Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH KEMISKINAN DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA


DI PROVINSI RIAU

Oleh :
Novita Dewi
Pembimbing : Yusbar Yusuf dan Rita Yani Iyan

Faculty of Economics Riau University, Pekanbaru, Indonesia


Email : dewinovita392@gmail.com

Effect Of Poverty And Economic Growth Of The Human Development Index In


Riau Province

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of economic growth on poverty


and human development index in Riau Province. The data used is secondary data
with cross section including data one year in every district in the province of Riau
on each variable used.This secondary data sourced from the Central Statistics
Agency Pekanbaru. Methods of data analysis used in this research is quantitative
method with data analysis and linear regression analysis using SPSS. In this
model the independent variable used is the Poverty and Economic Growth. While
the dependent variable is the Human Development Index. The result showed that
first, Poverty and significant effect on the human development index in the
province of Riau. From equation known poverty variables showed a coefficient of
-0.079 means that if there is an increase poverty by 1% will decrease the HDI of
0.079% means that every increase in poverty would decrease the percentage of
HDI in Riau Province. For poverty variables obtained t is greater than t table so
Ho rejected Ha accepted. Second, Economic growth showed a coefficient of 0.024
means that if there is a change of economic growth of 1% there will be changes to
the HDI of 0.024% means that any changes in the economic growth will affect the
percentage of HDI in Riau Province.

Keyword : Poverty, Economic Growth, and Human Development Index.

PENDAHULUAN sikap-sikap masyarakat, serta


institusi-institusi nasional, disamping
Pada hakikatnya tetap mengejar akselerasi
pembangunan adalah proses pertumbuhan ekonomi, penanganan
perubahan yang berjalan secara terus ketimpangan pendapatan, dan
menerus untuk mencapai suatu pengentasan kemiskinan (Todaro dan
kondisi kehidupan yang lebih baik, Smith, 2006). Sebagai suatu proses,
secara material maupun spiritual. pembangunan tentu saja dilakukan
Pembangunan haruslah dipandang dengan melihat kebutuhan-kebutuhan
sebagai suatu proses yang ada sekaligus merespon
multidimensional yang mencakup perubahan yang terjadi dalam
berbagai perubahan struktur sosial, masyarakat dan tuntutan-tuntutan

JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 870


pergeseran waktu akibat berkualitas sebagai modal dasar
berkembangnya peradaban, sistem pembangunan. Untuk menghasilkan
sosial kemasyarakatan, dan teknologi manusia yang berkualitas diperlukan
yang lebih maju. upaya-upaya untuk meningkatkan
Pada awalnya, pembangunan kualitas SDMnya. Adapun kualitas
merupakan tugas dan kewajiban yang manusia dapat diukur melalui Indeks
dibebankan kepada pemerintah dan Pembangunan Manusia. (Mulyadi,
negara, masyarakat dianggap pasif 2003) menyatakan bahwa
menjadi objek pembangunan. peningkatan kualitas manusia dapat
Belakangan ini, perspektif baru dipenuhi dengan berbagai kebijakan,
tentang pembangunan berkembang, yaitu pembangunan pendidikan akan
tidak lagi hanya memberikan beban memperhatikan arah pembangunan
kepada unsur pemerintah, melainkan ekonomi dimasa yang akan datang,
mulai mengikutsertakan masyarakat pembangunan kesehatan mendapat
dan pihak-pihak ketiga seperti dunia perhatian dengan menanamkan
usaha serta pemangku kepentingan budaya hidup sehat serta memperluas
lainnya. cakupan dan mutu pelayanan
Paradigma pembangunan kesehatan, untuk penduduk miskin
yang sedang berkembang saat ini peningkatan kualitasnya dilakukan
adalah pertumbuhan ekonomi yang dengan memberikan keterampilan
diukur dengan pembangunan praktis, menumbuhkan sikap
manusia yang dilihat dengan tingkat produktif serta mendorong semangat
kualitas hidup manusia di setiap keswadayaan dan kemandirian untuk
negara. Salah satu tolok ukur yang bersama melepaskan diri dari
digunakan dalam melihat kualitas kemiskinan menekan laju
hidup manusia adalah Indeks pertumbuhan penduduk dengan
Pembangunan Manusia (IPM) yang meningkatkan pelaksanaan gerakan
diukur melalui kualitas tingkat KB, meningkatkan keseimbangan
pendidikan, kesehatan dan ekonomi kepadatan dan penyebaran penduduk.
(daya beli). Melalui peningkatan Menurut (Ginting, 2008) me-
ketiga indikator tersebut diharapkan nyatakan pembangunan manusia di
akan terjadi peningkatan kualitas Indonesia adalah identik dengan
hidup manusia. Hal ini dikarenakan pengurangan kemiskinan. Investasi
adanya heterogenitas individu, dibidang pendidikan dan kesehatan
disparitas geografi serta kondisi akan lebih berarti bagi penduduk
sosial masyarakat yang beragam miskin dibandingkan penduduk tidak
sehingga menyebabkan tingkat miskin, karena aset utama penduduk
pendapatan tidak lagi menjadi tolok miskin adalah tenaga kasar mereka.
ukur utama dalam menghitung Tersedianya fasilitas pendidikan dan
tingkat keberhasilan pembangunan, kesehatan murah akan sangat
namun demikian, keberhasilan membantu untuk meningkatkan
pembangunan manusia tidak dapat produktivitas masyarakat, dan pada
dilepaskan dari kinerja pemerintah gilirannya meningkatkan pendapatan
yang berperan dalam menciptakan masyarakat tersebut. Dengan
regulasi bagi tercapainya tertib demikian dapat dikatakan bahwa
sosial. pembangunan manusia belum secara
Pemerintah sebagai pelaksana optimal dilakukan karena hanya
pembangunan tentunya terfokus pada pengurangan
membutuhkan modal manusia yang kemiskinan.
JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 871
Peningkatan pembangunan Provinsi Riau memiliki laju
manusia dapat dicermati dari angka pertumbuhan penduduk yang cukup
IPM. (Arif, 2012) dalam tinggi setiap tahunnya. Dengan
penelitiannya menyatakan IPM demikian memiliki potensi sumber
merupakan salah satu alat ukur yang daya manusia yang siap untuk
dapat digunakan untuk menilai diberdayakan. Pelaksanaan otonomi
kualitas pembangunan manusia, baik daerah memberikan keleluasaan
dari sisi dampaknya terhadap kondisi kepada Pemerintah Provinsi Riau
fisik manusia (kesehatan dan untuk melaksanakan pembangunan
kesejahteraan) maupun yang bersifat daerah secara lebih mandiri.
non-fisik (intelektualitas). Berdasarkan visi, misi dan tujuan
IPM disusun dari komponen pembangunan yang ingin dicapai
pembangunan manusia yang oleh Provinsi Riau selama periode
dianggap menjadi dasar yaitu 2005 - \DLWX ³Mewujudkan
ketahanan hidup/usia, diukur dengan Provinsi Riau sebagai Pusat
harapan hidup pada saat lahir, Perekonomian dan Kebudayaan
pendidikan yang dihitung Melayu dalam lingkungan
berdasarkan tingkat rata-rata melek masyarakat yang agamis, sejahtera
huruf dikalangan penduduk dewasa lahir dan batin, di Asia Tenggara
dan angka rata-rata lama sekolah, Tahun 2020 dalam bentuk rumusan
kualitas standar hidup yang diukur visi, misi dan arah pembangunan
berdasarkan pendapatan perkapita riil Provinsi Riau´
yang disesuaikan dengan paritas daya Perkembangan penduduk
beli dari mata uang domestik di miskin di Provinsi Riau dari tahun ke
masing - masing negara (BPS, 2012). tahun berfluktuatif sehingga
Posisi manusia selalu menjadi diperlukan beberapa program guna
tema sentral dalam setiap program meminimalisasi tingkat fluktuasinya,
pencapaian pembangunan. United dengan demikian pembangunan
Nations Development Program manusia dapat lebih stabil.
(UNDP) telah menerbitkan suatu Kemiskinan dapat menjadikan efek
indikator yaitu IPM untuk mengukur yang cukup serius bagi pembangunan
kesuksesan pembangunan dan manusia karena masalah kemiskinan
kesejahteraan suatu negara atau merupakan sebuah masalah yang
wilayah dalam bidang pembangunan kompleks yang sebenarnya bermula
manusia. Indikator angka harapan dari kemampuan daya beli
hidup mengukur kesehatan, indikator masyarakat yang tidak mampu untuk
angka melek huruf penduduk dewasa mencukupi kebutuhan pokok
dan rata-rata lama sekolah mengukur sehingga kebutuhan yang lain seperti
pendidikan, dan indikator daya beli pendidikan dan kesehatan terabaikan.
mengukur standar hidup. Ketiga Hal tersebut menjadikan gap
indikator tersebut saling pembangunan manusia diantara
mempengaruhi satu sama lain, selain keduanya pun menjadi besar dan
itu dapat dipengaruhi oleh faktor- pada akhirnya target capaian IPM
faktor lain seperti ketersediaan yang ditentukan oleh pemerintah
kesempatan kerja yang ditentukan menjadi tidak terealisasikan dengan
oleh pertumbuhan ekonomi, baik.
infrastruktur dan kebijakan Peran pemerintah dalam
pemerintah sehingga IPM akan meningkatkan IPM juga dapat
meningkat. berpengaruh melalui realisasi belanja
JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 872
negara dalam pelayanan publik. sebagai alat pembangunan.
Peran pemerintah dalam kebijakan Pembangunan manusia adalah suatu
pelaksanaan otonomi daerah dan proses untuk memperbanyak pilihan-
desentralisasi fiskal didasarkan pada pilihan tersebut, pilihan yang
pertimbangan bahwa daerahlah yang terpenting adalah untuk berumur
lebih mengetahui kebutuhan dan panjang dan sehat, untuk berilmu
standar pelayanan bagi masyarakat di pengetahuan, dan untuk mempunyai
daerahnya, sehingga pemberian akses terhadap sumber daya yang
otonomi daerah diharapkan dapat dibutuhkan agar dapat hidup secara
memacu peningkatan kesejahteraan layak (BPS, 2012).
masyarakat di daerah melalui Pembangunan manusia
peningkatan pertumbuhan ekonomi. adalah sebuah proses perluasan
Laju pertumbuhan ekonomi daerah pilihan bagi manusia, khususnya
dipengaruhi secara positif dan dalam mengakses hasil
signifikan oleh pembangunan pembangunan seperti memperoleh
manusia. pendapatan, kesehatan, dan
Melihat fenomena diatas, pendidikan. Pembangunan manusia
pembangunan manusia atau sebagai ukuran kinerja pembangunan
peningkatan kualitas sumber daya secara keseluruhan dibentuk melalui
manusia menjadi hal yang sangat tiga dimensi dasar, yaitu umur
penting dalam strategi kebijakan panjang dan sehat, pengetahuan yang
pembangunan Provinsi Riau. layak. Dimensi umur panjang dan
Berdasarkan uraian ini, maka sehat dipersentasikan oleh indikator
permasalahan yang akan di lihat angka harapan hidup, dimensi
dalam penelitian ini adalah: pengetahuan dipersentasikan oleh
Bagaimanakah pengaruh kemiskinan indikator angka melek huruf dan
dan pertumbuhan ekonomi terhadap rata-rata lamanya sekolah, sementara
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dimensi kehidupan yang layak
di Provinsi Riau ? dipersentasikan oleh indikator
Dan adapun tujuan yang ingin kemampuan daya beli (BPS, 2012).
dicapai dari penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui pengaruh B. Kemiskinan
kemiskinan dan pertumbuhan Secara etimologis,
ekonomi terhadap Indeks ³NHPLVNLQDQ´ EHUDVDO GDUL NDWD
Pembangunan Manusia (IPM) di ³PLVNLQ´ \DQJ DUWLQ\D WLGDN EHUKDUWD
Provinsi Riau. benda dan serba kekurangan. Badan
Pusat Statistik mendefinisikan
TELAAH PUSTAKA sebagai ketidakmampuan individu
dalam memenuhi kebutuhan dasar
A. Indeks Pembangunan Manusia minimal untuk hidup layak (BPS,
(IPM) 2012) lebih jauh disebutkan
Kalimat pembuka pada kemiskinan merupakan sebuah
Human Depelovment Report (HDR) kondisi yang berada dibawah garis
pertama yang dipublikasikan oleh nilai standar kebutuhan minimum,
UNDP tahun 1990 secara jelas baik untuk makanan dan non
menekankan arti pentingnya makanan yang disebut garis
pembangunan yang berpusat pada kemiskinan (proverty line) atau
manusia yang menempatkan manusia disebut juga batas kemiskinan
sebagai tujuan akhir dan bukan (poverty treshold).
JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 873
Menurut (Yacoub, 2012) adil dimuka hukum dan sebagainya
dalam penelitiannya menyatakan (Adisasmita, 2005).
bahwa kemiskinan merupakan salah
satu persoalan mendasar, karena C. Pertumbuhan Ekonomi
kemiskinan menyangkut pemenuhan Pertumbuhan ekonomi adalah
kebutuhan yang paling mendasar perubahan jangka panjang secara
dalam kehidupan dan kemiskinan perlahan dan mantap yang terjadi
merupakan masalah global karena melalui kenaikan tabungan dan
kemiskinan merupakan masalah yang penduduk (Jhingan, 2007).
dihadapi banyak negara. Pertumbuhan Ekonomi adalah salah
Menurut (World Bank, 2004) satu indikator yang digunakan untuk
salah satu sebab kemiskinan adalah mengukur prestasi ekonomi suatu
karena kurangnya pendapatan dan negara. Dalam kegiatan ekonomi
aset (lack of income and assets) sebenarnya, pertumbuhan ekonomi
untuk memenuhi kebutuhan dasar berarti perkembangan ekonomi fisik.
seperti makanan, pakaian, Beberapa perkembangan ekonomi
perumahan, tingkat kesehatan dan fisik yang terjadi di suatu negara
pendidikan yang dapat diterima adalah pertambahan produksi barang
(acceptable). Di samping itu dan jasa, dan perkembangan
kemiskinan juga berkaitan dengan infrastruktur. Semua hal tersebut
keterbatasan lapangan pekerjaan dan biasanya diukur dari perkembangan
biasanya mereka yang dikategorikan pendapatan nasional riil yang dicapai
miskin (the poor) tidak memiliki suatu negara dalam periode tertentu.
pekerjaan (pengangguran), serta Menurut (Todaro dan Smith,
tingkat pendidikan dan kesehatan 2006) ada tiga faktor utama dalam
mereka pada umumnya tidak pertumbuhan ekonomi, yaitu :
memadai. a) Akumulasi modal termasuk semua
Menurut (Adisasmita, 2005) investasi baru yang berwujud
indikator-indikator kemiskinan yang tanah (lahan), peralatan fiskal, dan
digunakan secara umum adalah sumber daya manusia (human
tingkat upah, pendapatan, konsumsi, resources). Akumulasi modal
mortalitas anak usia balita, imunisasi, akan terjadi jika ada sebagian dari
kekurangan gizi anak, tingkat pendapatan sekarang ditabung
fertilitas, tingkat kematian ibu, yang kemudian diinvestasikan
harapan hidup rata-rata, tingkat kembali dengan tujuan untuk
penyerapan anak usia sekolah dasar, memperbesar output dimasa-masa
proporsi pengeluaran pemerintah mendatang. Investasi juga harus
untuk pelayanan kebutuhan dasar disertai dengan investasi
masyarakat, pemenuhan bahan infrastruktur, yakni berupa jalan,
pangan (kalori/protein), air bersih, listrik, air bersih, fasilitas sanitasi,
perkembangan penduduk, melek fasilitas komunikasi, demi
huruf, urbanisasi, pendapatan per menunjang aktivitas ekonomi
kapita, dan distribusi pendapatan. produktif. Investasi dalam
Tolok ukur kemiskinan bukan pembinaan sumber daya manusia
hanya hidup dalam kekurangan dapat meningkatkan kualitas
pangan dan tingkat pendapatan yang modal manusia, sehingga pada
rendah, akan tetapi melihat tingkat akhirnya akan membawa dampak
kesehatan, pendidikan dan perlakuan positif yang sama terhadap angka
produksi, bahkan akan lebih besar
JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 874
lagi mengingat terus meningkatkan IPM dan mendorong
bertambahnya jumlah manusia. penelitian dan pengembangan untuk
Pendidikan formal, program meningkatkan produktivitas manusia.
pendidikan dan pelatihan kerja Kenyataannya dapat dilihat dengan
perlu lebih diefektifkan untuk melakukan investasi pendidikan akan
mencetak tenaga-tenaga terdidik mampu meningkatkan kualitas
dan sumber daya manusia yang sumber daya manusia yang
terampil. diperlihatkan dengan meningkatnya
b) Pertumbuhan penduduk dan pengetahuan dan keterampilan
angkatan kerja. Pertumbuhan seseorang. Semakin tinggi tingkat
penduduk dan hal-hal yang pendidikan seseorang, maka
berhubungan dengan kenaikan pengetahuan dan keahliannya akan
jumlah angkatan kerja (labor meningkat sehingga akan mendorong
force) secara tradisional telah peningkatan produktivitas kerjanya.
dianggap sebagai faktor yang Perusahaan akan memperoleh hasil
positif dalam merangsang yang lebih banyak dengan
pertumbuhan ekonomi. Artinya, mempekerjakan tenaga kerja dengan
semakin banyak angkatan kerja produktivitas yang tinggi, sehingga
semakin produktif tenaga kerja, perusahaan juga akan memberikan
sedangkan semakin banyak gaji yang lebih tinggi kepada yang
penduduk akan meningkatkan bersangkutan. Di sektor informal
potensi pasar domestiknya. seperti pertanian, peningkatan
c) Kemajuan Teknologi. Kemajuan keterampilan dan keahlian tenaga
teknologi disebabkan oleh kerja akan mampu meningkatkan
teknologi cara-cara baru dan cara- hasil pertanian, karena tenaga kerja
cara lama yang diperbaiki dalam yang terampil mampu bekerja lebih
melakukan pekerjaan-pekerjaan efisien. Pada akhirnya seseorang
tradisional. Ada 3 klasifikasi yang memiliki produktivitas yang
kemajuan teknologi, yakni : tinggi akan memperoleh
1) Kemajuan teknologi yang kesejahteraan yang lebih baik, yang
bersifat netral, terjadi jika diperlihatkan melalui peningkatan
tingkat output yang dicapai pendapatan maupun konsumsinya.
lebih tinggi pada kuantitas dan Rendahnya produktivitas kaum
kombinasi-kombinasi input miskin dapat disebabkan oleh
yang sama. rendahnya akses mereka untuk
2) Kemajuan teknologi yang memperoleh pendidikan (Rasidin dan
bersifat hemat tenaga kerja Bonar, 2004).
(labor saving) atau hemat Kemiskinan absolut adalah
modal (capital saving), yaitu sejumlah penduduk yang tidak
tingkat output yang lebih tinggi mampu mendapatkan sumber daya
bisa dicapai dengan jumlah yang cukup untuk memenuhi
tenaga kerja atau input modal kebutuhan dasar, penduduk hidup di
yang sama. bawah tingkat pendapatan riil
minimum atau dapat dikatakan hidup
D. Pengaruh Kemiskinan di bawah garis kemiskinan
terhadap IPM internasional (Todaro dan Smith,
Teori pertumbuhan baru 2006).
menekankan pentingnya peranan Tingkat kesehatan dan
pemerintah terutama dalam pendidikan dapat mempengaruhi
JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 875
kemiskinan. Perbaikan di bidang selalu mengarah pada peningkatan
kesehatan yang dilakukan pendapatan. Hal ini disebabkan
pemerintah dapat meningkatkan sumber daya yang dihasilkan oleh
kesehatan masyarakat, dan anak-anak pertumbuhan ekonomi tidak dapat
usia sekolah dapat bersekolah dan digunakan untuk mempromosikan
menerima pelajaran dengan baik. perbaikan indikator lainnya. Selain
Tingkat pendidikan membuat pekerja itu, struktur dan proses yang terjadi
mempunyai keterampilan dan di masyarakat tidak dapat
pengetahuan yang selanjutnya memberikan manfaat bagi kaum
menyebabkan produktivitas miskin. Misalnya, berbagai
meningkat dan pendapatannya juga peningkatan hasil panen hanya
meningkat. Hal ini menyebabkan menguntungkan pemilik tanah dan
pertumbuhan ekonomi akan bukan tenaga kerja. Akan tetapi,
meningkat yang kemudian akan kondisinya bisa berubah. Masyarakat
menyebabkan tingkat kemiskinannya miskin dapat memperoleh manfaat
berkurang. ganda dari pertumbuhan pendapatan
Terdapat hubungan penting serta peningkatan IPM jika
antara IPM dan kapasitas pendapatan pemerintah mau menggunakan
produktif. Pendapatan merupakan manfaat dari pertumbuhan untuk
penentu utama dan hasil dari membiayai pelayanan kesehatan dan
pembangunan manusia. Orang akses pendidikan masyarakat miskin
tersebut. Selain itu, struktur dan
miskin menggunakan tenaga mereka
proses yang ada dimasyarakat sudah
untuk berpartisipasi dalam
tepat, sehingga manfaat pertumbuhan
pertumbuhan ekonomi, tetapi
ekonomi juga dinikmati kaum
kemiskinan akibat kurangnya
miskin. Menurut World
pendidikan, serta gizi dan kesehatan
Development Report, kemajuan pada
yang buruk mengurangi kapasitas kedua bidang saling memperkuat
mereka untuk bekerja. Dengan satu sama lain dan yang satu tanpa
demikian, akibat rendahnya IPM yang lain tidak cukup (Kanbur dan
adalah orang miskin tidak dapat Squire, 1999).
mengambil keuntungan oportunitas
pendapatan produktif karena Kerangka Penelitian
terjadinya pertumbuhan ekonomi.
Oleh karena itu, penyediaan Gambar 1
pelayanan sosial dasar merupakan Kerangka Pemikiran
unsur penting dalam penanganan
kemiskinan (Kanbur dan Kemiskinan
Squire,1999).
IPM
E. Pengaruh Pertumbuhan
Ekonomi terhadap Indeks Pertumbuhan
Ekonomi
Pembangunan Manusia (IPM)
Tingkat pendapatan dan IPM
mempunyai korelasi yang luas. Sumber : Data Olahan, 2016
Namun pertumbuhan pendapatan
tidak secara otomatis meningkatkan Hipotesis
IPM. Demikian pula, perbaikan Diduga kemiskinan dan pertumbuhan
kesehatan dan pendidikan yang ekonomi berpengaruh terhadap
menyebabkan peningkatan IPM tidak Indeks Pembangunan Manusia.
JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 876
METODE PENELITIAN Dimana :

Lokasi tempat penelitian ini Y = Indeks Pembangunan Manusia


adalah Provinsi Riau. Penelitian ini (IPM) (%)
dilaksanakan di Kota Pekanbaru dan X1 = Kemiskinan (%)
penelitian ini dilaksanakan mulai X2 = Pertumbuhan Ekonomi (%)
dari Januari 2016 dengan
menggunakan data tahun 2014. Selanjutnya model diatas
Tujuan menggunakan data tersebut akan dimasukkan ke dalam
adalah agar dapat menghasilkan persamaan regresi linear berganda
kesimpulan yang benar dan akurat. (Hasan, 2015) :
Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data < X X +u
0 1 1 2 2
cross section, yaitu data yang
dikumpulkan pada suatu titik waktu Dimana :
(Kuncoro, 2013). Sumber data yang Y =Indeks Pembangunan
digunakan adalah data sekunder. Manusia (IPM) (%)
Data yang dipilih adalah data X = Kemiskinan (%)
1
kemiskinan, laju pertumbuhan
X = Pertumbuhan Ekonomi (%)
ekonomi, dan Indeks Pembangunan 2
Manusia di Provinsi Riau pada tahun = Konstanta
o
2014. Sumber data yang digunakan = Koefisien Regresi
1 2
dalam penelitian ini bersumber dari
u =Variabel Pengganggu
Badan Pusat Statistik (BPS) dan
(residual)
instansi-instansi terkait lainnya pada
tahun 2014.
HASIL PENELITIAN DAN
Metode Analisis Data PEMBAHASAN
Analisis yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode Hasil analisis data berguna untuk
kuantitatif. Analisis kuantitatif melihat pengaruh antara variabel
digunakan untuk mengetahui kemiskinan dan pertumbuhan
pengaruh kemiskinan dan ekonomi terhadap variabel IPM.
pertumbuhan ekonomi terhadap Hasil analisis menggunakan regresi
indeks pembangunan manusia (IPM) linear berganda diperoleh dengan
di Provinsi Riau. Untuk menganalisa menggunakan program SPSS 20.0.
pengaruh terhadap analisa data ini Dari hasil pengujian tahap pertama
dilakukan dengan menggunakan diperoleh hasil model yang
model regresi linear berganda dengan memenuhi ketentuan BLUE (Best
menggunakan fasilitas program Liniear Unbiased Estimato). Adapun
SPSS versi 20.0 (Statistic Package hasil analisis regresi linear berganda
for Social Sciences). Dalam model dan uji asumsi klasik yang diperoleh
atau persamaan tersebut pengaruh dari pengujian menggunakan
kemiskinan dan pertumbuhan program SPSS 20.0 sebagai berikut :
ekonomi terhadap IPM dapat
digambarkan dalam suatu bentuk Hasil Pengujian terhadap IPM di
fungsi sebagai berikut : Provinsi Riau
Berdasarkan analisis regresi
Y = f(X1, X2) linear berganda yang telah diuji

JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 877


menggunakan SPSS 20.0 maka 41,3% dipengaruhi oleh variabel lain
diperoleh persamaan regresi linear yang tidak diteliti.
berganda sebagai berikut :
Uji Parsial (Uji t)
LOG10Y = 1,925 - 0,079 LOG10X1 Dari hasil pengolahan data
- 0,024 LOG10X2 + e dengan menggunakan uji parsial (uji
t) maka untuk menentukan nilai t
Uji Simultan (Uji F) statistik tabel digunakan tingkat
Dari hasil pengolahan data signifikan 5%.
dengan melakukan uji simultan atau Berdasarkan dari analisis
(uji F) maka secara simultan variabel regresi diperoleh data mengenai
kemiskinan dan pertumbuhan perhitungan masing-masing variabel
ekonomi terhadap variabel IPM. kemiskinan dan pertumbuhan
Untuk menentukan nilai F tabel, ekonomi terhadap variabel IPM di
maka digunakan tingkat signifikan Provinsi Riau, dimana :
5%. a) Dari hasil pengolahan data
Hasil perhitungan Uji F yang menunjukkan t hitung variabel
diperoleh bahwa kemiskinan dan kemiskinan adalah 3,229 dan t
pertumbuhan ekonomi secara tabel 2,201 sehingga diperoleh
bersama-sama mampu menjelaskan kesimpulan thitung > ttabel. Hal ini
IPM di Provinsi Riau. Hal ini juga dijelaskan oleh nilai
dijelaskan dengan nilai Fhitung > Ftabel signifikan uji t yang diperoleh
dimana nilai Fhitung 4,965 > Ftabel yaitu signifikan 0,016 dengan
4,26. Dimana nilai signifikan F yaitu standar signifikan 0,05 maka nilai
0,045 lebih kecil dari 0,05 sehingga signifikan kemiskinan lebih kecil
kemiskinan dan pertumbuhan dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha
ekonomi secara simultan atau diterima. Sehingga dapat
serempak berpengaruh signifikan disimpulkan bahwa secara parsial
terhadap IPM di Provinsi Riau. kemiskinan berpengaruh
signifikan terhadap IPM di
Koefisien Korelasi (R) dan Provinsi Riau.
Koefisien Determinasi (R2) b) Dari hasil pengolahan data
Koefisien Korelasi (R) dari menunjukkan t hitung variabel
tabel diatas maka diperoleh korelasi pertumbuhan ekonomi adalah
berganda sebesar R=0,766 atau 0,437 dan t tabel 2,201 sehingga
sebesar 76,6% maka dapat diperoleh kesimpulan thitung< ttabel.
disimpulkan bahwa terdapat Hal ini juga dijelaskan oleh
hubungan keeratan korelasi yang signifikan uji t yang diperoleh
kuat antara variabel kemiskinan dan yaitu signifikan 0,675 dengan
pertumbuhan ekonomi terhadap IPM standar signifikan 0,05 maka nilai
di Provinsi Riau. signifikan pertumbuhan ekonomi
Koefisien Determinasi (R2) lebih besar dari 0,05 maka Ho
dari tabel di atas memperoleh hasil diterima dan Ha ditolak. Hal ini
perhitungan koefisien determinasi berarti pertumbuhan ekonomi
(R2) sebesar 0,587 atau 58,7% tidak memiliki pengaruh
artinya 58,7% IPM di Provinsi Riau signifikan terhadap perubahan
dipengaruhi oleh kemiskinan dan tingkat IPM di Provinsi Riau. Hal
pertumbuhan ekonomi. Sedangkan ini berarti pertumbuhan ekonomi
tidak memiliki pengaruh
JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 878
signifikan terhadap perubahan tingkat kemiskinannya tinggi maka
tingkat IPM di Provinsi Riau. manusia tidak akan mampu untuk
memperoleh pendidikan sehingga
Pembahasan terciptalah penduduk yang
Pengaruh Kemiskinan terhadap terbelakang dan buta huruf sehingga
IPM kemampuan untuk mengolah
Berdasarkan hasil penelitian sumberdaya alam yang produktif
ini diperoleh bahwa Kemiskinan tidak terpenuhi bahkan terbengkalai
berpengaruh dan signifikan terhadap atau salah guna (Todaro dan Smith,
indeks pembangunan manusia di 2006).
Provinsi Riau. Dari persamaan Berpengaruhnya tingkat
diketahui variabel kemiskinan kemiskinan terhadap IPM di Provinsi
menunjukkan koefisien sebesar - Riau ini sesuai dengan teori
0,079 artinya jika terjadi kenaikan pertumbuhan baru menekankan
kemiskinan sebesar 1% maka akan pentingnya peranan pemerintah
menurunkan IPM sebesar 0,079% terutama dalam meningkatkan IPM
artinya setiap peningkatan dan mendorong penelitian dan
Kemiskinan akan menurunkan pengembangan untuk meningkatkan
persentase IPM di Provinsi Riau. produktivitas manusia.
Untuk variabel kemiskinan Kenyataannya dapat dilihat dengan
diperoleh t hitung lebih besar dari t melakukan investasi pendidikan akan
tabel sehingga Ho ditolak Ha mampu meningkatkan kualitas
diterima. sumber daya manusia yang
Hasil penelitian ini sesuai diperlihatkan dengan meningkatnya
dengan teori kemiskinan absolut pengetahuan dan keterampilan
dimana sejumlah penduduk yang seseorang. Perusahaan akan
tidak mampu mendapatkan sumber memperoleh hasil yang lebih banyak
daya yang cukup untuk memenuhi dengan mempekerjakan tenaga kerja
kebutuhan dasar, penduduk hidup dengan produktivitas yang tinggi,
dibawah pendapatan rill minimum sehingga perusahaan juga akan
atau dapat dikatakan hidup dibawah memberikan gaji yang lebih tinggi
kemiskinan Internasional. (Todaro kepada yang bersangkutan.
dan Smith, 2006). Penelitian ini sejalan dengan
Jika garis kemiskinan penelitian yang dilakukan oleh
semakin meningkat dan manusia (Chalid dan Yusuf, 2014) dimana
tidak mampu memenuhi kebutuhan diperoleh hasil penelitian tingkat
dasar mereka maka akan terciptanya kemiskinan berpengaruh negatif
lingkaran setan dimana akan terlihat terhadap IPM.
dari rendahnya pendapatan nyata
sehingga akan mengakibatkan Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi
permintaan menjadi rendah sehingga terhadap IPM
investasi juga rendah dan dapat Pada penelitian ini diperoleh
mengurangi produktivitas. Selain itu, hasil menggunakan analisis regresi
lingkaran setan juga menyangkut berganda menggunakan program
keterbelakangan manusia dan SPSS 20.0. Dari hasil penelitian ini
sumberdaya alam, dimana diperoleh persamaan variabel
perkembangan sumberdaya alam itu pertumbuhan ekonomi menunjukkan
tergantung pada kemampuan koefisien sebesar 0,024 artinya jika
produktivitas manusianya. Jika terjadi perubahan pertumbuhan
JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 879
ekonomi sebesar 1% maka akan tidak menganggur sehingga akan
terjadi perubahan terhadap IPM mendorong pemerataan pendapatan
sebesar 0,024% artinya setiap perkapita sehingga mendorong
perubahan pertumbuhan ekonomi meningkatnya indeks pembangunan
akan mempengaruhi persentase IPM manusia (Putong, 2009).
di Provinsi Riau. Untuk variabel Dengan demikian
pertumbuhan ekonomi diperoleh t pertumbuhan ekonomi tidak
hitung lebih kecil dari t tabel mempengaruhi indeks pembangunan
sehingga Ho diterima dan Ha ditolak. manusia (IPM) secara langsung
Dimana pada penelitian ini tidak sehingga pada penelitian ini tidak
ditemukan pengaruh antara ditemukan pengaruh antara
pertumbuhan ekonomi terhadap IPM pertumbuhan ekonomi terhadap
di Provinsi Riau sehingga hasil indeks pembangunan manusia (IPM).
penelitian tidak dapat di Selain itu tidak ditemukannya
interprestasikan. pengaruh antara pertumbuhan
Namun demikian perlu ekonomi terhadap IPM di Provinsi
diperhatikan bahwa Pertumbuhan Riau menurut kabupaten/kota pada
ekonomi menunjukkan sejauh mana tahun 2014 juga disebabkan
aktivitas perekonomian akan keterbatasan cakupan penelitian yang
menghasilkan tambahan pendapatan melihat hanya dalam satu tahun
masyarakat pada suatu periode berdasarkan kabupaten/kota sehingga
tertentu. Perekonomian dianggap hasil penelitian tidak terlihat
mengalami pertumbuhan bila seluruh pengaruh antara pertumbuhan
balas jasa riil terhadap penggunaan ekonomi dengan IPM.
faktor produksi pada tahun tertentu Penelitian ini tidak sejalan
lebih besar dari tahun sebelumnya. dengan penelitian (Mirza, 2012)
Indikator yang digunakan untuk dalam penelitiannya menyimpulkan
mengukur pertumbuhan ekonomi bahwa variabel pertumbuhan
adalah tingkat pertumbuhan Produk ekonomi berpengaruh positif dan
Domestik Regional Bruto (PDRB) signifikan dengan elastisitas positif
berdasarkan harga konstan (Chalid sebesar 0,153434 terhadap Indeks
dan Yusuf, 2014). Pembangunan Manusia di Jawa
Dengan meningkatnya Tengah tahun 2006-2009.Sedangkan
pertumbuhan ekonomi maka akan dalam penelitian ini tidak ditemukan
meningkatnya pendapatan perkapita pengaruh positif antara pertumbuhan
masyarakat sehingga IPM disuatu ekonomi terhadap IPM.
daerah justru juga mengalami
peningkatan. Dimana semakin tinggi SIMPULAN DAN SARAN
pendapatan nasional atau daerah
maka semakin besarlah harapan Simpulan
untuk pembukaan kapasitas produksi Berdasarkan hasil penelitian
baru yang tentu saja akan menyerap mengenai pengaruh kemiskinan dan
tenaga kerja baru. Pendapatan yang laju pertumbuhan ekonomi terhadap
tinggi tercermin dari tingginya indeks pembangunan manusia, maka
pendapatan perkapita dan tumbuh dapat disimpulkan:
secara positif dan berarti. Maka a) Kemiskinan berpengaruh dan
secara relatifsemakin baik signifikan terhadap indeks
pertumbuhan ekonomi, maka pembangunan manusia di
semakin besarlah harapan untuk Provinsi Riau. Dari persamaan
JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 880
diketahui variabel kemiskinan kerja agar pertumbuhan ekonomi
menunjukkan koefisien sebesar - dapat menciptakan lapangan
0,079 artinya jika terjadi pekerjaan yang seluas-luasnya
kenaikan kemiskinan sebesar 1% dengan menekankaninvestasi
maka akan menurunkan IPM pada pekerja.
sebesar 0,079% artinya setiap b) Untuk meningkatkan
peningkatan Kemiskinan akan pembangunan manusia di
menurunkan persentase IPM di Provinsi Riau, pemerintah harus
Provinsi Riau. Untuk variabel memfasilitasi infrastruktur
kemiskinan diperoleh t hitung pendidikan, kesehatan dan
lebih besar dari t tabel sehingga bidang ekonomi, sehingga dalam
Ho ditolak Ha diterima. hal ini diharapkan dapat
b) Pertumbuhan ekonomi meningkatkan nilai Indeks
menunjukkan koefisien sebesar Pembangunan Manusia di
0,024 artinya jika terjadi Provinsi Riau dalam rangka
perubahan pertumbuhan peningkatan kualitas SDM untuk
ekonomi sebesar 1% maka akan memacu pertumbuhan
terjadi perubahan terhadap IPM ekonominya dengan
sebesar 0,024% artinya setiap memprioritaskan pelayanan
perubahan pertumbuhan prima dalam pendidikan,
ekonomi akan mempengaruhi kesehatan, dan pembangunan
persentase IPM di Provinsi ekonomi.
Riau. Untuk variabel c) Untuk peneliti selanjutnya, dapat
pertumbuhan ekonomi diperoleh memasukkan variabel-variabel
t hitung lebih kecil dari t tabel lainnya yang mempengaruhi
sehingga Ho diterima dan Ha indeks pembangunan manusia,
ditolak. Dimana pada penelitian misalnya seperti : pengeluaran
ini tidak ditemukan pengaruh pemerintah bidang pendidikan,
antara pertumbuhan ekonomi pengeluaran pemerintah bidang
terhadap IPM di Provinsi Riau kesehatan, pendapatan domestik
sehingga hasil penelitian tidak bruto (PDB), kebijakan fiskal
dapat di interprestasikan. dan ketimpangan distribusi
pendapatan yang dapat
Saran mempengaruhi Indeks
Berdasarkan kesimpulan yang Pembangunan Manusia.
telah dikemukakan di atas, saran
yang diajukan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut : DAFTAR PUSTAKA
a) Untuk pemerintah diharapkan
agar lebih mewujudkan jalur Adisasmita, Rahardjo. 2005. Dasar-
strategi pembangunan terutama dasar Ekonomi Wilayah.
pro-masyarakat miskin agar Yogyakarta: Graha Ilmu.
pertumbuhan ekonomi dapat
mengurangi jumlah penduduk Arif, Hubban. 2012. Analisis Indeks
miskin sebesar-besarnya dengan Pembangunan Manusia di
penyempurnaan sistem Provinsi Sumatera Barat.
perlindungan sosial dan Padang: Universitas Bung
melakukan pemberdayaan Hatta.
masyarakat dan pro-lapangan
JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 881
Badan Pusat Statistik. Pekanbaru Fakultas Ekonomi
2012. Indeks Pembangunan Universitas Negeri Semarang.
Manusia (IPM) Provinsi
Riau. BPS Pekanbaru. Mulyadi S. 2003. Ekonomi Sumber
Daya Manusia dalam
Chalid, Nursiah dan Yusbar Yusuf. Perspektif Pembangunan. Ed.
2014. Pengaruh Tingkat 1.Cet 2. Jakarta: PT. Raja
Kemiskinan, Tingkat Grafindo Persada.
Pengangguran, Upah
Minimum Kabupaten/Kota Putong, Iskandar. 2009. Pengantar
dan Laju Pertumbuhan Mikro dan Makro Edisi 4.
Ekonomi terhadap Indeks Jakarta: Mitra Wacana M.
Pembangunan Manusia di
Provinsi Riau. Jurnal Sitepu, Rasidin K. dan Bonar M.
Ekonomi Pembangunan. Sinaga, 2004. Dampak
Jurusan Ekonomi Investasi Sumber Daya
Pembangunan Fakultas Manusia Terhadap
Ekonomi Universitas Riau: Pertumbuhan Ekonomi dan
Pekanbaru. Kemiskinan di Indonesia:
Pendekatan Model
Ginting, Charisma K.S. 2008. Komputable General
Analisis Pembangunan Equilibrium. Jurnal Ekonomi
Manusia di Indonesia. Tesis. Pembangunan. Fakultas
Sekolah Pasca Sarjana Ekonomi Universitas
Medan: Universitas Sumatera Udayana.
Utara.
Smeru. 2001. Definisi Kemiskinan.
Jhingan, ML. 2007. Ekonomi http:/ /www. Smeru.or. id
Pembangunan dan (online). Diakses tanggal 12
Perencanaan. Jakarta: PT Juni 2016.
Raja Grafindo Persada.
Todaro, M. P & Smith, S. SC. 2006.
Kanbur, Ravi dan Lyn Squire. 1999. Pembangunan Ekonomi Edisi
The Evolution of Thinking Sembilan Jilid 1. Jakarta:
about Poverty: Exploring Erlangga.
The Interactions.
http://kanbur.dyson.cornell. World Bank. 2004. Definisi
edu/papers.htm. Diakses Kemiskinan. http:/ /www.
tanggal 12 Juni 2016. worldbank. Org (online).
Diakses tanggal 12 Juni 2016.
Mirza, Denni Sulistio. 2012.
Pengaruh Kemiskinan, Yacoub, Yarlina. 2012. Pengaruh
Pertumbuhan Ekonomi, dan Tingkat Pengangguran
Belanja Modal terhadap terhadap Tingkat Kemiskinan
Indeks Pembangunan Kabupaten/Kota di Provinsi
Manusia di Jawa Tengah Kalimantan Barat. Jurnal
Tahun 2006-2009. Jurnal Ekonomi Sosial. Pontianak
Ekonomi Pembangunan. Universitas Tanjungpura.
Pontianak.
JOM Fekon, Vol.4 No.1 (Februari) 2017 882

Anda mungkin juga menyukai