Warsito(1), AzizahRachmawati(2)
JurusanTeknikSipil , Universitasislam Malang
Jl. MT.Haryono. 193 Malang
Email :Warsito_ftunisma@gmail.com,azka20127@gmail.com
ABSTRAKSI
Ekosistem DAS merupakan bagian yang penting karena mempunyai fungsi perlindungan terhadap DAS.
Aktivitas dalam DAS yang menyebabkan perubahan ekosistem, misalnya perubahan tataguna lahan, khususnya di
daerah hulu, dapat memberikan dampak pada daerah hilir berupa perubahan fluktuasi debit air dan kandungan
sedimen serta material terlarut lainnya. Adanya keterkaitan antara masukan dan keluaran pada suatu DAS ini dapat
dijadikan sebagai dasar untuk menganalisis dampak suatu tindakan atau aktivitas pembangunan di dalam DAS
terhadap lingkungan, khususnya hidrologi.Daerah yang kitaKajiadalah Sub DAS Bango.Berdasarkan data tahun 2008
luas Sub DAS bango sebesar 23.251 Ha yang terdiri dari semak 178,051 Ha, tegalan 8.014,7213 Ha, hutan 2.859,5174
Ha, sawah 4.912,3561 Ha, pemukiman 4.370,6896 Ha, dan kebun campuran 159,2594 Ha, DAS Bango kerap sekali
menjadi tempat kembalinya air yang dibuang dari berbagai lahan pertanian, pemukiman, dari daerah
disekitarnya.Penelitian yang akandilaksanakanbertujuankhususuntuk 1).Membuat Model
PenataanRuangBerbasisKonservasisehingga di perolehrencanatataruang yang berbasiskanhidrogeologi yang
mampumengatasipermasalahandalamPengelolaansumberdaya Air. 2).Menerapkan model tersebutdalam Wilayah Sub
DAS BangosehinggadapatmemberimasukankepadaPemerintah Daerah SetempatkhususnyadanPemerintah Daerah lain
padaumumnya.Variabel model dan Penataan ruang berbasis Konservasi terdiri dari variabel tata ruang dan variabel
hidrogeologi. Yang termasuk dalam variabel tata ruang yakni sebaran tata guna lahan, sedangkan variabel
hidrogeologi yakni variabel DAS, debit banjir, variabel jenis tanah, nilai Curve Number dan HRU ( Hydrologic Responsif
Unit ). Dalam pembuatan model setiap variabel di buat unit spasial (layer) menggunakan AVSWAT 20004 (Arc View Soil
and Water Assessment Tool) adalahsebuahsoftware yang berbasisSistemInformasiGeografis (SIG) , .
113 Jurnal Rekayasa Sipil - Vol. 3 No. 2 Agustus 2015; ISSN 2337-7720
lingkungan, khususnya hidrologi.(Suripin, jiratautanahlongsor yang
2001:184) dapatmerugikanwilayahtersebut
114 Jurnal Rekayasa Sipil - Vol. 3 No. 2 Agustus 2015; ISSN 2337-7720
DAS termasuk kategori rusak berat sampai sangat daur hidrologi tersebut air melakukan perjalanan
berat (16 DAS berada di Pulau Jawa), 222 DAS dari permukaan laut ke atmosfer kemudian ke
termasuk kelas sedang sampai berat dan 176 DAS permukaan tanah dan kembali lagi ke laut dan
potensial rusak. Jumlah DAS yang telah seterusnya tidak pernah berhenti, air tersebut
mengalami kerusakan tersebut saat ini kondisinya akan tertahan (sementara) di sungai, danau
tidak semakin membaik, akan tetapi cenderung (waduk), dan dalam tanah sehingga dapat
semakin bertambah, hal ini dibuktikan dengan dimanfaatkan oleh manusia atau makhluk hidup
meningkatnya kejadian bencana alam tanah lainnya. Energi panas matahari dan faktor-faktor
longsor, banjir dan kekeringan. iklim lainnya menyebabkan terjadinya proses
Adapunkawasanrawanbanjir, di antaranya di RW evaporasi pada permukaan vegetasi dan tanah, di
1 dan 4 KelurahanTlogowaru, laut atau badan-badan air lainnya. Uap air
KecamatanKedungkandang; RW 2 sebagai hasil proses evaporasi akan terbawa oleh
KelurahanCiptomulyo, KecamatanSukun; RW 1, 3, angin melintasi daratan yang bergunung maupun
4, dan 5 KelurahanPolehan, KecamatanBlimbing; datar, dan apabila keadaan atmosfer
RW 3, 4, 5,dan 6 KelurahanMerjosari, memungkinkan, sebagian dari uap air tersebut
KecamatanLowokwaru; RW 1,2,3,4,5,dan 8 akan terkondensasi dan turun sebagai air hujan.
KelurahanSamaan, KecamatanKlojen. ( Sumber : Sebelum mencapai permukaan tanah air
Tempo interaktif, 11-11-2010) hujan tersebut akan tertahan oleh tajuk vegetasi.
Sebagian dari air hujan tersebut akan tersimpan
AVSWAT 2000 merupakan salah satu program di permukaan tajuk/daun selama proses
komputer yang bekerja dalam basis Sistem pembasahan tajuk, dan sebagian airnya akan
Informasi Geografis (SIG). Program ini dirancang jatuh ke atas permukaan tanah melalui sela-sela
untuk membantu menyelesaikan permasalahan- daun (throughfall) atau mengalir ke bawah
permasalahan yang terdapat pada suatu DAS. melalui permukaan batang pohon (steamflow).
Penggunaan teknologi SIG merupakan hal yang Sebagian air hujan tidak akan pernah sampai di
baru di Indonesia, namun hasil analisisnya akan permukaan tanah, melainkan terevaporasi
sangat membantu dan dapat kembali ke atmosfer (dari tajuk dan batang)
dipertanggungjawabkan baik secara teori dan selama dan setelah berlangsungnya hujan
praktis. (interception loss). Air hujan yang dapat
mencapai permukaan tanah, sebagian akan
masuk (terserap) ke dalam tanah (infiltration),
TINJAUAN PUSTAKA dan sisanya akan tertampung sementara dalam
cekungan-cekungan permukaan tanah (surface
Hidrologi dan Ekosistem DAS detention) untuk kemudian mengalir di atas
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam permukaan tanah ke tempat yang lebih rendah
segala bentuknya (cairan, gas, padat) pada, (runoff), untuk selanjutnya masuk ke sungai. Air
dalam, dan diatas permukaan tanah. infiltrasi akan tertahan di dalam tanah oleh gaya
Termasuknya di dalamnya adalah penyebaran, kapiler yang selanjutnya akan membentuk
daur, dan perilakunya, sifat-sifat fisika dan kelembaban tanah, apabila kelembaban tanah
kimianya, serta hubungannya dengan unsur- sudah cukup jenuh maka air hujan tersebut akan
unsur hidup dalam air itu sendiri. Sedangkan bergerak secara lateral (horisontal) untuk
hidrologi Daerah Aliran Sungai (DAS) sendiri selanjutnya pada tempat tertentu akan keluar
adalah cabang dari ilmu hidrologi itu sendiri, yang lagi ke permukaan tanah (subsurface flow) dan
mempelajari pengaruh pengelolaan vegetasi dan akhirnya mengalir ke sungai. Air hujan yang
lahan di daerah tangkapan air bagian hulu (upper masuk ke dalam tanah tersebut dapat pula
catchment) terhadap daur air, termasuk bergerak vertikal ke tanah yang lebih dalam dan
pengaruhnya terhadap erosi, kualitas air, banjir, menjadi bagian dari air tanah (ground water). Air
dan iklim di daerah hulu dan hilir (Asdak, 2002:4). tanah tersebut pada musim kemarau, akan
mengalir pelan-pelan ke sungai, danau, atau
Siklus Hidrologi tempat penampungan alamiah lainnya (base
Siklus air atau hidrologi adalah pola flow). Sebagian air infiltrasi yang tetap tinggal
sirkulasi air dalam ekosistem. Secara alamiah dalam lapisan tanah bagian atas (top soil)
daur hidrologi dapat ditunjukkan seperti terlihat kemudian diuapkan kembali ke atmosfer melalui
pada gambar 2.2, dimana selama berlangsungnya
115 Jurnal Rekayasa Sipil - Vol. 3 No. 2 Agustus 2015; ISSN 2337-7720
permukaan tanah (soil evaporation) dan melalui permukaan tajuk vegetasi (transpiration).
116 Jurnal Rekayasa Sipil - Vol. 3 No. 2 Agustus 2015; ISSN 2337-7720
jumlah data yang bedapa tersimpan dan diambil dalam suatu hubungan yang kompleks pada
kembali secara cepat dan efisien. Keunggulan SIG suatu Daerah Aliran Sungai (DAS) termasuk di
lainnya adalah kemampuan memanipulasi data dalamnya jenis tanah, tata guna lahan dan
dan analisis data spasial dengan mengaitkan data manajemen kondisi lahan secara periodik. Untuk
atau informasi atribut untuk menyatukan tipe tujuan pemodelan, program AVSWAT
data yang berbeda kedalam suatu analisis memudahkan pengguna (user) dengan
tunggal. Komponen SIG terdiri dari perangkat melakukan pembagian suatu wilayah DAS yang
keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang luas menjadi beberapa bagian sub DAS-sub DAS
digunakan terdiri atas seperangkat komputer untuk memudahkan dalam perhitungan.
yang berfungsi untuk menyimpan, menampilkan
Struktur data yang digunakan sebagai
AVSWAT 2000 (Arc View Soil and Water representasi dari kondisi asli kenampakan objek
Assessment Tool) yang ada di bumi. Di dalam pengolahan data
base, AVSWAT 2000 dibagi dalam dua kelompok
AVSWAT 2000 (Arc View Soil and Water data base : jenis data spasial yaitu basis data
Assessment Tool) adalahsebuahsoftware yang dalam struktur vektor dan basis data dalam
berbasisSistemInformasiGeografis (SIG) ArcView struktur grid/raster.
3.1 atau 3.2 (ESRI) sebagaiekstensi (graphical user
interface) di dalamnya.Program ini di Berbagai aplikasi yang sering
keluarkanolehTexas Water Resources Institute, memanfaatkan struktur data dalam bentuk grid
College Station, Texas, USA.ArcView sendiri antara lain adalah representasi kondisi elevasi
adalah salah satu dari sekitar banyak program (DEM), kemiringan (slope), atau juga sebaran dari
yang berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). distribusi curah hujan. Secara skematik struktur
data dari AVSWAT dapat digambarkan seperti
Program AVSWAT 2000 merupakan gambar dibawah ini.
perkembangan dari versi sebelumnya, SWAT (Soil
and Water Assessment Tool)yang tidak bekerja
dalam software ArcView. AVSWAT dirancang
untuk memprediksi pengaruh manajemen lahan
pada aliran air, sedimen, dan lahan pertanian
117 Jurnal Rekayasa Sipil - Vol. 3 No. 2 Agustus 2015; ISSN 2337-7720
METODOLOGI PENELITIAN analisaperhitunganhidrogylogyberbasiskonservas
ilahandankualitas air. Dalam penelitian
Penelitian akan dilakukan dalam 2 (dua) dibutuhkan konsep dan veriabel yang jelas serta
tahap selama 2 tahun. Tahap I akan dilakukan pengukuran yang teliti. Rancangan penelitian
pembuatan model Penataan Ruang kawasan DAS digunakan untuk memperoleh fakta-fakta untuk
berbasis konservasi. Tahap II akan dilakukan mendapatkan parameter yang lebih aktual.
penerapan (aplikasi) model untuk wilayah Sub
DAS Bango kota Malang. Metodologi / Analisa Data
118 Jurnal Rekayasa Sipil - Vol. 3 No. 2 Agustus 2015; ISSN 2337-7720
Karangploso, Singosari, Jabung, Kedung Kandang kekeringan serta pemanasan global yang
dan Lowokwaru. Dari ke enam stasiun tersebut berujung pada perubahan iklim.Salah satu awal
diambil data pengamatan dari tahun 2003 – 2013 penyebab terjadinya suatu bencana alamseperti
diperoleh dari PSAWS Bango-Gedangan. bencana banjir, longsor, kekeringan, serta
pemanasan global yang berujung pada
HASIL DAN PEMBAHASAN perubahan iklim adalah terjadinya kerusakan
hutan. Hutan yang merupakan salah satu bagian
AnalisaHidrologi.
dari Daerah Aliran Sungai (DAS) berfungsi sebagai
Data hujan dibutuhkan dalam program pelindung mata air dan sebagai daerah resapan
AVSWAT 2000 untuk memperoleh nilai air. Beberapa penyebab rusaknya hutan adalah
presipitasi, evaporasi, transpirasi, aliran penebangan komersial, kebakaran hutan, dan
permukaan, aliran lateral, aliran sungai, dan pembukaan hutan untuk aktivitas usaha tani.Hal
sebagainya yang berhubungan dengan air dalam tersebut seiring dengan pernyataan Departemen
pemodelan siklus hidrologi. Data hujan juga Kehutanan (Dephut) yang mengindikasikan
dibutuhkan sebagai referensi awal pembangkitan kondisi DAS di Indonesia pada umumnya sudah
data hujan yang digunakan dalam periode mengalami kerusakan berat sampai sangat berat.
simulasi model.
Konservasi (Hidrogeologi) merupakan
Data hujan yang digunakan dalam studi gabungan dari ilmu hidrologi dan geologi.
ini adalah data hujan stasiun-stasiun hujan di Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam
daerah Bango yang direkam oleh PSAWS Bango- segala bentuknya dan letaknya baik di Permukaan
Gedangan. Banyaknya stasiun hujan yang maupun dalam bentuk air tanah, termasuk di
digunakan berjumlah 6 stasiun hujan. Dengan dalamnya penyebaran, daur dan perilakunya,
jangka waktu 14 tahun yakni antara 1992-2005. sifat fisika dan kimianya, serta hubungannya
dengan unsur hidup dalam alam itu sendiri.
Keempat stasiun hujan itu adalah :
Variabel model dan Penataan ruang
1. Stasiun Lowokwaru ± 455 dpl. berbasis Konservasi terdiri dari variabel tata
2. Stasiun Karangploso ± 575 dpl. ruang dan variabel hidrogeologi. Yang termasuk
3. Stasiun Pendem ± 856 dpl. dalam variabel tata ruang yakni variabel tata
4. Stasiun Jabung ± 530 dpl. guna lahan sedangkan variabel hidrogeologi
5. Stasiun Singosari ± 635 dpl. yakni variabel DAS, debit banjir, variabel jenis
6. Stasiun Kedungkandang ± 437 dpl. tanah, variabel CN (Curve Number) dan HRU
(Hydrology Responsif Unit) Dalam pembuatan
model setiap variabel di buat unit spasial (layer)
Model PenataanRuangBerbasisKonservasi menggunakan AVSWAT 2.3.4 (Arc Soil and Water
Assessment Tool) adalahsebuahsoftware yang
Hutan merupakan salah satu bagian dari
berbasisSistemInformasiGeografis (SIG) .
Daerah Aliran Sungai ( DAS ) yang berfungsi
sebagai pelindung mata air dan sebagai daerah
tangkapan air. Beberapa penyebab rusaknya
Hutan adalah penebangan komersial , kebakaran Kondisi Sebaran Tata Guna Lahan dan Jenis
hutan dan pembukaan aktifitas hutan untuk Tanah
usaha tani. Kerusakan hutan yang terjadi
merupakan awal penyebab terjadinya suatu Kondisi sebaran tata guna lahan dan jenis
bencana alam, yaitu bencana banjir, longsor, tanah di wilayah DAS Bango disajikan dalam tabel
dan gambar berikut ini :
119 Jurnal Rekayasa Sipil - Vol. 3 No. 2 Agustus 2015; ISSN 2337-7720
Tabel 1. Sebaran tataguna lahan daerah Sub DAS Bango
Luas
No Tataguna Lahan
Km2 Ha % Luas
120 Jurnal Rekayasa Sipil - Vol. 3 No. 2 Agustus 2015; ISSN 2337-7720
Luas
No Jenis Tanah 2
Km Ha % Luas
1 Latosol 7.892677 7205.7852 33.57
2 Kambisol 97.076490 7259.0191 33.82
3 Alluvial 3.067768 5509.8580 25.67
4 Andosol 43.258069 1488.0249 6.93
Total 214.626872 21462.6872 100
Sumber : Analisa spasial AVSWAT 2000
Tabel 3. Klasifikasi kelompok tanah menurut Sistem Pusat Penelitian Tanah (1982)
121 Jurnal Rekayasa Sipil - Vol. 3 No. 2 Agustus 2015; ISSN 2337-7720
PenentuanKlasifikasiTanah dan Curve Number (CN)
122 Jurnal Rekayasa Sipil - Vol. 3 No. 2 Agustus 2015; ISSN 2337-7720
No. Jenis Sungai Tipe Saluran Angka kekasaran Manning
123 Jurnal Rekayasa Sipil - Vol. 3 No. 2 Agustus 2015; ISSN 2337-7720
over land use areasebesar 10 %, yang ESRI (Environmental System Research Institute,
akanmembuat scenario Inc). 1996. ArcView GIS, The
perubahantatagunalahandanjenistanahdenga GeographicInformation System for
nprosentase 10% Everyone. New York : ESRI.
dariluaskeseluruhanpetatatagunalahandanpe
tajenistanah Hardjowigeno, Sarwono. 2003. Ilmu Tanah.
AkademikaPressindo. Jakarta.
Saran
Junaidi, Rahmad. 2006.
1. Dari hasil penelitian masih perlu adanya
“StudiPerencanaanFungsiKawasandanAr
analisa lebih lanjut untuk mendapatkan
ahanKonservasiLahandan Tanah di DAS
hasil model penataan tata ruang berbasis
BrantasBagianHuludenganMenggunaka
konservasi dengan analisa kualitas air dan
n SIG”, UnibrawMalang
aplikasi di areal penggunaan lahan yang
:SkripsiTidakDiterbitkan.
ada di sub DAS Bango.
Kodoatie, Robert J danRoestamSjaief.2008.
2. Di perlukan analisa lebih lanjut mengenai
PengelolaanSumberDaya Air
hubungan kondisi jenis tanah dengan pola
Terpadu.Andi.Yogyakarta.
tanam tertentu , mengingat daerah
penelitian adalah lebig banyak tegalan dan Nemec, Jaromir, 1973. Engineering
sawah. Hydrology.New Delhi : Tata McGraw Hill
Publishing Company Ltd.
3. Diperlukan model penataan DAS pada
sesuai dengan temuan model. Prahasta, Eddy. 2005. SistemInformasiGeografis.
Bandung : CV Informatika.
www. dephut.go.id
124 Jurnal Rekayasa Sipil - Vol. 3 No. 2 Agustus 2015; ISSN 2337-7720