Disusun oleh :
INGGIT UTAMI EKA PUTRI
NPM : 20742047
D3 BUDIDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PETERNAKAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
2020
I. PENDAHULUAN
Praktikum Fisiologi Hewan Air ini dilaksanakan hari kamis, 19 november 2020
di desa Manisak, Kec.Ranto Baek, Kab.Mandailing Natal, Sumatera Utara.
2.2. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum acara sistem pencernaan ikan adalah gunting
bedah, pinset, baki, kertas millimeter blok laminating, penggaris, dan kertas data pengamatan.
2.3. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum acara sistem pencernaan ikan adalah ikan
nila (Oreochromis niloticus), ikan lele (Clarias batrachus) dan ikan nilem (Osteochillus
hasselti), dan ikan kembung (Rastrelliger sp.).
2.4. Metode
Pada bagian anus ditusukkan bagian yang runcing dari gunting bedah bentuk lubang kecil
kemudian dengan bagian tumpul gunting bedah , digunting kearah rongga perut bagian atas.
Digunting dengan hati-hati supaya organ-organ dalam tidak ikut tertusuk. Setelah gunting
mencapai ujung terdepan rongga perut bagian atas ( belakang kepala ) kemudian gunting
diarahkan ke bagian bawah hingga ke dasar perut. Daging yang terlah digunting itu dibuka
sehingga organ tubuh bagian dalam terlihat dan alat pencernaan dikeluarkan dari tubuh. Bagian
bawah kepala digunting menjadi dua untuk melihat alat pencernaan dari mulai pharynx sampai
anus. Bagian rectum yang menempel pada otot bagian anus digunting sehingga semua bagian
pencernaan dapat dilepas. Digambar organ-organ yang berhubungan dengan sistem pencernaan
dan diberi nama organ-organnya. Kemudian diambil lambung sampai anus dan diukur
panjangnya, lalu dibandingkan dengan total tubuh specimen. Setelah diamati dan diukur laku
ditentukan termasuk dalam kelompok herbivora, karnivora atau omnivora.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hasil
Tabel 1. Hasil pengamatan spesialisasi sistem pencernaan pada ikan
Panjang
Spesialisasi
Nama Total Panjang
No Perbandingan Sistem
Ikan Tubuh Total Usus
Pencernaan
(cm) (cm)
1 Ikan Lele 25 37 1 : 1,48 Karnivora
2 Ikan Nila 22 206 1:9 Omnivora
3 Ikan Nilem 16 164 1 : 10 Herbivora
Ikan 21,3 8 1:3 Karnivora
4
Kembung
3.2. Pembahasan
3.2.1. Proses Pengamatan Sistem Pencernaan Pada Ikan
Sistem pencernaan adalah sistem yang terdiri dari pencernaan saluran dan organ-organ
lain yang membantu tubuh memecah dan menyerap makanan. Organ-organ dalam sistem
pencernaan di luar saluran pencernaan adalah lidah, kelenjar ludah, hati, pankreas dan
kandung empedu. Bagian dari sistem saraf dan perdaran darah juga berperan penting
dalam system pencernaan. Alat pencernaan ikan terdiri atas saluran pencernaan dan
kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut. Pada
rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan
lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakkan. Lidah ikan banyak menghasilkan
lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut, makanan masuk ke
esofagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang kemudian makanan di
dorong masuk ke lambung. Lambung ikan pada umumnya membesar dan tidak memiliki
batas yang jelas dengan usus. Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa
panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus (Rasyid,2012).
Langah-langkah yang dilakukan untuk mengamati sistem pencernaan ikan ketika
praktikum yaitu ikan yang telah mati (diawetkan dengan formalin atau dirusak saraf
pusatnya) diletakkan pada baki bedah dengan posisi kepala disebelah kiri dan punggung
di atas. Pada bagian anus ditusukkan bagian yang runcing dari gunting bedah bentuk
lubang kecil, kemudian dengan bagian tumpul gunting bedah digunting kearah rongga
perut bagian atas, pengguntingan dilakukan dengan hati-hati agar organ-organ dalam
tidak tertusuk. Setelah gunting mencapai ujung terdepan rongga perut bagian atas
(belakang kepala) gunting diarahkan ke bagian bawah hingga ke bawah perut, daging
yang telah tergunting dibuka sehingga organ tubuh bagian dalam terlihat dan alat
pencernaan dapat dikeluarkan dari tubuh. Lalu bagian bawah kepala digunting hingga
terbelah dua, sehingga alat pencernaan bagian depan dapat dilihat, lalu bagian rectum
yang menempel pada otot bagian anus digunting sehingga semua bagian pencernaan
dapat dilepas. Kemudian digambar organ-organ yang berhubungan dengan sistem
pencernaan dan diberi nama organ-organnya. Kemudian lambung diambil sampai dengan
usus lalu diukur panjang lambung sampai usus dan dibandingkan dengan panjang tubuh
ikan untuk mengetahui ikan tersebut termasuk herbivora, karnivora atau omnivora.
Adapun langkah-langkah mengamati sistem pencernaan ikan berdasarkan referensi yang
diperoleh yaitu dengan menusukkan gunting bedah dengan bagian yang tumpul kebagian
anus, kemudian tubuh ikan ke arah rongga perut bagian atas. Setelah mencapai bagian
ujung rongga perut atas terdapat (belakang kepala), gunting di arahkan kebagian bawah
sampai kedasar perut kemudian membuka daging yang telah terbuka tersebut sehingga
organ-organ tubuh bagian dalam dapat terlihat, dan alat pencernaan dapat dikeluarkan
dari dalam tubuh. Menggunting bagian kepala hingga terbelah dua, memotong bagian
terdepan esofagus dan menarik usus keluar kemudan memotong ujung akhir anus (Eliyta,
2015).
3.2.2. Ikan Lele (Clarias batrachus)
4.1. Kesimpulan
Ikan lele merupakan ikan karnivora, karena memiliki panjang usus yanglebih pendek dari
panjang total tubuh ikan lele.Organ pencernaannya meliputi mulut, faring, esophagus, lambung,
usus, dan anus.Ikan nila merupakan ikan omnivora, karena memiliki panjang usus yang sedikit
lebih panjang dari total panjang tubuh ikan nila.Organ pencernaannya meliputi mulut, faring,
esophagus, lambung, usus, dan anus.Ikan nilem merupakan ikan herbivora, karena memiliki
panjang usus yang kurang lebih 8 kali lebih panjang dari total panjang tubuh ikan nilem.Organ
pencernaannya meliputi mulut, faring, esophagus, lambung, usus, dan anus.Ikan kembung
merupakan ikan karnivora, karena memiliki panjang usus yang lebih pendek dari panjang total
tubuh ikan lele.
4.2. Saran
Sebaiknya pada praktikum sistem pencernaan ikan selanjutnya lebih baik dan lebih
berhati-hati lagi dalam membedah ikan, agar bagian organ sistem pencernaan tetap utuh dan
tidak ada yang rusak, sehingga akan mempermudah pengamatan yang dilakukan dalam
praktikum.