Anda di halaman 1dari 1

Ketahanan Pangan Nasional, Industri, dan Energi

Ketahanan pangan merupakan sebuah kondisi yang terkait dengan ketersediaan bahan
pangan secara berkelanjutan. Kekhawatiran terhadap ketahanan pangan telah ada dalam
sejarah.

Sejak 10 ribu tahun yang lalu lumbung telah digunakan Tiongkok Kuno dan Mesir Kuno.
Mereka melepaskan suplai pangan disaat terjadi kelaparan.

Namun ketahanan pagan hanya dipahami pada tingkat nasional, dengan definisi bahwa
negara akan aman secara pangan jika produksi pangan meningkat untuk memenuhi
jumlah permintaan dan kestabilan harga.

Definisi baru mengenai ketahanan pangan dibuka tahun 1966 di World Food Summit
yang menekankan ketahanan pangan dalam konteks perorangan bukan negara.

Kebijakan sebuah negara memepengaruhi akses masyarakat kepada bahan pangan,


seperti yang terjadi di India. Majelis tinggi India menyetujui rencana untuk memberikan
subsidi bagi dua per tiga populasi negara itu.

Rancangan Undang-Undang Ketahanan Pangan ini mengusulkan menjadikan pangan


sebagai hak warga negara dan akan memberikan lima kilogram bahan pangan berharga
murah per bulan untuk 800 juta penduduk miskinnya.

Menurut UU nomor 18 tahun 2012 ketahanan pangan adalah segala segala sesuatu yang
berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan perikanan,
peternakan baik yang di oleh maupun tidak di oleh yang di peruntukan sebagai
makanan dan minuman bagi konsumsi manusia.

Undang-undang No.7 Tahun 1996 tentang Pangan, mengartikan ketahanan pangan


sebagai : kondisi terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga, yang tercermin dari
tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, merata, dan
terjangkau.

Pengertian mengenai ketahanan pangan tersebut mencakup aspek makro, yaitu


tersedianya pangan yang cukup; dan sekaligus aspek mikro, yaitu terpenuhinya
kebutuhan pangan setiap rumah tangga untuk menjalani hidup yang sehat dan aktif.

Pada tingkat nasional, ketahanan pangan diartikan sebagai kemampuan suatu bangsa
untuk menjamin seluruh penduduknya memperoleh pangan yang cukup, mutu yang
layak, aman; dan didasarkan pada optimalisasi pemanfaatan dan berbasis pada
keragaman sumber daya lokal.

Anda mungkin juga menyukai