Perlindungan Konsumen Hukum Bisnis
Perlindungan Konsumen Hukum Bisnis
Hukum perlindungan konsumen sendiri didasari oleh Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
1. Hak untuk mendapatkan pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan tentang kondisi
dan nilai tukar barang dan/atau jasa yang diperdagangkan.
2. Hak untuk memperoleh perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad
tidak baik atau buruk.
3. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya atau sewajarnya di dalam penyelesaian
hukum sengketa konsumen.
4. Hak untuk rehabilitasi atau pemulihan nama baik jika terbukti secara hukum bahwa
kerugian konsumen tersebut tidak diakibatkan oleh barang dan/atau jasa yang
diperdagangkan oleh pelaku usaha.
5. Hak-hak lainnya yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.
Kewajiban yang harus dijalankan oleh para pelaku usaha dalam menjalankan usahanya diatur
dalam Pasal 7 UUPK. Pasal 7 UUPK ini pada intinya menyatakan bahwa pelaku usaha
mempunyai kewajiban dalam 7 hal berikut:
1. Sanksi Perdata
Sanksi perdata berupa pemberian ganti rugi oleh perusahaan kepada konsumen terhadap
kerugian yang diderita konsumen dari transaksi yang sudah terjadi
2. Sanksi Administrasi
Sanksi administrasi dikenakan kepada perusahaan yang tidak memenuhi tuntutan sanksi perdata.
3. Sanksi Pidana
Sanksi pidana dikenakan atas pelanggaran tindak pidana berupa hukuman kurungan penjara.
Bentuk sanksi pidana ada 2 jenis yaitu:
1. Penjara 2 tahun atau denda sebesar Rp. 500.000.000 terhadap pelaku usaha yang
melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
2. Penjara 5 tahun atau denda Rp. 2.000.000.000 terhadap pelaku usaha yang melanggar
ketentuan. Yang sebagaimana diatur dalam