Dasar teori
Metode simplex digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi yang
melibatkan tiga variabel atau lebih yang tidak dapat diselesaikan oleh metode grafik.
Metode simpleks adalah metode yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan yang memiliki lebih dari dua variabel. Metode simpleks didefinisakan
sebagai cara menyelesaikan permasalan yang memiliki variabel keputusan minimal
dua dengan menggunalkan alat bantu tabel. Metode simpleks dibedakan menjadi
dua yaitu, metode simpleks maksimasi untuk mencari keuntungan maksimal dan
metode simpleks minimasi untuk mencari biaa minimal.
Menyelesaikan Metode Simpleks Secara Manual
contoh soal.........
Perusahaan Brilliant menghasilkan 2 jenis sepatu yaitu sepatu dengan merk italy dan felix.
Merk italy dibuat dengan sol dari bahan karet. Sedangkan felix dibuat dengan sol dari bahan
kulit. Untuk membuat sepatu tersebut diperlukan 3 jenis mesin yaitu A (khusus untuk sol
karet), B (khusus untuk sol kulit), dan C (untuk finishing). Untuk setiap lusin sepatu
dibutuhkan waktu :
1. Italy dikerjakan pada mesin A selama 2 jam tanpa melalui mesin B dan di mesin C selama 6
jam.
2. Felix dikerjakan tanpa melalui mesin A, melalui mesin B selama 3 jam dan mesin C selama
5 jam.
Jam kerja maksimum setiap hari untuk mesin A = 8 jam, melalui mesin B = 15
jam, dan mesin C = 30 jam. Perolehan keuntungan untuk setiap lusin sepatu italy Rp.
30.000,00 dan felix Rp. 50.000,00. Tentukan jumlah produksi sepatu yang menghasilkan laba
maksimal.
jawab......
1. Merumuskan masalah
Tujuan : Zmax
Variabel : Italy = x1
Felix = x2
Kendala : Waktu dari masing-masing mesin.
2. Menentukan model matem
Pada iterasi 1 ini belum optimal, karena nilai pada baris z masih ada yang negatif. Dengan
demikian, pengoptimalan masih dilanjutkan. Nilai negatif terbesar terlatak pada kolom x1,
maka kolom kunci terletak pada kolom x1. Hasil pembagian antara nilai kanan dangan kolom
kunci terdapat nilai positif terkecil pada baris s3, maka baris kunci terletak pada baris s3, dan
angka kunci terletak pada kotak x1s3.
Angka baru baris x2 ini masih tetap, karena pada persilangan antara baris
x2 dengan kolom x1 nilainya sudah nol (0).
Pada iterasi 2, nilai pada baris z sudah tidak ada yang bernilai negatif, maka tabel sudah
optimal, sehingga perhitungan iterasi dihentikan.
Solusi optimal : x1 = 5/6, x2 = 5 dan Z = 275.000, artinya untuk mendapatkan
keuntungan maksimum sebesar Rp. 275.000,00, maka perusahaan Brilliant sebaiknya
menghasilkan produk sepatu merk italy sebesar 5/6 lusin dan produk sepatu felix sebesar 5
lusin.
Status sumber daya dilihat dari keberadaan variabel basis awal dari setiap fungsi
kendala pada tabel optimal. Dalam kasus diatas, untuk fungsi kendala pertama, keberadaan s1
pada variabel basis tabel optimal adalah 19/3, maka sumber daya ini disebut berlebihan
(abundant), keberadaan s2 dan s3 pada variabel basis tabel optimal adalah 0, maka sumber
daya ini disebut habis terpakai (scarce).
Harga bayangan ini dilihat dari koefisien variabel slack atau surplus pada baris
fungsi tujuan. Koefisien s1 pada baris fungsi tujuan tabel optimal adalah 0, dengan demikian
harga bayangan sumber daya pertama adalah 0. Koefisien s2 pada baris fungsi tujuan tabel
optimal adalah 25.000/3, dengan demikian harga bayangan sumber daya kedua adalah
25.000/3. Koefisien s3 pada baris fungsi tujuan tabel optimal adalah 5.000, dengan demikian
harga bayangan sumber daya ketiga adalah 5.000.