Dosen Pengampuh :
Muhammad Syahbudi, MA
Disusun Oleh :
Musliyani (0501182181)
Suwarni (0501183237)
T/A 2020/2021
PEMBAHASAN
2. Teori Klasik
a. Adam Smith
b. Davis Ricardo
3. Teori Modern
c. James Meade
3. Strate trading
4. Quota
5. Subsidi
D. Perkembangan Ekspor Indonesia
Pada 1990 nilai ekspor Indonesia sebesar US$ 25.673,3 juta, naik 15,86 %
dari tahun 1989. Kenaikan nilai ekspor tersebut tidak berlanjut pada tahun 1991,
namun tahun 1992 mengalami kenaikan kembali sebesar 16,56 % dibanding tahun
1991. Pertumbuhan nilai ekspor Indonesia pernah mengalami menurunan pada
tahun 1998, dimana saat itu terjadinya krisis Ekonomi yang dialami banyak
negara didunia. Tahun 2000 terjadi peningkatan ekspor yang pesat, untuk non
migas dan migas yaitu menjadi US$ 62.124,0 juta (27,66 %). Namun peningkatan
tersebut tidak berlanjut ditahun berikutnya. Pada tahun 2001 total ekspor hanya
sebesar US$ 56.320,9 juta (menurun 9,34%).
Pada tahun 2009 Indonesia mengalami penurunan impor pasca krisis, yaitu
sebesar US$ 96.829,2 juta. Indonesia mengalami nilai impor tertinggi pada tahun
2012, peningkatan impor ini diakibatkan oleh meningkatnya impor non migas dan
migas. Selain itu, kenaikan impor juga dipengaruhi oleh meningkatnya impor
bahan baku dan barang modal. Laju pertumbuhan impor. Namun pada tahun 2013
dan 2014 Indonesia dapat menekan pertumbuhan sektor impor dibawah 5 %.
“Bukankah kami telah menjadikan mereka kaum yang mapan di tanah suci yang
aman? Dan dibawakan kepada mereka berbagai macam buah-buahan sebagai
rezeki dari Kami? Akan tetapi kebanyakan dari mereka tidak mengetahui.” (QS.
Al-Qashash: 57)
Inilah salah satu fenomena ekspor-impor yang terjadi sejak zaman jahiliyah,
dan masih terus berlangsung hingga hari ini. Pun demikian, berikut ini ada
sejumlah adab yang perlu diperhatikan agar kegiatan ekspor-impor tidak
membawa dampak negatif bagi umat Islam.
3. Jika terpaksa mengimpor produk orang kafir, jangan mengimpor dari negara
yang jelas-jelas menunjukkan permusuhannya terhadap Islam dan kaum
Muslimin. Pilihlah negara-negara yang bersifat “netral” dan tidak terkenal
dengan sentimen anti-Islam. Jepang., misalnya.
4. Jika TERPAKSA mengimpor makanan produk orang kafir, pastikan tidak
mengandung barang haram (babi, khamer, darah, atau binatang yang
disembelih tanpa menyebut nama Allah). Kalau ada yang berdalih: bukankah
makanan (sembelihan) ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) halal bagi kita? Maka
jawabnya, yang masih mengindahkan aturan penyembelihan yang benar
sehingga sembelihannya tetap halal, hanyalah kaum Yahudi. Ada pun kaum
Nasrani hari ini mayoritasnya adalah orang liberal yang tidak mengindahkan
aturan agama mereka lagi. Oleh karena itu, janganlah mengimpor daging
sembelihan dari negara kafir, kecuali setelah dipastikan bahwa
penyembelihannya telah memenuhi kriteria syariat.
5. Perhatikan pula fungsi barang yang hendak diimpor. Adakah barang tersebut
mengandung dampak negatif atau sering disalahgunakan? Jika ya, urungkan
saja. Kecuali jika Anda hanya menjualnya kepada pihak yang tidak
menyalahgunakannya, seperti impor senjata.
E. Neraca Pembayaran
1. Pengertian
Neraca pembayaran memberikan beberapa informasi penting mengenai
hubungan ekonomi diantara satu negara dengan negara-negara asing. Neraca
pembayaran merupakan data yang memberi gambaran tentang lalu lintas
perdagangan dan dana dari satu negara ke berbagai negara lain dalam satu tahun
tertentu. Dua komponen penting dari neraca pembayaran yang perlu diperhatikan
adalah neraca perdagangan dan neraca keseluruhan (overall balance). Pertama-
tama neraca pembayaran akan memberikan informasi mengenai nilai dan
perkembangan ekspor dan impor. Ekspor dan impor adalah kegiatan yang selalu
dilakukan setiap negara dan sampai dimana peranan kegiatan tersebutdalam
perekonomian dapat diamati dari perkembangan neraca perdagangan. Defisit
dalam neraca perdagangan, yang disebabkan oleh impor yang melebihi ekspor,
mengurangi tingkat kegiatan ekonomi didalam negeri dan masalah pengangguran
yang lebih serius akan dihadapi.
Masalah lain yang mungkin akan timbul adalah kehilangan kepercayaan
orang terhadap prospek ekonomi negara tersebut dalam jangka panjang, sebagai
akibatnya modal dalam negeri akan mengalir keluar dan modal modal luar negeri
tidak akan ditanam di negara tersebut. Keadaan seperti ini dapat memperlambat
pertumbuhan ekonomi dimasa depan. Akibat-akibat buruk seperti ini
menyebabkan berbagai negara berusaha untuk menghindari masalah defisit dalam
neraca perdagangan dan aliran modal
2. Fungsi Neraca Pembayaran
Untuk lebih memahami sebuah neraca pembayaran maka akan lebih mudah
jika terlebih dahulu mengetahui tentang fungsi dari neraca pembayaran. Berikut
ini adalah fungsi neraca pembayaran.
Hal lain yang tidak kalah penting dari sebuah neraca pembayaran adalah
sebagai patokan jika suatu negara hendak mengajukan dana ke negara lain
atau ke lembaga pendonor seperti IMF. Dengan kondisi neraca pembayaran
yang baik maka kepercayaan negara asing terhadap suatu negara juga akan
semakin baik, sedangkan bila yang terjadi adalah sebaliknya, kemungkinan
untuk mendapatkan pinjaman semakin kecil. Hal tersebut bisa terjadi karena
jika suatu negara mempunyai neraca pembayaran yang defisit,
mengindikasikan bahwa negara tersebut memiliki cadangan devisa yang
sedikit. Sehingga besar kemungkinan negara itu akan mengalami kesulitan
dalam pengembalian dana pinjaman.
Selain itu yang tidak kalah penting dari baiknya sebuah neraca
pembayaran adalah neraca tersebut secara langsung akan memperlihatkan
kondisi perekonomian suatu negara. Jika sebuah negara mempunyai kondisi
neraca pembayaran yang baik, secara langsung juga menggambarkan kondisi
ekonomi yang baik. Sedangkan jika suatu negara mempunyai neraca
pembayaran yang buruk, hal tersebut juga berakibat pada kurangnya
kepercayaan negara asing kepada negara yang bersangkutan. Sebagaimana
yang diungkap diawal, ketika suatu negara mempunyai neraca pembayaran
yang buruk maka yang terjadi adalah kecilnya cadangan devisa yang dimiliki
oleh negara tersebut.
1. Ekspor impor jasa selama satu periode tertentu. Impor jasa yang
dilakukan misalnya penggunaan jasa trensportasi negara lain atau
perusahaan asing. Contoh ketika Indonesia menggunakan maskapai
penerbangan asing untuk memperlancar transportasi naik haji. Sedangkan
ekspor terjadi bila ada pembelian jasa-jasa dalam negeri oleh pihak asing.
Contohnya adanya turis asing yan berlibur ke Indonesia menikmati jasa
hotel, restoran, transportasi serta jasa-jasa lain ini merupakan ekspor bagi
Indonesia dan sekaligus impor jasa bagi negara turis tersebut berasal.
Neraca jasa akan dikatakan defisit apabila impor jasa ditambah dengan
income payments on investment lebih besar daripada ekspor jasa
ditambah dengan income received on investment. Bila sebaliknya, akan
terjadi surplus pada neraca jasa.
b. Neraca Modal Swasta (private capital), catatan arus keluar masuk modal
yang terjadi disektor swasta atau dunia usaha.
Neraca modal (capital account) dikatan defisit apabila arus modal keluar
lebih besar daripada arus modal masuk. Bila yang terjadi sebaliknya maka
neraca modal dikatakan surplus.