Anda di halaman 1dari 22

​ I

B​AB

PEND​AHULU​AN

A​. ​Latar ​Belakang

Distribusi ​adalah ​suatu ​proses ​penyampaian ​barang ​atau


jasa ​dari ​produsen ​ke ​konsumen ​dan ​para ​pemakai
barang​, ​sewaktu ​dan ​dimana ​barang ​atau ​jasa ​tersebut
​ roses d
diperlukan​. P ​ istribusi ​tersebut p ​ ada ​dasarnya
menciptakan f​ aedah ​waktu​, ​tempat​, ​dan ​pengalihan ​hak
milik​. ​Saluran ​distribusi ​adalah ​serangkaian ​organisasi ​y​a​ng
saling ​tergantung ​dan ​terlibat ​dalam ​proses ​untuk ​menjadikan
suatu ​barang ​atau ​jasa ​siap ​untuk ​digunakan ​atau
dikonsumsi​. ​Sistem ​distribusi ​yang ​baik akan ​menjamin
produk ​sampai ​ke ​konsumen ​lebih ​cepat ​sehin​gg​a
mengurangi ​re​siko ​kerugian​.

Penyajian ​makanan m ​ erupakan ​salah ​satu ​prinsip ​dari


hygiene ​dan ​sanitasi ​makanan​. ​Penyajian ​makanan ​yang ​tidak
baik ​tidak ​hanya ​dapat ​mengurangi ​selera ​makan ​seseorang ​tapi
dapat ​juga ​menjadi ​penyebab ​kont​aminasi ​terhadap ​bakteri​. ​Ada
beberapa h​ al ​yang ​harus ​diper​ha​tikan ​dalam ​penyajian
makanan ​sesuai ​dengan ​prisip ​hygiene ​dan ​sa​nita​si ​makanan
akan ​kami ​bahas ​lebih ​lengkap ​pada ​tulisan ​kami ​ini​. ​Karena
pentingnya ​peran ​distribusi ​dan ​penyajian ​makanan ​dalam
berbagai ​bidang ​industri ​maka ​dibutuhkan ​suatu ​prosedur ​yang
digunaka​n ​sebagai ​acuan ​atau ​nilai ​standar ​dalam ​kegiatan
distribusi dan ​penyediaan ​bahan ​makanan ​yang ​akan ​kami
dibahas ​dalam ​tulisan ​ini​.

B​. ​Rumusan ​Masalah ​Adapun ​rumusan ​masa​l​ah ​dala​m


makal​ah ​kami ​adalah ​: ​1​. ​Apa ​yang ​dimaksud ​dengan
distribusi ​m​akanan​? ​2.​ ​Apa ​yang ​dimaksud ​dengan
penyajian ​makanan ​?

LILL

C​. ​Tujuan ​Adapun ​tujuan ​dari ​pembuatan ​makalah ​ini


adalah ​sebagai ​berikut ​: ​1​. ​Mahasiswa ​dapat ​memahami
a​pa ​yang ​dimaksud ​dengan ​distribusi
mak​anan ​2​.
​Mahasiswa ​dapat m​ en​g​etahui ​apa ​yang
dimaksud ​dengan ​penyajian
makanan

BAB ​II

PEM​BAHASA​N

A​.
Distribusi ​M​akanan

Secara g​ aris ​b​e​sar​, ​pendistribusian ​dapat ​diartikan


sebagai k​ egiatan ​pemasaran ​yang ​berusaha ​memperlancar
dan ​mempermudah ​penyampaian j​ asa ​dari
​barang ​dan
produsen ​kepada k ​ onsumen​, s
​ ehin​gg​a p ​ en​gg​unaannya
​ ang ​diperlukan ​(​jenis​, ​jumlah​, ​harga​,
sesuai ​dengan y
tempat​, ​dan ​saat ​dibutuhkan​)​. ​Dengan ​kata ​lain​, ​proses
distribusi ​merupakan ​aktivitas ​pemasaran ​yang ​mampu​:
1​. ​Menciptakan ​nilai ​tambah ​produk ​melalui ​fungsi​-​fungsi
pemasaran ​yang
dapat ​merealis​asi​kan ​kegunaan ​atau ​utilitas ​bentuk​, ​tempat​,
waktu​, ​dan
kepemilikan​. ​2​. ​Memperlancar a
​ rus ​saluran ​pemasaran
(​marketing ​channel ​flow​) ​secara ​fisik
dan ​non​-​fisi​k​. ​Yang ​di​mak​sud ​dengan ​arus ​pemasaran ​adalah
aliran kegiatan ​yang ​terjadi di ​antara ​lembaga​-​lembaga
pemasaran ​yang ​terlibat ​di ​dalam ​proses ​pemasaran​. ​Arus
pemasaran ​tersebut ​meliputi ​arus ​barang ​fisik​, ​arus
kepem​il​ikan​, ​arus ​informasi​, ​arus ​promosi​, ​arus ​negosiasi​, ​arus
pembayaran​, ​arus ​pendanaan​, ​arus ​penanggungan ​risiko​, ​dan
arus pemesanan​.
Dalam ​pelaksanaan ​aktivitas​-​aktivitas distribusi​,
perusahaan ​kerap ​sekali ​harus ​bekerja ​sama ​dengan ​berbagai
peranta​ra ​(​middl​eman​) ​dan ​s​al​uran ​distri​busi ​(​distribution ​channel​)
untuk ​menawarkan ​produknya​.
Dalam ​menetapkan ​kebutuhan ​sarana ​fisik ​dan
perlengkapan ​instalasi ​gizi​, ​salah ​satu ​faktor ​yang ​turut
berperan ​adalah ​sistem ​distr​i​busi ​dan ​macam ​pelayanan ​yang
ditetapkan ​institusi​. D
​ engan ​penetapan ​sistem ​distribusi ​dan
pelayanan​, ​berarti ​institusi ​te​l​ah ​p​ula ​m​emperhitungkan
keuntungan ​dan ​kelemahan ​system​, ​efisiensi ​pekerjaan​,
kelancaran ​arus ​kerja ​serta ​keharmonisan ​dalam ​pelaksanaan
pelayanan ​bagi ​klien​. ​Sistem ​distribusi ​ini ​hanya
dibutuhkan ​bagi ​institusi ​yang ​melayani ​klien ​ditempat​-​tempat
yang ​cukup ​besar ​dibeberapa lokasi​.
Dalam ​menerapkan ​prosedur ​distribusi​, ​dikenal ​dua ​cara
pendistribusi​an ​makanan ​ke​pada ​klien ​at​au ​konsumen​,
ya​it​u ​sebagai ​berikut​:
1​. ​Cara ​Sen​tralisasi
Dengan ​cara ​ini ​maka ​semua ​kegiatan ​pembagian
makanan ​dipusatkan ​pad​a ​suatu ​tempat ​(​centralized​)​.
Sebelum ​memilih ​cara ​ini ​manajer ​atau ​penanggung ​jawab
penyediaan ​makanan ​sudah ​harus ​ emperhitungkan
m
konsekuensi ​yang ​harus ​diadakan ​seperti ​luas ​tempat​, ​peralatan​,
tenaga, ​dan ​ anajemen ​yang ​menyeluruh​.
​kesiapan
m
Dengan c​ ara ​sentralisasi ​ini ​memang ​ada ​hal​-​hal ​yang
menguntungkan ​seperti​:
a​. ​Penghematan ​bangunan ​institusi ​karena ​hanya
dibutuhkan ​satu ​tempat ​yang
cukup ​luas ​untuk ​pendistribusian ​makanan​. ​Di ​tempat ​atau
lokasi ​maka ​hanya ​diperlukan ​dapur ​kecil ​yang ​sifatnya
untuk ​pos ​pengecekan ​ulang​.
Kadang ​dapur ​kecil ​(​pantry​) ​ini ​juga ​tidak ​dibutuhkan​, ​bila
pendistribusian ​langsung ​ke ​klien ​atau ​konsumen
(​pen​gg​uanaa ​bon ​perjalanan ​ke ​lokasi​)​.
Penghematan ​ini ​diasumsi ​sampai ​50​%​. ​b​. ​Tidak ​dibutuhkan
alat​-​alat ​makan ​yang ​berlebihan ​di ​pantry ​dan ​juga ​tidak
diperlukan ​ruang ​penyimpanan ​khusus​. ​Alat ​ini ​akan
langsung ​kembali ​ke
sentral ​pe​la​yanan​. ​c​. ​Masalah ​kelebihan ​makanan ​atau ​sisa
makanan ​diruangan ​akan ​berkurang​. ​d​. ​Pengawasan ​di
pusat​, ​pendi​stribusian ​dap​at ​lebih ​intensif​, ​dan ​lebih ​teliti​,
sehin​gg​a ​pengawas ​di ​ruangan​/​pantry ​dapat ​dikurangi​. ​e​.
Tidak ​akan ​dijumpai ​suara ​keributan ​tenaga​, ​alat ​ataupun b
​ au
makanan ​ke
klien​.

IT

f​. ​Makanan ​dapat ​l​angs​ung ​ke ​klien ​tanpa ​hambatan


berarti​, ​pelayanan ​cepat
hanya ​membutuhkan ​setengah d
​ ari ​cara ​sentral​isa​si​.
Kelemahan ​dari ​pe​laksa​naan ​cara ​ini ​adalah ​:
a​. ​Dibutuhkan ​ruang ​pendistribusian ​yang ​cukup ​luas ​untuk
peralatan ​makanan
dan ​alat ​makan ​dalam k​ egiatan ​pelaksanaan ​dan ​pengawan​.
Investasi ​ini ​menyangkut ​jug​a ​mengadaan ​bon ​belanja
langsung ​k​e ​klien​/​lokasi ​pembagian ​makanan​. ​Terkadang
bon ​berjalan ​diganti ​dengan ​kereta ​makan ​yang ​di ​dorong
manusia​. ​Cara ​ini c​ ukup ​baik​, ​tetapi ​kurang ​men​jamin
penyampaian ​makanan ​kepada ​klien​. ​b​. ​Dibutuhkan
pegawai ​yang ​terampil ​dan ​terlatih ​untuk ​mampu ​bekerja
dengan ​teliti​, ​cepat​, ​benar ​dan ​rapi​.
Sering ​ada ​hambatan ​atau ​kesulitan ​dalam ​pelaksanaan
system ​bon ​belanja​. ​d​. ​Ketidaksesuaian ​alat ​makan ​d​an
j​enis ​hidangan ​yang ​tersedia​. ​e​. ​Kepuasan ​klien
perorangan ​sedikit ​terabaikan​.
Walaupun ​demikian​, ​sistem ​sentr​alisa​si ​lebih ​sesuai ​untuk
institusi ​besar ​yang ​memiliki ​tenaga ​yang ​terbatas​. ​Yang
perlu ​dipikirkan ​adalah ​investasi ​dan ​instalasi ​peralatan
yang ​tepat​, ​sehingga ​efisiensi ​dan ​efektifitas ​system ​ini
akan j​ elas ​diras​akan​.

2​. ​Cara ​Desentralisasi


Seperti ​halnya ​cara ​sentralisasi, ​maka ​cara
pendistribusian ​desentralisasi ​juga ​diterapkan ​di ​institusi
yang ​memiliki ​ruang ​makan ​atau ​unit​-​unit ​pelayanan ​yang
berbeda ​pada ​lokasi ​yang ​berbeda​. ​Dengan ​cara ​ini ​maka ​fokus
kegiatan ​masih ​tetap ​berada ​di ​unit ​pembagian ​utama​,
yang ​kemudian ​langkah ​selanjutnya ​adalah ​menata
makanan ​dalam ​alat​-​alat ​makan ​perorangan ​yang ​telah
disediakan ​di ​pantry ​atau ​dapur ​ruangan​. ​Sistem ​ini j​ elas
​ os ​pelayanan ​makan ​sementara
membutuhkan ​pantry ​atau p
yang berfungsi ​untuk ​menghangatkan ​kembali
makanan​, ​membuat ​minuman ​atau ​sejenisnya​,
menyiapkan ​peralatan makan ​bersih​, ​menyajikan
makanan ​sesuai ​dengan ​porsi ​yang ​ditetapkan​, ​meneliti
macam ​dan ​jumlah ​maka​nan​, ​serta ​membawa ​hidangan ​kepada
klien​. ​Juga ​menilai ​kemampuan ​konsumsi ​makan ​klien​.

Keuntungan ​cara ​desentralisasi ​adalah ​: ​a​. ​Mutu ​makanan


dapat ​dipertahankan​, k​ arena ​makanan ​dihangatkan ​kembali​.
b​. ​Peralatan ​yang ​dibutuhkan r​ elatif ​lebih ​sedikit ​dan ​macam
peralatan ​lebih
murah ​dibandingkan ​cara ​sentralisasi​.
Kelemahan ​cara ​desentralisasi ​adalah ​: ​a​. ​Memerlukan
tempat ​distribusi ​yang l​ uas​, ​baik ​di ​unit ​pel​ayan​an ​utama
ataupun ​di ​pantry​, ​baik ​untuk ​perkakas ​besar​, ​peralatan
angkut ​makanan ​(​dalam ​jumlah ​besar​)​, ​alat masak ​kecil ​di
pantry​, ​peralatan ​makan ​serta ​kereta
pengangkut ​makanan​. b
​ ​. ​Kadang k​ ualitas ​makanan ​dapat r​ usak​.
Pelayanan makanan ​lebih ​lambat​.
Biaya ​untuk ​pantry ​cukup ​tin​ggi​.​. ​c​. ​Pengawasan ​sukar​,
dan ​perlu ​tenaga ​dalam j​ umlah ​yang ​cukup ​terutama
untuk ​diet ​khusus​. ​d​.
​ e​sulitan ​m​enata ​peralatan ​makan ​dan
K
inventari​sasiny​a ​di ​pantry​. ​e​. ​Sering ​menimb​ulka​n
kegaduhan ​dan ​bau ​makanan​.
Terkadang ​di ​institusi ​dilakukan ​kedua ​sistem ​tersebut​,
setalah ​melakukan ​ketetapan ​khusus​. ​Contohnya ​:
dengan ​terbatasnya ​tenaga ​pengawas ​di ​pantry​, ​maka
​ ang ​khusus ​di​laku​kan ​dengan c
makanan y ​ ara ​sentralisasi​,
makanan b ​ iasa ​menggunakan ​cara d ​ esentralisasi​.
Penerapan ​sistem ​sentralisasi ​sering ​j​uga ​tidak
menyeluruh ​sehingga ​kegu​naannya ​dan ​efisi​ensinya ​kurang
dirasakan​.

Conto​h ​Di​stribus​i Makanan ​di ​Rumah ​Saki​t


Pend​i​stribusian m
​ akanan ​adalah k​ egiatan ​menyalurkan
makanan ​ya​n​g t​ elah ​diproduksi d​ an ​telah ​diporsikan
berdasarkan ​jumlah ​dan ​jenis ​diet pasien​. ​Tujuan
pendistribusian ​makanan ​adalah ​agar ​makanan ​yang
telah ​diproduksi ​dapat ​disalurkan ​ke ​pasien ​dan
pegawai​.

a​. ​Sistem ​Distribusi ​Makanan


Rumah ​Sakit ​biasanya ​menggunakan ​sistem ​sentralisasi
karena ​semua ​kegiatan ​produksi ​hingga ​pemorsian ​dilakukan
di ​dapur​. ​Makanan ​yang ​telah ​diolah ​oleh ​juru ​masak ​kemudian
diporsikan ​sesuai ​dengan ​jenis
diet ​dan ​kelas ​perawatan​. ​Sebelum ​dan ​saat ​pendistribusian
dilakukan ​pemeriksaa​n ​kembali ​oleh ​petugas ​distribusi
agar ​ti​dak ​terjadi ​kesalahan ​pemberian ​makan​. ​Saat
pemorsian​, ​petugas ​pemorsian ​menyesuaikan ​j​e​nis ​diet
dengan ​l​a​bel ​yan​g ​ada​. ​Pelabelan
dilakukan ​u​n​tuk ​mengurangi ​kesalahan ​dalam ​pemberian
jenis ​diet ​dan ​kegiatan ​distribusi ​kepada ​pasien​.

b​. ​Waktu ​dan ​Petugas ​Distribusi ​Makan ​Sore


Waktu ​distribusi ​dari ​makan ​sore ​antara ​pukul ​16​.​30 ​-
17​.​00 ​dengan ​dua ​orang ​petugas ​distribusi​. ​Makan ​sore
memerlukan ​petugas ​distibusi ​yang ​lebih ​banyak ​agar
makanan ​dapat ​lebih ​cepat ​sampai ​pada ​pasien​. ​Dalam ​hal
distribusi ​makanan ​ ang ​menjadi ​kendala ​adalah
y
hilangnya ​pelabelan ​makanan ​pasien​. ​Pelabelan
makanan u ​ ntuk ​pasien ​dilakukan ​agar ​bagian ​pemorsian ​dan
distribusi t​ idak ​mengalami ​kesulitan ​pada ​waktu ​memorsikan
makanan ​dan ​mendistribusikan ​makanan ​ke ​pasien​.
c​. ​Pera​latan ​Distribusi ​Makanan
Peralatan ​distribusi ​makanan ​adalah ​semua ​peralatan
yan​g ​dapat ​membantu ​kelancaran ​kegiatan ​distribusi​.
Peralatan ​yan​g ​digunakan ​untuk ​mendistri​busikan ​makan
adalah ​piring​, ​mangkok​, ​gelas​, ​sendok​, ​garpu​, ​plato​, ​nampan
dan ​kereta ​dorong ​(​trolley​)​.

B​. ​P​e​nyajian ​Makanan

Penyajian ​makanan merupakan ​suatu ​cara u ​ ntuk


menyuguhkan ​makanan ​kepada ​orang ​atau ​para t​ amu
untuk ​di ​santap ​secara ​keseluruhan ​yang ​berisikan
komposisi ​yang ​di ​atur ​dan ​telah ​disesuaikan ​dengan permainan
warna ​yang ​di ​susun ​secara ​menarik ​agar ​dapat ​menambah
nafsu makan​. ​Penyajian ​makanan ​merupakan ​salah ​satu
prinsip ​dari ​sanitasi ​dan ​hygiene ​makanan​. ​Penyajian
makanan ​yang ​tidak ​baik ​dan ​etis ​bukan ​saja ​dapat
mengurangi ​selera ​makan ​seseorang ​tetapi ​dapat ​juga
menjadi ​penyebab ​kont​amin​asi ​terhadap ​bakteri​.
Dalam ​penyediaan ​makanan​, s ​ udah ​wajar ​bila ​setiap ​orang
yang ​bekerja ​bert​uj​uan ​untuk ​mencapai ​suatu ​tujuan​. ​Semua
fungsi​-​fungsi ​seperti ​pembelian ​bahan ​makanan​, ​penerimaan​,
penyimpanan​, ​persiapan​, ​pemasakan​, ​penyajian ​yang
dirancang ​untuk ​menyediakan ​makan ​yang ​berkualitas
tinggi​, ​memuaskan ​kon​sum​en​, ​aman ​dan ​harganya ​layak​.
Khusus ​tentang ​penyajian ​makanan​, ​bagian ​ini ​memberi ​arti
khusus ​bagi ​penapilan ​makanan​. S ​ eni ​penyajian i​ ni ​ada
beberapa ​jenis​, ​tergantung ​dari a ​ sal ​tempat ​metode
tersebut ​diperkenalkan​, ​yaitu ​sebagai ​berikut ​:

1​. ​Pelayanan ​Me​ja ​Ga​ya ​Amerika


Konsep ​dasar ​pelayanan ​penyajian m
​ akanan ​yaitu ​menyajikan
hidangan ​pada ​piring ​di ​dapur​. ​Biasanya ​ada ​piring ​roti​,
mentega​, ​daun ​salad ​(​lalap​)​. ​Bagian ​kiri ​disediakan
hidangan ​cair​, ​tetapi air​/​jeruk ​berada ​di ​sebelah ​kanan​.
Bila ​ada ​piring ​kotor​, ​langsung ​harus ​diangkat​. ​2​.
Pelayanan ​Me​j​a ​Gaya ​Prancis
Makanan ​sebagian ​sudah ​disajikan ​pada p ​ iring ​dan
sisanya ​diperagakan ​dimuka ​tamu​. ​Bagian ​kanan ​dari
piring ​diletakkan ​pisau​, ​sendok ​sup​, ​dan ​bagian k​ iri
garpu​, ​mentega ​dan ​pisau ​mentega​, ​gelas ​minum ​di​sebelah
kanan​.

3​. ​Pelayanan ​Menggunakan ​Baki ​atau ​Al​at ​Makan


Bersekat
Pada ​umumnya​, ​pada ​penyelen​g​garaan ​makanan ​banyak
digunakan ​alat makan ​bersekat ​yang ​terbuat ​dari ​plastic​,
a​luminium ​ataupun ​st​ainl​eel​, ​deng​an ​kedalaman ​yang ​cukup
untuk ​pors​i ​h​idangan ​yang d
​ itetapkan​.
4​. ​Pelayanan ​Cafetaria
Ada ​beberapa ​tipe ​pelayanan ​cafetaria​. ​Pelayanan ​ini ​biasa​ny​a
di​laku​kan ​di ​pabrik​, ​rumah ​sakit​, ​lembaga ​penyediaan
makanan ​banyak​, ​sekolah ​ataupun ​di ​pasar ​atau ​tempat
umum​. ​Prinsip ​pelayanan ​cafetaria ​ini ​cukup ​stabil
bertahun t​ ahun​, ​dan s​ elalu ​lebih ​ditingkatkan ​pelayanannya​.
Prinsip ​dasar ​pelayanan ​adalah ​me​ng​gabungkan ​fungsi
yang ​sama ​seperti ​alat ​makan ​diatur ​dari ​sendok ​garpu​, ​serbet​,
lalu ​baki​, ​piring​. ​Kemudian ​hidanga​n ​dimulai ​dengan
penyegar​, ​sup​, ​hidangan ​panas​, ​hidangan ​dingin​,
minuman ​panas​, ​dingin​, ​terakhir ​makana​n ​penutup​, ​bagian ​akhir
adala​h ​loket ​pembayaran​. ​Semua ​jenis ​hidangan ​dalam ​porsi
tertentu ​dan ​harga ​yang ​pasti​, ​sehin​gg​a ​konsumen ​dapat
memperhitungkan ​biaya ​makanannya​.
5​. ​Pel​ayanan ​Mak​an ​Kapal ​Terbang​.
Ada ​tiga ​cara ​penanganan makanan ​bagi ​klien ​di ​pesawat
terbang​. Sistem pertama adalah penyediaan makanan panas,
tepat saat sebelum pesawat terbang ​diberangkatkan.
Sebelum dikirimkan, makanan harus tetap berada
dalam alat pemanas. Sistem kedua makanan
didinginkan selama ​7​2 ​jam sebelum ​diberangkatkan.
Kemudian makanan dipanaskan di pesawat terbang
sebelum diberikan pada klien. Sistem ketiga
menggunakan makanan beku, makanan ini ​dipanaskan
sebelum diberikan pada klien.
6. Penyajian makanan melalui kemasan
Dengan cara ini makanan masukkan atau dikemas
semuanya dalam satu ​tempat. Biasanya kotak ka​r​ton
digunakan sebagai pengemas. Makanan yang dikemas
dapat berupa makanan dan juga berupa makanan
selingan.

Te​knik Penyajian Makanan Indonesia

Adapun teknik penyajian makanan Indonesia, yaitu


sebagai berikut :

1. Trad​isional
Lesehan adalah suatu budaya dalam hal menyajikan
makanan sambil duduk di tikar atau lantai. Makanan yang
disaj​ik​an biasanya di atas meja pendek ​atau rendah
dengan menu lengkap baik minuman ataupun makanan
utama dan ​dinikmati secara bersama-sama. Lesehan ini
membuat suasana makan menjadi ​lebih santai, sehingga
perasaan nyaman dap​at dini​kmati oleh semua orang. Dalam
budaya lesehan tata cara makan yang kaku sering
diabaikan sehin​g​ga suasananya tidak sekaku saat makan
di meja makan yg menggunakan ​cuterelie​s yg lengkap
dan makanan yang telah disusun atau diatur sebelumnya.
Budaya lesehan yang ​sangat terkenal di Indonesia adalah di
daerah, hal ini yang menjadi sa​l​ah satu daya tarik tersendiri
bagi wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri.

atau

Alat ​yang ​biasanya ​d​i​gunakan ​pada ​saat ​makan ​di


lesehan ​ini ​adalah ​piring ​makan​, ​mangkuk ​kecil ​untuk ​cuci
tsngan​, ​gelas ​minum​, ​piring​-​piring ​penyajian ​untuk ​lauk
pauk​.
2​. ​Modern
a​. ​Prasmanan ​Buffet​, ​merupakan ​tata ​cara ​makan ​yang
disajikan ​secara ​berurutan ​dan ​disajikan ​dalam ​meja ​besar
dengan ​menu ​y​ang ​lengkap​, ​mulai ​dari ​pembuka ​sampai
penutup​. ​Di ​dalam ​prasmanan ​modern ​Indonesia ​ini
biasanya ​antara ​meja ​penyajian ​dan t​ empat ​duduk j​ araknya
agak ​jauh ​dan ​menu ​yang d ​ is​aji​kan ​tidak ​sebanyak ​atau
selengkap ​sajian ​internasional​. ​Contoh ​hidangan ​yang
biasanya ​ada ​di ​buffet ​Indonesia ​adalah ​nasi​, ​bistik d ​ aging​,
sambal ​goreng ​ati​, ​gurame ​pesmol​, ​sup ​atau ​tekwan ​(​sup
palembang​)​, ​selada ​padang atau ​gado​-​gado​,
dengan ​minuman ​es ​doger​, ​aneka ​buah​, ​pudding​. ​b​.
Rijsttafel ​(​"​rèisttafel​"​) ​merupakan ​cara ​penyajian ​makanan
ala ​raja​-​raja ​Nusantara ​jaman ​dulu​. ​A​wal​nya ​rijsttafel
berkembang ​di ​kalangan ​budaya
keluarga ​Jawa​. ​Rijstaffel ​ala ​Jawa ​merupakan ​cara ​penyajian
makanan ​yan​g ​menyediakan ​semua ​lauk​-​pauk ​di ​atas ​meja​.
​ i ​Indonesia ​selama ​350
Namun ​ketika ​Belanda ​berada d
tahun​, ​budaya ​in​i ​dibaw​a ​ke ​n​egara ​tersebut ​d​a​n ternyata
dapat ​berkembang ​lebih ​pesat ​di ​sana​.
Pada ​acara​-​acara ​khusus​, ​hotel ​hotel ​mewah ​menyajikan
rijsttafel ​dalam ​skala ​besar ​dengan ​cara ​mereka ​sendiri​.
Para ​pelayan h ​ otel ​selalu ​datang ​secara ​bergantian u
​ ntuk
melayani ​tamu d ​ engan ​berbagai ​jenis ​makanan ​dan ​setiap
hidangan ​berisi ​makanan ​dari ​rasa ​yang ​berbeda​.

Penyajian Makanan ​Sesuai ​Hygine ​d​an ​Sanita​si


Beberapa ​hal ​yang ​harus ​diperhatikan ​dalam ​penyajian
makanan ​sesu​ai ​dengan ​prinsip ​hygiene ​dan ​sanitasi ​makanan
adalah ​sebagai ​berikut​:
1​. ​Prinsip ​wadah ​artinya ​setiap ​jenis ​makanan
ditempatkan ​dalam ​wadah
terpisah ​da​n ​diusahakan ​tertutup​. ​Tu​juannya ​adala​h ​:
• ​Makanan ​tidak ​terkont​ami​nasi ​silang
• ​Bila ​satu ​tercemar ​yang ​lain ​dapat ​diamankan

2​. ​Memperpanjang ​mas​a ​s​aj​i ​makanan ​sesuai ​dengan


tingkat ​kerawanan
makanan​. ​3​.
​ rinsip ​kadar ​air ​artinya ​penempatan ​makanan
P
yang ​mengandung ​kadar ​air
tin​gg​i ​(​kuah​, ​susu​) ​baru ​dicampur ​pada ​saat ​menjelang
dihidangkan ​untuk ​mencegah ​makanan ​cepat ​rusak​.
Makanan ​yang ​disiapkan ​dalam ​kadar ​air
tin​gg​i ​(​dalam ​kuah​) ​lebih ​mudah ​menjadi ​rusak ​(​basi​)​. ​4​.
Prinsip ​edible ​p​art ​artinya ​setiap ​bah​a​n ​yang ​disajikan ​dalam
penyajian
adalah ​merupakan ​bahan ​makanan ​yang ​dapat ​dimakan​.
Hindari ​pemakaian ​bahan ​yang ​membahayakan
kesehatan ​seperti ​steples ​besi​, ​tusuk ​gigi a
​ tau
bunga ​plastik​. ​5​. ​Prinsip ​pem​isaha​n ​artinya ​makanan ​yang ​tidak
ditempatkan ​dalam ​wadah
seperti ​makanan ​dalam ​kotak ​(​dus​) ​atau ​rantang ​harus
d​ipisahk​an ​setiap ​jenis ​makanan ​a​g​a​r ​tidak ​saling
bercampur​. ​Tujuannya ​agar ​tidak ​terjadi
kontaminasi ​silang ​6​. ​Prinsip ​panas ​yaitu ​setiap ​penyajian
yang ​disajikan ​panas​, ​diusahakan ​tetap
dalam ​keadaan ​panas ​seperti ​soup​, ​gulai​, ​dan ​sebagainya​. ​Untuk
mengatur ​suhu ​perlu ​diperhatikan ​suhu ​makanan ​sebelum
ditempatkan ​dalam ​food ​w​arme​r ​har​us ​masih ​berada ​diatas
60° ​C​. ​Alat ​terbaik ​untuk ​mempertahankan
suhu ​peny​ajian ​adala​h ​dengan ​b​ean ​merr​y ​(​bak ​penyaji ​panas​)​. ​7​.
Prinsip ​alat ​bersih ​artinya ​setiap ​peralatan ​yang ​d​i​gunakan
sepeti ​wadah ​dan
tutupnya​, ​dus​, ​piring​, ​gelas​, ​mangkuk ​harus ​bersih ​dan
dalam ​kondisi ​baik​. ​Bersih ​artinya ​sudah ​dicuci ​dengan
cara ​yang h​y​gienis​. ​Baik ​artinya ​utuh​, ​tidak ​rusak ​atau
cacat ​dan ​bekas ​pakai​. ​Tuj​uannya ​u​ntuk ​mencegah ​penularan
penyakit ​dan ​memberikan ​penampilan ​yang ​estetis​. ​8​. ​Pr​insip
handli​ ng a
​ rtinya ​setiap ​penanganan ​mak​anan ​maupun ​alat
makan
tidak ​kontak ​langsung ​dengan ​anggota ​tubuh ​terutama
tangan ​dan ​bibir​.
Tujuannya ​adalah ​mencegah ​pencemaran ​dari ​tubuh​. ​9​.
Memberi ​penampilan ​yang ​sopan​, ​baik ​dan ​rapi​.

Peny​ajian ​Makana​n ​di R


​ u​mah ​S​akit
Penyelen​gg​araan ​makanan ​di ​rumah ​sakit ​sangat ​bergantung
dari ​hygiene ​dan ​sanitasi ​agar ​makanan ​tersebut ​tidak
menjadi ​sumber ​penularan ​penyakit ​bagi ​manusia ​yang
mengkonsumsi ​makanan ​tersebut​. ​Pada k​ egiatan ​sanitasi
makanan ​misalnya ​kebersihan ​bahan m ​ akanan ​yang
diolah ​sebagai ​makanan ​untuk ​pasien
rawat ​inap ​yang ​ada ​di ​rumah ​sakit​.
a​. ​Pengad​aan ​Bahan ​Makan​an
Kesehatan ​makanan ​selain ​dite​ntukan ​oleh ​proses ​pemb​uatan ​dan
orang ​yang ​membuat ​makanan​, ​juga ​dipengaruhi ​oleh
bahan ​makanannya ​sendiri​. ​Dalam ​pembuatan ​makanan ​dan
pada ​penyelenggaraan ​makanan ​pada ​rumah ​sakit ​yang ​harus
di ​perhatikan ​adalah ​bahan ​makanan ​harus ​dalam ​kondisi
yang ​baik​, ​tidak ​rusak​, ​dan ​tidak ​membusuk​. ​Setiap ​bahan
makanan ​yang ​mengalami ​kerusakan​, ​terutama
kerusakan ​disebabkan ​mi​krobiologis ​akan ​memberikan
ciri​-​ciri ​menurut

jenis ​bahannya​. ​Meskipun ​demikian t​ erdapat ​ciri​-​ciri


umum ​yang ​mencirikan ​perubahan ​komponen ​utama
penyusun ​bahan ​makanan​. ​Dengan ​demikian​, ​bahan ​makanan
yang ​tin​gg​i ​kandungan ​proteinnya ​akan ​memiliki ​tanda
kerusakan ​yang ​berbeda ​dengan ​bahan ​makanan ​ya​ng
t​inggi ​kandungan ​lemak ​a​tau ​karbohidratnya​.
b​. ​Penyajian Makanan
Penyajian ​makanan ​harus ​memenuhi ​persyaratan
sanitasi​, ​yaitu ​bebas ​dari ​kontaminasi​, ​bersih ​dan ​tertutup​,
serta ​dapat ​memenuhi ​kebutuhan ​diet ​pasien ​di ​rumah
sakit​. ​Adapun ​persyaratan ​penyajian ​makanan ​(​PERMENKES
No​.​1204 ​tahun ​2004​) ​adalah ​:
a​. ​Makanan ​harus ​terhindar ​dari ​bahan ​pencemar​. ​b​.
Peralatan ​yang ​digunakan ​untuk ​menyajian ​harus ​terjaga
kebersihannya​. ​c​. ​Makanan j​ adi ​yang ​siap ​saji ​harus
ditempatkan ​pada ​peralatan ​yang ​bersih​. ​d​. P
​ eny​ajian
dilakuka​n ​dengan ​prilaku ​yang ​sehat ​dan ​prilaku ​yang
​ ​. ​Makanan ​yang ​disajika​n ​dal​am ​keadaan
bersih​. e
hangat ​di ​tempatkan ​pada ​fasilitas
penghangat ​makanan ​dengan s​ uh​u ​minim​al ​60 ​°C​.

​ ​III
B​AB

P​ENUTUP

A​.
Simpulan

Distribusi ​adalah ​suatu ​proses ​penyampaian ​barang ​atau


jasa ​dari ​produsen ​ke ​konsumen ​dan ​para ​pemakai​, ​sewaktu
dan ​dimana ​barang ​atau ​jasa ​tersebut ​diperlukan​. ​Dimana ​di​dalam
di​stribusi ​terdapat ​2 ​cara ​pendistribusian ​yaitu ​cara ​Sentralisasi
dan ​cara ​Dsesentralisasi​. ​Dengan ​kata ​lain​, ​proses ​distribusi
merupa​kan ​ak​tivitas ​pemasaran ​yang ​mampu​:
a​. ​Menciptakan ​nilai ​tambah ​produk ​melalui ​fungsi​-​fungsi
pemasaran ​yang
dapat ​merealisasikan ​kegunaan ​atau ​utilitas ​bentuk​, ​tempat​,
waktu​, ​dan
kepe​milikan​. ​b​. ​Memperlancar ​arus ​saluran ​pemasaran
(​marketing ​channel ​flow​) ​secara ​fisik
dan ​non​-​fisik​. ​Yang ​dimaksud ​dengan ​arus ​pemasaran
adalah ​aliran ​kegiatan ​yang ​terjadi ​di ​antara ​lembaga​-​lembaga
pemasaran ​yang ​terlibat ​di ​dalam ​proses ​pemasaran​. A ​ rus
pemasaran ​tersebut ​meliputi ​arus ​barang ​fisik​, ​arus ​kepemilikan​,
arus ​info​rmasi​, ​arus ​promosi​, ​arus ​negosiasi​, ​arus
pembayaran​, ​arus ​pendanaan​, ​arus ​penan​gg​ungan ​risiko​,
dan ​arus ​pemesanan​.

Penyajian ​makanan ​merupakan ​suatu ​cara ​untuk ​menyuguhkan


makanan ​kepada ​orang ​atau ​para ​tamu ​untuk ​di ​santap
secara ​keseluruhan ​yang berisikan ​komposisi ​yang ​di ​atur
dan ​telah ​disesuaikan ​dengan ​permainan ​warna ​yang ​di
susun ​secara ​menarik ​agar ​dapat ​menambah ​nafsu
makan​. ​Penyajian ​makanan ​merupakan ​salah ​satu ​prinsip
dari ​san​ita​si ​dan ​hygiene ​makanan​.

DAFTAR ​PUSTAKA

​ ​istem
Padmiari​, ​Eka ​dkk​. ​2014​. ​Manajemen S
Penyelenggaraan Makanan Dasar
​ ​PM Dasar). ​Denpasar Politeknik Kesehatan Denpasar
(MS
Jurusan Gizi.

Nuramauliza. 20​15​. ​Man​ ajem ​ en Sistem


Penyelenggaraan. T ​ ersedia pada :
​ ura​maul​iza.blogspot.com/2​015/01​/​manaj​emen-siste
http:​//n
m ​penye​len​ggaraan.h​tml ​Dia​kses pada : selasa 3 maret 2015
:

Anonim. 2011. ​Dist​ ri​busi Dan Pe​nyajian ​Ba ​ han Makanan.


Tersedia pada :
http​://​website​hamd​in.
com​/​2011/11​/​distribusi-d​an​-penyajian-bahan-makanan.html
Diakses pada : selasa 3 maret 2015

​ ersedia pada
Anonim. 201​2​. ​Produksi Distribusi Dan Pelayanan. T
:
http​:/​/esgezetpun yablog.
com/2012​/​03​/​produ​ks​i-distribusi-dan-pelayanan.htm​l ​Diakses
pada : selasa 3 maret 2015

Anonim. 2014. ​Perencanaan Saluran Pemasaran Distribusi.


Tersedia pada ​:
https://pemasaransmkn
ludanawu.wordpres​s.com​/​2014/0​5/23/​perencanaan
saluran-pemasaran-distribusi/ ​Diakses pada : selasa 3
maret 2015

pada
:
A​nonim​. 2014. ​Praktek Pe​nyajian ​Maka​ nan.​ ​Tersedia
http​://​pelajarantatabogasmp5clp..com/2014​/0
​ 1/praktek-penyaj​ian
makanan_22.html ​Diakses pada : selasa 3 maret 2015

MSPM ​Dasar

“​Prosedur ​Distribusi ​dan ​Peny​ajian Bahan


Makan​an​"
(​Dalam ​melengkapi ​tugas ​MSPM ​dasar ​semester ​IV​)

CRIAN ​KE
SEHATAN ​R
KEMENTE
POLITEKN
PENPASAR
NI​K ​KE
ATAN ​DEN

Oleh ​:

Kelompo​k ​VIII
Dwi ​Antari
(​P07131013011​)

(​P07131013017​)

(​P07131013023​)
Riska ​Pratiwi ​Ratih ​Adnyani ​Ayu ​Desy ​Dwirianasari
Citra ​Kusuma ​Dewi
(​P07131013029​) ​(​P07131013035​)

(​P07131013041​)
Dwi ​Antara

Leni ​Wulandari
(​P07131013047​)

KEMENTRIAN ​KESEHATAN ​RI

P​OLITEKNIK ​K​E​SEHATAN D
​ ENPASAR

J​URU​SA​N ​GIZI

2015

Anda mungkin juga menyukai