Anda di halaman 1dari 6

Nama : muhammad asrol

Nim : 1911604065

TUGAS

1. Bagaimana penerapan/pelaksanaan hak-hak pasien tersebut di Indonesia?

2. Jelaskan kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan hak-hak pasien!

3. Bagaimana pelaksanaan kewajiban pasien dalam praktik kepenataan anestesi di Indonesia?

4. Jelaskan kendala-kendala yang dihadapi penata anestesi dalam pelaksanaan kewajiban pasien!

5. Bagaimana pelaksanaan hak-hak rumah sakit dalam praktik kepenataan anestesi di Indonesia?

6. Jelaskan kendala-kendala yang dihadapi rumah sakit dalam penerapan hak-hak rumah sakit!

7. Bagaimana cara/upata Penata Anestesi untuk dapat mendukung pemenuhhan kewajiban rumah
sakit?

8. Jelaskan kendala-kendala yang dihadapi penata anestesi dalam memenuhi kewajiban rumah
sakit!

JAWABAN
1. Bagaimana penerapan/pelaksanaan hak-hak pasien tersebut di Indonesia?

a) Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan

b) Hak untuk memilih barang dan/atau jasa, serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut
sesuai dengan nilai tukar dan kondisi, serta jaminan yang dijanjikan

c) Hak atas informasi yang benar,jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang
dan/atau jasa;

d) Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan;

e) Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa


perlindungan secara patut Mendapatkan rekam medik (medical record) yang berisikan
riwayat penyakit dirinya.
f) Hak untuk diperlalukan atau dilayani secara benar, jujur, serta tidak diskriminatif; seorang
pasien yang ada di Kelas Ekonomi mendapatkan pelayanan yang sama seperti pasien di
Ruang VIP hanya saja berbeda fasilitas saja bukan pelayanan

Dari ke 6 hak di atas terlihat bahwa sebenarnya masalah keamanan dan keselamatan
konsumen / pasien merupakan hal yang aling pokok dan utama dalam perlindungan
konsumen .hal ini di sebabkan karena penggunaan barang dan/atau jasa yang tidak
memberikan kenyamanan terlebih lagi yang tidak aman atau membahayaka keselamatan
konsumen, jelas tidak layak untuk diedarkan dalam masyarkat. Selanjutnya untuk
menjamin bahwa suatu barang dan/atau jasa dalam penggunaannya akan aman, nyaman,
maupun tidak membahayakan konsumen penggunaannya maka konsumen diberikan hak
untuk memilih barangdan/atau jasa yangdikehendakinya berdasarkan atas keterbukaan
informasi yang benar, jelas danjujur. Selain itu apabila terdapat penyimpangan yang
merugikan, maka konsumen berhak untuk didengar pendapatnya, memperoleh advokasi,
pembinaan, perlakuan yang adil, kompensasi serta ganti rugi.

REPRENSI ( Fredy Tengker ,2007, Hak Pasien ,mandar maju ,Bandung.)

(Kusumaningrum, A.E., 2016. Penerapan hak dan Kewajiban Pasien Sebagai


Konsumen Dalam Pelayanan Medis. Prosiding Semnas Hasil Penelitian Hukum
Kesehatan)

2.Jelaskan kendala-kendala yang dihadapi dalam penerapan hak-hak pasien!

Ada beberapa hambatan dan kendala kendala yang dihadapai dalam penerapan hak pasien yaitu:

a) Pelanggaran etika yang terjadi antara perawat dengan pasien atau dokter dengan
pasien

b) Pasien yang tidak kooperatif

c) Pelanggaran kode etik pasien

d) Belum adanya jaminan perlindungan

e) Belum Adanya penerapan hak-haknya pasien sesuai dengan perintah rumah sakit

f) Belum adanya Jaminan hukum,

g) Fasilitas dan sistem pelayanan rumah sakit renda


REPRESNI (Suryawati, C., 2004. Kepuasan pasien rumah sakit (tinjauan teoritis dan
penerapannya pada penelitian). Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan, 7(04).)

3. Pelaksanaan kewajiban pasien dalam praktik kepenataan anestesi di Indonesia?

A) Beritikad baik dalam melakukan transaksi misalnya dalam hal pembayaran

b) Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;

c) Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian

REPRENSI (Penuntun Praktis Anestesi. cetakan I. Penerbit Buku KedokteranEGC,


JakartaMorgan G.E., Mikhail M.S., (1992)

4. Kendala-kendala yang dihadapi penata anestesi dalam pelaksanaan kewajiban pasien?

- Ketidakmampuan pasien dalam membaca dan mengikuti prosedur

- pasien tidak koperatf

REPRENSI (Sukoharjo, B.S.P.B.M., 2016. Gambaran Pengetahuan Pasien Terhadap Hak


dan Kewajiban Pasien SC (Sectio Caesaria) Rawat Inap Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta
Mei Tahun 2014. )

5. Bagaimana pelaksanaan hak-hak rumah sakit dalam praktik kepenataan anestesi di Indonesia?

-          Rumah sakit dapat merekrut para tenaga medis khususnyapenata anestesi yang
profesional yang sudah terseleksi

-          Rumah sakit menerima imbalan jasa pelayanan yang sudah mereka lakukan dari
kewajiban pasien membayar administrasi

-          Menerima bantuan berupa APD dari pihak lain tetapi sesuai dengan ketentuan yang
ada

-          Rumah sakit dapat menggugat jika terdapat pasien yang mengakibatkan kerugian
rumah sakit tersebut

6. kendala-kendala yang dihadapi rumah sakit dalam penerapan hak-hak rumah sakit :

-          kekurangan APD

-          Kekurangan tenaga medis seperti penata anestesi


-          Terlalu besar biaya operasionalnya

REPRENSI (Sandiata, S., 2013. Perlindungan Hukum Hak Mendapatkan Pelayanan


Kesehatan di Rumah Sakit Pemerintah. Lex Administratum, 1(2).

Juliani, E., 2009. Hubungan beban kerja perawat pelaksana dengan pelaksanaan perilaku
caring menurut persepsi klien di IRNA lantai jantung Rumah Sakit Husada Jakarta (Doctoral
dissertation, Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Keperawatan).

7. Bagaimana cara / upata Penata Anestesi untuk dapat mendukung pemenuhan kebutuhan
rumah sakit?

Peraturan Menteri Kesehatan No. 18  Tahun 2016, bahwa penata anestesi


memiliki  kompetensi dalam pengelolaan pasien dalam pre anestesi, intra anestesi, dan post-
anestesi. Dengan peraturan ini, penata anestesi harus benar dalam melakukan pelayanan
kesehatan terhadap pasien sebelum, saat operasi dan setelah operasi. Penata anestesi juga bisa
ikut serta dalam menolong korban yang gawat darurat. memberikan pelayanan kesehatan yang
aman, bermutu, antidiskriminasi, dan  efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai
dengan standar  pelayanan Rumah Sakit sesuai dengan ( UU No. 44/2009 ttg RS Pasal 29 dan
PMK No. 4/2018  sepuluh tang 2)

8. Jelaskan tantangan-tantangan yang mengharuskan penata anestesi dalam memenuhi kewajiban


rumah sakit!

Melaksanakan fungsi fungsi sosial ANTARA Lain DENGAN memberikan telah dipakai
Pelayanan Pasien  Tidak mampu / Miskin, Pelayanan Gawat Darurat Tanpa  Uang Muka,
ambulan gratis, Pelayanan Korban Bencana Dan Kejadian Luar Biasa  ATAU bakti sosial Bagi
misi Kemanusiaan  (UU No. 44/2009 ttg RS Pasal 29 Dan PMK No. 4/2018 tentang Kewajiban
RS dan Kewajiban Pasien Pasal 2) Rumah sakit swasta yang tidak menerima BPJS dari
masyarakat miskin yang menerima pasien tersebut memerlukan anestesi tidak dapat melakukan
pelayanan kesehatan pada pasien seperti yang dilaporkan di RSUD Labuang Baji tanggal 29
November 2017 saat itu rumah sakit ini ramai untuk dilaporkan tidak ramah terhadap pasien
miskin. Dalam kasus gawat darurat karena kelalaian medis, karena telah menyebabkan luka atau
mati terhadap seseorang yang disebabkan oleh kelalaian tenaga kesehatan di rumah sakit. Pasal
59 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 36 Tahun tentang Tenaga Kesehatan. Dan masalah
pada pasien miskin pada situasi gawat darurat oleh tenaga kesehatan di rumah sakit adalah
tanggung jawab dengan tidak masalah khusus kelalaian yang diperlukan dalam pasal 1366
KUHPerdata yaitu: “setiap orang yang bertanggung jawab tidak hanya untuk membayar yang
sesuai dengan kebutuhan, tetapi juga untuk yang memperbaiki kelalaian atau kurang hati-emosi.
" Dengan adanya ketentuan dalam Undang-Undang Rumah Sakit, rumah sakit akan bertanggung
jawab hukum.
Reprensi (Sumber: Romadhoni, Hanifah.2018.Pertanggung Jawab Rumah Sakit Dalam
Hal Penolakan Pasien Miskin Pada Keadaan Gawat Darurat.Privat Law.Vol 6 (2).Dan ppt Bu
Sulis

Anda mungkin juga menyukai