Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/316701543

Identifikasi Permasalahan Pada Konstruksi Jalan, Bangunan Pelengkap dan


Fasilitas Pendukung Jalan Studi Kasus Jalan Duri-Pekanbaru KM 30-31
Kecamatan Minas Kabupaten Siak

Conference Paper · August 2016

CITATIONS READS

0 4,717

3 authors, including:

Fitridawati Soehardi Lusi Dwi Putri


Universitas Lancang Kuning Pekanbaru Universitas Lancang Kuning Pekanbaru
28 PUBLICATIONS   27 CITATIONS    41 PUBLICATIONS   44 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

KAJIAN KADAR ASPAL HASIL EKSTRAKSI PENGHAMPARAN DAN MIX DESIGN PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (ACWC) GRADASI HALUS View
project

Management View project

All content following this page was uploaded by Lusi Dwi Putri on 06 May 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PADA KONTRUKSI
JALAN, BANGUNAN PELENGKAP DAN FASILITAS
PENDUKUNG JALAN STUDI KASUS JALAN DURI-
PEKANBARU KM 30-31 KECAMATAN MINAS
KABUPATEN SIAK
Fitridawati Soehardi; Fadrizal lubis;Lusi Dwi Putri
Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lancang Kuning
Jl. Yos Sudarso Km. 8 Rumbai – Pekanbaru
Fitridawati_st@yahoo.co.id

ABSTRAK

Ruas jalan Duri - Pekanbaru KM 30-31 merupakan ruas jalan nasional dengan kondisi
geometrik yang mempunyai jalur yang menikung dan perkerasan jalan ini mulai mengalami
kerusakan akibat beban lalu lintas sehingga pada ruas jalan ini mempunyai resiko rawan terjadi
kecelakaan dan melintasi sekolah yang memiliki Zona Selamat Sekolah (ZoSS). Berdasarkan
peraturan menteri pekerjaan umum no13 /PRT/M/2011 tentang Tata Cara Pemeliharaan dan
Penilikan jalan. maka perlu dilakukan pemeliharaan secara rutin maupun berkala agar kerusakan
kontruksi jalan beserta bangunan pelengkap dan fasilitas pendukungnya sejak dini. Tanggung
jawab pembinaan jalan nasional berada pada pemerintah pusat (Direktorat Jenderal Bina Marga,
Kementerian Pekerjaan Umum) dengan menggunakan dana APBN. Bertitik tolak pada kondisi
tersebut maka dirasa perlu untuk mengidentifikasi permasalahan pada kontruksi jalan, bangunan
pelengkap dan fasilitas pendukung lainnya pada ruas jalan Duri - Pekanbaru KM 30-31.
Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan pengumpulan data sekunder untuk
memperoleh data penelitian menggunakan metode survey langsung, studi literature dan wawancara
yang bertujuan untuk mengetahui permasalahan kontruksi jalan beserta bangunan pelengkap
kontruksi jalan sepanjang Ruas jalan jalan Duri - Pekanbaru KM 30-31 dan solusi metode
pemeliharaan dan perbaikan yang efektif dan efisien.
Hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa terdapatnya kerusakan kontruksi jalan berupa
lubang dan alur sebesar 0,8 %, hampir disepanjang jalan tersebut belum mempunyai drainase yang
memadai dan drainase yang ada sebanyak 20% mengalami pendangkalan oleh tanah, sampah dan
ditutupi oleh rerumputan, kondisi bahu jalan mengalami kerusakan sebesar 1,85 % akibat
tergenangnya air dan banyaknya mobil bermuatan lebih yang sengaja parkir dibahu jalan.
sebanyak 0,05% rambu jalan mengalami kerusakan dan sebanyak 45% Patok Pengarah dan rambu
jalan tertutupi oleh rerumputan, dan kondisi marka ZoSS dan Marka jalan sebesar 17% telah
memudar.

Kata Kunci: Kerusakan Jalan, bangunan pelengkap, fasilitas pendukung.

LATAR BELAKANG berada pada pemerintah pusat (Direktorat


Jalan Nasional Merupakan jalan Jenderal Bina Marga, Kementerian
arteri dan jalan kolektor dalam Sistem Pekerjaan Umum) dengan menggunakan
Jaringan Jalan Primer. Ruas Jalan tersebut dana APBN. Sehingga perlu dilakukan
merupakan ruas Jalan Nasional yang sangat pemeliharan secara rutin demi meningkatkan
penting bagi kegiatan Perekonomi kemampuan pelayanan dan meningkatkan
masyarakat dan menghubungkan antara kualitas jalan serta dapat melayani
Provinsi Riau dan Provinsi Sumatera Utara pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan
serta pelabuhan Dumai. Oleh karena itu pendapatan masyarakat.
tanggung jawab pembinaan jalan nasional

1
Suatu kontruksi jalan dikatakan melakukan penanganan pemeliharan yang
baik bila memiliki perkerasan yang kuat sesuai dengan kondisi ruas jalan ini.
memikul beban lalu lintas di atasnya, dan
mempunyai bangunan pelengkap serta METODE PENELITIAN:
fasilitas pendukung lainnya yang Penelitian ini dilakukan pada ruas
mempunyai fungsi masing –masing dalam jalan Duri –Pekanbaru Km 30-31 Sepanjang
mendukung kinerja kontruksi jalan 1 km. Penelitian ini dilaksanakan dengan
tersebut. Untuk mendapatkan hasil kinerja melakukan pengumpulan data sekunder
yang optimal maka perlu dilakukan berupa survey langsung kelapangan untuk
pemeliharaan jalan sesuai dengan peraturan memperoleh data penelitian berupa kondisi
Menteri Pekerjaan umum no jenis kerusakan pada kontruksi jalan dan
13/PRT/M/2011 Tentang Tata Cara permasalahan pada bangunan pelengkap
Pemeliharaan dan Penilikan Jalan. serta fasilitas pendukungnya.
Berdasarkan hal tersebut,
pengendalian dan pengawasan Cara Analisis data
pemeliharaan jalan perlu dilakukan secara Data-data permasalahan-
rutin maupun berkala agar kerusakan permasalahan pada kerusakan jalan dan
kontruksi jalan beserta bangunan pelengkap bangunan pelengkap serta fasilitas
dan fasilitas pendukungnya sejak dini dapat pendukung kontruksi jalan yang didapat
dideteksi jenis dan volume serta cara sesuai dengan kondisi real dilapangan
penanganan, khususnya pada lokasi kemudian dianalisis dengan cara
tertentu yang selalu terjadi kerusakan mengelompokkannya sesuai dengan kategori
berulang. Pengendalian dan pengawasan kerusakan jalan sesuai dengan standar
pekerjaan pemeliharaan jalan menjadi Binamarga. Berdasarkan hasil analisis data
penting dalam upaya meningkatkan yang diperoleh dilakukan identifikasi
kemampuan dan pengembangan jaringan masalah, kemudian mencari solusi perbaikan
jalan yang telah mantap guna melayani lalu dan sistem pemeliharaan yang efisien sesuai
lintas. dengan permasalahan dilapangan.
Bertitik tolak pada kondisi
tersebut maka dirasa perlu untuk HASIL DAN PEMBAHASAN
mengetahui penanganan yang tepat untuk Berdasarkan hasil pengamatan
permasalahan pada kontruksi jalan beserta dilokasi pada Jalan Yos Sudarso Km 30 -31
bangunan pelengkap dan fasilitas Kecamatan Minas Kabupaten Siak yang
pendukung lainnya pada ruas jalan Duri- dilakukan, maka dapat diidentifikasi
Pekanbaru Km 30-31 yang merupakan beberapa permasalahan bangunan pelengkap
jalan nasional. Hal ini dikarenakan kondisi dan fasilitas pendukung kontruksi jalan.
geometrik yang mempunyai jalur yang Berdasarkan hasil pengamatan kontruksi
menikung dan perkerasan jalan yang mulai jalan mengalami kemunduran dalam segi
mengalami kerusakan akibat beban lalu pelayanannya hal ini diakibatkan
lintas sehingga pada ruas jalan ini terdapatnya 0,8 % kerusakan yang
mempunyai resiko rawan terjadi disebakan oleh alur dan berlubang , terutama
kecelakaan dan melintasi sekolah yang Pada STA 30+150 dan STA 31+800 mulai
memiliki Zona Selamat Sekolah (ZoSS). mengalami pengelupasan agregat sehingga
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan mengakibatkan timbulnya lubang-lubang
dapat membanbatu pihak terkait dalam pada kontruksi jalan dan pada STA 30+780
terdapat alur.

2
Gambar 5.1. Kondisi kontruksi jalan berlubang Gambar 5.2. Kondisi kontruksi jalan yang
beralur

Hampir sepanjang jalan Pada STA mempengaruhi kondisi perkerasan jalan yg


30+000 hingga STA 31+000 Sebanyak 80 % ada. Dan sebanyak 20 % telah memiliki
kondisi dilapangan tidak memiliki saluran drainase yaitu pada STA 30+230 dan STA
drainase yang memadai sehingga tidak ada 31+500 namun terdapat pendangkalan oleh
kejelasan tentang penampungan air yang tanah dan sampah serta di tutupi oleh
mengalir ketika hujan sehingga dapat rerumputan.

Gambar 5.3. Kondisi jalan tidak memiliki Gambar 5.4. Kondisi Saluran Drainase yang
saluran drainase ada

Berdasarkan pengamatan terdapat jalan mengakibatkan di beberapa lokasi


kerusakan sebanyak 1,85 % pada bagian dijumpai genangan air di bagian bahu jalan
bahu jalan. Hal ini di akibat tidak adanya dan terdapat kontruksi jalan yang kondisinya
saluran drainase yang memadai dan lebih tinggi dari bahunya sehingga dapat
banyaknya kendaraan-kendaraan bermuatan mengganggu bagi pengguna dan masyarakat
banyak yang sengaja memarkirkan sekitarnya.
kendaraannya bagian bahu kiri dan kanan

Gambar 5.5. Kondisi trotoar jalan yang Gambar 5.6. Kondisi trotoar jalan tergerus
tergenang air

Hasil Pengamatan didapat jalan, dan sebanyak 45 % sebahagian besar


sebanyak 0,05% terdapat kerusakan rambu patok pengarah dan rambu jalan telah

3
tertutupi oleh tumbuhan yang cukup tinggi dalam melihat rambu lalu lintas yang ada.
sehingga dapat mengganggu pengguna jalan

Gambar 5.7. Kondisi patok pengarah jalan Gambar 5.8. Kondisi Rambu jalan

Pada STA 26+200 sampai STA dibeberapa lokasi terdapat marka jalan yang
26+400 terjadi kerusakan sebanyak 17 % mulai memudar. Hal ini dapat mengurangi
dimana terdapat marka zona selamat sekolah kenyamanan bagi pengguna jalan.
(ZoSS) mulai memudar warnanya dan

Gambar 5.9. Kondisi Marka ZoSS yang Gambar 5.10. Kondisi Marka jalan yang
memudar memudar
Sesuai hasil pengamatan di fungsi sebelumnya. Adapun penanganan
lapangan yang telah dilakukan sebelumnya yang dapat dilakukan antara lain:
maka perlu dilakukan penanganan lebih Pada STA 30+000 hingga STA
lanjut sesuai dengan permasalahannya 31+000 terlihat bahwa jalan tersebut tidak
sehingga dapat mengembalikan kondisi memiliki saluran drainase yang memadai
kontruksi jalan dan bangunan pelengkap sehingga perlu dilakukan penanganan yaitu
serta fasilitas pendukungnya sesuai dengan dengan merencanakan pembuat saluran
drainase dengan struktur dan kapasitas debit

4
air yang sesuai dengan kondisi dilapangan mencoba untuk merencanakan saluran
sehingga dapat berfungsi dengan baik. drainase yang sesuai. Perencanaan saluran
Mengingat kondisi tanah pada drainase tersebut dapat terlihat pada gambar
trotoar cendrung miring dan lebih rendah dibawah ini
dari kontruksi jalan yang ada, maka penulis

2 .0 0

Aspal
L a p is a n B a s e

S ir t u / T im b u n a n P a s ir U r u g
M uka Tanah B a h u J a la n B e t o n K 2 2 5 . t = 15 c m
D in d in g K 17 5
Ø 10 m m - 15 c m
Ø 10 m m - 15 c m
P o n d a s i B e to n K 17 5
L a n t a i K e r ja C o r B e t o n K 12 5
T im b u n a n P a s ir U r u g

P o to n g a n A - A
S k a la 1 : 5 0

Gambar 1. Rencana Dimensi Saluran Drainase

Pada STA 30 +230 dan STA Pada STA 30+850 terlihat bahwa
30+500 yang telah memiliki saluran rambu jalan yang ada telah tertutupi oleh
drainase yang memadai namun akibat tumbuhan yang cukup tinggi, penanganan
pendangkalan oleh tanah dan sampah serta yang dapat dilakukan adalah dengan
ditumbuhi rerumputan, maka penangan yang memotong tumbuhan yang mengganggu
harus dilakukan adalah dengan melakukan rambu tersebut sehingga dapat membantu
pemeliharaan secara rutin pembersihan pengguna jalan dalam melihat rambu
saluran drainase sehingga air dapat mengalir lalulintas yang ada.
dengan lancar kembali.
Hampir disepanjang jalan banyak dan pemasangan pipa atau kabel disamping
terlihat kerusakan pada patok pengarah dan badan jalan, sehingga terjadi penumpukan
rambu jalan yang ada telah tertutupi oleh tanah pada saluran drainase, selesai
tumbuhan yang cukup tinggi sehingga dapat pekerjaan tanpa ada pekerjaan tambahan
mengganggu pengguna jalan dalam melihat untuk pembersihan atau pun merelokasi
rambu lalulintas yang ada. bahkan merenovasi saluran drainase yang
Pada STA 30+250 terdapat marka terkena dampak pekerjaan tersebut.
zona selamat sekolah (ZoSS) mulai
memudar warnanya dan dibeberapa lokasi KESIMPULAN
terdapat marka jalan yang mulai memudar. Dari hasil penelitian yang telah
Perlu dilakukan penanganan secara berkala dilakukan, dapat ditarik beberapa
dengan cara mencat ulang kembali pada kesimpulan sebagai barikut:
bagian yang memudar. 1. Berdasarkan hasil identifikasi
Pada ruas jalan Duri – Pekanbaru permasalahan dilapangan ditemukan
Km 30-31 ini ± 80% saluran drainase yang bahwa terdapatnya kerusakan kontruksi
ada tidak berfungsi sebagaimana mestinya, jalan berupa lubang dan alur sebesar 0,8
hal ini bisa sebabkan karena dimensinya %, hampir disepanjang jalan tersebut
yang kecil, bahan kontruksinya, bahkan belum mempunyai drainase yang
dinding saluran drainase masih tanah, memadai dan drainase yang ada
kemiringan dasar saluran. Pola kehidupan sebanyak 20% mengalami pendangkalan
masyarakatnya yang masih suka oleh tanah, sampah dan ditutupi oleh
membuang sampah sembarangan ke rerumputan, kondisi bahu jalan
saluran drainase.. Tidak adanya koordinasi mengalami kerusakan sebesar 1,85 %
antar instansi terkait seperti PDAM, PLN akibat tergenangnya air dan banyaknya
dan Pihak Telkom dalam rangka penggalian mobil bermuatan lebih yang sengaja

5
parkir dibahu jalan. sebanyak 0,05% SARAN
rambu jalan mengalami kerusakan dan Saran atau langkah yang dapat
sebanyak 45% Patok Pengarah dan dilakukan untuk kerusakan saluran
rambu jalan tertutupi oleh rerumputan, drainase di jalan ruas jalan Yos
dan kondisi marka ZoSS dan Marka Sudarso STA 30+000 hingga STA
jalan sebesar 17% telah memudar. 31+000 adalah :
2. Penanganan yang dilakukan adalah 1. Adanya peran serta aktif pemerintah
dengan melakukan pemeliharaan rutin dalam menangani permasalahan yang
untuk membersihkan saluran drainase ada dengan melakukannya perawatan
dan pemangkasan rerumputan yang rutin dan berkala yang terjadwal pada
menutupi saluran drainase, patok kontruksi jalan dan bangunan
pengarah jalan dan rambu lalulintas pelengkap serta fasilitas
yang ada. Sehingga dapat pendukungnya sehingga dapat
mengembalikan fungsinya menjadi lebih berfungsi dengan baik dan dapat
baik. Dan untuk kerusakan pada bermanfaatkan bagi pengguna jalan.
kontruksi jalan berupa alur dan lobang 2. Adanya koordinasi antar pihak-pihak
perlu dilakukan pemeliharan berkala terkait dalam pelaksanaan
dengan melakukan penambalan atau pemeliharaan kontruksi jalan dan
pelapisan ulang, sedangkan patok bangunan pelengkap serta fasilitas
pengarah dan rambu jalan perlu pendukungnya misalnya Telkom, Pln,
dilakukan penggantian dan untuk marka dll.
perlu dilakukan pengecetan ulang. 3. Perlu adanya perencanaan ulang
terhadap sistem drainase yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Bina Marga, 1990. Tata Cara Penyusunan Program Pemeliharaan Jalan
Kota, No. 018/T/BNK/1990
Direktorat Jendral Bina Marga, 1995. Metode Survei, Buku Manual Pemeliharaan Rutin untuk
Jalan Nasional dan Jalan Propinsi, No.002/T/Bt/1995, Departemen Pekerjaan Umum,
Direktorat Jendral Bina Marga, Jakarta
Direktorat Jendral Binamarga, 2011Perbaikan Standar untuk Pemeliharaan Rutin. Buku Manual
K o n t r u k s i d a n B a n g u n a n , No.001-002/M/BM/2011, Kementrian Pekerjaan
Umum Direktorat Jendral Binamarga, Jakarta.
Hardiyatmo,H.C, 2009. Pemeliharaan Jalan Raya, Gajah Mada University Press, Yogyakarta
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 13 Tahun 2014 tentang Rambu
Lalu Lintas
Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor PM 34 Tahun 2014 tentang Marka
Jalan
Sukirman. S (1999). Perkerasan Lentur Jalan Raya, Erlangga, Jakarta
Syapawi, Ahmad, 2013, “Studi Permasalahan Drainase Jalan (Saluran Samping) dilokasi Jalan
Demang Lebar Daun Sepanjang ± 3900 m (Lingkaran SMA Negeri 10 s.d Simpang
Polda)”, PILAR Jurnal Teknik Sipil, Volume 9,No.2, September 2013

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai