Anda di halaman 1dari 8

RESPONSIF ARJUNA

1. ROM
A. Anatomi Sistem Muskuloskeletal
1. Tulang Tengkorak terdiri dari :
a. Tulang Tempurung Kepala (Os Kranium)
 Tulang Dahi (Os Prontale)
 Tulang Kepala Belakang (Os Occipitale)
 Tulang Ubun-Ubun (Os Parietale)
 Tulang Tapis (Os Ethmoidale)
 Tulang Baji (Os Sphenoidale)
 Tulang Pelipis (Os Temporale)
b. Tulang Muka (Os Splanchocranium)
 Tulang Hidung (Os Nasale)
 Tulang Langit – Langit (Os Pallatum)
 Tulang Air Mata (Os Lacrimale)
 Tulang Rahang Atas (Os Maxilla)
 Tulang Rahang Bawah (Os Mandibula)
 Tulang Pipi (Os Zygomaticum)
 Tulang Lidah (Os Hyoideum)
 Tulang Pisau Luku (Os Vomer)
2. Tulang Dada (Os Sternum). Tulang Dada Terdiri Dari Tiga Bagian Yaitu :
 Hulu (Os Manubrium Sterni)
 Badan (Os Corpus Sterni)
 Taju Pedang (Os Xiphoid Prosesus)
3. Tulang Rusuk (Os Costae)
 Tulang Rusuk Sejati (Os Costae Vera)
 Tulang Rusuk Palsu (Os Costae Sporia)
 Tulang Rusuk Melayang (Os Costae Fluctuantes)
4. Tulang Belakang ( Os Vetebrae)
 Tulang Leher (Os Carvical)
 Tulang Punggung (Os Thoraxalis)
 Tulang Pinggang (Os Mubalis)
 Tulang Kelangkang (Os Sacrum)
 Tulang Ekor (Os Cocigeus)
5. Tulang-Tulang Bahu
 Tulang Belikat (Os Scapula)
 Tulang Selangka (Os Clapikula)
6. Tulang-Tulang Panggul
 Tulang Usus (Os Illium)
 Tulang Pinngul (Os Pelvis)
 Tulang Duduk (Os Ichium)
 Tulang Kemaluan (Os Pubis)
7. Tulang Lengan
 Tulang Lengan Atas (Os Humerus)
 Tulang Hasta (Os Ulna)
 Tulang Pengumpil (Os Radius)
 Tulang Pergelangan Tangan (Os Carpal)
 Tulang Telapak Tangan (Os Metacarpol)
 Tulang Jari Tangan (Os Pholanges Manus)
8. Tulang Tungkai
 Tulang Paha (Os Femur)
 Tulang Tempurung Lutut (Os Patella)
 Tulang Kering (Os Tibia)
 Tulang Betis (Os Fibula)
 Tulang Pergelangan Kaki (Os Tarsal)
 Tulang Telapak Kaki (Os Metatarsal)
 Tulang Jari Kaki (Os Phalanges Pedis)
B. Tujuan ROM
1. Meningkatkan dan mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot
2. Mempertahankan fungsi jantung dan pernafasan
3. Memelihara motilitas persendian
4. Merangsang sirkulasi darah
5. Melenturkan persendian
C. Kontraindikasi dilakukan ROM
1. Trombus / emboli peradanga pada pembuluh darah
Rasional : dengan adanya peradangan pada pembuluh darah jika otot
digerakan akan memperparah dari peradangan tersebut karena pergerakan
otot juga bisa menekan dari pembuluh darah tersebut.
2. Kelainan sendi / tulang
Rasional : kelainan sendi ini jika digerakan akan memperparah kelainan tersebut,
karena sendi yang seharusnya di istirahatkan tetapi digerakan.
3. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)
Rasional : imobilisasi ini membuat proses penyembuhan penyakit semakin cepat,
jika kita lakukan mobilisasi dikhawatirkan penyakit klien bertambah parah.
4. Trauma baru dengan kemungkinan ada fraktur yang tersembunyi atau luka dalam
Rasionalnya : adanya trauma / fraktur ini jika ada gerakan pada tubuh
mengakibatkan fraktur bertambah parah dan menimbulkan nyeri.
5. Nyeri berat
Rasional : dengan adanya nyeri yang berat ini, tindakan ROM bukan membuat
seseorang berkurang nyerinya namun bertambah karena bagian tubuh yang
mengalami nyeri berat perlu imobilisasi.
6. Sendi kaku / tidak dapat bergerak
Rasionalnya : sendi yang kaku jika digerakan dengan teknik ROM akan
mengakibatkan rasa tidak nyaman pada klien berupa nyeri disaringan, sedang
ataupun berat.
D. Diagnosa keperawatan yang berhubungan dengan tindakan ROM
1. Gangguan interaksi sosial berhubungan dengan imobilisasi
2. Gangguan konsep diri berhbungan dengan imobilisasi
3. Tidak efektifnya pola nafas berhubungan dengan menurunnya ekspansi paru
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan menurunnya drajat kekuatan otot
5. Gangguan muskuloskeletal berhubungan dengan kekuatan sendi
6. Gangguan muskuloskeletal berhubungan vasodilatasi vena
E. Rasional ROM
a. Mencegah terjadinya kontraktur atrofi
b. Meminimalkan kehilangan kelenturan jaringan
c. Mempertahankan mobilias persendian dan jaringan lunak
d. Melancarkan peredaran darah
2. HEALT EDUKASI (HE)
1. Tujuan penkes :
a. Peningkatan perilaku masyarakat
b. Peningkatan status kesehatan masyarakat
2. Komponen SAP :
a. Pokok bahasan
b. Sub pokok bahasan
c. Sasaran
d. Tempat
e. Waktu
f. Hari/tanggal
g. Tujuan intruksional umum
h. Tujuan intruksional khusus
i. Materi
j. KBM
k. Metode
l. Media
m. Daftar pustaka
n. Evaluasi
3. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penkes:
a. Usia
b. Persepsi klien
c. Kepercayaan klien
d. Status ekonomi
e. Cara belajar klien
f. Sistem pendukung klien
4. Metode untuk penkes :
a. ceramah,
b. Tanya jawab dan
c. Demonstrasi
5. Media untuk penkes :
a. flipchart,
b. alat-alat atau benda asli (phanthom),
c. penayangan atau pemutaran film
3. PERAWATAN PAYUDARA
1) Proses pembentukan asi
a. Setiap bayi menghisap
b. Prolaktin dialirkan ke tempat produksi asi
c. Semakin banyak asi dikeluarkan dari payudara, semakin banykan produksi asi
d. Hormone prolactin
2) Tujuan perawatan payadra
a. Memelihara kesehatan payudara
b. Melenturkan dan menguatkan putting susu
c. Mengatasi putting susu pada keadaan datar dan mendelep
d. Memberikan rasa nyaman pada ibu
3) Indikasi perawatan payudara
a. Klien yang ukuran putting susunya mendelep
b. Asi lama keluar pada ibu nifas
c. Klien yang payudaranya kotor
4) Factor yang mempengaruhi sekresi asi
a. Makanan
b. Keadaan psikis dan emosi ibu
c. Frekuensi menyusui
d. Pemakaian kontrasepsi
e. Usia kehamilan saat melahirkan
f. Anatomi payudara
g. Merokok dan kosumsi alcohol
h. Pengaruh obat obatan
i. Kemampuan bayi menghisap asi
j. Perawatan payudara
5) Diagnosa keperawatan payudara
a. Gangguanrasa nyaman nyeri berhubungan dengan bendungan asi
b. Cemas berhubungan dengan kurangnya tentang perawatan payudara
4. PERAWATAN LUKA
1. Menjelaskan proses penyembuhan luka
a. Fase inflamasi dan koagulasi (0-3 hari)
b. Fase poliferasi/fibroplasi (2-24 hari)
c. Fase remodeling/ fare resoarbsi (berakshir bila tanda radang sudah hilang
seperti rubor kolor, dolor, tumor, fungsi lesa)
d. Fase maturasi (2-3 tahun)
2. Menjelaskan jenis - jenis luka
Berdasarkan penyebab:
a. Luka iris
b. Luka memar
c. Luka lecet
d. Luka Tusuk
e. Luka Tembus

Berdasarkan kontaminasi:
a. luka bersih: tidak melibatkan organ dalam dan tidak terinfeksi
b. Luka bersih terkontaminasi: melibatkan organ dalam dan tidak infeksi atau
masih resiko infeksi
c. Luka infeksi: adanya mikroorganisme pada luka
3. Teknik-teknik perawatan luka
a. Membuka balutan (perban)
b. Jika ada pus ditekan menggunakan deper
c. Jika ada jaringan nekrosis dibuang dengan cara digunting
d. Membersihkan luka dengan kasa steril, yang dibasahi dengan NaCl dan sudah
dikeringkan
e. Kompres dengan betadin dan tutup dengan kasa steril
4. Menjelaskan rasional dari debridemen/nekrotomi
Yaitu menghilangkan jaringan yang sudah mati (nekrosis), untuk mempercepat
pertumbuhan sel dan jaringan yang baru, sehingga dapat mempercepat
penyembuhan luka dan jika jaringan yang mati tidak diangkat maka akan
menghambat pertumbuhan sel dan jaringan yang baru
5. Metode perhitungan luas luka bakar
a. rule of nine
dasar metode ini: tubuh dibagi kedalam bagia-bagian anatomi, dan setiap
bagian tubuh mewakili 9%, kecuali ganetalia 1%
b. hand palm
menggunakan telapak tangan, 1 telapak tangan 1%
5. FISIOTERAPI DADA
6. SENAM LANSIA

Anda mungkin juga menyukai