” ditandai dengan adanya kata
‘merem’, ‘ora’, dan ‘melek’.
12 CK/012/ Sule : “Ya udah ana pulang.” BI – BA √ √ Tujuan untuk Sule beralih dari bahasa Cinta
08-03-12 Andre : “Empat belas tahun.” menghormati Indonesia ke bahasa Arab Kabayan
Sule : “Assalamu’alaikum.” yang disapa yang bermaksud untuk (CK)
Andre : “Waalaikumsalam.” menghormati Andre. Peralihan
ke bahasa Arab ditandai
dengan adanya ucapan salam
yaitu ‘waalaikumsalam’.
13 CK/013/ Sule :“Kalau bapak seorang pengusaha, RF – RI √ √ Beralihnya Sule beralih dari ragam formal Cinta
08-03-12 saya siapa pak?” suasana bicara ke ragam informal karena Kabayan
Andre :“Seorang kapiten mungkin.” beralihnya suasana bicara dari (CK)
Sule :“Kalau gitu saya jalan prok prok suasana serius ke suasana
prok pak.” santai. Peraliha ke ragam
97
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
informal ditandai dengan
adanya kata yang dipendekkan
yaitu ‘gitu’.
14 CK/014/ Sule :“Pak sebelum bapak ngomong, BI – BJ √ √ Menyesuaikan Sule beralih dari bahasa Cinta
08-03-12 kenalin dulu emak saya. Mak, sini kode yang Indonesia ke bahasa Jawa Kabayan
mak!’ (memanggil Nunung) digunakan karena menyesuaikan kode (CK)
Andre : “Siapa namanya?” lawan bicara yang digunakan oleh Nunung.
Nunung :“Nama saya? Ambu, Ambu banget Peralihan ke bahasa Jawa
.”(mambu banget) ditandai dengan adanya kata
Sule : “Kui mambu.” ‘kui’ dan ‘mambu’.
15 CK/015/ Andre :“Oh, saya ingin menawar. Kira-kira RF – RI √ √ Tujuan untuk Andre sebagai kontraktor Cinta
08-03-12 siapa yang punya lahan ini ya?” menanyakan beralih dari ragam formal ke Kabayan
Nunung : “Saya.” ragam informal yang (CK)
Sule : “Saya siapa coba? Haduh pusing bermaksud untuk menanyakan
saya mah.” perihal siapa Sule. Peralihan
Andre :“Bapak dari tadi gak ngerti siapa ke ragam informal ditandai
bapak?” dengan adanya kata yang
dipendekkan yaitu ‘gak’.
16 CK/016/ Sule : “Makanya gak saya jual. Saya gak BI – BS √ √ Menunjukkan Sule tetap bersikeras untuk Cinta
08-03-12 memiliki ini tanah. Ini titipan pak. bahasa pertama tidak menjual tanah warisan Kabayan
Harus saya rapat, eh rawat.” leluhur. Namun, John tetap (CK)
Andre dan John berbisik-bisik merayu Sule, karena untuk
John : “Pak.” (berkata pada Sule) menunjukkan bahasa pertama
Sule : “Naon dehi atuh?” Sule adalah bahasa Sunda,
maka Sule beralih ke bahasa
Sunda yang ditandai dengan
adanya kata ‘naon’, ‘dehi’,
dan ‘atuh’.
17 CK/017/ Nunung : “Gak pokoknya. Gak gak!” BI - BJ √ √ Tujuan untuk Nunung bersikeras untuk tidak Cinta
08-03-12 Sule : “Gak, saya juga gak.” menunjukkan menjual tanah warisan, akan Kabayan
Andre : “Tadi bilangnya oke oke silakan?” rasa marah tetapi Sule justru (CK)
(berkata pada Sule) mempersilakan Andre dan
Sule : “Silakan! Silakan!” John untuk membelinya. Oleh
John : “Plin-plan ini bapak.” karena itu, karena marah
Nunung : “Bocah ra nduwe prinsip blas.” Nunung beralih ke dari bahasa
98
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
Indonesia bahasa Jawa yang
ditandai dengan adanya kata
‘bocah’, ‘ra’, ‘nduwe’, dan
kata ‘blas’.
18 CK/018/ Sule : “Ibu maunya apa? Tuh kan gak pak BI – BS √ √ Menunjukkan Sule tetap membuat bingung Cinta
08-03-12 saya. Ini tanah ini buat padepokan kita bahasa pertama Nunung dan juga Andre. Sule Kabayan
pak.” beralih dari bahasa Indonesia (CK)
Andre : “Begini aja pak, sebelah (tanah) ke bahasa Sunda yang
silakan, sebelah gak, gimana?” bertujuan untuk menyetujui
Sule : “Hayuk, ikut saya mah.” perjanjian yang ditawarkan
Andre. Peralihan kode tersebut
ditandai dengan adanya
partikel ‘mah’ dan berlogat
bahasa Sunda.
19 CK/019/ Nunung : “Saya gak tetepan, sebelah gak, BI – BB √ √ Tujuan untuk Pada awalnya Nunung Cinta
08-03-12 sebelah gak.” menyetujui menggunakan bahasa Kabayan
Sule : “Saya juga gak!” Indonesia saat masih (CK)
Andre :“Tenang saja, kita bikin strategi laen, mempertahankan tanahnya.
besok kita dateng lagi ke sini. Besok Akan tetapi, karena Sule tetap
kita taruh uang di depan mata dia.” menjualnya, maka dengan
(mata Sule) tujuan untuk menyetujui
Sule : “Bagus itu.” Nunung beralih ke bahasa
John : “Jadi oke kan?” Betawi yang ditandai dengan
Sule : “Oke. Oke buk ya, siapa yang gak adanya kata ‘gue’.
mau ada uang? Haduh hebat uang.
Saya bawa uang uang.”
Nunung : “Ya udah deh, gue ikutan aja.”
20 CK/020/ John : “Loh kan saya asisten bapak?” BI – BING √ √ Sekedar Pada awalnya John Cinta
08-03-12 Andre : “Tapi kan saya lagi mau bicara sama bergengsi menggunakan bahasa Kabayan
kamu.” Indonesia saat menyatakan (CK)
John : “Okey. What can i do for you?” bahwa dirinya adalah asisten
dari Andre. Dengan tujuan
untuk sekedar bergengsi dan
bisa diandalkan, maka John
beralih ke bahasa Onggris
99
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
yang ditandai dengan adanya
kata ‘okey’, ‘what’, ‘I’, ‘can’,
‘do’, ‘for’, dan kata ‘you’.
21 CK/021/ Andre : “Sini, si Kabayan itu punya pacar RF – RI √ √ Perubahan topik Pada awalnya Andre Cinta
08-03-12 yang namanya Iteng. Iteng itu pembicaraan menggunakan ragam formal Kabayan
sekarang sudah dijodohkan sama karena topik pembicaraan (CK)
saya. Kita manfaatkan si Iteng untuk yang sedang serius, karena
merayu si Kabayan.” perubahan topik pembicaraan
Dalang : Sut sut (melambaikan tangan beralih ke senda gurau, maka
menyuruh Andre dan John mendekat) Andre beralih ke ragam
Andre : “Gak mau. Kuda lagi, gak mau informal yang ditandai dengan
ah.” penggunaan kata yang
dipendekkan yaitu ‘gak’.
22 CK/022/ John :“Jadi Iteng itu dijodohkan sama RF – RI √ √ Beralihnya Pada awalnya John Cinta
08-03-12 bapak?” suasana bicara menggunakan ragam formal Kabayan
Andre :“Dijodohin sama saya, dan kita saat bertanya serius kepada (CK)
manfaatkan Iteng untuk merayu si Andre perihal perjodohan.
Kabayan. Itu kan marketing kita. Namun, saat suasana bicara
Iteng kita suruh menjebak si Kabayan beralih santai, maka John
untuk menandatangani kontrak beralih ke ragam informal
penjualan tanah tersebut.” yang ditandai dengan adanya
John :“Dibikin Kabayan jatuh cinta?” kata santa yaitu ‘dibikin’.
23 CK/023/ Andre :“Kamu itu kan accounting di RI – RF √ √ Beralihnya Pada mulanya Andre Cinta
08-03-12 perusahaan aku. Kamu dari sekarang suasana bicara menggunakan ragam informal, Kabayan
udah mulai tahu bagaimana cara karena suasana beralih ke (CK)
menyenangkan calon suami kamu.” suasana serius maka Andre
Feby : “Tapi tidak bisa. Tidak bisa. Kalau beralih ke ragam formal yang
dia gak mau gimana?” ditandai dengan adanya
Andre :“Ayah kamu sudah mengatakan struktur kalimat yang lengkap.
kepadaku. Bahwa engkau harus
menandatangani kontrak yang
sudah ada.”
24 CK/024/ Andre : “Beginilah, kalau kamu tidak mau BI – BB √ √ Perubahan topik Pada awalnya Andre Cinta
100
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
08-03-12 menandatangani itu.” pembicaraan menggunakan bahasa Kabayan
Dalang memanggil Andre untuk menjawab teka-teki Indonesia saat mmembawakan (CK)
(sambil melambaikan tangan) cerita sesuai skenario, karena
Andre : “Gue tetep aja mau.” topik pembicaraan berubah
tentang cerita di luar skenario,
maka Andre beralih ke bahasa
Betawi yang ditandai dengan
adanya kata ‘gue’.
25 CK/025/ Andre :“Gimana Teng, kalau kamu tidak RI – RF √ √ Tujuan untuk Andre menggunakan ragam Cinta
08-03-12 setuju, aku panggil bapak kamu.” mengancam informal saat menakuti-nakuti Kabayan
Feby :“Panggil abah deh ke sini!” Feby, akan tetapi Feby justru (CK)
Andre :“Saya akan melapor ke bapak balik menantang Andre.
kamu kalau kamu tidak mau Dengan tujuan untuk
menandatangani surat itu.” mnegancam Feby, maka
Andre beralih ke ragam formal
yang ditandai dengan struktur
kalimat yang lengkap.
26 CK/026/ Sule : “Saya udah gak bisa mintanya, BI – BING √ √ Sekedar Awalnya Sule menggunakan Cinta
08-03-12 orang udah jadi kayak begini.” bergengsi bahasa Indonesia saat Kabayan
Nunung : “Udah deh gak usah jadi anak saya menjelaskan pada Nunung (CK)
kamu.” tentang tanah yang tidak bisa
Sule : “Okey. I wanna go out!” diambil lagi. Hal itu membuat
Nunung menjadi marah dan
mengusir Sule, sehingga Sule
beralih ke bahasa Inggris
untuk sekedar bergengsi.
Peralihan kode ini ditanda
dengan adanya kata ‘okey’, ‘I’,
‘wanna’, ‘go’, dan kata ‘out’.
27 CK/027/ Nunung : “Ya udah cari sana.” BI – BJ √ √ Tujuan untuk Nunung awalnya
08-03-12 Sule : “Kalau saya gak diusir saya gak menunjukkan menggunakan bahasa
akan cari emak baru.” rasa marah Indonesia saat menyuruh Sule
Nunung : “Ah uwes emboh emboh emboh.” mencari Ibu baru. Nunung
marah pada Sule sehingga ia
beralih ke bahasa Jawa yang
101
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
ditandai dengan adanya kaa
‘uwes’ dan ‘emboh’.
28 CK/028/ Nunung :“Jadi kamu yang mempengaruhi RF – RI √ √ Kehadiran orang Awalnya Nunung Cinta
08-03-12 anakku untuk menyerahkan tanah itu? ketiga menggunakan ragam formal Kabayan
Ha?” saat bertanya pada Feby, (CK)
Feby :“Saya gak pernah mempengaruhi bu, setelah itu karena kehadiran
dia yang mau tanda tangan, dia yang Sule maka Nunung beralih ke
mau sendiri.” (menunjuk Sule) ragam informal yang ditandai
Sule :“Saya yang mau sendiri, jangan dengan adanya kata yang
salahkan dia, salahkanlah saya!” dipendekkan yaitu kata ‘gak’,
Nunung : “Ini anak kok gak bela orang ‘gimana’, dan partikel ‘kok’,
tuanya gimana sih. Sini! dan ‘sih’.
29 CK/029/ Nunung :“Ya jelas saya ribut karena tanah RF – RI √ √ Tujuan untuk Nunung menggunakan ragam Cinta
08-03-12 saya sudah diserobot itu sama menanyakan formal saat menjelaskan Kabayan
mereka.” perihal keributannya. Dengan (CK)
Andre :“Haish, jangan sembarangan bicara tujuan untuk menanyakan,
kamu!” maka Nunung beralih ke
Nunung :“Kok jangan sembarangan gimana ragam informal yang ditandai
sih?” dengan adanya kata yang
dipendekkan yaitu ‘gimana’,
dan adanya partikel ‘kok’, dan
‘sih’.
30 CK/030/ Nunung :“Pokoknya kembalikan tanah itu BI – BJ √ √ Tujuan untuk Nunung menggunakan bahasa
08-03-12 dengan cara apapun.” menunjukkan Indonesia saat meminta
John :“Udah dibawain buk lima belas juta rasa marah tananhnya agar dikembalikan.
koin semua mintanya bu.’ Namun, dengan tujuan untuk
Sule :“Tuh tuh. Saya minta koin buk gak menunjukkan rasa marahnya
mau kertas.” ia beralih ke bahasa Jawa yang
Nunung :“Emoh emoh pokokmen aku ditandai dengan adanya kata
emoh.” ‘emoh’ dan ‘pokokmen’.
31 CK/031/ Nunung :“Ya masalah tanah, gimana sih?” RI – RF √ √ Tujuan untuk Nunung menggunakan ragam Cinta
08-03-12 Andre :“Ibu musti meributkan apa lagi? menjelaskan informal saat berkata masalah Kabayan
Jelas-jelas dia sudah tanda tangan. Ya tanah. Namun, dengan tujuan (CK)
102
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
kan?” (menunjuk pada Sule) untuk menjelaskan perihal
Sule :“Udah sah. Hu ngaco ini ngapain tanah tersebut, Nunung beralih
lagi!” ke ragam formal yang ditandai
Nunung :“Tapi kan saya punya hak untuk dengan adanya struktur
mepertahankan itu tanah, karena kalimat yang lengkap.
itu tanah, tanah leluhur.”
32 CK/032/ Sule :“Iya ngaco nih orang ini.” (Sule RI – RF √ √ Beralihnya Sule menggunakan ragam Cinta
08-03-12 justru menyalahkan Andre) suasana bicara informal saat suasana bicara Kabayan
Andre :“Elu biang keroknye (menyalahkan santai. Namun, saat suasana (CK)
Sule). Malah nyalahin orang.” bicara berubah ke suasana
John :“Jadi sebenernya kamu Kabayan bela yang serius, maka Sule beralih
ke siapa?” ke ragam formal yang ditandai
Sule :“Saya membela orang yang benar, dengan struktur kalimat yang
bukan membela orang yang bayar, lengkap.
kasihan rakyat.”
33 CK/033/ Andre : “Ye gak kena. Gak kena.” (berlari BI – BA √ √ Tujuan untuk Andre awalnya menggunakan Cinta
08-03-12 saat akan ditangkap oleh Pak Agung, menghormati bahasa Indonesia saat Kabayan
dan mereka berkejar-kejaran) yang disapa menggoda satpam yang akan (CK)
Nunung : “Penakken securityne, edan .” menangkapnya. Dengan
Andre :“Assalamu’alaikum.” (pamit) tujuan untuk menghormati
orang yang disapasaat akan
berpamitan, maka Andre
beralih ke bahasa Arab untuk
mengucapkan salam yang
ditandai dengan adanya
ucapan salam yaitu
‘assalamu’alaikum’.
34 PSA/034/ Sule : “....Perkenalkan nama ana Salim. BI – BA √ √ Tujuan untuk Sule menggunakan bahasa Pangeran
14-03-12 Ana pangeran. Cuma maklum menghormati Indonesia saat Salim dan
pangeran dari Mesir paling ganteng yang disapa memperkenalkan dirinya pada Anarkali
itu cuman ana, orang lain pada lewat wanita. Ketika dalang (PSA)
semua. Ana biasanya menunggu memasuki panggung, Sule
cewek-cewek lewat.....” mengucapkan salam dengan
(Dalang masuk ke panggung, Sule beralih ke bahasa Arab.
103
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
mengajak salaman dengan dalamg) Peralihan kode ke bahasa Arab
Sule : “Assalamu’alaikum. Pak Parto?” ditandai dengan adanya
ucapan salam yaitu
‘Assalamu’alaikum’.
35 PSA/035/ Sule : “Saya kirain ana lewat trus BI – BA √ √ Tujuan untuk Sule dengan tujuan Pangeran
14-03-12 diangkat.” (memeragakan cewek yang menghindari menghindari untuk berkata Salim dan
mengangkat rok yang dipakainya) adanya bentuk kasar kepada dalang karena Anarkali
Dalang : “Gak, kebetulan jemuran ada kasar ceritanya, maka Sule (PSA)
handuk, ada rok, begitu gerimis menggunakan bahasa Arab.
diangkat itu rok. Peralihan kode ke bahasa Arab
Sule : “Masya Allah.” ditandai dengan adanya
pemakaian pada kalimat
‘MasyaAllah.’
36 PSA/036/ Sule : “Oh gak punya? Ana kasih (pura- RI – RF √ √ Tujuan untuk Sule yang bertujuan untuk
14-03-12 pura mengeluarkan uang dari menjelaskan menjelaskan perihal uang
kantongnya). Ambil! Ini uang gaib.” ghaib kepada salah satu
Cewek 1 : “Oiya gak bisa.” penonton, beralih dari ragam
Sule : “Uang ghoib, tidak keliatan. Ente informal ke ragam formal.
pasti tidak bisa melihat, kalau ana Peralihan ke ragam formal
tidak.” ditandai dengan adanya kata
yang tidak dipendekkan,
ragam informal ditandai
dengan adanya kata yang
dipendekkan yaitu ‘gak’.
37 PSA/037/ Sule : “Kalau ente tidak bisa kebangetan. RF – RI √ √ Tujuan untuk Sule menggunakan ragam
14-03-12 Apa ente tidak mau bernyanyi? Atau menyuruh formal saat memarahi gadis 2
biar ana yang nyanyiin situ?” yang tdak mau menyanyi.
Dalang : “Aseek, nyanyi yuk, iwak Setelah itu, dengan tujuan
peyek.satu, dua, tiga.” utuk menyuruh gadis 2 untuk
Cewek 2 menyanyikan lagu Iwak Peyek sambil berjoget, Sule beralih ke
berjoget ragam informal yang ditandai
Cewek 2 : “Iwak peyek, iwak peyek nasi dengan adanya kata yang
jagung, sampek tuwek... aa gak bisa.” dipendekkan yaitu ‘gini’ dan
Sule : “Kepalanya gini ni.” ‘ni’.
38 PSA/038/ Dalang : “Itu tahu gak gerakan begini kenapa RI – RF √ √ Perubahan topik Awalnya dalang menggunakan Pangeran
104
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
14-03-12 (sambil memeragakan goyangan pembicaraan ragam informal saat mencoba Salim dan
kepala ala Trio Macan)? Awal membuat lelucon. Namun, Anarkali
mulanya tercipta karena berenang saat topik pembicaraan (PSA)
kemasukan air, jadi (menggoyang- berubah ke pembacaan narasi,
goyangkan kepala).” maka dalang beralih ke ragam
Sule : “Oiya, airnya masuk. Oh silakan.” formal yang ditandai dengan
(mempersilakan cewek 2) adanya struktur kalimat yang
Dalang : “Begitulah kehidupan sehari-hari lengkap.
Pangeran Salim, seorang playboy
yang sering menggoda wanita-
wanita yang lewat, padahal sudah
punya calon isteri yaitu Putri
Soraya.”
39 PSA/039/14 Sule :“Oiya, airnya masuk. Oh silakan.” RF – RI √ √ Tujuan untuk Saat Sule mempersilakan Pangeran
-03-12 (mempersilakan cewek 2) menyuruh salah satu penonton yang ikut Salim dan
Dalang :“Begitulah kehidupan sehari-hari berpartisipasi, ia Anarkali
Pangeran Salim, seorang playboy menggunakan ragam formal. (PSA)
yang sering menggoda wanita-wanita Namun, saat Sule menyuruh
yang lewat, padahal sudah punya Nunung untuk mendekat, ia
calon isteri yaitu Putri Soraya.” beralih ke ragam informal
Sule :“Udah sini! Sini Mak sini! Tadi yang ditandai dengan adanya
saya godain cewek, sini mak!” kata yang dipendekkan yaitu
‘udah’, dan kata ‘godain’.
40 PSA/040/ Sule :“Ana semalem begadang sama bang BI – BA √ √ Tujuan untuk Awalnya Sule menggunakan Pangeran
14-03-12 haji Rhoma Irama .” menghindarkan bahasa Indonesia saat Salim dan
Nunung :“Begadang, begadang apa kalau lihat adanya bentuk menjelaskan pada Nunung apa Anarkali
cewek, kamu tetep aja ya, masih ya.” kasar yang ia lakukan semalam. (PSA)
Sule :“Astagfirullahaladzim. Ana tidak Namun, karena Nunung tetap
seperti itu.” menuduhnya, Sule punb
beralih ke bahasa Arab untuk
menghindarkan adanya bentuk
kasar yang ditandai dengan
adanya ucapan
‘astagfirullahaladzim’.
105
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
41 PSA/041/ Sule : “Apa Salam?” BI – BA √ √ Tujuan untuk Sule memanggil Nunung Pangeran
14-03-12 Dalang : “Soraya, malah Salam!” menyadari dengan sebutan Salam, dan Salim dan
Sule :“Ana khilaf. Astagfirullahaladzim. kesalahan dalang pun menegurmya. Anarkali
Ana khilaf.” Untuk menyadari (PSA)
kesalahannya, Sule pun
beralih ke bahasa Arab dengan
adanya kalimat
‘astagfirullahaladzim’.
42 PSA/042/ Nunung :“Ya emang aku Nunung.” RI – RF √ √ Perubahan topik Awalnya Sule menggunakan Pangeran
14-03-12 Sule :“Oh bukan, situ bukan Nunung. Oh pembicaraan ragam informal saat topik Salim dan
tidak bisa.” pembicaraan adalah guyonan. Anarkali
Sule :“Pokoknya sekali lagi ana tidak mau Namun, saat topik berubah ke (PSA)
bertunangan dengan ente.” inti cerita, maka Nunung
Nunung :“Sudah dengar? Aku pegang mulut kamu.” beralih ke ragam formal yang
ditandai dengan adanya
struktur kalimat yang lengkap.
43 PSA/043/ Nunung : (mengadu pada Raja) “Raja, ternyata RF – RI √ √ Tujuan untuk Awalnya Nunung Pangeran
14-03-12 putra Raja itu menghianati cinta memperjelas menggunakan ragam formal Salim dan
saya.” keterangan saat menjelaskan pada raja Anarkali
Ikang : “Acha acha acha acha.” perihal cintanya dengan Sule. (PSA)
Sule : “India itu, kalau Arab eceh .” Namun, untuk lebih
Ikang : “Oh eceh. Eceh eceh eceh. Hoi’ hoi’ memperjelas keterangan,
?” maka Nunung beralih ke
Nunung : “Dia katanya gak cinta sama saya ragam informal yang ditandai
Raja.” dengan adanya kata yang
dipendekkan yaitu kata ‘gak’.
44 PSA/044/ Andre : “Iya itu Sule.” BI – BA √ √ Tujuan untuk Andre membenarkan kata-kata Pangeran
14-03-12 Nunung : “Iya.” menghindarkan Nunung perihal pengaduannya Salim dan
Andre :“Ente bahlul!”(memarahi Sule) adanya bentuk pada raja. Namun, karena Anarkali
kasar Andre marah dan untuk (PSA)
menghindarkan adanya bentuk
kasar, maka ia beralih ke
bahasa Arab yang ditandai
dengan adanya kata ‘ente’ dan
‘bahlul’.
106
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
45 PSA/045/ Andre : “Kamu jangan kurang ajar sama tuan BI – BB √ √ Membangkitkan Andre menggunakan bahasa Pangeran
14-03-12 putri!” rasa humor Indonesia saat memarahi Sule. Salim dan
Sule : “Ana tidak kurang ajar taiyek.” Namun, dengan tujuan untuk Anarkali
(logat Madura) menanyakan sesuatu, maka (PSA)
Andre : “Kenapa jadi Madura loe?” Andre beralih ke bahasa
Betawi yang ditandai dengan
adanya kata ‘loe’.
46 PSA/046/ Ikang :“Kenapa?” BI – BA √ √ Tujuan untuk Awalnya Ikang menggunakan Pangeran
14-03-12 Sule :“Bapak bisa lihat.”(menunjuk pada menghindari bahasa Indonesia saat bertanya Salim dan
Nunung) adanya bentuk pada Sule. Namun, saat Ikang Anarkali
Ikang :“Ente bahlul! Ini tua-tua tapi model kasar marah, ia beralih ke bahasa (PSA)
begini nih.” Arab untuk menghindarkan
bentuk kasar yang ditandai
dengan adanya kata ‘ente’ dan
‘bahlul’.
47 PSA/047/ Andre :“Raja, kalau menurut saran saya. RF – RI √ √ Beralihnya Andre menggunakan ragam Pangeran
14-03-12 Saya sebagai asisten pribadi raja, suasana bicara formal saat suasana sedang Salim dan
mendingan pangeran ini dikirim saja serius dan sesuai isi Anarkali
untuk didik menjadi tentara selama cerita.namun, saat suasana (PSA)
empat belas tahun. Supaya dia bisa beralih ke humor, maka Andre
menjadi orang-orang yang berguna beralih ke ragam informal
bagi nusa dan bangsa.” yang ditandai dengan adanya
Ikang :“Jadi dikirmi tentara di Cipinang partikel ‘dong’.
itu?”
Andre :“Cipinang bukan tentara dong
itu.”
48 PSA/048/ Sule : “Ya udah ana pulang.” BI – BA √ √ Tujuan untuk Sule beralih ke bahasa Arab Pangeran
14-03-12 Andre : “Empat belas tahun.” menghormati dengan tujuan untuk Salim dan
Sule : “Assalamu’alaikum.” yang disapa menghormati yang disapa Anarkali
yaitu Andre. Peralihan ini (PSA)
ditandai dengan adanya
ucapan salam yaitu
‘assalamu’alaikum’.
107
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
49 PSA/049/ Andre : “Empat belas tahun.” BI – BA √ √ Menyesuaikan Awalnya Andre Pangeran
14-03-12 Sule : “Assalamu’alaikum.” kode yang menggunakan bahasa Salim dan
Andre : “Waalaikumsalam.” digunakan oleh Indonesia saat memberitahu Anarkali
lawan bicara lamanya Sule menjadi tentara. (PSA)
Namun, untuk menyesuaikan
kode dari Sule, maka Andre
beralih ke bahasa Arab yang
ditandai dengan adanya
ucapan ‘waalaikumsalam’.
50 PSA/050/ Dalang membacakan narasi: “Akhirnya Pangeran Salim RF - RI √ √ Perubahan topik Dalang menggunakan ragam Pangeran
14-03-12 pun dikirim ke Cina untuk menjalani pembicaraan formal saat membacakan Salim dan
pelatihan menjadi tentara kerajaan. narasi. Namun, karena topik Anarkali
Bagaimana kelanjutan hubungannya pembicaraan berubah ke (PSA)
dengan Putri Soraya? Akan kita lihat. perbuatan Andre yang
Jangan kemana-mana.” menggoda dalang, maka
Dalang :“Ini ngapain? (bertanya kepada dalang beralih ke ragam
Andre yang sedang jalan berputar- informal yang ditandai dengan
putar). Thawaf?” adanya kata santai yaitu
‘ngapain’.
51 PSA/051/ Andre : “Gak.”(tertawa) BI – BING √ √ Tujuan untuk Andre menggunakan bahasa Pangeran
14-03-12 Dalang :“Jangan kemana-mana. Tetap di menghormati Indonesia saat menjawab Salim dan
OVJ.” yang disapa pertanyaan dalang. Namun, Anarkali
Dalang membacakan narasi: “Diceritakan, pendidikan saat membuka cerita Andre (PSA)
tentara Pangeran Salim pun beberapa beralih ke bahasa Inggris
tahun, sekarang sudah selesai dan untuk menghormati penonton
akan kembali ke kerajaan.....” yang ditandai dengan adanya
Andre :“I love u.” (menyapa penonton di kata ‘I’, ‘love’, dan kata ‘you’.
studio)
52 PSA/052/ Andre : “Indonesia. Oke. Coba!” BI – BJ √ √ Tujuan untuk Andre awalnya menggunakan Pangeran
14-03-12 Azis :“Karena lagi radang tenggorokan.” menyetujui bahasa Indonesia saat Salim dan
Andre : “Ho o.” menyuruh Azis menyanyi. Anarkali
Namun, Andre beralih ke (PSA)
bahasa Jawa dengan maksud
menyetujui alasan Azis tidak
108
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
mau bernyanyi. Peralihan ini
ditandai dengan adanya kata
‘ho o’.
53 PSA/053/ Andre : “Kita pake karpet apa?” BI – BB √ √ Membangkitkan Andre menggunakan bahasa Pangeran
14-03-12 Azis : “Karpet burik.” rasa humor Indonesia saat bertanya pada Salim dan
Andre : “Karpet burik mana mewah- Azis, lalu untuk Anarkali
mewahnya? Loe jangan samain membangkitkan rasa humor, (PSA)
sama pantat loe dong. Pantat loe Andre beralih ke bahasa
boleh burik, tapi karpet jangan. Betawi yang ditandai dengan
Ketawa si ibu (berbicara pada salah adanya kata ‘loe’.
satu penonton), ketahuan
pantatnya burik tuh.”
54 PSA/054/ Andre : “Karpet burik mana mewah- RI – RF √ √ Beralihnya Awalnya Andre menggunakan Pangeran
14-03-12 mewahnya? Loe jangan samain sama suasana bicara ragam informal saat suasana Salim dan
pantat loe dong. Pantat loe boleh bicara sedang santai, namun Anarkali
burik, tapi karpet jangan. Ketawa si karena suasana beralih ke (PSA)
ibu (berbicara pada salah satu suasana serius, Andre beralih
penonton), ketahuan pantatnya burik ke ragam formal yang ditandai
tuh.” dengan adanya struktur
Azis : “Ini kembang sudah saya siapkan kalimat yang lengkap.
(menunjukkan karangan bunga),
musik, begitu pangeran dateng,
langsung, tet tet tet tet.”
Andre : “Saya mau semua pengunjung
yang ada di sini melempar
kembang seperti di Inggris.”
55 PSA/055/ Andre :“Hebat! Ini suatu kehormatan, jarang RF – RI √ √ Tujuan untuk Andre awalnya menggunakan
14-03-12 seorang pangeran datang dilempar memperjelas ragam formal saat suasana
oleh atlet. Apa yang dilempar?” keterangan bicara yang serius. Namun,
Azis : “Lempar lembing.” dengan tujuan untuk
Andre :“Mati dong. Okeylah kalau begitu, memperjelas keterangan
karena waktunya sudah lama, Andre beralih ke ragam
nanti dipotong juga, kita panggil informal yang ditandai dengan
saja langsung penari kita untuk adanya partikel ‘dong’.
109
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
menyambut pangeran .”
56 PSA/056/ Andre : “Mati dong. Okelah kalau begitu, BI - BB √ √ Beralihnya Andre awalnya menggunakan Pangeran
14-03-12 karena waktunya sudah lama, nanti suasana bicara bahasa Indonesia saat topik Salim dan
dipotong juga, kita panggil saja pembicaraannya perihal Anarkali
langsung penari kita untuk penyambutan pangeran. (PSA)
menyambut pangeran .” Namun, karena topik
Isabela memasuki panggung pembicaraan berubah ke
Isabela :“Halo. Namaste, namaste. Kajol masalah bahasa, maka Andre
(memperkenalkan diri) beralih ke bahasa Betawi yang
Andre : “Brojol?” ditandai dengan adanya kata
Isabela :“No! Kajol. Anarkali from Pasar Baru.” ‘gue’.
Andre :“Sini! (menyuruh Azis) bahasa mana
gue kagak ngerti tuh?”
57 PSA/057/ Andre : “Anda seorang penari?” BI – BIN √ √ Menyesuaikan Andre awalnya menggunakan Pangeran
14-03-12 Isabela : “Acha acha acha.” kode yang bahasa Indonesia, namun ia Salim dan
Andre : “Acha?” digunakan beralih ke bahasa India untuk Anarkali
Isabela : “Acha.” lawan menyesuaikan bahasa yang (PSA)
digunakan Isabela, yang
ditandai denga adanya kata
‘acha’.
58 PSA/058/ Andre :“Saya tidak menyangka ternyata RF – RI √ √ Tujuan untuk Andre menggunakan ragam Pangeran
14-03-12 seorang penari yang akan menyambut menanyakan formal saat merayu Isabela, Salim dan
pangeran ini cantik sekali.” tetapi dengan tujuan untuk Anarkali
Isabela :“Thank you aa”(logat bahasa Mandarin) menanyakan sesuatu maka (PSA)
Andre :“Kok jadi China sih?” Andre beralih ke ragam
informal yang ditandai
dengana danya partikel ‘kok’
dan ‘sih’.
59 PSA/059/ Isabela : “Iya.” BI - BING √ Sekedar Isabela awalnya menggunakan Pangeran
14-03-12 Andre : ‘Oh luar biasa sekali, makanya bergengsi bahasa Indonesia, namun Salim dan
jadinya seperti ini. Ini beda lagi karena untuk bergengsi maka Anarkali
(menunjuk pada Azis). Ini blasteran ia beralih ke bahasa Inggris (PSA)
beruang sama landak ni. Kalau dengan memberitahukan siapa
110
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
misalnya tuan putri menarinya bagus, dirinya, yang ditandai dengan
saya akan perkenalkan pada raja.” adanya kata ‘thank you’, ‘I
Isabela : “Oh thank you. I am bollywood actress? am’, dan kata ‘actress’.
Aaaaa”
60 PSA/060/ Andre : “Sepertinya sudah ada tanda-tanda RF – RI √ √ Beralihnya Andre menggunakan ragam Pangeran
14-03-12 pangeran akan datang. Nanti kalau suasana bicara formal saat suasana serius. Salim dan
pangeran datang kamu langsung Namun saat suasana beralih ke Anarkali
menari. Okey kan?” suasana senda gurau, Andre (PSA)
Isabela : “Acha .” beralih ke ragam informal
Andre :“Aaaa baguslah. Jangan gitulah. yang ditandai dengan adanya
Aku gak punya pulsa.” kata yang dipendekkan yaitu
‘gitulah’ dan ‘gak’.
61 PSA/061/ Andre :“Aaaa baguslah. Jangan gitulah. Aku BI – BING √ √ Menyesuaikan Andre awalnya menggunakan Pangeran
14-03-12 gak punya pulsa.” (Sule memasuki kode yang bahasa Indonesia saat Salim dan
panggung) digunakan menyuruh Isabela menari. Anarkali
Isabela : “Now” lawan bicara Namun, untuk menyesuaikan (PSA)
Andre : “Yes. One step.” bahasa yang digunakan oleh
Isabela, maka Andre beralih
ke bahasa Inggris yang
ditandai dengan adanya kata
‘yes’, ‘one’, dan ‘step’.
62 PSA/062/ Andre : “Aaaa baguslah. Jangan gitulah. BI – BB √ √ Kehadiran orang Andre menggunakan bahasa Pangeran
14-03-12 Aku gak punya pulsa.” ketiga Indonesia saat menggoda Salim dan
Sule memasuki panggung Isabela. Namun, karena Anarkali
Isabela : “Now” kehadiran Sule yang memakai (PSA)
Andre : “Yes. One step.” sepatu wanita, maka Andre
Andre : “Loe pake sepatunya siapa beralih ke bahasa Betawi yang
pangeran?” ditandai dengan adanya kata
‘loe’.
63 PSA/063/ Sule : “Waw, siapa ini?” BI – BS √ √ Menunjukkan Awalnya Sule menggunakan Pangeran
14-03-12 Isabela : “Kajol.” bahasa pertama bahasa Indonesia, namun Salim dan
Sule : “Oh Kajol.” untuk menunjukkan bahasa Anarkali
Isabela :“I’m Anarkali from Pasar Baru. I’m a pertamanya, maka Sule beralih (PSA)
dancer.” ke bahasa Sunda yang ditandai
111
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
Sule : “Nini ti mana nini?” dengan adanya kata ‘nini’ dan
‘ti’,
64 PSA/064/ Sule : “Soalnya kalau saya lihat hati saya BI – BJ √ √ Tujuan untuk Awalnya Sule menggunakan Pangeran
14-03-12 langsung memerisa haque.” menyetujui bahasa Indonesia saat merayu Salim dan
Andre :“Barusan ngomong apa loe? Isabela. Namun, ia beralih ke Anarkali
Ngomong apa?” bahasa Jawa dengan maksud (PSA)
Sule : “Memerisa Haque” untuk menyetujui sesuatu
Andre : “Haque?” yang ditandai dengan adanya
Sule : “Ho oh.” kata ‘ho o’.
65 PSA/065/ Sule : “Nyanyi ya. Potong cinta angsa, BI – BB √ √ Perubahan topik Awalnya Sule menggunakan Pangeran
14-03-12 angsa di kuali. Kamu pasti suka, aku pembicaraan bahasa Indonesia saat merayu Salim dan
suka kamu. Sorong ke kiri, sorong ke Isabela. Namun, dengan Anarkali
kanan, aku cinta kepadamu oh oh.” tujuan untuk menanyakan (PSA)
Dalang membacakan narasi: Tidak mau kalah, sang pada Azis, maka Sule beralih
pengawal pun ikut merayu ke bahasa Betawi yang
Azis : “Cintaku ada lima, rupa-rupa ditandai dengan adanya kata
warnanya.” ‘loe’ dan kata yang berakhir
Sule :“Tar dulu, maaf motong. Kalau fonem /e/ yaitu ‘enem’.
cintaku ada lima, tangannya jadi
enem dong? Banyak banget cinta
loe. Loe banyak cintanya tapi ga
digosipin.”
66 PSA/066/ Azis : “Ada apa sih pa pa pa pangeran RI - RF √ √ Tujuan untuk Azis menggunakana ragam Pangeran
14-03-12 manggil mulu?” menanyakan informal saat bertanya pada Salim dan
Sule : “Pengawal saya aslinya dari dirinya sendiri. Namun, untuk Anarkali
Sumedang begini.” tujuan menanyakan pada (PSA)
Azis : “Ada apa pangeran?” pangeran ia beralih ke ragam
formal yang ditandai dengan
adanya kalimat yang lengkap.
67 PSA/067/ Sule : “Kalau saya batuk.” BI – BJ √ √ Tujuan untuk Sule awalnya menggunakan Pangeran
14-03-12 Azis :“Kalau saya batuk (batuk-batuk) menyetujui bahasa Indonesia, namun Salim dan
berarti ada orang.” dengan maksud untuk Anarkali
Sule :“Ho oh.” menyetujui perkataan Azis, (PSA)
maka ia beralih ke bahasa
112
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
Jawa yang ditandai dengan
adanya kata ‘ho oh’.
68 PSA/068/ Sule :“Oke. Masih untung gopek (sambil RF - RI √ √ Beralihnya Sule menggunakan ragam Pangeran
14-03-12 memasukkan uang ke dalam suasana bicara formal saat akan Salim dan
sakunya). Maaf tadi memanggil kamu mengungkapkan perasaannya Anarkali
(Anarkali), ada sesuatu yang ingin pada Isabela. Namun, karena (PSA)
saya ungkapkan, itu pun kalau kamu suasana beralih ke santai,
tidak keberatan (sambil minum air maka Sule beralih ke ragam
dalam galon).” informal yang ditandai dengan
Azis :“Heh jangan!” adanya kata yang dipendekkan
Sule :“Grogi, grogi, minum air dulu. yaitu ‘gimana’ dan kata ‘nih’.
Eee, haduh saya gugup. Ini gimana
ngomongnya nih?”
69 PSA/069/ Sule :“Iya dong, wanita itu makhluk yang RI - RF √ √ Beralihnya Sule menggunakan ragam Pangeran
14-03-12 lemah, harus kita sayangi.” suasana bicara informal saat suasana sedang Salim dan
Azis :“Harus kita sayangi, dan inget jangan santai. Namun karena Azis Anarkali
dibikin nangis, nanti ia menderita.” memotong pembicaraannya (PSA)
Sule :“Begitu, harus saling terus-menerus, maka suasana
mengingatkan sesama manusia .” beralih menjadi serius dan
Sule beralih ke ragam formal
karena merasa kesal dengan
Azis. Perallihan ini ditandai
dengan pemakaian struktur
kalimat yang lengkap.
70 PSA/070/ Sule :“Iya dong, wanita itu makhluk yang BI - BB √ √ Tujuan untuk Sule menggunakan bahasa Pangeran
14-03-12 lemah, harus kita sayangi.” mengungkapkan Indonesia saat meladeni Salim dan
Azis : “Harus kita sayangi, dan inget rasa marah omongan Azis. Namun, Anarkali
jangan dibikin nangis, nanti ia karena Azis masih memotong (PSA)
menderita.” pembicaraannya, dengan
Sule :“Begitu, harus saling mengingatkan marah Sule beralih ke bahasa
sesama manusia .” Betawi yang ditandai dengan
Azis :“Iya dong.” adanya kata ‘gue’.
Sule :(memukul Azis karena dia memotong
pembicaraannya terus) “Ngomong
113
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
mulu! Gue baru mau ngomong nih.
Gue kan ada cewek, giliran gue
yang ngerayu. Ngomong mulu!
Kaya ngomong lancar aja loe! Masa
saya mau begini (mengatakan
cinta) ganggu lagi, ganggu lagi,
kapan kelarnya?”
71 PSA/071/ Azis : “Iya dong.” BI - BB √ √ Tujuan untuk Awalnya Azis menggunakan Pangeran
14-03-12 Sule : (memukul Azis karena dia menyetujui bahasa Indonesia, namun Azis Salim dan
memotong pembicaraannya terus) beralih ke bahasa Betawi Anarkali
“Ngomong mulu! Gue baru mau dengan maksud untuk (PSA)
ngomong nih. Gue kan ada cewek, menyetujui pernyataan dan
giliran gue yang ngerayu. Ngomong kemaraha Sule. Peralihan ke
mulu! Kaya ngomong lancar aja loe! bahasa Betawi ditandai
Masa saya mau begini (mengatakan dengan adanya kata yang
cinta) ganggu lagi, ganggu lagi, kapan berakhir dengan fonem /e/
kelarnya?” yaitu kataq ‘iye’.
Azis : “Iye iye.”
72 PSA/072/ Sule :(berdehem).“Kalau seandainya nanti RF – RI √ √ Kehadiran orang Sule menggunakan ragam Pangeran
14-03-12 aku jadi pacar kamu, apakah kamu ketiga formal saat menyatakan cinta Salim dan
akan setia sama aku?” pada Isabela. Namun, karena Anarkali
Azis : “Pegang tangannya!” Azis memotong (PSA)
Sule :“Tar dulu. Situ kebiasaan, gak pembicaraannya maka Sule
nomong apa-apa langsung.” menjadi marah dan beralih ke
(memperagakan memeluk) ragam informal yang ditandai
dengan adanya kata yang
dipendekkan yaitu ‘tar’, dan
‘gak’.
73 PSA/073/ Sule : “Terima? (Sule menoleh ke arah RI – RF √ √ Tujuan untuk Awalnya Sule menggunakan Pangeran
14-03-12 Azis yang sedang tidur) malah meyakinkan ragam informal, namun Salim dan
ngorok. Biarinlah. Biarin dia mah dengan maksud untuk Anarkali
orangnya begitu. Tenang aja, ini menjelaskan sesuatu kepada (PSA)
bawah tanah, gak bakalan orang tahu, Isabela, maka Sule beralih ke
karena yang buat lobang di sini saya.” ragam formal yang ditandai
114
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
Isabela : (memberi isyarat ke Sule, bahwa Nunung dengan struktur kalimat yang
berada di belakangnya) lengkap.
Sule : “Sudahlah. Kamu kan sudah
menerima.”
75 PSA/075/ Nunung :“Saya masih mau membungkam mulutmu.” BI – BJ √ √ Tujuan untuk Nunung menggunakan bahasa Pangeran
14-03-12 (Marah) menyetujui Indonesia saat mau Salim dan
Sule :“Baguslah kalau begitu.” membungkam mulut Sule. Anarkali
Nunung :“Yo kono, ora wedi aku!” Namun, karena Sule (PSA)
menantangnya, maka Nunung
pun marah dan menyetujui
perkataan Sule dengan beralih
ke bahasa Jawa. Peralihan ini
ditandai dengan adanya kata
‘yo’, ‘kono’, ‘ora’, ‘dan kata
‘wedi’.
76 PSA/076/ Sule : “Emang bagus.” RI - RF √ √ Tujuan untuk Sule dengan tujuan untuk Pangeran
14-03-12 Nunung : “Apanya yang bagus?” menjelaskan menjelaskan kepada Nunung Salim dan
Sule :“Saya sudah memilih yang lebih alasan ia memilih wanita lain, Anarkali
cantik daripada kamu.” (sambil ia beralih kode dari ragam (PSA)
tertawa terbahak-bahak) informal ke ragam formal
yang ditandai dengan adanya
struktur kalimat yanglengkap.
77 PSA/077/ Nunung :“Saya masih mau membungkam mulutmu.” BI - BJ √ √ Tujuan untuk Nunung marah pada Sule
14-03-12 (Marah) mengungkapkan karena penghianatan cintanya.
Sule :“Baguslah kalau begitu.” rasa marah Oleh karena itu Nunung
115
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
Nunung :“Yoben, awakku dewe kok.” beralih dari bahasa Indonesia
ke bahasa Jawa yang ditandai
dengan adanya kata ‘yoben’,
‘awakku’, dan kata ‘dewe’.
78 PSA/078/ Sule : “Aku sudah bilang kamu pergi dari RF – RI √ √ Tujuan untuk Sule menjelaskan pada Pangeran
14-03-12 sini karena ini adalah kerajaan bapak memperjelas Nunung dengan ragam formal, Salim dan
saya.” keterangan namun karena Nunung masih Anarkali
Nunung : “Oh ga bisa.” bersikeras, maka Sule (PSA)
Azis : “Tidak!” memperjelas keterangan
Nunung :“Apa kamu? (berkata pada azis) Kamu tidak dengan beralih ke ragam
bisa mengusir saya seenak hati kamu, informal dengan suasana yang
karena aku di sini atas kehendak lebih santai. Peralihan ke
orang tua kamu, bukan kehendak aku. ragam informal ditandi dengan
Aku perempuan punya perasaan Le adanya kata yang dipendekkan
Le Le.” yaitu kata ‘udah’ dan ‘gak’.
Sule :“Aku tahu kamu punya perasaan,
tapi aku udah gak mau. Janganlah
kau paksa aku!”
79 PSA/079/14 Sule :“Habis pak. Kenapa Pak? Katanya BI – BB √ √ Tujuan untuk Sule yang bermaksud Pangeran
-03-12 gara-gara nembak.” menjelaskan menjelaskan tentang kondisi Salim dan
Dalang :“Nembak ke atas.” hukum Indonesia beralih dari Anarkali
Sule :“Hati-hati pak, jaman sekarang bahasa Indonesia ke bahasa (PSA)
mah ketat hukumnye. Ape-ape juga Betawi. Peralihan ke bahasa
digede-gedein sekarang mah.” Betawi ditandani dengan
adanya kata yang berakhir
dengan fonem /e/ yaitu
‘hukumnye’ dan ‘ape’.
80 PSA/080/ Nunung :“Yang itu belum.” (menunjuk pangeran) BI – BJ √ √ Tujuan untuk Nunung dengan tujuan untuk Pangeran
14-03-12 Dalang : “Di sini Pangeran Salim dan menanyakan menanyakan sesuatu kepada Salim dan
Anarkali pun melarikan diri. Cinta Sule beralih dari bahasa Anarkali
mereka sudah tidak dapat dipisahkan Indonesia ke bahasa Jawa (PSA)
lagi.” yang ditandai dengan adanya
Sule memperagakan atraksi sulap kata ‘ndelok’ dan ‘opo’.
Sule :“Lihat ini!” (memperlihatkan
lembaran uang yang akan digunakan
116
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
untuk bermain sulap)
Nunung : “Ndelok opo?.”
81 PSA/081/ Dalang : “Terjadilah perang antara Nizam dan Salim.” BI – BJ √ √ Tujuan untuk Pada awalnya dalang Pangeran
14-03-12 Andre :“Curang pake terbang-terbangan. menanyakan menggunakan bahasa Salim dan
Kalau berani turun!” Indonesia saat membacakan Anarkali
Sule : “Saya mau turun.” narasi. Dengan tujuan untuk (PSA)
Andre memperagakan beberapa jurus silatnya yang menanyakan sesuatu, maka
seperti orang tenggelam Adalang beralih ke bahasa
Dalang : “Kelelep pak? Jawa yang ditandai dengan
adanya kata ‘kelelep’.
82 PSA/082/ Sule : “Saya mau turun.” BI – BB √ √ Tujuan untuk Dengan tujuan untuk
14-03-12 (Andre memperagakan beberapa jurus silatnya yang menyuruh menyuruh Andre, maka Sule
seperti orang tenggelam) beralih dari bahasa Indonesia
Dalang : “Kelelep pak?” ke bahasa Betawi yang
Sule : “Terbang dulu. Loe lihat ke atas!” ditandai dengan adanya kata
‘loe’.
83 PSA/083/ Andre :“Salim, turun kau!” BI – BING √ √ Sekedar Andre dengan maksud untuk Pangeran
14-03-12 Sule :“Turun kau? haduh pada somplak bergengsi menyuruh Sule, maka ia Salim dan
semuanya.” beralih dari bahasa Indonesia Anarkali
Andre :“You and me, war.” ke bahasa Inggris yang (PSA)
ditandai dengan adanya kata
‘you’, ‘and’, ‘me’, dan kata
‘war’.
84 PSA/084/ Andre :“Salim, turun kau!” BI – BING √ √ Menyesuaikan Sule menyesuaikan kode yang Pangeran
14-03-12 Sule :“Turun kau? haduh pada somplak kode yang digunakan oleh Andre, Salim dan
semuanya.” digunakan oleh sehingga ia beralih ke bahasa Anarkali
Andre :“You and me, war” lawan bicara Inggris yang ditandai dengan (PSA)
Sule :“NO! I want you and me always adanya kata ‘no’, ‘I’, ‘want’,
together.” ‘you’, ‘and’, ‘me, ‘always’,
dan kata ‘together’.
85 PSA/085/ Ikang :“Ayo cepet berantem berantem!” BI – BA √ √ Menghindari Untuk menghindarkan adanya Pangeran
14-03-12 Andre : “Okey.” bentuk kasar bentuk kasar, Ikang beralih Salim dan
(Andre dan Sule berantem dengan gaya berjoget) dari bahasa Indonesia ke Anarkali
Dalang :“Ini joget apa berantem ini.” bahasa Arab yang ditandai (PSA)
117
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
Ikang :“Astagfirullahal’adzim.” dengan adanya ucapan
‘astagfirullahal’adzim’.
86 PSA/086/ Isabela : “Hati-hati ya jangan ada yang BI – BING √ √ Sekedar Isabela bermaksud menyuruh Pangeran
14-03-12 nangis.” bergengsi Andre dan Sule berhenti Salim dan
Ikang :“Dan pada akhirnya. Siapakah berkelahi dengan beralih dari Anarkali
pemenangnya?” bahasa Indonesia ke bahasa (PSA)
Isabela : “Stop! Stop! Stop!” Inggris. Peralihan ini ditandai
dengan adanya kata ‘stop’.
87 PSA/087/ Andre :“Oh jarinya masih goyang.” BI – BING √ √ Sekedar Andre beralih dari bahasa Pangeran
14-03-12 Dalang :“Anarkali pun minta waktu untuk melihat bergengsi Indonesia ke bahasa Inggris Salim dan
Pangeran Salim.” dengan tujuan untuk mengajak Anarkali
Dalang :“Habis habis (menggoyang-goyang Sule meneruskan (PSA)
Sule). Gerak mulu tar dia. Ayo!” perkelahiannya. Peralihan ke
Andre : “Come on!” bahasa Inggris ini ditandai
dengan adanya kalimat ‘come
on’.
88 PSA/088/ Dalang :“Habis habis (menggoyang-goyang RI – RF √ √ Perubahan topik Saat dalang berbicara pada Pangeran
14-03-12 Sule). Gerak mulu tar dia. Ayo!” pembicaraan Sule, ia menggunakanragam Salim dan
Andre : “Oke.” informal. Namun, karena topik Anarkali
Ikang :“Bagaimana? Kita berikan waktu saja pembicaraan berubah ke (PSA)
untuk mereka, biar berduan. Udah pembacaan narasi, dalang
mati dia (Sule).” beralih ke ragam formal yang
Dalang :“Di sini Raja memberikan ditandai dengan adanya
hukuman mati kepada Anarkali struktur kalimat yang lengkap.
dengan menempelkannya atau
memakunya di sebuah tembok.
Demikian pula dengan Salim, dia
ditempelkan di sebuah tembok.”
89 PSA/089/ Dalang : “Ya udah yuk!” RI – RF √ √ Perubahan topik Saat dalang berbicara pada Di mana
14-03-12 Sule :“Apa-apaan kamu, aku pingsan pembicaraan para pelawak, ia menggunakan Dursilawati
doang. Tuh dipukul sama haji Andre. ragam informal. Namun, Di mana
Kalau dia dipasung begitu, saya juga karena topik pembicaraa (DD)
mau ikut. Mawar maafin Marwan ya.” berubah ke pembacaan narasi,
Dalang : “Ikutin bentuknya!” maka dalang beralih ragam
Ikang :“Karena dia telah menghiananti formal yang ditandai dengan
118
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
kerajaan .” adanya struktur kalimat yang
Sule : “Dikira kayak begini tu gak pegel lengkap.
kali ye.”
Dalang : “Akhirnya Pangeran dan
Anarkali pun mendapat hukuman
mati dari sang raja, yaitu ditempel
di tembok. Buah cinta mereka
antara.”
90 DD/090/ Dalang :“Assalamu’alaikum wr. wb. Malam RF – RI √ √ Perubahan topik Dalang menggunakan ragam Di mana
19-03-12 hari ini OVJ akan membawakan pembicaraan formal saat membacakan Dursilawati
sebuah cerita yang berjudul “Dimana narasi. Namun, karena Di mana
Dursilawati Dimana” (dengan logat perubahan topik pembicaraan (DD)
menyanyi lagu Ayu Ting-ting). yang berubah ke lagu Ayu
Judulnya-judulnya. Tingting, maka dalang beralih
Pm : “Emang harus dinyanyiin?” ke ragam informal yag
Dalang : “Ya gak juga sih.” ditandai dengan adanya kata
yang dipendekkan yaitu ‘gak’
dan partikel ‘sih’.
91 DD/091/ Dalang : “Coba dinyanyiin kaya lagu ya? RI – RF √ √ Perubahan topik Dalang menggunakan ragam Di mana
19-03-12 Dimana Dursilawati Dimana pembicaraan informal saat topik Dursilawati
(menyanyikannya). Fales gak?” pembicaraan adalah mengenai Di mana
Pm : “Fales juga.” lagu Ayu Tingting. Namun, (DD)
Dalang :“Diceritaken, di kerajaan karena topik berubah ke
Astinapura Dursilawati bermaksud pembacaan narasi, maka
dilamar oleh seorang raja dari dalang beralih ke ragam
kerajaan Sindhu bernama formal yang ditandai dengan
Jayadrata.......Bagaimana adanya struktur kalimat yang
kelanjutan ceritanya? Awal kisah lengkap.
kita mulai langsung dari TKP.
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
lengkap.
93 DD/093/ Azis : “Ayo mengatakan cinta. Kalau BI – BING √ √ Membangkitkan Azis beralih dari bahasa Di mana
19-03-12 bahasa Semarangnya I love You.” rasa humor Indonesia ke bahasa Inggris Dursilawati
dengan maksud untuk Di mana
menciptakan rasa humor. (DD)
Peralihan ini ditandai dengan
adanya kata ‘I’, ‘love’, dan
‘You’.
94 DD/094/ Azis : “Ayo mengatakan cinta. Kalau BI – BJ √ √ Membangkitkan Azis bermaksud untuk Di mana
19-03-12 bahasa Semarangnya I love You.” rasa humor menciptakan rasa humor Dursilawati
Yuki : “Kalau bahasa Inggrisnya?” dengan beralih dari bahasa Di mana
Azis : “Ojo dumeh.” Indonsia ke bahasa Jawa yang (DD)
ditandai dengan adanya kata
‘ojo’, dan ‘dumeh’.
95 DD/095/ Dalang :“Kenapa mukamu begitu?” BI – BB √ √ Tujuan untuk Dalang dengan tujuan untuk Di mana
19-03-12 (memukul kepala Andre karena dia menjelaskan memperjelas keterangan Dursilawati
merasa senang) mengapa Andre harus Di mana
Andre :“Cantik-cantik masa ditolak sih. Gila menolak cinta Yuki, maka ia (DD)
ni.” beralih dari bahasa Indonesia
Dalang : “Ini ceritanya ditolak, kalau gak ke bahasa Betawi yang
ditolak ceritanya bakal berhenti di ditandai dengan adanya kata
sini.” ‘loe’.
Andre :“Tambah lima puluh ribu deh, gak
papa gue terima.”
Dalang :“Inti ceritanya di sini Ndre, kalau
loe terima, jadian, abis deh sampai
segmen ini doang.”
96 DD/096/ Yuki : “Oke. Arjuna sebenernya aku udah BI –BING √ √ Untuk sekedar Yuki merupakan orang Di mana
19-03-12 suka sama kamu lama banget. I give bergengsi keturunan Jepang, dengan Dursilawati
you that flowers.” maksud untuk sekedar Di mana
bergengsi maka Yuki beralih (DD)
dari bahasa Indonesia ke
bahasa Inggris yang ditandai
120
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
dengan adanya kata ‘I’, ‘give’,
‘you’, ‘that’, dan ‘flowers’.
97 DD/097/ Sule :“Kamu kadal buntung?” BI – BS √ √ Menunjukkan Sule bertanya pada Azis Di mana
19-03-12 Andre :“Gajah, itu gajah!” bahasa pertama dengan menggunakan bahasa Dursilawati
Azis : “Kadal buntung? Ini gajah!” Indonesia. Dengan maksud Di mana
Sule :“Gajah reuneuh? E ngapain kamu untuk memperjelas (DD)
goda-goda pacar saya?” pertanyaan, maka Sule beralih
ke bahasa Sunda yang ditandai
dengan adanya kata ‘reuneuh’.
98 DD/098/ Andre : “Saya menolak cinta dia. Saya udah RI – RF √ √ Tujuan untuk Andre menggunakan ragam Di mana
19-03-12 gak bisa menerima cinta wanita.” memperjelas informal saat menjelaskan Dursilawati
Sule :“Ah tidak mungkin, kamu Arjuna keterangan kepada Sule tentang alasan dia Di mana
banyak ceweknya di mana-mana.” menolak cinta Yuki. Namun (DD)
Andre :“Tapi saya sudah tidak bisa dengan maksud untuk
menerima dia lagi, kontrakan saya memperjelas keterangan,
sudah penuh.” maka Andre beralih ke ragam
formal yang ditandai dengan
adanya struktur kalimat yang
lengkap.
99 DD/099/ Sule :“Tenang. Mohon maaf Arjuna aku RF – RI √ √ Tujuan untuk Sule menggunakan ragam Di mana
19-03-12 harus menghajarmu. Ayo kamu kalau menyindir formal saat memberikan Dursilawati
berani lawan aku. Duryudana sang pernyataan kepada Andre. Di mana
raja yang ada di istana.” Namun, dengan tujuan untuk (DD)
(Andre dan Sule pun berkelahi) menyindir Andre, maka Sule
Andre :“Ayo maju!” (Sule terjatuh dan beralih ke ragam informal
menangis) yang ditandai dengan adanya
Azis :“Masa nangis?” partikel ‘eh’.
Sule :“Eh haji Arjuna.”
Andre :“Haji? Arjuna, gak pakai haji!”
100 DD/100/ Sule :“Emang zaman wayang ada guys?” BI – BING √ √ Menyesuaikan Awalnya Sule menggunakan Di mana
19-03-12 Yuki :“Ada ada. Please please stop” kode yang bahasa Indonesia. Namun, Dursilawati
Sule :“Guys.” digunakan oleh untuk menyesuaikan kode Di mana
121
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
lawan bicara yang digunakan oleh Yuki, ia (DD)
beralih ke bahasa Inggris yang
ditandai dengan adanya kata
‘guys’.
101 DD/101/ Dalang :“Kerajaan Astinapura geger karena RF – RI √ √ Perubahan topik Dalang menggunakan ragam Di mana
19-03-12 Putri Dursilawati, adiknya pembicaraan formal saat membacakan Dursilawati
Duryudana kabur. Menurut narasi. Namun, karena topik Di mana
informasi, ia diculik..... Bagaimana pembicaraan berubah ke (DD)
kelanjutannya? Langsung saja kita sendau gurau, maka dalang
lihat di TKP.” beralih ragam informal yang
Nunung : “Pak.” ditandai dengan adanya kata
Dalang : “Saya udah mau masuk malah yang dipendekkan yaitu kata
dipanggil lagi.” ‘udah’.
102 DD/102/ Sule :“Ya siapa tahu bisa bagus gitu BI – BA √ √ Tujuan untuk Sule bersyukur karena dalang Di mana
19-03-12 dalang.” menyatakan rasa tidak memarahinya, sehingga Dursilawati
Dalang :“Sekarang saya mau tanya. Saya syukur ia beralih dari bahasa Di mana
mau tanya ini (marah-marah). Indonesia ke bahasa Arab (DD)
Serius!” dengan mengucapkan rasa
Sule :“Iya.” syukur. Peralihan ke bahasa
Dalang :“Saya tiga bulan bikin KTP kenapa Arab ditandai dengan adanya
belum jadi?” ucapan syukur yaitu
Sule :“Alhamdulillah (bersyukur karena ‘alhamdulillah’.
Dalang tidak memarahinya lagi
karena mengarang cerita Lurah).
103 DD/103/ Dalang :“Saya tiga bulan buat KTP kenapa RF – RI √ √ Tujuan untuk Dalang menggunakan ragam Di mana
19-03-12 belum jadi?” menyuruh formal saat bertanya perihal Dursilawati
Sule :“Alhamdulillah (bersyukur karena KTP yang belum jadi. Dengan Di mana
Dalang tidak memarahinya lagi maksud untuk menyuruh , (DD)
karena mengarang cerita Lurah). ....” maka dalang beralih ke ragam
Dalang :“Tiga bulan saya ngurus KTP informal yang ditandai dengan
belum jadi loh. Diurus dong!” adanya partikel ‘loh’ dan
‘dong’.
122
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
104 DD/104/ Dalang :“Ganti (menyuruh Sule berganti BI – BB √ √ Tujuan untuk Dalang menggunakan bahasa Di mana
19-03-12 kostum). Sini! Saya kasih tahu ya, menyuruh Indonesia saat menyuruh Sule Dursilawati
Pak Supatma kan yang nerima masuk untuk berganti kostum. Di mana
perpanjangan KTP itu.” Namun, dengan maksud untuk (DD)
Nunung :“Masih aja KTP!” menyuruh, dalang beralih ke
Dalang :“Tiga bulan bu. Bilang Pak Supatma, bahasa Betawi yang ditandai
kali ini gue cariin.” dengan adanya kata ‘gue’.
Sule :“Ya udah saya cariin. Pak Supatma
anaknya sakit tiga-tiganya.
105 DD/105/ Andre : “Saya lulusan SD rubuh Pak.” RF – RI √ √ Berubahnya Andre menggunakan ragam Di mana
19-03-12 Sule : “Oh pantesan. Ini bagus sekali.” topik formal saat topik pembicaraan Dursilawati
(memegang celana Andre yang pembicaraan adalah mengenai asal sekolah Di mana
mengenakan celana polkadot) Andre. Namun, topik (DD)
Andre :“Bapak sih sebagai lurah gak pembicaraan berubah ke
ngasih saya celana.” perihal motif celana, sehingga
Andre beralih ke ragam
informal yang ditandai dengan
adanya kata yang dipendekkan
yaitu kata ‘gak’ dan partikel
‘sih’.
106 DD/106/ Andre : “Saya asisten dia (Sule) pak.” BI – BB √ √ Kehadiran orang Andre menggunakan bahasa Di mana
19-03-12 Dalang : “Yang bikin cerita siapa?” ketiga Indonesia bahasa Indonesia Dursilawati
Andre : “Dia (Sule).” saat menjelaskan kepada Di mana
Sule : “Kan gue udah ngomong, kalau dalang. Namun, karena (DD)
ketahuan loe jangan masuk, maen kehadiran Sule maka Andre
masuk-masuk aja!” beralih ke bahasa Betawi yang
Andre : “Tapi loe bilang lima menit lagi ditandai dengan adanya kata
masuk, ya udah lima menit gue ‘loe’.
masuk.”
107 DD/107/ Nunung :“Emang kamu muda apa? Dua- BI – BJ √ √ Tujuan untuk Nunung bermaksud Di mana
19-03-12 duanya tua kok gak nyadar.” menyetujui menyetujui pertanyanna Dursilawati
Dalang :“Kamu kan di sini yang main?” dalang beralih dari bahasa Di mana
Nunung :“Ho o.” Indonesia ke bahasa Jawa (DD)
123
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
Dalang :“Kasih tahu dong yang main ‘Le, yang ditandai dengan adanya
kamu harusnya Duryudana, ngapain kata ‘ho o’.
jadi Lurah?’ begitu.”
108 DD/108/ Sule :“Kalian ngobrol saja. Di mana itu Si BI – BS √ √ Perubahan topik Awalnya Sule menggunakan Di mana
19-03-12 Pitung berada?” pembicaraan bahasa Indonesia saat topik Dursilawati
Dalang :“Si Pitung dari mana? (sambil pembicaraannya adalah Di mana
membentak) Ayo!” mengenai Si Pitung. Namun, (DD)
Sule :“E Kunthi e aku mendapatkan surat karena topik pembicaraan
e adik aku e diculik, dipaok, berubah ke cerita sebenarnya
dimaling. Teu kuat didieu tingali maka Sule beralih ke bahasa
kumaneh. Empok, abi teu kuat Sunda seperti pada tuturan ‘E
ningal ieu.” Kunthi e aku mendapatkan
surat e adik aku e diculik,
dipaok, dimaling. Teu kuat
didieu tingali kumaneh.
Empok, abi teu kuat ningal
ieu.’
109 DD/109/ Nunung :“Kamu sama perempuan jangan RI – RF √ √ Tujuan untuk Nunung menggunakan ragam Di mana
19-03-12 kasar gitu dong!” memperjelas informal saat menggoda Sule. Dursilawati
Sule :“E aku Duryadana yang menguasai keterangan Namun, dengan maksud untuk Di mana
raja istana.” memperjelas keterangan (DD)
Nunung :“Tapi saya Kunthi ibunya tentang siapa diri Nunung,
pandawa lima.” maka ia beralih ke ragam
formal yang ditandai dengan
adanya struktur kalimat yang
lengkap.
110 DD/110/ Dalang : “Si Pitung dari mana? (sambil BI - BJ √ √ Perubahan Dalang menggunakan bahasa Di mana
19-03-12 membentak) Ayo!” topik Indonesia saat topik Dursilawati
Sule : E Kunthi e aku mendapatkan surat e pembicaraan pembicaraanya adalah tentang Di mana
adik aku e diculik, dipaok, Si Pitung. Namun, karena (DD)
dimaling...” topik pembicaraan berubah
Nunung : “Kamu sama perempuan jangan mengenai surat, maka dalang
kasar gitu dong!” beralih ke bahasa Jawa yang
124
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
Sule :“E aku Duryadana yang menguasai ditandai dengan adanya kata
raja istana.” ‘kuwalik’.
Nunung :“Tapi saya Kunthi ibunya pandawa
lima.”
Sule :“Ah Kunthi sombong loe. Temenku
aja pocong ngesot gak ape-ape.”
Dalang : “Kuwalik, kuwalik.”
111 DD/111/ Sule :“E aku Duryadana yang menguasai BI – BB √ √ Beralihnya Sule dan Nunung bersitegang Di mana
19-03-12 raja istana.” suasana bicara mengenai siapa diri masing- Dursilawati
Nunung :“Tapi saya Kunthi ibunya pandawa masing, oleh karena itu Sule Di mana
lima.” pun mengubah suasana (DD)
Sule :“Ah Kunthi sombong loe. pembicaraan dengan candaan.
Temenku aja pocong ngesot gak
ape-ape.”
112 DD/112/ Nunung :“Iya makanya saya sudah tahu, saya RI – RF √ √ Tujuan untuk Nunung menggunakan ragam Di mana
19-03-12 gak perlu baca. Tapi ini fitnah! memperjelas informal saat menjelaskan Dursilawati
Fitnah! Gak mungkin sekali anak keterangan kepada Sule. Namun, dengan Di mana
saya menculik.” maksud untuk memperjelas (DD)
Sule :“Gak bisa, pokoknya sekali Arjuna keterangan, Nunung beralih ke
yang melakukan penculikan ini, tetap ragam formal yang ditandai
Arjuna!” dengan struktur kalimat yang
Nunung :“Tidak bisa! Saya sebagai orang lengkap.
tuanya .”
113 DD/113/ Sule :“Gak bisa, pokoknya sekali Arjuna BI – BS √ √ Menunjukkan Sule beralih ke bahasa Sunda Di mana
19-03-12 yang melakukan penculikan ini, tetap bahwa bahasa dengan maksud untuk Dursilawati
Arjuna!” pertama Sule menunjukkan bahasa pertama Di mana
Nunung : “Tidak bisa! Saya sebagai orang adalah bahasa Sule yaitu bahasa Sunda. (DD)
tuanya .” Sunda. Peralihan ini ditandai dengan
Sule : “Kunaon Aceng?” adanya kata ‘kunaon’.
114 DD/114/ Sule :“Mohon maaf raja, Dursilawati aya BI – BS √ √ Menunjukkan Sule beralih ke bahasa Sunda Di mana
19-03-12 nu maot.” bahwa bahasa untuk menunjukkan basa Dursilawati
125
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
pertama Sule pertama Sule adalah bahasa Di mana
adalah bahasa Sunda yang ditandai dengan (DD)
Sunda. adanya kata ‘aya’ dan ‘nu
maot’.
116 DD/116/ Sule : “Diculik.” BI – BJ √ √ Tujuan untuk Sule beralih dari bahasa Di mana
19-03-12 Mike :“Diculik?” menyetujui Indonesia ke bahasa Jawa Dursilawati
Sule :“Ho oh.” dengan maksud untuk Di mana
menyetujui pernyataaan Mike. (DD)
Peralihan ini ditandai dengan
adanya kata ‘ho o’.
117 DD/117/ Mike : “Batal kawin lagi dong!” BI – BING √ √ Menunjukkan Mike dengan maksud Di mana
19-03-12 Sule : “Tuh dia bilang batal kawin lagi. bahasa pertama menunjukkan bahasa Dursilawati
Padahal dia baru kawin sama Tamara. pertamanya, ia beralih dari Di mana
Tolong Arjuna suruh kadieu.” bahasa Indonesia ke bahasa (DD)
Nunung : “Gak mungkin! Gak mungkin anak Inggris. Peralihan ini ditandai
saya! Saya akan tetap membela dengan adanya kata ‘where’,
sampai kapan pun. Gak mungkin ‘are’, dan ‘you’.
anak saya menculik perempuan.”
(sambil marah)
Sule : “Mungkin! Di sini tidak ada lagi
orang.”
Nunung : “Tidak! Coba saya panggil anak
saya. Arjunaaa (memanggil Arjuna)
Mike : “Arjuna where are you?”
118 DD/118/ Nunung :“Gak mungkin! Gak mungkin anak RI – RF √ √ Tujuan untuk Nunung menggunakan ragam Di mana
19-03-12 saya! Saya akan tetap membela meyakinkan informal saat menjelaskan Dursilawati
sampai kapan pun. Gak mungkin kepada Sule. Namun, karena Di mana
126
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
anak saya menculik perempuan.” Sule belum percaya, maka (DD)
Sule :“Mungkin! Di sini tidak ada lagi Nunung beralih ke ragam
orang.” formal dengan tujuan untuk
Nunung :“Tidak! Coba saya panggil anak memperjelas keterangan..
saya. Arjuna.” Peralihan ini ditandai dengan
adanya struktur kalimat yang
lengkap.
119 DD/119/ Agung :“Durian siapa ini? rasanya kaya BI – BJ √ √ Tujuan untuk Agung pada awalnya Di mana
19-03-12 pisang ini. Tertipu saya di sini!” menanyakan menggunakan bahasa Dursilawati
Sule :“Ini alpukat.” sesuatu Indonesia saat berbicara pada, Di mana
Agung :“Nung koen sing genah ngomong Agung pun beralih kode ke (DD)
opo Nung?” bahasa Jawa untuk bertanya
Nunung :“Opo sih koen?” pada Nunung dengan
menggunakan bahasa Jawa
tentang nama buah yang
sedang ia makan.
120 DD/120/ Sule : (Mengambil pisang dari tangan BI – BS √ √ Menunjukkan Awalnya Sule menggunakan Di mana
19-03-2 Agung) “Ini alpukat.” bahasa pertama bahasa Indonesia, namun Dursilawati
Agung :“Nung koen sing genah ngomong untuk menunjukkan bahasa Di mana
opo Nung?” pertamanya, ia beralih ke (DD)
Nunung : “Opo sih koen?” bahasa Sunda. Peralihan ini
Sule :“Ayo sia! Dieu sia! Sia ngomong ditandai dengan adanya
Jawa, urang teu ngarti.” tuturan ‘Ayo sia! Dieu sia! Sia
ngomong Jawa, urang teu
ngarti.’
121 DD/121/ Sule :“Ayo ayo ngomong Jawa! Urang teh BI – BS √ √ Untuk Sule dengan maksud untuk Di mana
19-03-12 ngerti.” menunjukkan menunjukkan bahasa Dursilawati
bahasa pertama pertamanya, ia beralih ke Di mana
Sule adalah bahasa Sunda yang ditandai (DD)
bahasa Sunda pada kalimat ‘Urang teh
ngerti.’
122 DD/122/ Sule : “Ojo nesu!” RN – RM √ √ Membangkitkan Sule dengan maksud untuk Di mana
19-03-12 Agung :“Iki rasane duren lho. Jarene iki rasa humor membangkitkan rasa humor Dursilawati
127
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
(Sule) alpukat jarene.” beralih dari ragam ngoko ke Di mana
Nunung :“Lha kowe percoyo ora nek iki ragam madya. Peralihan ke (DD)
gedhang?” ragam madya ditandai dengan
Sule :“Mboten e. Mboten e.” adanya kata ‘mboten’.
123 DD/123/ Nunung : “Kok mbak Juju sih?” BI – BJ √ √ Perubahan topik Nunung beralih ke bahasa Di mana
19-03-12 Sule :“Ada apa ada apa.” (dengan pembicaraan Jawa dengan maksud untuk Dursilawati
menirukan gaya pelawak bernama menjelaskan perihal rambut Di mana
Gogon) pelawak yang bernama (DD)
Nunung :“Gogon ora gede ngono, Gogon Gogon. Peralihan bahasa ini
cilik.” ditandai dengan adanya kata
‘ora’, ‘gede’, ‘ngono’, dan
‘cilik’.
124 DD/124/ Nunung : “Yang nuduh kan kamu! Piye to BI – BJ √ √ Tujuan untuk Nunung beralih dari bahasa Di mana
19-03-12 kowe ki?” (kesal) menunjukkan Indonesia ke bahasa Jawa Dursilawati
rasa marah karen a beralihnya suasana Di mana
bicara yang membuat Nunung (DD)
menjadi kesal. Peralihan ini
ditandai dengan adanya kata
‘piye’, ‘kowe’, dan ‘ki’.
125 DD/125/ Andre : “Jangan menuduh sembarangan RI - RF √ √ Tujuan untuk Andre beralih dari ragam Di mana
19-03-12 dong!” (kesal) menjelaskan informal ke ragam formal Dursilawati
Dalang : “Arjuna pun menjelaskan bahwa ia dengan maksud untuk Di mana
tidak menculik.” menjelaskan bahwa ia tidak (DD)
Andre : “Aku tidak menculik.” menculik. Peralihan ini
ditandai dengan adanya
struktur kalimat yang lengkap.
126 DD/126/ Sule :“Apa? Jadi yang menculik bukan BI – BJ √ √ Membangkitkan Sule beralih dari dari bahasa Di mana
19-03-12 kamu?” rasa humor Indonesia ke bahasa Jawa Dursilawati
Andre : “Bukan aku.” karena menirukan tuturan Di mana
Sule : “Ngapura.” (mengajak salaman yang dituturkan oleh Nunung. (DD)
Arjuna) Peralihan ini ditandai dengan
adanya kata ‘ngapura’.
127 DD/127/ Andre :“Bukan aku.” BI – BS √ √ Menirukan Andremenirukan kalimat Sule, Di mana
128
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
19-03-12 Sule :“Ngapura. Maaf.” kallimat lain sehingga Andre juga beralih Dursilawati
Andre :“Naon naon.” ke bahasa Sunda. Peralihan Di mana
ini ditandai dengana danya (DD)
kata ‘naon’.
128 DD/128/ Sule : “Gak tahu.” RI – RF √ √ Perubahan topik Sule menggunakan ragam Di mana
19-03-12 Agung : “Ya seperti itulah.” pembicaraan informal saat topik Dursilawati
Sule : “Di sisi?” pembicaraan mengenai Di mana
Agung : “Iya di sisi.” CCTV. Namun, saat topik (DD)
Sule : “TV-nya di mana?” pembicaraan beralih ke cerita,
Agung : “Di sebelah mburine, mburine.” maka Sule beralih ke ragam
Sule : “Saya sudah mengetahui apa yang formal yang ditandai dengan
terjadi sebenarnya. Bagaimana adanya struktur kalilmat yang
kalau tim Pandawa dan tim lengkap.
Kurawa bersatu untuk mencari
Dursilawati. Saya akan turunkan
super semur (sambil membuka
kitab) ‘Surat Perintah
Menyelamatkan Dursilawati’ jadi
Arjuna, e kamu (Agung) Bima”
129 DD/129/ Nunung :“Haduh kenapa?” BI – BJ √ √ Tujuan untuk Nunung beralih dari bahasa Di mana
19-03-12 Mike :“Batal kawin lagi.” (sambil menunjukkan Indonesia ke bahasa Jawa Dursilawati
menangis) rasa marah untuk menunjukkan rasa Di mana
Nunung :“Iki ki ngopo to yo jan, neko-neko marahnya. Peralihan ke bahasa (DD)
wae!” Jawa ditunjukkan pada tuturan
“Iki ki ngopo to yo jan, neko-
neko wae!”
130 DD/130/ Nunung : “Sudahlah tak perlu sedih, ya kan? BI - BB √ √ Tujuan untuk Nunung beralih dari bahasa Di mana
19-03-12 Pasti anak-anak saya berhasil mencari menunjukkan Indonesia ke bahasa Betawi Dursilawati
Dursilawati. Sudahlah, percayakan rasa marah dengan maksud untuk Di mana
sama anak-anak saya paduka raja. menunjukkan rasa marahnya. (DD)
Ya?” Peralihan ini ditandai dengan
Mike : “Ya udah. Dursi Dursi where are adanya kata ‘loe’.
you? Where are you Dursi” (sambil
129
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
menangis)
Dalang : “Rayu! Rayu!”
Nunung :“Paduka raja.” (sambil membelai-
belai Raja)
Mike : “Loe lagi.”
Nunung : “Loe lagi? Sudahlah!”
131 DD/131/ Mike :“Ya udah. Dursi Dursi where are BI – BING √ √ Menunjukkkan Mike dengan menunjukkan Di mana
19-03-12 you? Where are you Dursi?” bahwa bahasa bahasa pertamanya adalah Dursilawati
pertama Mike bahasa Inggris beralih dari Di mana
adalah bahasa bahasa Indonesia ke bahasa (DD)
Inggris Inggris yang ditunjukkan pada
tuturan ‘Where are you
Dursi?
132 DD/132/ Sule :“E Kunthi, e sudah jadi sapi? E BI – BS √ √ Perubahan topik Sule menggunakan bahasa Di mana
19-03-12 Dursilawati teu kapanggih teuing di pembicaraan Indonesia saat topik Dursilawati
mana nyumputna.” pembicaraan adalah mengenai Di mana
patung sapi. Namun, karena (DD)
topik pembicaraan berubah ke
inti cerita, maka Sule beralih
ke bahasa Sunda yang
ditunjukkan pada tuturan ‘E
Dursilawati teu kapanggih
teuing di mana nyumputna.’
133 DD/133/ Nunung : “Saya tidak tahu, kan anak-anak RF – RI √ √ Tujuan untuk Nunung beralilh ke ragam Di mana
19-03-12 saya sedang mencari .” memperjelas informal dengan maksud Dursilawati
Sule : “Saya melapor kalau saya belum keterangan untuk memperjelas Di mana
menemukan si Dursilawati. Kumaha keterangan. Peralihan ke (DD)
Diyek?” ragam informal ditandai
Nunung : “Sekali lagi Duryudana, saya dengan adanya kata ‘lagi’
bicara bahwa anak-anak saya lagi
mencari.”
130
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
134 DD/134/ Sule : “Gak usah lihat sini, saya berasa BI - BA √ √ Menyesuaikan Sule beralih ke bahasa Arab Di mana
19-03-12 ngaca.” kode yang dengan tujuan untuk Dursilawati
Andre :“Assalamu’alaikum.” digunakan oleh menyesuaikan kode yang Di mana
Mike, Nunung, dan Sule : “Wa’alaikumsalam.” lawan bicara digunakan oleh Andre dengan (DD)
membalas ucapan salam
seperti pada tuturan
‘Wa’alaikumsalam’
135 DD/135/ Nunung :“Dursilawati menghilang.” BI – BJ √ √ Tujuan untuk Nunung bermaksud menyindir Di mana
19-03-12 Sule :“Justru itulah, aku tidak menemukan menyindir Mike, sehingga ia beralih ke Dursilawati
Dursilawati ada di mana.” bahasa Jawa agar tidak Di mana
Nunung : “Bocah iki cengeng banget ket dimengerti oleh Mike. (DD)
mou nangis terus.” Peralihan ini ditandai pada
tuturan ‘Bocah iki cengeng
banget ket mou nangis terus.’
136 DD/136/ Andre : “Makin ngawur!” RI – RF √ √ Perubahan topik Andre menggunakan ragam Di mana
19-03-12 Sule : “Bagaimana Arjuna? Apakah kamu pembicaraan informal saat topik Dursilawati
sudah menemukan Si Dur?” pembicaraannya adalah Di mana
Andre :“Saya tidak bisa menemukannya, mengenai gurauan. Namun, (DD)
saya sudah mencari kemana-mana, saat topik beralih ke inti cerita,
ke Tanah Abang, ke pasar Senen, maka Andre beralih ke ragam
ke Mangga Dua, tidak ada.” formal yang ditandai dengan
struktur kalimat yang lengkap.
137 DD/137/ Sule :“Gajah, di mana si Dursilawati?” RF – RI √ √ Perubahan topik Sule menggunakan ragam Di mana
19-03-12 Azis : “Aku tidak tahu.” pembicaraan formal saat topik pembicarana Dursilawati
Andre melawak dengan cara mengenai inti cerita yaitu Di mana
memasukkan jarinya ke mulut boneka keberadaan Yuki. Namun, (DD)
sapi yang terbuat dari stereofoam karena topik pembicaraan
dengan kesakitan beralih ke mainan patung sapi,
Andre : “Cia cia cia cia cia.” (kesakitan) maka Sule beralih ke ragam
Sule : “Cuma sapi, gak apa-apa.” informal yang ditandai dengan
adanya pemendekatan kata
‘gak’.
138 DD/138/ Dalang :“Sudah! Sekarang saatnya RF – RI √ √ Tujuan untuk Dalang yang bermaksud untuk Di mana
19-03-12 Dursilawati menerangkan kejadian menyuruh menyuruh Yuki menerangkan Dursilawati
sesungguhnya kenapa dia melarikan segala kejadian yang menimpa Di mana
diri. Ayo Dursilawati!” dirinya, beralih dari ragam (DD)
131
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
Yuki : “Ini bodyguard (penonton 1,2, dan formal ke ragam informal.
3) saya semua.” Peralihan ini ditandai dengan
Dalang : “Oh bodyguard semua?” adanya kata yang
Yuki : “Iya.” dipendekkan yaitu kata ‘udah’.
Dalang :“Ya udah sekarang Dursilawati
menerangkan.”
139 MPS/139/ Aziz :“Anda, saya tau anda orang yang RF – RI √ √ Beralihnya Azis menggunakan ragam Di mana
27-03-12 jujur dan baik hati dan suka suasana bicara formal saat suasana serius. Dursilawati
menolong. Tolong angkat kain itu, Namun, karena suasana Di mana
taruh kain itu di tangan kanan saya. beralih ke senda gurau, maka (DD)
Anda percayakan kain yang ada Azis beralih ke ragam
dibawah bisa saya angkat?” informal. Peralihan ini
Andre :“Kan saya yang bawain ke situ , saya ditandai dengan adanya
yang angkatin ke situ, di mana partikel ‘loh’ dan kata ‘aduh’.
sulapnya?”
Aziz :“Loh, haji Andre ini, aduuh.”
140 MPS/140/ Aziz :“Loh,Haji andre ini, aduh gimana RI – RF √ √ Tujuan muntuk Azis dengan tujuan untuk Mantili Si
27-03-12 sih.” menjelaskan menjelaskan kepada Andre Pedang setan
Andre :“Tadi katanya kamu bilang bisa perihal hipnotis, ia beralih dari (MPS)
mengangkat kain!” ragam informal ke ragam
Aziz :“Ini namanya hipnotis, formal yang ditandai dengan
mempengaruhi pikiran manusia. struktur kalimat yang lengkap.
Paham?? Haji andre kamu melihat
di sana (kearah kain). Ambilkan
kain itu perlahan-lahan, taruh di
tangan kanan saya (memasukan
kain yang dibwakan Andre ke
dalam lengan baju) Hilang!!”
141 MPS/141/ Andre :“Tadi katanya kamu bilang bisa RF – RI √ √ Tujuan untuk Andre dengan tujuan untuk Mantili Si
27-03-12 mengangkat kain!” memperjelas memperjelas keterangan Pedang setan
Aziz :“Ini namanya hipnotis, keterangan tentang sosok Azis beralih (MPS)
mempengaruhi pikiran manusia. dari ragam formal ke ragam
Paham?? Haji andre kamu melihat di informal yang ditandai dengan
132
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
sana (kearah kain). Ambilkan kain itu adanya pemendekan kata yaitu
perlahan-lahan, taruh di tangan kanan kata ‘ni’.
saya (memasukan kain yang
dibwakan Andre ke dalam lengan
baju) Hilang!!”
Andre :“Bener-bener sarap ni orang ni.”
142 MPS/142/ Aziz :“Boleh saya membantu sedikit?” BI – BB √ √ Tujuan untuk Azis dengan maksud untuk Mantili Si
27-03-12 Andre :“Boleh” menjelaskan menjelaskan tentang acara Pedang setan
Aziz :“Biar ada suaranya” yang dibawakan oleh Dedi, ia (MPS)
Andre :“Saudara Dedi boleh ke depan beralih dari bahasa Indonesia
sedikit?” ke bahasa Betawi. Peralihan
Dedi :“Ini jadi maunya apa?” ke bahasa Betawi ini ditandai
Andre :“Tidak mau apa-apa, saya hanya dengan adanya kata ‘loe’.
ingin bilang bahwa anda itu
sebenernya bisa.”
Aziz :“Di Hitam Putih boleh loe!! ”
143 MPS/143/ Dedi :“Membaca pikiran saya? Sudah RF – RI √ √ Tujuan untuk Dedi dengan maksud untuk Mantili Si
27-03-12 jelas, kalau membaca pikiran dia memperjelas memperjelas keterangan Pedang setan
tidak bisa.” keterangan tentang Azis yang tidak (MPS)
Andre :“Butek soalnya, gak mungkin mempunyai pikiran, beralih
jadinya.” dari ragam formal ke ragam
Dedi :“Betul, gak punya pikiran dia.” informal. Peralihan ke ragam
informal ditandai dengan
adanya pemakaian kata yang
dipendekkan yaitu kata ‘gak’.
144 MPS/144/ Dedi :“Membaca pikiran saya? Sudah BI – BB √ √ Tujuan untuk Dedi dengan mengungkapkan Mantili Si
27-03-12 jelas, kalau membaca pikiran dia mengungkapkan rasa marahnya karena disuruh Pedang setan
tidak bisa.” rasa marah bergeser dari tempat ia berdiri, (MPS)
Andre :“Butek soalnya, gak mungkin ia beralilh dari bahasa
jadinya.” Indonesia ke bahasa Betawi.
Dedi :“Betul, gak punya pikiran dia.” Peralihan ke bahasa Betawi ini
Andre :“Baik permainan ini simple seperti ditandai dengan adanya kata
saya bilang tadi. Bisa kasih jarak ‘loe’.
sedikit mas Dedi?”
133
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
Dedi :“Loe bisa liat gak? ada monitor
tuh!”
145 MPS/145/ Andre : “Dalam pikiran, dalam pikiran RF – RI √ √ Beralihnya Andre menggunakan ragam Mantili Si
27-03-12 saja. Okey? sudah disebutkan? suasana bicara formal saat susana sedang Pedang setan
silahkan sebutkan sekarang.” serius. Namun, karena suasana (MPS)
Dedi :“Sebutin?” beralih ke suasana santai,
Andre :“Gak, dipikiran aja” maka Andre beralih ke ragam
informal. Peralihan ini
ditandai dengan adanya
pemendekan kata yaitu kata
‘gak’.
146 MPS/146/ Dedi :“Saya lihat, coba saya lihat!” BI – BB √ √ Tujuan untuk Dedi dengan tujuan untuk Mantili Si
27-03-12 (Mencoba merebut kertas jawaban menjelaskan menjelaskan kepada Andre Pedang setan
prediksi dari Andre) bahwa ia hanya mempunyai (MPS)
Andre :“Sebentar!!Yang kedua, tahun satu anak, maka ia beralih dari
kelahiran anak pertama anda tahun?” bahasa Indonesia ke bahasa
Dedi :“Emang anak gue cuma satu! Betawi. Peralihan ini ditandai
Lahir tahun 2006.” dengan adanya kata ‘gue’.
147 MPS/147/ Aziz :“Wah ntar saya kasih rambut juga BI – BB √ √ Tujuan untuk Azis beralih dari bahasa Mantili Si
27-03-12 nih!! Saya minta anda berbalik ke mengungkapkan Indonesia ke bahasa Betawi Pedang setan
arah belakang.” rasa marah karena ia marah terhadap Dedi (MPS)
Andre :“Menghadapnya focus kearah yang tidak menuruti
pemain bass” kemauannya. Peralihan ke
Aziz : “Ke sonoh aje!! Dengan hitungan bahasa Betawi ini ditandai
ketiga anda berbalik satu dua..” dengan adanya kata yang
(memarahi Dedi karena mencoba berakhir dengan fonem /e/
berbalik arah) yaitu kata ‘aje’.
148 MPS/148/ Dalang : “Iya, saya lihatnya kaya kura-kura BI – BB √ √ Beralihnya Dalang awalnya menggunakan Mantili Si
27-03-12 baru nongol!” (memperagakan kepala suasana bicara bahasa Indonesia saat ia Pedang setan
kura-kura yang sedang geleng-geleng) menggoda kepala Dedi yang (MPS)
Aziz : “Pak maaf saya gak ikut-ikutan deh. botak. Namun, karena susana
Yang tua-tua aja dah yang main.” beralih ke suasana yang serius
Dalang :“Mantul!!(Menggoda Dedi yang karena Dedi marah, maka
botak dengan memperagakan pantulan dalang beralih ke bahasa
134
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
dari kepala) Betawi. Peralihan ke bahasa
Dedi :“Gue gak sukanya kalo disini kaya Betawi ini ditandai dengan
gini, kalo diacara guekan-gue sendiri adanya kata ‘gue’ dan ‘loe’.
lawan mereka banyak. Disini mereka
banyakan lawan gue sendirian!”
Dalang :“Sekarang gue sendiri loe
sendiri!”
149 MPS/149/ Sule :“Kalau begitu saya mau tanya, nama RF – RI √ √ Membangkitkan Sule awalnya menggunakan Mantili Si
27-03-12 saya siapa ya?” rasa humor ragam formal lalu beralih ke Pedang setan
Andre :“Bapak gak tau nama bapak?” ragam informal untuk (MPS)
Sule :“Saya lupa lagi, udah tua!” membangkitkan rasa humor
dengan pura-pura lupa pada
diri sendiri. Peralihan ke
ragam informal ditandai
dengan adanya kata yang
dipendekkan, yaitu kata
‘udah’.
150 MPS/150/ Sule :“Ki Lukina, saya mempunyai firasat RF – RI √ √ Beralihnya Sule merasa kesal kepada Mantili Si
27-03-12 bahwa si Brahmakumabara dia akan suasana bicara Andre yang mondar-mandir Pedang setan
memberontak, bahwasana saya saat dinasihati, sehingga Sule (MPS)
sebagai kakak seperguruan kamu. beralih dari ragam formal ke
Saya akan memberikan satu strategi ragam informal. Peralihan ke
untuk melawan Brahmakumbara. ragam informal ditandai
Kalau bisa kamu jangang ikutin dengan adanya kata yang
saya!” (Sule memarahi Andre karena dipendekkan yaitu kata
ikut mondar mandir saat Sule
menasehati)
Andre :“Maksud saya, saya ingin mengikuti
pikiran Ki Jara.”
Sule :“Gak usah, gak usah! Namanya
juga saya kakak seperguruan kamu
dan saya harus memberitahu apa
jurus yang mematikan
Brahmakumbara, ngerti ?”
135
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
151 MPS/151/ Sule :“Itunya gak usah diikutin! Saya lagi BI – BB √ √ Tujuan untuk Sule beralih dari bahasa Mantili Si
27-03-12 radang” menjelaskan Indonesia ke bahasa Betawi Pedang setan
Andre :“Oh ya, maklum vokalis” dengan maksud untuk (MPS)
Sule :“Ini namanya gerakan ngemil menjelaskan alasan musuh
monyet.” yang lari. Peralihan ke bahasa
Andre :“Ini keampuhannya apa?” Betawi ditandai dengana
Sule :“Dengerin dulu, lihat dulu! Ini danya kata ‘gue’.
begini, terus kakinya ditarik ke sini”
(memperagakan gerakan monyet)
Andre :“Ee, itu kalo kita pelajari itu musuh-
musuh pada lari?”
Sule :“Larilah orang takut liat gue
begitu!”
152 MPS/152/ Sule :“Makanya, kamu jangan ngeremehin BI – BB √ √ Tujuan untuk Sule dengan maksud untuk Mantili Si
27-03-12 saya sebagai kakak seperguruan!” menjelaskan menjelaskan pada Andre Pedang setan
Andre :“Capek euy!” mengenai jurus bengong, (MPS)
Sule :“ Hah? Kalau capek gak usah kerja.” maka ia beralih ke bahasa
Andre :“Tapi jurusnya ada yang lain gak? Betawi. Peralihan ke bahasa
yang ringanan dikit gitu?” Betawi ditandai dengan
Sule :“Ada ini. “ (Sambil memperagakan adanya kata ‘loe’.
sedang bengong)
Andre :“Jurus apa itu kak?”
Sule :“ Jurus Bengong.”
Andre :“Jurus bengong??”
Sule :“Iya, coba loe lagi bengong gitu,
datang musuh. Haduh kasian
amat!”
153 MPS/153/ Sule :“Apa maksud dan tujuan kamu BI – BB √ √ Tujuan untuk Sule merasa bersalah karena ia Mantili Si
27-03-12 datang?” menunjukkan mengira jalan yang ia lewati Pedang setan
Nunung :“Justru saya yang mau nanya sama rasa marah adalah jalan miliknya. Oleh (MPS)
kamu!!” karena itu, dengan maksud
Sule :“Apa!!” menyadari kesalahannya, ia
Nunung :“Ini jalan, jalan saya. Ngapain kalian beralih ke bahasa Betawi yang
disini?” ditandai dengan adanya kata
136
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
Sule :“Wah salah berarti gue.” ‘gue’.
154 MPS/154/ Andre :“Laksmini.Kebetulan sekali saya BI – BB √ √ Menyesuaikan Andre beralih dari bahasa Mantili Si
27-03-12 memang sedang mencari kamu” kode yang Indonesia ke bahasa Betawi Pedang setan
Magdalena :“Loe nyari gue?Buat apa loe nyari digunakan untuk menyesuaikan kode (MPS)
gue?” lawan bicara yang digunakan oleh
Andre :“Nggak, gue tuh cuma habis kalah Magdalena yang beralih ke
berantem.” bahasa Betawi. Peralihan ke
bahasa Betawi ditandai
dengan adanya kata ‘gue’.
155 MPS/155/ Andre :“Tuh liat,dipegang ujungnya aja RF – RI √ √ Membangkitkan Andre dengan maksud untuk Mantili Si
27-03-12 langsung nyala. Itu baru pedang!!” rasa humor membangkitakan rasa humor, Pedang setan
(Magdalena memperagakan lagi bermain dengan maka ia beralih dari ragam (MPS)
pedang nya) formal ke ragam informal
Andre : “Sudah cukup-cukup.” yang ditandai dengan adanya
Magdalena :“Yah baterai nya copot,jadi gak bisa kata partikel ‘dong’ dan kata
nyala lagi. Sebentar ya” (Merapikan santai seperti ‘entar’ dan ‘nih’.
pedang dan baterai yang terjatuh)
Andre :“Jangan dirusakin dong, entarkan
pulangnya buat anak saya nih.”
156 MPS/156/ Andre : “Jangan dirusakin dong, entarkan RI – RF √ √ Perubahan topik Awalnya Andre menggunakan Mantili Si
27-03-12 pulangnya buat anak saya nih.” pembicaraan ragam informal saat topik Pedang setan
Magdalena : “Bapaknya gak pernah beliin pembicaraan mengenai pedang (MPS)
pedang-pedangan tuh?” mainan. Namun, karena topik
Andre : “Hehehehe,beli tapi yang nyala gini pembicaraan berubah ke inti
jarang ada.” cerita, maka Andre beralih ke
Magdalena : “Oke!!Mana Mantili?” ragam formal. Peralihan ke
Andre :“Sabar,kita akan segera ragam formal ditandai dengan
menemukan Mantili. Yang penting adanya struktur kalimat yang
kamu mau membantu saya kan??” lengkap.
157 MPS/157/ Andre : “Transfer hati aku ke hati kamu.” BI – BING √ √ Menirukan Andre beralih dari bahasa Mantili Si
27-03-12 Magdalena : “Aku gak mau ditransfer. Aku kalimat lain Indonesia ke bahasa Inggris Pedang setan
maunya bayar cash aja” karena menirukan kalimat (MPS)
Andre : “Cash?” Magdalena. Peralihan ke
137
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
bahasa Inggris ditandai
dengan adanya kata ‘cash’.
158 MPS/158/ Nunung : “Masih belum kapok?” BI – BJ √ √ Perubahan topik Nunung beralih dari bahasa Mantili Si
27-03-12 Dedi : “Tunggu Hitam Putih di studio pembicaraan Indonesia ke bahasa Jawa Pedang setan
saya!” karena topik berubah dari inti (MPS)
Andre : “Jangan lupa saya titip batik ya! cerita ke masalah kata yang
Batik Pak Haji Batik.” diplesetkan oleh Nunung.
Nunung : “Bathuk!” Peralihan ke bahasa Jawa
ditandai dengan adanya kata
‘bathuk’.
159 MPS/159/27 Dalang : “Ayo pendekar Lu Bau melawan RF – RI √ √ Perubahan topik Dalang awalnya menggunakan Mantili Si
-03-12 Mantili, ternyata Mantili dapat pembicaraan ragam formal saat topik Pedang setan
dikalahkan oleh pendekar Lu Bau.” pembicaraan adalah mengenai (MPS)
Dedi : “Tunggu kenapa sih? Belum ngapa- inti cerita. Namun, karena
ngapain juga!” topik berubah ke senda gurau
Dalang : “Untung gak bunyi Teng!” mengenai pedang, maka
Nunung : “Kamu belum tau ya tajamnya dalang beralih ke ragam
pedang ini?” (sambil memperagakan informal. Peralihan ke ragam
memotong lidah dengan cara dilipat) informal ditandai dengan
Dalang : “Wah bisa gak ada?” adanya kata yang dipendekkan
yaitu kata ‘gak’.
160 MPS/160/ Aziz : “Kenapa kamu?” BI – BB √ √ Membangkitkan Azis beralih dari bahasa Mantili Si
27-03-12 Nunung :“Aduh kakak! Perutku pusing, rasa humor Indonesia ke bahasa Betawi Pedang setan
kakak” untuk membangkitkan rasa (MPS)
Aziz :“Ada juga kepala yang pusing” humor. Peralihan ke bahasa
Nunung : “Aku mual.” Betawi ditandai dengan
Aziz :“Sebentar, kok gak enak ini? Loe adanya kata ‘loe’
mah cakep juga jorok!!Bssssshhh!”
161 MPS/161/ Nunung :“Ini apaan sih Zis?” BI – BJ √ √ Menyesuaikan Nunung beralih dari bahasa Mantili Si
27-03-12 Aziz :“Itu ilmu gelang-gelang” kode yang Indonesia ke bahasa Jawa Pedang setan
Sule dan Magdalena memasuki panggung digunaan oleh untuk menyesuaikan bahasa (MPS)
Sule “ Saiki arep ngopo?” lawan bicara yang digunakan oleh Sule
Nunung :“Karepmu opo?” yaitu bahasa Jawa. Peralihan
ke bahasa Jawa ditandai
dengan adanya kata ‘karepmu’
138
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
dan kata ‘opo’.
162 MPS/162/ Sule :“Hah? Oh saya kirain suruh kenalan BI – BJ √ √ Menyesuaikan Sule beralih dari bahasa Mantili Si
27-03-12 sama tante-tante!” kode yang Indonesia ke bahasa Jawa Pedang setan
Nunung : “Karepmu saiki ngopo?” digunaan oleh untuk menyesuaikan kode (MPS)
Sule :“Saiki arep ning gelute.” lawan bicara yang digunakan oleh Nunung
yang menggunakan bahasa
Jawa. Peralihan ke bahasa
Jawa ditunjukkan pada tuturan
‘Saiki arep ning gelute.’
163 MPS/163/ Aziz :“Ni ng ngomong apa sih?” RI – RF √ √ Perubahan topik Azis menggunakan bahasa Mantili Si
27-03-12 Sule : “Teko!” pembicaraan Indonesia saat topik Pedang setan
Magdalena : “Gak ngerti ni dalang.” pembicaraan mengenai senda (MPS)
Aziz :“Jadi ma maksud kedatangan gurau para pelawak. Namuan,
kalian apa?” karena topik pembicaraan
berubah ke inti cerita, Azis
beralih ke ragam formal.
Peralihan ke ragam formal
ditansai dengan adanya
struktur kalimat yang lengkap.
164 MPS/164/ Nunung :“Stadion Sriwedari tunggu kita ya.” BI – BJ √ √ Menyesuaikan Nunung beralih dari bahasa Mantili Si
27-03-12 Dalang :“Kalau mau nonton itu lewatnya kode yang Indonesia ke bahasa Jawa Pedang setan
pintu sebelah timur, deketnya taman digunakan untuk menyesuaikan bahasa (MPS)
hiburan raya itu ya?” lawan yang digunakan oleh dalang
Nunung :“THR, THR!!” yang beralih ke bahasa Jawa.
Dalang :“Aja lali nggowo, apa itu?” (sambil Peralihan ke bahasa Jawa
memperagakan sebuah alas) ditandai dengan adanya kata
Nunung :“Nggowo opo? kloso.” ‘nggowo’, ‘opo’, dan kata
‘kloso’.
165 MPS/165/ Dedi : “Kalian semua! Jangan ke acara BI – BJ √ √ Tujuan Dedi marah kepada para Mantili Si
27-03-12 saya!” mengungkapkan penonton yang mengejek Pedang setan
Magdalena : “Gundul-gundul pacul cul rasa marah kepalan botaknya dengan (MPS)
gembelengan” menyanyikan lagu ‘gundul-
(Bersama-sama semua penonton menyanyikan Gundul- gundul Pacul’, maka ia beralih
139
No. No. Data Tuturan Perubahan Kode Jenis Alih Faktor Indikator Judul/kode
Kode Penyebab Alih
I E S Kode
gundul pacul) dari bahasa Indonesia ke
Dedi : “Wo wong edan!!” bahasa Jawa. Peralihan ke
bahasa Jawa ditandai dengan
adanya kata ‘wong’ dan
‘edan’.
166 MPS/166/ Dedi : “Ini mau pake gaya apa?” BI – BING √ √ Menirukan Dedi beralih dari bahasa Mantili Si
27-03-12 Dalang : “Slow motion!” kalimat lain Indonesia ke bahasa Jawa Pedang setan
Dedi :“Slow motion.” (memperagakan untuk menirukan kalimat yang (MPS)
gerakan menendang Nunung tetapi justru terkilir) dituturkan oleh dalang.
Peralihan ke bahasa Inggris
ditunjukkan pada tuturan
‘slow motion’.
Keterangan :
1. I : Intern
2. E : Ekstern
3. S : Sementara