Anda di halaman 1dari 17

Teori Fibonacci dan Pengaplikasian Golden

Ratio

Disusun Oleh :

Khamid Muhammad Arrazaq

M0119050

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDY MATEMATIKA


2019

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha


Penyayang. Puji syukur kami panjatkan atas kehadiran Allah SWT, yang telah
melimpahkan Rahmat serta Hidayahnya sehingga kami dapat merampungkan
penyusunan makalah ini dengan judul “Teori Fibonacci dan Pengaplikasian
Golden Ratio”. Tak lupa limpahan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW. Beserta keluarganya, para sahabatnya, tabi`in tabi`at,
dan seluruh umatnya hingga akhir zaman kelak.

Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung


bantuan dari berbagai pihak serta referensi, sehingga dapat memperlancar dalam
penyusunannya. Untuk itu tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam merampungkan makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya,
Oleh karena itu, dengan lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi
para pembaca yang ingin memberikan kritik dan saran demi perbaikan makalah
ini. Akhir kata, kami sangat mengharapkan, semoga data dari makalah sederhana
ini dapat diambil manfaatnya dan besar keinginan kami dapat menginspirasi para
pembaca.

Surakarta, 23 Oktober 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 4

B. Rumusan Masalah4

C. Tujuan Makalah 4

BAB II : ISI

A. Pengertian 5

B. Fibonacci dan Golden Ratio

I. Sejarah Fibonacci 5

II. Aplikasi Golden Ratio di Alam Semesta 8

BAB III : KESIMPULAN 16

DAFTAR PUSTAKA 17

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Berkembang biak adalah kemampuan untuk menghasilkan keturunan.
Keturunan yang dihasilkan selalu sejenis dengan induknya. Semua mahluk
hidup berkembang biak. Dengan berkembang biak, kepunahan suatu jenis
mahluk hidup dapat dicegah. Dengan kata lain, makhluk hidup berkembang
biak untuk mempertahankan jenisnya agar tidak punah. Pada tumbuhan juga
terjadi perkembangbiakan.
Perkembangbiakan tumbuhan dibedakan menjadi dua, yaitu
perkembangbiakan secara alami / generatif dan perkembangbiakan secara
buatan / vegetatif. Perkembangbiakan secara alami (generatif)
adalah perkembangbiakan yang terjadi tanpa campur tangan manusia.
Perkembangbiakan alami (generatif) dapat dilakukan dengan biji, tunas, umbi
lapis, akar tinggal, ataupun yang lainnya. Adapun perkembangbiakan secara
buatan (vegetatif) adalah perkembangbiakan yang sengaja diusahakan manusia.
Perkembangbiakan secara buatan (vegetatif) dapat dilakukan dengan cangkok,
setek, okulasi, dan lain sebagainya.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari perkembangbiakan pada tumbuhan ?
2. Bagaimanakah perkembangbiakan tumbuhan secara generatif ?
3. Bagaimanakan perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif ?

C. TUJUAN MAKALAH
1. Untuk memahami perkembangbiakan tumbuhan.
2. Untuk memahami perkembangbiakan tumbuhan secara generatif.
3. Untuk memahami perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN
Setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk melakukan
reproduksi atau proses perkembangbiakan. Begitupun tumbuhan juga
melakukan proses perkembangbiakan.
Menurut Harmi (2000:6) “cara perkembangbiakan tumbuhan ada dua,
yaitu vegetatif dan generatif. Perkembangbiakan secara vegetatif disebut juga
perkembangbiakan tidak kawin, sedangkan perkembangbiakan secara generatif
disebut juga perkembangbiakan kawin”.
Pada perkembangbiakan secara generatif atau perkembangbiakan
kawin tumbuhan menggunakan bunga sebagai alat perkembangbiakan. Pada
perkembangbiakan generatif menggunakan alat atau organ seksual berupa sel
kelamin jantan dan sel kelamin betina. Sedangkan pada perkembangbiakan
secara vegetatif atau perkembangbiakan tidak kawin tidak menggunakan alat
atau organ seksual , sehingga proses perkembangbiakan menggunakan organ
tubuh.

B. FIBONACCI DAN GOLDEN RATIO


1. Sejarah Fibonacci
Generatif merupakan cara perkembangbiakan tumbuhan yang bisa
dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri dan dengan cara yang alami.
Tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara generatif biasanya
akan melakukan perkawinan pada bagian bagian bunga.
Perkembangbiakan secara generatif harus melalui dua macam proses yaitu
penyerbukan dan pembuahan. Pada umumnya tumbuhan bisa melakukan
proses tersebut.

5
Berikut ini proses perkembangbiakan tumbuhan secara generatif :
1. Tahap pertama adalah tahap penyerbukan. Yang dimaksud
dengan penyerbukan adalah saat serbuk sari terjatuh dari
kepala putik.
2. Setelah penyerbukan terjadi, yang tejadi selanjutnya adalah
serbuk sari yang terjatuh tersebut bisa menumbuhkan buluh
serbuk sari. Buluh serbuk sari itu akan berjalan menuju ke
bakal biji.
3. Setelah buluh serbuk sari masuk ke bakal biji, sel kelamin
jantan atau yang biasa disebut dengan spermatozoid akan
masuk ke bakal biji. Sel kelamin jantan tersebut bisa masuk
bakal biji dikarenakan buluh serbuk sari tersebut.
4. Di dalam bakal biji tersebutlah akan terjadi pembuahan setelah
penyerbukan. Pembuahan akan dilakukan dengan cara
meleburnya sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina.
5. Pembuahan yang dilakukan tumbuhan tersebut menghasilkan
zigot.
6. Zigot inilah yang nantinya menjadi tumbuhan baru hasil dari
pembuahan induknya. Awalnya zigot akan menjadi lembaga,
setelah menjadi lembaga zigot akan berubah menjadi bakal
biji. Dari bakal biji, berubah menjadi bakal buah. Setelah
menjadi bakal buah akan berubah menjadi daging buah.

6
Macam penyerbukan pada perkembangbiakan generatif
Penyerbukan dapat terjadi karena bantuan dari luar, seperti angin,
hewan,air dan manusia.
a) Angin (anemogami) → serbuk sarinya kering/ringan dan
mahkota bunganya kecil : jagung dan rumput-rumputan
b) Hewan (zoidiogami) → serangga, burung, kelelawar. Bunga
menghasilkan madu atau mengeluarkan aroma: bunga aster,
kamboja.
c) Air (hidrogami) → tumbuhan yang habitatnya di dalam air:
misalnya Hydrilla.
d) Manusia : Tumbuhan vanili, salak.
Berdasarkan asal serbuk sarinya, penyerbukan dibedakan menjadi
empat macam, yaitu :
 Penyerbukan sendiri  (autogami): Serbuk sari jatuh ke kepala
putik bunga itu sendiri
 Penyerbukan tetangga  (geitonogami): Serbuk sari jatuh ke
kepala putik bunga lain, bunga tersebut masih dalam satu
tumbuhan
 Penyerbukan silang  (alogami): Serbuk sari jatuh ke kepala
putik bunga lain yang berbeda tumbuhan, namun tumbuhan
tersebut masih satu jenis
 Penyerbukan bastar (hybrid): Serbuk sari jatuh ke kepala putik
bunga  lain yang  berbeda varietas / jenisnya.

7
2. Aplikasi Golden Ratio di Alam Semesta
Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif bisa dilakukan
dengan bantuan manusia maupun dengan cara alami. Banyak manusia
yang memiliki tumbuhan di halaman rumahnya memilih
mengembangbiakkan tumbuhan yang dimilikinya dengan cara ini.
Kamingnya tingkat keberhasilan dari perkembangbiakan dengan cara ini
tergantung dengan cara manusia itu sendiri. Jika dia benar dalam
melakukan langkah-langkah perkembangbiakan tersebut, tingkat
keberhasilannya pengelompokan tumbuhan tergolong tinggi. Selain itu
yang mendukung tingkat keberhasilan dari perkembangbiakan tersebut
adalah jenis dari tumbuhan yang dikembangbiakkan. Setiap tumbuhan
memiliki cara perkembangbiakan yang berbeda-beda. Berikut ini adalah
hal-hal yang berhubungan dengan perkembangbiakan tumbuhan secara
vegetatif :
a) Perkembangbiakan dengan cara tidak kawin atau vegetatif bisa
dilakukan oleh tumbuhan tanpa melibatkan sel kelamin jantan dan
juga sel telur. Peleburan sel kelamin jantan dan juga sel telur tidak
diperlukan ketika mengembangbiakkan tumbuhan dengan cara ini.
b) Perkembangbiakkan tumbuhan secara vegetatif akan memiliki sifat
sama dengan induk tumbuhan tersebut.
c) Perkembangbiakan tumbuhan dengan cara vegetatif bisa
melibatkan bantuan tangan manusia atau alami dimana bisa
dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri.
d) Jenis perkembangbiakan tumbuhan dengan cara vegetatif lebih
banyak diketahui oleh masyarakat dibandingkan dengan cara
generatif.
Terdapat 2 jenis perkembangbiakan secara vegetatif, yaitu :
 Perkembangbiakan vegetatif alami
Perkembangbiakan vegetatif alami dimulai dari tumbuhnya
tunas pada bagian tumbuhan. Tunas selanjutnya akan menjadi
tanaman baru. Pada umumnya, tunas tumbuh pada ruas batang,
ketiak daun, ujung akar, dan tepi daun. Tunas yang tumbuh pada

8
ujung akar atau tepi daun disebut tunas adventif Jika tunas tumbuh
dekat induknya dinamakan rumpun, seperti rumpun bambu dan
rumpun pisang. Berikut ini jenis-jenis perkembangbiakan secara
vegetatif alami :
1. Akar Tinggal
Akar tinggal (rizoma) adalah batang yang tumbuh menjalar
dalam tanah atau disebut juga akar tinggal, akar rimpang, atau
akar tongkat. Tanaman yang berkembang biak dengan akar
tinggal adalah lengkuas, jahe, alang-alang, kunyit, dan
temulawak dan lain-lain.
Ciri-ciri akar tinggal:
o mirip akar tetapi berbuku-buku dan pada ujungnya terdapat
kuncup;
o pada setiap buku terdapat daun yang berubah menjadi sisik;
o pada setiap ketiak sisik terdapat tunas.
2. Umbi Lapis
Bagian tanaman yang membengkak dalam tanah karena
menyimpan cadangan makanan disebut umbi. Umbi lapis
merupakan umbi yang berlapis-lapis dan tumbuh tunas di
tengahnya. Umbi lapis baru yang berasal dari ketiak terluar
akan tumbuh membentuk tunas. Pada umbi lapis, tunas tumbuh
di antara daun dan cakram. Contoh tanaman yang berkembang
biak dengan umbi lapis di antaranya adalah bawang, bunga
bakung, bungan tulip, dan lain-lain.
3. Umbi Akar
Umbi akar merupakan bagian akar yang membesar karena
berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. Umbi akar dapat
tidak mempunyai tunas dan tidak berbuku-buku. Tanaman
yang berkembang biak dengan umbi akar, misalnya wortel dan
dahlia
4. Umbi Batang
Umbi batang adalah batang yang tumbuh membengkak

9
dalam tanah. Bagian ini sesungguhnya merupakan cadangan
makanan yang disimpan pada bagian batang. Jika umbi ini
ditanam, tunas dapat tumbuh dan menjadi tanaman baru.
Contohnya adalah kentang dan ubi jalar.
5. Geragih (Stolon)
Geragih adalah batang yang tumbuh dan menjalar di
permukaan tanah. Geragih tersusun atas ruas-ruas. Setiap ruas
yang menempel pada tanah akan membentuk akar dan tumbuh
tunas baru. Tanaman baru akan tumbuh pada ruas-ruasnya dan
tidak bergantung pada induknya. Jenis tanaman yang
berkembang biak dengan geragih di antaranya adalah stroberi,
pegagan atau antanan, dan rumput teki.
6. Tunas Adventif
Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh di luar bagian
batang. Tunas ini tumbuh pada tepi daun, seperti cocor bebek.
Selain pada tepi daun, tunas ini dapat tumbuh pada akar,
seperti suskun dan kesemek.
7. Spora
Spora terdapat pada tumbuhan paku, lumut, dan jamur.
Spora terdapat di dalam kotak spora yang terletak di tepi daun
tumbuhan paku. Contoh tumbuhan paku yang sering kita lihat
untuk tanaman hias adalah suplir. Pada tepi daun suplir
terdapat butiran yang merupakan kotak spora. Spora ini
merupakan alat perkembangbiakan tanaman suplir.
 Perkembangbiakan vegetatif buatan
Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, cepat berbuah,
dan menyerupai induknya, pembiakan ini sengaja dibantu manusia.
Tujuannya adalah untuk memperoleh tumbuhan baru dengan cepat
dan tidak bergantung pada musim. Berikut ini beberapa cara
pembiakan secara vegetatif buatan :
1. Cangkok
Mencangkok adalah mengembangbiakkan tanaman agar

10
cepat berbuah dan mempunyai sifat-sifat yang sama dengan
induknya. Jika tanaman induknya berbuah manis, maka
cangkokannya menghasilkan buah yang manis pula. Selain itu,
mencangkok lebih cepat memberikan hasil jika dibandingkan
dengan menanam bijinya. Tanaman yang dapat dicangkok
adalah tanaman yang mempunyai batang kayu dan
berkambium, seperti jambu, rambutan, dan mangga. Namun
tanaman hasil cangkokan memiliki beberapa kelemahan.
Tanaman hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut,
sehingga mudah tumbang/roboh dan umur tanaman lebih
pendek dibandingkan tumbuhan yang di tanam dari biji.
Berikut adalah cara mencangkok tanaman. Sediakan Alat
dan bahan yang digunakan dalam mencangkok, antara lain :
tali pengikat/rafia, pisau yang tajam, serabut kelapa atau
plastik, gunting, tanah yang subur , dan cabang/ranting yang
akan kita cangkok.
Langkah - langkah mencangkok adalah sebagai berikut
berikut :
a. Pilih cabang atau ranting yang tidak terlalu tua ataupun
terlalu muda.
b. Kuliti hingga bersih cabang atau ranting tersebut
sepanjang 5-10 cm.
c. Kerat kambiumnya hingga bersih, dan angin-anginkan.
d. Tutup dengan tanah, kemudian dibungkus dengan plastik
atau sabut kelapa.
e. Ikat pada kedua ujungnya seperti membungkus permen.
Bila menggunakan plastik,lubangi plastiknya terlebih
dahulu agar air siraman bisa keluar dan tanah tidak terlalu
basah.
f. Jaga kelembaban tanah dengan cara menyiramnya setiap
hari (jika musim kemarau).
g. Setelah banyak akar yang tumbuh, potong cabang atau

11
ranting tersebut, kemudian tanam di pot. Setelah tumbuh
dengan baik baru ditanam di tanah.
2. Stek
Stek adalah cara mengembangbiakkan tanaman dengan
menggunakan bagian dari batang tumbuhan tersebut. Bagian
tanaman yang dapat ditanam dapat berupa batang, tangkai, atau
daun. Tidak semua tumbuhan dapat disetek. Stek daun dapat
dilakukan pada tanaman cocor bebek dan begonia. Stek akar
dapat dilakukan pada tanaman sukun dan stek batang dapat
dilakukan pada tanaman singkong. Stek tangkai dapat dilakukan
pada tanaman mawar. Contoh tanaman yang dikembangbiakan
dengan stek adalah ubi kayu, tebu, kangkung, dan mawar.
3. Menyambung (Mengeten)
Menyambung atau mengenten bertujuan menggabungkan
dua sifat unggul dari individu yang berbeda. Misalnya, untuk
menyokong tumbuhan dibutuhkan jenis tumbuhan yang
memiliki akar kuat. Sementara untuk menghasilkan buah atau
daun atau bunga yang banyak dibutuhkan tumbuhan yang
memiliki produktivitas tinggi. Tumbuhan yang dihasilkan
memiliki akar kuat dan produktivitas yang tinggi. Contoh
tumbuhan yang bisa disambung adalah tumbuhan yang
sekeluarga.
Berikut ini adalah cara mengenten tanaman :
Alat dan bahan : pisau/cutter yang steril, tali rafia, dua
jenis tumbuhan (terung dan tomat)
Cara menyambung tanaman :
- Pilih tanaman untuk batang bawah dan batang atas yang
sehat. Batang bawah berdiameter lebih besar daripada
batang atas.
- Gunakan pisau steril dan tajam, untuk memotong
batang bawah dengan bentuk huruf V, dan potong
batang atas dengan bentuk V terbaik. Panjang batang

12
atas idealnya 3-8 cm.
- Masukkan batang atas tersebut ke dalam celah batang
bawah, lalu ikat sambungan itu dengan sealtape, atau
potongan plastik bening (dari kantong plastik gula
pasir). Usahakan sambungan tidak terkena air.
- Untuk mengurangi penguapan dan mempercepat
tumbuhnya tunas, sisakan 2-4 helai daun pada batas
atas; dan potong daun tersebut menjadi setengahnya
atau pangkas semua daun.
- Bungkus batang yang disambung tadi dengan kantong
plastik, dan letakkan di tempat teduh selama sekitar 7-
10 hari.
- Dalam kurun waktu itu akan terlihat munculnya tunas
daun. Buka kantong plastiknya; dan taruh di bawah
matahari.
4. Tempel (Okulasi)
Menempel atau okulasi adalah menempelkan tunas pada
batang tanaman sejenis yang akan dijadikan induk. Tumbuhan
yang akan ditempeli harus yang kuat. Tempel (okulasi)
bertujuan menggabungkan dua tumbuhan berbeda sifatnya.
Nantinya, akan dihasilkan tumbuhan yang memiliki dua jenis
buah atau bunga yang berbeda sifat.
Contohnya, okulasi pada bunga mawar akan menghasilkan
dua warna atau lebih yang berbeda. Tumbuhan tersebut akan
terlihat lebih indah karena bunganya berwarna-warni. Pada buah
mangga, batang bawah memiliki perakaran kuat dan dalam serta
tahan terhadap penyakit akar. Batang atas berbuah banyak dan
besar serta rasa manis. Dengan okulasi batang atas ke batang
bawah, maka akan didapatkan pohon mangga yang
perakarannya kuat dan tahan terhadap penyakit sekaligus
berbuah lebat dan manis. Selain itu okulasi juga mempercepat
tanaman berbuah karena batang atas sudah melewati masa

13
muda.
Berikut ini adalah cara mengokulasi tanaman :
Alat dan bahan : tali rafia, pisau/cutter, duua jenis
tumbuhan ( batang bawah dan batang atas).

Langkah-langkah mengokulasi tanaman :


a) Siapkan batang bawah, umur tanaman tergantung dari
jenis tanaman apa yang akan diokulasi.
b) Siapkan batang atas berupa kulit kayu dan mata tunas
dari induk tanaman yang berkualitas baik dan memiliki
sifat unggul.
c) Iris dan kamit batang bawah dengan panjang 2-3 cm,
lebar 1-1,5 cm.
d) Sisipkan mata tunas ke irisan yang telah dibuat pada
batang bawah, lakukan dengan cepat. Jangan sampai
luka kamitan kering. Pastikan tidak ada celah antara luka
kamitan dengan mata tunas.
e) Ikat tempelan menggunakan tali rafia, arah pengikatan
dari bawah ke atas sehingga tali tersusun rapat seperti
genting dan tidak ada celah kecuali pada bagian mata
tunas.
f) Setelah 2 minggu, lihat mata tunas. Jika berwarna hijau
kemerahan atau hitam berarti okulasi gagal. Sedangkan
jika warnanya masih hijau segar dan melekat pada
batang pokok berarti okulasi berhasil dan ikatannya
sudah boleh dilepas. Waktu pengikatan bisa sampai 3
minggu.
g) Bila telah ada kepastian bahwa mata tempelan sudah
hidup, segera potong batang yang berada di atas mata
tempelan, tujuannya agar sumber makanan tertuju pada
tunas dari tempelan. Jika tidak, tempelan akan mati.
Panjang pemotongan batang dan jarak pemotongan dari

14
mata tempelan berbeda-beda tergantung dari jenis
tanaman yang diokulasi
5. Merunduk
Merunduk adalah membengkokkan sebagian cabang
kemudan membenamkannya ke dalam tanah. Pada batang yang
ditimbun tersebut diharapkan tumbuh akar. Tumbuhan yang
dapat dikembangbiakkan dengan merunduk di antaranya arbei,
apel, tebu, stroberi, dan melati.
Berikut ini cara melakukan perbanyakan dengan
merunduk :
1) Pilih cabang tanaman yang sudah tua, kuat dan panjang;
2) Bersihkan cabang tanaman bagian tengah dari daun dan
kotoran yang menempel;
3) Bengkokkan cabang tanaman ke tanah hingga sedikit
dari bagian tengah cabang menyentuh tanah
4) Kubur cabang tanaman tadi dengan menggunakan
tanah;
5) Biarkan selama beberapa hari sambil menyiram
gundukan tanah tersebut;
6) Setelah akar dari bagian tengah cabang tadi muncul,
pisahkan tanaman baru dari tanaman induk dengan
memotong cabang tanaman tadi dari batang utamanya;
7) Tanaman baru siap dipindahkan ke media tanam.

15
BAB III
KESIMPULAN

Ada begitu banyak jenis perkembangbiakan pada tumbuhan baik secara


alami maupun buatan. Terutama untuk perkembangbiakan tumbuhan secara
vegetatif buatan yang banyak berperan penting dalam perkembangan ilmu
pengetahuan manusia.

Perkembangbiakan vegetatif buatan ialah cara perkembangbiakan


tumbuhan yang tidak melalui proses penyerbukan dengan bantuan maupun adanya
campur tangan manusia (Ruangguru, 2019).

Semoga dengan adanya makalah ini, dapat memberikan banyak informasi


positif dan bermanfaat yang dapat menambah pengetahuan bagi seluruh
pembacanya. Amin.

16
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, N. A. 1993. Biology, Third Edition. Benjamin Cummings


Publishing Company, Inc. Redwood City.

Solomon et. Al. 2005. Biology, Seventh Edition. Thomson Publishing.

Ria, Mesriah. 2017. Pengertian dan Jenis-jenis Perkembangbiakan pada


Tumbuhan. Diperoleh 19 Oktober 2019 dari Biologi Hayati: http://biologi-
hayati.blogspot.com/2017/01/pengertian-dan-jenis-jenis.html

Sari, Maya. 2015. Cara Perkembangbiakan Tumbuhan – Generatif dan


Vegetatif. Diperoleh 19 Oktober 2019 dari Dosen Biologi:
https://dosenbiologi.com/tumbuhan/cara-perkembangbiakan-tumbuhan

Unknown. 2013. Perkembangbiakan Vegetatif Alami dan Vegetatif Buatan


Pada Tumbuhan. Diperoleh 19 Oktober 2019 dari:
http://007indien.blogspot.com/2013/01/perkembangbiakan-vegetatif-alami-
dan.html

17

Anda mungkin juga menyukai