Tugas 1
Tugas 1
1703101010067
Penyelesaian perselisihan pada dasarnya dapat diselesaikan oleh para pihak sendiri, dan dapat
juga diselesaikan dengan hadirnya pihak ketiga, baik yang disediakan oleh negara atau para pihak sendiri.
Dalam masyarakat modern yang diwadahi organisasi kekuatan publik berbentuk negara, forum resmi
yang disediakan oleh negara untuk penyelesaian perkara atau perselisihan biasanya adalah lembaga
peradilan Penyelesaian perselisihan pada dasarnya dapat diselesaikan oleh para pihak sendiri, dan dapat
juga diselesaikan dengan hadirnya pihak ketiga, baik yang disediakan oleh negara atau para pihak sendiri.
Dalam masyarakat modern yang diwadahi organisasi kekuatan publik berbentuk negara, forum resmi
yang disediakan oleh negara untuk penyelesaian perkara atau perselisihan biasanya adalah lembaga
peradilan.
Merasa putusan PN Medan yang merugikan pihak Tergugat maka Tergugat mangajukan Kasasi
ke MA namun permohonan Kasasi tsb ditolak dengan perbaikan amar putusan Pengadilan Hubungan
Industrial pada Pengadilan Negeri Medan dengan putusannya Nomor 146/Pdt.Sus-PHI/2015/PN Mdn.,
tanggal 3 Desember 2015. Dan pada putusan akhir terdapat perubahan pada pembayaran hak-hak
Penggugat yang sebelumnya sebesar Rp.77.068.800,- (Tujuh puluh tujuh juta enam puluh delapan ribu
delapan ratus rupiah) menjadi Rp58.060.800,00 (lima puluh delapan juta enam puluh ribu delapan ratus
rupiah).
Berdasarkan putusan akhir tsb peneliti merasa adanya kekeliruan pada putusan pada tingkat
pertama pada bagian pembayaran hak-hak Penggugat yang berbeda nilainya antara putusan PN dan
putusan MA. Berdasarkan latar belakang masalah diatas menimbulkan minat dan keinginan penulis untuk
membahas dan menuangkannya dalam sebuah karya ilmiah yang berjudul “STUDI KASUS PERDATA
TENTANG PHK TERHADAP KARYAWAN DI PT EMHA KEBUN”.
RUMUSAN MASALAH :
Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah diatas, maka penulis merumuskan masalah,
yakni adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pertimbangan Hakim dalam menentukan pembuktian atas perkara perselisihan
kepentingan antara PT EMHA KEBUN dan salah satu pegawai yang di PHK ?
2. Bagaimana Hakim dalam menentukan putusan atas pembuktian perkara perselisihan kepentingan
anatara PT EMHA KEBUN dan salah satu pegawai yang di PHK ?
3. Bagaimana akibat hukumnya terhadap putusan Hakim dalam perkara tsb ?
POSISI KASUS
1. PENGGUGAT
Nama : Nasipan
Umur : 47 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Pondok Perumahan PT. EMHA KEBUN Sipare-pare, Batu-Bara.
2. TERGUGAT
Nama : PT. EMHA KEBUN
Alamat : Kantor di Jalan Waringin No.5B/9A Medan dan beralamat tempat usaha di Jl. Sipare-
pare Timur, Air Putih, Tanjung Gading, Batu Bara.
3. Duduk Perkara
Penggugat adalah pekerja Tergugat sejak tanggal 1 Januari 1992 sebagai penderes pohon karet di
perusahaan Tergugat. PENGGUGAT di Putus Hubungan Kerjanya oleh TERGUGAT dengan
Surat Keterangan Pemutusan Hubungan Kerja dengan Nomor 014/ SPHK/EMHA/VIII/2014
tertanggal 18 Agustus 2014 dengan alas an Penggugat melanggar Pasal 158 Undang Undang No.
13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Penggugat merasa dirugikan akibat pemutusan sepihak
yang dilakukan oleh Tergugat. Penggugat dan Tergugat sudah melalui proses mediasi namun
Pihak Penggugat merasa hasil dari mediasi tsb belum memenuhi harapan dari Penggugat dan
selanjutnya memilih menyelesaikan perkara melalui pengadilan.