Anda di halaman 1dari 3

Aktivitas Tak Bernilai Tambah dan Contohnya

Aktivitas tak bernilai tambah adalah berbagai biaya yang disebabkan oleh Aktivitas Tak Bernilai
Tambah atau kinerja tidak efisien dari Aktivitas Bernilai Tambahsemua aktivitas selain berbagai
aktivitas yang paling penting untuk tetap bertahan dalam bisnis sehingga dipandang tidak perlu.
Aktivitas tak bernilai tambah dapat diidentifikasi melalui ketidakmampuannya memenuhi salah
satu dari tiga syarat. Pelanggaran atas dua syarat pertama adalah contoh umum dari aktivitas tak
bernilai tambah. Kegagalan memenuhi dua syarat yang pertama merupak hal yang sering
dijumpai dalam aktivitas perusahaan.
Contoh Aktivitas tak Bernilai Tambah.
Dalam operasi produk, 5 aktivitas utama berikut sering disebut sebagai aktivitas yang sia-sia dan
tidak dibutuhkan yaitu penjadwalan, perpindahan, waktu tunggu, pemeriksaan dan penyimpanan.
a. Pengurangan Biaya.
Perbaikan berkelanjutan membawa tujuan pengurangan biaya.Berbagai usaha
untuk mengurangi biaya dari berbagai produk dan proses yang ada akandisebut
perhitungan biaya kaizen. Perhitungan biaya ini memiliki ciri perbaikan yang konstandan
meningkat atas berbagai proses dan produk yang ada. Analisis aktivitas adalah
elemen penting dalam perhitungan biaya kaizen, yang dapat mengurangi biaya melalui e
mpat cara yaitu:
1. Eliminasi aktivitas berfokus pada berbagai aktivitas yang tak bernilai-tambah.
2. Pemilihan aktivitas melibatkan pemilihan berbagai rangkaian aktivitas yang
ditimbulkanoleh beberapa strategi yang saling bertentangan.
3. Pengurangan aktivitas ditujukan terutama untuk memperbaiki efisiensi dari
berbagaiaktivitas yang dibutuhkan atau menjadi stategi jangka pendek untuk
memperbaiki berbagaiaktivitas tak bernilai-tambah sampai aktivitas-aktivitas tersebut
ditiadakan.
4. Penyatuan aktivitas meningkatkan efesiensi dari berbagai aktivitas yang
membutuhkandengan menggunakan
b. Pengukuran Kinerja
Penilaian terhadap seberapa baik suatu aktivitas atau proses dilaksanakan
merupakanhal yang sangat mendasar bagi manajemen dalam upaya untuk memperbaiki
profitabilitas.Ukuran prestasi aktivitas dapat dinilai atas dasar keuangan dan non
keuangan. Ukuran inidirancang untuk menilai seberapa baik suatu aktivitas dilaksanakan
dan apa hasil yang telahdicapai. Mengukur prestasi aktivitas terletak pada tiga dimensi
yaitu: efisiensi, kualitas, danwaktu.Efisiensi berfokus pada hubungan antara masukan
aktivitas dan keluaran aktivitas.Kualitas berhubungan dengan pelaksanaan aktivitas yang
benar pada saat pertama dilakukan.Waktu yang lebih lama berarti lebih banyak konsumsi
sumber daya dan kekurang mampuanuntuk bereaksi terhadap permintaan pelanggan.
c. Ukuran Kinerja Aktivitas
Mengetahui seberapa baiknya kita saat ini dalam melakukan suatu aktivitas
seharusnyaakan mengungkapkan potensi untuk melakukan nya dengan lebih baik.
Ukuran keuangan darikinerja seharusnya juga memberikan informasi khusus mengenai
pengaruh dalam bentukuang atas perubahan kinerja aktivitas.
d. Pelaporan Biaya Bernilai dan Tak Bernilai Tambah
. Mengurangi biaya tak bernilaitambah adalah salah satu cara meningkatkan
efisiensi aktivitas. Penekanan pada biaya
tak berniali tambah menunjukan tingkat pemborosan yang dialami perusahaan, hinggame
mberikan informasi mengenai potensi perbaiksn. Hal ini akan mendorong manajer
untuklebih menekankan pengendalian aktivitas tak berniali tambah. Biaya bernilai
tambah
adalah berbagai biaya yang harus ditanggung perusahaan. Standar bernilai tambah memb
utuhkaneliminasi atas seluruh aktivitas tak bernilai tambah. Untuk berbagai aktivitas ini,
outputoptimalnya adalah nol dengan biaya nol. Oleh karena itu standar bernilai
tambahmengidenfikasikan output yang optimal.
e. Pelaporan Tren
. Pelaporan tren membandingkan berbagai biaya untuk tiap aktivitas
dengan berjalannya waktu. Tujuannya untuk perbaikan aktivitas yang diukur melalui
pengurangan biaya sehingga kita dapat melihat penurunan biaya tak bernilai tambah
dari suatu periode ke periode berikutnya.
f. Peran Standar Kaizen.
Perhitungan biaya Kaizen berkaitan dengan penurunan
biaya berbagai produk dan proses yang telah ada. Pengendalian berbagai proses penuruna
n biayaini dapat dicapai melalui penggunaan berulang dua siklus utama: (1) kaizen atau
perbaikan berkelanjutan dan (2) siklus pemeliharaan.
g. Benchmarking
Dengan benchmarking, manajemen mengidentifikasi peluang perbaikanaktivitas
serta menggunakan praktik terbaik sebagai standar dalam evaluasi kinerja
aktivitas.Tujuan benchmarking adalah menjadi yang terbaik dalam melakukan berbagai
aktivitas dan proses. Jadi, benchmarking
juga harus melibatkan perbandingan dengan para pesaing atau industri lainnya.
h. Pengaruh Penggerak dan Perilaku.
Ukuran output aktivitas dibutuhkan untuk menghitungdan menelusuri berbagai
biaya tak bernilai tambah. Mengurangi aktivitas tak bernilai tambahseharusnya
menghasilkan pengurangan kebutuhan aktivitas tersebut sehingga
menimbulkan pengurangan dalam ukuran output aktivitasnya. Jika kinerja suatu tim
dipengaruhi olehkemampuannya untuk mengurangi biaya tak bernilai tambah, maka
seleksi berbagai penggerak aktivitas dan cara bagaimana mereka digunakan dapat
memengaruhi perilaku.
i. Manajemen Kapasitas.
Kapasitas aktivitas menunjukkan jumlah berapa kali suatu aktivitasdapat
dilakukan. Penggerak aktivitas akan mengukur kapasitas aktivitas. Dua pertanyaanyang
perlu dijawab, pertama seberapa besar seharusnya kapasitas aktivitas tersebut? Hal
inimenunjukkan kemampuan untuk mengukur jumlah peningkatan yang masih
dimungkinkan.Kedua, seberapa banyak kapasitas yang dimiliki digunakan? Hal ini
menunjukkan biaya non produktif dan sekaligus peluang untuk mengurangi kapasitas dan
mengurangi biaya.

Anda mungkin juga menyukai