Anda di halaman 1dari 92

RESUME

MATA KULIAH KONSEP DASAR IPS


PDGK4102
TUTOR : IDEHAM SYAHZILI, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH :

HOTAMA
(856706061

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

PALEMBANG

2020
MODUL I

HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK MATA KULIAH KONSEP DASAR IPS

KEGIATAN BELAJAR 1

Hakikat Mata Kuliah Konsep Dasar IPS

Istilah lain yang digunakan untuk menyebut bidang studi IPS antara lain Sosial Education dan
Sosial learning. Kedua istilah tersebut menurut Cheppy lebih menitikberatkan kepada berbagai
pengalaman di sekolah yang dipandang dapat membantu anak didik untuk lebih mampu bergaul di
tengah-tengah masyarakat.

Istilah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia tidak lepas dari perkembangan dan
keberadaan Social Studies ( Studi Sosial) di Amerika Serikat. Studi Sosial (Sosial Studies) bukan
merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis., melainkan suatu bidang
pengkajian tentang gejala dan masalah sosial.

Perbedaan antara Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ssebagai bidang studi dengan disiplin Ilmu-
ilmu Sosial (Social Sciences) antara lain :

1. IPS itu bukanlah suatu disiplin ilmu seperti halnya Ilmu Sosial, tetapi IPS lebih tepat dilihat
sebagai bidang kajian, yaitu suatu kajian terhadap masalah-masalah kemasyarakatan.
2. Pendekatan yang dilakukan dalam IPS menggunakan Pendekatan Multidisiplin atau
Interdisiplin, tidak seperti halnya Ilmu Sosial yang menggunakan Pendekatan Disiplin Ilmu atau
Monodisiplin.
3. IPS sengaja dirancang untuk kepentingan kependidikan, keberadaan IPS lebih memfokuskan
pada dunia persekolahan, tidak seperti Ilmu Sosial keberadaannya bisa di dunia persekolahan,
Perguruan Tinggi, atau dipelajari di masyarakat umum sekalipun.
4. IPS di samping menggunakan ilmu-ilmu sosial sebagai bahan pengembangan materi
pembelajaran dilengkapi dengan mempertimbangkan aspek Psikologis – Pemdagogis.

Selain itu IPS juga sangat memperhatikan dan mempertimbangkan kemanfaatan, urutan, dan
ruang lingkup bahan bagi setiap peserta didik dalam hidup dan kehidupannya kelak, tidak seperti
halnya ilmu sosial yang hampir lepas dan tidak mempermasalahkan pertimbangkan pertimbangan.

Keseluruhan IPS sebagai sarana pendidikan yang memaparkan manusia dalam segi tiga
waktu - ruang – hidup, sebagaimana dilakukan oleh Studi Sejarah ( membicarakan ‘Man In Time’),
Geografi (membicarakan ‘Man In Space’), dan gabungan Sosiologi, Antropologi, Ekonomi, Tata
Negara ( membicarakan ‘Man In Life’), hubungan ketiganya adalah Transmisi Budaya (Sejarah),
Adaptasi Ekologis (Geografi), dan Perjuangan Hidup (Sosiologi dan seterusnya). Melalui sejarah
diadakan pengalaman umat manusia dan segenap masa lampau, untuk mengerti masa kini serta
untul menentukan masa depan. Melalui Geografi di tunjukkan peran manusia dalam kegiatannya
menyesuaikan diri dengan tantangan dan tawaran lingkungan alam.

IPS sebagai satu program pendidikan tidak hanya menyajikan konsep-konsep pengatahuan
semata, nammun harus pula mampu membina peserta didik menjadi warga negara dan warga
masyarakat yang akan hak dan kewajibannya.
IPS memiliki lima tujuan sebagai berikut :

1. Mempersiapkan siswa untuk studi lanjut di bidang Sosial Sciences


2. Mendidik Kewarganegaraan yang baik
3. Merupakan suatu kompromi antara 1 dan 2 tersebut diatas, ditemukan definisi IPS sebagai
“suatu penyederhanaan dan penyaringan ilmu-ilmu sosial, yang penyajiannya disesuaikan
kemampuan guru dan peserta didik
4. Mempelajari Closed Areas atau masalah-masalah sosial
5. Materi yang dipilih disaring dan disinkronkan

Pembelajaran IPS meliputi nilai edukatif, nilai praktis, nilai teoritis, nilai filsafat, dan nilai
ketuhanan. Nilai-nilai tersebut di kemukakan oleh Nursid Sumaatjmaja (1997), yaitu sebagai
berikut :

A. Nilai Edukatif

Salah satu tolak ukur keberhasilan pelaksanaan pendidikan IPS, yaitu adanya perubahan
perilaku sosial peserta didik ke arah yang lebih baik, meliputi aspek-aspek Kognitif, Efektif, dan
Psikomotor. Peningkatan Kognitif tidak hanya terbatas meningkatnya pengetahuan sosial,
melainkan pula nalar sosial dan kemampuan mencari alternatif-alternatif pemecahan masalah
sosial.

B. Nilai Praktis

Diterapkan secara praktis dalam kehidupan sosial sehari-hari. Pokok bahasan jangan hanya
tentang pengetahuan yang konseptual-teoritis belaka, melainkan digali dari kehidupan sehari-
hari. Nilai praktis disesuaikan dengan tingkat usia dan kegiatan peserta didik sehari-hari.

C. Nilai Teoritis

Pendidikan IPS tidak hanya menyajikan dan membahas kenyataan, fakta dan data, melainkan
menelaah keterkaitan aspek kehidupan sosial dengan yang lainnya. Kemampuan menyelidiki dan
meneliti denga mengajukan berbagai pernyataan ( Sense Of Inquiry ).

D. Nilai Filsafat

Mengembangkan kesadaran mereka selaku anggota masyarakat atau sebagai makhluk


sosial.

E. Nilai Ketuhanan
Kekaguman kita sebagai manusia pada segala ciptaan-Nya baik berupa fenomena fisikal,
alamiah maupun fenomena kehidupan, merupakan nilai ketuhanan yang strategis sebagai
bangsa yang berfalsafahkan Pancasila.

KEGIATAN BELAJAR 2

Karakteristik Mata Kuliah Konsep Dasar IPS

Dalam kehidupan Sosial kita manusia, ada aspek sejarah, yaitu peristiwa-peristiwa kehidupan
manusia yang telah lalu yang tidak kita alai sendiri.
Nu’man Somantri, yang dikutip oleh Daldjoeni (1981) menyatakan bahwa pembaharuan pengajaran
IPS sebenarnya masih dalam proses yang penuh berisi berbagai eksperimen.

 Ekonomi, objeknya mempelajari tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna
mencapai kemakmuran.
 Politik, mempelajari kehidupan negara, pemerintahan dan kehidupan manusianya
sebagai”An Organized Of Political Man”.
 Ekologi, mempelajari bagaimana manusia berhubungan dengna lingkungan alamnya,
memelihara, mengembangkan, dan melestarikannya.
 Sosiologi, mempelajari bentuk dan proses sifat atau ciri yang timbul dari kehidupan
masyarakat yaitu interaksi sosial yang dilembagakan.
 Antropologi, mempelajari tentang manusia dan karyanya “The Science Of Group Of Man and
Their Behavior and Production”.
 Psikologi Sosial, mempelajari proses mental manusia sebagai anggota masyarakat.
 Sejarah, mempelajari aspek historis kehidupan manusia yang meliputi peristiwa
kemanusiaan sesuai dengan kurun waktunya dan sesuai dengna urutan kejadian.
 Geografi, mempelajari relasi manusia dengan akan yang terungkapkan pada pemanfaatan
alam dalam berbagai bentuknya.

Evaluasi Pembelajaran IPS berlandaskan asas yang meliputi :

1. Asas Komprehensif atau asas keseluruhan

2. Asas Kontinuitas atau asas kesinambungan

3. Asas Objektif
MODUL 2

SEJARAH PERKEMBANGAN IPS

Kegiatan Belajar 1

Sejarah perkembangan IPS secara umum

IPS adalah terjemahan dari social Studies.Untuk mengetahui perkembangan IPS ini, tentu
kita harus melihat sejarah perkembangan social studies yang berkembang di Amerika Serikat.
Perkembangan pemikiran ini dapat dilihat diberbagai karya Akademis yang dipublikasikan oleh
National councilv for the social studies ( NCSS )

Definisi tentang “Social Studies”menurut Edgar Bruce Wasley pada tahun 1937 ( barr , Bart
dan Shermis , 1977:12 ) yaitu “the social studies are the social sciences simplified for pedagogical
purposes “.Social studies adalah ilmu-ilmu social yang disederhanakan untuk tujuan
pendidikan.Pengertian ini dikemudian dibakukan bahwa”social studies”meliputi aspek aspek
sejarah,ilmu ekonomi, ilmu politik , sosiologi , antropologi, psikologi, ilmu geografi dan filsafat. Bila
dianalisis dengan cermat . didalam pengertian awal,”social studies”tersebut diatas terkandung hal-
hal sebagai berikut :

1. social studies merupakan turunan dari ilmu-ilmu social


2. Disiplin dikembangkan untuk memenuhi tujuan pendidikan / pembelajaran baik pada tingkat
3. persekolahan maupun pada tingkat pendidikan tinggi
4. Aspek-aspek dari masing-masing disiplin uilmu social itu perlu diseleksi sesuai tujuan
tersebut
5. Antara tahun 1940-1950 NCSS mendapat serangan yang berkisar pada pertanyaan mesti
tidaknya
6. social studies menanamkan nilai dan ikap demokratis kepada para pemuda. Hal itu tumbuh
sebagai dampak yang melahirkan tuntutan bagi sekolah untuk berpartisipasi dalam
mayarakat demokratis.

Pada tahun 1960-an, timbul suatu gerakan akademis yang mendasar dalam pendidikan, yang
secara khusus dapat dipandang sebagai suatu revolusi dalam social studies.Yang dipelopori oleh para
sejarawan dan ahli-ahli ilmu social.Kedua kelompok ilmuan tersebut terpikat oleh social studies,
antara lain karena pada saat itu pada pemerintah federal menyediakan dana yang sangat besar
untuk perkembangan kurikulum.

Namun demikian sampai tahun 1970-an ternyata gagasan untuk mendapatkan the new
spcial studies belum menjadi kenyataan.Isu yang terus menrpa social studies.

Pada tahun 1940-1960 ditegaskan oleh Barr,dkk, ( 1977:36 ) yaitu terjadinya tarik menarik
antara dua visi socisl studies, disatu pihak adanya gerakan mengintegrasi diberbagai disiplin ilmu
social untuk tujuan citicenship education.Dilain pihak,terua bergulirnya gerakan pemisahan berbagai
disiplin ilmu social yang cenderung memperlemah konsepsi social studies education.
Pada tahun 1955terjadi terobosan besar , demikian diungkapkan Barr,dkk.( 1977:37 ) berupa
inovasi Maurice Hunt dan Lawrence Metcalf yang mencoba melihat cara baru dalam pengintegrasian
pengatahuan dan keterampilan ilmu social untuk tujuan citizenship education. Tekanan perubahan
lain yang juga cukup dahsyat muncul pada tahun 1957 dalam bentuk upaya komperenhansip untuk
mereformasi social studies.Pemicu perubahan tersebut adalah keberhasilan Rusia meluncurkan
pesawat ruang angkasa “sputnik”yang telah membuat Amerika menjadi panic dan merasa jauh
tertinggal dari Rusia. Gerakan the new social studies yang menjadi pilar dari mpermukaan social
studies pada tahun 1960-an , bertolak dari kesimpulan bahwa social studies dinilai sangat tidak
efektif dalam mengajarkan substansi yang mempengaruhi perubahan sikap para siswa.Oleh karena
itu, para ilmuan dalam hal ini sejarawan dan ahli-ahli ilmu social bersatu padu untuk bergerak
meningkatkan social studies kepada taraf higher level of intellectual pursuit ( Barr,dkk.1977:42 )
yakni mempelajari ilmu social secara mendasar dengan orientasi baru tersebut maka dimulailah era
modus pembelajaran social science education.

Pada dasa warsa 1960-an tercata (Barr,dkk:45) adanya perubahan orientasi pada disiplin
akademik yang terpisah pisah kesuatu upaya untuk mencari hubungan interdisipliner. Untuk ini The
social studies curriculum center at Syracuse mengindentifikasi 34 konsep dasar yang di gali dari
sejumlah ilmu social yang dinilai perlu diajarkan disekolah. Pada dasa warsa 1970-an , demikian
direkam Barr,dkk (1877:46) terjadi pertemuan social studies yang serupa dengan perkembangan
sebelumnya.Para ahli ternyata mendapatkan kesimpulan yang sama yakni terlepas dari upaya
pemerintah belum banyak terjadi perubahan disekolah Barr,dkk(1978:1917) Jika dilihat dari visi, misi
strateginya ,Barr,dkk (1978:1917) social studies telah dan dapat dikembangkan dalam tiga tradisi
yakni social studies taught as citizenship transmission, sogialstudies tought as social science, and
social studies tought asreflegtive inguiry.Masing masing tradisi tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut: Tradisi citizenship transmission merujuk pada suatu modus pembelajaran social yang
bertujuan untuk mengembangkan warga Negara yang baik yang ditandai oleh confoms to certain
accepted practices, hold particular belief, isloyal to certain values, participates in certain activities.
And conform to norm which are often local to character. Seadngkan tradisi social science merupakan
modus pembelajaran social yang juga mengembangkan karakter warga Negara yang baik, yang
ditandai oleh kemampuannya dalam melihat dan mengatasi masalah-masalah social dan personal
dengan menggunakan visi dan cara kerja ilmuwan social . Dilain pihak tradisi revlective inguiry
merupakan modus pembelajaran social yang menekankan pada hal yang sama yakni pengembangan
waraga Negara yang baik dengan criteria yang berbeda yaitu dilihat dari kemampuannya.Jika dilihat
dari definisi dan tujuannya, social menurut laporan tersebut terkandung dalam hal sebagai berikut:

1. Pertama social studies merupakan mata pelajaran dasar diseluruh jenjang pendidikan
persekolahan.
2. Kedua tujuan utamamata pelajaran ini ialah mengembangkan siswa untuk menjadi warga
Negara yang memiliki pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan.
3. Ketiga konten pembebelajarannya digali dan diselaksi dari sejarah dan ilmu-ilmu social
4. Keempat pembelajarannya menggunakan cara-cara yang mencerminkan kesadaran pribadi ,
kemasyarakatan , pengalaman budaya perkembangan siswa.

Pada tahun 1992 the bord of direction of the nationa council for the social studies
mengadopsi visi terbaru mengenai social studies yang kenudian diterbitkan dalam dokuman resmi
NCSS pada tahun 1994 dengan judul Expectations of excellence: curriculum standart of social
studies.Dokumen ini nampaknya yang sedang mewarnai pemikiran dan praksid social studies di
Amerika Serikat saat ini. Didalam dokumen teresbut ( NCSS, 1994:13) diadopsi pengertian social
studies sebagai berikut: Secara essensial terkandung visi, misi, dan strategi pendidikan social studies
yang mengokohkan kristalisasi pemikiran yang lebih solid dan kohesif dari pakar dan praktisi yang
tergabung dalam NCSS.Yang secara social akademik sangat berpengaruh di Amerika serikat, yang
juga biasanya memberi dampak yang sangat signifikan terhadap pemikiran dan praksis dalam bidang
itu dan Negara lain.

Sebagai rambu-rambu dalam rangka mewujudkan visi, misi, dan setrategi baru social studies
tersebut, NCSS (1994) menggariskan hal-hal sebagai berikut:

• Pertama program social studies mempunyai tujuan pokok yang ditegaskan kembali bahwa civic
competence itu bukanlah menjadikan tanggung jawab dari social studies .

• Kedua program social studies dalam dunia pendidikan persekolahan mulai dari taman kanak-
kanak sampai dengan pendidikan menengah ditandai oleh keterpaduan know ladge, skill, and
attitudes within and cross disciplines ( NCSS.1994:3 )hal ini memberikan dasar bahwa pendidikan
social studies memiliki dua akternatif yakni yang bersifat monodisipliner. Pda kelas rendah
ditekankan pada social studies yang mengintegrasikan beberapa disiplin yang bertolak dari suatu
tema tertenru misalnya tema tine, continutity, an cange sedangkan pada kelas lanjutan dan
menengah program social studies dapat diteruskan dengan mengintegrasikan secara interdisipliner
yang sering disebut dengan secara interdisciplinary yang lebih luas.

• Ketiga program social studies dititikberatkan pada upaya membantu siswa dalam construcl a
know base and attitudes drawn from academic diciplines as specialized ways of viewing reality
( NCSS ,1994:4). Disini siswa di perankan bukan sebagai penerima pengetahuan yang pasif, tetapi
sebagai pembangun pengetahuan dan sikap yang aktif melalui cara pandang escara akademik
terhadap realita

• Keempat program social studies mencerminkan “The chaging nature know , ledge, fostering
entirely now and highly integrated approfe dres to resolving issue of significance to humanity”(NCSS
1994:5) dengan begitu hakikat pengetahuan yang semula dilihat secara kotak- kotak kini harus
dilihat secara terpadu yang menuntun perlibatan sebagai disiplin.

KEGIATAN BELAJAR 2

Sejarah Perkembangan IPS di Indonesia

Untuk menelusuri perkembangan pemikiran / konsep Pendidikan IPS di Indonesia secara histories
epistomologis terasa sangat sukar karena ada dua alasan

1. Di Indonesia belum ada profisional bidang pendidikan IPS seperti NCSS ( national Council for the
social studies)
2. Perkembangan kurikulum dan pembelajaran IPS sebagai ontology ilmu pendidikan ( disiplin ) IPS
sampai saat ini sangat tergantung pada pemikiran individual / kelompok pakar yang ditugasi
secara incidental untuk mengembangkan perangkat kurikulum IPS melalui pusat pengembangan
kurikulum dan sarjana pendidikan badan penelitian perkembangan ( BALITBANG DIKNAS ) dan
pusat kurikulum ( purkur )

Istilah IPS untuk pertama kalinya muncul dalam seminar Nasional tentang Civic Education tahun
1972 di Tawangmangu Solo, dalam winata putra, 1972; 42 ada 3 istilah yang muncul dan digunakan
secara bertukar pakai ( in tere hangeably ), yaitu:

1. Pengetahuan social
2. Studi social
3. Ilmu Pengetahuan Social

Ketiga istilah tersebut diartikan sebagai suatu studi masalah-masalah social yang dipilih dan
dikembangkan dengan menggunakan pendekatan interdisipliner dan bertujuan agar masalah-
masalah social itu dapat dipahami oleh siswa.

Konsep IPS untuk pertama kalinya masuk kedalam dunia persekolahan terjadi pada tahun 1972-
1973,yakni dalam kurikulum proyek perintis Sekolah Pembangunan( PPSP ) IKIP Bandung. Dalam
kurikulum SD PPSP diartikan sama dengan pendidikan kewarganegaraan ,sedangkan dalam
kurikulum sekolah menengah 4 tahun, digunakan istilah

1. Studi Social
2. Pendidikan kewarganegaraan
3. Civies dan hokum

Pada tahap ini konsep pendidikan IPS diwujudkan dalam 3 bentuk , yaitu:

1. Pendidikan IPS , terintegrasi denagn nama pendidikan kewargaan Negara / Studi Social
2. Pendidikan IPS terpisah , dimana istilah IPS hanya digunakan sebagai konsep ,payung untuk
3. mata pelajaran geografi, sejarah dan ekonomi.
4. Pendidikan kwargaan Negara sebagai suatu bentuk Pendidikan IPS khusus, yang dalam konsep
5. tradisi Social Studies termasuk “Citizenship Trans Mission”(Barr , dkk;1978)

Konsep pendidikan IPS tersebut kemudian memberi Inspirasi terhadap kurikulum 1975 ,
menampilkan 4 profil, yakni :

a. Pendidikan moral pancasila menggantikan kewargaan Negara sebagai suat bentuk pendidikan
IPS khusus yang mewadahi tradisi citizenship transmission
b. Pendidikan IPS terkonferdasi untuk SNIP yang menempatkan IPS sebagai konsep paying yang
menaungi mata pelajaran geografi ,sejarah dan ekonomi koperasi.
c. Pendidikan IPS terpadu untuk sekolah dasar
d. pendidikan IPS terpisah-pisah yang mencakup mata pelajaran sejarah , geografi , ekonomi, untuk
SMA atau sejarah dan Geografi untuk SPG

Secara konseptual mata pelajaran ini masih tetap merupakan bidang pendidikan IPS yang khusus
mewadahi tradisi citizenship transmission dengan muatan utama butir-butir pancasila yang
diorganisasikan dengan menggunakan pendidikan spiral of concept development ala Taba dan
expanding evirenment approach ala Hanna dengan bertitik tolak dari masing-masing sila pancasila.

Dalam kurikulum 1994, mata pelajaran social khusus yang wajib diikuti semua siswa ( SD, SLTA,SMU )
sedang mata pelajaran IPS diwujudkan dalam :

1. Pendidikan IPS terpadu di SD kelas III-VI


2. Pendidikan IPS terkonfederasi di SLTA yang mencakup materi geografi , sejarah dan ekonomi
3. koperasi
4. Pendidikan terpisah, yang mirip dengn tradisi “Sosial Studies”

Dilihat dari tujuan setiap mata pelejaran sama / memiliki tujuan yang bervariasi

1. Sejarah, untuk menanamkan pemahaman tentang perkembangan masyarakat masa lampau


hingga masa kini
2. Ekonomi, untuk memberikan pengetahuan konsep-konsep dan teori sederhana untuk
menjelaskan fakta , peristiwa dan masalah ekonomi yang dihadapi.
3. Sosiologi, untuk memberikan kemampuan secara kritis berbagai persoalan dalam kehidupan
sehari-hari yang muncul. Seiring dengan perubahan masyarakat dan budaya.
4. Tata Negara, untuk meningkatkan kemampuan agar siswa memahami penyelenggaraan Negara
sesuai dengan tata kelembagaan Negara, tata peradilan, sistim pemerintahan Negara RI maupun
5. Negara lain.
6. Antropologi, untuk memberikan pengetahuan mengenahi proses terjadinya kebudayaan ,
pemanfaatan dan perwujudan dalam kehidupan sehari-hari.

M.Numan Somantri selaku pakar dan ketua HISPISI, kembali menegaskan adanya 2 versi PIPS.
Sebagaimana dirumuskan dalam pertemuan Yogyakarta tahun 1991

• Versi PIPS untuk pendidikan dasar dan menengah ;

PIPS adalah penyederhanaan, adaptasidari disiplin ilmu-ilmu social dan humairo, serta kegiatan
dasar manusia, yang diorganisir dan disajikan secara ilmiah dan pedagagis / psikologis untuk tujuan
pendidikan.

• Versi PIPS untuk jurusan pendidikan IPA-IKIP

PIPS adalahseleksi dari disiplin ilmu-ilmu social dan humaninior serta kegiatan dasar manusia yang
diorganisir dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.

Dilihat dari perkembangan pemikiran yang berkembang di Indonesia sampai saat ini pendidikan IPS

terpilih dalam 2 arah :

1. PIPS, untuk persekolahan dan dasarnya merupakan penyederhanaan dari ilmu-ilmu social , dan
humaiora yang diorganisasikan secara psikopedagogis untuk tujuan pendidikan persekolahan
2. PDIPS, untuk perguruan tinggi, pda dasarnya merupakan penyelecsian dan pengorganisasian
secara ilmiah dan meta psikopedagogis dari ilmu social, humaniora dan disiplin lain yang relevan
untuk tujuan pendidikan professional guru IPS

PIPS untuk dunia persekolahan terpilah menjadi 2 versi / tradisi

1. Tradisi citizenship transmission dalam banyak mata bentuk mata pelajaran pendidikan Pancasila
dan kewarganegaraan dan sejarah Indonesia

2. Tradisi social science dalam bentuk mata pelajaran terkonfenderen untuk SLTA, dan IPS terpisah-
pisah untuk SMU

Secara filsafat ilmu pengetahuan bagian dari pengetahuan, yakni pengetahuan bersifat ilmiah.
Pengetahuan ilmiah adalah pengetahuan yang terorganisasikan dan bersistem yang digali dan
dibangun dengan menggunakan pendekatan ilmiah menurut Golmark ( 1968, dalam bank, 1977:16 )
yaitu “Bahwa suatu kebenaran tidaklah mutlak dan tidak berubah , akan tetapi merupakan suatu
kesimpulan yang disepakati komutis yang memahaminya dengan baik dan menghasilkan sesuatu.

Suatu metide ilmiah mempunyai cirri-ciri : Systematyzed, Precise, expanding, testable, open itu
public judgment, demans responsibility dan reconstructable.

Bidang pengetahuan yang bersifat ilmiah ini dikenal sebagai suatu disiplin ilmu.

• Logika disiplin ilmu seperti di kemukakan oleh Gold mark pada dasarnya mencerminkan apa yang
menjadi telaah dan bagaimana pengetahuan itu digali dan dikembangkan dengan mengikuti prinsip
dan prosedur yang baku . Dalam wacana filsafat pengetahuan ( suriasumantri, 1984 , 1986 ) Terang
tersebut dikenal sehingga “landasan antologi dan epistemology”

• Logika eksternal seperti dikemukakan oleh Dufty ( 1967 ) dan Somantri ( 1998 ) pada dasarnya

mencerminkan seharusnya pengetahuan itu digunakan sehingga memberikan manfaat sebesar-


besarnya kepada masyarakan Negara , apabila mungkin terhadap masyarakat dunia. Dalam wacana
filsafat pengetahuan kerangka pemikiran teresbut dikenal sebagai “ Landasan Aksiologi “

PDIPS tersebut sebagai berikut:

1. Karakteristik potensi dan perilaku belajar siswa SD, SLTP, dan SMU

2. Krakteristik potensi dan perilaku belajar mahasiswa FPIPS-IKIP atau JPIPS-STKIP / FKIP

3. Kurikulum dan bahan belajar IPS SD, SUP, dan SMU

4. disiplin ilmu-ilmu social , humaniora, dan disiplin lain yang relevan.

5. Teori, prinsip, strategi, media dan evaluasi pembelajaran IPS.

6. Masalah-masalah social dan masalah ilmu dan teknologi yang berdampak social .

7. Norma agama yang melandasi dan memperbuat profesionalisme


Paradigma pembangunan pengetahuan dalam bidang PDIPS

Hal yang dimaksud dengan paradigma adalah accepted pattern or model : ( kuhn:1970 ). Ser
ofperasional paradigma pembangunan pengetahuan dalambidang PDIPS diartikan sebagai pola pikir ,
pola sikap , dan pola tindak yang tertata secara utuh yang seyogyanya digunakan oleh para pakar /

ilmuan PDIPS dalam melakukan kegiatan”

Kontruksi, interprestasi , tranformasi dan rekontruksi ( KITR )”pengetahuan sampai pda akhirnya

ditemukan teori ( Sanusi, 1998 : 19 )

Teori inilah yang pda gilirannya membangun suatu system pengetahuan / disiplin ilmu . Namun
demikian disiplin itu sendiri tidak dapat dipandang hanya sebagai akumulasi informasi , fakta ,teori /
paradigma.Melainkan system berfikir.
MODUL 3

RUANG LINGKUP DAN CAKUPAN KONSEP DASAR IPS

Kegiatan Belajar 1

Ruang Lingkup Dan Cakupan Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial

Antara IPS dan IIS memiliki prbedaan yang mendasar. Keduanya tidak bisa dipisahkan karena secara
tradisional antara IPS dan IIS memang sudah saling berhubngan.Disekolah IPS lebih menekankan
kepada pendekatan multidisiplin atau interdisiplin, dimana topik-topik dalam IPS dapat kita
manipulasi menjadi suat isu,pertanyaan atau permasalahan yang berperspektif interdisiplin.
Keberadaan gerakan dan paham social studies di Amerika Serikat banyak mempengaruhi pemikiran

mengenai Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia.Studi

Sosial(social studies)bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang


akademis,melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial.

Studi Sosial lebih bersifat multidimensional yaitu ,meninjau satu gejala atau masalah sosial dari
berbagai dimensi atau aspek kehidupan.Studi sosial bertujuan membina warga masyarakat yang
mampu menyelaraskan kehidupannya berdasarkan kekuatan-kekuatan fisik dan sosial,serta
membantu melahirkan kemampuan memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. IPS dengan
Studi Sosial tidak mempunyai perbedaan,karena apa yang disebut studi sosial(social studies) yang
berkembang dan dikembangkan di Amerika Serikat atau dibeberapa perguruan tinggi di
Indonesia,tidak lain adalah IPS yang kita kenal saat ini. Antara IPS sebagai bidang studi dengan
disiplin Ilmu Sosial (social sciences) terdapat beberapa perbedaan :

1. IPS bukan suatudisiplin ilmu seperti halnya ilmu sosial, tetapi IPS lebih tepat dilihat sebagai suatu
kajian terhadap masalah-masalah kemasyarakatan.

2. Dalam IPS menggunakan pendekatan multidisiplin atau interdisiplin, sedangkan ilmu sosial
menggunakan pendekatan disiplin ilmuatau monodisiplin.

3. Keberadaan IPS untuk memfokuskan kepentingan kependidikan didunia persekolahan sedang ilmu
sosial bisa didunia persekolahan , perguruan tinggi atau dipelajari di masyarakat umum.

4. IPS menggnakan ilmu-ilmu sosial sebagai bahan pengembangan materi pembelajaran dilengkapi
dengan mempertimbangkan aspek psikologis ,pedagogis.

IPS berkaitan dengan dengan berbagai aspek kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah
laku dalam memenuhi aspek kebutuhan hidupnya, berkaitan dengan bagaimana cara manusia
menggunaka usaha untuk memeuhi kebuthan materinya, memenuhi kebutuhan budayanya
,kebutuhan jiwanya ,pemanfaatan sumber daya yang terdapat dibmi ,mengatur kesejahteraan dan
pemerintahannya untuk mengatur dan mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. Konsep
dasar IPS adalah suatu citra mental tentang objek konkret ataupun gagasan yang abstrak. Konsep IPS
mencerminkan suatu fenomena atau gejala atau benda-benda yang berkaitan dengan IPS. IPS dan
Ilmu-ilmu Sosial sama-sama memiliki subjek dan objek yang sama,yang mempelajari tentang perilaku

manusia.Ilmu-ilmu sosial sosial,seperti sosiologi,Antropologi<danPsikologi sosial merupakanilmu-


ilmu sosial yang secara khusus mempelajari perilaku manusia.

Kegiatan Belajar 2

Karakteristik Cakupan Konsep Sejarah, Geografi, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Politik Dan
Pemerintahan, Serta Psikologi Sosial

A. Sejarah

Setiap apa yang ada di alam raya ini memiliki sejarah masing-masing atau paling tidak ada
riwayat asal-usulnya.Asal-usul yang menyangkut proses,peristiwa,dan waktu.Sejarah adalah riwayat
tentang masa lampau atau sesuatu bidang ilmu yang menyelidiki dan menuturkan riwayat itu sesuai
dengan metode tertentu yang terpercaya.

Konsep-konsep dasar sejarah sebagai bidang ilmu sosial :

1. Waktu,waktu yang telah lampa,menjelaskan sifat,bobot dan warna peristiwa yang bersangkutan.
2. Ruang, ruang lebih mendekat yang geografi.Sejarah mengungkapkan kapan terjadinya sedang
geografi merupakan petunjuk dimana peristiwa itu terjadi.
3. Alur peristiwa adalah suatu rentetan peristiwa atau pengalaman sejarah masa lampau
berdasarkan urutan waktu terjainya atau pengalaman sejarah dari waktu ke waktu yang
menunjukkan perkembanagan serta perubahannya.
4. Evolusi adalah sejarah yang berlangsung dengan sangat lambat.
5. Revolusi adalah peristiwa yang berlangsung sangat cepat.
6. Tahap-tahap beradaban mengungkapkan perkembangan serta kemajuan sesuatu
masyarakat.Dengan menerapkan pendekatan kita dapat merumuskan suat generalisasi bahwa
bagaimanapun sederhananya masyarakat,yang selalu mengalami perkembangan dan kemajuan.
7. Kronologi adalah analisis sejarah yang kemudian memprediksi peristiwa yang akan datang.

B. Geografi

Konsep geografi terungkap hubungan saling mempengaruhi serta fenomena alam ditempat-
tempat tertentu dengan perilaku serta tindakan manusia.Yang menjadi objek studi geografi adalah
geosfer,yaitu permukaan bumi yang merupakan bagian dari bumi yang terjadi atas atmosfer(lapisan
udara),litosfer (lapisan batuan,kulit bumi),hidrosfer (lapisan air) dan biosfer (lapisan kehidupan).

Pada konsep ini, geosfer atau permukaan bumi di tinjau dari sudut pandang kewilayahan atau
lingkungan yang menampakkan persamaan dan perbedaan fenomenanya
(udara,batuan,perairan,kehidupan). Persamaan dari perbedaan fenomena tersebut tidak lepas dari
hubungan interaksi ke ruang dari unsur-unsur geografi di wilayah atau dalam lingkungan di
permukaan bumi.
Dari pengertian geografi yang telah dikemukakan tadi, dapat diketengahkan bahwa geografi
berkenaan dengan:

1. Geosfer atau permukaan bumi


2. Alam lingkungan (atmosfer, litosfer,hitdrosfer,biosfer)
3. Umat manusia atau atroposfer
4. Persebaran ke ruangan fenomena alam dan kehidupan termasuk persamaan serta perbedaan
5. Analisis hubungan serta interaksi ke ruangan fenomena-fenomenanya di permukaan Bumi

Berkenaan dengan konsep dasar yang dikembangkan pada geografi,paling tidak kita dapat
mempelajari dua kelompok konsep yang dikemukakan oleh Getrude Whipple (James, P.E.:1979:115)
dan Henry J. Warman (Gabler,RE:1966:13-16) Rincian konsep dasar itu sebagai berikut.

Getrude Whipple mengungkapkan ada 5 konsep dasar,yaitu sebagai berikut.

1. Bumi sebagai planet

2. Variasi cara hidup

3. Variasi wilayah-wilayah alamiah

4. Makna wilayah (region) bagi manusia

5. Pentingnya lokasi dalam memahami peristiwa dunia

Sedangkan Henry J. Warman mengemukakan 15 konsep dasar sebagai berikut:

1. Konsep Kewilayahan atau konsep regional

2. Konsep lapisan kehidupan atau konsep biosfer

3. Konsep manusia sebagai faktor ekologi yang dominan

4. Konsep globalisme atau konsep bumi sebagai planet

5. Konsep interaksi ke ruangan

6. Konsep hubungan areal (wilayah)

7. Konsep persamaan areal (wilayah)

8. Konsep perbedaan areal (wilayah)

9. Konsep keunikan areal (wilayah)

10. Konsep persabaran areal (wilayah)

11. Konsep lokasi relative

12. Konsep keunggulan kompratif

13. Konsep perubahan yang terus-menerus atau perubahan abadi


14. Konsep sumber daya dibatasi sama budaya

15. Konsep bumi yang bundar di atas kertas yang datar atau konsep peta

Pada tingkat Sekolah Dasar (SD) dan pendidikan dasar (PenDas) konsep dasar itu dapat kiat mulai
dari arah (mata angin),jarak ,peta perbedaan kesenambungan.cara membina konsep pada diri kita
masing-masing yaitu dengan mengajarkan pengertian konotatif tentang sesuatu
(Womanck,J.G:1970:32) jadi kita sebagai guru IPS mengajarkan pengertian yang selias –luasnya
tentang sesuatu secara bertahap berkesinambungan sampai terjadi pola pengertian dalam benak
kita dan juga dalam benak peserta didik sampai ke tahap abstrak yang mencirikan konsep tersebut.

Dapat dikemukakan tentang sungai sebagai sesuatu konsep dasar geografi. Kiat selaku guru IPS
bertanya kepada peserta didik mengenai sungai “ Apakah ada di antara mereka belum mengenal
sungai itu.secara kongkrit berarti guru sudah menyampaikan pengertian sungai sesuai yang diuraikan
dalam kamus.

C. Ekonomi Dan Koperasi

Pembahasan ekonomi sebagai salah satu bidang ilmu nsosial myang akan dikaitkan dengan koperasi
yang menurut undang-undang menjadi soko guru perekonomian Indonesia. Berkenaan dengan
ekonomi ini, Brown &Brown (1980:241) mengemukakan bahwa”Ekonomi adalah suatu studi tentang
cara bagaimana manusia mengorganisasikan sumber daya alam ,kemampuan budaya dan tenaga
kerja menopang dan mengingatkan kesejahteraan material “Sementara itu, dengan cukup panjang.

(Gerarado P.Sicat dan H. W Arndt (1991:3) mengemukakan bahwa Ilmu ekonomi adalah suatu studi
yang mengkaji bagaimana orang perorangan dan kelompok – kelompok masyarakat menentukan
pilihan. Karena manusia mempunyai keinginan yang tidak terbatas.Untuk memuaskan bermacam-
macam ragam keinginan tersebut,tersedia sumber daya yang dapat digunakan.itupun tidak tersedia
dengan bebas.

Ketiga bahasan ilmu ekonomi tadi, dapat ditarik garis persamaan yaitu bahwa ilmu ekonomi
merupakan suatu studi,ilmiah mengenai bagaimana cara memenuhi kebutuhan materi.

Bagaimana mengembangkan upaya menahan diri dan hidup yang berlebih-lebihan padahal
kemampuan sumber daya ada dalam keterbatasan. Untuk mengatur kesejahteraan rakyat,khususnya
kesejahteraan ekonomi Bangsa Indonesia, telah diatur dalam Undang-undang Dasar 1945. Pada
pasal 33 yang terdiri atas 5 yaitu :

1. Perekonomian disusun sebagai usaha,bersama berdasarkan atas kekeluargaan

2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang me3nguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara

3. Bumi,air dan kekayaan yg terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan di gunakan sebesar-
besarnya kemampuan rakyat

4. Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi,ekonomi,dengan prinsip


kebersamaan,efisiensi berkeadilan,berkelanjutan,berwawasan lingkungan,kemandirian.

5. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini di atur dalam undang-undang

Dalam pasal 33 ini adalah kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan, kemakmuran orang-
orang. Sebab itu perekonomian dsisusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan
seperti Koprasi.

Koprasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hokum koprasi dengan
berlandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip koprasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan.Menurut P.E. Weraman (A.A Chaniago, Cb, Toweula,dkk:1995:225)
mendefinisikan bahwa tidak mengutamakan keuntungan ekonomi semata- mata,melainkan juga
memperhatikan keuntungan sosial. Tujuan penyejahterakan para anggota berdasarkan alas keluarga
dan keuntungan sosial ,Ekonomi yang berasaskan kekeluargaan, yang menguasai hajat hidup orang
banyak yang di arahkan pada kemakmuran rakyat yang sebesar-besarnya yang dicantumkan dalam
UUD 1945.

Batas-batas ekonomi dan koprasi,dengan mengamati konsep-konsep dasar yang menjadi kunci dua
pokok presoalan masih bersangkutan dengan satu sama lain,konsep- konsep dasar itu sebagai
berikut:

1. Kalangan sumber daya

2. Dan keterbatasan sumberdaya

3. Kebutuhan yang tidak terbatas

4. Konsaumsi-produksi-distribusi

5. Penawaran-permintaaan

Pemanfaatan kemajuan IPTEK dalam bidang produksi,telahnpula menyebabkan terjadinya alternatif


pe,manfaatan dan penggunaan suatu jenis sumber daya.sebagai contoh: penggunaan dan
pemanfaatan migas serta batu bara,tidak mlagi hanya nuntuk bahan bakar melainkan untuk
kepentingan yang meluas.contohnya dengan petro kimia minyak bumi dan batu bara dimanfaatkan
untuk bahan pakaian,ban kendaraan,kosmetik,obat-obatan.

D. Sosiologi
Menurut pebdapat Frank H. Hankins (Faircdhild, H.P,dkk.:1982:302)lebih terperinci mengemukakan:
bahwa Sosiologi adalah studi ilmiah tentang fenomena yang timbul dan hubungan kelompok umat
manusia.studi tentang manusia dan insaninya dengan hubungan satu sama lain.Aliran sosiologi yang

berbeda menentukan penekanan yang bervariasi berkenaan dengan factor-faktor yang


berhubungan,sebagaian menekankan hubungan pada hubungan diantara mereka sendiri seperti
interaksi,asosiasi,dan seterusnya.

Secara sibgkat yang baru dikemukakan,dapat diketengahkan konsep – konsep dasar sosiologi
sebagai berikut:

1. Interaksi sosial

2. Sosialisasi

3. Kelompok sosial

4. Proses sosial

5. Proses sosial

6. Perubahan sosial

7. Mobilisasi asocial

Interaksi sosial sebagai konsep dasar sosioligi,telah cukup dibahas pada uraian terdahulu. Interaksi
ini nbagaimanapun intensitasnya,selalu dialami oleah tiap individu dan selalu terjadi
dimasyarakat.Lebih tepat kelompok sosial tepat terjadinya interaksi antara individu tidak lain adalah
kumpulan manusia yang paling tidak terdiri atas dua orang namun biasanya lebih dari itu, telah
saling mengenal dalam waktu yang relative lama, ada kaitan rasa senasib, diikat oleh nilai dan norma
yang sama serta memiliki rasa persatuan

Selain kelompok sosial yang merupakan kesatuan antara anggota masyarakat, di dalamnya terjadi
atau terdapat lapisan-lapisan sosial yang ditunjukkan oleh pengelompok anggotanya berdasarkan
ikatan persamaan tertentu,seperti pendidikan,ekonomi,mata pencaharian,suku bangsa.

Sebagai akibat proses sosial, perubahan sosial dan modernisasi,baik secara perorangan maupun
kelompok,terjadi perubahan status dan lapisan bawah ke lapisan menengah dan bahkan sampai
lapisan atas. Atau juga terjadi perubahan status dan petani menjadi pedagang atau menjadi pegawai
negeri.perubahan konsep yang dialami merupakan konsep mobilisasi sosial. Jika lapisan tersebut dari
lapisan bawah ke lapisan menenggah sampai lapisan atas atau sebaliknya di konsepkan sebagai

Vertikal. Sedangkan perubahan status yang sifatnya setara seperti pretani menjadi pedagang
kemuadian menjadi nelayan dan seterusnya,mobilisasiu yang demikian di konsepkan sebagai
mobilisasi horizontal.
Dalam kehidupan sosial itu terdapat hal-hal yang dianggap sebagai penyakit masyarakat, sweperti
kaehatan,pengangguran,pelacur,gelandangan,kemiskinan penyakit-penyakit masyarakat byang
demikian yang merupakan masalah sosial, dikonsepkan sebagai patologi sosial. Kondisi atau lebih
tegas lagi,masalah yang demikian itu merupakan salah nsatu konsep dasar sosiologi yang wajib dikaji
secara mendalam, untuk menentukan alternative pemecahanya.dan cara pemecahanya dengan
cara : wajib mendapat perhatian dan keperdulian segala pihak. Apalagi hal mtersebut kita abaikan
maka menjadi masalah sosial yang makin gawat yang merusak mental generasi muda Indonesia.

E. Antropologi

Seperti yang terlah di uangkapkan bahwa kehidupan manusia di masyarakat atau manusia dalam
konteks sosial meliputi aspek salah satu aspek yang makna dalam kehidupann manusia yang juga
mencirikan kemajuanya yaitu kebudayaan.yang mengkhususkan telaahanya kepada budaya ini tidak
lain adalah antropologi.Menurut E.A.Hoebel (Faichild,H.P,dkk.:1982:12) secara singakat
mengemukakan “Antropologi adalah suat studi tentang manusia dengan kerjanya.sedangkan
menurut Koentjaraningrat (1990:11) juga secara singkat mengatakan antropologi adalah ilmu
tentang manusia,sedangkan Hoebel mengemukakan anteropologi adalah cara kerjanya.dengan
demikian sebutan antropologi disini berate studi ilmu yang mempelajari manusia dengan perilaku
sosial atau dengan kebudayaanya.

Kebudayaan adalah nama kolektif semua pola prilaku di transparasikan secara sosial melalui simbul-
simbul dari sini tiap unsur semua kemampuan kelompok umat manusia yang karakteristik yang
hanya meliputi bahasa, peralatan, industri, seni, ilmu hukum, pemerintah, moral, dan kenyakinan
dan kepercayaan saja,melainkan meliputi juga peralatan material atau artewfak yang merupakan
jelmaan kemampuan budaya yang menghasilkan fikiran yang berefek praktis dalam bentuk
bangunan, senjata, mesin, media komunikasi, perlengkapan seni, dan sebagainya

Konsep yang dikemukakan oleh Ellwood di atas sangat jelas dan gamlang bahwa kebudayaan hanya
milik otentik manusia saja.Konsep-konsep mdasar itu meliputi:

1. Kebudayaan

2. Tradisi

3. Pengetahuan

4. Ilmu

5. Teknologi

6. Norma

7. Lembaga

8. Seni

9. bahasa

10. lambang

11. Fenomena yang dapat kita gali dengan sendirinya


Dalam lingkup antropologi dan kebudayaan, pengetahuan, ilmu dan teknologi merupakan konsep
dasar yang terkait dengan budaya belajar. Tip konsep konsep dasar tersebut saat ini biasabisa
dijadikan satu sebagai IPTEK ( ilmu pengetahuan dan teknologi ) penyatuan tiga konsep tersebut
sangat beralasan karena ketiganya sangat erat satu sama lain.oleh karena itu, kita sepakat untuk
memadukan mewnjadi IPTEK.

Konsep lain yang memegang peranan kunci dalam mkehidupan masyarakat dan budaya adalah nilai
serta norma.Sedangkan norma lebih mengarah pada ukuran dan aturan kehidupan yang berlaku
dikehidupan masyarakat.

Pada tingkatan taraf yang lebih tinggi kita juga mengenal pranata yang juga merupakan salah satu
konsep dasar dalam kehidupan masyarakat dan budaya.Dalam hal ini, kita juga harus membedakan
antara pranata (intstitution) dengan lembaga (insititute). Mengenai konsep dasar diatas menurut
Koentjaraningrat (1990:165-166) pranata adalah sistim norma atau aturan-aturan yang mengenai
satu aktivitas masyarakat yang khusus, sedangkan lembaga atau institut adalah badan atau
organisasi yang melaksanakan aktivitas itu”. Contohnya sebagai pranata yang berfungsi memenuhi
kebutuhan kekerabatan, yaitu perkawinan, tolong menolong antar kerabat, sopan santun, pergaulan
antar kerabat, dan sebagainya.

Bahasa sebagai suatu konsep dasar memiliki pengertian konotatif yang luas. Bahasa sebagai konsep,
bukan hanya merupakan rangkaian kalimat tertulis ataupun lisan, melainkan pengertiannya lebih
jauh dari pada hanya sekedaar rangkaian tulis atau lisan melainkan bahsa itu sebagai suatu konsep
meliputi pengertian sebagai bahasa anak, bahasa bisnis, bahsa isyarat, dan lainya

Konsep dasar antropologi lainya mengenai lambang sesungguhnya bahasa itu juga termasuk
lambang bagi manusia contohnya uangkapan”bahasa mencirikan bangsa pada ungkapan itu
tercermin bahwa bangsa yang memiliki tutur kata yang baik ,mencerminkan bangsa tersebut
merupakan bangsa yang baik ,lambang- lambangnya antara lain seperti bendera bagi suatu bangsa,
tanda pangkat, atau jabatan bagi satu angkatan, monument bagi suatu kelompok masyarakat dan
bangsa.

F. Politik dan Pemerintahan

Di dalam kehidupan bermasyarakat, tidak akan lepas dari dua aspek kehidupan social, yaitu
berpolitik dan berpemerintahan. Dikesempatan ini, pertama kita membahas pengertian ilmu politik
secara singkat dan menurut pendapat para ilmuan-ilmuan lain.

Menurut para ilmuan, diantaranya :

1. Mildred Parten (Fairchild. H.P., dkk.: 1982: 224)

Ilmu politik adalah Teori, kiat dan praktis memerintah.


2. Brown and Brown (1980: 304)

Ilmu politik adalah proses dilaksanakannya kekuasaan mencapai tujuan-tujuan tertentu.

3. J. Barents (Miriam Budiarjo: 119:9)

Ilmu politik adalah Ilmu yang mempelajari kehidupan Negara.., yang merupakan bagian dari
kehidupan masyarakat; ilmu politik mempelajari negara- negara itu melakukan tugas- tugasnya.

4. Ossip K Flechtheim (Miriam Budiarjo: 1991:11) dalam buku Fundamental of Political Science.

“Ilmu politik adalah Ilmu sosial yang khusus mempelajari sifat dan tujuan dari Negara sejauh negara
merupakan Organisasi kekuasaan beserta sifat dan tujuan dari gejala-gejala kekuasaan lain yang tak
resmi yang mempengaruhi negara.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian Ilmu Politik secara umum adalah ilmu yang mempelajari
kehidupan negara untuk mencapai tujuan tertentu sesuai dengan tuganya dan sebagai
penyelenggara negara,

Pengertian Pemerintahan menurut Brown and Brown (1980: 304) dan Charles J. Bushnell (Fairchild,
H.P. , dkk :1982 :132)

1. Brown and Brown (1980: 304)

Pemerintahan adalah semua aparat dan proses yang melaksanakan penyelenggaraan aktifitas
negara

2. Charles J. Bushnell (Fairchild, H.P. , dkk :1982 :132)

Pemerintahan adalah Organisasi menjelmaan suatu negara, pemerintahan adalah negara dalam
penampilan, prakteknya pemerintahan sebagai proses merupakan pelaksanaan fungsi negaradalam
segala aspeknya.

Jadi, untuk kesimpulan pemerintahan secara umum adalah penyelenggaraan, pelaksanaan kerja
secara operasional suatu negara. Dengan kata lain pemerintah adalah aparat pelaksana negara.

Konsep-konsep dasar politik dan pemerintahan.

1. Kekuasaan

2. Negara

3. Undang-undang

4. Kabinet

5. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

6. DPR
7. DPD

8. Mahakamah Agung

9. Kepemimpinan

10. Demokrasi

11. Wilayah

12. Kedaulatan Rakyat

13. Otoriter

14. Monarki

15. Republik

16. Hal-hal lain yang dapat digali sendiri berdarkan pengamatan dan pengalaman.

Suatu nusantara yang dapat dikatakan negara, setidaknya memiliki kriteria sebagai berikut, yakni:
memiliki wilayah, penduduk, pemerintah, dan kedaulatan.Negara yang demokratis adalah Negara
yang memiliki tertib dan aman karena adanya peraturan yang disusun bersama, disepakati bersama
dan serta dipatuhi bersama-sama juga. Dansemua itu telah disusun oleh Undang-undang yang
menjadi pokok utama atau induk dari segala peraturan.

Di Negara tercinta kita, Negara Republik Indonesia sebagaimana telah ditentukan dan digaris
besarkan pada UUD 1945 yang menjadi pokok utama dari segala peraturan. Demokrasi yang arti
harfiahnya, rakyat berkuasa atau kekuasaan di tangan rakyat, yang pada pelaksanaannya di serahkan
kewenangannya kepada kepala negara atau presiden. Dapat disimpulkan, segala aspirasi pendapat
masyarakat akan disampaikan secara bertahap. Yang pertama disampaikan melalui perwakilan
rakyat (DPR) yang merupakan perwakilan dari rakyat, dan kemudian disampaikan kepada majelis
permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan masih dimusyawarahkan diambil kebijakan-kebijakan.
Dan setelah itu baru ditujukan kepada kepala Negara kita yaitu Presiden.

G. Psikologi Sosial

Secara umum pengertian Psikologis Sosial adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam kontek
sosial. Pengertian psikologi sosial menurut HaroldA Phelps (Fairchild, H.P, dkk,. :1982: 290), “adalah
suatu studi ilmiah tentang proses mental manusia sebagai makhluk sosial”.

Pengertian menurut Kerch, Clutfield, dan Ball Chey (1982: 5) mengemukakan :

“Psikologo Sosial adalah Ilmu tentang peristiwa perilaku antar personal. “(Hukum Konvergensi)”,
Hasil perpaduan kerjasama antara potensi dari dalam diri dengan rangsangan dari lingkungan.

Psikologi sebagai salah satu bidang ilmu sosial yang berperan strategi dalam mengamati, menelaah,
menganalisis, menarikn kesimpulan dan memberikan arahan alternatif terhadap masalah sosial yang
merupakan ungkapan aspek kejiwaan.
Konsep dasar Psikologi :

1. Emosi terhadap objek sosial

2. Perhatian

3. Minat

4. Kemauan

5. Motifasi

6. Kecerdasan dalam menangagapi persoalan sosial

7. Penghayatan

8. Kesdaran

9. Harga Diri

10. Sikap Mental

11. Kepribadian.

Emosi dengan reaksi emosional merupakan konsep dasar psikologi social yang peranannya besar
dalam mengembangkan potensi psikologis lainnya. Perhatian dan minta seseorang terhadap sesuatu
benda, fenomena social, interaksi social dan yang lainnya. Tinggi rendahnya, terkendali tidaknya
emosi seseorang, sangat berpengaruh terhadap perilaku sosial yang bersangkutan. Oleh karena itu,
emosi sebagai suatu potensi kepribadian wajibdiberi santapan dengan berbagai pembinaan
psikologis, termasuk santapan keagamaan.

Kemauan yang kuat merupakan modal dasar yang berharga dalam memperoleh suatu prestasi. Ada
pepatah mengatakan, “di mana ada kemauan, di situ ada jalan”. Orang yang kemauannya lemah,
bagaimanapun sukar mencapai prestasi yang tinggi. Motivasi selain timbul dari dalam diri individu
masing-masing, juga dapat datang dari lingkungan. Untuk mencapai suatu harapan yang tinggi, kiat
harus mempunyai motivasi diri yang kuat. Agar semu citi-cita yang kita harapkan akan tercapai.

Konsep dasar yang merupakan komprehensif adalah kepribadian. Secara singkat, Brown & Brown
(1980:149) mengemukakan bahwa “kepribadian tidak lain adalah pola karakteristik, sifat atau atribut
yang dimiliki individu yang ajeg dari waktu ke waktu”. Sedangkan Hornrl Hart (Fairchild, H.P., dkk.:
1982:218) secara lebih rinci mengemukakan:

“Kepribadian yaitu organisasi gagasan yang dinamik, sikap, dan kebiasaan yang dibina secara
mendasar oleh potensi biologis yang diwariskan melalui mekanisme psiko-fisika organisme tunggal
dan yang secara sosial ditransmisikan melalui pola budaya, serta yang terpadu dengan
semuapenyesuaian, motif, kemauan dan tujuan individu berdasarkan keperluan satu kemungkinan
dari lingkungan sosialnya.”

Jadi, dapat disimpulkan kepribadian sebagai suatu konsep dasar psikologi, dan juga merupakan
suatu perpaduan potensi, kemampuan dan aset diri tiap individu yang menjadi jati diri masing-
masing. Jadi, kita sebagai SDM generasi muda yang akan menjadi subjek pembangunan masa yang
akan datang, wajib mengembangan dan membina kepribadian peserta didik kita menjadi SDM yang
handal yang kelak dapat menyelamatkan kehidupan yang telah menyimpang dan kebenaran yang
hakiki yang “ mengorbankan nilai-nilai moral demi mencapai tujuan material semata”. Panggilan dan
tugas pendidikan memang berat, namun sangat mulia.

MODUL 4

KONSEP DASAR SEJARAH

Kegiatan Belajar 1

Penjajahan Indonesia dan Akibatnya

A. LATAR BELAKANG TIMBULNYA PENJAJAHAN DI INDONESIA

Timbulnya penjajahan di indonesia disebabkan oleh dua faktor , yakni faktor internal dan faktor
eksternal.

Faktor internal yaitu faktor yang terjadi dari dalam yaitu kondisi politik, ekonomi dan sosial budaya
yang memungkinkan bangsalainmemasuki indonesia untuk berdagang yang kemudian berusaha
menguasai peragangan dengan memonopoli perdagangan, sedangka faktor eksternal yaitu faktor
yang terjadi dari luar yaitu kondisi yang terjadi di negara –negara barat sehingga meraka
mengadakan ekspansi ke seluruh dunia.

1. Faktor Esktern

Maksudnya adalah kondisi yang terjadi di Eropa yang memungkinkan terjadinya penjajahan di
indonesia dengan masuknya bangsa Barat ke Asia Tenggara pada abad ke-16 yang secara bertahab
membawa bangsa indonesia ke lingkup perdagangan Internasional kemudian setahap demi setahap
kekuasaan asing mulai masuk ke tanah air kita. Negara barat yang pertama kali masuk ke Indonesia
diawali oleh Spanyol, Inggris dan Belanda. Bangsa Spanyol lebih memusatkan di Filipina, Inggris
mengutamakan sasarannya di India sedangkan Indonesia menghadapi bermacam-macam corak
imperalisme, seperti Portugis, Belanda, dan Inggris walaupun kekuasaaanya hanya sebentar saja.

Faktor-faktor yang mendorong bangsa Eropa masuk ke Indonesia adalah sebagai berikut.

a. Berkembangnya keyakinan akan kebenaran ajaran Copernicus yang mengatakan bahwa “dunia
ini tidak datar melainkan bulat seperti bola apabila seseorang berlayar lurus ke arah barat maka
akhirnya akan tiba kembali pada titik semula”.

b. Berlangsungnya zaaman Renaisance di Eropa. Sekitar tahun 1500 di Eropa berkembang zaman
kebebasan yaitu lahirnya kembali jiwa bebas dari berbagai kekangan yang membelenggu kehidupan
mereka, sehingga mendorong semangat para ilmuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
dapat menghasilkan penemuan baru, seperti kompas, peta bumi yang lebih baik, pembuatan kapal
yang lebih baik serta penggunaan mesiu.

c. Berkembangnya kekuasaan islam di daerah Afrika Utara dan Pantai Timur Laut Tengah pada
tahun 1453 berhasil merebut pusat perdagangan dan ibu kota kerajaan Romawi, yakni
Constaninopel. Jatuhnya Constaninopel ini mengakibatkan tertutupnya jalur buhungan perdagangan
antara Eropa dan Asia. Akibatnya bangsa Barat mencari sendiri baru untuk pergi ke daerah penghasil
rempah-rempah di Timur yakni Indonesia.

d. Semangat Reconquesta atau semangat perang salib, yaitu semangat untuk menaklukkan
bangsa-bangsa yang pernah mengalahkan mereka, yaitu orang-orang islam.

e. Ambisi untuk mencari darah-daerah baru dalam rangka mengemban tugas mencari
kekayaan(Gold), kejayaan (Glory), penyebaran agama nasrani (Gospel.

f. Adanya perjanjian Tordessilas (7 Juni 1494)

• Terjadinya perjanjian ini akibat dari Paus Alexander VI di Roma yang memberikan peluang kepada
Spanyol dan Portugis untuk meluaskan ekspansinya dengan mengeluarkan keputusan suci yang
disebut Bull of Demarcation yang isi pokonya Paus memberikan dunia ini kepada dua bangsa
tersebut dengan batas garis khayal dari Utara ke Selata samudra Atlantik, sebelah barat garis
meridian diberikan kepada Spanyol, sedangkan sebelah timurnya diberikan kepadaPortugis.

• Isi perjanjian bahwa garis batas kekuasaan Spanyol dan Portugis adalah garis meridian yang
melalui sebuah titik barjarak 370 mil di sebelahBarat Kepulauan Tanjung Verde.

• Dampak isi perjanjian

 Timbulnya imperalisme dan kolonialisme Barat di seluruh dunia


 Portugis berhasil menguasai pusat-pusat perdagangan sekaligus menguasai wilayah bagian timur,
seperti :

 Bartolomus Diaz menepukan Tangjung Harapan.

 Vasco da Gama menemukan Calicut, India.

 Don Alfonso de Albuquerque, menaklukkan Goa yang kemudian sampai ke Maluku.

 Antonio d’Abreu menguasai maluku.

• Spanyol menguasai sepenuhnya seleruh Amerika Latin, Hawai dan Filipina, yang ditandai dengan

 Pelayaran Columbus menemukan benua Amerika,

 Magelhaens ekspedisi berkeliling dunia hinga sampai ke Filipina bahkan sampai ke Maluku
akhirnya konflik dengan Portugis.

2. Faktor Intern atau Kondisi yang Memungkinkan Bangsa Asing Menjajah Indonesia

a. Kontak hubungan perdagangan, seperti lazimnya seorang pedangang yang pada awalnya tidak
mempunyai prasangka negatif terhadap bangsa lain untuk membeli rempah-rempah. Namun hal ini
dimanfaatkan oleh bangsa lain untuk dapat dikuasai pusat perdagangannya dengan jalan mengadu
domba dan selanjutnya meminta imbalan yakni hak monopoli perdagangan.

b. Penghasil rempah-rempah terbesar, ini termasuk faktor positif. Akan tetapi terdapat pula faktor
negatif yakni menjadi tempat tujuan utama bagi para saudagar Eropa dan setelah tiba di Indonesia
lambat laun dimungkinkan bangsa Barat untuk menguasai pusat perdagangan tersebut.

c. Belum ada persatuan antara kerajaan satu dengan kerajaan lain sehingga mudah terpancing
konflik dan dimanfaatkan oleh penjajah.

B. KARAKTERISTIK PENJAJAHAN PORTUGIS, SPANYOL, INGGRIS, BELANDA DAN JEPANG

Karakteristik penjajahan di Indonesia adalah dengan cara memperdaya orang-orang pribumi


untuk di adu domba dengan maksud agar masyarakat pribumi terpecah belah untuk selanjutnya
dikuasai.

Berikut ini adalah karakteristik penjajahan di indonesia.

1. Karakteristik Penjajahan Portugis

Portugis masuk ke indonesia disebabkan oleh perjanjian Tordesilas oleh Paus Alexander VI di
Roma. Mula-mula ditemukannya Tanjung Harapan oleh Bartolomeus Diaz, kemudian Vasco Da Gama
sampai di Kalikut, India dan Alfonso de Albuquerque sampai di malaka.

Setelah Portugis berhasil menguasai Asia Tenggara khususnya Selat Malaka (1511), dari sinilah
Portugis mengirimkan angkatan perangnya yang dipimpin oleh Antonio d’breu. Mereka
memanfaatkan persainganyang terjadi di antara penguasa setempat untuk memperkuat
kedudukannya. Ketika Portugis mendatangai kerajaan Ternate, mereka diterima baik oleh penguasa
setempat karena Portugis dianggap sekutu dalam menghadapi kerajaan Tidore. Maka sebagai
imbalan Portugis menuntut hak monopoli perdagangan cengkeh. Portugis mengambil kebebasan
bangsa Indonesia untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan semua rempah-rempah harus
dijual kepadanya, barang siapa yang melawan akan diancam dengan kekerasan senjata. Hal ini
menimbulka perlawanan oleh bangsa Indonesia khususnya pusat-pusat kekuasaan islam yaitu
kerajaan Demak,Ternate, dan Aceh.

2. Karakteristik Penjajahan Spanyol

Spanyol menjajah Indonesia hanya sementara, karena mereka lebih memfokuskan


kekuasaaannya di Filipina. Sesuai hasil perjanjian Tordesilas bahwa Spanyol mendapatkan bagian
wilayah Barat, rombongan kapal Spanyol bertolak dari negerinya kearah Barat, di bawah pimpinan
Magelhaen. Setelah melintasi samusdra Atlaktik, mereka tiba di Amerika Selatan lalu menyusur
pantai Amerika Selatan,Samudra Pasifik (Lautan Teduh) kemudian sampai di Filipina. Magelhaen
tewas dalam perang melawan penduduk pulu Cebu(Baca Sebu) di Filipina. Akan tetapi
rombongannya meneruskan perjalanan sampai ke Tidore pada tahun 1521.

Sultan Al-Mansur menyambut baik kedatangan bangsa Spanyol karena Tidore sedang berselisih
dengan Ternate. Maka Tidore mencari dukungan seperti halnya Ternate di dukung Portugis.
Hubungan kedua Sekutu itu bertambah baik. Akan tetapi dibalik semua itu berlangsung permusuhan
antara Portugis dan Spanyol. Akhirnya kedua bangsa ini mengadakan kesepakatan yang hasilnya
Portugis memperoleh Maluku sedang Spanyol memperoleh Filipina.

3. Karakteristik Penjajahan Inggris

Pada tahun 1980 F. Drake dalam perjalanan keliling dunia singgah di Ternate , setelah berlayar
melalui Lautan Pasifik. Ia melaporkan kepada pemerintahannya tentang perminttan Sultan Ternate
agar diberi bantuan peralatan untuk melawan Portugis. Pada tahun 1586, Thomas Cavendish
menggunakan rute pelayaran Selat Magelhaen – Samudra Pasifik sampai ke Filipna Selanjutnya
berlayar ke Maluku, dan menerangkan bahwa di Maluku dilakukan perdagangan rempah-rempah
secara bebas.

Ada dua pendapat tentang sikap yang harus diputuskan oleh Inggris dalam menghadapi Portugis.
Pendapat yang pertama meminta membantu Portugis dengan imbalan mendapat hak Monopoli dari
Portugis, sedangkan pendapat kedua agar Inggris segera merebut hak perdagangan dari Portugis dan
segera menggunakan jalur perdagangan laut melalui Tanjung Harapan. Pendapat kedua yang lebih
kuat untuk dilaksanakan.

Pada tahun 1591 satu ekspedisi atas tiga kapal yang dipimpin oleh George Raymond dan James
Lancaster bertolak dari Plymouth menuju ke India melalui Tanjung Harapan. Namun, G. Raymound
tenggelam. Sedangkan James Lancaster mampu mencapai Selat Malaka.

4. Karakteristik Penjajahan Belanda

Motivasi yang mendorong bangsa Belanda datang ke Indonesia yaitu upaya mencari rempah-
rempah sendiri. Ekspedisi pertama tahun 1596 dipimpin oleh Cornelis de Houtman berhasil
mendarat di Banten. Hal ini disambut baik oleh pedagang belanda sehingga, tidak lama kemudian
Belanda sampai di Maluku. Karena adanya persaingan yang tidak sehat maka dibentuklah Kongsi
Dagang Belanda pada tanggal 20 Maret 1602 dan diberi nama Vereenigde Oost Indische Compagnie
(VOC) dengan tujuan mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan jalan melawan persaingan baik
baik dari dalam maupun dari luar negeri (Portugis, Spanyol, dan Portugis). VOC mendapat hak Oktroi
dari Parlemen Belanda sehingga dapat memegang hak monopoli perdagangan antara Tanjung
Harapan dengan selat Magelhaen. Hak ini merupakan kedaulatan yang dimiliki oleh VOC sehingga
memiliki :

1. Hak membuat perjanjian dengan Raja-raja dikawasan tersebut,

2. Hak untuk menyatakan perang dan mengadakan perdamaian,

3. Hak membuat senjata dan mendirikan perbentengan,

4. Hak mencetak uang,

5. Hak mengangkat dan menghentikan para pegawainya,

6. Hak mengadili perkara, dan

7. Hak Oktroi ini berlaku dalam jangka waktu 21 tahun

Perkembangan VOC identik dengan imperialisme barat. Pada tangal 31 Desember 1799 VOC
dinyatakan bubar . Karena tidak mampu bersaing dengan Inggris dan Perancis.

5. Karaktersitik Penjajahan Jepang

Latar belakang kehadiran Jepang di Indonesia karena dari sejarah perkembangan Jepang itu
sendiri. Modernisasi Jepang diawali dengan gerakan Restorasi Meiji atau usaha pemulihan
kekuasaan kepada Tenno Meiji.Masa pemerintahannya dari tahun 1867 – 1912 dan dapat
memajukan negeri Jepang. Contohnya dalam ilmu pengetahuan, Ekonomi, Politik dan Kekuasaan.
Sasaran Ekspansi pertama adalah semenanjung Korea gugusan kepulauan Riukiu dan Formosa
didapat setelah mengalahkan Cina 1895. Perang Dunia I, 1914 sampai 1918 memberikan
kesempatan baru pada

Negara Jepang juga disebut sebagai bahaya kuning maka negara-negara Barat membentuk fron
ABCD dengan anggota Amerika, Inggris, Cina dan Belanda. Yang dimaksud persemakmuran Asia
Timur Raya adalah kemakmuran Jepang sendiri. Pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia yang semula
mengharapkan kemerdekaan yang datang dari Jepang, akhirnya sadar setelah Jepang melakukan
pemerasan atas segala kekayaan Indonesia. Dari hal tersebut maka timbullah perlawanan rakyat anti
Jepang yang dipimpin oleh K.H.Zainal Mustafa dari pesantren Sukamanah Singapura. Kemudia
disusul rakyat Aceh yang dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil, dan tentara peta yang dipimpin oleh
Syodanco Supriyadi di Blitar Jawa Timur.

C. AKIBAT-AKIBAT DARI PENJAJAHAN DALAM BERBAGAI KEHIDUPAN

Belanda menjajah Indonesia hampir 350 tahun sedangkan Jepang kurang lebih 3,5 tahun. Sehingga
mengakibatkan hal-hal berikut ini.

1. Bidang Ekonomi
Kegiatan perekonomian Indonesia dahulu tertata rapi tanpa ada unsur paksaan, namun setelah
penjajah datang ke Indonesia mereka memporak-porandakan tatanan ekonomi bangsa Indonesia.
Akibatnya setelah berlakunya tanam paksa, bagi bangsa Indonesia menimbulkan kemiskinan,
kesengsaraan dan kelaparanyang menimpa rakyat petani. Penyebabnya adalah beban pajak, panen
yang gagal dan kerja rodi.

2. Bidang Politik dan Ideologi

Kaum penjajah berupaya membekukan bidang politik dan ideologi Indonesia, supaya tidak dapat
berkembang. karena hal ini akan menjadi bumerang bagi pemerintah kolonial. Namu masih banyak
partai politik yang ingin memerdekakan indonesia baik secara terang-terangan maupun secara
terselubung.atau dengan jalan kerjasama (kooperatif) maupun berdikari (non-kooperatif). Melihat
kondisi demikian maka Jepang membuat suatuorganisasi yaitu Gerakan Tiga A, Putera, JawaHokokai.

3. Bidang Sosial Budaya

Setelah Indonesia sepenuhnya dikuasai oleh belanda, beberapa daerah melakukan perlawanan
dengan menentang adanya pungutan pajak, pemerasan dan penindasan. Karena hal ini lah yangg
mengakibatkan terjadinya peraturan hukum yang berbeda dalam satu negara.

Kegiatan Belajar 2

Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mencapai Kemerdekaan

A. FAKTOR PENDORONG TIMBULNYA KEBANGKITAN NASIONAL

1. Kemenangan Jepang terhadap Rusia

Pada tahun 1905 terjdi konflik antara Jepang (negara yang sangat keci ) dengan Rusia( negar
raksasa). Dalam konflik ini ternyata Jepang lebih unggul dan mampu menglahka Rusia. Kemenangan
Jepang ini membangkitkan kesadaran, harga diri dan semangat bagi bangsa Asia untuk menentang
bangsa Barat.

2. Perjuangan Nasional Rakyat Filipina 1898

Pada tahun 1896 terjadi pemberontakan terhadap kekuasaan kolonial Spanyol, yaitu
pemberontakan Katipuna yang dipimpin oleh Joze Rizal. Namun pemrontakan ini dapat dipadamkan
dan pimimpinnya di hukum mati.Kemudian Amerika Serikat berhasil mendekati golongan nasionalis
dan menjanjikan kemerdekaan. Kemerdekaan itu terwujud pada tanggal 4 juli 1946 setelah
mengusai hampir 50 tahun.
3. Kebangkitan Nasional India

Dimulai sejak tahun 1885, yaitu saat berdirinya organisasi kebangsaan pertama yang disebut All
India National Congres (AINC).pendirinya adalah Surendranath Banerjee. Ajaran pokok perjuangan
Mahatma Gandhi adalah:

a. Ahimsa (dilarang membunuh)

b. Hartal (tetap bekerja namun tanpa aksi apapun)

c. Satyagraha (Gerakan non-kooperation)

d. Swadesi ( Gerakan memakai bahan dalam negeri dan menentang impor tikstil lain)

4. Revolusi Nasional Tiongkok atau Cina

Dinasti terakhir kekaisaran cina adalah dinasti Mancu (1644-1912), kaumnya terdiri dari tuan-
tuan tanah besar yang memiliki hak-hak istimewa. Dalam perang dengan Jepang kekaiaran China
kalah dah terpaksa harus melepaskan formosa (taiwan) kepada Jepang berdasarkan perjanjian
Shimonoseki. Hal ini mendorong kalangan muda untuk bangkitguna menyelamatkan
negerinya.kemudian munculah tokoh nasional Dr. Sun Yat Sen dan menyusun garakan pembaharuan
dan kebangsaan atas dasar p[erjuangan yang disebutsan min chu I atau tiga dasar kerakyatan, yaitu
nasionalisme(kebangsaan), demokrasi (kedaulatan rakyat), dan sosialisme (kesejahteraan
rakyat).pada tanggal 10 Oktober 1911 munculah revolusi Cina yang kemudian menyusun negara
Republik Cina yaitu:

1. Republik Cina adalah suatu negara nasional bangsa Cina.

2. Pemerintah disusun atas dasar demokrasi.

3. diperuntukkan dalam mencapai kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya.

Presiden pertamanya adalah Yuan Shih Kai(1912-1916) kemudian diganti oleh Dr.Sun Yat Sen
(1916-1925).

5. Kebangkitan Nasional di Mesir

Pada tahun 1881 timbul pemberontakan rakyat mesir yang dipimpin oleh Arabi Pasya dan
bersumber pada inspirasi serta nasionalisme.hal inii terbukti dengan berkembangnya gerakan
pembaharuan yang disebut gerakan Salafiyah. Bangsa indonesia menyadari akan penderitaan dan
kemelaratan rakyatnya serta melepaskan diri dari kemiskinan. Pada tuhun 20 Mei 1908 lahirlah Budi
Utomo yaitu cara berjuang dengan tegnaga persatuan dalam organisasi pergerakan politik
kebangsaan.

B. KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PADA MASA PERGERAKAN NASIONAL

1. Organisasi Budi Utomo


Pada tahun 1906-1907 dr. Wahidin Sudirohusodo, mengadakan kampanye ke beberapa daerah
di pulau Jawa. Namun golongan tua kurang setuju terhadap gagasan tersebut. Sebaliknya pelajar
Stovia yaitu Sutomo dan Suraji sangat terkesan atas gagasan tersebut. Pada akhirnya Sutomo
menjadi pemimpin dari orgasasi Budi Utomo.

Kongres pertama Budi Utomo di Yoggyakarta pada bulan Oktober 1908 di ambil keputusan;

a. Budi Uytomo tidak ikut kegiatan polotik

b. Kegiatan terutama ditujukan dalam bidang pendidikan dan budaya

c. Ruang gerak terbatas hanya di daerah Jawa dan Madura.

Kongres juga memutuskan susunan pengurus besar, R.T. Tirtokusumo, bupati karang anyar
sebagai ketua sebagai pusat kegiatan organisasi di tetapkan di Yogyakarta. Harapan tersebut tidak
terkabul karena gerak organisasi menjadi lamban. Dikarenakan hal-hal berikut:

a. Adanya kesulitan keuangan

b. Para bupati mendirikan organisasi sendiri

c. Budi utomo cenderung memajukan pendidikan untuk golongan priayi;

d. Karena ketuanya seorang bupati maka ia lebih banyak mementingkan reaksipemerintahan


kolonial;

e. Menonjolnya pengaruh golongan priayi

f. Banyaknya anggota yang keluar dari kalangan pelajar.

2. Organisasi Serikat Islam

Serikat Islam didirikan pada tahun 1911 di Solo, oleh Haji Samanhudi seorang pengusaha batik
Laweyan. Berdasarkan semangat pendirinya itulah dilakukan perubahan nama dari Serikat Dagang
Islam menjadi Serikat Islam. Tujuan Serikat Islam adalah sebagai berikut.

a. Mengembangkan jiwa dagang;

b. Menolong anggotanya yang mengalami kesulitan dalam usahanya;

c. Mengajukan pengajaran dan semua usaha yang mempercepat naiknya derajat rakyat;

d. Memperbaiki pendapat-pendapat yang keliru mengenai agama islam;

e. Hidup menurut perintah agama (Nugroho Notosusanto, 1982)

Menurut D.M.G. Koch didalam bukunya yang berjudul menuju kemerdekaan, bahwa dalam
tubuh Serikakat Islam terdapat 3 aliran, yaitu:

1. golongan yang bersifat islam fanatik;

2. golongan yang bersifat nmenentang karas;

3. golongan yang hendak mencari kemajuan dengan bantuan pemerintah.


Dalam kongres ketujuh Serikat Islam mengganti nama menjadi Partai Serikat Islam (PSI) dan
mulai bergerak dalam ilmu polotik.

3. Indische Party

Indische Party didirikan di Bandung pada tahun 1912 oleh 3 serangkai, yakni Dr Douwes Dekker
(Danudirja Setyabudi), Dr. Tjipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara).
Ketiga tokoh ini merumuskan anggaran dasar partai hingga hasilnya dapat dilihat dari cita-cita IP
ialah membangun rasa cinta dari dalam hati orang Hindia terhadap bangsa dan tanah airnya.
Tindakan pemerintah semakin nyata setelah terbit tulisan Ki Hajar Dewantara yang berjudul All ik en
Nederlender wass yang maknanya sekiranya saya orang Belanda. Masih belumlah saya akan berlaku
sekehendak hati saya... sindiran tersebut mengakibatkan dipecatnya 3 serangkai dan mengakibatkan
merosotnya IP.

4. Perhimpunan Indonesia

Perhimpunan Indonesia ini didirikan oleh sekelompok mahasiswa yang sedang belajar di negeri
Belanda yang bernama Indische Vereniging pada tahun 1908 lalu namanya diubah menjadi PI agar
tidak berbau Belanda. Tujuan PI sebelumnya adalah mengusahakan suatu pemerintah untuk
indonesia yang bertanggungjwab kepada rakyat indonesia semata-mata. kemudian dipertegas
kembali dengan tujuan utama yaitu kemerdekaan indonesia dan massa nasional yang sadar dan
percaya pada diri sendiri. Tokoh –tokoh PI yang militan antara lain Mohammad Hatta, Subardjo,
Abdul Madjid, Aalisastrimidjoyo, dan Natsit Datuk Pamuncak.

Hasil kerja PI terbukti dengan berdirinya Indonesiab Studi Club(ISC) di surabaya yang dipimpin
oleh Sutomo dan di Bandung yang dipimpin oleh Ir. S ukarno.

5. Partai Nasional Indonesia (PNI)

Lahirnya PNI pada tahun 1927 yang bertujuan mencapai indonesia merdeka dengan ketuanya Ir.
Sukarno.asa partai ini berdasarkan kepada 3 pokomyaitu:

1. Self-help, artinya memperbaiki keadaan dengan kekuatan sendiri.

2. Non-kooperasi, artinya tidak bersedia bekerjasama dengan pemerintah dan imperalis serta hanya
akan mengakui pemerintahan yang hadir dari rakyat sendiri.

3. Marhaenisme, artinya semacam suatu prinsip yang berkeinginan mengangkat rakyat yang
melarat.

Salah satu bukti keberhasilan PNI adlah dengan diselenggarakannya kongres pertama di
Surabaya pada tahun 1928 yang telah berhasil menyusun program partai yang intinya:

1. Bidang polotik

a. Memperkuat rasa kebangsaan dan kesatuan.

b. Menyebarkan pengetahuan tentang sejarah nasional.

c. Pan asianisme.

d. Menuntut kemerdekaan pers dan berserikat.


2. Bidang ekonomi, pada prinsipnya memajukan perekonomiam nasional dengan
memperhatikan skala proiritas sektottertentu.

3. Bidang sosial, pada prinsipnya meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup bangsa
indonesia.

6. Partai Indonesia Raya (Parindra)

Berdirinya partai ini karena diadakannya fusi dari dua organisasi yaitu BU dan PBI.
Dasarpertimbangan fusi ini adalah sebagaui upaya untuk tidak membuang tenaga de3nga percuma
dan diharapkan dua kekuatan akan melahirkansatu kesatuan yang tangguh dan efisien.

Program dari Parindra sendiri adalah:

1. Memperkokoh semangat dan rasa kebangsaan indonesia.

2. Menjalankan aksi polotik untuk mendapatkan hak-hak yang lengkap dalam suatu pemerintahan
berdasarkan demokrasi dan nasionalisme.

3. Memajukan kesejahteraan sosial rakyat indonesia.

Kongres kedua pada tahun 1938 diadakan setelah Dr. Sutomo meninggal, yang diketuai oleh
Wuryaningrat. Memutuskan hal-hal sebagai berikut:

1. Memperkecil pengangguran dengan memperkuat ekonomi rakyat.

2. Memperbesar anggaran untuk pekerjaan umum.

3. Mmemperjuangkan jam kerja untuk buruh dan jaminan asuransi.

4. Tidak memindahkan kemiskinan melalui program transmigrasi.

5. Perbaikan sistem hukum.

7. Gabungan Politik Indonesia (Gapi)

Terbentuk pada tahun 1939 merupakan gabungan dari organisasi pergerakan dengan tujuan
mempersatukan partai polotik indonesia.dasar geraknya adalah:

1. Hak mengatur diri sendiri

2. Persatuan bangsa.

3. Demikrasi dalam poloti untuk mencapai cita-cita bangsa.

Salah satu keberhasilan Gapi adalah indonesia berparlemen dan pengakuan merah putih sebagai
benderanya.

8. Sumpah Pemuda
Lahirnya Sumpah Pemuda berkaitan erat dengan Budi Utomo yang merupakan cikal bakal
terbentuknya organisasi pergerakan nasional. Semangat yang mulai dibina oleh para pemuda
terbukti dengan diadakannya kongres pemuda tahun 1926 untuk ke- I dengan topik pembahasan
berkisar pada masalah kebudayaan , sosial dengan bahasa pengantar bahasa Belanda. Sedangkan
kongres II yang berlangsung pada tanggal 26 – 28 Oktober 1928 di Jakarta yang intinya tentang
semangat Indonesia bersatu. Tokoh-tokoh pada sumpah pemuda adalah Muhammad Yamin
menyatakan tentang persatuan dan kebangsan indonesia; Purnomo Wulan, Sarwono dan Ki
S.Mangunsarkoro menyatakan tentang pendidikan dan prasaran berkaitan dengan kepanduan.

Intisari dari kongres ke- II adalah;

Pertama : Kami poetra dan poetri indonesia Mengakoe Bertoempah Darah yang Satoe Tanah

Indonesia.

Kedua : Kami poetra dan poetri indonesia Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa

Indonesia.

Ketiga : Kami poetra dan poetri indonesia Mengakoe Berbangsa yang Satoe, Bangsa

Indonesia

C. KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PADA MASA

MENJELANG KEMERDEKAAN

Perjuangan partai politik Indonesia sudah menggembirakan,namun kegembiraan itu punah


ketika Belanda bertekuk lutut pada pemerintahan Jepang. Semua pertai politik dipetieskan dan
diganti dengan organisasi yang dibuat dan dikendalikan oleh pemerintahan Jepang. Dari hal inilah 4
tokoh pergerakan nasional yaitu Ir. Sukarno, Mohammad Hatta, K.H. Mas Mansur dan Ki Hajar
Dewantara diberi kepercayaan oleh pemerintah indonesia untuk memimpin gerakan Pusat Tenaga
Rakyat (PUTERA) dengan tujuan untuk mengarahkan dukungan rakyat terhadap usaha-usaha
pemerintah dalam memenangkan perang melalui pemberian bimbingan kepada rakyat. Berkat
perjuangan yang tak kenal menyerah pemerintah melalui KMB pada tanggal27 Desember 1949
berhasil memperoleh kedaulatan dalam bentuk negara serikat.

Kegiatan Belajar 3

Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam Mempertahankan Kemerdekaan

Marilah kita menganalisis karakteristik perjuangan Bangsa Indonesia di dalam mempertahankan


kemerdekaan yang kita kelompokkan dalam 3 kurun waktu, yakni:

1. Tahun 1945 – 1949


Perjuangan pada masa ini adalah untuk membangun rumah kebangsaan yang merdeka dan
berdaulat bagi kehidupan politik, social, budaya dan kemasyarakatan.

2. Tahun 1949 – 1959

Dimana Bangsa Indonesia berjuang untuk menegakkan identitas dirinya.

3. Tahun 1959 – 1965

Perjuangan ini ditandai dengan usaha mempertahankan diri dan eksistensinya

A. PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PASCA PROKLAMASI

Setelah dibacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 agustus 1945 oleh Sukarno – Hatta
atas nama Bangsa Indonesia, gaung proklamasi ini terdengar dimana-mana. Ujian pertama atas
kewibawaan pemerintah RI terhadap rakyat terjadi pada peristiwa rapat raksasa dilapangan Ikada
pada tanggal 19 September 1945. Selanjutnya, pada tanggal yang sama yaitu tanggal 19 September
1945 pecah insiden bendera di hotel Yamato, belanda memasang bendera Merah – Putih – Biru di
puncak hotel, para pemuda berhasil merobek warna birunya dan mengibarkannya kembali sebagai
bendera Merah – Putih.

Ketika Republik ini dihadapkan pada kenyataan bahwa yang harus dihadapinya adalah pihak sekutu
datang di Indonesia mrnimbulkan masalah baru, mereka dibawah komando south East Asia Commad
(SEAC) dibawah Lord Louis Mountbattenn, pada tanggal 29 September 1945 mendaratkan pasukan
Sekutu yang merupakan bagian dari SEAC diberi nama AFNEI ( Allied Forces Netherland East Indies )
di bawah komando Sir Philip Christison. AFNEI mempunyai tugas, yaitu :

1. Menerima penyerahan diri tentara Jepang

2. Membebaskan para tawanan perang pihak Sekutu

3. Melucuti senjata Jepang dan mengembalikannya ke jepang

4. Menjamin keadaan damai untuk kemudian menyerahkan kekuasaan ke pihak pemerintahan


sipil.

Kedatangan mereka ditentang oleh pihak Indonesia apabila mereka mempunyai niat untuk
mengembalikan kekuasaan kepada Belanda. Christisonsendiri berpendapat tanpa ada kerjasama
dengan pihak Indonesia tugas ini tidak akan berhasil. Itulah sebabnya pada tanggal 1 Oktober 1945
berunding dengan pemerintah Indonesiadan mengakui de fakto Republik Indonesia. Dengan adanya
pengakuan ini pasukan Sekutu diterima dengan sikap terbuka. Akan tetapi, ternyata pasukan Sekutu
dioncengi orang – orang NICA yang dengan jelas ingin mengembalikan kekuasaan colonial Belanda di
Indonesia. Pecahlah perang melawan pasukan sekutu, sepertiterjadi di Surabaya, ambarawa, Medan,
Bandung, dan daerah lainnya.

Setelah mengalami perlawanan yang hebat dimana, panglima inggris berkesimpulan bahwa sengketa
Indonesia – Belanda tidak mungkin diselesaikan dengan kekuatan senjata. Setelah menandatangani
persetujuan linggar jati, pada tanggal 25 Maret 1947 RI mulai mendapat perhatian internasional,
namun demikian Belanda memperlihatkan kecurangannya, sebab tanggal 21 Juli 1947 Belanda
melakukan agresi militernya dalam wilayah kekuasaan RI. Pada tanggal 1 Agustus 1947 Dewan
keamanan memerintahkan genjatan senjata, yang di mulai tanggal 4 Agustus 1947. Untuk
mengawasi genjatan sejata ini dibentuklah komosi konsuler yang beranggotakan 3 Negara ( KTN :
Komisi Tiga Negara ) yakni, Amerika Serikat, Australia, dan Belgia.

Panglima angkatan perang RI menegaskan penjabaran pelaksanaan pertahanan rakyat semesta


sebagai berikut :

1. Tidak akan melakukan pertahan militer.

2. Tugas memperlambat kemajuan dan serbuan musuh serta pengungsian total serta bumi hangus
total.

3. Tugas untuk membentuk kantong-kantong di tiap-tiap onder distrik mempunyaipusat


dibeberapa kompleks pegunungan.

4. Tugas pasukan yang berasal dari daerah federal untuk menyusup ke kantong-kantong sehingga
seluruh pulau jawa akan menjadi satu medan perang gerilya yang besar.

Dewan keamanan PBB segera bersidang pada tanggal 24 Januari 1949. Amerika Serikat
mengeluarkan resolusiyang disetujuioleh semua anggota, yaitu :

1. Hentikan permusuhan.

2. Bebaskan presiden serta pemimpin RI.

4. Memerintahkan kepada KTN agar memberikan laporan mengenai situasi Indonesia sejak tanggal
19 Desember 1948.

Amerika Serikat meminta kepada belanda supaya menghentikan aksi militernya, dengan sanksi jika
tidak bersedia. Amerika akan mencabut bantuan ekonomi dan keuangan berdasarkan Marshall-Plan.
Akhirnya Belanda menerima kenyataan ini dan kembali kemeja perundingan. Itulah awal
berlangsungnya Konfrensi Meja Bundar yang mengantarkan pengakuan Belanda terhadap
kedaulatan Negara Republik Indonesia atas wilayah bekas Hindia Belanda kecuali Irian Barat.

B. KARAKTERISTIK PERJUANGAN BANGSA INDONESIA PADA MASA RIS SAMPAI DENGAN AWAL
PELAKSANAAN DEMOKRASI TERPIMPIN

Seperti dikemukakan di atas bahwa pengakuan Belanda atas kedaulatan RI yang dicapai dalam KMB
di Den haag Negeri Belanda tanggal 23 Agustus 1949, yang hasilnya diterima dan di ratyifikasi oleh
KNIP tanggal 6 Desember 1049. Pada tanggal 15 desember 1949 Sukarno dilantik menjadi Presiden
RIS dan tanggal 20 Desember 1949 Hatta dilantik menjadi Perdana Menteri RIS serta pada tanggal 17
Desember 1949 diadakan upacara pengakuan kedaulatan.

Dengan disetujuinya hasil KMB maka terbentuklah Negara Republik Indonesia Srikat yang terdiri atas
16 negara bagian. Sementara itu pergolakan – pergolakan politik belum pula sepenuhnya dapat
ditanggulangi. Kelompok separatis dan yang ingin memisahkan diridari Negara RI bukan semakin
berkurang, perasaan tidak puas akan kebijakan pemerintahpun muncul dimama-mana , seperti
pemberontakan APRA di Bandung, pemberontakan Andi Aziz di Makasar, pemberontakan RMS di
Maluku, pemberontakan Ibnu hajar di Kalimantan Selatan, pemberontakan Karto Suwiryo di Jawa
Barat, pemberontakan Daud Beureuh di Aceh dan pemberontakan PRRI dan PERMESTA di Sumatra
Barat dan Sulawesi. Di samping masalah di atas penyebab utama terjadi pemberontakan ialah
pembentukan Angkatan Perang RIS atau APRIS sebagai tentara RIS. Untuk lebih jelasnya peristiwa –
peristiwa tersebut diuraikan sebagai berikut :

1. Peristiwa APRA di Bandung

Pada tanggal 23 Januari 1950 pasukan angkatan perang Ratu Adil melancarkan saerangan di kota
Bandung yang dipimpin oleh Kapten Raymond westerling. Namun pasukan ini dapat ditumpas oleh
pasukan TNI dari Jawa Timur.

2. Peristiwa Andi Aziz di Makasar

Terjadi bemberontakan pada tanggal 5 April 1950 yang dilakukan oleh kesatuan bekas KNIL yng
dipimpn oleh Kapten Andi Aziz. Terjadilan pertempuran antara pasukan KNIL dengan pasukan APRIS
pada bulan Mei hingga Agustus di Makasar dan dimenangkan oleh pasukan APRIS.

3. Peristiwa RMS di Maluku

Pemberontaka pasukan KNIL juga terjadi di Maluku pada tanggal 25 April 1950. Mereka
mengumumkan berdirinya republik Maluku Selatan sebagai negara yang terlepas dari RIS maupun
NIT.

4. Peristiwa DI/TII

Gerakan DI adalah gerakan yang ingin mendirikan negara yang berasaskan Islam yang dipimpin
oleh SM Kartosuwiryo yang memperoklamasikan berdiri Negara Islam Indonesia di Cisayong Jawa
Barat pada tahun 1949

5. Pemberontakan PRRI dan PERMESTA di Sumatra dan Sulawesi

Pemberontakan ini berawal dengan pandangan darah yang melihat pemerintah pusat tidak
stabil dan belum menyelesaikan atau menstabilkan jalannya pemerintahan. Pada tanggal 15 Januari
1958 Achmad Husein sebagai penguasa daerah Sumatra Tengah memproklamaikan berdirinya
pemerintah revolusioner RI. karena hal inilah pemerintah pusat di jakarta melakukan gencatan
senjata dan terjadilan perang saudara. Pada tanggal 29 mei 1961 Achmad Husein menyerahkan diri.

6. Pemilu I 1955

Pemilu pertama tahun 1955 berdasrkan UUDS 1950, yang disusun berdasarkan konstitusi RIS dan
UUD 1945. Pemilu I diselenggarakan 15 Desember 1955untuk memilih Dewan Konstituante. Yang
menghasilkan indonesia dibagi menjadi 16 daerah, 208 kabupaten dan 2.139 serta 43.429 desa.
3. Karakteristik dan Dinamika Perjuangan Bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan

Setelah Konstituante gagal menetapkan UUD 1945 menjadi UUD RI , Presiden Sukarno
menetapkan berlakunya kembali UUD 1945 denga suatu kredit pada tanggal 5 juli 1959. dengan
peraturan presiden No. 13 tanggal 31 desember 1959 dibentuklan fron nasional dengan tujuan :

1. menyeledsaikan revolusi indonesia.

2. melaksanakan pembangunan semesta nasional.

3. mengembalikan Irian Jaya ke dalam wilayah RI.

1. Pengembalian Irian Barat

Sejak tanggal 3 Mei indonesia memutuskan hubungan dengan Belanda. Dan tanggal 17 Agustus
1956 bangsa indonesia membentuk provinsi Irian Barat yang masih diduduki Belanda. Langkah
berikutnya tanggal 19 Desember 1961 presiden Sukarno mencanangkan TRIKORA yang intinya
menyatakan:

1. Gagalnya pembentukan negara boneka Papua oeh Belanda.

2. Kibarkan bendera merah putih di Irian Barat tanah air Indonesia.

3. Bersiaplah untuk mobilisasi umum mepertahankan kemerdekaan dan kesatuan tanah air serta
bangsa Indonesia.

Pimpinan TRIKORA adalh Mayjen Suharto yang tugasnya sebagai berikut:

1. Merencanakan, mempersapkan dan menyelenggarakan operasi-operasi militer dengan tujuan


mengembalikan Irian Barat ke wilayah RI.

2. Mengembangkan situasi militer ke wilayah provinsi Irian Jaya.

Penyelesaian Irian Barat diadakan melalui perundingan di New York yang dikenal dengan nama
persetujuan New York. Yang isinya:

1. tanggal 1 Oktober 1962 pasukan PBB tiba di Irian Barat untuk menyerahterimakanIrian Barat
dari Belanda ke Indonesia.

2. Pemerintah sementara PBB DI Irian Barat dengan menggunakan tenaga Indonesia berasal dari
Irian Barat.

3. Pesukan RI yang telah ada di Irian Barat berada di bawah PBB.

4. Pasukan perang Belanda di Irian Barat dikembalikan di negerinya.

5. Antara daerah Indonesia lainnya dengan Irian Barat bebas lalulintas.

6. 31 Desember 1962 bendera Indonesia berkibar di Irian Barat disamping bendera PBB.

7. 31 Mei 1963 Irian Barat sepenuhnya milik Indonesia.

Ketika pemerintaha dipegang oleh Sukarno dan apa yang di ucapkannya adalah hukum, maka hal
ini dimanfaatkan oleh PKI hingga terjadilah tragedi G 30 S/PKI.
MODUL 5

KONSEP DASAR GEOGRAFI

Kegiatan Belajar 1

Pengertian dan Kajian Geografi


A. Pengertian Geografi

Pelajaran geografi yang diajarkan di sekolah terkesan sebagai ilmu yang hanya dihafalkan oleh para
siswa seperti menghafalkan nama-nama dalam geografi nama negara, kota, sungai, gunung dan
nama-nama tempat laindi muka bumi. Sebagian orang juga beranggapan bahwa geografi adalah
segala aktivitas dan perbuatan yang berhubungan dengan peta. Orang berpendapat demikian karena
orang yang mempelajari geografi harus mampu membuat peta, membaca peta dan harus
berkerjasama dengan pihak-pihak yang berwenang dalam pembuatan peta.

Menurut Broek (1980) mengemukakan bahwa hakikat geografi ada 6, yakni sebagai berikut ini.

1. Geografi sebagai ilmu pengetahuan biofisik.

Pada akhir abad ke 19 ketika ilmu pengetahuan seperti geologi, meteorologi, dan botani sudah
mengalami perkembangan yang sedemikian pesat maka ahli geografi terpengaruh dan tertarik
mengikuti metode-metode disiplin ilmu tersebut . Kelemahan setelah geografi masuk ke dalam
ilmu pengetahuan alam murni, di mana mampu merumuskan hukum sebab

akibat terhadap gejala-gejala dan proses-proses fisik di muka bumi secara general, tetapi tidak
memasukkan unsur manusia.

2. Geografi sebagai relasi hubungan timbal balik manusia dengan alam.

Contoh kongkritnya yaitu iklim tropis menghalangi kemajuan kebudayaan masyarakat setempat,
sementara iklim sedang merangsang perkembangan kebudayaan masyarakat yang mendiaminya.

3. Geografi sebagai ilmu ekologi manusia.

Keanekaragaman di kalangan pengikut paham determinisme environmentalis mendefinisikan


geografi sebagai studi pengetahuan yang mempelajari hubungan manusia dengan tempat
tinggalnya.

4. Geografi sebagai studi tentang lahan.

Paham ini bertentangan dengan pendapat kaum environmentalisme yang mengatakan bahwa
lingkungan alam lebih bersifat pasif dan masyarakat manusia lebih berperan aktif.

5. Geografi sebagai studi penyebaran gejala di permukaan bumi.

Geografi dapat didefinisikan sebagai studi penyebaran/distribusi gejala di permukaan bumi, yaitu di
mana letak sesuatu benda itu berada, apakah itu batu-batuan, tumbuh-tumbuhan, rumah,
penduduk, atau segala sesuatu yang ada di permukaan bumi.

6. Geografi sebagai teori keruangan bumi.

Dalam hal ini, gagasan yang mengumumkan bahwa geografi akan dimasukkan dalam ilmu
pengetahuan alam menimbulkan kekhawatiran di kalangan ahli geografi, yakni akan membatasi
cakrawala geografi pada abstraksi ilmu pengetahuan relasi keruangan saja dalam artian akan
menghilangkan atau mengabaikan ruang dan waktu yang merupakan unsur pokok dalam geografi.

B. Kajian Materi Geografi


Kajian materi suatu ilmu kadang-kadang dipelajari oleh ilmu-ilmu yang lain (objek material). Sebagai
contoh antara geografi sosial dengan sosiologi, sama-sama mempelajari kelompok manusia pada
suatu tempat. Antara geomorfologi dengan geografi fisik mempelajari bentuk lahan. Antara

geografi ekonomi dengan ekonomi yang sama-sama membahas kebutuhan manusia di dalam suatu
lokasi tertentu. Objek kajian goegrafi sangat luas, antara lain (objek material) mencakup aspek fisik,
aspek manusia serta aspek hubungan manusia dengan lingkungan.

Kegiatan Belajar 2

Pendekatan Materi Geografi

Pendekatan ilmu geografi cenderung kabur dan menghilang “jati diri”nya karena menurut beberapa
tokoh geografi terlena dan tertarik memasuki ilmu-ilmu yang lain yang berfungsi sebagai penunjang.
Mereka dalam memecahkan persoalan geografi cenderung menggunakan topikal. Para ahli geografi
menyadari untuk menggunakan pendekatan geografi yang sama dan berfungsi sebagai pembeda
dengan ilmu-ilmu yangt lain. Pendekatan tersebut antara lain pendekatan keruangan, pendekatan
ekologikal dan pendekatan kompleks wilayah.

A. Pendekatan Keruangan.

Setiap tempat di permukaan bumi mempunyai ciri-ciri yang kgusus di mana dapat dibedakan antara
tempat yang satu dengan tempat yang lain. Oleh karena itu konsep tempat dinamakan wilayah
(region) Dalam geografi ada dua pengertian wilayah, yaitu wilayah formal (formal region), dan
wilayah fungsional (fungtional region). Wilayah formal dapat dibedakan dalam dua pengertian,
yaitu : pertama pengertian internasional. Kedua pengertian nasional. Sedangkan pengertian
fungsional adalah bagian dari permukaan bumi, di mana terdapat beberapa keadaan alam yang
berlawanan memungkinkan timbulnya bermacam-macam kegiatan yang saling mengisi dalam
kegiatan penduduknya.

Konsep tempat dalam pengertian wilayah dapat digunakan sebagai pendekatan geografi,
klasifikasainya adalah sebagai berikut.

1. Uniform Region

Suatu wilayah dijadikan sumber dasar telaah geografi disebabkan adanya

keseragaman atau kesamaan dalam kriteria tertentu.

2. Nodal Region

Suatu wilayah yang diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang

dihubungkan melalui garis melingkar.

3. Generic Region

Wilayah yang diklasifikasikan berdasarkan jenisnya sehingga fungsi


wilayah yang bersangkutan diabaikan.

4. Specific Region

Wilayah berdasarkan kekhususannya sehingga merupakan daerah tunggal yang mempunyai ciri-ciri
tersendiri. Jadi fungsi tempat bagi manusia adalah sebagai ruang hidup. Ruang dalam hal ini
ditafsirkan menurut tiga pendekatan, yakni pendekatan ekologis, ruang sebagai milleu (yang berisi
sumber alam). Pendekatan spatial (keruangan), ruang sebagai space yakni ajang kegiatan manusia.
Pendekatan regional sebagai region. yakni daerah atau kesatuan politis.

Untuk menganalisis pola-pola geografi diperlukan :

a. Memahami peta, proyeksi, skala dan bagaimana foto itu direkam.

b. Mengetahui metode statistik yang digunakan untuk memilah-milahkan faktor yang dipakai untuk
menjelaskan pola-pola geografi yang diamati.

c. Memahami teknik-teknk penilaian yang mampu menjelaskan perubahan-perubahan pola-pola


geografis yang dinamis.

Beberapa contoh fungsi peta sebagai berikut:

a. Untuk memberikan informasi pokok dari aspek keruangan tentang karakter dari suatu daerah.

b. Sebagai suatu alat menganalisis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.

c. Sebagai alat untuk menjelaskan penemuan-penemuan penelitian yang dilakukan.

d. Sebagai alat untuk menjelaskan rencana-rencana yang diajukan.

Klasifikasi peta menurut penggunaannya, skala, dan kenampakan dari peta dapat dibedakan menjadi
3 kelompok, yaitu : pertama peta topografi memberikan gambaran umum mengenai permukaan
lahan ( termasuk peta perencanaan dan peta geografi). Kedua chart dan peta jalan disusun dengan
tujuan sebagai alat bantu dalam navigasi (untuk navigasi dan orientasi). Ketiga peta-peta tematik
pada akhir-akhir ini semakin penting dalam kaitannya dengan menunjukkan tema-tema tertentu
(menampilkan satu tema khusus atau lebih).

Untuk membaca peta, kita perlu memahami skala dari peta yang dapat diartikan sebagai
perbandingan jarak antara dua titik sembarang di peta dengan jarak horisontal kedua titik itu di
permukaan bumi. Adapun macam-macam skala adalah sebagai berikut:

a. Skala angka atau skala pecahan.

b. Skala yang dinyatakan dengan kalimat.

c. Skala grafis (Graphical scale line).

B. Pendekatan Ekologi.
Pendekatan ini lebih menekankan keterkaitan antara fenomena geosfer tertentu dengan variabel
lingkungan yang ada bukan eksistensi keruangan. Pengertian analisis ekologi hendaknya tidak
diartikan secara sempit, sebagai suatu bentuk hubungan antara makhluk hidup dengan “natural
environmen” saja, tetapi harus dikaitkan dengan (1)”phenomenal environment” yang di dalamnya
terdapat “natural environment” dan “phycical relic of human actions”. (2) “Behavioural
environment”yang meliputi ide-ide dan nilai geografis serta kesadaran akan lingkungan. Pembagiaan
geografi menurut Kirk dibedakan menjadi:

1. Lingkungan fenomena/gejala fisik.

2. Lingkungan tingkah laku.

3. Persepsi dan aspirasi penduduk terhadap bencana alam Gunung Merapi.

C. Pendekatan Kompleks Wilayah dan Presentasi Peta.

Kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi disebut analisis kompleks wilayah. Pada
analisis ini, wilayah-wilayah akan dihampiri dengan pengertian areal differentiation, yaitu suatu
anggapan bahwa interaksi antar wilayah akan berkembang karena pada hakikatnya suatu wilayah

berbeda dengan wilayah yang lain. Oleh karena itu terdapat permintaan dan penawaran antar
wilayah tersebut.

Dalam konteks pemahaman tentang wilayah manusia telah mengembangkan beberapa metode dan
keterampilan tertentu. Beberapa

metode komunikasi adalah bahasa tulis menulis (literacy), bahasa lisan (articulasi), dan penggunaan
angka-angka (numeracy). Sedangkan yang digunakan untuk komunikasi menggunakan cara grafis
disebut graphicacy. Graphycacy terdiri dari berbagai teknik, mulai dari penggunaan fotografi, sampai
ke peta, grafik dan diagram. Semua cara grafis tersebut mempunyai satu hal yang umum yang
membedakan dengan metode lain yaitu penggunaan bentuk dua dimensi untuk menyampaikan dan
menyajikan konsep-konsep dan ide-ide. Peta menggunakan simbol-simbol dua dimensi untuk
mencerminkan fenomena geografikal atau dengan sesuatu cara yang sistematis, dan hal ini
memerlukan kecakapan untuk membuat dan membacanya.Untuk mencerminkan berbagai data atau
fenomena geografi ke dalam suatu peta, hal yang perlu diperhatikan adalah peta dasar, simbol,
penulisan nama-nama geografi.

Simbol adalah suatu gambar atau tanda yang mempunyai makna atau arti. Menurut bentuknya
simbol dekelompokkan menjadi simbol titik, simbol garis dan simbol bidang. Sedangkan wujud
simbol dalam kaitannya dengan unsur yang digambarkan dapat dibedakan abstrak, setengah abstrak
dan nyata atau piktorial.

Kegiatan Belajar 3

Materi Pelajaran Geografi di SD/MI/Paket A.

A. Mata Pelajaran Geografi di SD/MI.


1. Kedudukan Geografi dalam IPS.

Geografi merupakan salah satu mata pelajaran dari cabang IPS. Sumbangan terbesar geografi adalah
“tempat” atau “bumi sebagai tempat tinggal manusia”. Di mana manusia dengan lingkungannya
berinteraksi dan memnentuk karakteristik tempat tertentu berbeda dengan lainnya. Dengan
demikian geografi adalah ilmu pengetahuan “sintesis” bukan ilmu pengetahuan “sistematik”, seperti
sejarah, sosiologi, ekonomi dan antropologi.

2. Tujuan Pembelajaran.

Ilmu pengetahuan sosial di SD, MI, dan Paket A mempunyai tujuan sebagai berikut:

a. Mengembangkan pengetahuan dasar kesosiologian, kegeografian, keekonomian, kesejarahan


dan kewarganegaraan.

b. Mengembangkan kemampuan berpikir, inkuiri, pemecahan masalah, dan keterampilan sosial.

c. Membangun komitmen dan kesadaran tentang nilai-nilai kemanusiaan.

d. Meningkatkan kemampuan berkompetensi dan berkerjasama dalam masyarakat yang majemuk,


baik dalam skala nasional maupun skala internasional.

Ada tiga esensi kompetensi dasar pengajaran geografi, yaitu:

a. Kemampuan membuat peta dan membaca peta.

b. Penilaian terhadap penyusunan pengelompokan fakta baik yang bersifat keseimbangan


terhadap konsep kerumahtanggaan dan latar belakang kelahirannya dan keanekaragaman
lingkungan alam utama dari aktivitas manusia di dunia.

c. Kemampuan memahami hubungan aktivitas manusia dengan lingkungan sekitarnya.

3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPS Geografi.

4. Kompetensi Dasar Geografi dalam IPS SD/MI/Paket A.

B. Mata Pelajaran Geografi di SD/MI

Pengertian Geografi.

Geografi merupakan pengkajian tentang aspek ruang dan tempat pada berbagai skala di bumi.Mata
pelajaran geografi mengembangkan pemahaman siswa terhadap organisasi spesial masyarakat,
tempat-tempat dan lingkungan pada muka bumi. Pengertian geografi yang diajarkan baik di tingkat
SD/MI Paket A termasuk dalam kelompok hakikat geografi sebagai studi keruangan bumi.

MODUL 6

KONSEP DASAR EKONOMI

Kegiatan Belajar 1
Permasalahan Ekonomi

A. Pengertian Ilmu Ekonomi

Menurut etimologi atau asal usul katanya, istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani,yaitu
oikonomia merupakan kata majemuk (perpaduan) 2 kata, yaitu oikos artinya rumah dan nomos
artinya aturan. Jadi secara etimologi, ekonomi berarti aturan rumah tangga atau ilmu yang mengatur
rumah tangga. Sedangkan menurut pengertian sehari-hari ekonomi adalah kegiatan manusia dalam
usahanya memenuhi kebutuhan. Para ekonom memberikan batasan yang berbeda-beda tentang
pengertian ilmu ekonomi. Berikut ini adalah definisi atau batasan ilmu ekonomi yang paling sering
digunakan. Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari tingkah laku manusia
dalam hidup bermasyarakat dalam rangka memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran.

B. Kelangkaan / Keterbatasan

Terbatasnya atau langkanya alat pemuas kebutuhan yang dihadapkan pada kebutuhan manusia yang
tidak terbatas merupakan pokok permasalahan dari semua masalah ekonomi. Dari kenyataan itulah
yang mendorong munculnya ilmu ekonomi. Kebutuhan manusia bermacam-macam dan selalu
bertambah. Apabila kebutuhan yang satu terpenuhi muncul kebutuhan yang lain. Sedangkan di sisi

lain, alat pemuas kebutuhan manusia berupa barang dan jasa jumlahnya sangat terbatas dan langka.
Kelangkaan dan keterbatasan alat pemuas mengakibatkan hidup manusia selalu serba kurang.

C. Kebutuhan Manusia

1. Kebutuhan Manusia.

Selama manusia hidup, kebutuhan selalu bertambah dan tidak terbatas, walaupun setiap manusia
kebutuhannya berbeda-beda. Perbedaan tingkat kebutuhan disebabkan oleh:

a. Status sosial.

Misal buruh tani dengan pemilik tanah, pekerja pabrik dengan guru.

b. Tingkat pendidikan.

Misal kebutuhan orang yang berpendidikan rendah berbeda dengan orang yang berpendidikan
tinggi.

c. Kemajuan kebudayaan.

Misal kebutuhan orang zaman dulu berbeda dengan kebutuhan zaman sekarang.

2. Macam-macam Kebutuhan

Kebutuhan adalah keinginan yang timbul dalam diri manusia dan masyarakat dalam bentuk
tuntunan untuk memperoleh pemenuhannya. Kebutuhan ekonomi adalah kebutuhan akan barang-
barang keperluan hidup yang dapat dinilai dengan uang.
Kebutuhan ekonomi pada prinsipnya mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

a. Setiap orang kebutuhannya berbeda misalnya menurut golongan, suku, agam dan kelompok
masyarakat.

b. Tidak sama sepanjang waktu dan generasi akan berbeda.

c. Jumlah dan mutunya akan selalu berkembang.

d. Kebutuhan dapat saling melengkapi atau bahkan saling berlawanan.

Menurut kepentingannya, kebutuhan dapat dibedakan atas kebutuhan

primer, sekunder dan tersier.

a. Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi karena untuk mempertahankan
hidupnya, misalnya makan dan minum, pakaian, rumah.

b. Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan yang harus dipenuhi supaya dapat hidup lebih baik
sebagai makhluk yang berbudaya. Misalnya pakaian yang bagus, buku-buku bacaan, sepatu, radio.

c. Kebutuhan tersier atau kebutuhan mewah adalah kebutuhan tingkat lanjut setelah kebutuhan
sekunder. Misalnya mobil, rumah mewah.

Menurut tujuannya barang-barang ekonomi diklasifikasikan menjadi :

a. Barang konsumen adalah barang-barang yang dapat memenuhi kebutuhan secara langsung
(makanan, pakaian, sepatu,dll)

b. Barang produksi adalah barang-barang yang merupakan alat pembantu dalam proses produksi
(mesin, mobil, batu bara, tenaga listrik, dll).

Menurut sifat pemakaiannya, dapat diklasifikasikan menjadi :

a. Barang substitusi adalah barang-barang yang dapat saling menggantikan pemakaiannya


(mentega dengan minyak, beras dengan jagung, dll).

b. Barang komplementer adalah barang-barang yang pemakaiannya harus bersama-sama (gula


dengan kopi, mobil dengan bensin, dll)

Menurut sifatnya, barang ekonomi diklasifikasikan menjadi :

a. Barang konkret adalah barang-barang yang dapat dilihat (meja, rumah, beras).

b. Barang abstrak atau yang biasa disebut jasa dan pelayanan adalah sesuatu yang tidak dapat
dilihat , tetapi dapat memenuhi kebutuhan (nasihat dokter, hiburan, nasihat hukum).
Perbedaan pokok antara barang dan jasa adalah :

a. Barang adalah segala sesuatu yang berwujud, sedangkan jasa adalah segala sesuatu yang tidak
berwujud.

b. Untuk barang ada tenggang waktu antara produksi dan konsumsi, sedangkan untuk jasa tidak
ada.

Kebutuhan manusia menurut sifatnya dikelom pokkan menjadi dua

macam, yaitu :

a. Kebutuhan jasmani atau kebutuhan lahir adalah kebutuhan manusia yang semata-mata
ditujukan untuk memberi kepuasan kepada badan atau jasmani (bersifat material). Misal makanan,
pakian, rumah, dll).

b. Kebutuhan rohani atau batin adalah kebutuhan manusi yang pemenuhannya ditujukan untuk
memberikan kepuasan batiniah (bersifat imaterial). Misalnya seni, pendidikan, agama, dll.

D. Alat Pemuas Kebutuhan Manusia

1. Pengertian alat pemuas kebutuhan.

Alat pemuas kebutuhan manusia ada yang berwujud dan ada yang tidak berwujud. Ada yang habis
sekali pakai dan ada yang dapat dipakai secara berulang-ulang sehingga habisnya lama. Jadi yang
menjadi alat pemuas kebutuhan manusia itu adalah barang dan jasa.

2. Nilai ekonomi dan nilai kegunaan barang.

Nilai ekonomi / nilai kegunaan barang antara lain didasarkan pada :

a. Kegunaan bentuk (utility of form).

Artinya suatu barang memiliki nilai ekonomi/nilai kegunaan karena bentuknya yang sesuai dengan
kebutuhan. Contoh bambu menjadi anyaman bilik, tanah liat menjadi gerabah/keramik.

b. Kegunaan tempat (utility of place).

Artinya suatu barang memiliki nilai guna tinggi karena tempatnya yang tepat. Contoh pasir dan batu
di kota lebih berguna dari pada di sungai.

c. Kegunaan waktu (utility of time).

Suatu barang akan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi apabila digunakan pada waktu yang tepat.
Contoh payung berguna pada musim penghujan, baju hangat pada musim dingin.

d. Kegunaan pemilikan (utility of ownership).

Suatu barang lebih memiliki nilai ekonomi karena tepat pemiliknya. Contoh SIM, KTP hanya berguna
bagi pemiliknya., stetoskop hanya berguna bagi dokter.
e. Kegunaan mutu (utility of quality)

Suatu barang akan memiliki nilai ekonomi yang lebih baik karena mutu dan kualitasnya. Contoh
Tekstil dengan alat modern lebih bermutu dan harganya lebih tinggi daripada hasil tenun biasa.

f. Kegunaan unsur (utility ofelement)

Suatu barang lebih memiliki nilai ekonomi karena unsur yang terkandung di dalamnya. Contoh obat
paten lebih mahal karena unsur yang terkandung lebih baik daripada obat generik.

Kegiatan ekonomi.

Kegiatan ekonomi dikelompokkan menjadi 3, yaitu :

a. Kegiatan produksi.

Adalah setiap kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa atau menambah daya guna atau nilai
barang untuk memenuhi kebutuhan manusia.

b. Kegiatan distribusi.

Adalah setiap kegiatan menyalurkan barang-barang hasil produksi yang berupa barang dan jasa dari
produsen kepada pihak yang membutuhkan atau konsumen.

c. Kegiatan konsumsi.

Adalah kegiatan memakai, menggunakan atau menghabiskan barang dan jasa hasil produksi secara
langsung untuk memenuhi kebutuhan.

Tindakan ekonomi.

Dalam tindakan ekonomi dimaksudkan agar kita bisa mengatur dan mengendalikan sehingga
pendapatan yang diterima dapat memenuhi semua kebutuhan sesuai dengan derajad kepuasan
masing-masing.

Perbuatan pilihan (alternatif)

Pendapatan adalah terbatas sehingga setiap orang tidak dapat memenuhi segala kebutuhannya
tanpa harus memikirkan kebutuhan mana yang harus diutamakan.

Motif ekonomi.

Adalah keinginan atau alasan yang mendorong manusia untuk melakukan kegiatan ekonomi. Secara
garis besar motif ekonomi dapat digolongkan menjadi 4 macam

a. Memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran

b. Memperoleh kekuasaan.
c. Memperoleh penghargaan.

d. Motif kemanusiaan (sosial).

Prinsip ekonomi.

Prinsip ekonomi diartikan sebagai asas yang menjadikan dasar/pegangan dalam setiapmelakukan
kegiatan / tindakan ekonomi.

Dalam aktifitas usaha, prinsip ekonomi dikenal dengan istilah efisiensi dan efektifitas (berdaya guna
dan berhasil guna). Efisiensi artinya selalu berpikir untung rugi di mana hasil harus lebih besar dari

pengorbanan, dan efektif artinya apa yang dilakukan harus berguna/bermanfaat dengan tujuan
tertentu.

Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi bertujuan sebagai

berikut :

a. Menekan biaya produksi.

b. Meningkatkan hasil produksi.

c. Meningkatkan mutu hasil produksi.

d. Memperoleh laba yang optimal.

e. Menjaga kelangsungan usaha.

Penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan distribusi bertujuan:

a. Menekan pemborosan dana, waktu, ruang dan tenaga kerja.

b. Menyalurkan barang kepada konsumen tepat waktu.

c. Memperoleh laba yang optimal.

d. Memperhtikan kelangsungan usaha.

Prinsip ekonomi dalam kegiatan konsumsi bertujuan:

a. Mendapatkan barang-barang konsumsi jenis dan jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan


maksimal.

b. Memperoleh barang dengan harga murah dan kualitasnya bagus.

c. Dengan dana yang terbatas dapat diperoleh barang kebutuhan yang dapat memenuhi
kebutuhan yang optimal.

8. Kegiatan produksi.
Produksi adalah kegiatan manusia untuk menciptakan/menambah daya guna atau nilai barang (to
ended value). Proses produksi dapat dilakukan apabila adanya sumberdaya. Terdapat sumber daya,
yaitu:

a. Sumber daya alam (SDA) adalah seluruh bahan/materi yang disediakan oleh alam dan dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia.

b. Suber daya manusia (SDM) adalah segala daya dan upaya manusia lahir maupun batin yang
dilakukan guna memenuhi kebutuhan hidupnya meliputi penggunaan tenaga fisik, pikiran, keahlian,
perasaan dan teknologi.

9. Faktor-faktor produksi.

Faktor produksi adalah hal-hal yang harus ada agar proses produksi dapat berjalan. Faktor produksi
alam dan tenaga kerja disebut faktor produksi asli, sedangkan faktor produksi modal dan keahlian
disebut faktor produksi turunan.

Kegiatan Belajar 2

Bentuk-bentuk Badan Usaha

A. Jenis Perusahaan Menurut Lapangan Usahanya

Menurut lapangan usahanya, jenis perusahaan dibedakan menjadi 5 macam.

Yaitu:

1. Perusahaan ekstraktif, adalah perusahaan yang melakukan kegiatan dengan melepaskan benda
dan ikatan alam, jadi mengambil benda yang telah disediakan oleh alam.

2. Perusahaan agraris adalah perusahaan yang melakukan usaha atau kegiatan dengan
memanfaatkan tanah atas kesuburannya.

3. Perusahaan industri adalah perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pengolahan
bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi.

4. Perusahaan perdagangan adalah perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak di bidang jual
beli barang, membeli dari produsen dan menjual ke konsumen.

5. Perusahaan jasa adalah perusahaan yang kegiatan usahanya bergerak di bidang pemberian
pelayanan kepada konsumen dengan tujuan memperoleh pendapatan berupa imbalan jasa.

B. Perusahaan Menurut Tanggung Jawab Pemiliknya

Berdasarkan tanggungjawab pemiliknya dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:


1. Perusahaan perseorangan

Perusahaan perseorangan (Po) adalah perusahaan yang didirikan , dimiliki, dipimpin, dan
dipertanggungjawabkan oleh perseorangan.

2. Firma atau kongsi

Firma (Fa) adalah persekutuan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang menjalankan perusahaan
dengan menggunakan nama bersama, masing- masing anggota firma (firmant) ikut aktif
menjalankan perusahaan dan bertanggungjawab penuh terhadap semua utang piutang perusahaan
atau tanggungjawab tak terbatas.

3. Persekutuan komanditer (CV)

Persekutuan komanditer atau CV adalah persekutuan firma yang mempunyai sekutu yang hanya
menyertakan modal saja yang disebut sekutu komanditer atau sekutu pasif yaitu sekutu yang tidak
ikut campur dalam pengurusan atau penguasaan persekutuan.

4. Perseroan terbatas

Adalah suatu badan hukum yang mempunyai kekayaan, hak, serta kewajiban sendiri, terpisah dari
yang mendirikan dan terpisah pula dari yang memiliki.

Jenis-jenis perseroan terbatas (PT) antara lain adalah :

a. PT terbuka adalah PT yang menjual belikan sahamnya dengan bebas di bursa saham (bursa efek)
sehingga setiap orang dapat menjadi pemiliknya. Bentuk saham PT terbuka adalah saham atas sewa
atau saham atas tunjuk, artinya siapa saja yang menunjukkan atau membawa saham adalah
pemiliknya.

b. PT tertutup adalah PT yang saham-sahamnya hanya dimiliki oleh pihak-pihak tertentu saja dan
tidak setiap orang dapat memiliki, yang dapat memiliki misalnya anggota keluarga, anggota
organisasi.

c. PT kosong adalah PT yang sudah tidak ada aktivitasnya , tetapi badan usahanya masih ada atau
belum dibubarkan.

d. PT perseorangan adalah PT yang seluruh saham dimiliki oleh perseorangan sehingga menjadi
pemilik tunggal.

Badan perlengkapan perseroan terbatas.

PT merupakan organisasi sehingga PT harus memiliki alat perlengkapan yang mempunyai wewenang
mengangkat untuk bertindak atas nama PT. Alat perlengkapan PT sebaga berikut:

• Rapat umum pemegang saham (RUPS).

• Pengurus atau direksi yang terdiri dari orang-orang yang diberi kuasa oleh RUPS untuk memimpin
jalannya perusahaan.

• Dewan komisaris.
5. Perusahaan negara

Perusahaan negara adalah semua perusahaan dalam bentuk apapun dan bergerak pada bidang apa
saja yang sebagian besar modal atau seluruhnya merupakan kekayaan negara, kecuali dengan
ketentuan lain berdasarkan undang-undang. Beberapa bentuk perusahaan negara baik milik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yaitu perseroan, perusahaan umum (perum),
perusahaan jawatan (perjan), perusahaan daerah (PD).

6. Koperasi

Koperasi (Inggris : cooperation, Belanda : cooperative, artinya bersama). adalah suatu bentuk badan
usaha yang bergerak di bidang ekonomi merupakan badan usaha yang didirikan oleh beberapa orang
atau beberapa badan hukum koperasi sebagai anggota yang berkerjasama atas dasar suka rela
dengan tujuan memenuhi kebutuhan barang dan jasa untuk meningkatkan kesejahteraan anggota.

a. Modal koperasi

Permodalan terdiri dari :

• Modal sendiri adalah modal yang berasal dari anggota (pasal 41 ayat (2) UU No. 25 Tahun 1992)

• Modal pinjaman adalah modal yang berasal dari pinjaman baik dari anggota, koperasi lain, bank,
penjualan surat berharga dan sumber lain yang sah.

b. Jenis-jenis koperasi

Berdasarkan aktifitas dan kepentingan anggotanya koperasi dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

• Koperasi produksi

• Koperasi konsumsi

• Koperasi jasa

Menurut tingkatannya koperasi digolongkan menjadi 4 yaitu :

• Koperasi primer

• Koperasi pusat

• Koperasi gabungan

• Koperasi induk

MODUL 7

KONSEP DASAR SOSIOLOGI

Kegiatan Belajar 1

Konsep Individu, Kelompok, dan Masyarakat


1. Konsep Individu (hal 7.3 – 7.5)

Individu menunjuk pada pribadi dan menurut ilmu sosiologi individu adalah subjek yang melakukan
sesuatu, punya pikiran, kehendak, kebebasan, member arti pada sesuatu dan mampu menilai
tindakan dan hasil tindakannya sendiri.

2. Kelompok dan Masyarakat (hal 7.5-7.16)

Masyarakat adalah golongan besar/kecil teridiri dari beberapa manusia yang dengan atau karena
sendirinya bertalian secara golongan dan saling mempengaruhi satu sama lain.

a. Individu sebagai makhluk social

Manusia adalah individu yang tidak dapat melepaskan diri dari hubungan dengan sesame manusia
dalam menjalani kehidupannya. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan yang lainnya disebut
sebagai “gregariousness”. Oleh karena itu manusia disebut juga “social animal” yaitu hewan social
yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama.

b. Kelompok social

Kelompok terbentuk melalui proses interaksi dan proses social. Menurut Soekarno (1982:111),
persyaratan kelompok social:

1) Adanya kesadaran dari anggota kelompok tersebut bahwa ia merupakan bagian dari kelompok
yang bersangkutan.

2) Adanya hubungan timbale balik antara anggota yang satu dengan lainnya.

3) Adanya suatu factor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok yang bersangkutan yang
merupakan unsure pengikat atau pemersat (Nasib, kepentingan, tujuan atau ideology).

4) Berstruktur;berkaidah dan mempunyai pola perilaku.

Proses penyesuaian diri yang dilakukan individu dalam kelompoknya menjurus ke proses sosialisasi
dimana menurut Buhler disebut sebagai proses yang membantu individu-individu melalu belajar dan
penyesuaian diri-bagaimana cara hidup dan berpikir kelompoknya agar dapat berperan serta
berfungsi bagi kelompoknya.

c. Macam-macam kelompok social

1) Klasifikasi tipe kelompok social

Mac Iver dan Page; penggolongan kelompok social dapat dibedakan berdasarkan jumlah anggota
individunya (monad, dyad, triad), derajat interaksi sosialnya, kepentingan dan wilayah serta ukuran
derajat organisasi,

2) Kelompok social dipandang dari sudut individu

Dapat dilihat dari keterlibatan individu dengan kelompok social dimana ia tinggal (masyarakat
sederhana/kompleks). Ada derajat dan arti tertentu bagi individu- individu sehubungan dengan
kenaggotaanny dalam kelompok social.

3) In Group dan Out Group


Konsep ini merupakan pencerminan dari adanya kecenderungan sikap “etnocentrisme” dari
individu-individu dalam proses sosialisasidengan kelompoknya. Sikap in group biasanya didasari oleh
perasaan simpati dan out grup didasari antipasti/antagonism.

4) Primary Group dan Secondary Group

Coorley menyatakan primary groups adalah kelompok-kelompok yang ditandai cirri-ciri mengenal
antara anggotanya serta kerja sama yang erat yang bersifat pribadi. Selo Soemarjan menyatakan
bahwa primary group merupkan kelompok kecil yang permanen berdasarkan saling mengenal secara
pribadi diantara anggotanya.

Rouceck dan Warren menyatakan bahwa secondary group sebagai kelompok- kelompok besar yang
terdiri dari banyak orang antara siapa dan hubungannya tak perlu berdasarkan saling kenal secara
pribadi dan sifatnya tidak begitu langgeng.

5) Gemeinschaft dan Gesselschaft

Tonnies dan Loomis menyatakan bahwa gemeinschaft adalah bentuk kehidupan bersama dimana
anggotanya diikat oleh hubungan batin yang bersifat alami dan dasar hubungan tersebut adalah rasa
cinta, kesatuan batin yang telah dikodratkan (keluarga, kelompok kekerabatan, rukun tetangga).

Gesselschaft kebalikan dari gemeinschaft; ikatan yang lahir bersifat pokok untuk jangka waktu yang
pendek, bersifat imajiner dan strukturnya bersifat mekanis seperti sebuah mesin (ikatan antar
pedagang, organisasi dalam suatu pabrik/industry)

Ciri-ciri Gemeinschaft menurut Tonnies;

a) Intimate: hubungan menyeluruh yang mesra sekali

b) Private: hubungan yang bersifat pribadi khusus untuk beberapa orang saja

c) Exlusive: hubungan yang terjadi hanya untuk “kita” saja dan tidak untuk orang diluar “kita”

3 tipe gemeinschaft menurut Tonnies:

a) Gemeinschaft by blood: berdasarkan keturunan/darah (keluarga, kekerabatan)

b) Gemeinschaft of place: berdasarkan kedekatan tempat tinggal (RT, RW)

c) Gemeinschaft of mind: berdasarkan kesamaan ideology.

6) Formal Group dan informal Group

Formal group/association merupakan kelompok yang mempunyai peraturan yang

tegas yang diciptakan untuk mengatur hubungan antar anggotanya (perkumpulan


pelajar, himpunan wanita, persatuan sarjana) Informal group tidak mempunyai struktur dan
organisasi yang pasti.

7) Kelompok-kelompok social yang tidak teratur

Kelompok social yang tidak teratur dapat digolongkan menjadi 2 : kerumunan dan

politik.

a) Kerumunan/Crowd

Suatu kelompok manusia yang bersifat sementara, tidak terorganisir, dan tidak

mempunyai seorang pemimpin. Cirri; interaksi bersifat spontan, orang dalam kerumunan
mempunyai kedudukan yang sama.

Beberapa macam kerumunan: kerumunan formal, kerumunan ekspresif, kerumunan sementara,


kerumunan orang panic, kerumunan penonton, kerumunan yang berlawanan dengan hukum.

b) Publik

Merupkan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Setiap aksi public dipengaruhi

oleh keinginan individu.

8) Masyarakat pedesaan (rural Community) dan masyarakat perkotaan

• Masyarakat setempat (community komunitas), cirri utamaya adalah social relationship antar
anggotanya.

• Masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan

Ciri menonjol masyarakat pedesaan dan perkotaan menurut Soekanto:

a. Kehidupan keagamaan: Desa mengarah ke agamis, kota lebih ke sekuler.


b. Kemandirian, di desa orang kurang berani menghadapi orang lain dengan latar belakang
berbeda.
c. Pembagian kerja, kota pembagian kerja lebih tegas dan jelas
d. Jalan Pikiran; kota memiliki pola piker rasional
e. Perubahan social; kota memungkinkan perubahan social lebih berguna dibanding warga
desa karena masyarakat perkotaan lebih terbuka bagi adanya perubahan.

Kegiatan Belajar 2

Interaksi Sosial, Pranata dan Struktur Sosial

1. Interaksi Sosial (hal 7.21-7.23)

Interaksi adalah suatu proses dimana orang yang berkomunikasi saling mempengaruhi sehingga
masuk dalam pikiran dan tindakan dan menimbulkan timbal balik antara orang yang satu dengan yag
lainnya.
Unsur-unsur masyarakat menurut Soerjono Sukanto:

a. Manusia hidup bersama. Tidak ada ukuran mutlak seseorang berinteraksi, minimal dua orang
hidup bersama yang akan terbentuk interaksi.

b. Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Dalam suatu kumpulan manusia tidaklah mempunyai
pemikiran yang sama, akan tetapi mereka mempunyai keinginan-keinginan untuk menyampaikan
kesan atau perasaan yang berbeda sehingga timbullah system komunikasi dan timbul pula peraturan
yang mengantar hubungan antar manusia dalam kelompok tersebut.

c. Mereka merupakan satu kesatuan

d. Mereka merupakan suatu system hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan karena setiap
anggota atau kelompok merasa dirinya terikat satu dengan yang lainnya.

Terdapat empat unsur pokok tentang pengertian masyarakat, yaitu:

a. Kebiasaan bersama yang mempunyai tujuan

Setiap individu memerlukan orang lain untuk kepentingan bersama sehingga tercapai hidup
sejahtera dan bahagia.

b. Ada hubungan interaksi

Interaksi antara kelompok manusia yang satu dengan kelompok manusia lainnya yang bertujuan
menginginkan hidup bersama dengan orang lain disebabkan karena ia perlu berkomunikasi,
berinteraksi atau bergaul dengan orang lain.

c. Adanya aturan

Dalam suatu masyarakat harus ada aturan yang mengatur cara mereka hidup bersama. Ada 2 aturan
(tertulis dan tidak tertulis). Aturan tertulis; hukum, undang-undang, anggaran dasar dalam
organisasi, sedangakan aturan tidak tertulis ; norma,adat istiadat, kebiasaan sopan santun dan lain-
lain.

d. Adanya struktur

Setiap individu/kelompok dalam bermasyarakat mempunyai status yang berbeda, ini menuntut
peran dalam kehidupan bersama sesuai dengan statusnya adapun yang harus dilakukan ataupun
yang dilarang untuk dilakukan.

2. Pranata dan Struktur Sosial (hal. 7.23-7.30)

a. Tebentuknya Lembaga Kemasyarakatan

Lembaga-lembaga kemasyarakatan terbentuk adanya suatu prosesyang disebut sebagai


institusionalisasi atau kelembagaan nilai-nilai yang dibentuk untuk membantu hubungan antar
manusia di dalam masyarakat.

Secara sosiologis kekuatan mengikat dari norma dibedakan:


• Cara (usage)

• Kebiasaan (folkways)

• Tata Kelakuan (Mores)

• Adat Istiadat (Custom)

b. Ciri-ciri Lembaga Kemasyarakatan

• Mempunyai tujuan tertentu

• Memiliki alat perlengkapan untuk mencapai tujuan tersebut

• Memiliki lambing-lambang tertentu dalam bentuk tulisan atau slogan

• •Memiliki tradisi (lisan/tertulis) yang diwujudkan dalam adat istiadat, norma, tata tertib,
peraturan atau hukum.

Tipe-tipe Lembaga Masyarakat (menurut Gillin dan Gillin);

1) Berdasarkan perkembangannya

a) Grecive Intitutions; Lembaga yang paling primer, tumbuh secara tidak sengaja dalam

masyarakat (hak milik, system perkawinan).

b) Enacted Intitutions; Lembaga yang dibentuk dengan tujuan tertentu (lembaga

perdagangan, pendidikan, perbankan, koperasi)

2) Berdasarkan system nilai

a) Basic Institutions: Lembaga yang didirikan untuk memelihara dan mempertahankan

tata-tertib dalam masyarakat.

b) Subsidiary Intitutions; Lembaga yang dianggap kurang penting (lembaga rekreasi, hiburan)

3) Berdasarkan penerimaan masyarakat

a) Social Sanctioned Institutions; Lembaga yag diakui/diterima masyarakat (Lembaga

keagamaan&pendidikan)

b) Unsanctioned Institutions; Lembaga yag tidak diakui/diterima masyarakat (kelompok

penjahat/pemeras)

4) Berdasarkan penyebarannya

a) General Institutions; Lembaga yang dikenal luas penyebarannya&berlaku dimana-


mana (lembaga keagamaan; adama Islam, Kristen, Hindu, Budha)

b) Restriced Intitutions; hanya dikenal oleh masyarakat khusus dan berlaku didaerah

tertentu (kepercayaan yang dianut masyarakat terpencil)

5) Berdasarkan fungsinya

a) Operative Intitutions;lembaga yang menghimpun pola atau cara untuk mencapai tujuan
(lembaga industrialisasi)

b) Regulative Intitutions; lembaga yang bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan
(lembaga kepolisian)

6) Sruktur masyarakat Indonesia

Dapat disebut struktur social stratification; pembedaan penduduk atau masyarakat dalam kelas-
kelas secara bertingkat/hirearkis (Pitirim A Sorokin). Terdapat 3 macam kelas (berdasarkan ekonomi,
praktis dan politis serta jabatan). Kehidupan social berlangsung dalam wadah masyarakat, ditandai
dengan: adanya manusia yang hidup bersama, manusia tersebut bergaul dan bersama dalam waktu
yang lama, adanya kesadaran bahwa mereka merupakan kesatuan dan akhirnya menjadi system
kehidupan bersama (system social).

Terdapat 3 tipe stratifikasi social;

 Tipe pertama (type kasta); system lapisan kekuasaan dengan garis pemisah yang tegas dan kaku
(lapisan raja/maharaja, bangsawan, pendeta, tentara, petani dan buruh tani).

 Tipe Kedua (type oligarkhis); masih mempunyai garis pemisah yang tegas akan tetapi dasar
pembedaan kelas ditentukan oleh kebudayaan masyarakat tersebut. Masih diberi esempatan untuk
naik lapisan.

 Tipe Ketiga (tipe demokratis); Garis-garis pemisah sifatnya dapat bergerak bebas. Kelahiran tidak
menentukan seseorang.

Kegiatan Belajar 3

Peran dan Status Individu dalam Kehidupan Bermasyarakat

Unsur - unsur dalam teori sosiologi tentang system stratifikasi sosial, adalah kedudukan (status) dan
peranan (role). Sistem sosial adalah pola-pola yang mengatur hubungan timbal balik antar individu
dengan masyarakat, dan tingkah laku individu-individu tersebut.

1. KEDUDUKAN (STATUS) (hal 7.36-7.42)

Menurut Kamus Sosiologi status diartikan sebagai :


a. Posisi dalam suatu hierarki;

b. Suatu wadah bagi hak dan kewajiban;

c. Aspek statis dari peranan;

d. Prestise yang dikaitkan dengan suatu posisi;

e. Jumlah peranan ideal dari seseorang

Status dalam arti objektif dilihat sebagai suatu tatanan (order ) hak dan kewajiban secara hierarkis
dalam struktur formal organisasi. Ditinjau dari aspeknya status objektif agak stabil. Status dalam arti
subjektif merupakan hasil dari penilaian orang lain terhadap seseorang dengan siapa ia berkontak
atau berhubungan. Ditinjau dari aspeknya status subjektif adalah dinamis.

Menurut Talcott Parson, dari segi subjektif penilaian status berdasarkan pada 5 kriteria, yaitu;

a. Kelahiran

b. Mutu Pribadi

c. Prestasi

d. Pemilikan

e. Otoritas ( otoriter )

F. Znaniecki berpendapat bahwa situasi dapat ditinjau dari 2 segi, yaitu segi Subjektif Objektif..
Situasi dan ditinjau dari segi Subjektif merupakan penilaian segi pribadi, sesuai interpretasi dan
konsep pribadi. Situasi ditinjau dari segi objektif merupakan penilaian oleh masyarakat yang
ditentukan oleh kebudayaannya.

Pada umumnya masyarakat mengenal 3 macam kedudukan, yaitu;

a. Ascribed-Status, yaitu kedudukan seseorang dalam masyarakat tanpa memperlihatkan yang


sudah didapat sejak lahir atau garis keturunan. Seperti kedudukan anak bangsawan.
b. Achieved Status yaitu kedudukan yang didapat karena berusaha atau kerja keras. Dengan kata
lain kedudukan dapat tercapai tergantung usaha kita dalam memenuhi syarat-syaratnya. Sebagai
contoh, seseorang yang ingin menjadi guru maka harus belajar di fakultas keguruan dan
melamar di lingkungan pendidikan.
c. Assigned Status, yaitu kedudukan yang diberikan karena berjasa. Kedudukan ini biasanya
diberikan oleh suat kelompok kepada seseorang yang telah memperjuangkan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Contoh: pemberian penghargaan hadiah
Piala Citra.

Dalam kehidupan sehari-hari untuk menentukan kedudukan seseorang dapat dilihat dari ciri-ciri
yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan, dalam sosiologi dinamakan sebagai Status symbol.
Dengan kata lain Status-symbol merupakan ciri-ciri yang dipakai untuk menentukan kedudukan
seseorang. Ciri-ciri yang dipakai antara lain :

a. Cara berpakaian, biasanya cara berpakaian orang dari lapisan atas akan berbeda dengan cara
berpakaian dengan orang dari lapisan bawah.

b. Pergaulan,terkadang dalam berteman seseorang memilih teman dari kelompok yang sama atau
yang mempunyai latar belakang yang sama. Misalnya dari segi pendidikan atau profesi.

c. Cara-cara mengisi waktu senggang. Sebagian ada yang memilih berlibur kepantai, berolah raga
dan ada juga yang hanya mengobrol saja.

d. Memilih tempat tinggal. Mereka yang berasal dari lapisan atas akan memilih tempat tinggal
bukan hanya dari fungsi rumah tersebut, tetapi juga berdasarkan dari segi kenyamanannya.
Meskipun harus mengeluarkan uang yang sangat banyak. Berbeda dengan mereka yang berasal dari
lapisan bawah, bagi mereka yang terpenting adalah rumah merupakan tempat berteduh dari panas
dan hujan. Tanpa memperdulikan segi kesehatan rumah tersebut.

Dari berbagai ciri diatas dapat dipakai untuk mengamati pola kehidupan dewasa ini, di mana mereka
tidak lagi melihat pada fungsi atau kegunaannya, tetapi sering kali terjebak pada keinginan-
keinginan untuk mendapatkan atau memiliki Status- simbol. Sebagaimana yang dijelaskan oleh
Soerjono Soekanto, gejala lain yang mulai tampak dipakai dalam system penilaian masyarakat
Indonesia adalah dipakainya gelar kesarjanaan sebagai “status simbol”.

2. PERANAN ( ROLE ) (hal 7.42-7.44)

Peranan dan kedudukan adalah aspek yang dinamis, karena jika seseorang dapat memenuhi hak dan
kewajiban dalam kedudukan maka dia sudah menjalankan suat peran. Pentingnya peran adalah
peran dapat mengatur perikelakuan seseorang dalam berinteraksi dengan masyarakat. Dalam
mempelajari tentang peran, Schneider menjelaskan adanya 3 spek tentang konsep peran. Antara lain
:

a. Peran menyalurkan tindakan manusia kearah tertentu.

b. Ada hubungan antara nilai-nilai dan peran. Dengan kata lain peran adalah bagian dari
kebudayaan suatu masyarakat.

c. Pelaksanaan peran dipelajari dan dalam eberapa hal menjadi bagian dari kepribadian.

Sebagaimana kita ketahui, proses memainkan suatu peran dimulai sejak anak mulai dapat
berinteraksi terhadap orang lain secara sadar. Pengambilan peran merupakan salah satu proses
penting dalam pembentukan kepribadian dewasa.

3. TUJUAN PERAN (hal 7.44-7.45)

Ada 4 kategori utama tujuan yang digeneralisasikan sebagian atau seluruhnya disediakan oleh peran
yang diharapkan dimainkan orang dan berfungsi sebagai penarik orang kepada peran ini. Antara lain:
a. Tujuan Instrumental, tujuan yang dimaksudkan adalah dengan memainkan suat peran adalah
kesempatan untuk mencapai tujuan lain.

b. Penghargaan, tujuan yang digeneralisasi adalah timbulnya atau adanya kesempatan dihargai.

c. Rasa aman, tujuan yang digeneralisasi adalah dapat member rasa aman secara ekonomi, social,
psikologis.

d. Respons, tujuan yang digeneralisasi adalah agar mendapat respons atau agar diperhatikan oleh
orang lain.

Secara umum dapat disimpulkan bahwa semakin banyak tujuan bisa dipenuhi oleh peran, maka
semakin bergairah orang mencarinya dan semakin keranjingan orang menjalankannya

MODUL 8

KONSEP DASAR ANTROPOLOGI

Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai mahluk bio-sosial maka secara garis
besar antropologi dibagi ke dalam dua bagian, yakni Antropologi Fisik (Biologi) dan Antropologi
Budaya.Antropologi Budaya sebagai ilmu yang hendak menyoroti kebudayaan manusia secara
perbandingan merupakan ilmu atau disiplin yang akhir-akhir ini semakin berkembang dan meluas
cakupanya.

Kegiatan Belajar 1

Dinamika Budaya Indonesia

A. Definisi Kebudayaan

Dilihat dari asal usul katanya kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta, yaitu “Buddhayah, yaitu
bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi atau akal”.Dalam bahasa Latin/Yunani kebudayaan
berasal dari kata “colere”yang berarti mengolah,mengerjakan terutama mengolah tanah.Dari arti ini
berkembang arti culture sebagai segala daya dan usaha manusia untuk merubah alam.Menurut A.L
Kroeber dan C Kluckhohn dua sarjana Antropologi mencoba mengumpulkan sebanyak mungkin
definisi kebudayaan yang termaktub dalam banyak buku yang berasal dari berbagai pengarang dan
sarjana.Dari hasil penyelidikannya diterbitkan sebuah buku yang bernama Culture, A Critical Review
of Concep and Definition tahun 1952 definisi kebudayaan dapat diklasifikasikan ke dalam berapa tipe

definisi.yaitu kebudayaan sebagai tingkah laku yang dipelajari sampai ke tradisi – tradisi , alat-alat
untuk memecahkan masalah,produk atau artefak, ide-ide simbol.

Definisi lain dari tentang kebudayaan dikemukakan oleh R.Linton dalam bukunya “The Culture
Background of Pesonality”(1974),menyatakan bahwa kebudayaan adalah konfigurasi tingkah laku
yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang unsur pembentukanya di dukung dan di teruskan oleh
anggota masyarakat tertentu.Selanjutnya, Koentjaranigrat (1990:180) menyatakan bahwa
kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan,dan hasil karya manusia dalam rangka
kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

Sejalan dengan pemikiran Koentjaraningrat, Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (1964:114)
mengatakan bahwa kebudayaan adalah semua hasil karya,rasa dan cipta masyarakat.Soekmono
dalam bukunya”Pengantar Sejarah Kebudayaan I”(1973) mengatakan bahwa kebudayaan adalah
segala ciptaan manusia dalam usahanya merubah dan memberi bentuk dan susunan baru terhadap
pemberian Tuhan sesuai dengan kebutuhan jasmani dan rohaninya.

Parsudi Suparlan (1981) mengatakan bahwa kebudayaan merupakan keseluruhan pengetahuan


manusia sebagai mahluk sosial yang dimanipulasi untuk menginterpretasi dan memahami
lingkungan yang dihadapi dan untuk menciptakan serta mendorong terciptanya kelakuan.

Menurut Suhadi (1994:6) kebudayaan memiliki ciri-ciri umum yaitu sebagai berikut :

1. Kebudayaan dipelajari.

2. Kebudayaan diwariskan atau diteruskan.

3. Kebudayaan hidup dalam masyarakat.

4. Kebudayaan dikembangkan dan berubah.

5. Kebudayaan itu terintegrasi.

Sifat hakikat dari kebudayaan ini menurut Wiliams dalam Soekanto (1986:164) sebagai berikut :

1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia.

2. Kebudayaan telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi tertentu, dan tidak akan
mati dengan habisnya usia generasi yang bersangkutan.

3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah lakunya.

4. Kebudayaan mencakup aturan- aturan yang berisikan kewajiban- kewajiban, tindakan- tindakan
yang diterima dan ditolak,tindakan-tindakan yang dilarang dan tindakan-tindakan yang diizinkan.

5. Kebudayaan ini dapat berwujud idea tau gagasan,norma-norma atau peraturan,dan aktivitas
sosial maupun wujud kebendaan.Hal ini sesuai dengan pembagian wujud kebudayaan yang
dilakukan oleh koentjaranigrat (1990:187), yaitu sebagai berikut :

a. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide-ide,gagasan,nilai-nilai,norma-


norma,peraturan.Wujud kebudayaan ini bersifat abstrak,tak dapat diraba atau difoto.Lokasinya ada
dalam pikiran dari warga masyarakat di mana kebudayaan yang bersangkutan hidup.Kalau warga
negara masyarakat tadi menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan maka lokasi dari
kebudayaan ideal sering berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya penulis warga
masyarakat yang bersangkutan. Kebudayaan ideal juga tersimpan dalam
disk,tipe,arsip,koleksi,microfilm dan microfish,kartu computer,silinder,dan tipe computer.Ide-ide
dan gagasan manusia banyak yang hidup bersama dalam masyarakat memberi jiwa kepada
masyarakat itu.Gagasan itu tidak berada lepas dari satu sama lain,melainkan selalu
berkaitan,menjadi suatu sistem.Para ahli Antropologi dan Sosiologi menyebut sistem ini sistem
budaya atau cultural system.Dalam bahasa Indonesia sering disebut adat atau adat istiadat untuk
bentuk jamaknya.

b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan dari kelompok
manusia.Wujud kedua dari kebudayaan yang sering disebut sistem sosial. Mengenai kelakuan
berpola dari manusia itu sendiri. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia-manusia
yang berinteraksi,berhubungan,serta bergaul dengan yang lain,yang dari detik ke detik,hari ke
hari,tahun ke tahun, selalu mengikuti pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata cara kelakuan
.Sebagai rangaian aktivitas manusia-manusia dalam suatu masyarakat maka sistem sosial itu bersifat
konkret,terjadi di sekeliling kita sehari-hari,bisa di observasi,difoto,dan di dokumentasi.

c. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.Wujud ketiga dari kebudayaan
disebut kebudayaan fisik.Oleh karena merupakan seluruh total dari hasil fisik dari
aktivitas,perbuatan dan karya semua manusia dalam masyarakat, sifatnya paling konkret, dan
berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba,dilihat dan difoto.

B. Unsur-Unsur Kebudayaan

Menurut Kluckhon yang dikutip Koentjaranigrat (1990:2003-204) terdapat tujuh unsur dari
kebudayaan di dunia, antara lain :

1. Bahasa.

2. Sistem pengetahuan.

3. Organisasi sosial.

4. Sistem peralatan hidup dan teknologi.

5. Sistem mata pencarian hidup.

6. Sistem relegi.

7. Kesenian.

Bahasa dapat dibedakan ; bahasa isyarat misalnya kentungan,gerakan tangan,anggukan,gelengan


kepala dan isyarat lain yang diterima berdasarkan kesepakatan suatu masyarakat.Bahasa lisan
diucapkan melalui mulut.Bahasa tulisan melalui buku,gambar,surat,koran.

Sistem pengetahuan itu mencakup semua pengetahuan yang dimiliki anggota-anggota masyarakat
tentan alam,tumbuh – tumbuhan, binatang,ruang dan waktu,serta benda-benda yang terdapat
sekeliling tempat hidup masyarakat,suku bangsa atau bangsa yang bersangkutan.Sistem
pengetahuan timbul akibat kebutuhan – kebutuhan praktis dan berdasarkan pengalaman-
pengalaman yang diperoleh manusia didalam klehidupannya sehari-hari.
Organisasi sosial kehidupan masyarakat yang diorganisasi atau diatur oleh adat- istiadat dan aturan-
aturan mengenai berbagai kesatuan di dalam lingkungan mana ia hidup dan bergaul.Misalnya dalam
perkawinan ada dua macam aturan Endogami(menikah dengan orang yang masih kerabat sendiri)
dan Eksogami(menikah dengan orang yang bukan tidak ada hubungan
kerabat,poligami(perkawianan ganda).

Sistim peralatan hidup dan teknologi adalah segala alat –alat yang digunakan manusia dalam
kegiatan sehari-hari dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya, teknologi merupakan
keseluruhan cara yang secara rasional mengarah pada cirri efisiensi dalam setiap kegiatan
manusia.Anglin mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu prilaku dan alam serta
pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecah masalah.Sedangkan Iskandar
Alisyahbana(1980:1) merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang teknologi:”teknologi ialah cara
melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga
seakan akan memperpanjang,memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh,panca indra,
dan otak manusia.

Sistem mata pencarian hidup awalnya bersifat tradisional,terutama dalam rangka perhatian mereka
terhadap kebudayaan suatu suku bangsa secara holistik. Berdasarkan tingkat teknologi yang
dipergunakan,sistem ekonomi dapat dibagi atas berikut ini : masyarakat pemburu dan
peramu,pertanian berpindah-pindah,pertanian intensive, industri (alokasi tanaga kerja ;
sukarela,perbudakan,sistem gaji/upah).

Sistem religi pada hakikatnya unsur kebudayaan yang disebut religi adalah amat kompleks, dan
berkembang pada berbagai tempat di dunia. Untuk pertama kalinya muncul aktivitas religi di dalam
masyarakat adalah ketika manusia hanya bisa menjadi objek dari berbagai macam spekulasi yang
melahirkan berbagai teori asal mula dari religi, tetapi mungkin tak pernah diketahui dengan
sebenarnya. Ditinjau dari banyaknya bentuk religi yang terdapat pada suku bangsa didunia,terdapat
empat unsur pokok religi,yaitu :

a. emosi keagamaan atau getaran jiwa yang menyebabkan manusia menjalankan kelakuan religi.

b. sistem kepercayaan atau bayangan-bayangan manusia tentang bentuk dunia,alam gaib, hidup,
mati, surga dan neraka.

c. sistem upacara keagamaan yang bertujuan mencari hubungan dengan dunia gaib berdasarkan
atas sistem kepercayaaan tersebut.

d. kelompok keagamaan atau kesatuan-kesatuan sosial yang mengkonsepsikan dan mengaktifkan


religi beserta sistem upacara-upacara keagamaanny

Menurut para ahli antropologi ada 7 macam bentuk religi,yaitu:


1. animisme yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang.

2. dinamisme, yaitu kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan


gaib,seperti gunung,batu dan api.

3. Totemisme yaitu kepercayaan terhadap binatang-binatang moyang suatu masyarakat atau suku-
suku tertentu yang di anggap sebagai nenek moyang mereka

4. Fetisisme yaitu kepercayaan terhadap adanya jiwa yang berada dalam benda-benda
tertentu,yang terdiri dari aktivitas keagamaan guna memuja benda-benda tersebut.

5. Politeisme yaitu kepercayaan kepada satu sistem yang luas dari dewa-dewa,yang terdiri dari
upacara guna memuja dewa-dewa tadi.

6. Monotheisme yaitu kepercayaan kepada satu dewa atau tuhan,yang terdiri dari upacara guna
memuja dewa atau tuhan.

7. Mystic yaitu kepercayaan kepada satu tuhan yang dianggap meliputi segala hal dalam alam,dan
sistem religi ini terdiri dari upacara yang bertujuan mencapai kesatuan dengan tuhan.

Agama dan kebudayaan itu berbeda. Agama,seperti yang diyakini oleh pendukungnya berasal dari
tuhan,sedangkan kebudayaan berasal dan sepenuhnya bersandar pada manusia.Koentjaraningrat
(1992; 230) mendefenisikan bahwa agama adalah suatu sikap hidup yang membuat orang mampu
mengatasi kesulitan sebagai manusia, dengan memberikan jawaban yang memberikan kepuasan
spiritual pada pernyataan mendasar tentang teka-teki alam semesta dan peranan manusia di
dalamnya, dengan memberikan ajaran praktis untuk hidup di alam semesta.Agama menjadi identitas
setiap individu; memberikan dorongan spiritual bagi individu untuk berperilaku di lingkungannya;
menjadi arah atau petunjuk tentang makna hidup. Dengan adanya ketaatan menjalankan agama
akan tercipta kedisiplinan,ketekunan, rasa kebersamaan, saling menghormati, jujur dan tenang.

Semua itu sangat diperlukan dalam meningkatkan kualitas diri baik selaku individu dengan
tuhannya,individu dengan individu, maupun individu dengan masyarakat. Kesenian sering diartikan
sebagai sarana atau alat untuk mencurahkan perasaan keindahan manusia. Dipandang dari sudut
cara kesenian sebagai ekspresi hasrat manusia akan keindahan maka dapat dibagi menjadi seni
rupa,seni suara, seni tari, dan seni drama.

C. Perkembangan Kebudayaan

Sistem pengetahuan manusia terus berkembang, maka tentu saja segala sesuatu yang dihasilkan
manusia sudah sangat banyak. Aspek kebudayaan dapat hilang apabila kurang memberikan manfaat
bagi kehidupan manusia dan diganti oleh aspek lain yang lebih berdaya guna. Perubahan
kebudayaan dapat disebabkan oleh faktor dari dalam(internal) dan dapat pula oleh faktor yang
berasal dari luar(eksternal).

Faktor yang berasal dari dalam,adalah:

1. adanya kejenuhan atau ketidakpuasan individu terhadap sistem nilai yang berlaku dalam
masyarakat.

2. adanya individu yang menyimpang dari sistem yang berlaku,apabila penyimpangan ini

dibiarkan maka akan diikuti oleh individu-individu lainnya sehingga terjadi perubahan.

3. adanya penemuan-penemuan baru (inovasi) yang diterima oleh anggota masyarakat dan
membawa perubahan kebudayaan.

4. adanya perubahan dalam jumlah dan komposisi penduduk.

Faktor yang berasal dari luar yaitu,

1. bencana alam, gunung meletus, banjir, gempa dan sebagainya;

2. peperangan;

3. kontak dengan masyarakat lain yang berbeda budayanya.

Penjalaran,penyebaran unsur-unsur budaya dari satu kelompok ke kelompok lain; atau dari satu
tempat ke tempat lain disebut difusi. Salah satu bentuk difusi adalah penyebaran unsur-unsur
kebudayaan dari satu tempat ke tempat lain yang dibawa oleh kelompok manusia yang berimigrasi.

Difusi dapat terjadi kalau:

• adanya kontak atau hubungan yang intensif antara dua kelompok yang berbeda kebudayaannya;

• tersedianya sarana komunikasi;

• adanya rangsangan kedua belah pihak akan kebutuhan unsur baru ;

• adanya kesediaan mental kedua belah pihak untuk menerima unsur baru;

• adanya kesiapan keterampilan untuk menerima unsur baru;

Ada 3 bentuk difusi,yaitu:

1. difusi ekspansi: suatu proses dimana informasi atau material menjalar dari satu daerah ke
daerah lain semakin lama semakin meletus; contoh: urbanisasi,penyebaran sistem uang,berita dari
Koran atau Tv.

2. difusi relokasi : informasi atau materi pindah meninggalkan daerah asal ke suatu daerah baru,
contoh : transmigrasi

3. difusi cascade atau bertingkat : penjalaran melalui tingkatan, dari atas ke bawah disebut top
down,contoh : KB atau dapat pula dari bawah ke atas ( botton up ) contoh: kebutuhan sarana jalan
dari masyarakat, diteruskan ke kepala desa, ke camat, bupati dan seterusnya.

Apabila terjadi hubungan antara dua kelompok masyarakat yang berbeda kebudayaannya secara
terus-menerus,terjadi saling toleransi, saling menghargai, dan bersifat terbuka antara kedua belah
pihak maka lambat laun dua kebudayaan itu berbaur, saling menerima, dan mengolah kebudayaan
asing itu menjadi kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu
sendiri maka ini disebut dengan akulturasi.

Syarat utama terjadinya akulturasi adalah kontak sosial dan komunikasi antara dua kelompok
masyarakat yang berbeda kebudayaannya adalah :

1. tidak adanya hambatan geogorafis,seperti daerah yang bergunung relatif sukar dijangkau
sehingga kontak dengan masyarakat luar menjadi sukar.

2. kebudayaan yang datang memberikan manfaat lebih besar apabila dibandingkan dengan unsur
kebudayaan yang baru.

3. adanya persamaan dengan unsur kebudayaan lama.

4. adanya kesiapan pengetahuan dan keterampilan.

5. kebudayaan yang datang bersifat kebendaan.

Pertama kalinya unsur baru tidak langsung diterima atau diadopsi ,tetapi melalui proses
pembelajaran lebih dulu,kemudian dilanjutkan dengan masa penyesuaian ( adaptasi ), kalau
mendatangkan menfaat lebih besar baru diterima. Penerimaan ini mungkin saja melalui perubahan
( modifikasi ) sesuai dengan keperluan, keterampilan dan penyesuaian terhadap stuktur masyarakat
yang ada.

D. Keanekaragaman Budaya Indonesia

Kebudayaan adalah hasil karya manusia dalam usahanya mempertahankan hidup, mengembangkan
keturunan dan meningkatakan taraf kesejahteraan dengan segala keterbatasan kelengkapan
jasmaninya serta sumber-sumber alam yang ada disekitarnya. Beragam kebudayaan itu bisa
berkembang adalah sebagai hasil upaya manusia dalam mempermudah usahanya untuk memenuhi
kebutuhan pokok(biologis) yang bersifat universal. Akan tetapi, pemenuhan kebutuhan pokok itu
sendiri menimbulkan berbagai kebutuhan sampingan ( denved needs ) yang jauh lebih banyak
ragamnya.Kebudayaan asia akan berkembang baik melalui penemuan-penemuan teknologi
setempat (local discoveris dan invention) maupun lewat difusi kebudayaan.

Menurut Ralph Linton(1936),sarjana antropologi kenamaan,kalau ada bangsa yang ingin menghitung
keaslian unsur kebudayaan paling banyak ia akan menemukan 15 persen bagian kebudayaan yang
masih asli, selebihnya dalah hasil pengembangan dan perpaduan unsur-unsur kebudayaan asing
dalam suatu kebudayaan yang secara langsung merubah kebudayaan sebagai kerangka acuan yang
berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Masing-masing masyarakat akan menanggapi,
menerima, mengolah dan menyerap, unsur-unsur kebudayaan asing dalam kerangka acuan yang
menguasai mereka.

Oleh karena itu, kebudayaan dapat dipergunakan sebagai ciri yang membedakan suat kelompok
sosial tertentu terhadap kelompok sosial pendukung kebudayaan yang lain. Adapun unsur-unsur
kebudayaan yang universal ialah bahasa, organisasi sosial, ekonomi, pengetahuan, teknologi
kesenian dan religi.

Menurut Josselin de Jong (1935),kebudayaan yang tersebar di Indonesia itu mempunyai

landasan, antara lain berikut ini :

1. Bahwa pada masa lampau masyarakat indonesia itu terdiri dari beberapa persekutuan yang
berlandaskan ikatan kekerabatan yang menganut garis keturunan secara unilinieal,baik melalui
keibuan maupun kebapakan.

2. Diantara persekutuan kekerabatan itu terjalin hubungan kawin secara tetap sehingga terjelma
tata hubungan yang mendudukkan kelompok kerabat pemberi pengantin wanita lebih tinggi
daripada kedudukan kelompok kerabat yang menerima pengantin wanita.

3. Seluruh kelompok kekerabatan yang ada biasanya terbagi dalam dua puluh masyarakat yang
dikenal dengan istilah antropologis “moiety” yang satu sama lain ada dalam hubungan saling
bermusuhan maupun dalam berkawan sehingga nampaknya persaingan yang diatur oleh adat.

4. Kenggotaan setiap individu karenanya bersifat ganda dalam arti bahwa setiap orang bukan
hanya menjadi anggota kelompok kerabat yang unilinieal, melainkan juga anggota kesatuan paruh
masyarakat atau moiety.

5. Pembagian masyarakat dalam dua paruh masyarakat itu mempengaruhi pengertian masyarakat
terhadap isi semesta ke dalam dua kelompok yang seolah-olah saling mengisi dalam arti serba dua
yang dipertentangkan dan sebaliknya juga saling diperlukan adanya.

6. Akibatnya juga tercermin dalam sistem penilaian dalam masyarakat yang bersangkutan. Ada
pihak yang baik dan ada pula pihak yang buruk.

7. Seluruh susunan kemasyarakatan itu erat dihubungkan dengan sistem kepercayaan masyarakat
yang bersangkutan, terutama yang berkaitan dengan kompleks totemisme yang didominasi dengan
upacara-upacara keagamaan dalqm bentuk rangkaian upacara inisiasi dan diperkuat dengan
dongeng-dongeng suci baik yang berupa kesusastraan ataupun tradisi lisan.

8. Sifat serba dua juga tercermin dalam tata susunan dewa-dewa yang menjadi pujaan masyarakat
yang bersangkutan. Walaupun dikenal lebih dari dua dewa, mereka menggolongkan ke dalam dua
golongan dewa yang baik dan dewa yang buruk.

9. Tata susunan masyarakat dewa itu ternyata mempengaruhi tata susunan kepemimpinan dalam
kehidupan politik yang sering kali merupakan pencerminan tentang kepercayaan yang berpangkal
pada kehidupan dewata.

Bangsa Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa yang
mendukung kebudayaan yang berbeda pula. Keanekaragaman suku bangsa dan kebudayaan di satu
pihak menimbulkan kebanggaan nasional sehubungan dengan kakayaan budaya bangsa, tetapi di
lain pihak dapat menimbulkan masalah apabila tidak terdapat saling pengertian diantara suku-suku
bangsa yang terdapat di Indonesia.
Kegiatan Belajar 2

Upaya Pelestarian Budaya Asli

Kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah di
seluruh indonesia terhitung sebagai kebudayaan bangsa yang perlu dipelihara dan dikembangkan
sebagai kekayaan budaya bangsa. Seperti penjelasan pasal 32 UUD 45 yang berbunyi “ kebudayaan
bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budinya rakyat indonesia seluruhnya.
Kebudayaan

MODUL 9

KONSEP DASAR POLITIK DAN PEMERINTAHAN

Kegiatan Belajar 1

Konsep Dasar Politik Dan Pemerintahan

TATA ATURAN PERUNDANGAN DI INDONESIA


1. Indonesia merupakan Negara hukum

Menurut B.R Saragih Negara hukum adalah Negara dimana tindakan pemerintah maupun rakyatnya
di dasarkan atas hukum untuk mencegah adanya tindakan sewenang-wenang dari pihak pemerintah
dan tindakan rakyat yang dilakukan menurut kehendaknya sendiri.

Unsur-unsur Negara hukum menurut pendapat F.J. Stahl (Eropa Kontinental) adalah

1. Adanya jaminan hak asasi manusia

2. Adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan

3. Pemerintahan berdasarkan peraturan – peraturan , dan

4. Adanya peradilan administrasi

Sedangkan unsur Negara menurut Dicey adalah

1. Supremasi aturan hukum

2. Kedudukan yang sama di depan hukum, dan

3. Terjaminnya HAM dalam UU dan UUD

2. Hierarki peraturan perundang-undangan

Di Negara kita peraturan perundang-undangan yang tertinggi adalah UUD 1945. UUD 1945 dikatakan
sebagai hukum dasar yaitu hukum dasar yang tertulis, dikatakan hukum dasar tertulis karena di
sampingnya ada hukum dasar yang tidak tertulis yang biasa disebut konvensi.

Jenis dan hierarki peraturan perundang-undang adalah sebagai berikut :

1. UUD NKRI 1945

2. UU/PERPU

3. Peraturan Pemerintah

4. Peraturan presiden

5. Peraturan daerah

Selanjutnya Nawiasky sebagai murid Hans Kelsen mengembangkan teori berjenjang dengan
menyebut Theorie stufenaufbau de rechtsordnung dengan mengelompokkan 4 norma hukum
diantaranya :

1. Staatsfundamental norm diartikan pokok kaidah Negara fundamental


2. Staatsgrundgesetze, yaitu aturan aturan dasar Negara atau aturan-aturan Negara yang masih
bersifat pokok

3. Formelle gesetze, yaitu merupakan undang-undang dalam arti formal yang sudah ada sanksi

dan pemaksa

4. Verordnungen & autonome satzungen yaitu peraturan pelaksanaan dan peraturan-peraturan


otonom yang sifatnya delegasian.

3. Undang-undang dasar 1945

Menurut meriam budiharjo (1981: 106-107) UUD 1945 mempunyai kedudukan yang istimewa

dibanding undang-undang lainnya karena :

a. UUD dibentuk menurut suatu cara istimewa yang berbeda dengan pembentukan UU biasa.

b. UUD dibuat secara istimewa untuk itu dianggap suatu yang luhur

c. UUD adalah piagam yang menyatakan cita-cita bangsa Indonesia dan merupakan dasar
Organisasi kenegaraan suatu bangsa

d. UU memuat garis besar tentang dasar dan tujuan Negara.

4. Undang-undang/ Perpu

a. Undang-undang

Merupakan peraturan yang dibentuk untuk mengatur lebih lanjut ketentuan UUD 1945 dan
melaksanakan perintah undang-undang lainnya.

b. Peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu)

PERPU dibuat dalam keadaan “darurat” dalam arti persoalan yang muncul harus segera ditindak
lanjuti.

c. Peraturan presiden

Adalah peraturan yang dibuat oleh presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara sebagai
atribusi dari pasal 4 ayat (1) UUD 1945.

d. Peraturan daerah

Adalah peraturan yang dibentuk oleh pemerintahan daerah, propinsi, kabupaten dan kota.

Kegiatan Belajar 2

Prinsip-Prinsip Dasar Pemerintahan

A. PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN NEGARA

Menurut pandangan Jimly Asshidiqie (2006) terdapat Sembilan prinsip penyelenggaran Negara :
1. Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa

Merupakan pandangan dasar dan bersifat primer yang secara subtansial menjiwai keseluruhan
wawasan kenegaraan bangsa Indonesia.

2. Prinsip Cita Negara Hukum Dan The Rule Of Law

Yaitu kekuasaan yang dijalankan oleh hukum.

3. Prinsip Paham Kedaulatan Rakyat

Adalah kekuasaan tertinggi yang sesungguhnya dalam Negara kita.

4. Prinsip Demokrasi Langsung Dan Demokrasi Perwakilan

Demokrasi langsung langsung dilakukan melalui pemilihan umum,dan pemilihan pasangan presiden
dan wakil presiden.sedangkan demokrasi perwakilan dijalankan lembaga perwakilan rakyat.

5. Prinsip Pemisahan Kekuasaan Dengan Sistem Check And Balances

Menurut perubahan UUD 1945, kedaulatan rakyat itu dibagikan secara horizontal dengan cara
memisahkannya menjadi kekuasaan-kekuasaan yang dijalankan lembaga-lembaga Negara yang
sederajat dan saling mengendalikan satu sama lain berdasarkan prinsip saling mengawasi dan
mengimbangi.

6. Prinsip Sistem Pemerintahan Presidensial

Mengandung makna bahwa yang memegang kekuasaan menjalankan pemerintahan berada di


tangan presiden.

7. Prinsip Kesatuan Dan Keragaman

NKRI merupakan Negara persatuan dalam arti sebagai Negara yang warga negaranya erat bersatu.

8. Prinsip Demokrasi Ekonomi Dan Ekonomi Pasar Politik

Paham demokrasi ekonomi dan ekonomi pasar sosial di Negara kita tercermin dalam Bab XIV yang
meliputi pasal 33 dan 34 UUD 1945, tentang perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial.

9. Prinsip Cita Masyarakat Madani

Prinsip ini memandang bahwa; ketiga wilayah (domain) yaitu Negara, masyarakat dan pasar harus
sama-sama dikembangkan keberadaannya dalam hubungan yang fungsional sinergis dan seimbang.

B. KEDUDUKAN, FUNGSI, DAN KEWENANGAN LEMBAGA-LEMBAGA NEGARA

Lembaga-lembaga yang berkedudukan di tingkat pusat ada yang memegang kekuasaan yang diatur
atau ditegaskan dalam UUD 1945

1. Kedudukan dan Wewenang MPR

Dengan demikian; kedudukan MPR setelah perubahan UUD 1945 merupakan lembaga Negara yang
sejajar dengan lembaga-lembaga Negara lainnya.

2. Kedudukan Fungsi dan Wewenang DPR


DPR merupakan lembaga pembentuk undang-undang.

3. Kedudukan Fungsi Dan Wewenang DPD

DPD memiliki fungsi yang terbatas di bidang legislasi, anggaran, pengawasan, dan pertimbangan.

4. Kedudukan dan Wewenang Presiden

Kedudukan presiden adalah sebagai pemegang kekuasan pemerintahan atau lembaga eksekutif
mempunyai kekuasaan untuk menetapkan peraturan pemerintah.

5. Kedudukan dan Wewanang Lembaga Yudikatif

Mahkamah agung adalah pengadilan Negara tertinggi dari semua lingkungan peradilan yan dalam
melaksanakan tugasnya harus bebas terlepas dari pengaruh pemerintah maupun pengaruh-
pengeruh lainnya.

6. Kedudukan dan Wewenang Badan Pemeriksa Keuangan

BPK berkedudukan sebagai lembaga Negara yang berfungsi memeriksa pengolahan dan bertanggung
jawab keuangan Negara yang bebas dan mandiri.dan fungsi ini berhubungan erat dengan fungsi
pengawasan yang dilakukan parlemen.

C. KONSEP OTONOMI DAERAH

1. Kebijakan Pemerintah Otonomi Daerah

Dalam undang-undang nomor 32 tahun 2004 ditegaskan bahwa otonomi daerah adalah hak,
wewenang,kewajiban daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah
setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Yang tersirat konsep Desentralisasi.

2. Asas – Asas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

Asas yang digunakan dalam penyelenggaraan pemerintah daerah dalam UUD 1945 dan UU No 32
Tahun 2004 adalah asas Otonomi dan tugas pembantuan dengan maksud bahwa pelaksanaan
urusan pemerintahan oleh daerah dapat diselenggarakan dengan baik dan langsung.

a. Asas Otonomi ( Desentralisasi) adalah penyerahan wewenang pemerintah oleh pemerintah


kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah dalam urusan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (pasal I ayat 7 UU nomor 32 tahun 2004)

b. Asas Tugas Pembantu adalah pelimpahan wewenang pemerintah oleh pemerintah kepada
gubenur sebagai wakil pemerintah dan instansi vertical diwilayah tertentu.

3. Pembentukan Daerah

Pembentukan daerah dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu penggabunggan beberapa daerah atau
bagian daerah yang bersandingan dan melalui pemekaran satu daerah menjadi beberapa daerah
( UU RI No. 32/2004). Pada pasal 6 UU RI No. 32 Tahun 2004 disebutkan bahwa daerah dapat
dihapus dan digabung dengan daerah lain apabila daerah yang bersangkutan tidak mampu
menyelenggarakan otonomi daerah.
Kegiatan Berlajar 3

Hak dan Kewajiban Warga Negara menurut UUD 1945 sebagai Wujud Berkehidupan Bermasyarakat
dan Bernegara

Dalam bahasa Belanda kata hukum dapat dibagi 2 yaitu hukum objektif adalah peraturan
hukumnya / umum, sedangkan hukum subjektif adalah peraturan hukum yang dihubungkan dengan
seseorang tertentu sehingga menjadi Hak dan Kewajiban. Hak dan Kewajiban tidak dapat dipisahkan
dan harus selalu “ digandengkan “ , dengan maksud untuk memelihara ketertiban , keamanan, dan
keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Jaminan hukum atas hak-
hak warga Negara yang dimuat dalam UUD 1945 sebagai berikut : 1) Hak atas kedudukan yang sama
dalam hukum dan pemerintahan diatur dalam pasal 27 ayat 1, 2) Hak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak diatur dalam pasal 27 ayat 2, Hak atas kemerdekaan berseriakat dan
berkumpul diatur dala pasal 28, 3)Hak atas kebebasan memeluk beragama dan beribadat diatur
dalam pasal 29 ayat 2, Hak ikut serta dalam upaya pembelaan Negara dan pertahanan dan
keamanan diatur dalam pasal 27 ayat 3, 4) Hak mendapatkan pengajaran diatur dalam pasal 31ayat
1, Hak dipelihara oleh Negara pasal 34. Sedangkan kewajiban-kewajiban warga Negara ditegaskan
dalam UUD 1945 yaitu :

1. Kewajiban menjujung hukum dan pemerintahan

Dalam pasal 27 ayat (1) disebutkan bahwa segala warga Negara bersamaan kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjujung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada
kecualinya

2. Kewajiban ikut serta dalam upaya membela negara

Berdasarkan pasal 27 ayat (13) UUD 45, ikut serta dalam upaya pembelaan Negara merupakan
kewajiban di samping hak setiap warga Negara. Beberapa jaminan hukum atas hak dan kewajiban
warga Negara yang diatur dalam UUD 1945 dan peraturan perundang-undangan lainnya.

a. Penerapan hak dan kewajiban dalam hukum

Setiap warga Negara dan orang lain yang yang terikat hukum mempunyai hak dan kewajiban dalam
hukum.

b. Penerapan hak dan kewajiban dalam politik

Misalnya :

• Hak memilih dan dipilih dalam pemilihan umum.

• Hak menyampaikan pendapat atau pikiran baik tertulis maupun lisan

• Hak memasuki atau menjadi anggota suatu organisasi sosial politik dan organisasi massa.

c. Penerapan hak dan kewajiban dalam pendidikan

Dalam bidang pendidikan, setiap warga Negara memiliki hak untuk memperoleh pengajaran sesuai
dengan bakat, minat serta kemampuannya.

d. Penerapan hak dan kewajiban atas pekerjaan


Memperoleh pekerjaan merupakan hak warga Negara yang dijamin oleh hukum.

e. Penerapan hak dan kewajiban beragama

Setiap penduduk mempunyai hak dan kewajiban dalam kehidupan beragama atau Berketuhanan
Yang Maha Esa. Secara umum, kewajiban-kewajiban warga Negara dapat dibedakan atas :

• Kewajiban terhadap tuhan

• Kewajiban terhadap dirinya sendiri

• Kewajiban terhadap masyarakat/kampung tempat tinggalnya

• Kewajiban terhadap Negara

MODUL 10

SIKAP MASYARAKAT TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL

Kegiatan Belajar 1

Informasi, Perubahan Sikap, dan Perubahan Sosial


A. INFORMASI DAN PEMBENTUKAN SIKAP

David krech, Richard S chrutchfield, dan Egerton L Ballachey (1962) menatakan bahwa “ informasi
yang diperoleh seseorang atau kelompok dapat membentuk atau menentukan sikap orang atau
kelompoknya.

1. Fakta objektif

Terbentuknya sikap oleh informasi terutama disebabkan karena repons yang sejalan dengan
komponen kognisi (pengetahuan) sebelumnya. Ketidak benaran fakta objek sikap, akan
menimbulkan sikap negatif pada seseorang atau kelompok.

2. Sumber fakta

Di samping kebenaran fakta yang erat kaitannya dengan respons kognisi, juga tergantung pada
sumber fakta. Menurut para ahli psikologi sosial sumber fakta dapat di klasifikasikan pada 3 jenis,
yaitu sebagai berikut :

a. Otoritas.

Pada umumnya sulit diperoleh fakta yang penting langsung dari sumbernya karena berbagai hal
kesempatan, biaya, dan keahlian memperoleh fakta. Para ahli menemukan dari hasil penelitiannya
sebagai berikut :

1) Jumlah informasi yang dimiliki seseorang sangat berhubungan dengan pendidikan dan
pendapatannya.

2) Orang yang berpendidikan dan beroenghasilan diatas rata-rata cenderung berlangganan majalah
sebagai sumber informasi yang dipercaya.

3) Orang yang berpenghasilan kurang dari rata-rata cenderung mempercayai radio sebagai sumber
informasi.

4) Radio dipercaya Karena menyiarkan berita secara cepat, sedangkan majalah melaporkan secara
mendetil.

b. Penciptaan, Penemuan atau Distorsi Fakta.

Kurangnya fakta yang relevan dan adanya fakta yang bertentangan menyebabkan seseorang
menciptakan, menemukan atau mengubah fakta, tetapi menunjang dan identik dengan sikap yang
telah ada.

c. Penampilan dan Realita

Adanya otoritas yang kurang dipercaya, menyebabkan orang yang menerima informasi lebih
mempercayai apa yang di lihat/diamatinya tentang penampilan dari pihak yang punya otoritas.

3. Afiliasi kelompok
Anggota kelompok memiliki sikap kelompok yang sejenis dan berpengaruh terhadap individu dalam
pembentukan sikapnya.

Ada beberapa hal yang penting dalam perkembangan sikap seseorang dalam kelompok, yaitu :

a. Nilai-nilai kelompok

Nilai kelompok memainkan peranan penting dalam perkembangan dan organisasi sikap individu.
Nilai kelompok ini dapat menjadi dua bagian, yaitu nilai sentral yaitu nilai yang mengikat antar
anggota-anggota kelompok, seperti visi dan misi suatu organisasi doktrin dalam kelompok. Nilai
berlainan adalah perbedaan pendapat harus dimafhum dan disadari sebagai dinamika organisasi
secara demokratis dijunjung tinggi selama tidak mengganggu keharmonisan organisasi.

b. Norma-norma kelompok

Yakni norma kelompok yang dikembangkan lewat kebudayaan yang beraneka ragam dalam
masyarakat.

c. Pengaruh kelompok terhadap pembentukan sikap

Para ahli perkembangan sikap menyadari bahwa pembentukan sikap individu dipengaruhi oleh
membership group dan reference group.

Membership group, yaitu anggota kelomok primer yang berusaha memberikan keseragaman dan
kesamaan sikap individu. Reference group, yaitu pembentukan sikap seseorang dengan cara
pengidentifikasian dirinya pada kelompok, dan menggunakannya sebagai acuan.

4. Sikap individu mencerminkan kepribadian

Pembentukan sikap akan membantu membina kepribadian seseorang. Kepribadian dibentuk oleh
beberapa komponen sikap seseorang, yaitu :

a. Sikap keaamaan

Seseorang yang beragama dengan baik maka akan membentuk sikap kepribadian yang lembut, halus
dan hati-hati dalam bicara, bertindak dan berperilakunya.

b. Sikap sukuisme

Suku dan keturunan akan membentuk sikap dan kepribadian seseorang, seperti tata cara berbicara,
makan, minum, berpakaian, bekerja sehingga akan membedakan antara seseorang dengan lainnya,
antara suku dan bangsa lainnya.

c. Sikap politik

Sikap politik membina kepribadian seseorang untuk dapat menguasai diri dan orang lain dengan cara
tertentu dalam kelompok untuk mencapai tujuan.

d. Sikap internasional
Sikap internasional dipengaruhi oleh wawasan kognitif, dinamika kehidupan seseorang yang
membentuk kepribadiannya.

B. PERUBAHAN SIKAP

Perubahan sikap seseorang akan terjadi sepanjang hidupnya.

1. Jenis perubahan sikap

a. Incongruent change yaitu perubahan sikap yang bertentangan.

b. Congruent change yaitu perubahan sikap yang sejalan dengan sikap semula.

2. Kesanggupan berubahnya sikap

a. Sikap yang ekstrem lebih sukar untuk berubah dibandingkan dengan sikap yang kurang ekstrem.

b. Multiplexcity, yaitu kesanggupan berubah sikapnya bervariasi sesuai dengan tingkat


multiplexcity sistem sikap seseorang.

c. Interconnectedness, ialah saling keterkaitan antara sikap yang satu dengan sikap yang lainnya.

d. Consonance, ialah kerapatan hubungan yang baik dapat mempermudah berubahnya sikap
seseorang.

e. Strength and number of wants served ialah berubahnya sikap seseorang tergantung pada
kekuatan keinginan dan banyaknya keinginan. Kesanggupan berubahnya sikap tergantung pada
kepribadian seseorang yaitu : Inteligensi, general persuasibility, self desensiveness dan cognitive
needs and styles.

3. Perubahan sikap dihasilkan oleh informasi, perubahan afiliasi kelompok, dan dorongan
modifikasi tingkah laku

a. Faktor situasional komunikasi, yaitu pengaruh pendengar yang berkelompok, dan keputusan
kelompok.

b. Sumber informasi, komunikasi amat tergantung pada berbagai cirri dari komunikatornya
terhadap perubahan sikap seseorang pendengar atau audient.

c. Media, adalah alat untuk mempengaruhi perubahan sikap individu / kelompok.

d. Bentuk, isi informasi, nilai informasi dan cara penyajiannya amat berpengaruh terhadap
perubahan sikap seseorang atau kelompok.

C. PERUBAHAN SOSIAL

1. Makna perubahan

Kehidupan masyarakat selalu berubah dari generasi ke generasi, masa ke masa, guna meningkatkan
kehidupan manusia. Bahkan semuanya tidak ada yang tetap.

2. Perubahan sosial dan perubahan sikap

a. Auguste Comte
Dalam pemikiran manusia kearah perubahan sosial ada 3 ketetapan pemikiran manusia :

• Teologis (theological);

• Metafisik (metaphysical);

• Positif (positivism).

b. Herbert Spencer

Dasar pemikiran spencer pada masa pra-modern dan masa modern, menekankan bahwa perubahan
sosial itu identik dengan perkembangan organisme biologis.

c. Karl marx

Perubahan sosial diawali dari masyarakat primitive, kemudian slavery, feudal, kapitalis dan akhirnya
sosialis.

d. Ferdinand tonnies

Dalam realita kehidupan terdapat keseragaman sikap dalam kelompok primer.

3. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

Dengan komunikasi dunia semakin sempit, orang cepat berhubungan, serta sikap dan keyakinannya
orang akan berubah pula. Berbagai alat komunikasi yang ditemukan manusia yang semakin canggih,
dan memberikan kemudahan hidup dan perubahan nsikap individu maupun kelompok. Kemajuan
dan perkembangan suatu Negara ditandai dengan majunya komunikasi.

4. Hakikat perubahan sosial dan perubahan sikap Inti dari perubahan sosial adalah perubahan sikap
manusia, sebagai dirinya dan kelompoknya. Nisbet (1969: 166-168) menyusun dan mempertanyakan
beberapa asumsi yang dibuatnya sebagai berikut :

a. Perubahan adalah alami-keajegan adalah menampakkan yang mengecohkan.

b. Perubahan itu berarah – menuju ke suatu tujuan yang dapat dipahami.

c. Perubahan itu immanen dalam suatu yang diselidiki.

d. Perubahan itu berkesinambung an ‘ alam tidak pernah membuat lompatan ‘

e. Perubahan berangkat dan hal-hal yang seragam.

f. Perubahan itu niscaya- ‘keniscayaan’ ini memberikan pembenaran moral bagi mereka yang
sebaiknya tidak bermoral jika mempercepat jalannya perubahan itu.

Kegiatan Belajar 2

Kontrol Sosial

A. Kontrol Sosial
Kontrol Sosial diartikan sebagai suatu pengawasan tentang pelaksanaan kebijakan publik. Kontrol
sosial pada dasarnya sebagai pengawasan tepat atau tidaknya suatu kebijakan publik , mulai dari
perencanaan , pelaksanaan, atau implementasi program masyarakat. 3 aspek yang dianggap sebagai
sumber kontrol sosial yaitu sosialisasi , group pressure dan sosial sanctions.

B. Sumber kontrol Sosial

Sosialisasi merupakan suatu proses belajar tentang pemenuhan kebutuhan seseorang terhadap
lingkungan.

C. Bentuk kontrol sosial

yang tidak efektif adalah secara individual perilaku kolektif akan dapat membantu sehingga

perilaku kolektif dianggap sebagi kontrol sosial. Adapun bentuk kontrol sosial antara lain :

1. Crowd

Kerumunan orang biasanya banyak atau temporer, dan spontanitas. sifat crowd antara lain :

a. Berubah-ubah, elastis e. On the sport

b. Tergantung pada cara,

c. Situasional

d. Kepanikan

e. Bergerak di jalan

f. Kemarahan dan

g. Kadang destruktif

2. Media masa

Dianggap efektif untuk kontrol sosial. Secara spontan, ada rencana terpogram, berdasarkan fakta
atau hanya gosip dalam memanaskan situasi sosial.

a. Rumor

Merupakan suatu bagian dari informasi yang menekankan dari seseorang pada orang lain melalui
kelompok tanpa di cek atau dikoreksi nilai kebenarannya.

b. Public opinion (pendapat umum)

Berdasarkan permasalahan yang muncul di masyarakat dan didukung dengan fakta yang ada. Lebih
banyak menyangkut kepentingan masyarakat dari kepentingan pribadi.

c. Pemerintah / pejabat yang berwenang

Misal dapat dilakukan pemerintah, seperti lembaga legislatif, yaitu DPR-DPRD, yang bertugas
memberikan advis, atau pendapat dan koreksi terhadap berbagai kebijakan.

d. Organisasi sosial dan politik


Yaitu kelompok masyarakat yang bergabung dalam suatu landasan yang sama diantara para
anggotanya.

1. Partisipasi dalam perencanaan program

Pemerintah atau organisasi politik yang akan melakukan program kebijakan publik dapat melibatkan
warga masyarakat.

2. Partisipasi dalam pelaksanaan program

Dalam pelaksanaan program warga masyarakat dilibatkan secara langsung. Jika peran serta warga
masyarakat semakin banyak bermunculan maka dianggap pelaksanaan program yang melibatkan
masyarakat berhasil.

3. Partisispasi dalam pengawasan program

Warga masyarakat turut memperhatikan, mengamati perkambangan pekerjaan, mengoreksi,


membetulkan menjaga perlatan dan fasilitas program merupakan hal yang amat berharga. Dalam
konsep pengawasan ada konsep yang harus dipegang. Antara lain :

a. Keterbukaan

b. Transparansi

c. Akuntabilitas

d. Tindak lanjut

Jadi pengawasan harus menganut atas keterbukaan, yakni pengawasan itu yang dilakukan secara
terbuka bagi siapa saja yang ingin mengetahui terhadap pelaksanaan program.

MODUL 11

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN KONSEP DASAR IPS

YANG KREATIF, INOVATIF, DAN MENYENANGKAN

Kegiatan Belajar 1

Hakikat dan Peranan Model Pebelajaran Konsep Dasar IPS

Istilah “Inquiry” berkaitan dengan masalah dan penelitian untuk menjawab suatu masalah.

Rogers (1969) menyatakan bahwa Inquiry merupakan proses untuk mengajukan pertanyaan dan
mendorong semangat belajar para siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Istilah ini
sejajar dengan metode pemecahan masalah, berfikir reflektif dan / Discovery.
Inquiry dibutuhkan sebagai metode untuk mengkaji fenomena./ Menurut para ahli, pendekatan
inkuiri adalah salah satu cara unutk mengatasi masalah kebosanan siswa dalam belajar di kelas
karena proses belajar lebih terpusat kepada sisawa ( Student – Centered – Instruction ).

Tujuan utama inkuiri sosial adalah memberikan kontribusi untuk para pengambil kebijakan dalam
menghasilkan keputusan-keputusannya.

Banks mengemukakan langkah-langkah medel pembelajaran inkuiri untuk kelas OPS sebagai
Berikut :

 Pertama, Perumusan Masalah ( Problem Formmulation )

Syarat suatu masalah yang harus lengkap, tepat, dan dapat diteliti.

 Kedua, Perumusan Hipotesis ( Formulation Of Hypotheses )

Pernyataan atau dalil sementara yang dirumuskan oleh seorang peneliti untuk mengarahkan
penelitian disebut hipotesis.

 Ketiga, Definsis Istilah ( Konseptualisme )

Kesulitannya adalah konsensus tentang arti konsep / istilah yang belu ada. Contoh konsep ilmu-
ilmu sosial seperti istilah agresi, kelas sosial dan perilaku sosial

 Keempat, Pengumpulan Data ( Collection Of Data )

 Para ilmuan biasanya menggunakan tiga metode utama pengumpulan data untuk melakukan
analisis, ialah eksperimen, survei sampel, dan studi kasus. Dapat juga menggunakan kajian historis,
analisis lateratur, dan teknik lainnya.

 Kelima, Pengujian dan Analisis Data ( Evaluation and Analisys Of Data )

Instrumen yang telah teruji Validitasnya oleh ilmuan lain maka biasanya data itu akan lebih
terpercaya daripada data uyang dikumpulkan denga instruen hasil konstruksinya sendiri.

- Keenam, Menguji Hipotesis untuki memperoleh Generalisasi dan Teori.

Hipotesis yang dikaitkan denga pertanyaan perlu dirumuskan. Ketika data dikumpulkan dan
dianalisis, peneliti berusaha menguji apakah hipotesisnya dapat dibuktikan dengan berdasarkan
pada informasi yang telah terkumpul

- Ketujuh, memulai inkuiri lagi

Model pembelajaran inkuiri yang digambarkan dapat berdaur ulang dan tidak bersifat linier /
terputus.

Kegiatan Belajar 2

Model –Model Pembelajaran Konsep Dasar IPS


Model atau desain pembelajaran keterampilan berpikir (thinking skills) ada 2

model, yaitu :

1. Critical thinking skills atau keterampilan berpikir kritis

Menurut Johnson (1991), merumuskan istilah berpikir kritis (critical thinking) secara etimologi
menyatakan bahwa kata “critic” dan “critical” berasal dari “krenein” yang berarti menaksir nilai
sesuatu. Ia menjelaskan bahwa kritik adalah perbuatan seorang yang mempertimbangkan,
menghargai dan menaksir nilai sesuatu hal. Tugas seorang berpikir kritis adalah menerapkan norma
dan standar yang tepat terhadap sesuatu hasil. The Group of Five (Etnis 1989; Lipman 1988; Siegel
1988; Paul 1989; McPeck 1981), menyimpulkan bahwa ada tiga persetujuan subtansi dari
kemampuan berpikir kritik yaitu Berpikir kritis memerlukan sejumlah kemampuan kognitif, berpikir
kritis memerlukan sejumlah informasi dan pengetahuan, berpikir kritik mencakup dimensi afektif
yang semuanya menjelaskan dan menekankan secara berbeda-beda. Sedangkan berpikir kritis
adalah untuk menilai suatu pemikiran, menaksir nilai bahkan mengevaluasi pelaksanaan atau
praktek dari suatu pemikiran dan nilai tersebut. Selain itu, berpikir kritis meliputi aktivitas
mempertimbangkan berdasarkan pada pendapat yang diketahui. Menurut Lipman (1988), layaknya
pertimbangan-pertimbangan ini hendaknya didukung oleh kriteria yang dapat
dipertanggungjawabkan.

2. Creative thinking atau ketrampilan berpikir kreatif.

Menurut Savage and Amstrong (1996), syarat untuk memasuki sikap berpikir kritis adalah sikap siswa
memunculkan ide-ide atau pemikiran baru; siswa membuat pertimbangan dan penilaian atau
taksiran berdsarkan kreteria yang dapat dipertanggung jawabkan. Preston dan Herman (1974),
inkuiri dan ketrampilan berpikir kritis tumbuh subur di kelas III. Menurut (Wiken, 1995; Beyer, 1985;
Fraenkel, 1980), pengajaran berpikir kritis meliputi pendekatan, strategi, perencanaan, dan sikap
siswa dalam berpikir kritis. Model ini pernah dijelaskan oleh beliau pada Studi sosial di Amerika
Serikat.

Ketrampilan berpikir kritis menurut Beyer ada 10, yaitu :

a) Membedakan antara fakta dan nilai dari suatu pendapat.

b) Menentukan reliabilitas sumber.

c) Menentukan akurasi fakta dari suatu pertanyaan.

d) Membedakan informasi.

e) Mendeteksi penyimpangan.

f) Mengindentifikasi asumsi yang tidak dinyatakan.

g) Mengindentifikasi tuntutan dan argumentasi yang tidak jelas.

h) Mengakui perbuatan yang keliru dan konsisten.

i) Membedakan antara pendapat yang tidak dan dapat dipertanggung jawabkan.

j) Menentukan kekuatan argument.


Menurut Beyer strategi berpikir kritis yang cukup efektif untuk Proses Belajar Mengajar (PBM), ialah
Strategi innduktif yang bersifat direktif. Adapun langkah-langkah yang harus dipersiapkan guru
adalah :

a) Memperkenalkan ketrampilan ,dan kemudian siswa

b) Mencobakan ketrampilan sebaik mungkin,

c) Menggambarkan serta mengartikulasi apa yang terjadi dalam pikiran ketika menerapkan
ketrampilan tersebut.

d) Menerapkan pengetahuan tentang ketrampilan baru untuk diterapkan lagi, dan akhirnya;

e) Meninjau lagi apa yang terpikir ketika ketrampilan itu diterapkan.

Menurut Beyer strategi berpikir kritis yang ke-2 adalah strategi direktif yang artinya memberikan
kesempatan pada siswa untuk menguasai dan memahami betul komponen ketrampilan tersebut
sejak permulaan. Strategi ini digunakan bila ketrampilan siswa agak kompleks. Dalam strategi ini
memerlukan bimbingan khusus.

Beyer merumuskan ada 5 langkah dalam penerapan strategi direktif, yaitu :

a) Memperkenalkan ketrampilan berpikir kritis.

b) Menjelaskan prosedur dan aturan ketrampilan.

c) Menunjkan bagaimana ketrampilan itu digunakan di kemudian hari.

d) Menerapkan ketrampilan tersebut mengikuti langkah dan aturan yang jelas.

e) Menggambarkan tentang apa yang terjadi dalam pikiran siswa ketika ketrampilan itu diterapkan.

Kegiatan Belajar 3

Implementasi Model-Model Pembelajaran Konsep Dasar IPS

Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah baik masalah pribadi maupun masalah sosial sangat
diperlukan karena pada hakekatnya siswa hidup ditengah lingkungan masyarakat yang penuh
dengan benih-benih munculnya masalah. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan untuk
mendewasakan siswa, maka salah satu indikator dewasa adalah kemampuan akan kemandirian
sebagai warga masyarakat.

Model pembelajaran “problem solving” pemecahan masalah merupakan alternatif model


pembeljaran dalam IPS.

1. Model pembelajaran “problem solving”.


Ada 4 tahapan proses pemecahan masalah menurut Savage dan Armstrong, yaitu :

a. Mengenal adanya masalah.

b. Mempertimbangkan pendekatan-pendekatan untuk pemecahannya.

c. Memilih dan menerapkan pendekatan-pendekatan tersebut.

d. Mencapai solusi yang dapat dipertanggungjawabkan.

Sedangkan menurut wilkins (1990), menguraikan 6 langkah model pembelajaran “problem solving”,
yaitu :

a. Mengklarifikasikan dan mendefinisikan masalah.

b. Mencari alternatif solusi.

c. Menguji alternatif solusi.

d. Memilih solusi.

e. Bertindak sesuai dengan pilihan solusi.

f. Tindak lanjut (follow-up).

2. Model “problem solving” inkuiri atau model pembelajaran penemuan.

Secara umum batasan yang tegas antara tiga pendekatan/ model pembelajaran tersebut belum ada
kesepakatan. Persamaan dari ketiga model pembelajaran tersebut adalah semua mensyaratkan
adanya keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar melalui proses penelitian, yaitu meneliti
hubungan antar sejumlah data/ informasi untuk tercapainya suatu solusi.

Untuk mengatasi kerancuan, Welton and mallan (1988) mengemukakan bahwa penggunaan model
pembelajaran “problem solving” agak berbeda bila diterapkan pada mata pelajaran yang berbeda.

Kegiatan Belajar 4

Model Desain Pembelajaran Pengambilan Keputusan

1. Model pembelajaran pengambilan keputusan.

Makna konsep pengambilan keputusan (decision making) berkaitan dengan kemampuan berfikir
tentang alternatif pilihan yang tersedia, menimbang fakta dan bukti yang ada, mempertimbangkan
tentang nilai pribadi dan masyarakat. Banks (1990), menyatakan tujuan dasar inkuiri sosial adalah
untuk menghasilkan pengetahuan dalam bentuk fakta, konsep, generalisasi dan teori.
Savage and Armstrong (1996) mengemukakan langkah-langkah proses pembelajaran, pengambilan
keputusan sebagai alternatif, yaitu :

a) Mengidentifikasi persoalan dasar atau masalah.

b) Mengemukakan jawaban-Jawaban alternatif.

c) Menggambarkan bukti yang mendukung setiap alternatif.

d) Mengidentifikasi nilai-nilai yang dinyatakan dalam setiap alternatif.

e) Menggambarkan kemungkinan akibat setiap pilihan alternatif.

f) Membuat pilihan dari berbagai alternatif.

g) Menggambarkan bukti dan nilai yang dipertimbangkan dalam membuat pilihan.

Menurut Banks ada 2 syarat untuk melaksanakan model pembelajaran pengambilan keputusan
adalah pengetahuan sosial dan metode cara mencapai pengetahuan. Kerlinger menyimpulkan ada 4
motode memperoleh pengetahuan, yaitu :

a) Berpegang pada apa yang telah diketahui kebenarannya (method of tenacity).

b) Mencari informasi untuk mempercayai (method of authority).

c) Mengetahui sesuatu karena telah disepakati kebenarannya (a apriori method).

d) Metode ilmiah (method of science).

Menurut Banks langkah-langkah yang dianjurkan dalam melakukan proses pengambilan keputusan
secara sekuensial, sebagai berikut :

a) Mengenal masalah yang perlu diambil keputusan

b) Perolehan pengetahuan melalui inkuiri ilmu sosial.

c) Mengorganisir masalah dan pengetahuan untuk bahan pembelajaran.

d) Inkuiri nilai.

e) Pengambilan keputusan dan tindakan untuk warga negara.

f) Menentukan urutan tindakan.

g) Memberi kesempatan kepada warga negara untuk bertindak dan berpartisipasi (dilingkungan
masyarakat dan sekolah).
MODUL 12

MERANCANG DAN MENERAPKAN KETERAMPILAN DASAR IPS

Kegiatan Belajar 1

Keterampilan Dasar IPS

A. PENGERTIAN KETERAMPILAN DASAR IPS

Somantri (2001) mengemukakan bahwa pendidikan ips adalah suat penyederhanaan disiplin ilmu-
ilmu sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologi untuk pendidikan dasar dan menengah.
Tujuan utama ilmu pengetahuan sosial adalah membantu generasi muda dalam mengembangkan
kemampuan membuat keputusan yang informatis dan rasional bagi kebaikan masyarakat sebagai
warga negara dari sebuah dunia yang berbudaya majemuk, bermasyarakat demokratis yang memiliki
ketergantungan satu sama lain.

Dalam pembelajaran ips yang paling penting yaitu mengembangkan pemahaman, sikap dan
keterampilan.

B. KLASIFIKASI KETERAMPILAN DASAR IPS

Keterampilan dasar ips dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori,

namun secara umum dapat terbagi :

1. Work-study skills

2. Group-process skills

3. Social-living skills

NCSS (1971) mengemukakan terdapat beberapa keterampilan yang seyogianya dapat dimiliki, yaitu :

1. Keterampilan penelitian (research skills), diperlukan untuk mengumpulkan dan memproses data.

2. Keterampilan berfikir (thinking skills) adalah membaginya menjadi berfikir kritis dan kreatif.

Beberapa hal keterampilan berfikir dapat dikembangkan guru, antara lain:

a) Menetapkan sebab dan akbat.

b) Mengevaluasi data.

c) Memprediksi.

d) Menguraikan konskuensi-konskuensi dari suatu fenomena.

e) Menyarankan alternatif pemecahan masalah.

3. Keterampilan berpartisipasi sosial (social participation skills), diperlukan untuk melatih


seseorang berhubungan dan bekerjasama dengan orang lain.

4. Keterampilan berkomunikasi (comunication skills), diperlukan agar siswa dapat mengembangkan


kemampuan untuk memahami orang lain melalui berkomunikasi.

C. PERKEMBANGAN SISWA DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN DASAR IPS


Piaget mengemukakan bahwa anak-anak berkembang sementara menjadi matang dan memperoleh
pengalaman baru dari sekitarnya.

Karakteristik perkembangan anak-anak kelas satu, dua, dan tiga diidentifikasi pada aspek
perkembangan, yaitu :

1) Perkembangan fisik-psikomotorik

Mencapai kematangan, anak mampu mengontrol tubuh dan keseimbangan, melakukan aktifitas dan
keterampilan fisik. Perkembangan motorik terkait erat dengan perkembangan persepsi.

2) Perkembangan kognitif-bahasa

Kemampuan mental anak berada pada tahap praoperasional konkret. Perkembangan bahasa
ditandai perbendaharaan kata yang bertambah.

3) Perkembangan psikososial, emosional, dan moral.

Menurut erikson, bekerja dan berhubungan efektif dengan teman sebaya sebagai upaya
mengembangkan perasaan berkemampuan.

Kegiatan Belajar 2

Mengembangkan Keterampilan Dasar IPS

Pada dasarnya keterampilan dapat memberikan kontribusi yang besar terhadap penguasaan
pengetahuan dan pembentukan sikap.disebabkan keterampilan membuat seseorang melakuan
sesuatu.

A. PRINSIP PENGEMBANGAN KETERAMPILAN DASAR IPS

Prinsip dasar yang sesogianya diperhatikan, antara lain:

1. Keterampilan dasar IPS harus diperhatikan sebagian dari sebuah topik pembelajaran, bukan
merupakan hal yang terpisah.

2. Siswa diberikan pemahaman tentang arti dan tujuan keterampilan tersebut agar termotifasi
untuk mengembangkannya.

3. Pemodelan berupa contoh yang baik sebaiknya diberikan, serta siswa dipandu untuk
menggunakan keterampilan dasar sehingga dapat mengembangkan kebiasaan yang sejak awal.

4. Siswa memerlukan peluang yang berulang-ulang untuk memproaktifkan keterampilan.

B. MERANCANG DAN MENERAPKAN KETERAMPILAN DASAR IPS

Keterampilan dasar IPS yang telah dijelaskan ingin tercapai dengan baik maka pelaksanaannya
memperhatikan beberapa faktor, yaitu:

1. Kebermaknaan; keterampilan akan meningkat jika pemahaman tentang informasi dan gagasan
telah diperoleh siswa, dapat diberikan melalui pengalaman siswaitu sendiri.
2. Penguatan; pengulangan oleh guru dan latihan siswa. Pengulangan dilakukan sampai siswa
memperoleh peluang untuk melakukan keterampilan dengan baik.

3. Umpan balik; kegiatan belajar akan efektif jika siswa menerima dengan cepat tentang hasil-hasil
tugas belajar tersebut. Umpan balik yang sederhana, misal memberikan koreksi atas pekerjaan yang
dilakukan sehingga siswa mengetahui kekurangannya atau mengetahui bahwa ia sudah menguasai
keterampilan tersebut.

C. BEBERAPA MODAL PEMBELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN DASAR IPS

1. Diskusi; kegiatan diskusi yang menyenangkan dapat dipenuhi dengan :

a. Pengelompokan arti istilah dan pernyataan.

b. Mengadakan pemahaman bersama dalam suatu kelompok.

c. Berbagai pengetahuan dan pengalaman.

d. Membantu siswa memahami informasi baru.

e. Mengidentifikasi berbagai opini dan pandangan.

f. Bekerjasama dalam pemecahan masalah.

2. Penyelidikan terbimbing; akan efektif jika mengikuti serangkaian langkah, sebagai berikut :

a. Siswa memilih / diberi topik yang perlu diselidiki / diteliti.

b. Mengumpulkan informasi yang mereka perlukan.

c. Menganalisis informasi yang telah mereka perlukan.

d. Menyajikan sebuah laporan.

3. Model pemecahan masalah; tahapan-tahapan pemecahan masalah secara umum sebagai


berikut:

a. Identifikasi masalah

b. Survei masalah

c. Definisi masalah

d. Fokus masalah

e. Analisis faktor-faktor penyebab

f. Pemecahan masalah

4. Kerja kelompok; kerja kelompok memerlukan persiapan yang cermat dan dipakai hanya untuk
berikut ini :
a. Kegiatan yang memiliki sasaran yang jelas yang dapat dilakukan dengan lebih baik oleh suatu
kelompok dibandingkan oleh perseorangan.

b. Kegiatan dimana semua anggota kelompok yang bersangkutan dapat diberi tugas berguna yang
harus dilaksanakan.

c. Apabila semua anggota kelompok tersebut memiliki keterampilan yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas yang telah diberikan kepada mereka.

Kegiatan Belajar 3

Pembelajaran IPS Terpadu

A. KONSEP DASAR DAN JENIS-JENIS PEMBELAJARAN TERPADU

Model pembelajaran integrasi pada dasarnya merupakan suatu sistem pembelajaran yang
memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif menggali dan menemukan
konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holistik bermakna dan otentik. Pembelajran terpadu
sangat diperlukan untuk sekolah dasar, karena siswa menghayati pengalamannya masih secara
totalitas serta masih sulit menghadapi pemilihan yang artipical.

Menurut Robin Fogarty (1991) terdapat 10 cara / model dalam merencanakan pembelajaran
terpadu, yaitu :

1. Model Penggalan (Fragmented), seperti pada pembelajaran tradisional yang memisah-misahkan


disiplin ilmu atas beberapa, seperti matematika, sains bahasa dan studi sosial, humaniora dan seni.

2. Model Keterhubungan (Connected), dilandasi anggapan bahwa butir- butir pembelajaran dapat
dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu.

3. Model Sarang (Nested), pemanduan berbagai bentuk penguasaan konsep keterampilan melalui
sebuah kegiatan pembelajaran.

4. Model Urutan / Rangkaian (Sequenced), pemanduan topik-topik antar mata pembelajaran yang
berbeda secara paralel.

5. Model Berbagi (Shared), bentuk pemanduan pembelajaran akibat adanya “overlapping” konsep
atau ide pada dua mata pembelajaran / lebih.

6. Model Jaring Laba-laba (Webbed), pembelajaran yang dipergunakan untuk mengajarkan tema
tertentu yang berkecenderungan dapat disampaikan melalui beberapa bidang studi lain.

7. Model Galur (Threaded), pendekatan pembelajaran yang ditempuh dengan cara


mengembangkan gagasan pokok yang merupakan benang merah (galur) yang berasal dari konsep
yang terdapat dalam berbagai disiplin ilmu.

8. Model Keterpaduan (Integrated), sejumlah topik dari mata pembelajaran yang berbeda, tetapi
esensinya sama dalam sebuah topik tertentu.
9. Model Celupan (Immersed), dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan
memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya.

10. Model Jejaring (Networked), pemanduan pembelajaran yang mengandalkan kemungkinan


pengubahan konsepsi.

B. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN PEMBELAJARAN TERPADU

1. Keunggulan pembelajaran terpadu, antara lain :

a) Mendorong guru mengembangkan kreativitas.

b) Memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan situasi pembelajaran yang utuh,
menyeluruh, dinamis dan bermakna.

c) Mempermudah dan memotivasi siswa.

d) Menghemat waktu, tenaga dan sarana serta biaya pembelajaran.

2. Kelemahan pembelajaran terpadu, antara lain :

a) Aspek guru.

b) Aspek siswa.

c) Aspek sarana / sumber pembelajaran.

d) Aspek kurikulum

e) Sistem penilaian dan pengukurannya.

f) Suasana dan penekanan proses pembelajaran.

C. PEMBELAJARAN TERPADU DALAM ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

John Jarolimek menegaskan ips atau studi sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang
diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial diantaranya sosiologi, sejarah, geografi,
ekonomi, politik, antropologi, filsafat dan psikologi sosial.

Tujuan IPS adalah untuk memperkaya dan mengembangkan kehidupan peserta didik dengan
mengembangkan kemampuannya dalam lingkungannya dan melatih mereka untuk menempatkan
dalam masyarakat demokratis, dimana mereka menjadikan negaranya tempat hidup yang lebih baik.

Model integrasi dalam pembelajaran IPS antara lain :

1) Model integrasi berdasarkan Tema; dalam pembelajaran IPS keterpaduan dapat dilakukan
berdasarkan tema yang terkait, misalnya pariwisata.

2) Model integrasi berdasarkan potensi utama; dapat dikembangkan melalui tema yang didasarkan
pada potensi utama yang ada diwilayah setempat, misalnya potensi kebudayaan Bali.
3) Model integrasi berdasarkan permasalahan; pembelajaran terpadu pada IPS yang lainnya adalah
berdasarkan permasalahan yang ada, misalnya permasalahan banjir.

PENUTUP

Kesimpulan

IPS merupakan bidang studi yang cara pandangnya bersifat terpadu, artinya bahwa IPS merupakan
perpaduan dari sejumlah mata pelajaran sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi. Adapun
perpaduan ini disebabkan mata pelajaran-mata pelajaran tersebut mempunyai kajian yang sama
yaitu manusia.

Pendidikan IPS penting diberikan kepada siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah,
karena siswa sebagai anggota masyarakat perlu mengenal masyarakat dan lingkungannya. Untuk
mengenal masyarakat siswa dapat beljar melalui media cetak, media elektronika, maupun secara
langsung melalui pengalaman hidupnya ditengah-tengah msyarakat.

Saran

Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat memiliki sikap peka dan tanggap untuk bertindak
secara rasional dan bertanggungjawab dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi
dalam kehidupannya.

Siswa diharapkan mampu meningkatkan kemampuan bekerja sama dan berkompetisi dalam
masyarakat yang majemuk, baik secara nasional maupun global.

Anda mungkin juga menyukai