Anda di halaman 1dari 16

RESUME 2

PENGANTAR SISTEM OPERASI

DOSEN PENGAMPU:
Muhammad Adri, S.Pd., M.T

Kemal Refta Diska


18076078

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
TUJUAN DAN FUNGSI SISTEM OPERASI

Sistem Operasi adalah suatu progam yang mengontrol eksekusi program

aplikasi dan berfungsi sebagai interfasce antara pengguna komputer dengan

hardware komputer.Sistem operasi memilki tiga tujuan:

 Kemudahan : Sistem Operasi membuat komputer menjadi lebih mudah

dipakai

 Efisiensi : Sistem Operasi memungkinkan sumber daya sistem komputruntuk

digunakan dengan cara yang efisiensien.

 Kemampuan berkembang : Sistem operasi harus disusun sedemikian

rupa sehingga memungkinkan penyembangan yang efektif,penyujian,dan

penerapan fungsi-fungsi sistem baru tanpa mengganggu layanan yang

telah ada..

TIGA ASPEK SISTEM OPERASI

A. Sistem Operasi sebagai Interface Pengguna/Komputer

Hardware dan software yang digunakan untuk menyediakan apllikasi bagi penggunaan

dapat dipandang sebagai sesuatu yang berlapis atau berhirearki, seperti ditunjukan pada

Gambar 2.1. Umumnya pengguna aplikasiaplikasi,yaitu end user, tidak berkepentingan

dengan arsitekrur komputer. Jadi end user memandang sistem komputer dalam bentuk

aplikasi.Aplikasi tersebut dapat dinyatakan dalam suatu bahasa pemrograman dan dibuat

oleh pemrograman aplikasi. Apabila seseorang membuat sebuah program aplikasi

sebagai himpunan instruksi mesin sepenuhnya bertanggung jawab atas pengontrolan


hardware komputer,orang tersebut akan berhadapan dengan pekerjaan yang sangat

kompleks. Untuk memudahkan pekerjaan itu,telah disediakan program-program sistem.

Beberapa program sistem tersebut dikenal sebagai utilitas.Utilitas tersebut

mengimplementasikan fungsi-fungsi yang sering dipakai membuat pembuatan

program,manajemen file,dan pengontrolan perangkat I/O. Seorang pemrograman akan

menggunakan fasilitas ini dalam melakukan fungsi tertentu. Program sistem yang paling

penting adalah sistem operasi. Sistem operasi menyembunyikan detail hardware dari

pemrograman dan menyediakan intarface yang mudah bagi pengguna dalam

menggunakan sebuah sistem. Sistem operasi berfungsi sebagai mediator,yang

membuatnya menjadi lebih mudah bagi pemrograman dan program aplikasi dalam

mengakses dan menggunakan fasilitas dan layanan.

Pada umumnya sistem operasi memiliki layanan dalam bidangbidang di berikut ini :

 Pembuatan Program : Sistem operasi menyediakan berbagai fasilitas dan

layanan,seperti sebagai editor dan debugger, untuk membantu para pemrograman dalam

membuat program.

 Eksekusi program : Beberapa diperlukan task untuk melakukan eksekusi sebuah

program.

 Access ke perangkat I/O : Setiap perangkat I/O masing-masing membutuhkan

instruksinya sendiri atau signal control untuk operasi.

 Access terkontrol ke file : Dalam hal file, kontrol harus mencakup pengertian yang

tidak hanya sifat perangkat I/O saja (disk drive,tape drive),namun juga format file yang

terdapat pada media penyimpanan.

 Deteksi error dan respons : Bermacam-macam error dapat terjadi pada saat sistem

komputer bekerja.
 Accounting : Sistem operasi yang baik akan mengumpulkan statistik

pemakaian bermacam-macam sumber daya dan memonitor parameter

kinerja,seperti waktu respons.

B. Sistem Operasi sebagai Manajer Sumber Daya

Komputer adalah kumpulan sumber daya yang berfungsi untuk perpindahan,

penyimpanan dan pengolahan data serta untuk mengontrol fungsi tersebut. Hal ini

berbeda dengan sistem operasi yang merupakan mekanisme control yang tidak biasa

dalam dua hal :

 Sistem operasi berfungsi dengan cara yang sama seperti software komputer biasa yaitu

merupakan sesuatu program yang dieksekusi oleh prosesor .

 Sering kali sistem operasi mengeluarkan kontrol dan harus bergantung pada prosesor

untuk memungkinkannya memperoleh kembali kontrol.

Sistem operasi menempatkan sebagian sistemnya di dalam memori utama, yang disebut

dengan kemel, atau nucleus, yang berisi fungsi-fungsi yang paling sering dipakai dalam

sistem operasi dan sisa dari memori utama digunakan untuk menyimpan instruksi lain dan

data dan sumber daya memori utama ini dikontrol secara bersama oleh sistem operasi

dan prosesor. Terkait dengan modul I/O, sistem operasi membuat keputusan kapan suatu

perangkat I/O dapat digunakan oleh program yang sedang dieksekusi dan tujuan akses

kontrol dan pemakaian file. Sedangkan untuk Prosesor, sistem operasi akan menentukan

jumlah waktu prosesor yang diberikan kepada eksekusi program pengguna tertentu. Pada

sistem multi-prosesor, pembuatan keputusan ini harus dilakukan terhadap semua

prosesor.
C. Faktor Penyebab Evolusi Sistem Operasi

Sistem operasi yang penting akan selalu berkembang dengan alasan berikut ini :

 Upgrade hardware serta hardware jenis baru : Misalnya, versi UNIX dan OS/2 yang

terdahulu tidak menggunakan mekanisme paging karena sistem-sistem operasi tersebut

beroperasi pada mesin yang tidak memiliki hardware paging. Versi-versi yang lebih baru

telah dimodifikasi dengan menggunakan kemampuan paging. Disamping itu, pemakaian

terminal grafis dan terminal mode halaman yang menggantikan terminal mode baris gulung

dapat berpengaruh terhadap rancangan sistem operasi. Misalnya, terminal seperti itu

memungkinkan pengguna melihat beberapa aplikasi sekaligus pada saat yang bersamaan

dengan menggunakan “Window” yang terdapat dilayar. Kelihatannya perangkat keras

memerlukan dukungan sistem operasi yang canggih.

 Layanan baru : Untuk menjawab kebutuhan para pengguna atau para manajer sistem,

sistem operasi menambah penawaran layanan baru. Misalnya, apabila ditemukan kesulitan

dalam menjaga kinerja yang baik bagi pengguna dengan memakai tool yang telah ada,

ukuran dan control yang baru ditambahkan kesistem operasi. Contoh lainnya adalah aplikasi

baru yang memerlukan pengguna window pada layar peraganya. Feature ini memerlukan

upgrade sistem operasi besar-besaran.

 Perbaikan : Setiap sistem operasi memiliki fault. Fault-fault ini ditemukan dalam periode

waktu tertentu dan kemudian dilakukan perbaikan. Tentu saja, perbaikan ini dapat

menyebabkan fault baru.


2.2 EVOLUSI SISTEM OPERASI

Untuk memahami persyaratan yang menjadi kunci sistem operasi dan pentingnya feature

utama sebuah sistem operaasi kontemporer, akan sangat bermanfaat apanila memperlihat

perkembangan sistem operasi selama ini. Evolusi Sistem Operasi ini, dapat dijelaskan dalam

beberapa tahapan evolusi berikut ini :

a. Pengolahan Serial

b. Sistem Batch Sederhana

c. Sistem Batch Terprogram Jamak (Mulitiprogrammed)

d. Sistem Berbagi Waktu (Time-Sharing)

Masing-masing tahapan evolusi yang dimaksud di atas dapat diuraikan secara singkat :

A. Pengolahan Serial

Pada komputer lama, mulai sejak,mulai akhir 1940-an hingga pertengahan 1950-an,

seseorang programmer berinteraksi lansuang dengan hardware komputer pada saat itu

belum ada sistem operasi mesin dijalankan dari sebuah console, yang berisi peraga

cahaya, switch,beberapa perangkat input ,dan printer.program yang berbentuk kode

mesin dimuatkan melalui perangkat input (misalnya pembaca kartu). Apabila sebuah error

menghentikan program, kesalahan itu diindikasikan dengan lampu. Untuk menentukan

penyebab error, pemograman dapat melanjutkan pemeriksaan register dan memori

utama. Apabila selanjutnya program dapat berakhir secara normal, output akan

ditampilkan pada printer.


Sistem lama memiliki dua masalah besar, sebagai berikut :

 Scheduling (Penjadwalan) : Umumnya instalasi menggunakan formulir pemesanan

waktu mesin. Biasanya, seorang pengguna harus mendaftarkan dirinya untuk memesan

blok waktu yang merupakan kelipatan setengah jam, dan seterusnya.

 Set Up Time (Waktu Setel Awal) : Sebuah program tunggal, yang disebut job, dapat

mencakup pemuatan kompiler serta program bahasa tingkat tinggi(program sumber)

kedalam memori, penyimpanan program yang telah decompile(program objek), dan

kemudian pemuatan dan penggabungan program objek dengan fungsi yang umum.

Mode operasi seperti itu dapat dianggap sebagai pengolahan serial, yang

menggambarkan kenyataan bahwa para pengguna memiliki akses ke komputer secara

seri.

B. Sistem Batch Sederhana

Mesin-mesin lama sangat mahal sehingga sangat penting untuk

memaksimalkan utilisasinya. Waktu yang terbuang yang diakibatkan

penjadwalan dan waktu set up tidak dapat diterima.

Untuk meningkatkan utilisasi, dibuat konsep sistem operasi batch. Konsep

sistem operasi batch (dan sistem operasi pertama untuk apa saja) tersebut

muncul untuk pertama kalinya pada pertengahan 1950-an dan dibuat oleh

General Motor untuk digunakan pada IBM 701. Selanjutnya, konsep tersebut

disempurnakan dan diimplementasikan pada IBM 704 oleh beberapa

pelanggan IBM. Pada awal 1960-an, sejumlah vendor telah berhasil membuat

sistem operasi batch untuk sistem komputernya.IRSYS, sistem operasi IBM


untuk komputer 7090/7094, cukup berhasil karena pengaruh luasnya sistem

lainnya.

Fitur hardware lain yang juga dibutuhkan untuk merealisasikan system batch ini adalah : 

Proteksi memori : pada saat program pengguna sedang mengeksekusi,program tersebut

tidak oleh mengubah daerah memori yang berisi monitor..  Timer (timer) : sebuah timer

akan digunakan untuk mencegah terjadinya sebuah job yang memonopoli sistem.

Intruksi- intruksi FORTRAN Data

 Privileged instruction : instruksi-instruksi tertentu ditandai privileged dan hanya isa

dieksekusi oleh monitor.  Interrupt : model komputer lama tidak memiliki kemampuan ini.

Feature ini menyebabkan sistem menjadi lebih fleksibel dalam melepaskan kontrolnya ke

program pengguna dan memperoleh kembali kontrol tersebut dari program pengguna.

C. Sistem Batch Multiprogrammed

Walaupun dengan menggunakan pengurutan program secara otomatik yang dihasilkan

oleh sistem operasi batch sederhana. Prosesor masih sering berada dalam keadaan idle.

Masalahnya adalah perangkat-perangkat I/O cukup lambat apabila dibandingkan dengan

kecepatan prosesor. Gambar 2.4 menjelaskan perhitungannya secara terperinci.

Kalkulator ini menunjukkan sebuah program yang memproses sebuah file record dan

secara rata-rata melakukan 100 intruksi mesin perdetik. Dalam contoh ini komputer

mengeluarkan 96% waktunya untuk menunggu perangkat-prangkat I/O dalam melakukan

pemindahan data.

Seperti pada sistem batch sederhana, sistem batch multi- programming harus

mengandalkan feature tertentu hardware komputer. Feature tambahan terpenting

terpenting yang bermanfaat bagi multiprogramming adalah hardware yang mendukung


interrupt I/O dan DMA. Dengan menggunakan interrupt-driver I/O atau DMA, prosesor

dapat memberikan perintah I/O ke sebuah job dan dilanjutkan dengan melakukan

eksekusi job lainya pada saat I/O sedang ditangani oleh pengontrol perangkat.Apabila

operasi I/O selesai, prosesor diinterrupt dan control dipindahkan ke program interrupt-

handling yang terdapat di dalam sistem operasiKemudian sistem operasiKemudian sistem

operasi menyerahkan controlnya ke job lainnya.

D. Sistem Time-Sharing

Dengan menggunakan multiprogramming, pengolahan batch dapat menjadi efisien.

Akan tetapi, untuk job yang jumlahnya banyak, sangat diperlukan suatu mode dimana

pengguna dapat berinteraksi secara lamgsung dengan komputer. Bahkan, bagi

beberapa job, misalnya pengolahan transaksi, mode interaktif merupakan suatu hal

yang penting.

Saat ini, persyaratan fasilitas komputasi interaktif dapat dipenuhi dengan pemakaian

mikrokomputer terdeteksi. Option tersebut tidak tersedia pada 1960-an, karena saat itu

sebagian komputer masih berukuran besar dan sangat mahal, sehingga dibuat time

sharing. Seperti halnya multiprogramming yang mengizinkan prosesor untuk menangani

beberapa batch job sekaligus, multiprogramming dapat digunakan untuk menangani

beberapa job interatif. Pada kasus yang disebut terakhir, tekniknya dikenal sebagai time

sharing karena waktu prosesor dapat dibagi-pakai oleh sejumlah pengguna.

Dalam sebuah sistem time-sharing, beberapa pengguna secara bersamaan mengakses

sistem dengan melalui terminal, dengan sistem operasi yang menggilirkan eksekusi

setiap program pengguna dalam sebuah burst pendek atau kuantum komputasi. Jadi

apabila terdapat n orang pengguna yang secara aktif meminta layanan sekaligus, setiap
penggun hanya akan merasakan rata-rata 1/n kecepatan komputer efektif, tidak

terhitung overhead sistem operasi .

Multiprogramming Time Sharing Tujuan utama Memaksimalkan pemakaian Minimalkan

waktu respons Sumber intruksi-intruksi ke sistem operasi Intruksi-intruksi job control

yang menyediakan perintah dengan job Perintah-perintah yang dimasukkan pada

terminal Namun dengan waktu reaksi manusia yang relatif lambat, waktu respons pada

sistem yang dirancang dengan baik akan sebanding dengan waktu reaksi manusia pada

komputer yang terdedikasi.

2.3 HASIL-HASIL UTAMA

Sistem operasi merupakan salah satu software yang paling kompleks.Kompleksitas ini

menggambarkan tantangan untuk mengatasi kesulitan dan dalam beberapa hal

merupakan persaingan agar dapat memenuhi tujuantujuan kemudahan, efisiensi, dan

kemampuan untuk berkembang. [DENN80a] berpendapat bahwa terdapat lima buah

perolehan intelektual dalam pengembangan sistem operasi:

 Proses

 Manajemen memori

 Proteksi informasi dan keamanan

 Penjadwalan dan manajemen sumber daya

 Struktur sistem

Setiap perolehan di atas ditandai oleh prinsip-prinsip atau abstraksi yang dikembangkan

untuk mengatasi masalah kesulitan dalam praktik. Dengan menggabungkannya kelima


bidang tersebut akan mendapatkan rancangan penting dan masalah-masalah

implementasi sistem operasi modern.

A. Proses

Konsep proses sangat penting struktur sistem operasi Istilah ini untuk pertama kali

digunakan oleh para perancang Multics pada 1960-an.Proses adalah istilah yang

lebih bersifat umum disbanding job. Banyak definisi yang telah diberikan untuk istilah

proses, diantaranya:

 Program yang sedang dieksekusi

 “jiwa yang dianimasikan” sebuah program

 Entity yang dapat di-assign ke prosesor dan dapat dieksekusi pada prosesor

 Suatu unit dari karakteristik oleh sekuensial (thread tunggal pada eksekusi, stack

langsung, dan kumpulan set pada sumber-sumber sistem).

Konsep di atas akan menjadi lebih jelas setelah kita melakukan pembahasan lebih

lanjut. Tiga arah perkembangan sistem komputer telah menciptakan masalah dalam

timer dan sinkronisasi yang berkontribusi terhadap :

Perkembangan pertama tentang konsep proses multiprogramming : batch

operation, time-sharing, dan transaksi real-time. Seperti telah kita ketahui,

multiprogramming dirancang untuk menjaga agar prosesor dan perangkat I/O,

termasuk perangkat penyimpan, tetap dalam keadaan sibuk untuk memperoleh

efisiensi yang maksimum..

Perkembangan yang kedua adalah general-purpose time sharing. Disini tujuan

rancangan yang utama adalah agar responsive terhadap kebutuhan pada pengguna
dan saat ini, dengan alasan biaya, harus mampu mendukung pada pengguna yang

berjumlah banyak secara simultan.

Perkembangan ketiga adalah transaction processing sistems. Dalam hal ini,

sejumlah pengguna melakukan query atau update terhadap sebuah database.

B. Manajemen Memori

Para pengguna membutuhkan lingkungan komputasi yang mendukung

pemrograman modular dan pemakaian data yang fleksibel. Manajer sistem

memerlukan pengontrolan alokasi yang menyimpan yang efisien. Untuk memenuhi

kebutuhan tersebut, sistem operasi memiliki lima tanggung jawab penting

manajemen penyimpanan yaitu :

 Isolasi proses: sistem operasi harus mencegah agar proses indenpenden tidak

saling menganggu data dan memori.

 Alokasi otomatis dan manajemen: program harus secara dinamis alokasikan ke

hirarki memori apabila diperlukan.

 Dukungan pemrograman modular: pemrograman harus mampu membuat dan

menghapus modul-modul program serta mengubah ukuran modul secara dinamis.

 Proteksi dan control acces: penggunaan memori secara bersama-sama, pada

sembarang tingkat hierarki memori, akan memungkinkan sebuah program menunjuk

ruang memori program lainnya.

 Penyimpanan jangka lama: banyak pengguna dan aplikasi memerlukan cara

penyimpanan informasi dalam waktu yang relatif lama.


Umumnya, sistem operasi memenuhi persyaratan dengan menggunakan fasilitas

virtual memori dan sistem file. Sistem file menerapkan penyediaan jangka panjang,

dengan susunan penyimpanan informasi dalam nama objek, disebut file. File ini

mengantikan konsep untuk programer dan merupakan unit yang berfungsi sebagai

kontrol akses dan melindungi sistem operasi.

C. Proteksi imformasi dan keamanan

Semakin meningkatnya pemakaian sistem time-sharing dan jaringan kerja komputer

telah menyebabkan peningkatan perhatian terhadap proteksi imformasi. Sifat

ancaman terhadap organisasi sangat bervariasi. Namun, terdapat beberapa general-

purpose tool dapat dimasukkan kedalam komputer dan sistem operasi yang

mendukung beramacam-macam mekanisme proteksi dan keamanan. Secara umum,

kita berkepentingan dengan masalah pengontrolan akses ke sistem komputer dan

imformasi yang tersimpan di dalamnya.

Sebagian besar pekerjaan dalam keamanan dan proteksi yang berhubungan

dengan sistem operasi dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori, sebagai berikut :

 Pengontrolan akses: Berkaitan dengan pengaturan akses pengguna ke sistem

keseluruhan, subsistem, dan data, serta pengaturan akses proses ke berbagai

sumber daya dan objek yang terdapat di dalam sistem.

 Pengontrolan aliran imformasi: mengatur aliran data di dalam sistem dan

pengantarannya ke para pengguna.

 Sertifikasi: berkaitan dengan pembuktian bahwa mekanisme akses dan aliran

control dilakukan sehubungan dengan spesifikasinya dan bahwa mekanisme

tersebut menerapkan kebijakan proteksi dan keamanan yang diinginkan.


D. Penjadwalan dan Manajemen Sumber Daya

Tugas utama sistem operasi adalah untuk mengatur berbagai sumber daya yang

tersedia (memori utama, perangkat I/O, dan prosesor) dan untuk menjadwalkan

penggunaanya oleh berbagai proses aktif. Setiap kebijakan alokasi sumber daya dan

penjadwalan memperhatikan tiga faktorberikut ini:

 Keadilan: Umumnya, kita menginginkan semua proses yang bersaing untuk

memperoleh sumber daya diberi akses yang hamper sama dan adil ke sumber daya

tersebut. hal tersebut perlu terutamauntuk job-job B yang kelasnya sama, yaitu,job

yang kebutuhannya samadan diberi nilai yang sama.

 Responsivitas Diferensial: sistem operasi perlu membedakan kelaskelas job-nya

dengan persyaratan layanan yang berbeda.sistem operasi harus berusaha untuk

melakukan keputusan tentang alokasi dan penjadwalan yang memenuhi persyaratan

secara umum.

 Efisiensi: didalam kendala keadilan dan efisiensi, sistem operasi harus berusaha

untuk memaksimalkan troughtput, meminimalkan waktu respons, dan dalam kasus

time-sharing, mengakomudasikan pengguna secara mungkin.

E. Struktur Sistem

Untuk mengatur kompleksitas sistem operasi dan mengatasi masalah tersebut, telah

banyak perhatian yang diberikan terhadap struktur software sistem operasi bertahun-

tahun. Beberapa hal jelas software harus bersifat modular. Modularitas ini akan

membantu dalam mengorganisasikan proses pembuatan software dan membatasi

pekerjaan diagonis dan perbaikan error. Modul harus memiliki interfes satu dengan
yang lain dan harus dibuat sesederahan mungkin. Hal ini akan memudahkan

pemograman.

Struktur hierarki sebuah sistem operasi modern membedakan fungsi-fungsi

berdasarkan kompleksitasnya, skala waktu karakteristiknya, dan tingkat

abstraksinya. Kita dapat memandang sistem sebagai susunan tingkatan. Setiap

tingkatannya melakukan subset tertentu yang diperlukan oleh sistem operasi lapisan

tersebut tergantung pada lapisan berikutnya yang lebih rendah.

Secara umum lapisan yang lebih rendah berkaitan dengan skala waktu yang lebih

pendek. Beberapa bagian sistem operasi harus berinteraksi langsung dengan

hardware komputer, yang event-eventnya dapat memiliki skala waktu selama satu

per miliar detik. Cara penerapan prinsip-prinsip diatas terhadap sistem operasi

sangat bervariasi

2.4 KARAKTERISTIK SISTEM OPERASI MODERN

Kecepatan perubahan dalam kebutuhan akan sistem operasi akan tidak hanya

memerlukan modifikasi atau perbaikan arsitektur yang telah ada saja. Namun cara-cara

baru dalam mengorganiasasikansistem operasi.Berbagai pendekatan dan elemen

rancanagan telah dicoba baik pada sistem operas eksperimental maupun sistem operasi

komersial. Namun pendekatan dan elemen rancanag itu pada dasarnyadapat

digolongkan menjadi:

 Arsitektur mikrokernel

Arsitektur Mikrokernel. Sampai saat ini, sebagian besar sistem operasi beerfiture kernel

monolotik berukuran besar. Umumnya ynag dianggap fungsionalitas sistem operasi

disediakan di dalam kernel-kernel yang besar ini termasuk diantaranya penjadwalan,


sistem file, jaringan kerja, driver-driver perangkat, manajemen memori dll. Arsitektur

mikrokernel hanya meng assign beberapa fungsi penting saja ke kernel, termasuk di

antaranya ruang alamat, interprocess comunication (IPC) dan penjadwalan dasar.

Pendekatan mikrokernel menyedehanakan implementasi,memberikan fleksibuilitas dan

sangat cocok untuk lingkungan terdistribusi.Pada dasrnya mikrokernel berinteraksi

dengan proses server lokal dan jauh (remote) dengan cara yang sama yan memebrikan

fasiloitas pembentukan sistem terdistribusi.

 Multithreading

Multithreading adalah teknik dimana suatu prosses yng mengeksekusi aplikasi dibagi

menjadi thread-threadyang dapat berjalan secara bersamaan.

 Multiprosesing simetris

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan kinerja dan semakin murahnya harga

mikroprosesor keadaan menjadi berubah. Vendor-vendor memperkenalkan sistem yang

memilki mikroprosesor berjumlah banyak. Untuk mencapai efesiensi dan reliabilitas

mksimum symmetric multiprosesing(SMP) sangat diharapkan. SMP berkaitan dengan

arsitektur hardware komputer dan juga dengan sifat sistem operasi merefleksikan

arsitektur.

 Sistem operasi terdrisbusi

 Rancangan berorientasi objek

Anda mungkin juga menyukai