Anda di halaman 1dari 5

A.

     Latar Belakang


Dunia usaha dewasa ini semakin pesat, ditandai dengan banyaknya
perusahaan yang bermunculan dengan berbagai macam usaha bahkan dengan
usaha sejenis sehingga persaingan yang terjadi diantara pengusaha semakin ketat.
Pada dasarnya setiap perusahaan baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil
bertujuan untuk mencari keuntungan yang sebesar – besarnya dalam menjalankan
kegiatan perusahaan, lebih – lebih dalam era globalisasi sekarang ini., maka setiap
organisasi dalam dunia bisnis dituntut untuk senantiasa memanfaatkan sumberdaya
yang dimiliki seoptimal mungkin. Ketatnya persaingan pada perusahaan yang
memproduksi produk yang sejenis akan membuat perusahaan tersebut terpacu
untuk menciptakan inovasi – inovasi yang lebih menarik dan beragam serta selektif
dalam kualitas produk yang diproduksi. Oleh karena itu, perusahaan dituntut untuk
semakin tanggap dalam melihat apa yang diinginkan konsumen.

Dasar teori
Metode simplex digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi yang
melibatkan tiga variabel atau lebih yang tidak dapat diselesaikan oleh metode grafik.
Metode simpleks adalah metode yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan yang memiliki lebih dari dua variabel.  Metode simpleks didefinisakan
sebagai cara menyelesaikan permasalan yang memiliki variabel keputusan minimal
dua dengan menggunalkan alat bantu tabel. Metode simpleks dibedakan menjadi
dua yaitu, metode simpleks maksimasi untuk mencari keuntungan maksimal dan
metode simpleks minimasi untuk mencari biaa minimal.
Menyelesaikan Metode Simpleks Secara Manual

Langkah-langkah menyelesaikan metode simpleks secara manual adalah sebagai


berikut :
1.        Periksa apakah tabel layak atau tidak. Kelayakan tabel simpleks dilihat dari solusi (nilai
kanan). Jika solusi ada yang bernilai negatif, maka tabel tidak layak. Tabel yang tidak layak
tidak dapat diteruskan untuk dioptimalkan.
2.        Tentukan kolom kunci. Penentuan kolom kunci dilihat dari koefisien fungsi tujuan (nilai di
sebelah kanan baris z) dan tergantung dari bentuk tujuan. Jika tujuan berupa maksimisasi,
maka kolom kunci adalah kolom dengan koefisien negatif terbesar. Jika tujuan minimisasi,
maka kolom kunci adalah kolom dengan koefisien positif terbesar. Perhatikan, kita tidak
menggunakan kata-kata nilai terkecil dan terbesar, karena kita memang tidak memilih nilai
terkecil dan terbesar. Jika kolom kunci ditandai dan ditarik ke atas, maka kita akan
mendapatkan variabel keluar. Jika nilai negatif terbesar (untuk tujuan maksimisasi) atau
positif terbesar (untuk tujuan minimisasi) lebih dari satu, pilih salah satu secara sembarang.
3.        Tentukan baris kunci. Baris kunci ditentukan setelah membagi nilai kanan dengan nilai
kolom kunci yang bersesuaian (nilai yang terletak dalam satu baris). Dalam hal ini, nilai
negatif dan 0 pada kolom kunci tidak diperhatikan, artinya tidak ikut menjadi pembagi. Baris
kunci adalah baris dengan rasio pembagian terkecil. Perhatikan, rasio pembagian tidak
mungkin bernilai negatif, karena nilai kanan tidak negatif demikian juga dengan nilai kolom
kunci. Jika baris kunci ditandai dan ditarik ke kiri, maka kita akan mendapatkan variabel
keluar. Jika rasio pembagian terkecil lebih dari satu, pilih salah satu secara sembarang.
4.        Tentukan angka kunci. Angka kunci merupakan nilai yang terletak pada perpotongan kolom
dan baris kunci.
5.        Bentuk tabel simpleks baru. Tabel simpleks baru dibentuk dengan pertama sekali
menghitung nilai baris kunci baru. Baris kunci baru adalah baris kunci lama dibagi dengan
angka kunci. Baris baru lainnya merupakan pengurangan nilai kolom kunci baris yang
bersangkutan dikali baris kunci baru dalam satu kolom terhadap baris lamanya yang terletak
dalam satu kolom juga.
6.        Periksa apakah tabel sudah optimal. Keoptimalan tabel dilihat dari koefisien fungsi tujuan
(nilai pada baris z) dan tergantung dari bentuk tujuan. Untuk tujuan maksimasi, tabel sudah
optimal jika semua nilai pada baris z sudah positif atau 0. Pada tujuan minimasi, tabel sudah
optimal jika semua nilai pada baris z sudah negatif atau 0. Jika belum, kembali ke langkah
no.2, jika sudah optimal baca solusi optimalnya. 

contoh soal......... 

Perusahaan Brilliant menghasilkan 2 jenis sepatu yaitu sepatu dengan merk italy dan felix.
Merk italy dibuat dengan sol dari bahan karet. Sedangkan felix dibuat dengan sol dari bahan
kulit. Untuk membuat sepatu tersebut diperlukan 3 jenis mesin yaitu A (khusus untuk sol
karet), B (khusus untuk sol kulit), dan C (untuk finishing). Untuk setiap lusin sepatu
dibutuhkan waktu :
1.        Italy dikerjakan pada mesin A selama 2 jam tanpa melalui mesin B dan di mesin C selama 6
jam.
2.        Felix dikerjakan tanpa melalui mesin A, melalui mesin B selama 3 jam dan mesin C selama
5 jam.
Jam kerja maksimum setiap hari untuk mesin A = 8 jam, melalui mesin B = 15
jam, dan mesin C = 30 jam. Perolehan keuntungan untuk setiap lusin sepatu italy Rp.
30.000,00 dan felix Rp. 50.000,00. Tentukan jumlah produksi sepatu yang menghasilkan laba
maksimal.

jawab...... 

1. Merumuskan masalah
Tujuan : Zmax
Variabel : Italy = x1
Felix = x2
Kendala : Waktu dari masing-masing mesin.
2.        Menentukan model matem

3.        Menentukan persamaan simpleks


  
4.        Membentuk tabel simpleks
 
Dengan demikian, nilai negatif terbesar terletak pada kolom x2, maka kolom kunci terlelak
pada kolom x2. Hasil pembagian nilai kanan dengan kolom kunci terdapat nilai positif
terkecil pada baris s2, maka baris kunci terletak pada baris s2, dan angka kunci terletak pada
kotak x2s2.

a.    Angka baru baris kunci (ABBK)


 

b. Angka baru baris z


 
c.    Angka baru baris s1
Angka baru baris s1 ini masih tetap, karena pada persilangan antara baris
s1 dengan kolom x2 nilainya sudah nol (0).
       d.    Angka baru baris s3  

  
 

Pada iterasi 1 ini belum optimal, karena nilai pada baris z masih ada yang negatif. Dengan
demikian, pengoptimalan masih dilanjutkan. Nilai negatif terbesar terlatak pada kolom x1,
maka kolom kunci terletak pada kolom x1. Hasil pembagian antara nilai kanan dangan kolom
kunci terdapat nilai positif terkecil pada baris s3, maka baris kunci terletak pada baris s3, dan
angka kunci terletak pada kotak x1s3.
  

d.    Angka baru baris x2

Angka baru baris x2 ini masih tetap, karena pada persilangan antara baris
x2 dengan kolom x1 nilainya sudah nol (0).

 
Pada iterasi 2, nilai pada baris z sudah tidak ada yang bernilai negatif, maka tabel sudah
optimal, sehingga perhitungan iterasi dihentikan.
Solusi optimal : x1 = 5/6, x2 = 5 dan Z = 275.000, artinya untuk mendapatkan
keuntungan maksimum sebesar Rp. 275.000,00, maka perusahaan Brilliant sebaiknya
menghasilkan produk sepatu merk italy sebesar 5/6 lusin dan produk sepatu felix sebesar 5
lusin.
Status sumber daya dilihat dari keberadaan variabel basis awal dari setiap fungsi
kendala pada tabel optimal. Dalam kasus diatas, untuk fungsi kendala pertama, keberadaan s1
pada variabel basis tabel optimal adalah 19/3, maka sumber daya ini disebut berlebihan
(abundant), keberadaan s2 dan s3 pada variabel basis tabel optimal adalah 0, maka sumber
daya ini disebut habis terpakai (scarce).
Harga bayangan ini dilihat dari koefisien variabel slack atau surplus pada baris
fungsi tujuan. Koefisien s1 pada baris fungsi tujuan tabel optimal adalah 0, dengan demikian
harga bayangan sumber daya pertama adalah 0. Koefisien s2 pada baris fungsi tujuan tabel
optimal adalah 25.000/3, dengan demikian harga bayangan sumber daya kedua adalah
25.000/3. Koefisien s3 pada baris fungsi tujuan tabel optimal adalah 5.000, dengan demikian
harga bayangan sumber daya ketiga adalah 5.000.

Anda mungkin juga menyukai